PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Inovasi Pembelajaran
1. Ciptakan rasa percaya diri pada siswa dan kurangi rasa takut.
2. Berikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi
ilmiah secara bebas dan terarah.
3. Libatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
4. Berikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
5. Libatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran secara keseluruhan.
3
Apa yang dikemukakan di atas nampaknya sulit untuk dilakukan.
Namun paling tidak guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang
kondusif, yang mengarah pada situasi di atas, misalnya dengan
mengembanglean modul yang heuristik dan hipotetik.
Inovasi Manajemen
4
BAB III
KEUNGGULAN PENELITIAN
5
3.4. Kohesi dan Koherensi Penelitian
Adapun kohesi dan koherensi dari jurnal tersebut. Yang dimana kohesi
merupakan hubungan anatara bagian dalam teks yang ditandai dengan
penggunaan unsur bahasa. Berdasarkan jurnal yang dikritik bahwa kohesi dari
jurnal tersebut memiliki keterkaitan secara padu sehingga hasil dari penelitian
tersebut dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca dan pada jurnal juga
tidak ditemukan kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun
loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
Sedangkan koherensi merupakan keterkaitan antara bagian yang satu
dengan lainnyasehinnga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh.
Berdasarkan jurnal yang saya kritik bahwa koherensi dari jurnal tersebut
terdapat kertekaitan yang menjelaskan suatu fakta dan permasalahan dari
Perlunya Inovasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis
juga mampu menghubungkan antara paragraf utama dan hubungan yang
disampaikan pada paragraf dan mampu memadupadankan setiap penggunaan
kata-kata dalam paragraf. Dan jurnal tersebut juga bagus karena disertai
dengan hasil data penelitiannya.
6
BAB IV
KELEMAHAN PENELITIAN
7
didalam jurnal tersebut tidak banyak terdapat kekurangan yang ditemukan pada
segi kohesi dan koherensinya.
BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
5.1. Teori
Dari segi teori yang ada pada jurnal yang dikritik bahwa jurnal sangat
bermanfaat dijadikan sebagai landasan teori ataupun bahan ajar karena pada
jurnal tersebut sudah bagus memaparkan Inovasi dalam Pengajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia di Sekolah sehingga kita dapat menarik kesimpulan dan
mengambilnya sebagai bahan teori.
8
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia di sekolah selama ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari
kurikulum, guru, siswa, sarana prasarana, dan pemerintah sebagai pengambil
kebijakan terkait dengan pendidikan. Problem klasik yang selama ini
menggangu semangat belajar siswa seperti keseragaman kurikulum,
pembelajaran yang berpusat pada guru, beban administrasi guru yang tinggi,
dan jumlah siswa dalam satu kelas terlalu besar perlu dicarikan solusi. Karena
selama ini sistem pembelajaran yang diterapkan dari SD sampai perguruan
tinggi bagaikan seperti metamorphosis ulat menjadi kepompong.
Oleh karena itu, guna mewujudkan pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia yang berorientasi pada siswa, maka saatnya kita semua melakukan
inovasi yang terkait dengan pembelajaran, antara lain:
1. Inovasi kurikulum
2. Inovasi pembelajaran, dan
3. Inovasi manajemen kelas.
Dengan dilakukan inovasi terhadap sistem pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia, diharapkan semangat dan gairah guru, siswa, serta semua
stakeholder pendidikan akan bangkit kembali sehingga bahasa dan sastra
Indonesia menjadi salah mata pelajaran prioritas bagi generasi kita yang akan
datang.
6.2. Saran
Adapun kritik dan saran yang dapat disampaikan ke penulis agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini baik dari segi penulisan, materi,
maupun tata bahasa yang disampaikan. Penulis mengharapkan pembaca dapat
mengambil manfaat dari makalah yang telah penulis buat.