Anda di halaman 1dari 3

MACAM MACAM MEDITASI DAN SIKAP MENTAL DALAM BERMEDITASI

Meditasi adalah upaya membuka pikiran menjadi rileks. Dengan pikiran selalu tenang, aktifitas bisa
berjalan lancar dan kecil kemungkinan terkena resiko penyakit.

Ada beberapa macam meditasi, yang paling populer adalah Guided Meditation, Mindfulness Meditation,
dan Moving Meditation.

1. Guided Meditation adalah memusatkan pikiran dengan dibantu oleh alat tertentu, baik berupa audio
atau visual. Alat ini akan membantu menginspirasi citra, perasaan, dan pembauan sehingga bisa
memandu pikiran fokus selama melakukan meditasi.

2. Mindfulness Meditation adalah jenis meditasi yang mengajarkan kita mengamati pikiran dan gambar
yang melintasi pikiran dengan tujuan melatih kita membiarkan pikiran lewat tanpa harus terbawa
olehnya.

3. , Moving Meditation adalah meditasi yang mengandalkan gerakan. termasuk jenis ini adalah tai chi
chuan, chikung dan yoga. Selain membuat badan tetap sehat bugar dan lentur, jenis meditasi ini
berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit. Pada tai chi chuan misalnya, memiliki khasiat mengurangi
nyeri sendi, menyembuhkan insomnia dan asma, serta mengendalikan kadar gula darah bagi penderita
kencing manis

SIKAP MENTALDALAM BERMEDITAS


Jangan terlalu memfokus, Jangan mengendalikan, Jangan ingin menghasilkan apa-apa, Jangan
memaksakan diri.

Jangan berusaha menciptakan apa-apa, Tetapi jangan juga berusaha mengenyahkan sesuatu. Jangan lalai
terhadap apa yang muncul dan lenyap. Ketahuilah apa yang terjadi.

Berusaha memunculkan sesuatu adalah lobha (keserakahan). Berusaha mengenyahkan sesuatu adalah
dosa (kebencian). Tidak mengetahui apa yang muncul dan lenyap adalah moha (kebodohan batin).

Hanya jika batin tidak memiliki lobha, dosa dan soka (kegelisahan) barulah akan muncul batin yang
mengamati.

Seyogianyalah mengecek berulang-kali sikap mental Anda dalam bermeditasi.

Yang baik, diamati saja. Yang buruk, pun diamati saja.

Hanya menginginkan yang baik, Yang jelek. tidak diinginkan, walaupun secuil saja. Apakah ini adil?
Apakah ini sesuai dengan Dhamma (ajaran Buddha) ?

Jangan mengharapkan apa-apa, Jangan menginginkan sesuatu. Apabila sikap mental demikian hadir
dalam batin Anda, maka Anda pun takkan kesulitan dalam bermeditasi.

Mengapa Anda memfokus sedemikian kuatnya? Tampaknya ada sesuatu : ingin memunculkan sesuatu?
Menginginkan sesuatu? Ingin mengenyahkan sesuatu?

Apabila batin Anda menjadi lelah berarti ada sesuatu yang tidak beres dalam meditasi Anda.

Anda takkan dapat bermeditasi dengan batin yang tegang.

Apabila baik batin maupun jasmani menjadi kelelahan, maka perlu memeriksa kembali batin Anda,
apakah sikap mental Anda sudah betul?

Meditasi adalah menunggu dan mengamati dengan penuh kewaspadaan (sati) dan pemahaman jernih
(Sampajannya), bukan berfikir, bukan merenung, pun bukan menilai.

Anda takkan dapat bermeditasi dengan batin yang menginginkan sesuatu atau menghasilkan sesuatu,
karena yang didapatkan hanyalah kelelahan.

Seyogianyalah bermeditasi dengan batin yang santai dan damai.

Baik batin maupun jasmani seyogianya dalam keadaan rileks dan nyaman.

Seyogianyalah bermeditasi dengan batin yang bebas dan ringan tidak mengkhawatirkan apapun.

Meditasi adalah menerima apa saja yang muncul, baik atau jelek, kemudian amati dengan santai.
Batin Anda sedang melakukan apa? Sedang berfikir atau sedang sadar-waspada?

Batin Anda sedang berada dimana? Di dalam atau di luar?

Apakah “batin yang mengetahui”, “batin yang mengamati”, sungguh-sungguh mengetahui atau hanya
mengetahui ala kadarnya?

Bukanlah berusaha memunculkan apa yang Anda inginkan melainkan berusaha mengetahui yang terjadi
sebagaimana adanya.

Pikiran/ lamunan bukanlah suatu gangguan. Bukan berusaha untuk menghilangkan pikiran, tetapi
berusahalah untuk mengetahui kemunculan pikiran ini.

Bukanlah menolak objek yang muncul, melainkan singkirkanlah kilesa (kekotoran batiniah) yang muncul
yang datang menyusul setelah kemunculan objek, dengan cara mengetahui/menyadari dan mengamati
kilesa tersebut.

Dengan adanya saddha (keyakinan), barulah akan ada viriya (semangat). Dengan adanya viriya, barulah
akan ada sati yang berkesinambungan. Dengan adanya sati yang berkesinambungan barulah akan
terwujud konsentrasi (samadhi). Dengan terwujudnya samadhi barulah kan mengetahui sebagaimana
adanya. Dengan mengetahui sebagaimana adanya, saddha akan semakin kokoh.

Seyogianyalah hanya memperhatikan apa yang sesungguhnya terjadi saat ini. Janganlah kembali ke masa
lalu! Pun jangan merencanakan masa depan!

Objek tidaklah penting. Yang lebih penting adalah batin yang bekerja di latar belakang, yang melakukan
pekerjaan pengamatan/ pengawasan. Hanya jika batin yang mengamati memiliki sikap mental yang betul
barulah akan memperoleh objek yang benar.

Anda mungkin juga menyukai