Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
Desty Aninditya Putri
Gayus Robintang Rajagukguk
5
amigdaloid merupakan suatu kelompok nukleus yang berhubungan dengan
sistem limbik dan oleh beberapa ahli tidak dianggap sebagai nukleus ganglion
basal (Noback, 1991).
7
2.1 Nukleus Kaudatus
8
serabut-serabut eferen berjalan kembali menuju daerah susunan saraf yang
sama (Snell, 2006).
9
ventromedial melintasi kolumna fornikis untuk mencapai nukleus
hipotalamikus ventromedialis di daerah tuber sinereum (Sukardi, 1984).
Berkas ini keluar dari bagian ventral globus palidus medialis dan
merupakan suatu berkas yang jelas pada permukaan ventral globus palidus.
Berkas ini mula-mula berjalan ke arah ventromedial dan dorsal meliputi krus
posterior kapsula interna dan selanjutnya memasuki area Forel H (Sukardi,
1984).
10
Gambar 2.5 Potongan korona ganglia basalis (Duus,2005)
Serat eferen striatum ini berasal dari dua buah sumber utama, yaitu (a)
korteks serebri (fibrae cortocostriae) dan (b) talamus (fibrae nigrostriae).
Teknik pengecatan dengan impregnasi perak menunjukkan bahwa hampir
semua daerah korteks mengirimkan serat-seratnya ke striatum melalui berkas-
berkas kecil di berbagai jalan (Webster, 1965, Carmen et al, 1963). Daerah-
daerah korteks ini dapat dianggap sebagai kortikal untuk sistem
ekstrapiramidalis (misalnya area 6 merupakan salah satu pusat kortikal untuk
sistem ekstrapiramidalis).
11
urutan dorsoventral dan anteroposterior (fronto-occipital) dan berjalan secara
radial ke berbagai bagian palidum seperti jari-jari roda sepeda. Fibrae
striopalidae dari nukleus kaudatus berjalan kearah ventral melalui kapsula
interna, sedangkan serat-serat dari putamen berjalan ke arah medial, ke globus
palidus.
12
2.3 Globus Palidus
13
2.3.1 Hubungan-hubungan aferen dan eferen globus palidus
Serat-serat aferen globus palidus ini berasal dari sejumlah nuklei yang
dianggap memegang peranan penting dalam proses integrasi motorik. Nukleus
ini meliputi :
d.1. Fasikulus
lentikularis d.2. Ansa
lentikularis
d.3. Fibrae
palidotegmentales d.4.
Fibrae palidosubtalamika
Tiga berkas yang pertama berasal dari globus palidus medialis, sedangkan
fibrae palidotegmentales tersusun dalam urutan-urutan rostrokaudal,
dengan ansa lentikularis paling rostral, disusul oleh fasikularis, dan fibrae
14
disebut area forel Fasikulus lentikularis ini selanjutnya berjalan ke arah ansa
lentikularis, fibrae palidotegmentales, dan fibrae palidosubtalamika.
2. Tidak langsung, melalui suatu penghubung pada unkus dan dari sini baru
mencapai kelompok nuklei pars basolateralis.
15
Korpus amigdaloideum dalam arti filogenetik merupakan bagian yang
tertua dan dikenal sebagai archistriatum. Korpus amigdaloideum ini terletak
di sebelah dalam dari unkus di dalam lobus temporalis. Korpus
amigdaloideum mempunyai hubungan-hubungan olfaktorik dengan
hipotalamus dan struktur-struktur batang otak yang bersangkutan dengan
fungsi-fungsi visceral (Sukardi, 1984).
2.5 Klaustrum
16
yang memisahkan diri dari lapisan induknya. Fungsi dan hubungan-hubungan
belum jelas (Sukardi, 1984).
17
traktus optikus, unkus, hipokampus, amigdala, sebagian ganglia basalis, dan
sebagian kapsula interna (Duus, 2010).
Darah vena dari region otak yang dalam, termasuk ganglia basalis dan
talamus, mengalir ke sepasang vena interna serebri dan sepasang vena basalis
Rosenthlm (Duus, 2010).
Gambar 2.10 Vaskularisasi ganglia basalis (Netter's Atlas of Neuroanatomy
and pyisiology)
Beberapa ahli membagi perubahan patologi abses otak dalam 4 stadium yaitu
:1,2,6,7
4) Stadium pembentukan kapsul lanjut (Late Capsule Formation) (14 hari seterusnya)
Pada stadium ini, terjadi perkembangan lengkap abses dengan gambaran
histologis sebagai berikut:
Bentuk pusat nekrosis diisi oleh acellular debris dan sel-sel radang.
Daerah tepi pusat nekrosis terdiri dari sel radang, makrofag, dan fibroblast.
Kapsul kolagen yang tebal.
Lapisan neurovaskular sehubungan dengan serebritis yang berlanjut.
Reaksi astrosit, gliosis, dan edema otak di luar kapsul.
Glikolisis bertambah dengan cepat pada minggu ke 3 kapsul ini lebih tipis dan lebih tebal
pada arah korteks atau selaput otak. Hal ini merupakan salah satu penyebab mengapa
abses otak mudah pecah didalam ventrikel.