Anda di halaman 1dari 12

Buletin

Orthopaedi
Indonesia
E disi 6 | j u ni 2 0 1 5

Topik Uta m a

Residen Orthopaedi Amerika Serikat


Melakukan Pediatric Orthopaedic
Clinical Attachment
Tahun ini, dr. Aryadi Kurniawan,
SpOT(K) dan dr. Ucok Siregar,
SpB, SpOT(K) dari Divisi Pediatri
Departemen Medik Orthopaedi
Traumatologi FKUI-RSCM kembali
mendapatkan kehormatan menerima
kunjungan residen orthopaedi dari
Washington University, USA untuk
melakukan Pediatric Orthopaedic Clinical
Attachment.

K
ali ini yang mendapatkan kesempatan
datang ke Indonesia adalah Jonathon
Backus, MD, seorang residen tahap akhir
yang akan menyelesaikan masa residensinya
dalam beberapa bulan ke depan.
Ketika ditanya motivasi apa yang
mendorongnya datang ke Indonesia, Jonathon
menjawab bahwa kasus-kasus orthopaedi
pediatri di Indonesia memiliki karakter yang
berbeda dengan kasus orthopaedi pediatri yang
ditemuinya di Amerika Serikat. Di Amerika,
kasus orthopaedi pediatri cenderung ditemukan
lebih dini sehingga banyak kesempatan untuk
melakukan tata laksana konservatif. Di rumah
sakit tempat Jonathon belajar, tata laksana
operatif sebagian besar dilakukan pada kasus
orthopaedi pediatri yang bersifat neuromuskuler minggu di Jakarta, mulai dari minggu akhir Mei sampai minggu
atau sindromik. Indonesia memiliki banyak pertama April 2015. Selama Clinical Attachment-nya di bawah
kasus malunion fraktur, infeksi kronis, atau kasus supervisi dr. Aryadi Kurniawan, SpOT(K), Jonathon mengikuti
kelainan kongenital yang ditemukan terlambat secara aktif semua kegiatan residen layaknya seorang residen
sehingga membutuhkan tata laksana operatif. yang melakukan rotasi di Divisi Orthopaedi Pediatri seperti
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pagi hari ikut dalam ronde bangsal, mengikuti ronde besar
Prof. Matthew Dobbs, yang mengirim Jonathon Departemen Orthopaedi hari Senin dan Rabu, serta berinteraksi
Backus ke Indonesia, bahwa “the real pediatric dengan residen orthopaedi lainnya. Jonathon datang ke Klinik
orthopaedic surgeries actually dwell in developing Rawat Jalan Orthopaedi Pediatri pada hari Rabu (Klinik Ponseti)
country, one of which is Indonesia”. untuk melakukan Ponseti serial casting pada kasus CTEV dan
Jonathon menghabiskan waktu selama 2 arthrogryposis bersama residen lain, serta pada hari Kamis untuk
bers ambung ke hal 10....

E disi 5 | ME I 2015 | h al a m an 1
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Salam Redaksi

Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Marhaban ya Ramadhan
Segenap redaksi Buletin Orthopaedi Indonesia mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa
bagi para sejawat orthopaed di seluruh Indonesia. Mohon maaf lahir dan batin, dan semoga amal
ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Pada edisi keenam ini, kami menampilkan rotasi klinik atau clinical attachment orthopaedi pediatri
yang dijalani oleh seorang residen orthopaed dari Amerika di Divisi Pediatri Departemen Medik
Orthopaedi Traumatologi FKUI-RSCM. Adalah dr. Aryadi Kurniawan, SpOT(K) dan dr. Ucok Siregar,
SpB, SpOT(K) yang memberikan supervisi langsung pada residen tersebut. Sungguh merupakan
kebanggan bagi kita semua Indonesia menjadi salah satu tempat tujuan rotasi klinik bagi residen
dari luar negeri.
Sebagai ajang silaturahmi, juga telah diadakan buka puasa bersama untuk seluruh anggota PABOI
Jaya. Simak liputannya di rubrik Kabar Profesi. Di rubrik yang sama, kami juga memuat artikel
mengenai isu terkait BPJS ketenagakerjaan untuk semakin memperluas wawasan sejawat.
Jangan lupa untuk membaca artikel ilmiah yang kami sajikan dalam rubrik Pojok Ilmiah dan Klinik.
Meja redaksi masih sangat terbuka untuk sumbangan artikel ilmiah, ataupun sekelumit cerita yang
sejawat temui sebagai dokter orthopaed di daerah, ataupun berbagai masukan dari sejawat. Sejawat
dapat mengirimkannya ke alamat surel buletinpaboi@gmail.com.
Akhir kata, kami berharap semoga kehadiran buletin ini dapat menjadi suntikan semangat bagi
sejawat dalam menjalankan tugas sehari-hari. Semoga komunikasi yang baik dapat selalu terjalin di
antara kita.

Selamat membaca!

De wa n R e da k si

Pelindung
Dr. dr. Lut hfi Gata m, Sp OT( K)

Pemimpin Redak si
dr. Phedy, Sp OT

Redak si
dr. A jiantor o

Redak si pel ak sana


K oordinator
dr. L aurent ya Olga

Staf redak si pel ak sana


A ldo Ferly, SKed, MRes,
Indah Fadlul M aul a, SFarm

L ayout er
dr. M ar cel a Yolina

E di si 6 | J U NI 2 0 1 5 | ha l a m a n 2
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Kabar Profesi BPJS Ketenagakerjaan


dan Sekelumit
Kontroversinya

Irma Suryani, ketentuan waktu tersebut dengan menuliskan langsung


pencairan minimal 10 tahun waktu responsnya di halaman change.org. Ia
kepesertaan seolah mengabaikan menekankan bahwa dalam membuat
fakta bahwa banyak buruh yang kebijakan baru ini, Pemerintah
kehilangan pekerjaan karena di- sama sekali tidak melanggar hukum
PHK sepihak tanpa pesangon oleh dan Undang-Undang. “Aturan yang
perusahaan, lemahnya penegakan memerintahkan agar JHT baru
pembayaran upah, serta kontrak dapat diambil setelah 10 tahun
www.jayway.com yang habis atau pindah kerja pada membayar iuran adalah amanat
saat mereka belum mencapai 10 UU 40/2004 tentang SJSN Pasal 37
tahun kepesertaan. Seperti yang ayat 3,” katanya. Meski demikian,

B
adan Penyelenggara Jaminan dilansir di www.cnnindonesia.com, ia pun mafhum dengan keberatan
Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Irma mengungkapkan “Kondisi yang muncul, dan oleh karenanya
yang sebelumnya dikenal PP Jaminan Hari Tua seharusnya Pemerintah saat ini sedang mencari
dengan PT. Jamsostek, telah lama disesuaikan dengan kondisi titik tengah yang paling tepat.
menjadi sandaran jaminan kesehatan ketenagakerjaan Indonesia saat ini, Itulah sebabnya, menurut Hanif,
di kalangan para pekerja dan buruh. Pemerintah seharusnya lebih cermat Presiden merespons cepat keluhan
Namun, akhir-akhir ini, terdapat dan berhati-hati dalam menyusun masyarakat dan memerintahkan
banyak perdebatan terkait institusi berbagai peraturan yang menyangkut dirinya bersama direktur Utama BPJS
pemberi jaminan sosial tersebut. Hal masyarakat, terutama buruh.” Ketenagakerjaan untuk memberikan
ini dikarenakan adanya peraturan Namun, berbeda dengan Irma, pengecualian. Pengecualian yang
baru BJPS Ketenagakerjaan mengenai Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, dimaksud ialah bagi para pekerja
Program Jaminan Hari Tua (JHT). DrPH, Ketua Pusat Kajian Ekonomi yang berhenti bekerja atau terkena
Adapun sebagaimana diketahui, BPJS dan Kebijakan Kesehatan FKM-UI, PHK, dapat segera mencairkan dana
ketenagakerjaan memiliki empat justru memberikan pandangan yang JHT-nya tanpa harus menunggu masa
program, yaitu Jaminan Kematian berbeda. “JHT memang seharusnya kepesertaan 10 tahun.
(JK), Jaminan Kecelakaan Kerja tidak boleh diambil hingga peserta Tidak berhenti sampai di situ,
(JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan mencapai usia pensiun yang Hanif juga menyatakan bahwa
Jaminan Pensiun (JP). Kebijakan baru ditetapkan, yakni 56 tahun. Idealnya Peraturan Pemerintah tentang
terkait JHT tersebut dinilai membawa begitu, karena dana ini untuk Jaminan Hari Tua akan direvisi.
keresahan di kalangan masyarakat hari tua. Masyarakat seharusnya Proses revisi akan dilakukan dalam
karena baru dapat dicairkan bila berpikir panjang,” terang tokoh tiga kerangka, yakni menjalankan
karyawan telah menjalani masa yang turut mempelopori Jaminan amanat UU SJSN, mendekatkan diri
kerja selama sepuluh tahun, yang Kesehatan Nasional (JKN) ini. Sebagai dengan filosofi dan tujuan program
mana sebelumnya masa wajib kerja solusi rentannya buruh di-PHK, JHT, sekaligus mempertimbangkan
ini hanya selama lima tahun. Dalam ia berpendapat pemerintah perlu aspirasi yang berkembang di
ketentuan tersebut, dijelaskan menambah satu lagi program untuk masyarakat. Akhirnya, ia pun
pula bahwa untuk persiapan hari dikelola BPJS Ketenagakerjaan, menegaskan bahwa pemerintah
tua, saldo yang dapat diambil yaitu Program Jaminan Pemutusan mengeluarkan aturan baru JHT
hanya sepuluh persen dan untuk Hubungan Kerja (PHK). karena berupaya menjalankan hukum
pembiayaan perumahan, saldo yang Sebagai bentuk reaksi penolakan, positif sekaligus menegakkan cita-
dapat diambil hanya tiga puluh masyarakat beramai-ramai cita pembangunan SJSN yang kuat,
persen. Lalu, kapan seluruh dana menandatangani petisi online terkait profesional, dan dapat dipercaya
dapat dicairkan sepenuhnya? Ini baru kebijakan baru BPJS Ketenagakerjaan sehingga mempercepat kesejahteraan
bisa dilakukan ketika peserta berusia ini. Melalui situs change.org, petisi rakyat dan menjamin perlindungan
lima puluh enam tahun! Kebijakan tersebut dilansir sebagai protes sosial bagi para pekerja.
inilah yang lantas menimbulkan keras menolak aturan baru pencairan
polemik dan membuat publik geram. dana JHT. Menteri Ketenagakerjaan
Menurut anggota komisi IX DPR, Hanif Dhakiri menjawab petisi online

E disi 5 | ME I 2015 | h al a m an 3
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Pojok Ilmiah Efek Merokok Terhadap


Komplikasi Jangka Pendek Pasca-
Artroplasti Sendi Lutut dan Sendi
Panggul Total

A
rtroplasti sendi total (total 30 hari pascaoperasi. Pasien merokok, pasien diklasifikasikan
joint arthroplasty) merupakan dikelompokkan berdasarkan status dalam empat golongan, yaitu tidak
jenis operasi orthopaedi yang dan riwayat merokoknya. Luaran merokok, 1-20 pak per tahun, 21-
paling sering dilakukan di Amerika yang dinilai dalam studi ini ialah 40 pak per tahun, dan >40 pak per
Serikat. Prognosis tindakan bedah tingkat mortalitas dalam 30 hari, tahun.
ini tergolong sangat baik. Namun, komplikasi luka, dan komplikasi total. Dari hasil penelitian, didapatkan
penelitian menunjukkan ada banyak Data diambil dari basis data American bahwa dari 78.191 pasien yang
faktor yang dapat memengaruhi College of Surgeons National Surgical menjalani prosedur artroplasti sendi
prognosis kesembuhan pasien. Salah Quality Improvement Program (ACS- panggul/sendi lutut total, 81,8%
satu faktor yang diduga berpengaruh NSQUIP). di antaranya bukan perokok, 7,9%
penting terhadap komplikasi Dilakukan penelusuran di basis merupakan mantan perokok, dan
pascaoperasi adalah merokok. data tersebut dengan menggunakan 10,3% sisanya adalah perokok aktif.
Secara patofisiologi, merokok kode 27130 yang merupakan Dengan analisis statistik univariat,
dapat menyebabkan penurunan kode untuk prosedur artroplasti. didapatkan bahwa pasien perokok
aliran darah, hipoksia, dan penurunan Pengambil data yang terlatih aktif memiliki risiko komplikasi
produksi kolagen, hingga pada kemudian melakukan penelusuran luka yang lebih besar dibandingkan
akhirnya dapat memengaruhi fraktur data 30 hari morbiditas dan dengan pasien yang mantan perokok
dan kemampuan penyembuhan mortalitas pascaoperasi berdasarkan maupun yang bukan perokok
luka. Sebuah studi dilakukan oleh institusi yang berpartisipasi (1,8% vs 1,3% dan 1,1%, berturut-
Duchman dan rekan yang bertujuan (institusi akademik maupun swasta). turut, dengan p<0,001). Tidak ada
melihat komplikasi pasien pada Berdasarkan status dan riwayat perbedaan yang signifikan antar-grup
bers ambung ke hal 10....

Tabel 1. Komplikasi pascaoperasi berdasarkan status merokok

E di si 5 | M E I 2 0 1 5 | ha l a m a n 4
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Klinik Pengkajian Metodologi Panduan


Praktik Klinis untuk Tata Laksana
Osteoartritis Sendi Lutut dengan
Asam Hialuronat Intraartikuler

P
anduan praktik klinis sekarang dan berbagai sumber pencarian dapat dilihat dalam tabel 1.
banyak dibuat untuk membantu elektronik lainnya, seperti Google, Setiap panduan dikritisi secara
dokter dalam mengambil Yahoo dan National Guideline independen oleh 2 penilai, dengan
keputusan klinis. Panduan praktik Clearinghouse. Kata kunci yang menggunakan skor daftar tilik AGREE
klinis ini ditujukan agar pelayanan digunakan dalam pencarian literatur II. Sebagai hasil, sebagian besar
yang diberikan dokter sesuai dengan adalah hyaluronic acid/ hylan/ panduan tidak mendapatkan nilai
perkembangan ilmu pengetahuan dan hyaluronate/ viscosupplementation/ yang baik dalam domain aplikabilitas
kedokteran berbasis-bukti (Evidence- guidelines/ recommendation, dan knee atau “dapat diterapkan”. Adapun
Based Medicine). Namun, sayangnya osteoarthritis. Pencarian kemudian hal ini umumnya dikarenakan
pembuatan panduan praktis klinis diperluas dengan mencari daftar tidak disebutkannya fasilitator
tersebut memiliki metodologi yang pustaka atau referensi artikel- dan kemungkinan hambatan yang
berbeda-beda. Perbedaan metodologi artikel tersebut. Para pakar di potensial ditemukan pada penerapan
ini pada akhirnya menyebabkan bidang OA juga dihubungi agar tidak panduan. Sebaliknya, kebanyakan
kualitas panduan yang sangat ada panduan atau guidelines yang panduan memperoleh skor yang
bervariasi. Hal ini sangat terlihat terlewat. bagus untuk domain lingkup dan
dalam panduan praktik klinis Penilaian laporan dilakukan maksud. Secara umum, panduan
osteoarthritis (OA). Meningkatnya dengan instrumen Appraisal of OARSI, NICE, AAOS, dan NCC-CC
jumlah populasi usia lanjut di dunia Guidelines Research and Evolution memiliki skor yang lebih tinggi
mendorong dikembangkannya banyak (AGREE) II. Instrumen ini menilai dibandingkan dengan panduan lain.
panduan tata laksana OA. Dalam 23 aspek dari suatu Panduan Berdasarkan kualitas editorialnya,
berbagai panduan tersebut, terdapat menggunakan skala Likert. Adapun yang mana panduan tersebut
rekomendasi yang tidak konsisten kuesioner ini berisi pernyataan- dipresentasikan dan ditulis secara
terkait penggunaan asam hialuronat pernyataan yang masing-masing jelas, OARSI memperoleh nilai
dalam tata laksana OA lutut sehingga dinilai dengan skala “sangat setuju” tertinggi. Sementara, berdasarkan
memunculkan kebingungan di antara hingga “sangat tidak setuju”. aspek aplikabilitas atau paling dapat
klinisi. Altman, Schemitsch, dan Bedi Setidaknya terdapat 10 panduan digunakan dalam praktik klinis
mencoba mengkaji berbagai panduan yang dinilai dalam studi ini. Seluruh sehari-hari, panduan NICE dan NCC-
tata laksana OA yang sekarang ada, panduan tersebut diterbitkan CC mendapat skor tertinggi.
dengan fokus pada terapi asam antara tahun 2003 hingga 2014. Secara umum, 30% panduan
hialuronat intraartikuler. Sebanyak 6 panduan dipublikasikan yang dilibatkan dalam studi ini
Pencarian literatur dilakukan di Amerika Serikat, 2 dari Inggris, merekomendasikan asam hialuronat
dengan menggunakan basis data 1 dari Australia, dan 1 dari Prancis. intraartikuler sebagai tata laksana OA
jurnal ilmiah kedokteran Pubmed Hasil dari penilaian panduan tersebut lutut, 30% hanya merekomendasikan
bers ambung ke hal 10....

Tabel 1. Penilaian panduan berdasarkan skor daftar tilik AGREE II; SD= Standard Deviation

E disi 5 | ME I 2015 | h al a m an 5
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Klinik

Infeksi Sendi Perioperatif

A
rtroplasti pada sendi panggul
dan lutut merupakan operasi
elektif dengan tingkat
mortalitas pascaoperasi yang
rendah. Tercatat 95% pasien masih
hidup dalam periode 10 tahun
pascaoperasi. Namun demikian,
penelusuran kembali data-data
pasien menunjukkan bahwa sekitar
2% pasien yang menjalani artroplasti
mengalami infeksi pascaoperasi.
Meskipun memiliki tingkat
mortalitas yang rendah, infeksi
pascaoperasi dapat menyebabkan
diperlukannya tindakan operasi
ulang untuk membetulkan prosthesis.
Pasien yang mengalami infeksi
sendi perioperatif juga biasanya
membutuhkan tatalaksana antibiotik
yang cukup panjang. Pemberian
antibiotik dalam waktu yang lama ini
pada akhirnya akan meningkatkan
terbentuknya organisme resisten
serta berkontribusi pada peningkatan
morbiditas/mortalitas pasien Gambar 1. Kriteria diagnosis infeksi sendi periprostetik
pascaoperasi.
Patogenesis infeksi sendi
perioperatif umumnya melibatkan profilaksis pada pasien, mencukur/ pemeriksaan penunjang, pemeriksaan
masuknya kontaminan eksternal meminimalisasi rambut yang ada di yang dianggap paling berguna untuk
pada sendi. Selain itu, penyebaran tubuh pasien sebelum operasi, serta diagnosis adalah aspirasi sendi.
hematogen dari bagian tubuh yang menjaga ruangan operasi selalu steril Gejala klinis infeksi sendi
lain juga cukup sering terjadi. Faktor dengan vertical-flow/horizontal flow pascaoperasi dapat muncul dengan
risiko infeksi sendi perioperatif operating theatre. awitan dini (dalam 3 bulan), ataupun
meliputi riwayat operasi sebelumnya, Kemudian, pencegahan lambat (dalam 12 bulan). Infeksi
jenis pembedahan yang dilakukan, pascaoperasi dapat dilakukan dini diperkirakan terjadi pada saat
riwayat penggunaan antibiotik dengan mengikuti panduan dilakukan implantasi. Umumnya
sebelumnya, riwayat diabetes yang dibuat oleh The American gejala yang dialami pasien adalah
yang tidak terkontrol, malnutrisi, Association of Orthopaedic Surgeons nyeri, indurasi atau edema, eritema
obesitas, merokok, konsumsi alkohol, (AAOS), yang merekomendasikan pada lokasi operasi, dan efusi. Infeksi
serta penyakit yang menyebabkan pemberian antibiotik profilaksis yang terjadi pada dehisensi luka
penurunan sistem imun. pascaoperasi pada pasien yang dapat menyebar perkutaneus ke
Pencegahan infeksi sendi berisiko tinggi. Evakuasi drain tidak jaringan yang lebih dalam. Infeksi
perioperatif dapat dilakukan pada direkomendasikan karena diduga pascaoperasi awitan dini ini harus
tahap preoperatif, intraoperatif dapat meningkatkan risiko infeksi segera diatasi secepatnya. Infeksi
maupun pascaoperasi. Pada tahap pada pasien melalui infeksi retrograd yang muncul antara 3-12 bulan
preoperative, biasanya dilakukan pada lokasi drain. Oleh karenanya, pascaoperasi biasanya disebabkan
optimisasi keadaan umum pasien direkomendasikan untuk melakukan oleh mikroorganisme yang
untuk mencegah infeksi. Selain itu, pencabutan drain dini, yaitu dalam kurang virulen, misalnya P. acnes,
dilakukan pula dekolonisasi MRSA waktu 24-48 jam setelah operasi. enterokokus, ataupun stafilokokus
serta disinfeksi kulit. Penggunaan Adapun kriteria diagnostik infeksi koagulase-negatif. Sementara, infeksi
mupirosin juga diduga memiliki cost- sendi perioperatif dapat dibagi awitan lambat, atau muncul dalam
benefit analysis yang baik. Pencegahan menjadi dua, yakni mayor dan minor. 12 bulan pascaoperasi umumnya
intraoperatif biasanya dilakukan Kriteria tersebut dapat dilihat pada disebabkan oleh penyebaran
dengan memberikan antibiotik gambar 1. Sementara, dari segi bers ambung ke hal 10....

E di si 5 | M E I 2 0 1 5 | ha l a m a n 6
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Klinik

Infeksi dan Kesintasan Pascaoperasi


pada Pasien Osteosarkoma:
Pertimbangan Kembali Imunoterapi
untuk Osteosarkoma

O
steosarkoma merupakan di Departemen Bedah Orthopaedi, infeksi S. epidermidis. Ketika peneliti
tumor osteogenik primer RS Umum Regio Militer Jinan, coba membandingkan antara
tersering di dunia, dengan Tiongkok. Semua pasien menjalani kelompok yang terinfeksi dengan
prevalensi mencapai 1-3 kasus per operasi penyelamatan tungkai kelompok yang tidak terinfeksi,
satu juta penduduk dunia. Reseksi serta mendapatkan kemoterapi peneliti tidak menemukan perbedaan
tumor (dengan batas bedah negatif) neoajuvan. Rerata lama pemantauan yang signifikan dalam hal regimen
dan pemberian agen kemoterapi yang dilakukan ialah 5,1 tahun kemoterapi yang dikonsumsi maupun
sistemikbtelah meningkatkan (antara 6 bulan-19,8 tahun). Kriteria respons histologisnya. Menariknya,
prognosis jangka panjang secara eksklusi penelitian ini meliputi pasien yang terinfeksi memiliki risiko
signifikan, terbukti dengan tingkat terjadinya infeksi pada lebih dari yang lebih rendah untuk mengalami
kesintasan 5 tahun mencapai 60- satu tahun pascaoperasi, rekurensi/ metastasis (p=0,03) dan mortalitas
70%. metastasis ataupun mortalitas (p<0,001). Tidak ada hubungan
Pada kasus osteosarkoma, dapat yang terjaadi sebelum infeksi antara amputasi dan rekurensi
dilakukan operasi penyelamatan atau dalam 1 tahun pascaoperasi, tumor (P=0,33), metastasis (p=0,06),
tungkai bawah dengan fungsi riwayat operasi sebelumnya di lokasi maupun mortalitas (p=0,67). Tingkat
pascaoperaasi yang baik. Namun, tumor, pasien yang tidak menerima kesintasan 5 tahun dan event-free
operasi ini memiliki tingkat kemoterapi, serta pasien yang tidak survival rate pasien yang terinfeksi
komplikasi berupa risiko infeksi yang bisa dihubungi (lost to follow-up). mencapai 100%, sementara pada
tinggi. Infeksi ini ditengarai sebagai Infeksi pada pasien dikonfirmasi pasien yang tidak terinfeksi hanya
akibat dari kaskade reaksi inflamasi. dengan tanda dan gejala klinis 54% dan 43%. Maka, pasien yang
Oleh karena itu, Chen dan rekan berupa demam, nyeri, timbulnya terinfeksi secara statistik memiliki
mencoba melakukan studi untuk abses, leukositosis, peningkatan tingkat kesintasan yang lebih tinggi
menjawab apakah reaksi inflamasi protein reaktif C (CRP) dengan kultur dibandingkan dengan pasien tanpa
tersebut memiliki efek yang positif mikrobial yang positif di lokasi luka infeksi (gambar 1).
atau negatif terhadap kesintasan atau hasil histologis yang sesuai Hasil penting yang dapat diambil
pasien osteosarkoma. dengan tanda-tanda infeksi. dari penelitian ini adalah bahwa
Sebanyak 125 pasien yang Dari seluruh pasien, didapatkan 6 osteosarkoma sensitif terhadap
berpartisipasi dalam penelitian ini orang yang mengalami infeksi setelah peningkatan kapabilitas sistem
merupakan pasien yang didiagnosis operasi yang dalam dan terlokalisasi. imun terkait infeksi, sehingga
mengalami osteosarkoma sesuai Berdasarkan kuman penyebab infeksi, memunculkan harapan bahwa
kriteria Enneking staging system 66% pasien terinfeksi S. aureus, imunoterapi dapat menjadi
antara tahun 1991 sampai 2012 sementara 33% pasien mengalami salah satu rute terapeutik untuk
bers ambung ke hal 10....

Gambar 1. Analisis Kaplan-Meier


terhadap tingkat kesintasan dan
event-free survival rate antara
pasien yang terinfeksi dan yang
tidak terinfeksi (p=0,01)

E disi 5 | ME I 2015 | h al a m an 7
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Kabar Profesi

Jalin Silaturahmi Antaranggota,


PABOI DKI Jaya Selenggarakan
Buka Bersama

S
abtu, 4 Juli 2015 lalu, Hotel yang terjalin. Adapun siraman rohani Bicara tentang agenda
Ritz Carlton Mega Kuningan diisi oleh Pengurus Masjid RSPAD, terdekat PABOI DKI Jaya, Robert
Jakarta dipenuhi oleh para yang membuat para peserta tampak menyebutkaan mengenai sosialisasi
anggota PABOI Cabang DKI Jakarta khusyuk sepanjang sesi. Di akhir BPJS dan perihal penempatan
Raya (dikenal dengan PABOI DKI acara, panitia internal dari RSPAD tenaga Orthopaed baru di DKI, serta
Jaya) yang menghadiri acara buka menampilkan acara hiburan yang pengurusan perpanjangan izin
puasa bersama. “Buka bersama ini membuat buka bersama ini semakin praktik atau STR anggota. “Perihal
merupakan agenda tahunan yang lengkap. penempatan Orthopaed baru di DKI
diadakan sebagai sarana kerohanian Dengan antusias, para peserta yang ini terkait Aturan Dinkes DKI serta
sekaligus pendekatan antarkeluarga hadir menyampaikan harapan agar Keputusan/Rekomendasi dari Induk
anggota PABOI DKI Jaya. Tidak hanya acara buka bersama ini benar-benar Organisasi PP PABOI yang terbaru,”
anggota, tetapi keluarganya juga dapat dilaksanakan setiap tahun paparnya.
diajak, dan sengaja diadakan di akhir karena kesempatan untuk dapat Melalui pelaksanaan acara ini
peran agar banyak yang bisa hadir. bersilaturahmi antaranggota keluarga Robert berharap rekan sejawat
Buka bersama ini juga dimaksudkan besar spesialis bedah orthopaedi orthopaedi dapat bersama-sama
sebagai sarana hiburan di tengah sangatlah susah didapatkan. Acara menjaga profesionalisme dan
kehidupan profesi yang terbilang ini secara nyata telah berhasil kompetensi sebagai dokter spesialis
sibuk dan melelahkan,” jelas Dr. dr. memperkuat hubungan di antara bedah orthopaedi dan traumatologi
Robert Hutauruk, SpOT, MM, FICS, anggota PABOI DKI Jaya. serta tidak lupa untuk menjaga
yang saat ini menjabat sebagai Ketua Namun, jangan salah, acara buka solidaritas dan kekompakan dengan
PABOI DKI Jaya. bersama ini bukanlah satu-satunya tetap mendukung program yang
Dihadiri kurang lebih 120 orang, agenda keakraban yang dimiliki direncanakan oleh Pemerintah,
panitia yang terdiri dari pengurus PABOI DKI Jaya. Beberapa acara khususnya Dinkes DKI Jakarta, tanpa
PABOI DKI Jaya dibantu dengan staf santai, misalnya bernyanyi dan melupakan relasi antarpersonal
RSPAD merasa puas melihat peserta bersantap bersama di salah satu anggota. Akhir kata, mewakili
yang hadir mencapai target, yakni kafe di hotel bilangan Jakarta Pusat keluarga besar PABOI DKI Jaya,
mencapai 70 persen undangan. juga sempat dilaksanakan tahun Robert menyampaikan Selamat
Acara diawali dengan sambutan dari lalu, guna meningkatkan keakraban Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1
petinggi PABOI DKI Jaya dan panitia, antaranggota. “Acara-acara seperti Syawal 1436 H/2015 M, Mohon Maaf
yang kemudian dilanjutkan dengan ini juga dimaksudkan sebagai Lahir dan Batin. “Semoga Tuhan Yang
ceramah pada sesi siraman rohani. penyeimbang agenda-agenda formal, Maha Kuasa selalu memberkati kita
Peserta yang hadir terlihat sangat seperti koordinasi acara ilmiah semua, seluruh anggota dan keluarga
menikmati jalannya acara, serta dan workshop terkait kompetensi besar Dokter Spesialis Orthopaedi
saling membaur dan bersilaturahmi ilmu Orthopaedi dan Traumatologi. dan Traumatologi di Indonesia,” tutup
satu sama lain sepanjang acara. Tentunya kesemuanya kami tujukan Robert mengakhiri wawancara.
Tawa renyah dan selorohan juga agar anggota PABOI DKI Jaya semakin
terdengar di sela obrolan hangat solid,” terang Robert.

E di si 5 | M E I 2 0 1 5 | ha l a m a n 8
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Advertorial

CLEANEST® Disposable Electronically Pulsed Lavage Suction Apparatus (Rp 750.000,-)

Pain Removal-finder/epidural guide (Rp 1.000.000,-)

Implan orthopaedi dan perlengkapan/peralatan terkait


(Rp 500.000,-)

Bagi sejawat yang berminat dengan produk yang terpampang


dalam Rubrik Advertorial ini, ataupun yang hendak
memasang iklan dalam rubrik ini dapat mengirimkan email
ke Redaksi Buletin Orthopaedi Indonesia: buletinpaboi@
gmail.com.

Segenap Keluarga Besar


Redak si Buletin Orthopaedi Indonesia mengucapkan:

Selamat menunaikan ibadah puasa


Ramadhan 1436H

E disi 5 | ME I 2015 | h al a m an 9
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

s amb unga n h a l 4
Efek Merokok terhadap Komplikasi Jangka Pendek....

dalam hal mortalitas perioperatif saja. terdapat sedikit perbedaan risiko meningkatkan risiko komplikasi
Pada analisis multivariat, morbiditas-mortalitas antara perokok pascaoperasi jangka pendek pada
perokok aktif dan mantan perokok dan non-perokok, walau perbedaan tindakan artroplasti sendi panggul/
memiliki risiko yang lebih tinggi tersebut tidak besar. sendi lutut total. Keunggulan dari
dalam hal komplikasi luka, bila Penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini adalah jumlah sampel
dibandingkan dengan non-perokok. risiko infeksi luka sangat dipengaruhi yang besar karena mengambil
Meski demikian, bila distratifikasi oleh riwayat merokok. Bahkan, data dari basis data. Penelitian
berdasarkan jumlah pak rokok penelitian intervensi berhenti lebih lanjut harus dilakukan
per tahunnya, tidak ditemukan merokok telah menunjukan prognosis untuk mengidentifikasi efek
perbedaan bermakna dalam hal risiko penutupan luka yang lebih baik samping merokok pada komplikasi
komplikasi luka. Tetapi, dalam hal dibandingkan dengan pasien yang pascaoperasi jangka panjang.
komplikasi total, pasien dengan 1-20 terus merokok. Hasil penelitian
pak per tahun atau >40 pak per tahun ini semakin memperkuat dokter
memiliki risiko yang yang lebih tinggi ortophaedi untuk menyarankan
dibandingkan dengan pasien non- pasiennya untuk berhenti merokok Disarikan dari:
perokok. untuk mencegah komplikasi Duchman KR, Gao Y, Pugely AJ, Martin
CT, Noiseux NO, Callaghan JJ. The Effect
Analisis morbiditas-mortalitas pascaoperasi, terutama dalam hal of Smoking on Short-Term Complications
juga mencoba melihat morbiditas/ luka operasi. Following Total Hip and Knee Arthroplasty. J
mortalitas jangka pendek Dari studi ini, peneliti Bone Joint Surg Am. 2015 Jul 1;97(13):1049-
pascaoperasi (30 hari). Dilaporkan menyimpulkan bahwa merokok dapat 58. doi: 10.2106/JBJS.N.01016.

s am b u nga n h a l 5 s ambungan h al 7
Pe ng ka j i a n M e tod olo g i Pa nd ua n Pr a k t ik K l ini s . . . Infeksi dan kesinta san....,

pada kondisi tertentu, sementara 40% sisanya tidak merekomendasikannya. penatalaksanaan osteosarkoma.
Dari studi ini, kita dapat melihat adanya inkonsistensi rekomendasi dalam Namun, mekanisme yang
berbagai panduan osteoartritis yang ada. Perbedaan kualitas ini disebabkan menjelaskan hubungan ini masih
penggunaan metodologi pencarian literatur serta studi yang diikutsertakan belum jelas sepenuhnya. Diduga,
dalam pembuatan panduan yang berbeda-beda. Oleh karenanya, dibutuhkan interleukin 15-induced Natural Killer
metodologi pencarian literatur yang lebih konsisten di masa yang akan datang cells berperan dalam kapabilitas
untuk mengurangi heterogenitas panduan serta dengan demikian akan angiosupresif dan antitumor
mengurangi kebingungan di antara kalangan profesional yang menggunakan potensial pada osteosarcoma.
panduan tersebut. Penelitian ini semakin mendukung
imunoterapi yang diduga dapat
menjadi kunci penatalaksanaan
Disarikan dari: kanker di masa depan. Kekurangan
Altman RD, Schemitsch E, Bedi A. Assessment of clinical practice guideline methodology for the
treatment of knee osteoarthritis with intra-articular hyaluronic acid. Semin Arthritis Rheum. 2015
penelitian ini ialah sampel yang
May 7. doi: 10.1016/j.semarthrit.2015.04.013. relatif kecil, yakni hanya enam pasien
yang terinfeksi. Penelitian lebih
lanjut harus dilakukan untuk mencari
s am b u nga n h a l 6 hubungan antara sistem imun dan
I n f e k s i S e n d i P e r i o p e r at i f. . . . osteosarkoma.

hematogen dari tempat lain. Kebanyakan disebabkan oleh S. aureus, basil


Gram-negatif, atau streptokokus beta hemolitikus.
Pendekatan bedah menjadi pilihan tata laksana infeksi sendi pascaoperasi
awal atau infeksi yang disebabkan oleh penyebaran hematogen. Tata laksana
awal yang harus dilakukan adalah debridement. Artroplasti dua tahap ulangan
juga sering dilakukan dalam manajemen infeksi sendi. Pemberian antibiotik
jangka panjang dapat membantu penyembuhan. Literatur terbaru menunjukan
bahwa pemberian antibiotik selama enam minggu cukup efektif dalam
mengurangi morbiditas dan mortalitas. Disarikan dari:
Chen YU1, Xu SF1, Xu M1, Yu XC1.
Postoperative infection and survival in
Disarikan dari:
osteosarcoma patients: Reconsideration of
Kapadia BH, Berg RA, Daley JA, Fritz J, Bhave A, Mont MA. Periprosthetic joint infection.
immunotherapy for osteosarcoma. Mol Clin
Lancet. 2015 Jun 26. pii: S0140-6736(14)61798-0. doi: 10.1016/S0140-6736(14)61798-0. [Epub
Oncol. 2015 May;3(3):495-500. Epub 2015
ahead of print]
Mar 9.

E di si 5 | M E I 2 0 1 5 | ha l a m a n 1 0
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Jonathon memakai masker ilmu dan pengalaman.


yang berbeda ketika melihat Kunjungan ke Indonesia tentunya
operasi koksitis TB
tidak lengkap tanpa mengunjungi
tempat wisata di Jakarta dan
mencicipi kuliner khas Indonesia.
Jonathon mengunjungi beberapa
obyek wisata di Jakarta dan
sekitarnya, misalnya taman safari
di Cisarua, kota tua di Old Batavia
dan museum nasional. Pada malam
hari, residen orthopaedi in charge
membawa Jonathon berkeliling
Jakarta untuk makan malam dan
melihat-lihat suasana Jakarta di
malam hari. Pada awalnya Jonathon
bersemangat mencoba kuliner
asli Indonesia akan tetapi setelah
mencoba beberapa kali akhirnya ia
menyerah karena pencernaannya
“berontak” sehingga akhirnya beralih
ke kuliner ala western.
Setelah dua minggu di Jakarta,
Jonathon bertolak ke Bali untuk
berlibur sebelum akhirnya pulang
ke Amerika. Kesan Jonathon selama
Clinical Attachment-nya adalah, “It
fells like get in touch with different
world of pediatric orthopaedic and
surely I learn a lot”. Menanggapi
Jonathon, Aryadi menjawab,”The
pleasure is all ours and for the matter
of learning, the condition is mutual”.
Walaupun harus meluangkan waktu
khusus dan cukup melelahkan akan
tetapi pengalaman menerima residen
orthopaedi dari USA ini membawa
kebanggaan tersendiri dan memicu
untuk berbuat dan berkarya lebih
baik lagi agar terus bisa dipercaya di
tingkat internasional. Terlebih, clinical
attachment yang dilakukan Jonathon
Backus ini adalah kali yang kedua,
setelah clinical attachment perdana
s am b u nga n h a l 5 di tahun 2013 yang dilakukan
R e s i d e n Ort h opa e d i A m e r i k a S e r i k at M e l a k u k a n . . . oleh Amelia Sorensen. Amelia juga
merupakan residen dari USA yang
ikut serta dalam assessment pasien di klinik. Jonathon juga berkesempatan melakukan Clinical Attachment
ikut serta dalam beberapa prosedur operasi di RSCM, diantaranya kasus Orthopaedi Pediatri yang serupa.
Blount disease yang dilakukan tindakan bamboo osteotomy, artritis septik, dan “Kita memang harus menuntut
koksitis tuberkulosis. Hal yang menarik terjadi saat operasis kasus koksitis ilmu setinggi mungkin, bisa dengan
TB. Jonathon sangat ingin melihat nekrosis kaseosa dengan mata kepalanya melakukan fellowship ke luar negeri
sendiri karena seumur hidup ia belum pernah melihatnya. Namun, di sisi lain, atau dengan mendatangkan ahli dari
ia juga khawatir dan takut karena tidak memiliki imunitas natural terhadap luar negeri ke Indonesia, akan tetapi
tuberkulosis. Akhirnya, Jonathon mau ikut serta dalam operasi tetapi dengan ternyata karakter pasien dan sumber
syarat memakai masker khusus yang memiliki filter terhadap bakteri, dan ia daya manusia yang dimiliki Indonesia
pun berhasil melihat nekrosis kaseosa yang pertama dalam hidupnya. cukup “laku dijual” sehingga center
Setiap Selasa Jonathon ikut assessment pasien di YPAC bersama dr. Ucok orthopaedi dari luar negeri merasa
Siregar, SpB, SpOT(K) mendiskusikan berbagai macam kasus terutama kasus perlu mengirimkan residennya untuk
neuromuskuler. Ia turut melihat beberapa presentasi kasus yang dibawakan memperluas wawasannya. Semoga
oleh residen Indonesia, dan ia pun juga membawakan beberapa kasus pediatri dunia Orthopaedi Indonesia semakin
yang pernah ikut serta ditanganinya. Pada kesempatan tersebut, selain residen jaya!”tutup Aryadi.
dari FKUI, berkumpul juga residen dari center pendidikan orthopaedi di Bali,
Solo, dan Bandung, sehingga merupakan ajang yang baik untuk saling bertukar

E disi 5 | ME I 2015 | h a l a m an 1 1
B U L E T I N ORT HOPA E DI I N D ON E S I A

Kalender Acara
Berikut acara ilmiah yang dapat sejawat ikuti hingga 3 bulan ke depan.

No Acara Waktu Lokasi Info lebih lanjut


1 22 International Meeting on Advanced Spine
nd
8-11 Juli 2015 Kuala Lumpur, Malaysia http://www.srs.org/imast/2015/
Techniques
2 48th Annual Musculoskeletal Tumor Meeting of the 9-10 Juli 2015 Kagawa, Jepang http://www.joa.or.jp/english/english_
Japanese Orthopaedic Association  frame.html
3 AOTrauma Course – Current Concepts (Upper and 9-11 Juli 2015 Seoul, Korea Selatan https://aotrauma2.aofoundation.org/
Lower Extremity) with Anatomical Specimens of eventdetails.aspx?id=3564&from=PG_
Asia Pacific COURSEDIRECTORY
4 American Orthopaedic Foot & Ankle Society 15-18 Juli 2015 Long Beach, Amerika Serikat http://www.aofas.org/education/
Annual Meeting 2015 annual-meeting/Pages/home.aspx
5 2nd Annual Pan Pacific Orthopaedics Congress 2015 22-25 Juli 2015 Waikoloa Village, Amerika https://icjr.net/meeting/overview.84.
Serikat htm
6 AOSpine Advances Symposium 7-8 Agustus, 2015 Jakarta Info: aospine2015@gmail.com

7 The 15 Pacific and Asian Society of Minimally


th
13-15 Agustus 2015 Korea Selatan http://www.pasmiss.org/
Invasive Spine Surgery (PASSMISS)
8 The 23rd Asia Pacific Cancer Conference (APCC) 20-22 Agustus 2015 Hotel Grand Hyatt Nusa Dua http://www.apcc2015.com/
2015 Bali, Indonesia
9 Swedish Orthopedic Association – Orthopedics 24-28 Agustus 2015 Falun, Sweden http://www.ortopedi.se/index1.
Week 2015 asp?siteid=1&pageid=1#
10 4th Scientific Meeting of Indonesian Hip and Knee 26-30 Agustus 2015 Hotel Shangri-La, Surabaya, http://ihks.org/
Society (IHKS) Indonesia
11 Annual meeting of the Nordic Spinal Deformities 27-29 Agustus 2015 Amsterdam, Belanda http://www.nsdsmeeting.com/
Society
12 Baltimore Limb Deformity Course (BLDC) 2015 – 27-31 Agustus 2015 Baltimore, Amerika Serikat http://www.deformitycourse.com/
25th Annual Course RIAO/BaltimoreLimbDeformityCourse1.
aspx
13 61st South African Orthopaedic Association (SAOA) 31 Agustus-3 September Champagne, Afrika Selatan http://www.saoa.org.za/
Annual Congress 2015
14 23rd European Orthopaedic Research Society
(EORS) Annual Meeting 2015
2-4 September 2015
Bristol, Inggri s http://eors2015.org/

15 Eurospine 2015 2-4 September 2015 Copenhagen, Denmark http://www.eurospine.org/p31000474.


html
16 4th Fragility Fracture Network (FFN) Global 3-5 September 2015 Rotterdam, Belanda http://www.ffn-congress.com/
Congress 2015
17 3rd Annual Meeting of Indonesian Orthopaedic 3-6 September 2015 Hotel Hilton, Bandung http://www.iossma.org/
Society of Sport Medicine and Arthroscopy
(IOSSMA)
18 Argentinean Association of Arthroscopy (AAA) 9-12 September 2015 San Carlos de Bariloche, http://www.artroscopia.com.ar/#
2015 Argentina
19 74th American Association for the Surgery of 9-12 September 2015 Las Vegas, Amerika Serikat http://www.aast.org/Meetings/
Trauma (AAST) Annual Meeting and Clinical AnnualMeeting/Default.aspx
Congress of Acute Care Surgery 2015
20 70th American Society for Surgery of the Hand 10-12 September 2015 Seattle, Amerika Serikat http://www.assh.org/annualmeeting/
(ASSH) Annual Meeting 2015
21 34th Annual Meeting of the European Bone and 10-12 September 2015 Estoril, Lisboa, Portugal http://ebjis2015.org/
Joint Infection Society
22 Asia Pacific Arthroplasty Surgery (APAS) 2015 11-13 Septembr 2015 Delhi, India http://apasonline.org/APAS_2015_
welcome.html
23 2nd International Congress for Joint Reconstruction 14-15 September 2015 Hotel Eastern & Oriental, http://www.icjrsea.com/
– South East Asia (ICJRSEA) Penang, Malaysia
24 British Orthopaedic Association (BOA) Annual 15-18 September 2015 ACC Liverpool, Inggris http://congress.boa.ac.uk/
Congress 2015
25 26th SECEC-European Society for Surgery of the 16-19 September 2015 Milano, Italia http://www.secec2015.com/
Shoulder and the Elbow (ESSSE)
26 36th SICOT Orthopaedic World Congress 17-19 September 2015 Guangzhou, Cina http://www.sicot2015.org/
27 International Society for Hip Arthroscopy 23-26 September 2015 Cambridge, Inggris http://www.ishameeting2015.net/
28 Pedatric Orthopaedic Trauma Summit 2015 24-25 September 2015 Minnesota, Amerika Serikat http://cme.ahc.umn.edu/
Scripts/4Disapi.dll/4DCGI/
events/388.html?Action=Conference_
Detail&ConfID_W=388&
29 Spine Summit Asia Pacific 2015 25-27 September 2015 Asia World Expo, Hongkong http://www.spinesummitap.org/
30 International Society for Technology in 30 September-3 Oktober Vienna, Austria http://www.istaonline.org/?page_
Arthroplasty (ISTA) 2015 2015 id=3139

E di si 5 | M E I 2 0 1 5 | ha l a m a n 1 2

Anda mungkin juga menyukai