Anda di halaman 1dari 7

1.

RIG
Rig pengeboran adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam
reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral
bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas
pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat
melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan
keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu,
istilah “rig” mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran
pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral. Dalam suatu
Instalasi pemboran, terutama untuk pemboran migas & geothermal, lazimnya menggunakan
spesifikasi peralatan yang mampu bekerja pada rating tekanan yang cukup tinggi mulai dari
2000 psi sampai 15000 psi.
a) Bagian bagian Rig

NO ALAT ARTI PENGERTIAN

1. Crown Kontrol kabel Kerekan banyak yang dipasang diatas derek


bor
2. Mast Menara tiang Menara bor yang bisa ditegakan di atas kendaraanya
3. Catline boom Tali bulan Tali manila yang dengan blok derek yang digunakan
untuk menggerakan bermacam – macam barang
4. Racking Sandaran pipa Menyusun pipa yang baru dicabut dari lubang sumur
platform
5. Drilling line Kabel bor Kaber baja yang terpsang antara mesin kerek katrol
puncal dan kerekan
6. Travelling Kerek bor Sistem kerja yang dipakai bersama katrolpucak
block untuk mengangkat
7. Hook Kait putar Alat berbentuk kail besar tempat swivel bergantung
8. Swivol swivel Peralatan yang berputar bebas
9. Rotary hose Selang putar Selang karet untuk menyalurkan lumpur pengeboran
dari pompa lumpur
10. Stand pipe Pipa tekan Kolom vertikal yang dalam proses katalitik fluida
diisi dengan katalis bubuk
11. Drawworks Pusat Peralatan untuk menaik turunkan pipa dan
penggerak menggerakan meja putar
12. Drillers console Juru bor Kepala kelompok pekerja bor yang mengambil
semua keputusan
13. Pipe setback Pipa pemasak Gulungan atau pipa yang terpasang dalam ruang
pemanas
14. Drill floor Pipa pekerja Anggota regu yang tugasnya di lantai pengeboran
15. Rotary table Meja putar Meja bundar diatas dasar perangkat pemboran yang
dioprasikan oleh tenaga mesin untuk memutar
rangkaian pipa bor

16. Substructure Substruktur Bangunan yang menjadi dudukan menara bor


17. Blow out Pencegahan Peralatan yang dipasang di kepala sumur untuk
preventer semburan liar tujuan mengendalikan tekanan di anulus antara pipa
(psl) selubang dan pipa bor
18. Dog house Rumah jaga Bangunan kecil yang ditempatkan di dekat lantai
pengeboran
19. Choke Penjepit Sumbat berlubang yang dipasang dikepala sumur
maniford untuk membatasi aliran dengan tujuan mengatur
tingkat produksi
20. Gas flare Gas tersuar Gas terproduksi yang terpasang dibakar karna tidak
bakar dapat ditangani oleh fasilitas lapangan yang tersedia
21. Mud gas Lumpur gas Campuran yang terdiri atas air dan bahan berupa
separator serbuk seperti lempung
22. Shale shaker Pengayak Pengayak serpih berupa kasa bergetar untuk
serbuk bor memisahkan serbuk bor dari lumpur yang keluar dari
sumur
23. Degasser Derajat api Berat jenis minyak yang dinyatakan dalam satuan
derajat api

b) Cara kerja Rig

2. Pipa Casing untuk pemboran


a) Conductor casing adalah casing yang pertama kali dipasang pada konstruksi sumur.
Casing ini dipasang pada kedalaman yang masih cukup dangkal, biasanya sampai kedalaman
± 200 ft.
Casing yang digunakan sebagai conductor casing ini umumnya mempunyai diameter yang
cukup besar yaitu sekitar 20´´ sampai dengan 30´´, dan biasanya digunakan untuk kondisi
lunak atau mudah gugur.
Adapun fungsi dari conductor casing antara lain :
 Khusus di offshore adalah untuk melindungi drillstring dari air laut, dipasang dari
platform hingga dasar laut,
 Pada onshore fungsinya yaitu Menutup formasi permukaan yang mudah runtuh,
seperti rawa-rawa, gambut dan sebagainnya,
 Mencegah kontaminasi air tawar oleh lumpur pemboran,
 Melengkapi sistem pengaliran lumpur untuk trayek pemboran selajutnya
b) Surface casing adalah casing yang dipasang setelah conductor casing. Kedalaman
surface casing ditentukan berdasarkan dari unconsolided sand (pasir lepas) serta kedalaman
lapisan air tawar yang dilindungi. Untuk daerah-daerah yang mempunyai lapisan batuan
lunak atau pada sumur-sumur eksplorasi dimana diperkirakan timbul gas bertekanan. Casing
ini disemen hingga kepermukaan.

Adapun fungsi dari surface casing antara lain :


 Menghindari gugurnya lubang pengaliran lumpur
 Melindungi lapisan air tawar dari pencemaran lumpur pemboran
 Menghindari lapisan bertekanan yang akan dijumpai selama pemboran
 Melengkapi sistem pengaliran lumpur
 Sebagai tempat kedudukan BOP dan well head
 Menyangga seluruh berat rangkaian casing berikutnya yang telah dimasukkan
kedalam sumur.

c) Intermediate Casing adalah Apabila waktu pemboran ditemukan formasi-formasi


yang menimbulkan masalah, maka diperlukan suatu casing untuk menutup formasi tersebut.
Casing yang berfungsi untuk menutup yang menimbulkan masalah dalam operasi pemboran
sering disebut dengan intermediate casing.
Pada prinsipnya intermediate casing untuk menutup zone-zone yang menimbulkan kesulitan
dalam operasi pemboran antara lain :
 Menutup formasi garam, gypsum dan formasi shale yang mudah runtuh
 Menutup zone-zone bertekanan tinggi (abnormal), lost circulation dan zone yang
mengandung fluida yang sangat korosif
 Menghindari pipa terjepit pada saat pemboran formasi dengan interval yang terlalu
panjang intermediate casing menutup formasi yang menimbulkan kick
d) Production Casing adalah setelah ditemukan formasi yang akan diproduksikan, dan
sumur sudah dimaksud untuk diproduksi ke permukaan, maka dipasang casing. Casing ini
menghubungkan formasi produktif ke permukaan, nama casing ini adalah production casing.
Production casing dipasang sampai diatas lapisan produktif dan ada yang dipasang sampai
menembus lapisan produktif, fungsi dari production casing adalah sebagai berikut :
 Menyekat antara lapisan produktif yang satu dengan lapisan produktif yang lainnya
agar tidak saling berhubungan.
 Melindungi alat-alat produksi yang terdapat dibawah permukaan seperti pompa dan
sebagainya.
e) Liner pada pokoknya mempunyai fungsi yang sama dengan production casing, tetapi
tidak dipasang hingga permukaan. Liner merupakan selubung yang digantungkan kepada
casing yang sudah terpasang. Tujuannya adalah untuk menghemat pemakaian casing.
Biasanya dipasang untuk sumur-sumur dalam Apabila pada akhir pemboran diperoleh ukuran
lubang yang sangat kecil sementara itu sumur tidak terlalu dalam maka diperlukan ukuran
casing dengan toleransi yang sangat kecil. Untuk persoalan semacam ini dapat dipergunakan
liner. Alasan yang lain adalah kekuatan menara. Casing yang terlalu panjang mungkin
menara tidak dapat mengangkatnya. Hal ini karena kmampuan menara lebih kecil dari berat
rangkaian casing kalau dipasang dari dasar lubang sampai kepermukaan.

3. Mata Bor
Mata bor (Drill bit) adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang secara
silinder. Mata bor sendiri terletak pada bor yang merotasikan bor itu dan memberikan
torsi serta gaya axial untuk membuat lubang.
Jenis – jenis mata bor:
1. Roller Cone Bit
Roller Cone Bit adalah mata bor yang terdiri dari satu, dua atau tiga cones dengan
gerigi yang menempel pada cone tersebut. Roller cone bit dengan tiga cone adalah
mata bor yang sering digunakan pada pengeboran.
Keuntungan menggunakan Roller cone bit yaitu:
a. Dapat mengatasi pengeboran dengan kondisi yang kasar.
b. Lebih murah dibandingkan dengan fixed cutter bits.
c. Lebih sensitif pada jumlah tekanan overbalance dan mempunyai indikator
yang lebih baik dari tekanan formasi yang berlebihan.
Mata bor ini sangat cocok digunakan pada abrasive sandstone formations.
Gambar:

2. Fixed Cutter Bits


Fixed Cutter atau drag bits tidak mempunyai bagian yang bergerak (bearings) dan
dapat mengebor lubang yang sangat dalam jika kondisi pengeboran terpenuhi.
Macam – macam jenis fixed cutter bits yaitu:
a. Polycrystalline Diamond Compact Bit (PDC)
Mata bor ini sangat mahal, tetapi jika syarat pengeboran terpenuhi maka mata bor ini
dapat mengebor sangat cepat untuk lubang yang sangat dalam. Oleh sebab itu mata
bor ini biasanya digunakan untuk pengeboran lepas pantai dan sumur yang dalam.
b. Polycrystalline Diamond Bit (PCD)
c. Natural Diamond Bit
Mata bor ini dapat mengebor batuan yang paling keras (gaya kompresi terkuat) tetapi
pengeboran biasanya lambat dan sangat mahal. Maka dari itu mata bor ini digunakan
pada formasi batuan yang sangat keras dan sangat abrasive dimana formasi ini dapat
menghancurkan jenis mata bor yang lain. Berlian yang digunakan pada mata bor ini
biasanya berlian kelas satu.

d. Fish Tail Bit


Mata bor ini hanya dapat digunakan pada formasi batuan yang lunak. Keuntungan
dari mata bor ini yaitu mata bor ini dapat dibentuk ulang dan murah.
3. Core bit
Core bit mempunyai bentuk struktur seperti cincin dengan berlian asli atau buatan
yang dipasang pada mata bor ini. Meskipun pengeboran menggunakan core bit
biasanya lebih cepat daripada mata bor normal pada formasi batuan yang sama
dengan batuan yang dihancurkan lebih sedikit, penambahan tripping time untuk
menarik core membuat core drilling merupakan operasi yang memakan biaya.

Anda mungkin juga menyukai