Anda di halaman 1dari 15

IDENTITAS PADA SIDIK JARI

I. PENDAHULUAN
Sidik jari adalah kulit pada telapak tangan dan kaki yang tertutupi garis timbul
kecil yang disebut rabung gesekan (friction ridges).Sidik jari setiap manusia pasti
berbeda. Tidak ada sidik jari yang sama meskipun dalam satu tangan, sebagaimana
tidak ada anak yang sama meskipun dalam satu kandungan.
Pola sidik jari manusia sangat unik karena proses pembentukannya berlangsung
secara genetika. Sidik jari manusia tidak akan pernah berubah sepanjang hayat, sejak
dalam kandungan hingga usia lanjut.
Sidik jari ini berhubungan erat dengan perkembangan saraf pada otak. Tes
analisis sidik jari mampu mendeskripsikan profil pemiliknya, termasuk potensi dan
karakter yang tidak disadari sebelumnya. Berbeda dengan tes psikologi pada umumnya
yang tergantung mood atau kondisi kesehatan. Tes sidik jari bersifat tetap dan tidak
dipengaruhi kondisi emosi.
Dalam Al Qur’an juga disebutkan tentang sidik jari, yaitu dalam surah Al Qiyamah
ayat 3-4. Setelah hari kiamat nanti manusia akan dibangkitkan, mereka akan
dikembalikan utuh untuk dimintai pertanggungjawaban. Bahkan hal kecil pada tubuh
manusia sperti sidik jari yang tak nampak kalau dilihat secara kasat.
Hal kecil seperti itupun telah dibahas dalam Al-Qur’an. Hingga sekarang ini telah
ditemukan keajaiban dalam sidik jari yang bisa menjadi identitas seseorang. Sehingga
dalam makalah ini akan dibahas tentang sidik jari sebagai identitas seseorang, agar
dapat dikaji lebih mendalam.

II. TUJUAN
A. Bagaimana awal terbentuknya sidik jari?
B. Apa kegunaan sidik jari?
C. Bagaimana integrasi sidik jari dalam perspektif sains dan islam?

III. PEMBAHASAN
A. Awal terbentuknya sidik jari
Sidik jari diduga kuat berkaitan dengan jejak evolusi genetika. Pendapat
tersebut didasari hasil riset medis yang mengetahui bahwa pola pembentukan

1
sidik jari telah terbentuk semenjak janin dalam kandungan usia kehamilan 13
minggu hingga 19 minggu.1 Lima bulan sebelum janin dilahirkan, sidik jari telah
terbentuk dengan sempurna. Satu guratan sidik jari biasanya tersusun antara 50-
100 garis. Sedangkan satu jari tersusun dari ratusan hingga ribuan garis.2
Diketahui pula bahwa pola sidik jari dipengaruhi oleh DNA seseorang, bersifat
herediter/ diturunkan dari orangtuanya. Pembentukan sidik jari ketika janin dalam
kandungan tersebut berkaitan dengan pembentukan struktur otak. Oleh karena
itu, pembentukan pola sidik jari akan sangat berkaitan dengan perkembangan sel-
sel saraf otak.3

Ilmu yang mempelajari sidik jari atau kulit telapak tangan disebut
dermatoglyphics. Derma artinya kulit, glyphs artinya garis-garis yang terukir. Sidik
jari tidak semata-mata tersusun dari kulit luar, tetapi juga didorong oleh
tumbuhnya tonjolan daging yang berada dibawah kulit. Oleh karena itu hampir
setiap guratan sidik jari setiap orang berbeda-beda. Bahkan, bayi kembar dalam
satu kandunganpun tidak akan mempunyai sidik jari yang sama.

Tonjolan pada sidik jari tidak terlalu bersambungan, tetapi agak terputus,
terpecah menjadi dua, sehingga mengesankan membentuk semacam kantong
kecil seperti “danau”, bahkan samar-samar terlihat seperti saling bersilangan.
Ketika kita memegang benda, rabun garis sidik jari akan mengeluarkan keringat,
minyak dan asam amino. Garis rabung itu akan meninggalkan pola khas pada
benda yang kita pegang. Oleh sebab itu sidik jari bisa dijadikan alat pengenal
identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya.4

B. Kegunaan sidik jari


1. Menganalis bakat dan kecerdasan
Setiap anak yang lahir membawa bakat dan kecerdasan yang berbeda-
beda. Konsekuensinya, jika hari ini lahir satu juta anak, maka hari ini pula lahir
satu juta bakat dan kecerdasan baru. Sekarang telah ditemukan teknologi

1
Ifa H. Misbach, 2010, Dahsyatnya Sidik Jari, Jakarta: visimedia, hlm.53.
2
Suyadi, 2010, Rahasia Sidik Jari, Yogjakarta: Flash Books, hlm. 103.
3
Ifa H. Misbach, hlm.53-54
4
Suyadi, hlm. 104.

2
deteksi dini bakat dan kecerdasan maupun potensi anak. Teknologi ini disebut
dengan istilah fingerprint test atau tes analisi sidik jari. Tingkat akurasinya
mencapai 90-95%. Dan yang lebih penting adalah hasil fingerprint test tidak
terpengaruh oleh kondisi apapun, bahkan tidak berubah sepanjang hayat.
Secara umum, manfaat tes sidik jari adalah mengetahui tingkat
kecerdasan majemuk (multiple intelligences), mengetahui dominasi kerja otak
kanan dan otak kiri, gaya manajemen pribadi, metode berpikir, cara belajar yang
tepat berdasarkan potensi dirinya, kecerdasan yang paling dominan, dan
karakter sikap bawaan. Sedangkan manfaat secara khusus bagi anak adalah
fokus untuk mengetahui kebutuhan utamanya. Anak lebih yakin dan lebih
percaya diri terhadap kelemahannya.
Adapun manfaat bagi orang tua adalah mereka yakin terhadap potensi
unggulan anaknya sehingga lebih fokus dalam menyiapkan jenjang prestasi dan
karir anak. Orang tua lebih objektif atau tidak pilih kasih kepada anak tertentu,
lebih realistis dalam menyikapi perbedaan potensi, serta lebih cepat dan mudah
dalam mengantarkan peningkatan prestasi anak-anaknya. Minimal tidak ada
siswa yang salah pilih jurusan atau ikut-ikutan temannya.
Fingerprint test juga bermanfaat bagi para pencari kerja. Dengan
mengetahui tes ini, mereka dapat menyalurkan kreativitas sesuai potensi yang
dimiliki dan dapat memilih pekerjaan sesuai dengan bakat dan potensinya. Ia
akan menyukai pekerjaannya sehingga dapat bekerja secara maksimal tanpa
beban.5
Metode fingerprint test dilakukan dengan pemindaian (sanning) sidik jari
anak untuk mengetahui gaya kerja otak yang paling dominan dalam kaitannya
dengan potensi, kecerdasan, bakat, motivasi, karakter, sifat, dan gaya belajar
anak. Hasil analisis sidik jari didasarkan pada penelitian dan metode ilmiah yang
bersifat analisis deskriptif atau perkiraan potensi bakat yang dimiliki seseorang
dan pengembangannya di masa depan. Para pakar di bidang dermatologi dan
neuroanatomi telah menemukan fakta bahwa pola sidik jari bersifat genetis dan
telah muncul ketika janin dalam kandungan berusia 13-24 minggu.
Dengan kata lain, ternyata pola guratan-guratan kulit pada sidik jari
memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem kerja otak. Oleh karena itu,

5
Suyadi,hlm. 70-71.

3
para pakar berkesimpulan bahwa terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan
keterkaitan antara sidik jari dengan bakat, potensi, dan kecerdasan seseorang.
Roger W. Sperry, peraih nobel di bidang ilmu pengetahuan menemukan
bahwa otak berhubungan dengan tangan. Otak kanan berhubungan dengan
tangan kiri, sedangkan otak kiri berhubungan dengan tangan kanan. Antara
keduanya juga mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri lebih mengarah ke
tatanan dan logika, sedangkan otak kanan lebih mengarah ke abstraksi dan
emosi.
Tidak semua bakat dan kecerdasan dapat dideteksi melalui fingerprint
test, karena secanggih apapun teknologi ini pasti ada keterbatasannya.
Fingerprint test dibatasi kecerdasan majemuk yang ditemukan oleh Howard
Gardner. Dengan kata lain, seluruh bakat dan kecerdasan manusia
dikelompokkan menjadi 9 jenis kecerdasan atau yang lebih populer disebut
multiple intelligence.
Pengelompokkan tersebut bukan bermaksud membatasi, tetapi sekadar
mempermudah penelusuran. Jadi, secara substansi, teknologi ini tidak
mengurangi hakikat keragaman semua bakat dan kecerdasan yang dibawa
seluruh anak manusia yang terlahir ke muka bumi. Tetapi, karena keterbatasan
jangkauan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan klasifikasi,
pengelompokan, pengorganisasian dan generalisasi sehingga semua hal dapat
tercakup. Demikian pula dengan bakat dan kecerdasan setiap anak berbeda.
Diperlukan generalisasi dan klasifikasi untuk mendapatkan informasi yang lebih
lengkap.
Cara kerja dan fungsi otak merupakan representasi diri bakat dan
kecerdasan itu sendiri. Ketika sidik jari mampu menjadi jembatan menuju
pengetahuan mengenai sistem kerja dan fungsi otak, maka sidik jari dapat
dijadikan sebagai alat analisis bakat dan kecerdasan seseoran. Atas dasar inilah,
dibuat fingerprint test untuk mempelajari pola sidik jari tersebut. Sebab, tanpa
teknologi yang canggih, gurat-gurat sidik jari tidak dapat dipahami hanya dengan
mata telanjang.
Tes analisis sidik jari hanya terbatas pada kecerdasan majemuk
sebagaimana ditemukan Gardner. Sebab, fingerprint test itu sendiri dibangun di
atas fondasi multiple intelligences. Tujuannya adalah mempermudah dan
menemukan jenis kecerdasan tertentu pada diri setiap orang.

4
Tetapi, menemukan jenis kecerdasan tertentu dalam diri seseorang saja
tidak cukup. Harus ada interpretasi bakat dan potensi yang dapat dikembangkan
berdasarkan jenis kecerdasan tersebut, terlebih lagi dalam konteks pendidikan.
Masing-masing jenis kecerdasan yang mendominasi harus bisa diinterpretasikan
ke dalam bentuk saran-saran konsentrasi studi maupun jurusan-jurusan di setiap
jenjang pendidikan.6
2. Identifikasi Fisik dan Kepribadian
Dalam perkembangannya, ilmu palmistry tidak hanya pada wilayah
pembacaan garis tangan. Pembacaan terhadap sidik jari pun dipelajari dalam
ilmu palmistry. Awalnya, para Kaisar China menggunakan sidik jari sebagai salah
satu alat untuk mendeteksi pelaku kejahatan. Lalu, teknik ini pun digunakan
dalam dunia kriminologi dan dijadikan sebagai salah satu alat bukti dalam proses
peradilan. Hal itu didasarkan pada perbedaan sidik jari setiap orang.
Tahap demi tahap, usaha untuk mengamati dan menulis tentang sidik jari
pun mulai digunakan. Daktiloskopi adalah sebuah teknik mengidentifikasi fisik
seseorang melalui sidik jari.
Teknik identifikasi fisik melalui sidik jari biasanya digunakan untuk
keperluan pembuktian tindakan kriminal. Seperti halnya pembuktian kebenaran
pelaku pencurian, perampokan, atau pembunuhan. Pada perkembangannya,
teknik sidik jari terus dilakukan, secara bertahap jika sebelumnya hanya untuk
identifikasi fisik, kemudian mulai berkembang menjadi teknik identifikasi
kepribadian seseorang.7
Secara umum, manusia memiliki karakter sidik jari yang berbeda-beda.
Secara umum, ada tiga pola dasar sidik jari, yaitu pola whorl atau swirl, pola
arch, dan pola loop. Salah satu karakteristik sidik jari adalah dapat dikenali
melalui pola-pola kesamaannya meskipun tidak ada sidik jari yang sama
antarindividu. Variasi pola pun sering terjadi pada jari telunjuk, jari tengah, jari
manis, jari kelingking, dan ibu jari.
a. Pola Whorl (Swirl) atau Lingkaran

6
Suyadi, hlm. 167-169.
7
Marzuki Yahya, 2012, Teknik Membaca Garis Tangan dan Sidik Jari, Yogjakarta: Media Pressindo, hlm. 9-
10.

5
Pada pola sidik jari ini, sebuah lingkaran kecil menjadi titik pusat
lingkaran-lingkaran lain yang mengelilinginya. Berikut ini karakteristik pemilik
sidik jari whorl.
1. Pemilik telunjuk berpola ini biasanya
tidak suka berbohong atau
melakukan penipuan.
2. Masa kanak-kanak pemilik pola ini
bisa dikatakan kurang berbahagia.
Jari Telunjuk
3. Pemilik pola ini memiliki
kemampuan lebih dalam menilai
orang lain yang sedang berpura-
pura atau melakukan kejahatan
penipuan.
1. Pemilik jari tengah berpola ini bisa
melihat hubungan antar manusia di
sekitarnya
2. Mereka pandai mengelompokkan
Jari Tengah beberapa orang yang memiliki
kesamaan.
3. Memiliki sifat yang mudah curiga
serta suka membuka rahasia orang
lain.
1. Pemilik jari manis berpola ini
memiliki kemampuan melihat dalam
rencana, desain, konsep, atau
kepribadian orang yang disoroti.
2. Bersifat perfectionis, terutama
Jari Manis
dalam hal pekerjaannya.
3. Karena terlalu perfect, sampai-
sampai mereka tidak memaklumi
sedikit kesalahan dalam hal apa
pun.
1. Pemilik kelingking berpola ini adalah
Jari Kelingking
seorang pemalu, namun mereka

6
jago dalam merangkai tulisan.
2. Ucapan dan tulisannya bisa
menggerakkan dan memberi
inspirasi bagi orang lain. Selain itu,
memiliki pandangan spiritual yang
menarik.
3. Susah untuk mengikuti aturan dalam
agama apapun dan memiliki filsafat
yang unik dan diyakini oleh mereka
sendiri.
1. Mampu menjadi pemimpin dan
dapat memerintah orang untuk
mengikutinya.
2. Bisa menjadi trendsetter atau acuan
Ibu Jari
bagi orang lain dalam sebuah situasi
tertentu.
3. Mendidik anak dengan sistem
otoriter dan cenderung diktator. 8
b. Pola Arch atau Busur
Pola sidik arch adalah jenis sidik jari berbentuk garis datar bergelombang
dengan variasi anak cabang dan ukuran yang tidak menentu. Pola sidik jari arch
terbagi dalm du bentuk yaitu flat arch dan tented arch.9 Berikut ini karakteristik
pemilik sidik jari Arch atau busur.
1. Orang yang mempunyai pandangan
tradisional mengenai ambisi, karier,
dan kepemimpinan mereka sendiri.
2. Mereka percaya bahwa harus
Jari Telunjuk bekerja keras untuk mendapatkan
uang, menyimpan uangnya, dan
menginvestasikannya untuk masa
depan mereka.
3. Masa lalu kurang memiliki banyak

8
Marzuki Yahya, hlm. 41.
9
Suyadi, hlm. 110.

7
teman.
1. Pemiliknya cenderung berpikiran
tradisional.
2. Mengutamakan pendidikan untuk
Jari Tengah sebuah kesuksesan.
3. Memiliki masa lalu yang kelam,
misalnya dimanfaatkan orang lain
atau terjerumus narkoba.
1. Pemilik jari manis dengan pola ini
meyakini nilai tradisional yang
berhubungan dengan emosi
Jari Manis
seseorang secara gender.
2. Memiliki masa lalu yang emosional
dan kurang stabil.
1. Mematuhi nilai-nilai agama dan
moralitas.
2. Bersungguh-sungguh menjalankan
Jari Kelingking
perintah agama yang dianutnya.
3. Bisa memiliki masa lalu yang
cenderung tidak baik.
1. Menjaga nilai terhadap pengekangan
nafsu dan keinginan.
2. Sifat dominasinya sangat kuat pada
Ibu Jari
lingkungan sekitar.
3. Bisa jadi masa lalu terlalu
10
mengumbar nafsu.

c. Pola Loop atau Sangkutan


Pola sidik jari loop merupakan pola sidik jari dengan guratan kulit
membentuk lengkungan loop. Pola sidik jari loop terdiri dari tiga bentuk, yakni
common loop, double loop, dan radial loop.11 Berikut ini karakteristik pemilik sidik
jari Loop atau sangkutan.

10
Marzuki Yahya, hlm. 45-46.
11
Suyadi, hlm. 112.

8
1. Dapat mengekspresikan dirinya.
Jari Telunjuk 2. Suka bekerja secara mandiri sebagai
bentuk aktualitas diri.
1. Memiliki pemikiran yang unik dan
berbeda dengan orang lain.
2. Dapat menjadi seorang tokoh yang
Jari Tengah menciptakan sesuatu dengan
spektakuler.
3. Mampu mengendalikan kinerja tubuh
dengan pemikiran mereka sendiri.
1. Memiliki konsep diri yang baik.
2. Sulit untuk memahami pemilik jari
berpola ini karena responsnya yang
cukup unik dibandingkan orang lain
pada umumnya.
Jari Manis 3. Selalu merasa bertentangan dengan
masyarakat sekitarnya.
4. Akan berusaha dengan keras apabila
tengah dirundung kesepian dan
terdesak pemenuhan akan
kebutuhan hidupnya.
1. Jarang ada yang memiliki jari
kelingking berpola ini.
2. Menciptakan pandangan spiritualnya
sendiri.
Jari Kelingking
3. Tidak terpengaruh terhadap kata
bijak filsafat mana pun.
4. Berkemungkinan membentuk aliran
kepercayaan sendiri.
1. Menerima nafsu dan keinginan
dengan wajar.
Ibu Jari
2. Memiliki sikap-sikap yang
mendominsasi.

9
3. Bisa saja memiliki masa lalu penuh
nafsu dan pernah terjatuh
karenanya.12

C. Sidik jari dalam perspektif sains dan Islam


Jika membahas tentang sidik jari dalam kajian Islam, maka sudah tentu
sebagai rujukannya adalah Al-Qur’an. Telah diketahui bahwa setiap orang
memiliki sidik jari yang berbeda. Sebenarnya bukan dunia sains saja yang
membahas masalah tersebut, bahkan Al-Qur’an telah membahas jauh
sebelumnya.
Allah menyuruh memperhatikan segala sesuatu yang ada di sekitar kita.
Termasuk hal yang sekecil apapun. Dahulu sidik jari dianggap hal yang sepele,
hanya garis-garis yang menghiasi jari jemari. Hingga akhirnya ada ilmu khusus
yang mengkaji tentang sidik jari yaitu dermatoglyphics. Dalam Al-Qur’an telah
disebutkan keterangan tentang sidik jari:
  
  
   
  
Artinya: “apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan
mengumpulakan (kembali) tulang belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu
menyusun kembali ujung jari-jarinya dengan sempurna.” (QS.Al-Qiyamah: 3-4).
Kata banaanahu terdiri dari dua kata yaitu banaan dan al-ha (kata ganti
orang ketiga tunggal), yang berarti jari-jarinya. Kata banaan adalah bentuk jama’
dari banaanah yang berarti jari atau ujung jari. Yang dimaksud dalam surah Al-
Qiyamah/75:4 ini adalah tulang-tulang kecil yang terdapat pada ujung jari-jari
kaki dan tangan. Kata banaanahu ini hanya satu kali disebutkan dalam Al-Quran
yaitu pada surah Al Qiyamah/75:4.13
Dari ayat tersebut bisa dijadikan rujukan bahwa ada kejaiban di balik sidik
jari manusia. Ketika manusia dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggung

12
Marzuki Yahya, hlm. 47-49.
13
Departemen Agama RI, 2010, Al-Qur’an dan Tafsirannya(Edisi yang disempurnakan), Jakarta: Lentera
Abadi, hlm. 439.

10
jawabannya, saat itu jasadnya sudah hancur bahkan tulang-tulangnya pun telah
remuk. Namun, Allah dengan mudah menghidupkannya kembali dan dapat
mengenali satu persatu di antara mereka.
Pada ayat ke 4, disebutkan bahwa ujung jari-jarinya pun akan disusun
secara sempurna. Sehingga bisa dilihat bahwa sebenarnya sidik jari bisa
dijadikan sebagai identitas atau alat pengenalan diri. Sebagaimana yang telah
dikembangkan saat ini, dengan sidik jari pelaku-pelaku kriminal dapat
tertangkap, bakat seseorang dapat diidentifikasi yaitu dengan menggunakan
fingerprint test atau tes analisi sidik jari, dan sekarang ini juga telah diciptakan
mesin absensi dengan menggunakan sidik jari. Jadi, jelas bahwa tidak ada
kebohongan dalam Al Qur’an, banyak hal dalam Al Qur’an yang telah dikaji
menurut sains, Al Qur’an menyebutkan tentang sidik jari, maka seharusnya
memang dilakukan kajian tentang sidik jari.
Sidik jari bukan hanya berbeda antara satu orang dengan orang lainnya,
bahkan sidik jari dalam satu tangan pun berbeda, antara ibu jari, telunjuk, jari
tengah, jari manis, dan kelingking. Sidik jari memiliki karakteristis khusus,
sehinggan bisa dijadikan sebagai alat pengenal identitas. Bagaimana mungkin
ketika kebangkitan manusia nanti sesudah hari kiamat, ketika semua manusia
berkumpul mulai dari zaman Nabi Adam sampai zaman Nabi Muhammad, dan
sengat tidak sulit untuk mengenali mereka satu persatu. Namun, maha besar
Allah yang telah menciptakan sidik jari yang dapat membedakan masing-masing
mereka, karena memang sidik jari tiap orang itu berbeda.
Memang Al-Qur’an tidak menjelaskan secara rinci pembahasan tentang
sidik jari ini, namun dari surat Al-Qiyamah ayat 3-4 tersebut telah memberi
gambaran bahwa sidik jari itu perlu diteliti karena Allah telah memberi
keistimewaan padanya, yaitu hanya sekedar garis-garis pada jari tangan Allah
mementingkannya ketika hari kebangkitan nanti, karena sidik jari itu menjadi ciri
khas dari seseorang.

IV. SIMPULAN
1. Guratan sidik jari terkait erat dengan unsur genetika. Oleh karena itu, setiap guratan
sidik jari seorang orang berbeda-beda.

11
2. Diantara kegunaan sidik jari yaitu mendeteksi bakat dan kecerdasan seseorang
melalui fingerprint test. Selain itu sidik jari juga mampu mengidentifikasi fisik dan
kepribadian seseorang.
3. Islam itu mendorong pekembangan sains, Al Qur’an menyebutkan ketika hari
kebangkitan nanti, manusia akan dikembalikan utuh hingga sidik jarinya juga. Sidik
jari ditekankan pada surah Al Qiyamah/75:4. Hingga sekarang terus diadakan
penelitian pada sidik jari, dan diketahui bahwa sidik jari bisa dijadikan sebagai
identitas karena sidik jari pada setiap orang itu berbeda.

V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan. Kami menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan adalah milik Allah SWT. Maka dari
itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
perbaikan penulisan makalah selanjutnya,

12
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirannya (Edisi yang disempurnakan). Jakarta: Lentera
Abadi.
Misbach, Ifa H. 2010. Dahsyatnya Sidik Jari. Jakarta: visimedia.

Suyadi. 2010. Rahasia Sidik Jari. Yogjakarta: Flash Books.


Yahya, Marzuki. 2012. Teknik Membaca Garis Tangan dan Sidik Jari. Yogjakarta: Media Pressindo.

13
SURAT PERNYATAAN

Menerangkan bahwa di bawah ini:

1. Nama : Evaliana Nuraisa T


NIM : 103511008
Jurusan : Tadris Matematika
Sumbangan : Pembahasan tentang awal terbentuknya sidik jari.
2. Nama : Zahrotun Ni’mah
NIM : 103511028
Jurusan : Tadris Matematika
Sumbangan : Pembahasan tentang analisis bakat dan kecerdasan dengan sidik jari.
3. Nama : Siti Maimunnah
NIM : 103511036
Jurusan : Tadris Matematika
Sumbangan : Pembahasan tentang integrasi sidik jari dalam perspektif sains dan
islam
4. Nama : Uwaina Fardha
NIM : 103511037
Jurusan : Tadris Matematika
Sumbangan : Pembahasan Identifikasi Fisik dan Kepribadian

Bahwa telah menyusun makalah dengan tema “Identitas pada sidik jari” benar-benar yang berisi
original dan sumbangan/peran dari anggota kelompok. Dengan berbagai referensi buku-buku
tentang sidik jari.

Mengetahui,
Dosen Pengampu

Lulu Choirun Nisa’, S.Si, M.Pd

14
LAMPIRAN

Whorl Loops

Arch

15

Anda mungkin juga menyukai