Dokumen 1
Dokumen 1
DOKUMEN
KABUPATEN MAGETAN
A.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dikembangkan sesuai dengan karakteristik yang dimiliki satuan pendidikan, potensi daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik.
Taman Kanak-kanak adalah suatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan
kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Selanjutnya berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0486/U/1992 Bab I Pasal 2
Ayat (1) dinyatakan bahwa “Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan wadah untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan sifat-sifat alami anak.”,
memiliki tantangan untuk KTSP yang dapat menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi berbagai
tuntutan globalisasi dengan berbasis Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi serta berlandaskan iman dan
taqwa
Tujuan Pengembangan Kurikulum Taman Kanak-kanak ini untuk memberikan acuan kepada kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam megembangkan program-
program yang akan dilaksanakan. Sealian itu untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan
sikap prilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik agar menjadi
anak dapat yang menghayati dan mengamalkan agama serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya
dan kepentingan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnB.Dasar operasional penyusunan KTSP
Paud
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan AUD
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pembemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NEGERI PEMBINA Kecamatan Kawedanan
Tujuan Pengembangan Kurikulum Taman Kanak-kanak ini untuk memberikan acuan kepada kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam megembangkan program-
program yang akan dilaksanakan. Selain itu, Kurikulum Taman Kanak-kanak disusun antara lain agar
dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
“Terwujudnya Siswa Yang Cerdas, Kreatif, Beriman dan Bertaqwa Melalui Bermain sambil Belajar”
Misi adalah tindakan untuk merealisasikan VISI, tindakan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder
( semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. Dengan misi yang tertuang di bawah ini
diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan di TK Negeri Pembina antara lain :
Mewujudkan siswa yang berbudi pekerti luhur dalam kehidupan sehari – hari
Tujuan pendidikan TK Negeri Pembina Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan mengacu pada
tujuan umum pendidikan nasional, pendidikan taman kanak – kanak, visi, misi TK sebagai berikut :
Mendidik anak agara menjadi generasi yang berkualitas berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Menyiapkan anak didik memasuki jenjang pendidikan dasar dengan ketercapaian kompetensi dasar
sesuai tahapan perkembangan anak.
Meningkatnya profesionalisme tenaga pendidik dalam mengelola pendidikan yang menyenangkan dan
berpotensi serta berkualitas
D.Karakteristik KTSP
Kurikulum TK NEGERI PEMBINA disusun dengan mengusung nilai – nilai agama sebagai dasar untuk
pengembangan karakter peserta didik. Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
kreatif dan partisipatif, TK NEGERI PEMBINA menerapkan model pembelajaran Area, dimana dalam
pendekatan area ini anak diberi kesempatan untuk memilih / melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan
minat anak , pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan spesifik anak dan
menghormati keragaman budaya yang menekankan pada :
Membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui aktivitas di dalam area – area yang disiapkan
Area Ibadah/Imtak/Agama
Maket masjid, gambar tata cara shalat, ambar tata cara berwudu, sajadah, mukena, paci, kain sarung,
kerudung, buku iqra, kartu huruf hijaiyah, tasbuh, juz ‘amma, Alquran, dan sebagainya yang meliputi
alat-alat permainan lima aspek rukun Islam dari syahadah sampai dengan haji.
Area Balok
Balok-balok berbagai ukuran dan warna, logo, lotto sejenis, lotto berpasangan, kepingan
geometri dan triplek berbagai ukuran dan warna, kotak geometri, kendaraan tiruan (laut, udara dan
darat), rambu-rambu lalu lintas, kubus berpola, tusuk gigi, kubus berbagai ukuran dan warna, korek api,
lidi, tusuk es krim, bola berbagai ukuran dan warna, dus-dus bekas, dan sebagainya.
Area Berhitung/Matematika
Lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit kerang, puzzle, konsep bilangan, kubus
permainan, pohon hitung, papan jamur, ukuran panjang pendek, ukuran tebal tipis, tutup botol, pensil,
manik-manik, gambar buah-buahan, pnggaris, meteran, buku tulis, puzzle busa (angka), kalender,
gambar bilangan, papan pasak, jam, kartu gambar, kartu berpasangan, lembar kerja, dan sebagainya.
Area IPA/Sains
Macam-macam gambar binatang, gambar-gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses
pertumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah, kacang hiaju, beras), kerang, batu/kerikil, pasir,
bunga karang, magnit, mikroskop, kaca pembesar, pipet, tabung ukur, timbangan kue, timbangan
sebenarnya, gelas ukuram, gelas pencampur warna, nuansa warna, meteran, penggaris, benda-benda
kasar halus (batu, batu-bata, amplas, besi, kayu, kapas, dll), benda-benda pengenalan berbagai macam
rasa (gula, kopi, asam, cuka, garam, sirup, cabe, dll), berbagai macam bumbu (bawang merah, bawang
putih, lada, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun salam, jahe, kunyit, jinten, dll).
Area Musik
Seruling, kastanyet, meracas, organ kecil, tamburin, kerincingan, triangle, gitar kecil, wood block,
kulintang, angklung, biola, piano, harmonica, gendang, rebana, dan sebagainya.
Area Bahasa
Buku-buku cerita, gambar seni, kartu kategori kata, nama-nama hari, boneka tangan, panggung
boneka, papan planel, kartu nama-nama- hari, kartu nama-nama bulan, majalah peserta didik, Koran,
macam-macam gambar sesuai tema, dan sebagainya.
Buku-buku perpustakaan, buku tulis, pensil warna, pensil 2B, kartu huruf, kartu kata, kartu gambar, dan
sebagainya
Area Drama
Tempat tidur peserta didik dan boneka, lemari kecil, meja-kursi kecil, meja tamu, boneka-boneka,
tempat jemuran, tempat gosokan, setrikaan, baju-baju besar, handuk, bekas make-up, minyak wangi,
sisir, kompor-komporan, penggorengan, dandang tiruan, piring, sendok, garpu, gelas, cangkir, teko,
keranjang belanja, pisau mainan, ulekan (cobek), mangkok-mangkok, tas-tas, sepatu/sandal, rak sepatu,
cermin, mixer, blender, sikat gigi, odol, telepon-teleponan, baju tentara dan polisi, baju dokter-dokteran,
dan sebagainya.
Area Pasir/Air
Bak pasir/bak air, akuarium kecil, ember kecil, gayung, garpu garuk, botol-botol, plastic,
tabung air, cangkir plastic, literan air, corong, sekop kecil, saringan pasir, serokan, cetakan-cetakan
pasir/cetakan-cetakan ager berbagai bentuk, penyiram tanaman, dan sebagainya.
Meja gambar, meja-kursi peserta duduk, krayon, pensil berwarna, pensil 2B, kapur tulis, arang, buku
gambar, kertas lipat, kertas Koran, lem, gunting, kertas warna, kertas kado, kertas bekas, bahan sisa, dan
sebagainya
Dalam model area anak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
Pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan –kebutuhan spesifik anak dan menghormati
keragaman budaya yang menekankan pada prinsip (1) pengalaman pembelajaran pribadi setiap anak,
(2) membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui kegiatan didalam area-area yang disiapkan,
dan (3) keterlibatan keluarga dalam proses pembelajaran .Keterlibatam keluarga dalam pembelajaran itu
sendiri dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain :
Anggota keluarga dilibatkan secara sukarela dalam kegiatan pembelajaran , misalnya orang tua
dilibatkan dalam mempersiapkan pengaturan media pembelajaran.
Anggota keluarga bermitra dengan TK dalam membuat keputusan tentang anak, misalnya orang tua
diminta pertimbangannya tentang layanan khusus /individual untuk anak.
Tujuan pembelajaran area adalah menciptakan suasana pembelajaran yang membangun suatu landasan
bagi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang penting untuk menghadapi tantangan baik dimasa kini
maupun yang akan datang serta didasarkan pada keyakinan bahwa anak – anak tumbuh dengan baik jika
mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar dan mendorong anak untuk bereksplorasi,
bereksperimen, mempelopori dan menciptakan.
Dalam pembelajaran Area ada tiga pilar utama yang harus diperhatikan
Konstruktivisme , meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia
disekelilingnya. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya, orang dewasa
dan lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri atas dunia dan hal – hal yang terjadi
disekelilingnya dengan memadukan pengalaman – pengalaman baru dengan pengalaman yang telah
mereka miliki sebelumnya.
Sesuai dengan perkembangan, setiap anak berkembang melalui tahapan yang umum ,namun pada saat
yang sama setiap individu adalah makhluk individu dan unik. Dengan demikian guru harus mencermati
dan menyimak perbedaan antara ketrampilan dan minat tertentu dari anak – anak yang berusia sama.
Semua kegiatan harus harus didasarkan pada minat anak, tingkat perkembangan kognitif dan
kematangan sosialemosional, mendorong rasa ingin tahu anak, kegembiraan terhadap pengalaman –
pengalaman panca indera dan keinginan untuk menjelajah gagasan – gagasan baru.
Pendidikan progresif, dibangun beradsarkan prinsip – prinsip perkembangan anak dan konstruktivisme.
TK Negeri Pembina membagi cara menstimulasi perkembangan anak berdasarkan dua kelompok usia.
Dua kelompok usia tersebut yaitu kelompok usia 4 – 5 tahun (kelompok A) dan kelompok usia 5 – 6
tahun (kelompok B). hal ini dilakukan agar stimulasi yang diberikan sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan optimal.
Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka/menit Jumlah jam pembelajaran per minggu Minggu
efektif per tahun ajaran Waktu pembelajaran/ jam per tahun
A 30 15 34 510 Jam
(30.600 menit)
B 30 15 34
Jam pelajaran efektif perhari 2,5 jam ( 150 menit ) dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 30 menit, dengan rincian sebagai berikut :
Istirahat : 30 menit.
Kearifan local
Muatan pembelajaran / materi berisi konsep – konsep yang akan dikenalkan pada anak untuk mencapai
pemenuhan kompetensi yang diharapkan . muatan pembelajaran / materi merujuk pada Kompetensi
Dasar dan dikembangkan satuan PAUD , penjabaran materi pembelajaran pada setiap kompetensi dasar
dapat dilihat pada table berikut :
agama, mengucapkan keagungan Tuhan sesuai agamanya, merawat kebersihan diri, tidak menyakiti diri
atau teman, menghargai teman
hormat pada guru dan orang tua, menjaga dan merawat tanaman,
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak curang
dalam perkataan dan perbuatan, tidak berbohong, menghargai kepemilikan orang lain,mengembalikan
benda yang bukan haknya,mengerti batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, terus terang, anak
senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri atau temannya
Doa-doa (doa sebelum dan sesudah belajar,doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun
tidur, doa untuk kedua oran tua),mengenal hari-hari besar agama, hari-hari besar agama, cara ibadah
sesuai hari besar agama,tempat ibadah,
4.2. Menunjukkan
Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan agama dan adat setempat; misalnya tata cara berbicara
secara santun, cara berjalan melewati orang tua, cara meminta bantuan, cara menyampaikankan terima
kasih setelah mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai
agamanya misalnya; berdoa, tata cara makan, tata cara memberi salam, cara berpakaian menolong
teman, orang tua dan guru
yang mencerminkan
hidup sehat
Kebiasaan anak makan makanan bergizi seimbang, kebiasaan merawat diri, menjaga kebersihan
lingkungan misalnya; kebersihan tempat belajar dan lingkungan, menjaga kebersihan alat main
tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh,cara merawat, kebutuhan agar anggota tubuh tetap sehat,
berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar dalam kelenturan, kekuatan, kestabilan, keseimbangan,
seimbang dan lincah dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur (misal: menirukan gerakan
• Keterampilan motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, kelenturan
pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain;
Cara merawa kebersihan diri (misal: mencuci tangan, berlatih toilet, merawat gigi, mulut,
telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari; memakai baju bersih), memilih makanan dan minuman yang
sehat, makanan yang diperlukan tubuh agar tetap sehat
• Cara menghindari diri dari benda-benda berbaha ya misalnya pisau, listrik, pestisida,
3 KOGNITIF 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Membiasakan
eksploratif,
• Cara bertanya
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif Pemahaman tentang kreatif,
disekitarnya(nama, warna,
•
bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga, bulat, segi panjang),
• Lambang bilangan
(keluarga, teman, tempat tinggal,tempat ibadah, budaya, transportasi)dalam bentuk gambar, bercerita,
• tempat-tempat umum (sekolah, pasar, kantor pos, kantor polisi, terminal, dst),
• berbagai jenis transportasi (transportasi darat, air, udara, transportasi dahulu, dan sekarang).•
Lambang negara
• gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang malam, mendung, siklus air, dst), tanah, batu,
4.9 Menggunakan
bermain, peralatan
pertukangan
• Nama benda,
• bagian-bagian benda,
• fungsi,
• cara menggunakan secara tepat, dan cara merawat. Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa
peralatan ekolah, perabot rumah
yang mencerminkan
yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara)
• Cara antri
dengan kekerasan
yang mencerminkan
kemandirian
• Cara merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa
yang mencerminkan
Keuntungan mengalah
Kegiatan transisi,
yang mencerminkan
sikap tanggungjawab
• mengikuti aturan yang telah ditetapkan walaupun sekali-kali masih harus diingatkan,
• senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin
wajar
• Penyebab sedih, marah,gembira, kecewa,atau mengerti jika ia menganggu temannya akan marah, jika
ia membantu temannya akan senang,
3.14 Mengenali
4.14 Mengungkapkan
kebutuhan, keinginan dan minat dengan cara yang
tepat
(lapar ingin makan, kedinginan memerlukan baju hangat, perlu payung agar tidak kehujanan, kepanasan,
sakit perut perlu obat),
• Teknik mengambil makanan sesuai kebutuhan, menggunakan alat main sesuai dengan gagasan
yang dimilikinya,
yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orangtua, pendidik, dan teman
Cara berbicara secara santun, menghargai teman dan orang yang lebih tua usianya
4.10 Menunjukkan
Kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan
membaca)
• cara merespon dengan tepat saat mendengar cerita atau buku yang dibacakan guru,
4.11 Menunjukkan
kembali,
• bercerita tentang apa yang sudah dilakukannya,
4.12 Menunjukkan
bentuk karya
yang mencerminkan
sikap estetis
• cara menghargai hasil karya baik dalam bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya,
Membuat berbagai hasil karya dan aktivitas seni gambar dan lukis, seni suara, seni musik, karya tangan
dan lainnya
Ruang lingkup Kurikulum TK NEGERI PEMBINA berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
58 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini meliputi aspek perkembangan
berikut dan pengembangannya :
Fisik Motorik :
Motorik Kasar
Motorik Halus
Kesehatan Fisik
Kognitif :
Bahasa
Menerima bahasa
Mengungkapkan bahasa
Keaksaraan
Sosial Emosional
Seni
8. Pengembangan diri :
a.. Menari
. Melukis
. Berenang
Kelas
A B
2 Fisik
3 Kognitif
4 Bahasa
5 Sosial emosional
6 Seni
7 MULOK
a Bahasa Jawa
b Kesenian Tradisional
c.Bahasa Inggris
8 Pengembangan Diri
a. Menari
b.Melukis
c.Berenang
d. Drumband
e. TPQ
Jumlah 30 30
Pengelolaan Kelas
Peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum;
Dalam model pembelajaran tematik mengakomodir pengenalan konten nilai agama dan moral, alam,
kehidupannya, manusia, budaya, dan simbol melalui kegiatan yang terpadu dan kontekstual untuk
mewujudkan kematangan selaras dengan lingkup perkembangan. Satu tema dapat dikembangkan
menjadi sub tema, atau sub-sub tema dengan memperhatikan kedalaman, keluasan, ketersediaan
sumber, dan tingkat perkembangan
Pembelajaran tematik disampaikan melalui prosedur pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
habituasi. Mengacu pada prinsip diversifikasi dalam pendidikan, maka tema dalam kurikulum 2013 PAUD
tidak ditetapkan secara sentralistik melainkan dipilih dan ditetapkan oleh satuan PAUD disesuaikan
dengan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana lembaga PAUD. Pengembangan tema
mempertimbangkan prinsip-prinsip pengembangan tema (1) Kemenarikan, (2) kedekatan dengan
kehidupan anak (3) kesederhanaan, (4) keinsidentalan.
Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan pembiasaan dilaksanakan dalam suasana
menyenangkan. Bermain dilaksanakan dalam suasana belajar, dimana ada kebebasan anak untuk
mengembangkan gagasan, bereksplorasi, tanpa melanggar aturan bersama.
.. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah
yang pelaksanaannya tetap terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh sekolah. Muatan lokal yang ada di TK Negeri Pembina adalah pembelajaran
bahasa daerah (bahasa jawa) dan budaya jawa
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter anak didik yang ditujukan untuk mengatasi
persoalan dirinya maupun persoalan masyarakat di
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari pembelajaran
pada setiap lingkup perkembangan. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh anak didik
melalui kegiatan pembelajaran dan pembiasaan sehari-hari.
Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar dapat dilihat dari pencapaian setiap indikator yang dikembangkan
sebagai suatu pencapaian tingkat perkembangan anak. Kriteria ketuntasan belajar di TK Negeri Pembina
mempertimbangkan dan mengacu pada kompleksitas bidang pengembangan, tugas-tugas
perkembangan anak, dan kemampuan serta kebutuhan
anak didik
Berdasarkan Kalender Pendidikan 2016/ 2017 TK NEGERI PEMBINA hari belajar efektif Tahun Pelajaran
2016/ 2017 berjumlah 218 selama setahun. Sedangkan jumlah minggu efektifnya berjumlah 36 minngu
dalam 2 semester. Sedangkan Tahun Pelajaran 2016/ 2017 dimulai hari senin 18 juli 2016 dan berakhir
pada hari sabtu 17 juni 2017.
Kalender Pendidikan TK Negeri Pembina Kecamatan Kawedanan Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan
rincian minggu efektif dalam satu tahun
5 Hari libur keagamaan 2-4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu afektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
7 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan
secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
* Kegiatan Parenting
Cuti Bersama
Cuti Bersama
Jum’at Agung
Cuti Bersama
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan
KD)yang telah ditetapkan.
penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum
seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa. penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran
sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas , berisi tentang
garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni
program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-
komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran)
standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedomkan bagi
pengembangan program-program berikutnya.
Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum
seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti
yang telah ditetapkandalam gambar alokasi waktu efektif
Melalaui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan
proses pembelajaran .
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain :
Daftar Standard Kompetensi sebagai konsensus nasional yang dikembangkan dalam buku Garis-Garis
Besar Program Pengajaran (GBPP)setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan
Skope dan Sekuensi setiap Kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi
pembelajaran, materi pembelajara tersebut disusun dalam pokok-pokok pembahasan yang mengandung
ide-ide pokok yang sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran .Skope adalah ruang lingkup dan
batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan sedangkan Sekuesi adalah urutan logis
daripokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan skuensi ini bias dilakukan oleh masing –
masing guru mata pelajaran, dan dapat dikembangkan dalam kelompok kerja guru ( KKG ) untuk setiap
mata pelajaran.
.Kalender pendidikan penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada
efesiensi, efektifitas dan hak-hak peserta didik.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah langkah – langkah yang harus diikuti untuk menjalankan
suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yang harus dicapai. Penetapan langkah tersebut
dituangkan secara tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana, oleh siapa dan dengan
cara bagaimana. Sehingga SOP menjadi cara baku , yang disepakati dan diterapkan oleh semua orang
yang ada di TK NEGERI PEMBINA Kecamatan Kawedanan.
SOP menjadis system yang membarikan pedoman kerja, dimana , oleh sipa dan cara bagaimana
pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program pembelajaran yang bersifat rutin dan
habituasi. Kegiatan rutin dan terus berulang dilakukan guru biasanya kegiatan pembiasaan dan
keteladanan dalam mencapai sikap spiritual dan sikap social.
SOP di TK Negeri Pembina Kecamatan Kawedanan terutama ditujukan untuk mewujudkan pencapaiam
kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan sikap social . SOP memandu
pembelajaran mualai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru dari awal sampai akhir dapat dijalankan secara runtut, teratur dan
produktif.
SOP Umum
SOP Toileting