Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
Latar belakang Masalah ............................................................................................................................ 3
Rumusan Masalah ..................................................................................................................................... 3
Tujuan penulisan ....................................................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 4
A. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK.................................................................................... 4
B. PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK ................................................................................. 6
C. PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIF ............................ 9
D. PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA ............................................... 9
E. PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK ........................................................... 11
BAB III .......................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ................................................................................................................................... 13
B. SARAN ............................................................................................................................................. 13

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 1


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.wb

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, yang telah memberikan rezki dan karunia nya
sehinga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Biaya yang berjudul Biaya Overhead
Pabrik dengan baik

penulis telah mencurahkan segenap kemampuan,akal dan pikiran dalam pembutan


makalah ini. Walaupun demikian, penulis menyadari akan keterbatasan
pengetahuan,pengalaman dan wawasan.

Dan dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritikan dari
semua pihak, terutama dari dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Biaya ini Ibu
Susnaningsih, dan teman-teman lokal manajemen pemasaran B semester IV.Harapan penulis,
semoga makalah ini membawa manfaat bagi penulis sendiri juga bagi semua pihak yang
membacanya,

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

` Pekanbaru, 19 ,Mei 2015

Penulis

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Makalah ini menguraikan secara rinci biaya overhead pabrik mulai dari penentuan
tarif,pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik
yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif.

Dengan mempelajari akuntansi baya overhead pabrik ,lalu menguasainya maka tidak
akan ditemui kesulitan dalam mempelajari akuntansi biaya bahan baku,dan biaya tenaga kerja
,karena akuntansi unsur biaya produksi yang terakhir ini lebih sederhana dibanding akuntansi
biaya overhead pabrik

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan dan memahami akuntansi untuk biaya overhead pabrik
2. Memahami penggolongan overhead pabrik
3. Mempelajari pengumpulan biaya overhead pabrik
4. Memahami perlakuan terhadap selisih biaya overhead pabrik

C. Tujuan penulisan
Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi
Biaya oleh dosen Ibu Susnaningsih juga untuk menambah pengetahuan kita mengenai
Akuntansi Biaya dalam Bab Biaya Overhead Pabrik lebih jelas nya

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 3


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Ada tiga penggolongan biaya overhead pabrik :
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.Biaya–biaya produksi yang termasuk dalam biaya overheaad pabrik dikelompokkan
menjadi beberapa golongan :
a. Biaya bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan
yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan
dengan harga pokok produksi tersebut.
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang , biaya bahan habis pakai dan
harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan
pemeliharaan emplasemen , perumahan , banguna pabrik dan aktiva tetap lainnya yang
digunakan untuk keperluan pabrik.
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat
diperhitungkan secara langsung kepada produk ata pesanan tertentu.Terdiri dari upah ,
tunjangan dan biaya kesejahteraan . Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari 1) karyawan
yang bekerja dalam departemen pembantu ( departemen pembangkit listrik ). 2) Karyawan
tertentu yang bekerja dalam departemen produksi ( Kepala departemen produksi , mander )
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap antara lain biaya- biaya
depresiasi emplasemen pabrik , banguna pabrik, mesin dan peralatan , dan aktiva tetap lain
yang digunakan di pabrik.
e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu. Biaya yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan peralatan ,
asuransi kecelakaan karyawan.

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 4


f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memelukan pengeluaran uang tunai.
Biaya yang termasuk kelompok ini adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada piihak luar
perusahaan , biaya listrik PLN dan sebagainya.
2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungan dengan
perubahan volume produksi.
Biaya overhead pabrik dapat dibagi tiga golongan :
a. biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam
kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
b. biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan .
c. biaya overhad pabrik semi variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak
sebanding denga perubahan volume kegiatan.

3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen


Departemen- departemen yang ada dalam pabrik , biaya overhead pabrik dapat digolongkan
menjadi dua kelompok :
a. biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang terjadi
dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut
contoh : gaji mandorr departemen produksi,biaya depresiasi mesin dan biaya bahan
penolong
b. biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang
manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen
contoh : biaya depresiasi,pemeliharaan asuransi gedung pabrik yang digunakan oleh
beberapa departemen produksi

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 5


B. PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK
Berikut ini diuraikan alasan pembebanan biaya pada produk atas dasar tarif yang ditentukan
dimuka dan langkah- langkah penetuan tarif biaya overhead pabrik :
1. Alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif yang
ditentukan dimuka sebagai berikut :
a. Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi
seringkali mengakibatkan berubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan
dalam bulan satu kebulan lain . Yang berakibat penyajian harga poko persediaan dalam
neraca dan besar kecilnya laba atau rugi yang disajikan dalam laporan laba rugi.Apabila
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk ,maka
harga pokok produksi per satuan mungkin akan berfluktuasi karena sebab berikut :

 Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan kebulan karena diantara biaya
overhead pabrik ada yang bersifat tetap dalam kisar kegiatan produksi tertentu ,
maka berdampak terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan.
 Perubahan tingkat produksi dalam bulan tertentu karena tidak adanya
pengawasan yang baik terhadap kegiatan produksi , terjadi kenaikan jumlah
bahan penolong yang dipakai dan kelebihan pembayaran upah tenaga kerja tidak
langsung sebagai akibatnya penaikan harga pokok produksi per satuan .
 Adanya biaya overhead pabrik yang tejadi secara sporadik , menyebar tidak
merata selama jangka waktu setahun .Apabila pesana harus dibebani dengan
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya maka pesana yang dikerjakan pada
saat jumlah reparasi mesin sedikit dan menerima beban biaya overhead pabrik
yang relatif kecil dan sebaliknya. Terjadinya biaya overhead pabrik yang bersifat
sporadik menyebabkaan penggunaan biaya overhead pabrik sesungguhnya akan
menimbulkan ketidakadilan pembebanan biaya tersebut kepada produk.
 Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-
waktu tertentu.Seperti pada bulan terjadinya pembayaran pajak bumi dan

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 6


bangunan,biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk menjadi lebih
besar dibanding bulan lain yang tidak terjadi pembayaran tesebut.

b. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan menggunakakn


metode harga pokok pesanan.sebagai contoh perusahaan memakai listrik dari PLN maka
jumlah tagihan listriknya baru dapat dikeathui setelah bulan tertentu berakhir.

2. Langkah – langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik


Melalui tiga tahap yaitu:
a. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik . Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai
sebagai dasar pembuatan amggaran biaya overhead pabrik : Kapasitas praktis, kapasitas normal
dan kapasitas sesungguhnya yang diarapkkan. Penentuan kapasitas praktis dan kapsitas normal
dapat dilakukan dengan lebih dulu menentukan kapasitas teoritis, yaitu :

 Kapasitas Teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilakan
produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
 Kapasitas Normal adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual
produknya dalam jangka panjang.
 Kapasitas Sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk. Ada berbagai macam
dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk, diantaranya
adalah:
(a) satuan produk, metode yang langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk.
Rumusnya :
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
= Tarif biaya overhead pabrik per satuan
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

(b) biaya bahan baku, dasar yang dipakai ntuk membebankan nilai bahan baku adalah biaya bahan
baku yang dipakai. Rumusnya :

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 7


𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
x 100% = Persentase biaya overhead pabrik
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖

dari biaya bahan baku yang dipakai

(c) biaya tenaga kerja, dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah
biaya tenaga kerja langsung. Rumusnya :
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
x 100% = persentase biaya overhead pabrik
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔

dan biaya tenaga kerja langsung

(d) jam tenaga kerja langsung,disamping biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar upah tenaga
kerja langsung dapat pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Rumusnya :
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
= Tarif biaya overhead per jam tenaga kerja langsung
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

(e) jam mesin, apabila overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka dasar
yang dipakai untuk membebankan adalah jam mesin. Rumusnya :
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
= Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛

c. Menghitung tarif biaya overhead pabrik


Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan, dan
anggaran biaya overhead pabrik telah disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilih dan
diperkirakan, maka langkah terakhir adalah menghitung tarif biaya overhead pabrik dengan
Rumusnya :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
= Tarif biaya overhead pabrik
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 8


C. PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIF
 Jika perusahaan menggunakan metode full costing di dalam penentuan harga pokok
produksinya, produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya
overhead pabrik variabel dan tarif biaya tetap. Jurnalnya:
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xxx
Biaya overhead pabrik yang dibebankan xxx
 Jika perusahaan menggunakan metode variabel costing di dalam penentuan harga pokok
produksinya, produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya
overhead pabrik saja. Jurnalnya:
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xxx
Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan xxx

D. PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA


Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan dalam rekening biaya
overhead pabrik sesungguhnya.
1) Pengumpulan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dalam Metode Full Costing
Biaya overheead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dalam rekening kontrol biaya
overhead pabrik sesungguhnya. Rekening ini dirinci lebih lanjut dalam kartu biaya untuk jenis
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Jurnalnya:
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Persediaan barang penolong xxx
Persediaan bahan bakar xxx
Gaji dan upah xxx
Persediaan suku cadang xxx
Persekot asuransi gedung xxx
Akumulasi depresiasi mesin xxx
Kas xxx

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 9


2) Pengumpulan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dalam Metode Variabel Costing
Metode variabel costing biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya dibebankan sebagai
biaya dalam periode terjadinya, tidak diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi, maka
biaya overhead pabrik sesungguhnya yang telah dicatat dalam rekening biaya overhead pabrik
sesungguhnya kemudian dipecah menjadi dua kelompok biaya:
a) Biaya overhead pabrik sesungguhnya dan
b) biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya.
Jurnaal yang dibuat untuk mencatat pemisahan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi menurut perilakunya:
Biaya ov. Pabrik variabel sesungguhnya xxx
Biaya ov. Pabrik tetap sesungguhnya xxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx

3) Perhitungan Dan Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik dengan Metode Full Costing
Jika perusahaan mengunakan metode full costing dalam penentuan harga pokok
produksinya,pada akhir periode akuntansi dilakukan penghitungan selisih biaya overhead
pabrik yang dibebankan kepada produk sebagai berikut :
Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk xxx
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya (xxx)
Selisih biaya overhead pabrik xxx
jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik dibuat dua jurnaal sebagai berikut:
a. Jurnal untuk menutup rekening biaya overhead pabrik yang dibebanjan ke rekening
biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Biaya ov. Pabrik yang dibebankan xxx
Biayan ov. Pabrik sesungguhnya xxx
b. Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik.
Selisih biaya overhead pabrik xxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 10


4. Perhitungan dan analisis selisih biaya overhead pabrik dengan metode variabel costing
Jika perusahaan mengunakan metode variabel costing dalam penentuan harga pokok
produksinya, pada akhir periode akuntansi dilakukan perhitungan biaya overhead pabrik
lebih atau kurang dibebankan pada produk sebagai berikut :

Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan pada produk xxx


Biaya overhead pabrik variabel yang sesungguhnya (xxx)
Selisih biaya overhead pabrik variabel xxx

Untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik variabel tersebut perlu dibuat dua jurnal,
yaitu:
a. Jurnal penutup rekening biaya overhead pabrik yang dibebanklan ke rekening biaya
overhead pabrik variabel sesungguhnya.
Biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan xxx
Biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya xxx
b. Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik variabel.
Selisih biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya xxx

E. PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK


Setiap akhir bulan, biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan dipindahkan
dari rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya ke rekening selisih biaya overhead pabrik.
Rekening selisih biaya overhead pabrik dicantumkan dalam neraca sebagai beban yang
ditangguhkan.
Perlakuan terhadap selisih biaya overhead pabrik pada akhir tahun tergantung pada
penyebab terjadinya selisih tersebut.
Jika selisih biaya overhead pabrik disebabkan karena ketidak efisienan pabrik atau kegiatan
perusahaan diatas atau dibawah kapasitas normal, maka selisih tersebut hasrus diperlakukan
sebaagai pengurang atau penambah rekening harga pokok penjualan

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 11


Metode perlakuan terhadap selisih overhead pabrik ini sering kali digunakan tanpa
memperhatikan penyebab terjadinya selisih itu sendiri dengan alasan sebagai berikut :
a. Manajemen tidak pernah mencoba menentukan penyebab terjadinya selisih biaya
overhead pabrik.
b. Jumlah selisih tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan saldo rekening-
rekening yang akan dibebankan dengan pembagian selisih tersebut.
c. Saldo rekening-rekening barang dalam proses dan persediaan produk jadi biasanya
relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok penjualan.

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 12


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik
dibebankan kepada produk atas tarif yang ditentukan dimuka. Alasan penggunaan tarif yang
ditentukan dimuka untuk memperitungkan biaya overhead pabrik ke dalam harga pokok
produksi adalah kebutuhan manajemen akan informasi harga pokok produksi. Dengan demikian
penggunaan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka untuk membebankan jenis
biaya tersebut kepada produk merupakan suatu keharusan.
Ada tiga tahap yang hrus dilakukan unutk menghitung tarif biaya overhead pabrik:
menyusun anggaran biaya oveerhead pabrik, memilih dasar pembebanan, dan menghitung tarif
biaya overhead pabrik.
Dalam metode full costing selisih yang terjadi antara biaya overhead pabrik yang
dibebankan berdasarkan tarif dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
dianalisis menjadi dua macam selisih : selisih anggaran dan selisish kapasitas.

B. SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita khususnya
tentang materi Biaya Overhead Pabrik Penulis berharap dengan makalah ini kita sebagai orang
yang terpelajar sekaligus mahasiswa jurusan manajemen ekonomi,tidak hanya lihai dalam
berinteraksi dan mencari relasi tetapi juga mampu menguasai konsep sedetail mungkin untuk
menunjang perjalanan karir kita kedepannya dalam suasana yang tentunya semakin hari
semakin berkembang.

Akuntansi Biaya – Biaya Overhead Pabrik 13

Anda mungkin juga menyukai