Paper Anemometer

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara
dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang
bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu/temperatur rendah ke
wilayah bersuhu tinggi (Arsyad, Sofyan dalam Azlina dan Tamba, 2013). Angin
diartikan pula sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah
horizontal atau hampir horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang
dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal
adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh
tiga hal utama, yaitu:
1. Daerah asalnya;
2. Daerah yang dilewatinya; dan
3. Lama atau jarak pergerakannya.
Pada dasarnya angin terjadi disebabkan oleh perbedaan penyinaran
matahari pada tempat-tempat yang berlainan di muka bumi. Pada suatu wilayah,
daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu
udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga
akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima
energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi
panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya. Arah
angin dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara, antara lain adalah
dengan menggunakan bendera angin dan baling-baling angin. Pada saat ini telah
ditemukan alat yang mampu mengukur arah dan kecepatan angin secara
bersamaan. Arah angin biasanya dinyatakan dalam derajat, 360° atau 0° berarti
angin utara; 90° angin timur; 180° angin selatan; dan 270° angin barat. Kecepatan
angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer.

Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Anemometer

Gambar 1. Cup Anemometer

Kata anemometer berasal dari Yunani Anemos yang berarti angin, Angin
merupakan udara yang bergerak ke segala arah, angin bergerak dari suatu tempat
menuju ke tempat yang lain.
Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti
dari Italia pada tahun 1450. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots
(Skala Beaufort). Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 0o-360o
serta arah mata angin (posisi 0o menunjukkan arah utara).
Secara umum ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang
mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan anemometer yang
mengukur tekanan angin (pressureanemometer). Yang termasuk velocity
anemometer adalah:
1. Anemometer Mangkuk
2. Anemometer Kincir angin
3. Anemometer Hot-wire
4. Anemometer LaserDoppler
5. Anemometer Sonic
6. Anemometer Bola ping-pong

Page | 2
Sedangkan yang termasuk pressureanemometer adalah:
1. Anemometer Pelat
2. Anemometer Tabung
Dari kedua jenis anemometer ini velocity anemometer lebih banyak
digunakan. Namun karena terdapat hubungan yang dekat antara kecepatan dan
tekanan angin, anemometer saat ini dirancang sebagai satu perangkat yang dapat
memberikan informasi baik tentang kecepatan maupun tekanan angin.

1.2 Fungsi Anemometer


1. Mengukur kecepatan angin.
2. Memperkirakan cuaca.
3. Memperkirakan tinggi gelombang laut.
4. Memperkirakan kecepatan dan arah arus.

1.3 Prinsip Kerja Anemometer


1. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian baling-baling yang
berbentuk cekung (mangkuk).
2. Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.
3. Poros yang berputar dihubungkan dengan dinamo kecil.
4. Bila baling-baling berputar maka akan terjadi arus listrik yang besarnya
sebanding dengan kecepatan putaran.
5. Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera
dengan satuan kecepatan dalam knots, m/detik, atau km/jam.

Gambar 2. Prinsip Kerja Anemometer

Page | 3
Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan
dengan kepentingannya. Untuk kepentingan iklim umumnya dicari rata-rata
kecepatan dan arah angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai
ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dinilai
perlu dapat dilakukan pengamatan dengan interval waktu lebih pendek agar dapat
diketahui rata-rata kecepatan angin pada periode pagi, siang, dan malam.

1.4 Cara Kerja Anemometer


Jenis anemometer yang paling sederhana adalah cup anemometer. Cup
anemometer terdiri dari tiang vertikal dengan empat lengan horisontal menempel
ke atas. Piala yang melekat pada ujung empat lengan, dan angin menyebabkan cup
untuk memutar lengan sekitar tiang tengah..
Cara kerja anemometer adalah dengan memanfaatkan rotasi yang terjadi
saat hembusan angin yang menggerakan baling-baling pada perangkat ini. Putaran
dari baling-baling tersebut akan di konversi menjadi sebuah besaran dalam bahasa
matematika. Baling-baling pada anemometer digunakan sebagai alat reseptor atau
yang menangkap suatu rangsangan berupa hembusan angin. Setelah baling-baling
berputar maka hal ini akan menggerakan sebuah alat yang akan mengukur
kecepatan angin yang berhembus melalui putaran dari baling-baling pada
anemometer. Dalam satu jenis umum cup anemometer, poros dihubungkan ke
generator listrik. Jumlah arus yang dihasilkan oleh generator bervariasi dengan
kecepatan angin.

Gambar 3. Skema Cara Kerja Anemometer

Page | 4

Anda mungkin juga menyukai