Pengendalian Ruang
• Meliputi Pengawasan dan Penertiban
pemanfaatan ruang
Hirarki Perencanaan
• Pengawasan usaha untuk menjaga • RTRW Nasional 1 : 1.000.000
kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
fungsi ruang yang ditetapkan dalam • RTRW Propinsi 1 : 250.000
rencana tata ruang
• RTRW Kab/Kota 1 : 100.000 –
• Penertiban usaha untuk mengambil 1:50.000
tindakan agar pemanfaatan ruang yang
• RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang
direncanakan dapat terwujud sesuai
Kota) 1 : 10.000
dengan rencana
• RDTRK (Rencan Detail Tata Ruang
Pengawasan Ruang
Kota) 1 : 5.000
• Meliputi Pengawasan dan Penertiban
• RTRK (Rencana Terperinci Ruang
pemanfaatan ruang
Kota) 1 : 2000 – 1 : 1.000
• Pengawasan usaha untuk menjaga
kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
fungsi ruang yang ditetapkan dalam
rencana tata ruang
UNDANG UNDANG NO. 5 TAHUN 1960
• Penertiban usaha untuk mengambil TETANG PERATURAN DASAR POKOK
tindakan agar pemanfaatan ruang yang POKOK AGRARIA (UUPA)
direncanakan dapat terwujud sesuai
dengan rencana
Dasar-Dasar dan Ketentuan-Ketentuan
Pokok
Penertiban Ruang
(1) Seluruh wilayah Indonesia adalah
• Pengenaan sanksi sesuai dengan kesatuan tanah-air dari seluruh rakyat
peraturan dan perundang-undangan Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa
yang berlaku Indonesia.
• Bentuk sanksi administrasi (2) Seluruh bumi, air dan ruang angkasa,
(peringatan/pemecatan), perdata termasuk kekayaan alam yang terkandung di
(denda) bahkan pidana (hukuman) dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah
bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia
dan merupakan kekayaan nasional.
(3) Hubungan antara bangsa Indonesia dan Hak atas tanah
bumi, air serta ruang angkasa adalah hubungan
Atas dasar hak menguasai dari Negara
yang bersifat abadi.
ditentukan adanya macam-macam hak atas
(4) Dalam pengertian bumi, selain tanah :
permukaan bumi, termasuk pula tubuh bumi di
a. Hak milik
bawahnya serta yang berada di bawah air.
b. Hak guna usaha
(5) Dalam pengertian air termasuk baik
perairan pedalaman maupun laut wilayah c. Hak guna bangunan
Indonesia.
d. Hak pakai
(6) Yang dimaksud dengan ruang angkasa
ialah ruang di atas bumi dan air. e. Hak sewa
f. Hak membuka tanah
1. Hukum Agraria Kolonial sudah tidak h. Hak-hak lain yang tidak termasuk
sesuai dalam hak-hak tersebut di atas yang akan
ditetapkan dengan UU serta hak-hak yang
2. Dualisme Hukum Agraria sifatnya sementara
3. Tidak menjamin Kepastian Hukum Hak atas tanah tersebut dapat diberikan kepada
dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri
maupun bersama orang lain serta badan-badan
Tujuan UU Agraria hukum
Wewenang yang bersumber pada Hak
Menguasai*) dari Negara digunakan untuk
mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat Hak Atas Air dan Ruang Angkasa
dalam arti kebangsaan, kesejahteraan dan a. Hak guna air
kemerdekaan dalam masyarakat dan Negara
hukum Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil b. Hak pemeliharaan dan penangkapan
dan makmur ikan
Penyusunan Rencana
Penyiapan rancangan rencana pembangunan
yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan
terukur
Isi RPJM Setiap Instansi Pemerintah menyiapkan
rancangan rencana kerja yang siap untuk
ditetapkan
Partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk
penyelarasan rencana pembangunan melalui
musyawarah perencanaan pembangunan
Penyusunan rancangan akhir perencanaan
pembangunan
Penetapan Rencana
Penetapan Rencana menjadi Produk Hukum,
sehingga mengikat semua pihak untuk
Isi Renstrs-KL dan Renstra-SKPD melaksanakannya dalam bentuk :
• RPJP Nasional - UU
• RPJP Daerah - Peraturan Daerah
• RPJM dan Tahunan Nasional - PP
• RPJM dan Tahunan Daerah - Perkada
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Untuk menjamin tercapainya Tujuan dan
Sasaran Pembangunan :
• Dilakukan oleh Pimpinan
Kementrian/Lembaga/SKPD
• Dihimpun dan dianalisis oleh
Menteri/Kepala Bappeda hasil pemantauan
pelaksanaan Rencana Pembangunan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
• Mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian
sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan
• Evaluasi dilakukan berdasarkan indikator Jadwal Penetapan Perencanaan
dan kinerja mencakup input, output, result,
benefit, dan impact
• Kementrian/Lembaga/SKPD wajib
melaksanakan evaluasi kinerja
pembangunan yang terkait dengan fungsi
dan tanggungjawabnya
INFORMASI GEOSPASIAL
Kelembagaan
Presiden menyelenggarakan dan bertanggung
jawab atas Perencanaan Pembangunan
Nasional, dibantu Menteri, dan Pimpinan
Kementrian/Lembaga sesuai tugas &
Kewenangannya
Kepala Daerah menyelenggarakan dan
bertanggung jawab atas perencanaan
pembangunan daerah di daerahnya, dibantu
Kepala Bappeda dan Pimpinan SKPD sesuai
tugas dan kewenangannya • Informasi Geospasial Dasar (IGD) adalah
IG yang berisi tentang objek yang dapat
Gubernur selaku wakil pemerintah pusat dilihat secara langsung atau diukur dari
mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan kenampakan fisik di muka bumi dan yang
tugas-tugas Dekonsentrasi dan Tugas tidak berubah dalam waktu yang relatif
Pembantuan, serta koordinasi, integrasi, lama
sinkronisasi, dan sinergi perencanaan
pembangunan antar kabupaten/kota • IGD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a meliputi : Jaring Kontrol Geodesi
dan Peta Dasar
Jaring Kontrol Geodesi Peta Dasar
Jaring kontrol geodesi sebagaimana dimaksud Peta dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dalam Pasal 5 huruf a meliputi : 5 huruf b berupa :
a. Jaring Kontrol Horisontal Nasional a. Peta Rupabumi Indonesia (RBI)
(JKHN)
b. Peta Lingkungan Pantai Indonesia
b. Jaring Kontrol Vertikal Nasional (LPI)
(JKVN)
c. Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN)
c. Jaring Kontrol Gayaberat Nasional
(JKGN)
Batas Wilayah
• Batas wilayah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 huruf e digambarkan
berdasarkan dokumen penetapan Bangunan dan Fasilitas Umum
penentuan batas wilayah secara pasti di
lapangan oleh Instansi Pemerintah
yang berwenang
• Dalam hal terdapat batas wilayah yang
belum ditetapkan secara pasti di
lapangan oleh Instansi Pemerintah
yang berwenang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), digunakan
batas wilayah sementara yang
penggambarannya dibedakan dengan
menggunakan simbol dan/atau warna
khusus