Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TRENDS TRANSPORTASI DALAM

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah Logistik Global

Pembimbing : Rizki Permana Sari , S.Si., MT

Oleh :

1. Alfi Amalia Jauhari (5163035)


2. Febri Oktria Furqani (5163041)
3. Kukuh Satiya Auliya N (5163052)
4. Melantika L. Pardosi (5163053)
5. Tesya Lonika Br Sembiring (5163065)

D - III LOGISTIK BISNIS

POLITEKNIK POS INDONESIA


BANDUNG

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah Trends Transportasi dalam Perdagangan Internasional.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami


khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Januari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
I.1 Latar Belakang.................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
I.3 Tujuan...............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
II.1 Pengertian Perdagangan Internasional..........................................................6
II.2 Sejarah Transportasi dalam Logistik..............................................................7
II.3 Trends Transportasi dalam Perdagangan Internasional...............................8
BAB III...........................................................................................................................15
III.1 Kesimpulan.....................................................................................................15
III.2 Saran...............................................................................................................15
Daftar Pustaka................................................................................................................17

3
BAB I
Pendahuluan

I.1Latar Belakang
Salah satu indikator perkembangan perdagangan internasional suatu negara
adalah nilai ekspor dan impornya. Kemampuan mengekspor dan mengimpor
yang dilakukan oleh suatu negara akan menentukan nilai tukar perdagangan
(term of trade) negara tersebut terhadap negara lainnya. Nilai tukar
perdagangan menggambarkan kesejahteraan suatu negara dari perspektif
perdagangan internasional. Jika nilai tukar perdagangan meningkat maka hal
tersebut mengindikasikan peningkatan posisi perdagangan negara tersebut
melalui kemampuan mengekspor dibandingkan dengan impornya. Nilai tukar
perdagangan memengaruhi pendapatan riil suatu negara dari sisi perdagangan
internasional (Nurjanti,Mimik,dkk : 2013).
Pertumbuhan ekonomi global merupakan salah satu pendorong munculnya
integrasi ekonomi di setiap kawasan yang akan menjadi awal kegiatan
perdagangan Internasional. Arus perdagangan diantaranya dipengaruhi oleh
sektor infrastruktur transportasi dan teknologi informasi komunikasi, maka
dibutuhkan faktor pendukung dalam hal transportasi yang memadai untuk
menjamin kelancaran proses perdagangan Internasional. Secara tidak langsung
pertumbuhan E-Commerce di suatu negara mempengaruhi tinggi rendahnya
perdagangan yang terjadi dalam negara. Dalam hal ini perusahaan Logistik
menjadi berperan penting untuk meningkatkan pelayanan agar terus dapat
berkembang . Transportasi yang memadai serta fasilitas trasnportasi itu sendiri
menjadi pengaruh penting dalam kegiatan Perdagangan Internasional. Dalam
hal Ekspor Impor perusahaan forwarding dituntut untuk melakukan pengiriman
tepat waktu sesuai kesepakatan yang ditentukan dengan menjamin keamanan
barang.Tinggi rendahnya nilai tukar perdagangan dipengaruhi oleh nilai ekspor
dan nilai impor suatu negara terhadap negara lainnya, sehingga faktor-faktor
yang memengaruhi ekspor maupun impor juga akan memengaruhi nilai tukar

4
perdagangan dan transportasi mempengaruhi arus kelancaran dalam
perdagangan.

I.2Rumusan Masalah
1. Apa itu perdagangan internasional?
2. Bagaimana Sejarah Trasnportasi dalam logistik?
3. Bagaimana peran trasnportasi dalam perdagangan internasional?

I.3Tujuan
1. Mengetahui apa itu perdagangan internasonal
2. Mengetahui bagaimana Sejarah Trasnportasi dalam logistic
3. Mengetahui bagaimana peran trasnportasi dalam perdagangan
internasional

5
BAB II
Pembahasan

II.1 Pengertian Perdagangan Internasional


Aktivitas berbagai bentuk perdagangan sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari saat ini. Aktivitas ini diakibatkan oleh karena
manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan demikian juga
halnya dengan suatu negara. Awal dari kreativitas perdagangan dilakukan
hanya antar individu secara sederhana dengan sistem barter, namun sejalan
dengan semakin beragamnya kebutuhan yang diperlukan, mengakibatkan
terjadinya aktivitas perdagangan tidak hanya dilakukan antar individu lagi
melainkan juga antar negara.
Perdagangan internasional itu sendiri merupakan suatu proses tukar
menukar berbagai barang dan berbagai jasa yang didasarkan atas kehendak
atau keinginan sukarela dari masing-masing pihak hingga terjadinya
kesepakatan, atau dengan kata lain, unsur kebebasan untuk menentukan
untung rugi dengan adanya pertukaran yang terjadi dilihat dari sudut
kepentingan nasional dari masing-masing negara (Kuntjoro, 1996:37).
Perdagangan internasional dapat terjadi karena salah satu atau kedua
negara yang melakukan pertukaran melihat adanya manfaat atau
keuntungan dari pertukaran itu. Di saat sekarang ini perdagangan
internasional biasanya dilakukan dengan aktivitas Ekspor dan Impor yang
dilakukan untuk memasarkan produk yang telah di produksi ataupun
membeli bahan dasar produksi dari suatu perusahaan yang berada di suatu
negara untuk memenuhi kebutuhan produknya. Contoh : Indonesia
terkenal akan bahan dasar kain yang bagus,maka perusahaan yang
memproduksi baju di Rusia memesan bahan dasar kain di Indonesia untuk
diproduksi dan dipasarkan kembali ke seluruh dunia dengan harga yang
lebih tinggi disertai desain fashion yang menarik.
Dalam buku Suppy Chain Management karya Sunnul Copra dan Peter
Meindl cetakan ke 6 menyatakan bahwa Studi mengenai perdagangan
muncul pada abad keenam belas, dimana penganut aliran tersebut disebut
sebagai kaum merkantilisme. Kaum merkantilisme tersebut menyatakan

6
bahwa suatu negara ingin menjadi kaya dan berkuasa maka negara itu
harus mengekspor lebih banyak dibandingkan dengan impornya. Selisih
dari aktivitas ekspor impor tersebut akan diselesaikan dengan pemasukan
logam mulia.
Ekspor Impor tidak lepas dari adanya pengaruh transportasi sebagai
penunjang kegiatan tersebut. Dalam research yang ditemukan baru baru ini
oleh (Mimik Nurjanti dkk : 2013) menyatakan bahwa dengan semakin
berkembanganya e-commerce dan kebebasan dalam perdagangan
internasional maka perusahaan jasa forwarding dituntut untuk dapat
bersaing dengan memberikan berbagai pelayanan jasa untuk
memaksimalkan ketepatan waktu dan pilihan trasnportasi yang digunakan
agar dapat berkembang dan tidak tenggelam sedangkan negara dituntut
untuk meningkatkan pemberian fasilitas transportasi yang memadai agar
perdagangan internasional dapat berjalan lancar.
Perdagangan menciptakan keuntungan dengan memberikan peluang
kepada setiap negara untuk mengekspor berbagai macam barang yang
produksinya menggunakan sebagian besar sumber daya yang melimpah di
negara bersangkutan serta mengimpor berbagai barang yang produksinya
menggunakan sumber-sumber daya yang tergolong cukup langka di negara
tersebut. Perdagangan internasional juga memungkinkan setiap negara
untuk melakukan spesialisasi produksi pada barang-barang yang bisa
dibuatnya secara efisien sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan skala
produksinya.

II.2 Sejarah Transportasi dalam Logistik

Sejarah transportasi dan logistik sepanjang sejarah umat manusia telah


ditandai oleh tonggak sejarah baru-baru ini. Kereta api itu ditemukan pada
awal abad kesembilan belas, pesawat pada tahun 1903. Dalam transportasi
laut, penemuan kontainer laut bertanggal 1956 dan berdampak pada
transportasi laut secara dramatis (Chopra,Sunnil :2016) . Logistik saat ini,
dan konsep yang lebih luas dari manajemen rantai pasokan, terutama
dimaksudkan sebagai fungsi bisnis yang memiliki ruang lingkup untuk
membuat barang tersedia di mana dan kapan dibutuhkan dan dalam jumlah

7
yang dibutuhkan. Manajemen transportasi dapat dilihat sebagai bagian dari
logistics, saat dirujuk ke proses bisnis. Namun, tidak hanya barang tetapi
juga orang perlu diangkut. Di masa lalu orang biasa berjalan atau
bepergian dengan kuda atau kereta atau kapal sedangkan saat ini sarana
transportasi yang berbeda tersedia dengan tingkat biaya dan kenyamanan
yang berbeda.

Tahun1960-an dan 70-an: Ilmu transportasi muncul. Transportasi


berarti lalu lintas dan angkutan umum, sedangkan logistik adalah bidang
muda yang merujuk pada distribusi fisik dan manajemen inventaris. 1980-
an: Ini adalah periode studi tentang pengangkutan (angkutan umum dan
armada pribadi). Dalam dekade ini transportasi kereta api dan laut muncul.
Transportasi udara juga muncul sebagai area penelitian yang berbeda.
Tahun 1990-an: Transportasi transportasi termasuk penumpang dan
barang. Sejarah berkembang dengan fokus pada operasi dan pengirim ke
manajemen rantai pasokan. Transportasi dan logistik muncul untuk
mencakup berbagai masalah yang lebih luas. 2000/2010: Transportasi dan
logistik mencakup sejumlah aplikasi yang terus bertambah. Penghalang
tradisional antara angkutan barang dan penumpang tampaknya menjadi
semakin tipis ( Prasetya,Reka : 2012 ).

Pada zaman dahulu sebelum masehi masyarakat menggunakan hewan


seperti : Kuda,onta,gajah dll untuk bepergian dari satu tempat ke tempat
lainnya yang membutuhkan waktu berhari hari menempuh perjalanan.
Maka dari zaman ke zaman terjadilah perubahan dalam hal penggunaan
transportasi. Sedangkan di zaman abad 21( sekarang ) dengan adanya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, masyarakat dapat
menggunakan berbagai macam transportasi baik darat ( kendaraan
motor,mobil, kereta api dll ) , laut ( berbagai macam kapal bisa dalam hal
pengiriman barang ataupun orang) ,serta udara ( pesawat ) yang digunakan
untuk meminimalisir waktu tempuh walaupun dengan biaya yang relatif
lebih tinggi dibandingkan dua pilihan alternatif transportasi lainnya.

8
II.3 Trends Transportasi dalam Perdagangan Internasional
Dulu Indonesia menjadi jalur transportasi dan pedagangan (Jalur
Sutera) yang menghubungkan Cina dan India menggunakan jalur
transportasi laut dengan maksud untuk berdagang. Karena hal itu, bangsa
Eropa melakukan penjelajahan dan sampailah di Nusantara dan
mengadakan perdagangan dengan jalur transportasi lautan (karena
Indonesia adalah negara maritim yang mudah dilalui dan dijangkau
melalui perairan). Industri perkapalan berawal dari sebuah bengkel tempat
mereparasi kapal. Kemudian bengkel itu berkembang menjadi industri
yang merancang dan membangun kapal sebagai sarana transportasi laut,
dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran laut Nasional Indonesia (PT. PELNI).
Industri kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia.

Perkembangan transportasi jalur darat berawal dari orang-orang eropa


yang masuk ke Indonesia pada abad ke-20. Pembangunan jalan raya
dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi untuk
menghubungkan pusat-pusat industri yang ada di seluruh wilayah
indonesia. Untuk menghubungkan daerah-daerah tempat pemasaran hasil
industri, dibangun juga jembatan-jembatan agar kendaraan bisa
melewatinya dengan mudah. Selain pembangunan jalan raya,
perkembangan transportasi darat yang tidak kalah penting yaitu
perkembangan perkeretaapian. Pembangunan jalur kereta api pada masa
Pendudukan Jepang dan mengambil alih perusahaan perkeretaapian dari
pihak Jepan oleh Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA). Sampai saat ini
transportasi kereta api banyak diminati karena relatif murah, cepat dan
mudah dijangkau. Sedangkan untuk saat ini kereta api juga termasuk
transportasi yang menjadi tren dalam mendukung pergerakan perdagangan
antar kota ataupun antar provinsi di suatu wilayah.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin modern, saat ini dalam


perdagangan Internasional menggunakan transportasi udara yaitu pesawat
terbang. Transportasi udara merupakan transportasi yang cepat karena
mengirim barang tanpa terkena macet seperti menggunakan jalur darat
(mobil) namun kendala dalam transportasi udara yaitu cuaca dan biaya

9
yang relative lebih tinggi dibandingkan pilihan moda transportasi lainnya.
Cuaca mempengaruhi ketika cuaca buruk maka pengiriman akan ditunda
sampai keadaan cuaca stabil kembali. Sedangkan dalam hal penggunaan
jasa transportasi udara lebih banyak dipilih untuk saat ini walaupun
dengan biaya yang relatif mahal tetapi transportasi ini dipilih karena dapat
meminimalisir waktu yang digunakan. Transportasi udara menjadi pilihan
transportasi dengan tingkat menghemat waktu paling tinggi dibanding
lainnya untuk bepergian jauh. Pemilihan moda ini menjadi yang efektif
karena di zaman sekarang masyarakat dituntut untuk serba cepat dalam
melakukan sesuatu agar produksi serta kenyaman konsumen dapat
terpenuhi. Sedangkan Kapal laut menjadi pilihan alternatif transportasi
untuk pengiriman barang dalam skala besar. Perusahaan Freight
Forwarding menyediakan fasilitas kapal yang khusus untuk mengangkut
barang ekspor ataupun impor menggunakan Container, container akan
dikirim melalui pelabuhan untuk diangkut ke atas kapal dengan menjamin
kelengkapan dokumen PIB ataupun PEB untuk container yang akan
dikirm ataupun masuk dari dan ke pelabuhan. Pelabuhan menjaid kawasan
berikat yang merupakan pintu masuk terjadinya Perdagangan
Internasional.

Untuk menunjang perdagangan internasional disediakan berbagi


macam transportasi yang dapat digunakan dengan berbagai pilihan
alternatif waktu dan biaya. Zaman sekarang, Indonesia masih menjadi
jalur perdagangan Internasional yang dilalui negara-negara sekitar (Asia)
bahkan negara asing (luar benua Asia). Jalur transportasi laut Indonesia
semakin ramai semakin hari, karena samudra Hindia juga merupakan
samudra yang cukup tenang perairannya sehingga mudah dilewati. Jadi,
negara sebelah Barat Indonesia dapat dengan mudah melakukan
perdagangan Internasional dengan Indonesia.

Fungsi penting transportasi dalam pergerakan produk (kegiatan


logistik) / perdagangan Internasional yang berperan dalam melakukan
pergerakan barang-barang, baik itu adalah berupa barang-barang dalam
bentuk bahan baku, komponen, barang dalam proses, maupun barang-

10
barang jadi. Nilai ekonomis dari transportasi dalam menjalankan peran
seperti ini adalah untuk melakukan pergerakan persediaan barang dari
lokasi asal kepada lokasi tujuan tertentu dalam sistem manajemen rantai
pasokan perusahaan. Kinerja dari transportasi sendiri akan sangat
menentukan kinerja dari pengadaan (procurement), produksi
(manufacturing), dan customer relationship management. Tanpa adanya
kinerja dari transportasi yang handal, maka dapat dipastikan bahwa hampir
semua aktivitas-aktivitas utama dari rantai pasok tersebut tidak akan
berjalan dengan efektif dan efisien.. Berikut Jenis Jenis Transportasi yang
biasanya digunakan dalam Perdagangan Internasional :

1. Mobil/truk
 mobil/truk menawarkan kecepatan, layanan yang handal
dengan sedikit kerusakan atau kerugian dalam perjalanan.
 mobil/truk bisa bersaing dengan maskapai penerbangan
pada layanan point-to-point.
 mobil/truk bersaing langsung dengan kereta api pada
pengiriman lewat darat.
 Jarak pengiriman rata-rata untuk mobil/truk sekitar 500 mil
(804.67 km).
 Motor pengangkut yang fleksibel dan serbaguna.
2. Kereta Api

 Jaringan rel kereta api tidak seluas jaringan jalan raya


 Jalur transportasi pada rel kereta api memiliki keterbatasan
dalam hal pengaturan dan fleksibilitas dibanding jalan raya
karena dibatasi untuk tetap berada di jalur yang tersedia.
 Transportasi kereta api pada umumnya lebih murah untuk
pengiriman berdasarkan berat muatan dibanding
transportasi udara atau mobil/truk.
 Beberapa kelemahan transportasi kereta api ini dapat diatasi
dengan mengkombinasikan layanan trailer-on-flatcar
(TOFC) atau container-on-flatcar (COFC), yang

11
menawarkan harga ekonomis, dengan kereta api dan
transportasi laut/air. Kemudian memadukannya dengan
fleksibilitas angkutan truk.
3. Pesawat Udara

 Angkutan udara terutama digunakan sebagai layanan


premium karena memerlukan biaya tinggi.
 Angkutan udara domestik bersaing langsung dengan
mobil/truk dan untuk tingkat yang jauh lebih rendah dengan
kereta api
 Di negara yang wilayahnya dipisahkan oleh laut/air yang
luas, pesaing utama untuk angkutan udara internasional
adalah transportasi laut/air.
4. Transportasi Air
Transportasi air dapat dipecah menjadi beberapa kategori yang
berbeda: sungai, danau, pesisir dan antar-pulau, laut-dalam
internasional
5. Pipa
Alat transportasi ini hanya mampu mengangkut beberapa jenis
produk saja, misalnya: gas alam, minyak mentah, produk minyak
bumi, air, bahan kimia dan produk cairan kental (sampai yang
berbentuk bubur) Karakteristik:
 Produk yang mengalir dalam pipa dimonitor dan
dikendalikan oleh komputer.
 Kerugian dan kerusakan akibat kebocoran pipa atau rem
sangat jarang terjadi.
 Kondisi iklim mempunyai efek minimal pada produk yang
mengalir di dalam jaringan pipa.
 Tidak padat karya, sehingga pemogokan atau
ketidakhadiran karyawan memiliki sedikit efek pada
operasi mereka.
Infrastruktur transportasi memegang peranan yang penting dan
strategis dalam menggerakkan roda perdagangan di suatu negara,
baik perdagangan lokal maupun perdagangan internasional.
Gambar dibawah ini menggambarkan hubungan antara nilai tukar

12
perdagangan dengan indek infrastruktur transportasi di Negara
ASEAN dan Asia Timur tahun 2011.

Gambar 1 Nilai Tukar Perdagangan Dengan Indeks Infrastruktur Transportasi


di ASEAN dan Asia Timur tahun 2011

Dalam Studi ini menggunakan variabel indeks infrastruktur


transportasi sebagai pendekatan untuk variabel infrastruktur transportasi.
Infrastruktur transportasi mempengaruhi biaya distribusi barang/jasa.
Dalam perdagangan internasional Kondisi infrastruktur transportasi juga
merupakan daya tarik tersendiri bagi investor, yang pada akhirnya akan
memengaruhi perekonomian secara luas. Kondisi infrastruktur transportasi
akan memengaruhi waktu ekspor/impor dan pada akhirnya memengaruhi
biaya ekspor/impor. Menurut research dalam CNN Indonesia 2018
Indonesia, Philipina dan Vietnam dengan indek kualitas infrastruktur
transportasi rendah cenderung mempunyai nilai tukar perdagangan yang
rendah. Hongkong, Malaysia dan Singapura dengan indek kualitas
infrastruktur transportasi tinggi cenderung mempunyai nilai tukar
perdagangan yang tinggi. Terdapat hubungan yang positif antara indek
kualitas infrastruktur transportasi dengan nilai tukar perdagangan.

Dengan berbagai pilihan moda trasnportasi para pelaku perdagangan


internasional dapat memilih alternatif yang akan digunakan dnegan
mempertimbangkan keamanan, ketepatan waktu, serta biaya. Dampak
positif dari perdagangan internasional adalah kebutuhan dalam negeri
dapat dipenuhi serta keinginan konsumen dapat terpenuhi, menerikan
keutungan satu sama lain dll. Sedangkan dampak negatifnya yaitu mudah

13
masuknya budaya luar yang kadang tidak sesuai dengan kebudayaan
dalam negeri. Contoh : peredaran narkoba dari china, atapun perubahan
gaya fashion yang kebar baratan. Sedangkan dampak positif tren
transportasi dalam perdagangan internasional yaitu semakin ditatanya
infrastruktur suatu negara dengan lebih maksimal untuk memenuhi
perdagangan internasional.

14
BAB III
Penutup

III.1 Kesimpulan
Jadi, perkembangan jalur transportasi ini dimulai dari masa lampau
hingga perdagangan dengan Eropa dan sampai sekarang menjadi jalur
perdagangan ramai dengan berbagai negara karena adanya transportasi
dalam perdagangan maka akan mempermudah suatu pengiriman barang
dagangan dari suatu negara ke negara lain dengan tertib dan teratur. Jenis
transportasi yang dapat digunakan dalam perdagangan internasional yaitu
transportasi darat, laut, dan udara. Selain itu Infrastruktur transportasi
memegang peranan yang penting dan strategis dalam menggerakkan roda
perdagangan di suatu negara, baik perdagangan lokal maupun perdagangan
internasional. Trend transportasi mempengaruhi berjalan lancar atau
tidaknya pergerakan perdagangan internasional,karena untuk mengirimkan
barang dari satu negara ke negara lain ( Ekspor- Impor) membutuhkan
alternatif transportasi yang dapat menjamin kemanan dan ketepatan waktu
dalam pengiriman barang ataupun orang. Perdagangan Internasional tidak
akan lepas dengan trasnprtasi. Sedangkan infrastuktur yang tersedia dalam
suatu negara mempengaruhi kualitas transportasi dalam perdagangan
internasional. Untuk menunjang perekonomian negara perdagangan
internasional bisa mempunyai dampak positif atupun negatif tergantung
bagaimana cara mengelola trasnportasi agar berjalan dengan semestinya.

III.2 Saran
1. Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam perdagangan
Internasional, Maka jalur transportasi logistik harus dapat dikembangkan
dengan menambah pembangunan agar dapat dituju ke semua wilayah
terutama di Indonesia.
2. Pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak swasta untuk menunjang
transportasi logistik di Indonesia.
3. Masalah Transportasi menjadi salah satu hal yang utama agar Sistem
Perdagangan Internasional berjalan dengan seharusnya,oleh karena itu

15
diperlukan infrastruktur dan transportasi yang efektif agar biaya yang
digunakan untuk pengiriman barang dapat ditekan.

16
Daftar Pustaka

Nurjanti,Mimik dkk. dipublikasikan 2013. Analisis Dampak Infrastruktur


Transportasi Dan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Nilai Tukar
Perdagangan Di Asean Dan Asia Timur. Hal. 60-70.( dikases 03 Januari 2019 ).

Prasetya,Arus Reka.2012. Pengaruh Perdagangan Internasional, Distribusi


Pasar, Dan Daya Saing Terhadap Pertumbuhan Nilai Ekspor Kopi Indonesia
1992 – 2011.
(https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3592/190-
Arus%20Reka%20Prasetia.pdf?sequence=1 ).diakses 03 januari 2019

Chopra,Sunnil & Peter Meindl.2016. Supply Chain Management


Strategy,Planning,and Operation.England : Pearson Education.

17

Anda mungkin juga menyukai