Anda di halaman 1dari 9

Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725

Pendidikan Indonesia

FENOMENA FULL DAY SCHOOL DALAM SISTEM PENDIDIKAN


INDONESIA

Anggit Grahito Wicaksono


Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Jl. Sumpah Pemuda No. 18 Kadipiro, Surakarta
E-mail: gara_hito@yahoo.co.id

Abstrak - Seiring dengan dinamika kehidupan yang kian menuntut kecepatan, ketepatan, kewaspadaan,
perkembangan intelektual, emosional, spiritual dan kreatifitas siswa, metode konvensional dirasa belum dapat
memenuhi kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan mendatang sehingga muncullah konsep pendidikan baru
bernama full day school. Full day school adalah sekolah yang pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama sehari
penuh dari pagi hingga sore dengan sebagian waktunya digunakan untuk pelajaran yang suasananya informal, tidak
kaku, menyenangkan siswa, membutuhkan kreatifitas dan inovasi dari guru. Karakteristik dari full day school ini
adalah mengedepankan akhlak dan prestasi akademik. Full day school bertujuan memberikan dasar yang kuat
terhadap siswa dan mengembangkan minat dan bakat serta meningkatkan kecerdasan siswa dalam segala
aspeknya.Keunggulan dari full day school dibandingkan dengan sekolah reguler adalah anak mendapatkan
pendidikan utuh meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik, lebih banyak belajar dari pada bermain, produktivitas
tinggi, serta potensi anak tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Penelitian terkait full day school
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa full day school memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan
karakter, moral, akhlaq, maupun prestasi akademik siswa.
Kata kunci: fenomena pendidikan, full day school, sistem pendidikan

Abstract - Along with the dynamics of an increasingly demanding speed, accuracy, vigilance, intellectual,
emotional, spiritual and creativity of students, the conventional methods are still not able to meet the educational
needs of today and tomorrow so comes a new educational concept called full day school. Full day school is a school
that is the implementation of learning done during a full day from morning to evening with most of the time used for
lessons informal atmosphere, not stuffy, pleasant student, requires creativity and innovation of teachers.
Characteristics of a full day of this school is to promote the character and academic achievement. Full day school
aims to provide a strong basis to students and develop their interests and talents and increase the intelligence of the
students in all aspects. The advantages of a full day school compared with regular schools is children get the whole
education includes cognitive, affective, and psychomotor, learn more from the play, high productivity, and the
potential of children channeled through extracurricular activities at school. Research related to full day school that
has been done shows that the full day school has a positive effect on improvement of character, morals, morality, as
well as students' academic achievement.
Keywords: education phenomenon, full day school, education system

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 10


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

PENDAHULUAN sekolah maka tanggung jawab pendidikan ada di


Pendidikan merupakan salah satu unsur tangan orang tua atau keluarga.
fundamental dalam kehidupan manusia. Di Krisis moral yang terjadi pada bangsa
Indonesia terdapat tiga jalur pendidikan yang Indonesia adalah sebagian permasalahan yang
dapat ditempuh yakni informal, formal, dan non harus dicari solusinya. Hal ini dapat diketahui
formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan melalui media masa maupun media elektronik,
formal diharapkan memiliki kualitas yang baik bahkan dapat dilihat secara langsung perilaku
sehingga mampu memenuhi kebutuhan penyimpangan yang dilakukan oleh pelajar.
masyarakat. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas
Seiring dengan dinamika kehidupan yang PA) mencatat sebanyak 2.008 kasus kriminalitas
kian menuntut kecepatan, ketepatan, yang dilakukan anak usia sekolah terjadi di awal
kewaspadaan, perkembangan intelektual, tahun 2012. Jumlah itu meliputi berbagai jenis
emosional, spiritual dan kreatifitas siswa, metode kejahatan seperti pencurian, tawuran, dan
konvensional dirasa belum dapat memenuhi pelecehan seksual yang dilakukan siswa SD
kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan hingga SMA (vivanews, 2012). Melihat
mendatang sehingga muncullah konsep fenomena bangsa yang seperti itu, sangatlah
pendidikan baru yang dinamakan full day memprihatinkan. Hal tersebut merupakan akibat
school.Konsep full day school berbeda dengan dari kurang terkontrolnya pergaulan anak dari
sekolah reguler pada umumnya atau half day pihak sekolah maupun pihak keluarga.
school. Half day school merupakan sekolah Munculnya pendidikan dengan pembelajaran
setengah hari yang berlangsung dari pagi sampai program full day school diharapkan menjadi
siang. Full day school merupakan sekolah alternatif yang dapat memenuhi tuntutan
sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang pendidikan di masa sekarang. Melalui
dilakukan mulai pukul 06.45-15.00 dengan waktu pembelajaran program full day school, peserta
istirahat setiap dua jam sekali (Baharudin, 2010: didik dibekali dengan nilai-nilai agama atau
221). moralitas yang tinggi sehingga mereka tidak
Peran orang tua dari hari ke hari semakin menjadi korban arus informasi global. Peran full
berkurang terutama di daerah perkotaan, baik day school, mampu menanamkan kebiasaan
oleh kesibukan mereka atau pergaulan anak-anak hidup mandiri, terampil dan menjunjung tinggi
yang kian bebas. Dengan demikian, orang tua nilai-nilai moralitas. Hal ini dapat dilakukan
tidak bisa mendidik anaknya secara maksimal. Di sebab integrasi dan interaksi yang terjadi antara
lain pihak, sekolah dengan sistem pendidikan half peserta didik dengan guru dalam pembelajaran,
day cenderung kurang bahkan tidak terjadi lebih intens dibandingkan dengan sekolah
memperhatikan anak didiknya ketika berada di reguler, sehingga kegiatan dan aktifitas peserta
luar sekolah. Ketika anak sudah pulang dari didik dapat dikendalikan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 11


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

bahwa pengelolaan pembelajaran yang baik dan kreatifitas dan inovasi dari guru. Hal ini Sukur
berkualitas akan mampu menentukan kualitas berpatokan pada sebuah penelitian yang
pembelajaran program full day school. menyatakan bahwawaktu belajar afektif bagi
Pengelolaan pembelajaran yang baik akan anak itu hanya 3-4 jam sehari (dalam suasana
meningkatkan keberhasilan kualitas peserta didik. formal) dan 7-8 jam sehari (dalam suasana
Berdasarkan berbagai fenomena dan informal). Sedangkan Sismanto (2007: 8) dalam
permasalahan di atas, artikel ini bertujuan untuk artikel “Menakar Kapitalisasi Full Day School”
memberikan gambaran yang jelas tentang juga mengungkapkan bahwa full day school
program full day school, menambah wawasan merupakan sekolah sepanjang hari dengan proses
tentang penerapan full day school di Indonesia, pembelajaran yang dimulai dari pukul 06.45-
dan menunjukkan keunggulan-keunggulan 15.00 WIB dengan durasi istirahat setiap 2 jam
program full day school. mata pelajaran.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka
PEMBAHASAN dapat disimpulkan bahwa full day school adalah
Menurut etimologi kata full day school sekolah yang dalam pelaksanaan pembelajaran
berasal dari bahasa inggris. Full mengandung arti dilakukan selama sehari penuh dari pagi hingga
penuh, dan day artinya hari. Jika digabung, akan sore dengan sebagian waktunya digunakan untuk
mengandung arti sehari penuh. Sedangkan school pelajatan yang suasananya informal, tidak kaku,
mempunyai arti sekolah (John M. Echols & menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan
Hassan Shadily, 1996: 259). Baharudin (2010: kreatifitas dan inovasi dari guru. Sekolah dapat
221) memberikan pengertian bahwa full day mengatur jadwal pelajaran dengan bebas dan
school adalah sekolah sepanjang hari atau proses leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran
belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari dan ditambah dengan pendalaman materi.
sampai sore hari, mulai pukul 06.45-15.30 WIB, Otonomi pendidikan disambut baik oleh
dengan durasi istirahat setiapdua jam sekali. lembaga pendidikan swasta dengan membenahi
Dengan demikian, sekolah dapat mengatur keadaan yang telah ada dengan tujuan untuk
jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan meningkatkan kualitas pendidikan, disamping itu
dengan bobot mata pelajaran dan ditambah juga adanya kebutuhan masyarakat yang
dengan pendalaman materi. Pengaturan jadwal disebutkan dengan tugas pekerjaan keseharian
mata pelajaran dan pendalaman merupakan hal dan menginginkan pendidikan yang berkualitas,
yang diutamakan dalam full day school. keadaan semacam ini direspon dengan
Sedangkan full day school menurut Sukur menyelenggarakan model pembelajaran full day
Basuki (2007: 4) adalah sekolah yang sebagian school, dalam arti kegiatan belajar mengajar
waktunya digunakan untuk program-program diperpanjang sampai sore hari. Maka sebagai
pembelajaran yang suasana informal, tidak kaku, konsekuensi perlu adanya pengelolaan yang baik,
menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan khususnya dalam pembelajaran yang

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 12


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

berhubungan dengan waktu belajar yang efektif, diharapkan dapat membentuk anak (siswa) yang
pengajaran terstruktur dan kesempatan berintelektual tinggi yang dapat memadukan
untukbelajar. aspek keterampilan dan pengetahuan dengan
Loukeris, ect. (2009: 162) menyatakan sikap yang baik dan Islami. Sekolah yang
bahwa holoimero school atau all day school juga menerapkan pembelajaran full day school, dalam
dapat dikatakan sebagai full day school memiliki melaksanakan pembelajarannya bervariasi, baik
tujuan pelaksanaan pendidikan yang dijelaskan ditinjau dari segi waktu yang dijadwalkan
sebagai berikut: maupun kurikulum lembaga atau lokal yang
The basic targets of the operation of the digunakan, pada prinsipnya tetap mengacu pada
holoimero school are as follows, The
penanaman nilai-nilai agama dan akhlak yang
reinforcement of knowledge and skills that
students are taught in the morning syllabus mulia sebagai bekal kehiduapan mendatang
(study, additional teaching interventions in
disamping tetap pada tujuan lembaga berupa
Language and Mathematics, consolidating
teaching, individualised programmes by the pendidikan yang berkualitas.
schoolteachers of the afternoon classes);
Baharudin (2010: 224) menyatakan bahwa
and the enrichment of the morning syllabus
with more subjects of particular cultural and sekolah yang bersistem full day school tidak
social importance (English Language,
hanya berbasis sekolah formal, namun juga
Sports, Music, Dance, Theatrical Studies,
Arts, New technologies in Education), informal. Sistem pengajaran yang diterapkan
according to the students’ needs and
sangat menyenangkan (tidak kaku dan monoton).
interests, taught by specialised teachers.
Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif
Hal tersebut menjelaskan bahwa tujuan
sedangkan siswa diberi keleluasaan untuk
pelaksanaan pendidikan holoimero school adalah
memilih tempat belajar. Full day school identik
untuk menguatkan pengetahuan dan keterampilan
dengan permainan, tujuannya agar proses belajar
siswa (belajar, intervensi mengajar tambahan
mengajar penuh dengan suasana kegembiraan.
bahasa dan matematika, mengajar konsolidasi,
Sekolah yang menerapkan full day school dapat
program individual oleh guru sekolah dari kelas
menciptakan situasi yang sangat menyenangkan
sore). Selanjutnya, adanya pengayaan materi
serta mewujudkan keakraban antar siswa dan
pokok dengan mata pelajaran yang dikhususkan
guru yang nantinya melahirkan generasi cerdas
pada budaya dan sosial (bahasa Inggris, olahraga,
intelektual serta emosional.
musik, tari, studi teater, seni, teknologi baru
Berdasarkan paparan pendapat di atas, dapat
dalam pendidikan), sesuai dengan kebutuhan dan
disimpulkan bahwa karakteristik full day school
minat siswa serta diajarkan oleh guru khusus.
adalah mengedepankan akhlak dan prestasi
Menurut Moch. Romli (2004: 18)
akademik, memperhatikan kegiatan
karakteristik yang paling mendasar dalam model
ekstrakurikuler, sistem pengajarannya sangat
pembelajaran Full day school yaitu proses
menyenangkan, tenaga pengajar terdiri dari guru-
Integrated curriculum dan integrated activity
guru bidang studi yang profesional,
yang merupakan bentuk pembelajaran yang
menggunakan kurikulum terpadu serta

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 13


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

memberikan pengalaman belajar yang luas pada Allah, dan juga memberikan dasar yang kuat
anak. dalam belajar di segala aspek.
Pelaksanaan full day school merupakan Berdasarkan paparan di atas tentang tujuan
salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai dari full day school, dapat disimpulkan bahwa
masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun tujuan pelaksanaan full day schoolada dua tujuan
dalam hal moral atau akhlak. Dengan mengikuti utama. Pertama adalah memberikan dasar yang
full day school, orang tua dapat mencegah dan kuat terhadap siswa dan kedua adalah untuk
menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan mengembangkan minat dan bakat serta
anak yang menjerumus pada kegiatan yang meningkatkan kecerdasan siswa dalam segala
negatif. aspeknya.
Ada tiga alasan yang melandasi lahirnya Program full day school ini memberikan
sistem pembelajaran full day school menurut banyak keuntungan secara akademik pada siswa.
Sutratinah Tirtonegoro (1989: 23). Pertama, Lamanya waktu belajar juga merupakan salah
mengurangi pengaruh negatif dari luar pada anak satu dari dimensi pengalaman anak. Full day
usai sekolah. Kedua, rentan waktu belajar di school menunjukkan bahwa siswa akan
sekolah relatif lebih lama sehingga memaksa memperoleh banyak keuntungan secara akademik
siswa belajar mulai pagi hingga sore hari, dan sosial. Penerapan full day school di sekolah
sehingga waktu belajar di sekolah lebih efektif menunjukkan bahwa anak-anak akan lebih
dan efisien. Ketiga, sangat membantu orang tua banyak belajar daripada bermain, karena adanya
siswa terutama yang sibuk bekerja. waktu terlibat dalam kelas, hal ini mengakibatkan
Menurut Muhammad Seli (2009: 62 – 63) produktifitas anak tinggi, maka juga lebih
full day school memiliki dua tujuan yang mungkin dekat dengan guru, siswa juga
mendasar. Pertama, mengembangkan mutu menunjukkan sikap yang lebih positif, karena
pendidikan. Kedua, salah satu upaya tidak ada waktu luang untuk melakukan
pembentukan akidah dan akhlak siswa dan penyimpangan sosial karena seharian siswa
menanamkan nilai-nilai positif. Ketiga, berada di kelas dan berada dalam pengawasan
memberikan dasar yang kuat dalam belajar pada guru.
segala aspek yaitu perkembangan intelektual, Menurut Nor Hasan (2006: 114 – 115)
fisik, sosial dan emosional. Sukur Basuki (2008: dalam Jurnal Tadris mengemukakan bahwa
5) mengemukakan bahwa dalam rangka sistem full day school memiliki beberapa
memaksimalkan waktu luang anak-anak agar keunggulan atau kelebihan dalam penerapannya.
lebih berguna, maka diterapkannya sistem full Pertama, sistem full day school lebih
day school dengan tujuan pembentukan akhlak memungkinkan terwujudnya pendidikan utuh
dan akidah dalam menanamkan nilai-nilai yang karena melalui pola full day school tendensi ke
positif, mengembalikan manusia pada fitrahnya arah penguatan pada sisi kognitif saja dapat lebih
yaitu sebagai klalifah fil ardhi dan sebagai hamba dihindari, dalam arti aspek afektif siswa dapat

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 14


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

lebih diarahkan demikian juga pada aspek pendidikan umum antisipasi terhadap
psikomotoriknya. Kedua, sistem full day school perkembangan ilmu pengetahuan, anak
lebih memungkinkan terwujudnya intensifikasi mendapatkan pendidikan kepribadian yang
dan efektivitas proses edukasi sehingga siswa bersifat antisipatif terhadap perkembangan sosial
lebih mudah diarahkan dan dibentuk sesuai budaya, anak mendapatkan pendidikan utuh
dengan misi dan orientasi lembaga bersangkutan, meliputi tiga bidang yakni kognitif, afektif,
sebab aktivitas siswa lebih mudah terpantau psikomotorik, terwujudnya intensifikasi dan
karena sejak awal sudah diarahkan. Ketiga, efektivitas proses edukasi sehingga siswa lebih
sistem full day school merupakan lembaga yang mudah diarahkan dan dibentuk, anak-anak akan
terbukti efektif dalam mengaplikasikan lebih banyak belajar dari pada bermain yang
kemampuan siswa dalam segala hal mencakup bermuara pada produktivitas tinggi, serta potensi
semua ranah baik kognitif, afektif maupun anak tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
psikomotorik dan juga kemampuan bahasa asing. yang diadakan sekolah.
Baharudin (2010: 225) menyatakan bahwa Penelitian yang telah dilakukan oleh Lee,
full day school memiliki keunggulan dan dkk (2006) menyimpulkan bahwa pada anak usia
beberapa nilai tambah. Pertama, anak dini di TK Amerika Serikat tahun 1998-1999
memperoleh pendidikan umum antisipasi menunjukkan bahwa program full day school
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. lebih unggul dari half day school. Bidang
Kedua, Anak mendapatkan pendidikan akademik yang paling banyak digunakan dalam
kepribadian yang bersifat antisipatif terhadap pembelajaran full day school adalah membaca,
perkembangan sosial budaya. Ketiga, Potensi berhitung dan keterampilan. Dalam pembelajaran
anak tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler membaca dan berhitung full day lebih unggul
yang diadakan sekolah. Keempat, Potensi anak dari half day, dan salah satu penyebabnya adalah
tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang banyaknya waktu bersama antara anak dan guru.
diadakan sekolah. Sedangkan Cryan dan Others Hal tersebut menunjukkan bahwa full day school
(dalam Iwan Kuswandi, 2013: 54) menyatakan lebih baik dan unggul dibandingkan dengan half
bahwa full day school memberikan efek positif day school.
karena anak-anak akan lebih banyak belajar dari Penelitian lain dilakukan oleh Chloe R.
pada bermain yang bermuara pada produktivitas Gibbs (2004) dalam EdPolicyWorks dari
tinggi, siswa menunjukkan sikap yang lebih University of Virginia menyatakan bahwa full
positif, terhindar dari penyimpangan karena day memiliki efek positif terhadap siswa TK jika
seharian berada di kelas dan dalam pengawasan dibandingkan dengan half day di sekolah yang
guru. sama. Hal ini terlihat bahwa siswa TK pada full
Berdasarkan beberapa paparan pendapat ahli day school lebih mendapatkan efek besar dan
di atas, dapat disimpulkan bahwa keunggulan positif terkait dengan pemahaman dalam
dari full day school yaitu anak memperoleh kemampuan membaca dan keterampilan yang

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 15


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

lain dibandingkan dengan half day school. Hasil bahwa pada full day school kegiatan
tersebut menunjukkan bahwa full day school intrakurikuler yang terintegrasi melalui mata
lebih berefek positif dibandingkan dengan half pelajaran dan muatan lokal dalam pengembangan
day school. kemandirian siswa dilaksanakan melalui tugas
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Nemitz mandiri yang dikerjakan siswa tanpa meminta
(2015) menyimpulkan bahwa untuk ibu dengan bantuan dari teman, diskusi dimana siswa saling
anak-anak usia sekolah dasar di Jerman (tidak berpendapat untuk memecahkan persoalan yang
termasuk Bavaria) memiliki efek positif secara diberikan oleh guru, dan eksperimen melalui
signifikan dari program sekolah dasar full day percobaan yang dialami dan dibuktikan sendiri
school pada penawaran tenaga kerja di margin terkait persoalan yang diberikan oleh guru.Hal
yang luas. Rata-rata, para ibu yang tersebut menunjukkan bahwa full day school
memanfaatkan program sekolah dasar full day memiliki manfaat positif dan berpengaruh dalam
school lebih mungkin untuk dipekerjakan peningkatan kemandirian siswa.
daripada ibu yang tidak memanfaatkan program Penelitian sejenis dilakukan oleh Azizah
ini. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa Afni Rizky (2015) menyimpulkan bahwa
ibu/orang tua yang memanfaatkan full day school problematika yang sering terjadi dalam
akan mudah diterima dalam bekerja pelaksanaan pembelajaran sistem full day school
dibandingkan dengan yang tidak berarti full day diantaranya yang adalah masih ditemukan siswa
school memiliki banyak manfaat termasuk pada yang belum mampu menyesuaikan diri dengan
orang tua yang bekerja. jam tambahan yang diberlakukan oleh sekolah
Penelitian internasional lainya dilakukan dan adanya sebagian kecil siswa yang merasa
oleh Gkoratsa (2013) mengungkapkan bahwa kelelahan atau bosan karena seharian berada di
penerapan full day school di Yunani belum sekolah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
maksimal terkait peraturan dan pelaksanaan full day school masih memiliki kelemahan dalam
prakteknya di sekolah. Pencapaian tujuan dalam pelaksanaannya walaupun banyak keunggulan.
full day school di Yunani meliputi tujuan Hal tersebut harus dapat diatasi oleh pengelola
paedagogis tertentu dan tujuan sosial, dalam full day school di sekolah agar dalam
prakteknya tujuan sosial sudah tercapai pelaksanaannya dapat berjalan lancar.
sedangkan tujuan paedagogis masih belum Penelitian lainnya telah dilakukan oleh Umi
tercapai maksimal. Hasil penelitian tersebut Robi’ah Mutsana Fajrun Nisa’ (2014)
terlihat bahwa penerapan full day school di menyimpulkan bahwa evaluasi program full day
Yunani sudah berjalan namun belum seluruh school di MTs Negeri Ngemplak Boyolali terlihat
tujuan pelaksanaannya belum tercapai secara bahwa dapat dilihat bahwa sebenarnya tidak ada
maksimal perbedaan yang mendalam antara program full
Penelitian dari dalam negeri dilakukan oleh day school dan program reguler. Selama ini
Anissa Nurul Azizah (2014) mengungkapkan program full day school hanya berbeda dalam

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 16


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

proses pembelajarannya dan tidak memiliki target untuk mengembangkan minat dan bakat serta
yang khusus.Menurut manajemen pendidikan, meningkatkan kecerdasan siswa dalam segala
model pelayanan pendidikan full day schooldi aspeknya. Beberapa hasil penelitian
MTs Negeri Ngemplak hanya untuk menunjukkan bahwa program full day school
meningkatkan eksistensi sekolah, tanpa memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
memperhatikan standar-standar yang sudah terhadap peningkatan karakter, moral, akhlaq,
ditentukan. Hasil penelitian tersebut maupun prestasi akademik siswa baik tingkat
menunjukkan bahwa full day school apabila dasar, menengah, maupun atas.
dilaksanakan tanpa adanya tujuan dan Diharapkan sekolah di Indonesia dapat
perencanaan terkait segala hal yang dibutuhkan, merancang dan merencanakan program full day
maka tidak menutup kemungkinan program full school dalam sistem pengelolaan pembelajaran di
day school akan tidak akan ada maknanya. sekolah baik dasar, menengah, dan atas.
Pelaksanaan full day school harus sesuai dengan
SIMPULAN DAN SARAN arahan dari Mendikbud yaitu sekolah tidak
Pendidikan dengan pembelajaran program memberikan tambahan pelajaran bagi anak.
full day school diharapkan menjadi alternatif Namun, pemberian jam tambahan untuk kegiatan
yang dapat memenuhi tuntutan pendidikan di ekstrakurikuler. Misalnya, keterampilan, budi
masa sekarang. Full day school adalah sekolah pekerti, olahraga, seni budaya dan lainnya.
yang dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan Pemerintah diharapkan memberikan fasilitas
selama sehari penuh dari pagi hingga sore dengan penunjang program full day school di sekolah-
sebagian waktunya digunakan untuk pelajaran sekolah negeri agar pelaksanaannya berjalan
yang suasananya informal, tidak kaku, lancar sesuai dengan peraturan yang ada.
menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
kreatifitas dan inovasi dari guru. Sekolah dapat
Anissa Nurul Azizah. (2014). Program Full Day
mengatur jadwal pelajaran dengan bebas dan Schooldalam Pengembangan Kemandirian Siswa
leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran Kelas IV di SDIT Insan Utama Bantul Tahun
Ajaran 2013/2014. Skripsi. UNY Yogyakarta
dan ditambah dengan pendalaman materi.
Azizah Afni Rizky. (2015).
Karakteristik full day school adalah ProblematikaPembelajaran Sistem Full Day
School Siswa Kelas 1 SDIT Al-IrsyadTegal.
mengedepankan akhlak dan prestasi akademik, Skripsi. UNS Surakarta.
memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler, sistem Baharuddin. (2010). Pendidikan dan Psikologi
Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
pengajarannya sangat menyenangkan, tenaga
Echols, John M. & Hassan Shadily. (1996). Kamus
pengajar terdiri dari guru-guru bidang studi yang Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
profesional, menggunakan kurikulum terpadu Utama.

serta memberikan pengalaman belajar yang luas Gibbs, Chloe R. (2014). Experimental Evidence on
Early Intervention: The Impact of Full-day
pada anak. Full day school bertujuan Kindergarten. EdPolicyWorks Working Paper
SeriesUniversity of Virginia No. 34.
memberikan dasar yang kuat terhadap siswa dan

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 17


Fenomena Full Day School dalam Sistem ISSN-P: 2549-1725
Pendidikan Indonesia

Gkoratsa, Ailina. (2013). The Impact of Greek All- Nor Hasan. (2006). Full Day School Model Alternatif
Day School on Teachers, Students, and Parents Pembelajaran Bahasa Asing. Jurnal Tadris Vol.
Lives. Desertasi. Brunel University West 1 (1).
London.
Sutratinah Tirtonegoro. (1989). Anak Super Normal
Lee, Valerie E., et. al. (2006). Full-Day versus Half- dan Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Day Kindergarten: In Which Program Do
Umi Robi’ah Mutsana Fajrun Nisa’. (2014). Evaluasi
Children Learn More?. American Journal of
Program Kelas Full Day School di MTs N
Education, Vol. 112 (2).
Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.
Loukeris, Dionisios, et al. (2009). Aspect of the Skripsi. UNS Surakarta.
Effectiveness of the Greek Holoimero (’All
Iwan Kuswandi. (2012). Full Day School dan
Day’) Primary School. Mediteranean Journal
Pendidikan
ofEducational Studies. Vol. 14 (2)
Terpadu.http://iwankuswandi.wordpress.com/20
Moch. Romli. (2004). Manajemen Pembelajaran di 12/07/09/full-day-school dan pendidikan-
Sekolah Dasar Full Day School. Disertasi. UM terpadu/. Diakses Pada tanggal 16 Agustus 2016
Malang. pukul 09.09 WIB.
Muhammad Seli. (2009). Metode Pembelajaran Sismanto. (2007). Menakar Kapitalisasi Full Day
Pendidikan Agama Islam dalam Full Day School School.http://mkpd.wordpress.com/2007/05/21/
di Sekolah Alam Bilingual Madrasah menakar-kapitali-sasi-“full-dayschool”/. Diakses
Tsanawiyah Surya Buana Lowokwaru Malang. pada tanggal 17 Agustus 2016 pukul 10.37 WIB.
Skripsi. UM Malang.
Sukur Basuki. (2007). Full Day School Harus
Nemitz, Jenina. (2015). The Effect of All-Day Proporsional Sesuai Jenjang dan Jenis
Primary School Programs on Maternal Labor Sekolah.http://smkn1lmj.sch.id/dl/fuldayschool.p
Supply. ECON Working Paper SeriesUniversity df Diakses pada tanggal 15 Agustus 2016 pukul
of Zurich No. 213 18.58 WIB.

Jurnal Komunikasi Pendidikan, vol. 1 (1) 2017, p: 10-18 18

Anda mungkin juga menyukai