Anda di halaman 1dari 105

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan
upaya kesehatan bangsa Indonesia, yang diarahkan untuk mencapai
kemampuan hidup sehat agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Sehat adalah merupakan hak asasi manusia dan merupakan
kebutuhan setiap orang. Hal ini tertuang dalam pembukaan Undang Undang
Dasar 1945 yang menyatakan bahwa kesejahteraan umum harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan kesejahteraan
umum dikembangkan dalam pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk
mempertinggi derajat kesehatan, yang artinya pengembangan dan pembinaan
sumber daya manusia Indonesia, hal ini di cetuskan dalam Undang Undang
Kesehatan No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Dalam era desentralisasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa
sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 maka Pemerintah Daerah
melakukan pengelolaan bidang kesehatan bertumpu pada kemampuan dan
potensi daerah. Pemerintah Kabupaten Kediri merumuskan lebih lanjut
kewenangan tersebut dalam visi dan misi yang disesuaikan dengan tujuan
pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan dan melestarikan Kabupaten
Kediri sehat secara mandiri dan berkeadilan yang artinya peningkatan
kualitas pelayanan kepada masyarakat yang diutamakan dengan
menggerakkan promosi kesehatan, serta masyarakat Kediri bisa mandiri
dalam meningkatkan kesehatan dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya
dan akan diimbangi dengan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,
terjangkau bagi semua masyarakat.
Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut maka UPTD Puskesmas
adalah sebagai ujung tombak karena UPTD Puskesmas memegang peranan
penting untuk ikut andil dalam pelaksanaan program kesehatan, peningkatan
kualitas pelayanan yang sesuai dengan misi yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Kediri. UPTD Puskesmas Semen harus melaksanakan

1
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

managemen pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerjanya.


Managemen Puskesmas merupakan kegiatan yang terprogram berdasarkan
peraturan perundang-undangan tentang kesehatan masyarakat. Managemen
Puskesmas terdiri dari rangkaian yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Seluruh rangkaian
tersebut saling terkait dan terikat satu sama lainnya serta harus
berkesinambungan. Maka program pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Semen harus memenuhi kebutuhan
masyarakat dan diselenggarakan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu
dengan perencanaan (Plan of Action) yang benar-benar terencana secara
matang dengan mempertimbangkan hasil pelaksanaan program pada tahun
sebelumnya.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, ada beberapa program yang
mengalami penurunan sehingga diperlukan perencanaan yang lebih
sistematis dan inovatif sehingga diharapkan mampu memperbaiki dan
meningkatkan program-program pada tahun mendatang. Dengan dasar
tersebut maka mahasiswa yang melakukan PBL di UPTD Puskesmas Semen
juga harus melaksanakan program PBL yang dilaksanakan di UPTD
Puskesmas Semen membuat analisa masalah serta mengevaluasi hasil
kegiatan berdasarkan konsep serta Visi dan Misi Puskesmas Semen.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menganalisis situasi masalah-masalah kesehatan dari
aspek lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan kependudukan
2. Mahasiswa dapat menentukan prioritas masalah kesehatan dan faktor-
faktor penyebabnya.
3. Mahasiswa mampu merumuskan penyebab utama dari prioritas masalah
kesehatan diwilayah tersebut.

2
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

I.3 Kompetensi
I.3.1 Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat
a. Melakukan pengukuran status gizi bayi dan balita
b. Mengidentifikasi ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK)
c. Melakukan pemeriksaan TP2M ( Tempat Pengolahan dan
Penyimpanan bahan Makanan serta pemeriksaan keamanan pangan
warung dan toko makanan )
d. Mengidentifikasi tentang garam beryodium
e. Mengidentifikasi Kadarzi
I.3.2 Bidang Kesehatan Lingkungan
a. Mengidentifikasi kelayakan sarana kesehatan lingkungan yang ada
di kelurahan (drainase, TPS, sungai, dan lain-lain)
b. Mengidentifikasi keberadaan vektor (lalat, tikus)
c. Mengidentififkasi sanitasi rumah penduduk
d. Melakukan pemeriksaan jentik secara sampling di daerah endemis
e. Menganalisa sanitasi warung makan dan toko makanan
f. Mengidentifikasi PHBS di dalam tatanan Rumah Tangga
g. Mengidentifikasi PHBS di dalam tatanan Sekolah
h. Mengidentifikasi sanitasi tempat-tempat umum (masjid, mushola,
pasar)
I.3.3 Bidang Epidemiologi
a. Mengidentifikasi tiga penyakit menular dan tiga penyakit tidak
menular tertinggi di desa atau kelurahan
b. Menganalisa faktor penyebab perilaku dari penyakit menular dan
penyakit tidak menular
c. Menganalisa perilaku keluarga penderita penyakit menular (diare)
I.3.4 Bidang Manajemen
a. Mengidentifikasi status kemandirian posyandu balita.
b. Melakukan survey pengetahuan kader tentang peran kader dan
keaktifan kader Posyandu

3
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

c. Melakukan survey tingkat pemanfaatan masyarakat terhadap


Puskesmas
I.3.5 Bidang Demografi
a. Menghitung Angka Kematian Kasar
b. Menghitung Angka Kelahiran Kasar
c. Menghitung Angka Perbandingan Jenis Kelamin

I.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Praktek Belajar Lapangan
(PBL) ini adalah :
II.1 Bagi Institusi
a. Mengetahui kemampuan dan melatih ketrampilan mahasiswa
dalam pelayanan kesehatan
b. Sebagai evaluasi sejauh mana teori perkuliahan dapat diterapkan
dalam praktek komunitas.
c. Mengenalkan institusi kepada masyarakat lebih luas
II.2 Bagi Lahan Praktek
a. Menemukan masalah baru yang belum diketahui.
b. Mengetahui prioritas masalah yang harus segera diatasi dalam
bidang kesehatan
c. Membantu dan memudahkan petugas kesehatan masyarakat dalam
hal upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
II.3 Bagi Mahasiswa
Dengan dilaksanakannya Praktek Belajar Lapangan, mahasiswa
dapat:
a. Melaksanakan pendataan umum
b. Menganalisa hasil pendataan
c. Merumuskan hasil pendataan
d. Memprioritaskan masalah dalam masyarakat
e. Merencanakan alternatif pemecahan masalah
f. Melakukan intervensi pemecahan masalah

4
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

g. Membuat laporan hasil kegiatan


h. Meningkatkan peran kader serta masyarakat dalam pemanfaatan
posyandu
i. Melakukan kunjungan ke posyandu, puskesmas dan rumah-rumah
warga.

5
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

BAB II

METODE KEGIATAN

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

II.1 Metode Kegiatan


 Pada kegiatan PBL-I menggunakan metode crossectional
Metode crossectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati
pada waktu yang sama.
Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian transversal,
dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, metode penelitian ini
merupakan yang paling lemah karena penelitian ini paling mudah dilakukan
dan sangat sederhana.
Observasi menggunakan data primer dengan survey langsung dan mencari
data secara langsung. Sehingga ditemukan data-data sesuai kelompok
bidangnya di Dusun Klethak Desa Kanyoran.

 Pada kegiatan PBL II ini menggunakan metode HL.Blum. Metode


HL.Blum ini adalah alat bantu analisis masalah untuk mengetahui
penyebab dari masalah. Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang
mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat atau perorangan.
Faktor-faktor tersebut dapat diDiagramkan sebagai berikut.
a. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar
diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan
sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori,
yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan

6
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara,


tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan
sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan,
pendidikan, ekonomi, dan sebagainya
b. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada
perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh
kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial
ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
c. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan
fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan
kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan
keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan
pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi,
apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga
kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat
untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta
program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang memerlukan.
d. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam
diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan
penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronehial.
II.2 Tahapan Problem Solving
Dalam tahapan Problem Solving kegiatan PBL terhadap hasil
identifikasi dilakukan kegiatan-kegiatan non fisik seperti penyuluhan,
pemberian perlengkapan sarana dan prasarana di posyandu, serta

7
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

kegiatan fisik seperti pembangunan jamban, pemberian wastafel


sederhana, pemberian tempat sampah, dan lain-lain.

II.3 Lokasi dan Waktu Pengambilan Data


II.3.1 Lokasi pengambilan data
Lokasi pengambilan data ini kami lakukan di Dusun Klethak
Desa Kanyoran Kecamatan Semen Kabupaten Kediri
II.3.2 Waktu pengambilan data
Waktu pengambilan data primer maupun sekunder kami
lakukan pada tanggal 5 September sampai dengan tanggal 17
September 2016.
II.4 Pengolahan dan Analisis Data
a. Melakukan Identifikasi masalah
b. Melakukan analisis situasi
c. Melakukan rekapitulasi data hasil identifikasi secara komputerisasi
d. Menyusun skala prioritas masalah
e. Meyusun alternatif penyusunan masalah
f. Memberikan intervensi yang telah di rencanakan.

8
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Data Demografi dan Keadaan Sosial Lokasi PBL
Dusun Klethak merupakan salah satu dusun dari 2 dusun yang berada
di wilayah Desa Kanyoran Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Dusun
Klethak saat ini terbagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan 11 Rukun
Tetangga (RT).
III.1.1 Batas Wilayah Desa Kanyoran Kecamatan Semen
Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa
BATAS DESA
Sebelah Utara Desa Pagung
Sebelah Selatan Desa Selopanggung
Sebelah Timur Desa Pohsarang
Sebelah Barat Hutan Wilis / Gunung Wilis
( sumber data : profil Desa Kanyoran 2015 )
III.1.2 Batas Wilayah Dusun Klethak Desa KanyoranKecamatan Semen
Tabel 3.2. Batas Wilayah Dusun
BATAS DUSUN
Sebelah Utara Hutan Perhutani
Sebelah Selatan Ladang warga
Sebelah Timur Jurang Joho
Sebelah Barat Hutan Pinus Perhutani
( sumber data : profil Desa Kanyoran 2015)
III.1.3 Jumlah penduduk Desa Kanyoran Kecamatan Semen
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk

NO Uraian Keterangan

1 Jumlah laki-laki ±1.468 jiwa


2 Jumlah perempuan ±1.554 jiwa
3 Jumlah total ±3.028 jiwa
4 Jumlah kepala keluarga ±1262 KK

9
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

III.1.4 Jumlah penduduk Dusun Klethak Desa Kanyoran Kecamatan Semen


Tabel 3.4 Jumlah Penduduk
NO Uraian Keterangan
1 Jumlah laki-laki 775 jiwa
2 Jumlah perempuan 825 jiwa
3 Jumlah total 1.600 jiwa
4 Jumlah kepala keluarga 600 KK
( sumber data : profil Desa Kanyoran 2015 )
III.1.5 Penggunaan Tanah Untuk Fasilitas Umum
Tabel 3.5 Penggunaan Tanah
No. Tanah Luas (Ha)
1. Sawah 106 HA
2 Tegalan 78 HA
3. Pemukiman 80 HA
4 Pekarangan 42 HA
5. Taman 2 HA
6. Kantor 1 ½ HA
7. Kuburan 1 ½ HA
( sumber data : profil Desa Kanyoran 2015 )
III.1.6 Keadaan Sosial
Tabel 3.6 Penduduk Menurut Agama
No. Agama Jumlah ( orang )
1. Islam 6402
2. Kristen 160
( sumber data : profil Desa Kanyoran 2015 )

III.1.7 Jumlah Lembaga Pendidikan


TK/RA : 1 (satu)
SD / MI : 1 (satu)

10
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

III. 1.8 Tempat Ibadah


Masjid / Mushola : 5 (lima)
Gereja : - (tidak ada)
III. 1.9 Fasilitas Kesehatan
Polindes : 1 (satu) ikut wilayah dusun
Kanyoran
Posyandu balita : 2 (dua)
Posbindu : 1 ( satu ) baru terbentuk

III.2 Hasil Identifikasi Lapangan

III.2.1 Bidang Gizi


1. Status Gizi Bayi dan Balita
a. Jumlah bayi dan balita di Desa Kanyoran : 277
b. Jumlah bayi : 137
c. Jumlah balita : 140
d. Jumlah bayi dan balita yang diketahui status gizinya : 73
Sampel bayi dan balita sebanyak 73 anak diambil dari teknik
𝑁
Random Sampling atau acak yaitu dengan rumus 𝑛 = 1+ N (∝)²

Dimana :
a. N adalah populasi bayi dan balita di Desa Kanyoran yaitu 277
b. Dengan α 0,1
Klasifikasi status gizi masyarakat menurut Direktorat Bina Gizi
Masyarakat Depkes RI tahun 1999

Kategori Cut of point

Gizi Lebih > 120% Median BB/U baku WHO-NCHS 1983

Gizi Baik 80% - 120% Median BB/U baku WHO-NCHS


1983

11
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Gizi Sedang 70% - 79,9% Median BB/U baku WHO-NCHS


1983
Gizi Kurang
60 - 69,9% Median BB/U baku WHO-NCHS
Gizi Buruk
1983

<60% Median BB/U baku WHO-NCHS 1983

Tabel 3.7 Status BB Bayi dan Balita

Suspek Berat Berat Badan Suspek Berat Berat Badan


Badan Lebih Normal Badan Kurang Kurang

2 67 3 1

STATUS GIZI BAYI BALITA


BAIK BGM SUSPEK BGM SUSPEK BGT

1% 4% 3%
0%

92%

Diagram 3.1 : Diagram Status Gizi Bayi dan Balita Desa Kanyoran

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 277 balita di


Desa Kanyoran terdapat 73 bayi balita yang diketahui status gizinya
berdasarkan survey lapangan diperoleh hasil 92% (69) balita berstatus
Berat Badan Normal, 3% ( 2 ) balita memiliki Suspek Berat Badan

12
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Tinggi, 4% (3) balita memiliki status Suspek Berat Badan Kurang, 1%


(1) balita memiliki status Berat Badan Kurang.

Tabel 3.8 Nama – nama balita dengan status gizi kurang

NAMA STATUS GIZI


NO JK ALAMAT
BALITA

1 Nafisa P RT 03 RW 04 Suspek Berat Badan


Tinggi

2 Angelina P RT 03 RW 04 Suspek Berat Badan


Tinggi

3 Novel Dara L RT 01 RW 06 Suspek Berat Badan


Kurang

4 M. Zaki Al L RT 04 RW 06 Berat Badan Kurang


Afkar
(Bronkitis)

4 Oktaviani P RW 02 RW 06 Suspek Berat Badan


Kurang

5 Intan Andini P RT 02 RW 06 Berat Badan Kurang


(kelainan bawaan)

2. Status Gizi Ibu Hamil


a. Jumlah Ibu hamil : 50 orang
b. Status Gizi baik : 41 orang
c. Status KEK : 9 orang
Status gizi ibu hamil dinilai berdasarkan lingkar lengan atas (lila),
jika kurang dari 23,5 cm maka dikategorikan Ibu hamil KEK (Kurang
Energi Kronis)

13
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

3. PROSENTASE PEMERIKSAAN GARAM BERYODIUM

PRESENTASE PEMERIKSAAN GARAM


BERYODIUM DI RUMAH TANGGA (%)

100 67.3
26.7
4.3 1.7
0

BIRU/UNGU
TIDAK ADA PERUBAHAN WARNA
TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN
TIDAK TERSEDIA GARAM UNTUK PEMERIKSAAN

Diagram 3.2 Hasil penelitian pemeriksan garam beryodium di rumah


tangga di Desa Kanyoran pada bulan September 2016

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa masyarakat Desa


Kanyoran sudah sebagian besar mengkonsumsi garam beryodium.

4. Penggunaan Garam Beryodium Dan Tidak Beryodium Di Dusun


Klethak

GARAM YODIUM
TIDAK
YODIUM
19%

YODIUM
81%

Diagram 3.3 Hasil penelitian garam beryodium di Desa Kanyoran


pada bulan September 2016.

14
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari sampel


146 KK 81% menggunakan garam beryodium dan 19% yang tidak
menggunakan garam beryodium.

5. Survey Kadarzi Di Desa Kanyoran

KADARZI

TIDAK
KADARZI
27%

KADARZI
73%

Diagram 3.4 Diagram survey kadarzi di Desa Kanyoran pada bulan


September 2016.

Berdasarkan Diagram di atas menunjukkan bahwa 73% masyarakat


kadarzi,dan 27% masyarakat tidak kadarzi. 73% Masyarakat
KADARZI yaitu sudah memenuhi indikator-indikator dari keluarga
sadar gizi salah satunya yaitu memakan makanan yang beragam.

6. Survey Pemberian Asi Ekslusif

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


iya tidak

TIDAK 33%

IYA 67%

Diagram 3.5 Diagram survey pemberian ASI Eksklusif di Desa


Kanyoran pada bulan September 2016

15
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Berdasarkan Diagram diagram di atas menunjukkan bahwa 67%


sudah memberikan ASI Eksklusif dan 33% tidak memberikan ASI
Eksklusif.
7. Data Temuan Kegiatan Gizi Di Dusun Klethak
Tabel 3.9 Kegiatan di Dusun Klethak
PROGRAM KEGIATAN SASARAN TARGET TEMUAN
Upaya 1. Prevalensi 227 balita 73/100.000 6
peningkatan gizi balita
status gizi kurang, ( 0.0035 ) Balita
dan gizi
lebih
2. Penimbang 277 balita 70% bayi 1. Nirwana
an bayi dan timbang (45% )
balita naik (N/D ) 2. Kasih
Ibu
(35%)
3. Upaya 50 bumil 9 bumil
pengukura KEK
n status
gizi ibu
hamil

4. Penggunaa 600 KK 100% 19% tidak


n garam menggunak
beryodium an garam
oleh beryodium
masyarakat
5. Kadarzi 600 KK 80% 73%
KADARZI

16
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

8. Data SKDN
Tabel 3.10 Data SKDN di Dusun Klethak
Kletak Karang lo
SKDN
L P L P
Januari S/K 21 36 23 15
D 12 21 7 7
N 4 11 5 3
T 4 4 5 4
O 4 6 2 0
Februari S/K 25 35 21 17
D 17 24 11 12
N 8 11 2 6
T 3 5 2 3
O 6 8 6 3
Maret S/K 28 38 38 17
D 28 35 11 12
N 14 10 2 6
T 3 13 3 3
O 11 4 6 3
April S/K 28 39 24 19
D 13 23 15 10
N 6 17 8 7
T 7 7 6 3
O 0 0 1 0
Mei S/K 28 37 24 20
D 12 16 12 11
N 5 7 6 8
T 4 6 4 1
O 3 2 1 2

17
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Juni S/K 32 38 19 25
D 18 14 9 15
N 3 4 6 5
T 2 4 3 5
O 2 6 0 5
Juli S/K 21 37 37 19
D 10 10 10 14
N 8 7 7 8
T 2 0 0 1
O 0 3 3 4
Agust S/K 30 31 22 21
D 26 38 22 21
N 8 11 8 10
T 3 0 2 4
O 0 26 12 5
Septem S/K 29 37 25 20
D 16 16 15 12
N 3 3 9 11
T 13 12 4 1
O 0 0 2 0

18
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

HASIL DATA KENAIKAN BERAT BADAN


BAYI DI DUSUN KLETHAK TAHUN
2016
37
40
32 30
27 26
30 23 23
18
20 15 N

10

0
jan feb mar april mei jun jul agus sep

Diagram 3.6 Diagram kenaikan Berat Badan Bayi Desa Kanyoran pada
bulan Januari-September 2016.

Dari Diagram diatas didapatkan jumlah bayi yang berat badannya


naik bulan januari sampai maret mengalami kenaikan yang cukup stabil
sedangkan dari bulan april sampai September mengalami peningkatan dan
penurunan yang tidak stabil. Jumlah terendah kenaikan berat badan bayi
yaitu pada bulan mei sebanyak 15 anak.

9. Buglist
Tabel 3.11 Buglist
NO KODE IDENTIFIKASI MASALAH
1 A Ditemukannya balita suspek BGM, BGM
2 B Ditemukannya ibu hamil dengan KEK
Ditemukan kurang pengetahuan ibu tentang
3 C KADARZI

Ditemukannya garam yang tidak mengandung


4 D yodium

19
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Dari data identifikasi masalah di atas, semua masalah bisa


diintervensi jadi tidak perlu dilakukan penentuan prioritas masalah
(Problem Solving)

10.Hasil Sesuai Tahapan Problem Solving


a. Penyebab Masalah
Tabel 3.12 Penyebab Masalah

SUMBER
MASALAH PENYEBAB MASALAH
MASALAH

Ditemukannya Manusia
balita suspek
Masyarakat  Pengetahuan ibu balita
BGM dan BGM
tentang pemenuhan gizi
seimbang rendah
 Partisipasi ibu balita
dalam penimbangan ke
Posyandu belum rutin
 Pengetahuan ibu
tentang Diagram
tumbuh kembang anak
pada KMS belum
maksimal
 Bayi lahir prematur

Metode  Pencatatan dan


pelaporan tentang status
gizi balita belum
maksimal

Alat  -

20
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Metode  -

Bahan  PMT dari pemerintah


dengan pemberian susu

Lingkungan  -

Money  -

Masih adanya Manusia


ibu hamil
dengan KEK

Masyarakat  Pola makan ibu hamil


yang belum sesuai
dengan prinsip pola
makan seimbang dan
beraneka ragam
 Kondisi ibu hamil yang
masih mengalami
hipermesis gravidarum
 Ibu hamil yang masih
mengikuti adat istiadat
untuk beberapa
pantangan makanan
tertentu (tarak)

Metode  -

Bahan  -

Lingkungan  -

Money  -

21
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Masih adanya Manusia


garam tidak
beryodium

Masyarakat  Kurangnya pengetahuan


masyarakat tentang
garam beryodium
 Cara penggunaan dan
penyimpanan garam
beryodium yang kurang
tepat

Metode  -

Alat  Tes yodium

Bahan  -

Lingkungan  Masih dijualnya garam


tidak beryodium

Rendahnya Manusia
pengetahuan
 Masyarakat  Kurangnya pengetahuan
tentang Kadarzi
tentang KADARZI
(Keluarga Sadar
 Penerapan KADARZI
Gizi)
dalam keluarga belum
maksimal

Metode  -

Lingkungan  -

Money  -

22
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

ii. Alternatif / Solusi Pemecahan Masalah


Tabel 3.13 Solusi pemecahan masalah

NO MASALAH WHY WHY HOW HOW


1. Ditemukannya 1.Manusia
balita suspek Masyarakat
BGM dan BGM  Pengetahuan ibu a. Memberikan
balita tentang konseling
pemenuhan gizi kepada ibu
seimbang rendah balita tentang
 Partisipasi ibu pentingnya
balita dalam pemenuhan gizi
penimbangan ke seimbang
Posyandu belum b. Memotivasi ibu
rutin untuk rutin
 Pengetahuan ibu mengikuti
tentang Diagram posyandu
tumbuh c. Memberikan
kembang anak konseling dan
pada KMS penjelasan
belum maksimal kepada ibu

 Adanya kelainan balita cara

bawaan membaca

(gangguan Diagram

tumbuh tumbuh

kembang) pada kembang anak

balita BGM pada KMS

d. Memberikan
Bayi lahir prematur
PMT berupa
biskuit, serta

23
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

memberikan
resep dan
menjelaskan
cara
mengolahnya

e. Memberikan
leaflet tentang
gizi seimbang
untuk balita
f. Menyarankan
kepada ibu
untuk membawa
balitanya yang
memiliki
kelainan bawaan
(gangguan
tumbuh
kembang), untuk
melakukan
pemerikasaan
atau terapi ke
Puskesmas atau
Rumah Sakit

2.Metode
a. Pencatatan a. Memberikan
dan pelaporan gizi cara-cara
belum maksimal pencatatan dan
pelaporan gizi yang
tepat

24
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

3.Bahan -
4.Lingkungan -
5. Money -
2. Masih adanya ibu 1.Manuasia
hamil dengan Masyarakat
KEK  Pola makan ibu  Memberikan
hamil yang konseling
belum sesuai kepada ibu
dengan prinsip hamil dengan
pola makan KEK tentang
seimbang dan makanan padat
beraneka ragam gizi, makanan
yang dianjurkan,
dan makanan
yang harus
dibatasi
konsumsinya.
 Membuatkan
taman gizi
 Kondisi ibu organik di
hamil yang posyandu
masih klethak dan
mengalami karanglo agar
hipermesis konsumsi buah
sayur dapat
tercukupi.
Sehingga
konsumsi makan
beraneka ragam
terpenuhi.

25
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

 Memberikan
leaflet dan
konseling
tentang pola
makan selama
masih dalam
kondisi
hiperemesis
 Memberikan
PMT berupa
biskuit, susu
untuk ibu hamil.

2.Metode -

3.Bahan -
4.Lingkungan -
5. Money -
3. Adanya 1.Manusia
penggunaan Masyarakat
garam tidak  Kurangnya  Memberikan
beryodium pengetahuan penyuluhan
masyarakat kepada
tentang garam masyarakat
beryodium tentang
 Cara penggunaan pentingnya
dan penyimpanan garam
garam beryodium beryodium
yang kurang tepat  Memberikan
penjelasan

26
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

kepada
masyarakat
tentang cara
penggunaan dan
penyimpanan
garam
beryodium yang
tepat

2.Metode -
3.Alat
 Tidak  Mengajari
tersedianya alat masyarakat
test yodium untuk
melakukan test
garam
beryodium
dengan
menggunakan
bahan yang
sederhana
(media
singkong)

4.Bahan
5.Lingkungan
 Masih dijualnya  Memberikan
garam tidak motivasi kepada
beryodium masyarakat
terutama

27
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

pedagang untuk
menjual garam
yang mengandung
yodium

4. Rendahnya 1.Manusia
pengetahuan Masyarakat
tentang Kadarzi
 Kurangnya  Mengadakan
(Keluarga Sadar
pengetahuan penyuluhan
Gizi)
tentang kepada
KADARZI masyarakat
 Penerapan tentang isi dari
KADARZI dalam KADARZI, dan
keluarga belum pentingnya
maksimal penerapan
KADARZI

2.Metode -
3.Lingkungan -
4. Money -

1. Pembahasan Sesuai Tahapan Problem Solving


a. Intervensi Plan Do Chek Action
Tabel 3.14 Plan do check action
NO. PLAN DO CHECK ACTION

1 Tanggal 13 Tanggal 18
September 2016 September 2016

a. Dilakukan a. Dilakukan
Telah dilakukan Telah
kunjungan kunjungan
kunjungan sesuai diberikan
pertama kepada pertama
PMT

28
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

balita suspek kepada dengan tujuan sesuai


BGM, BGM, balita suspek kebutuhan
suspek BGT BGM,
dan bumil KEK BGM,
dengan suspek BGT
memberikan dan bumil
PMT KEK dengan
b. Sasaran: Semua memberikan
balita BGM PMT
dan bumil KEK
di Desa b. Sasaran:
Kanyoran Semua balita
Kecamatan BGM dan
Semen bumil KEK di
Kabupaten Desa
Kediri Kanyoran
c. Tempat: door Kecamatan
to door ke Semen
rumah balita Kabupaten
suspek BGM, Kediri
BGM, suspek
BGT dan bumil
KEK c. Tempat:
door to door
Metode: ke rumah
Konseling dan balita suspek
tanya jawab serta BGM,
pemberian P BGM,
suspek BGT
dan bumil
KEK

29
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Metode:
Konseling dan
tanya jawab
serta pemberian
PMT

2 Tanggal 14 Tanggal 19
September 2016 September 2016

d. Dilakukan d. Dilakukan
Telah dilakukan Telah
kunjungan kunjungan
kunjungan sesuai diberikan
kedua kepada kedua
dengan tujuan PMT
balita suspek kepada
sesuai
BGM, BGM, balita suspek
kebutuhan
suspek BGT BGM,
dan bumil KEK BGM,
dengan suspek BGT
memberikan dan bumil
PMT KEK dengan
e. Sasaran: Semua memberikan
balita BGM PMT
dan bumil KEK
di Desa e. Sasaran:
Kanyoran Semua balita
Kecamatan BGM dan
Semen bumil KEK di
Kabupaten Desa
Kediri Kanyoran
f. Tempat: door Kecamatan
to door ke Semen

30
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

rumah balita Kabupaten


suspek BGM, Kediri
BGM, suspek
BGT dan bumil
KEK f. Tempat:
g. Metode: door to door
Konseling dan ke rumah
tanya jawab balita suspek
serta pemberian BGM,
PMT BGM,
suspek BGT
dan bumil
KEK

g. Metode:
Konseling
dan tanya
jawab serta
pemberian
PMT.

3 Tanggal 15 Tanggal 20
September 2016 September 2016

a. Dilakukan a. Dilakukan Setelah dilakukan Telah


Sosialisasi Sosialisasi penyuluhan dan tanya dilakukan
kepada kader kepada kader jawab menunjukkan penyuluhan
untuk untuk adanya peningkatan sesuai
pemberian pemberian pengetahuan makanan dengan
makanan makanan pendamping pada tujuan.
pendamping pendamping balita, ASI Eksklusif,

31
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

pada balita, pada balita, KADARZI dan


ASI Eksklusif, ASI penggunaan garam
KADARZI Eksklusif, beryodium
dan KADARZI
penggunaan dan
garam penggunaan
beryodium garam
beryodium

b. Sasaran: semua b. Sasaran:


ibu kader di semua ibu
Desa kader diDesa
Kanyoran Kanyoran
Kecamatan Kecamatan
Semen Semen
Kabupaten Kabupaten
Kediri Kediri

c. Tempat: c. Tempat: Balai


Desa
Balai Desa
Kanyoran
Kanyoran
Kecamatan
Kecamatan
Semen
Semen
Kabupaten
Kabupaten
Kediri
Kediri

d Metode:tanya d. Metode: tanya


jawab tentang
jawab tentang
garam
tentang garam
beryodium
beryodium

32
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

4 TANGGAL 16 TANGGAL 24
September 2016 September 2016

a. Pembuatan a. Pembuatan Telah dilakukan Telah


taman gizi taman gizi kegiatan pembuatan dilakukan
organik pada organik pada taman gizi kegiatan
posyandu posyandu sesuai
dengan
tujuan

b. Sasaran: b. Sasaran:
semua ibu semua ibu
kader di Desa kader di
Kanyoran Desa
Kecamatan Kanyoran
Semen Kecamatan
Kabupaten Semen
Kediri Kabupaten
Kediri

c. Tempat: c. Tempat:
Posyandu Posyandu
Desa Desa
Kanyoran Kanyoran
Kecamatan Kecamatan
Semen Semen
Kabupaten Kabupaten
Kediri Kediri

d. Metode: d. Metode:
Penanaman Penanaman
dengan dengan
menggunakan menggunakan
media tanah media tanah
dan polybag dan polybag

33
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Tanggal
Tanggal 25
5 16 September
September-5
2016
September 2016

a. Pemantauan a. Pemantauan Telah dilakukan Telah


taman gizi taman gizi pemantauan taman dilakukan
gizi kegiatan
organic pada organic pada
sesuai
posyandu posyandu tujuan

b. Sasaran: b. Sasaran:
semua ibu semua ibu
kader di Desa kader di Desa
Kanyoran Kanyoran
Kecamatan Kecamatan
Semen Semen
Kabupaten Kabupaten
Kediri Kediri

c. Tempat: c. Tempat:
Posyandu Desa Posyandu
Kanyoran Desa
Kecamatan Kanyoran
Semen Kecamatan
Kabupaten Semen
Kediri Kabupaten
Kediri

34
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

d. Metode:
d. Metode:
mengamati
mengamati
prtumbuhan,
prtumbuhan,
memastikan
memastikan
cukup air
cukup air dan
dan sinar
sinar matahari
matahari

J. INTERVENSI YANG DILAKUKAN


 BGM : Kunjungan I
Memberikan PMT berupa Kolak Ubi Ungu Modisco
dan memberikan leaflet gizi seimbang untuk balita
Kunjungan II
Memberikan PMT berupa Sate buah dan biskuit
 KEK : Kunjungan I
Memberikan PMT berupa susu untuk ibu
hamil,vitamin tambah darah, dan biskuit
Kunjungan II
Memberikan PMT berupa Sate Buah dan memberikan
leaflet gizi seimbang untuk ibu hamil
 BGT : Kunjungan I
Memberikan PMT berupa Sate Buah
Kunjungan II
Memberikan edukasi dan leaflet gizi seimbang untuk
balita
 KADARZI : Mengadakan penyuluhan dan tanya jawab
Pembuatan taman gizi
 Garam Beryodium: Mengadakan penyuluhan dan tanya jawab

35
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

IV. Bidang Kesehatan Lingkungan


A. Hasil Sesuai Tahapan Problem Solving
a. Identifikasi Angka Bebas Jentik ( ABJ )
Tabel 3.15 Angka Bebas Jentik

JUMLAH
POSITIF NEGATIF
RUMAH
165 32 133
19,4% 80,6%

ABJ

19%

POSITIF
81% NEGATIF

Diagram 3.7 Angka Bebas Jentik


Hasil identifikasi ABJ (angka bebas jentik) dari 165 rumah di
Dusun Klethak 32 rumah positif terdapat jentik dan 133 rumah tidak
terdapat jentik. Dari kriteria di puskesmas angka bebas jentik di Dusun
Klethak sudah memenuhi kriteria yaitu melebihi dari 80%.
b. Identifikasi Rumah Sehat Dusun Klethak
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 165 rumah di
Dusun Klethak Desa Kanyoran Kecamatan Semen Kabupaten
Kediri didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Komponen rumah
Tabel 3.16 Komponen Rumah
Hasil
Memenuhi Tidak Memenuhi
NO Sub Variabel
Syarat Syarat
N % N (%)
1 Langit – langit 42 25 123 75

36
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

2 Dinding 105 64 60 38
3 Lantai 37 22 127 78
4 Jendela kamar
tidur+ruang 91 55 74 45
keluarga
5 Ventilasi 27 16 138 84
7 Lubang asap 8 5 157 95
dapur
8 Pencahayaan 86 52 79 48
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 8 variabel komponen rumah
pada rumah sehat, variable terbesar yang tidak memnuhi syarat adalah lubang
asap dapur dengan prosentase 95% sedangkan variable terbesar yang
memenuhi syarat adalah dinding dengan prosentase 64%.

100% 95%
90% 84%
75% 78%
80%
70% 64%
60% 55% 52%
45% 48%
50%
38%
40%
30% 25% 22%
20% 16%
10% 5%
0%

MS TMS

Diagram 3.8 Komponen Rumah Sehat

37
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

2. Sarana sanitasi
Tabel 3.17 Sarana sanitasi
Hasil
Tidak
No. Variabel Memenuhi
Memenuhi
Syarat
Syarat
N % N %
SAB (mata air
1. 85 52 80 48
perpipaan)
2. Jamban 95 58 70 42
3. SPAL 21 13 144 87
Sarana
4. Pembuangan 10 6 155 94
Sampah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 4 variabel sarana


sanitasi pada rumah sehat, variabel terbesar yang tidak memenuhi
syarat adalah sarana pembuangan sampah dengan prosentase 94%
sedangkan variabel terbesar yang memenuhi syarat adalah jamban
dengan prosentase 95%.

MS TMS
94%
85%

58%
52% 48%
42%

15%
6%

SAB (mata air Jamban SPAL Sarana


perpipaan) Pembuangan
Sampah

Diagram 3.9 Sarana sanitasi

38
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

3. Perilaku penghuni
Tabel 3.18 Perilaku penghuni rumah
Hasil
Tidak
Memenuhi
No. Variabel Memenuhi
Syarat
Syarat
N % N %
1. Membuka Jendela 59 36 106 64
2. Membersihkan
77 47 88 53
Rumah
3. Membuang Tinja 126 76 29 18
4. Membuang
0 0 165 100
Sampah
5. Menguras kamar
14 8 151 92
mandi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 5 variabel
perilaku peghuni pada rumah sehat, variabel terbesar yang tidak
memenuhi syarat adalah membuang sampah dengan prosentase
100% sedangkan variabel terbesar yang memenuhi syarat adalah
membuang tinjadengan prosentase 76%.

MS TMS
100%
92%
76%
64%
47%53%
36%
24%
8%
0%

Diagram 3.10 Perilaku penghuni rumah

39
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

4. Agent penyakit
Tabel 3.19 Agen penyakit
Hasil
No. Variabel Tidak ada Ada
N % N %
1. Tikus 48 29 117 71
2. Kecoa 58 35 107 65
3. Lalat 59 36 106 64
4. Nyamuk 50 30 115 70
5. Jentik 133 81 32 19
6. Kandang ternak 66 40 99 60

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 6 variabel agent


penyakit, variabel terbesar adalah tikus dengan prosentase 71%.

MS TMS
98%

81%
71% 70%
65% 64% 60%

36% 40%
35%
29% 30%
19%

2%

Diagram 3.11 Agen penyakit


5. Penyakit berbasis lingkungan (3 bln terakhir)

40
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Tabel 3.20 Penyakit berbasis lingkungan


Hasil
No. Variabel Tidak Ada Ada
N % N %
1. Diare 131 79 34 21
2. ISPA 141 85 23 14
3. Tb Paru 163 99 2 1
4. Kulit 143 87 22 13

99%
85% 87%
79%

21%
14% 13%
1%

Diare ISPA Tb Paru Kulit

Diagram 3.12 Penyakit berbasis lingkungan


6. Identifikasi kategori rumah sehat di Dusun Klethak
Tabel 3.21 Kategori rumah sehat
Hasil
No. Variabel Sehat Tidak Sehat
N % N %
1. Rumah
137 83 28 17
Sehat

Keterangan:
229 - 500 : RumahTidakSehat
501 - 1500 : RumahSehat
Jumlah Rumah Sehat (RS) : 137 rumah
Jumlah Rumah Tidak Sehat (RTS) : 28 rumah
Dari hasil tabulasi data kelima komponen rumah sehat
diperoleh hasil bahwa variabel terbesar yang tidak memenuhi
syarat adalah:

41
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

1. Lubang asap dapur


2. Sarana pembuangan sampah
3. Perilaku Membuang sampah
4. Tikus
5. Diare

7. Identifikasi Tempat-Tempat Umum


Kriteria yang di nilai :
a) Penggunaan air besih
b) Sarana sanitasi (jamban)
c) Tersedianya tempat sampah
d) Kebersihan lingkungannya
e) Pemberantasan jentik

Tabel 3.22 Identifikasi tempat-tempat umum


Hasil

No Jenis sarana N Memenuhi Tidak Memenuhi


syarat syarat

1 Masjid 2 1 1
2 Mushola 7 0 0
3 Sekolahan 1 0 0
Jumlah 10 1 1

B. Penemuan Masalah
a. Masyarakat sebagian masih ada yang jambannya belum memenuhi
syarat yaitu sebanyak 61 rumah dan yang tidak mempunyai jamban 93
rumah.
b. Masyarakat sebagian besar masih belum memiliki lubang asap dapur.
c. Sebagian besar rumah penduduk tidak mempunyai SPAL yang tidak
memenuhi syarat

42
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

d. Masyarakat masih ada yang BAB di sungai 18%.


e. Masyarakat dalam membuang sampah yaitu dibuang ke sungai.
f. Air bersih yang digunkan masyarakat berasal dari sumber mata air yang
dialirkan dengan perpipaan tetapi kualitas air bersih tersebut kurang
memenuhi syarat fisik air bersih.
g. Sanitasi TTU (masjid) masih kurang memenuhi syarat

C. Prioritas Masalah
Tabel 3.23 Prioritas Masalah
No Masalah U S G Total Prioritas
1. Masih ditemukan
rumah yang tidak
mempunyai 3 3 3 9 I
jamban (BAB di
sungai)
2. Masih banyak
rumah penduduk
3 2 1 6 IV
yang belum
memiliki SPAL
3. Masyarakat
kebanyakan
3 2 3 8 II
membuang
sampah di sungai
4. Kualitas air
bersih yang
digunakan
masyarakat 2 3 2 7 III
kurang
memenuhi syarat
fisik air bersih
5. Masih banyak
ditemukan rumah
warga yang tidak 1 2 1 4 VI
terdapat lubang
asap dapur
6. Sanitasi TTU
(masjid) masih
2 1 2 5 V
kurang
memenuhi syarat

43
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

D. Penyebab Masalah
Tabel 3.24 Penyebab Masalah

SUMBER
MASALAH PENYABAB MASALAH
MASALAH

Masih a. Kurangnya kesadaran kesehatan


ditemukan lingkungan yang masih rendah
rumah yang b. Kurangnya pengetahuan masyarakat
tidak Manusia tentang siklus penularan penyakit pada
mempunyai tinja.
jamban c. Kebiasaan yang sudah lama dilakukan
(BAB di sehingga nyaman BAB di sungai
sungai) a. Keadaan yang kurang mampu membuat
mereka tidak mampu membuan jamban
Uang sehat sederhana
b. Lebih memprioritaskan untuk
memenuhi kebutuhan pokok keluarga
daripada membuat jamban
a. Perlu diadakannya pemicuan pada
warga agar menyadari bahwa
Metode pentingnya mempunyai jamban/ tidak
BAB di sungai
b. Promosi tentang pembuatan jamban
sehat sederhana yang murah
a. Tidak adanya waktu untuk membuat
Waktu
jamban karena sibuk mencari uang (ke
sawah)
a. Sungai yang tercemar karena warga
Lingkungan
BAB di sungai
Masih a. Tidak memperhitungkan dari dampak
banyak pembuangan air limbah di tanah secara
rumah Manusia langsung
penduduk b. Pengetahuan dan kesadaran lingkungan
yang belum yang masih rendah
memiliki a. Memprioritaskan untuk memenuhi
SPAL Uang kebutuhan dari pada digunakan untuk
membuat bak kontrol/ resapan
Metode a. Tidak ada penyuluhan masalah SPAL
Waktu a. Tidak ada waktu untuk membuat SPAL

44
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

yang memenuhi syarat


a. Tercemarnya lingkungan oleh air
Lingkungan
limbah rumah tangga
Masyarakat a. Kurangnya pengetahuan bahwa sampah
kebanyakan rumah tangga dapat dimanfaatkan
membuang Manusia b. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
sampah di dalam pengelolaan sampah rumah
sungai tangga yang baik
a. Belum ada penyuluhan tentang
pengelolaan sampah rumah tangga
Metode b. Belum ada sosialisasi tentang
pemanfaatan sampah rumah tangga
(3R) dan bank sampah
a. Belum ada waktu yang direncanakan
Waktu untuk melakakukan sosialisasi 3R dan
bank sampah
a. Air Sungai yang tercemar disebabkan
Lingkungan oleh sampah
b. Bau yang tidak sedap dikarenakan
sampah yang menumpuk di sungai
Masih ada Manusia a. Kurangnya pengetahuan tentang
kualitas air kualitas fisik air bersih
bersih yang Belum adanya sosialisasi tentang
Metode
digunakan penyaringan sederhana
masyarakat
kurang Air yang menjadi keruh karena tercampur
Lingkungan
memenuhi dengan tanah
syarat
Sanitasi TTU Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
Manusia
(masjid) tentang sanitasi dalam masjid
masih kurang Kurangnya waktu dalam membersihkan
memenuhi Waktu masjid dikarenakan sibuk mencari uang ke
syarat sawah
Kurang aktifnya pengurus masjid dalam
Metode
memikirkan sanitasi masjid
Lingkungan tidak sesuai dengan estetika
Lingkungan
karena jarang dibersihkan

45
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

E. Solusi Pemecahan Masalah


Tabel 3.25 Solusi Pemecahan Masalah
NO Masalah WHY WHY HOW HOW
1 Masih Manusia :
ditemukan a. Kurangnya a. Penyuluhan tentang
rumah yang kesadaran kesehatan jamban sehat
tidak lingkungan yang sederhana
mempunyai masih rendah b. Minimal membuat
jamban jamban komunal
(BAB di yang dikoordinir
sungai) tiap RT
b. Kurangnya a. Penyuluhan tentang
pengetahuan bahayanya
masyarakat tentang penularan penyakit
siklus penularan akibat tinja
penyakit pada tinja.
Metode :
Perlu diadakannya Mengadakan pemicuan
pemicuan pada warga yang dilaksanakn oleh
agar menyadari bahwa puskesmas terhadap
pentingnya mempunyai warga agar mengubah
jamban/ tidak BAB di perilaku BAB di sungai
sungai dan menyadari
pentingnya mempunyai
jamban
Uang :
Tidak adanya dana Sebaiknya membuat
dalam membuat jamban komunal
jamban secara individu minimal 1 jamban 5
rumah yang dibantu
untuk mengkoordinir
ole pak RT setempat
Membuat arisan
jamban per RT
Lingkungan :
Sungai yang tercemar Hendaknya merubah
tinja karena warga sikap yang dulunya
BAB di sungai BAB di sungai menjadi
di jamban

46
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Waktu :
Tidak ada waktu Membuat jadwal dan
khusus dalam membuat dengan cara gotong
jamban royong membangun
jamban akan cepat
terselesaikan
2. Masyarakat Manusia :
kebanyakan Kurangnya Didadakan penyuluhan
membuang pengetahuan dan tentang pengelolaan
sampah di kesadaran dalam sampah rumah tangga
sungai pengelolaan sampah (3R)
rumah tangga yang
baik
Metode :
Belum adanya Mengadakan sosialisasi
sosialisasi tentang 3R serta pelatihan 3R
pemanfaatan sampah
rumah tangga
Waktu :
Belum adanya rencana Sebaiknya diadakan
sosialisasi pemanfaatan pelatihan pemanfaatan
sampah rumah tangga sampah 3R agar
3R mengetahui cara
pengelolaan sampah
yang baik
3. Sanitasi TTU Manusia:
(masjid) Kurangnya kesdaran Melakukan penyuluhan
masih dalam melakukan sanitasi TTU
kurang kebersihan di masjid
memenuhi Waktu:
syarat Tidak adanya waktu Membuat jadwal piket
kerja bakti untuk pengurus masjid
meningkatkan sanitasi
masjid
Metode :
Kurang aktifnya Sosialisasi
pengurus masjid dalam kepengurusan masjid
mengurus masjid untuk berperan aktif
dalam mengurus masjid

47
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

F. Intervensi Plan Do Chek Action


Tabel 3.26 Plan Do Check Action

NO PLAN DO CHEK ACTION


1. Tanggal Tanggal
24 September 24 September
2016 2016 Kegiatan yang Kegiatan yang
Mulai membuat Pembuatan dilaksanakan dilaksanakan
percontohan 2 percontohan 2 sesuai dengan sudah sesuai
jamban jamban rencana dan dengan rencanaSasara
tujuan dan tujuan

2. Tanggal Tanggal
24 September 24 September
2016 2016 Diharapkan Pemberian yang
Kerja bakti Kerja bakti sanitasi masjid dilaksanakan
membersihkan membersihkan menjadi lebih sudah sesuai
masjid masjid serta baik dan semua dengan rencana
pemberian warga dapat dan tujuan.
tempat sampah bertanggung
dan alat jawab atas
kebersihan kebersihan
masjid

3. Tanggal Tanggal
27 September 27 September
2016 2016 Diharapkan Pemberian yang
Penyuluhan a. Penyuluhan masyarakat dilaksanakan
tentang tentang menjadi lebih sudah sesuai
pengelolaan pengelolaan baik dalam dengan rencana
sampah rumah sampah memanfaatkan dan tujuan.
tangga (3R dan rumah sampah
pembuatan tangga (3R
kompos) dan
pembuatan
kompos)
b. Pemberian
percontoha

48
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

n tempat
sampah di
salah satu
warga
4. Tanggal Tanggal
28 September 28 September
2016 2016 Diharapkan Pemberian yang
Sosialisasi 3R Memberi pelatiahn dilaksanakan
pelatihan 3R tersebut sudah sesuai
membuat bermanfaat dan dengan rencana
hiasan dari masyarakat dan tujuan.
gelas plastik merubah
bekas perilaku
minuman membuang
sampah di sungai
menjadi
memanfaatkan
sampah
5. Tanggal Tanggal
27 September 27 September
2016 2016 Diharapkan Pemberian yang
Kerja bakti Kerja bakti sanitasi masjid dilaksanakan
membersihkan membersihkan menjadi lebih sudah sesuai
masjid masjid serta baik dan semua dengan rencana
pemberian warga dapat dan tujuan.
tempat sampah bertanggung
dan alat jawab atas
kebersihan kebersihan
masjid

G. Intervensi yang dilakukan


a. Pembuatan percontoan jamban sehat (stimulant 2 buah RW 7).
b. Penyuluhan tentang pemilahan sampah skala rumah tangga dan
pemanfaatan sampah rumah tangga (3R dan pembuatan kompos).
c. Melakukan pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga (membuat
hiasan dari gelas plastik bekas minuman)
d. Percontohan tempat sampah di salah satu rumah warga dan di sekolahan
e. Kerjabakti di masjid, pemberian tempat sampah dan alat kebersihan.

49
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

H. PEMBAHASAN SESUAI TAHAPAN PROBLEM SOLVING


i. Hasil Survey
Pengumpulan data dilakukan dengan survey, observasi, dokumentasi
dan wawancara pemukiman rumah sehat. Dari hasil survey yang dilakukan
didapatkan data-data yang menjadi prioritas masalah yang akan ditinjak
lanjuti dengan pelaksanaan intervensi.
Masalah lingkungan yang menjadi prioritas pertama di dusun klethak
yaitu ditemukannya warga yang tidak mempunyai jamban sebanyak 93
rumah dari 165 rumah yang telah di survey. Meskipun prosentase tergolong
kecil tetapi belum ODF, sehingga prioritas utama yang harus diseleseikan
yaitu membuat dusun klethak menjadi dusun ODF. Hal ini disebabkan
karena beberapa wilayah dusun klethak masih ada yang BAB di sungai
selain itu juga ada yang menggunakan jamban cemplung, selain itu masih
rendahnya pengetahuan serta perilaku masyarakat tentang pentingnya BAB
di jamban sehat. Pandangan masyarakat lebih penting merenovasi rumah
menjadi bagus daripada membangun jamban karena banyak rumah warga
yang bags tetapi tidak mempunyai jamban. Meskipun tidak mempunyai
jamban mereka ada yang menumpang BAB di tetangga yang mempunyai
jamban.
Pengelolaan sampah di Dusun Klethak termasuk prioritas masalah
kedua, hal ini disebabkan karena pengelolaan sampah di lingkungan Dusun
Klethak yang sebagian besar adalah sampah rumah tangga tidak dikelola
dengan baik yaitu membuangnya di sungai. Hal ini dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan dan terlihat jelek secara estetika karena sampah
menumpuk di sungai. Sebagian warga juga membuang sampahnya di
pekaranagan rumah sehingga menumpuk. Masalah ini memnjadi prioritas
kedua karena kami mengambil 5 pilar STBM sehingga yang menjadi
prioritas kami adalah dari 5 pilar STBM.
Kepemilikan saluran pembuangan air limbah menjadi prioritas
masalah ketiga, hal ini disebabkan pengolahan SPAL dimasyarakat Dusun

50
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Klethak belum memenuhi syarat. Hal ini dikarenakan SPAL sebagian besar
dirumah penduduk masih dibiarkan menggenang dibelakang rumah dan
menggunakan saluran terbuka serta tanpa resapan.
Kualitas air bersih yang kurang memenuhi syarat fisik menjadi
prioritas keempat, hal ini dikarenakan air bersih yang digunakan berasal dari
sumber air kemudian mempunyai tempat penampungan air selanjutnya
disalurkan melalui selang ke rumah warga, berwarna keruh coklat.
Seharusnya air bersih yang digunakan berwarna jernih, tidak berbau dan
tidak berasa.
Sanitasi masjid yang kurang memenuhi syarat menjadi prioritas
kelima, hal ini disebabkan meliputi kebersihan masjid masih kurang, selain
itu juga kebersihan kamar mandi dan tempat wudhu.
Lubang asap dapur rumah di Dusun Klethak termasuk prioritas
keenam. Hal ini dikarenakan sebagian besar rumah warga di Dusun Klethak
tidak terdapat lubang asap dapur, sehingga dapat menyebabkan penyakit
ISPA karena asap dari memasak terhirup dan sirkulasi udara yang tidak bisa
berganti.
ii. Pembahasan Penyebab Masalah
Masalah-masalah yang telah ditemukan dari hasil survey langkah
selanjutnya adalah mebuat kemungkinan penyebab masalah. Hal ini penting
dilakukan guna mengetahui penyebab yang mungkin dari masalah tersebut
yang kemudian dilakukan pembuatan solusi pemecahan masalah. Penyebab
masalah dibuat dengan melihat dari segi segi manusia, uang, method, waktu
dan lingkungan. Sehingga kita dapat mengetahui semua segi pandangan atau
faktor penyebab masalah tersebut. 35% dana stimulan dana mahasiswa dan
65% dana swadaya masyarakat.
Dari rumah tangga sasaran dalam pembangunan jamban sehat
harapannya menjadi teladan dan contoh bagi warga yang lain tentang
pentingnya kepemilikan jamban keluarga.

51
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

iii. Solusi Pemecahan Masalah


Solusi pemecahan masalah didapatkan dari penyebab masalah yang
ada. Untuk mendapatkan penyebab masalah dilakukan survey terlebih
dahulu. Dari solusi pemecahan masalah juga bisa mendapatkan intervensi
yang mungkin akan dilakukan dengan kriteria tingkat resiko kecil, waktu
penyelesaian dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat. Selain itu solusi
pemecahan juga dilihat dari penyebab masalah yang indikatornya dari
manusia, uang, method, waktu dan lingkungan.
Adapun untuk solusi pemecahan masalah kepemilikan jamban dilihat
dari penyebab-penyebab masalah yaitu langsung pada pembangunan jamban
sehat karena hal ini memiliki resiko kecil, dari segi biaya dapat dikatakan
membutuhkan biaya yang cukup tinggi tetapi disisi lain untuk solusi
pemecahan masalah lebih baik dan mengenai pada sasaran.
Solusi pemecahan masalah membuang sampah di sungai dilihat dari
kemungkinan penyebab-penyebab masalah adalah dengan cara penyuluhan
tentang pengelolaan sampah rumah tangga (3R dan pembuatan kompos)
serta mengadakan pelatihan pemanfaatan samapah dengan membuat hiasan
dari gelas plastik bekas minuman. Selain itu juga memberikan percontohan
tempat sampah di salah satu warga.
Solusi pemecahan masalah tentang sanitasi masjid yang kurang
memenuhi syarat dari penyebab masalah yang diketaui dilakuakn gotong
royong dalam pembersihan masjid. Selain itu juga memberikan alat
kebersihan yang diharapkan bermanfaat untuk selanjutnya karena
sebelumnya di masjid tersebut tidak disediakan.
iv. Pelaksanaan Intervensi
a. Pembangunan Jamban
Pembangunan jamban dilakukan di salah satu rumah warga di RT
01 RW 07 yaitu rumah Bapak Matal dan rumah warga di RT 02 RW 07
yaitu Bapak Tamin dimana pembangunan selama 5 hari. Jamban ini
bersifat komunal 1 wc dipakai 5 rumah. Hari ke – 1 yaitu penggalian
septic tank serta pemsukkan buis beton. Pada hari ke – 2 sampai dengan

52
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

hari ke – 5 yaitu pemlesteran septic tank dengan semen dan dibuat kedap
serta pemasangan kloset. Jamban ini mempunyai 1 lubang yaitu
septicthank sekaligus menjadi resapan. Pembuatan septic tank dengan
kedalam 2 m dengan 4 buis beton. Kendala tidak begitu banyak terjadi
karena pemilik rumah mempercayakan kepada mahasiswa PBL dengan
sebelumnya koordinasi terlebih dengan pak kasun dan tiap-tiap RT.
Kendala yang nampak adalah memilih lahan untuk dilakukan
pembangunan jamban.
b. Penyuluhan Pengelolaan Sampah (3R dan pembuatan kompos)
Penyuluhan dilakukan selama 1 hari dengan mengundang bapak-
bapak perwakilan dari tiap RT. Penyuluhan dilakukan di basecamp.
Penyuluhan ini berisikan tentang pengelolaan sampah yang baik serta
cara pembuatan kompos takakura. Hal ini hanya dilakukan penyuluhan
saja karena terbatasnya waktu dan dana sehingga tidak dapat
mendemonstrasikan pembuatan kompos takakura. Semoga dari
penyuluhan tersebut dapat dipraktekan di rumah serta dapat merubah
perilaku warga dalam membuang sampah di sungai. Setidaknya dapat
memanfaatkan sampah kalaupun terpaksa dibakar lebih baik daripada
dibuang di sungai tetatpi lebih baik lagi apabila di timbun.
c. Pelatihan 3R
Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan pada tanggal 28 September 2016
di kegiatan TPA. Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan sampah
anorganik dengan cara yang mudah yaitu pembuatan hiasan dari gelas
plastik bekas minuman. Selain itu juga mereka dapat memberikan
informasi kepada orang tua mereka bahwa sampah dapat di manfaatkan
dengan mudah menjadi bernilai tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberi wawasan serta keterampilan pada adek-adek yang ada di TPA
untuk memanfatkan sampah dengan mengubahnya menjadi barang yang
bernilai. Mereka sangat antusias saat kami mendemonstrasikan cara
membuat hiasan tersebut.

53
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

d. Bersih-bersih Masjid serta Pemberian Alat Kebersihan


Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 24 dan 27 September 2016 di
Masjid Nurul Hidayah dan masjid Miftahul Falakh kegiatan tersebut
meliputi gotong royong membersihkan bagian dalam masjid, kamar
mandi dan tempat wudhu. Selain itu juga memberikan alat-alat
kebersihan yaitu sapu ijuk, keset, kemoceng, lap pel, tempat sampah.
Pemberian tersebut dilakukan karena masjid tersebut tidak mempunyai
sarana untuk kebersihan. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan semua
warga menjada kebersihan masjid tersebut serta dilakukan rutin piket
untuk kebersihan masjid.
V. Bidang Epidemiologi
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Di Desa Klethak
Identifikasi 3 penyakit menular dan tidak menular terbesar diwilayah
kerja Puskesmas Bulan bulan Juli - Agustus 2016.
 Penyakit Menular
Tabel 3.27 Penyakit Menular Laporan Puskesmas
Jumlah Kasus
No Nama Penyakit Juli Agustus

1 ISPA 167 249

2 Diare 70 99

3 Dermatitis 65 65

54
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Penyakit Menular Bulan Juli-


Agustus Lap. Puskesmas Semen
Jumlah Kasus 300
250
200
150
100
50
0
ISPA Diare Dermatitis
JULI 167 70 65
AGUSTUS 249 99 65

Diagram 3.13 Penyakit Menular Laporan Puskesmas


Dari tabel diatas menunjukkan bahwa penderita ISPA pada bulan juli
sejumlah 167 responden, lalu meningkat di bulan agustus sejumlah 249 responden.
Sedangkan penderita diare pada bulan juli sejumlah 70 responden, dan meningkat
pada bulan agustus sejumlah 99 responden. Dan penderita dermatitis pada bulan juli
sejumlah 65 responden, dan tidak ada peningkatan kasus dermatitis pada bulan
agustus. Maka dari itu ISPA, Diare dan Dermatitis menjadi tiga penyakit menular
teratas di Puskesmas Semen Kabupaten Kediri.
VI. Penyakit Tidak Menular
Tabel 3.28 Penyakit Tidak Menular Laporan Puskesmas
Jumlah Kasus
No Nama Penyakit Juli Agustus

1 Hipertensi 112 176

2 Myalgia 65 98

3 Gastritis 79 81

55
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Penyakit Tidak Menular Bulan


Juli-Agustus Lap. Puskesmas
Semen
200
Jumlah Kasus

150
100
50
0
Hipertensi Myalgia Gastritis
Juli 112 65 79
Agustus 176 98 81

Diagram 3.14 Penyakit Tidak Menular Laporan Puskesmas

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa penderita penyakit hipertensi


berjumlah 112 responden di bulan juli, lalu meningkat di bulan agustus
sejumlah 176 responden. Sedangkan penderita penyakit myalgia berjumlah
65 responden di bulan juli, dan meningkat di bulan agustus berjumlah 98
responden. Penderita penyakit gastritis berjumlah 79 responden di bulan juli
dan meningkat sedikit pada bulan agustus dengan jumlah 81 responden.
Maka dari itu Hipertensi, Myalgia dan Gastritis menjadi tiga penyakit tidak
menular teratas di Puskesmas Semen Kabupaten Kediri.

B. ANALISIS SITUASI
Metode HL. Blum
VII. Penyakit Diare
Tabel 3.29 Penyakit Diare Metode HL. Blum
Medical
Environment Heredity Behaviour
Service
Pemukiman yg Diare tidak  Kurang Jauhnya jarak
lembab diturunkan tapi hygiene pemukiman
sehingga ditularkan, Dalam ke pusat
Memungkinka penyakit diare mengelola kesehatan
n terjadinya disebabkan oleh makanan setempat
perkembangbia banyak hal seperti  Kepemilika untuk

56
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

kan penyakit : bakteri, virus, n jamban pemeriksaan


secara parasite, protozoa, yang masih lebih lanjut.
eksternal jamur, keracunan rendah
bahan makanan/
bahan kimia

VIII. Penyakit Hipertensi


Tabel 3.30 Penyakit Hipertensi Metode HL. Blum
Environment Heredity Behaviour Medical Service
 Penyakit  Makanan  Jauhnya jarak
keturunan, dengan pemukiman
biasanya kolesterol ke pusat
diturunkan tinggi kesehatan
melalui  Jarangnya setempat
genetik makan untuk
/masih makanan konsultasi
dalam satu yang dapat  Kurangnya
kelurga mengurangi pemeriksaan
factor resiko skrinning
dari oleh petugas
kolesterol kesehatan
tinggi
 Jarang
konsultasi
kepada
konsultan
gizi dan
dokter
yang

57
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

bersangkutan

C. Daftar Penderita Penyakit Terprioritas Di Desa Kletak


a. Penderita Diare 15 orang
Tabel 3.31 Penderita Diare
Keadaan
No Nama PHBS Perilaku Penghuni
Penderita
1 S Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan merokok
2 B Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan baik,olahraga cukup
PHBS dan tidak merokok
3 PJ Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan merokok
4 N Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan tidakmerokok
5 SR Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS
6 K Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS
7 H Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan merokok
8 SU Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup

58
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

PHBS dan merokok


9 SL Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS
10 I Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS
11 M Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan merokok
12 R Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga
PHBS
13 ST Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan merokok
14 U Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan merokok
15 DS Sudah Pola makan seimbang Sembuh
melakukan cukup,olahraga cukup
PHBS dan merokok

b. Penderita Hipertensi 14 Orang


Tabel 3.32 Penderita Hipertensi

NO NAMA KEADAAN GEJALA

1 T Tetap saja Pusing, sukar tidur

2 J Tetap saja Pusing, gemetar

3 S Tetap saja Pusing, pandangan kabur

59
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

4 G Tetap saja Pusing

5 TE Tetap saja Pusing, gemetar

6 YH Tetap saja Pusing, gemetar

7 SR Tetap saja Pusing, gemetar

8 SN Tetap saja Pusing, pandangan kabur

9 PN Tetap saja Pusing, pandangan kabur

10 HR Tetap saja Pusing

11 Y Tetap saja Pusing

12 R Tetap saja Pusing

13 MR Tetap saja Pusing

14 A Tetap saja Pusing

D. Identifikasi Status Kesehatan Di Dusun Klethak


a) Jumlah Posyandu Bayi dan Balita : 2 Posyandu
b) Jumlah kader Posyandu Bayi dan Balita : 8 Kader

Tabel 3.33 Posyandu


No Nama Posyandu Dusun Tempat
1 Nirwana Dukuh Klethak RT 02 RW 04
2 Kasih Ibu Dukuh Karang Lo RT 01 RW 07

E. Status Kesehatan
a. Angka Kesakitan RW 01

60
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

0%
RW 03
0% 0%
0%
Diare
Batuk
TB
Reumatik
Hipertensi
100%

Diagram 3.15 Angka Kesakitan RW 03

Diagram di atas menunjukkan bahwa responden dari RW 03 hanya


terdeteksi menderita penyakit Reumatik sebanyak 1 orang.

b. Angka Kesakitan RW 04

RW 04
0% 0%
14% 0% Diare
Batuk
TB
86%
Reumatik
Hipertensi

Diagram 3.16 Angka Kesakitan RW 04

61
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 29 responden berpenyakit


di RW 04 terdeteksi paling banyak menderita penyakit reumatik sebesar
86% dan sisanya menderita diare sebesar 14%.
c. Angka Kesakitan RW 05

RW 05

25% 12% Diare


13%
Batuk
2%
TB
48% Reumatik
Hipertensi

Diagram 3.17 Angka Kesakitan RW 05


Dari diagram di atas menunjukkan dari 56 responden berpenyakit di
RW 05, sebesar 48% menderita reumatik, 25%% menderita hipertensi,
13% menderita batuk, 12% menderita diare, dan 2% mempunyai riwayat
TB.

d. Angka Kesakitan RW 07

RW 07
0%
0%
12% 0% Diare
Batuk
TB
88% Reumatik
Hipertensi

Diagram 3.18 Angka Kesakitan RW 07

62
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Dari diagram di atas menunjukkan dari 34 responden berpenyakit di


RW 07, sebesar 88% menderita reumatik, dan 12% menderita diare

e. Rekapitulasi Penyakit dan Analisis Faktor Resiko di Dusun Klethak


 Penyakit Menular Berdasarkan Survey

Penyakit Menular di Dusun


Klethak
11% 2%

Diare
Batuk
87% TB

Diagram 3.19 Penyakit Menular di Dusun Klethak


Dari diagram di atas dapat diketahui penyakit menular tertinggi di
Dusun Klethak adalah diare yaitu sebesar 87% , disusul penyakit batuk
sebesar 11% dan penyakit TB sebesar 2%, penyakit TB yang ditemui
adalah penderita dengan riwayat TB yang dalam fase penyembuhan.
Berdasarkan kompetensi dasar dari penyakit menular yang berpotensi
KLB (Kejadian Luar Biasa) yaitu diare. Diantara faktor yang
mempengaruhi Diare yaitu sumber air bersih, kepemilikan jamban yang
minim, tempat pembuangan (sampah), penggunaan air bersih, Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL), dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang masih kurang. Berikut data yang telah kami oleh setelah
melakukan survey lapangan di Dusun Klethak.
a. Sumber Air

63
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Sumber Air
100%

0% 0%

Sungai PAH Mata air


(perpipaan)

Diagram 3.20 Sumber Air

Dari diagram di atas, sumber air bersih yang digunakan oleh


warga Dusun Klethak adalah 100% atau seluruh warga mendapat air
yang bersumber dari mata air atau perpipaan.

b. Kepemilikan Jamban

Kepemilikan Jamban
58%

26%
16%

Tidak ada Cemplung Leher angsa

Diagram 3.21 Kepemilikan Jamban


Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa warga Dusun Klethak
masih belum sepenuhnya memiliki jamban yang sehat. Sebanyak
26% dari responden masih tidak atau belum memiliki jamban, 16%
memiliki jamban cemplung, dan sebesear 58% sudah meiliki jamban
leher angsa.

c. Kepemilikan Tempat Sampah

64
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Tempat Sampah
70%

24%
6%

Tidak ada/ di Ada, tidak kedap air/ Ada, kedap air dan
bakar/di timbun terbuka tertutup

Diagram 3.22 Kepemilikan Tempat Sampah

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa warga Dusun Klethak


sebagian besar masih belum memiliki tempat sampah, yakni sebesar
70%, sedangkan yang sudah memiliki tempat sampah tetapi tidak
kedap air dan terbuka sebesar 24%, dan sisanya sebesar 6% sudah
meiliki tempat sampah yang layak yakni kedap air dan tertutup.
d. Penggunaan Air Bersih

Penggunaan Air Bersih


100%

0%

Ya Tidak

Diagram 3.23 Penggunaan Air Bersih


Dari diagram di atas diketahui bahwa seluruh warga Dusun
Klethak Desa Kanyoran sudah menggunakan air bersih. Air bersih
tersebut berasal dari sumber

65
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

e. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Saluran Pembuangan Air


Limbah
56%

31%

13%

Tidak ada SAB <10, Saluran SAB >10, Saluran kota


terbuka

Diagram 3.24 Saluran Pembuangan Air Limbah


Dari Diagram di atas, diketahui bahwa sebagian besar warga
Dusun Klethak Desa Kanyoran tidak memiliki saluran air limbah
yaitu sebesar 56% atau air limbah dibuang ke pekarangan atau ke
sungai, sedangan yang memiliki saluran pembuangan air limbah
dengan jarak kurang dari 10 meter atau saluran terbuka sebesar 31%,
dan yang sudah memiliki saluran pembuangan air limbah dengan
jarak lebih dari 10 meter sebesar 13%.
f. PHBS Secara Umum

PHBS
74%

26%

PHBS Tidak PHBS

Diagram 3.25 PHBS


Dari Diagram di atas diketahui bahwa sebesar 74% warga
Dusun Klethak Desa Kanyoran masuk kategori Tidak Sehat atau

66
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

tidak memenuhi kriteria PHBS, dan sebesar 26% sudah masuk


kategori Sehat atau memenuhi kriteria PHBS.
IX. Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Survey

Penyakit Tidak Menular di


Dusun Klethak
14%

Reumatik
Hipertensi
86%

Diagram 3.26 Penyakit Tidak Menular di Dusun Klethak

Dari Diagram di atas dapat diketahui penyakit tidak menular


tertinggi di Dusun Klethak adalah hipertensi yakni sebesar 86% dan
reumatik sebesar 14%.
Faktor yang mempengaruhi Hipertensi seperti, kebiasaan
melakukan olahraga, konsumsi makanan tinggi garam dan kurangnya
pemanfaatan layanan kesehatan ketika mendapati masalah kesehatan.
Analisis faktor resiko penyakit hipertensi berdasarkan survey
lapangan di Dusun Klethak :

Pemanfaatan FasKes
12%

49% Ya
39% Kadang
Tidak

Diagram 3.27 Pemanfaatan FasKes

67
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Dari diagram di atas, diketahui bahwa warga Dusun Klethak Desa


Kanyoran untuk pemanfaatan fasilitas kesehatan sebesar 12% tidak pernah
memanfaatkannya, 39% memanfaatkan fasilitas kesehatan tetapi kadang-
kadang, dan 49% memanfaatkan fasilitas kesehatan ketika mendapati adanya
masalah kesehatan. Alasan tidak memanfaatkan ataupun jarang
memanfaatkan karena jarak puskesmas yang jauh dari Dusun Klethak.
F. Pembahasan Sesuai Tahapan Problem Solving
 Penyebab Masalah
Tabel 3.34 Penyebab Masalah

No Masalah Penyebab Masalah

1 Tingginya 1. Manusia
angka Petugas
kesakitan a. Terbatasnya jumlah petugas kesehatan
Hipertensi b. Kurang optimalnya penemuan penderita
baru oleh petugas
Masyarakat
a. Kurangnya kesadaran tentang hidup
sehat
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat
akan nutrisi yang baik untuk hipertensi

2. Metode
a. Kurang efektifnya sosialisasi tentang
penyakit Hipertensi
b. Kurang optimalnya penemuan penderita
baru oleh petugas
3. Material
Kurangnya sarana prasarana

4. Money
Ekonomi rendah menghambat pemenuhan

68
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

nutrisi yang baik

5. Environment
a. Pola konsumsi makanan masyarakat yg
kurang baik
b. Gaya hidup kurang sehat
6. Information
Kurangnya informasi kepada masyarakat
tentang pentingnya penyakit Hipertensi
7. Time
Pelayanan hanya diberikan pada jam kerja
3 Penyakit 1. Manusia
potensi KLB Petugas
(Diare) b. Terbatasnya jumlah petugas kesehatan
c. Kurang optimalnya penemuan penderita
baru oleh petugas
Masyarakat
a. Kurangnya kesadaran tentang hidup
sehat
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya penyakit diare
c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
melakukan PHBS
1. Metode
a. Kurang efektifnya sosialisasi tentang
Penyakit Diare
b. Kurangnya pelaksanaan evalusi program
oleh petugas

3. Material
a. Sarana dan prasarana yang ada kurang

69
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

optimal
b. Minim nyakepemilikanjamban

4. Money
Ekonomi rendah menghambat pola hidup
yang sehat karena segala sesuatunya
seadanya
5. Environment
a. Kurangnya sanitasi yang baik
b. Sistem PHBS yang tidak diterapkan
6. Information
a. Kurangnya informasi tentang penyakit
Diare pada masyarakat
b. Kurangnya kemauan masyarakat untuk
mencari informasi tentang penyakit
Diare
7. Time
Pelayanan hanya diberikan pada jam kerja

X. Alternative Pemecahan Masalah


Tabel 3.35 Pemecahan Masalah
Problem Why-Why How-How
Tingginya 1. Kurangnya kesadaran 1. Memberikan
angka tentang pentingnya hidup penyuluhan kepada
kesakitan sehat masyarakat tentang
Hipertensi pentingnya hidup sehat
2. Kurangnya sosialisasi agar terhindar dari
dari Nakes tentang berbagai penyakit
bahaya Hipertensi 2. Memberikan
pengertian/penyuluhan
3. Kurangnya pengetahuan kepada masyarakat

70
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

masyarakat tentang tentang bahaya


nutrisi yang dibutuhkan Hipertensi
untuk penderita
Hipertensi 3. Memberikan
penyuluhaan kepada
masyarakat tentang
nutrisi yang cocok
untuk di konsumsi dan
yang harus dijauhi

Potensi 1. Kurangnya kesadaran 1. Memberikan


resiko tentang pentingnya hidup penyuluhan kepada
KLB sehat masyarakat tentang
(Diare) pentingnya hidup sehat
2. Kurangnya sosialisasi agar terhindar dari
Nakes kepada berbagai penyakit
masyarakat tentang 2. Lebih aktif dalam
pentingnya PHBS memberikan informasi
kepada warga tentang
3. Kurangnya pengetahuan penting nya PHBS dan
masyarakat tentang pencegahannya
nutrisi untuk penderita sehingga penyakit
diare tersebut tidak
4. Kurangnya sanitasi menyebarluas.
personal yang baik. 3. Memberikan daftar
makanaan yang
dianjurkan dan yang
menjadi pantangan
bagi penderita diare

71
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

4. Memberikan
demonstrasi
kepadawarga tentang
cuci tangan pakai
sabun yang baik dan
benar
G. Plan Do Check Action
Tabel 3.36 Plan Do Check Action
No. Plan Do Check Action
1. Tanggal 22 Tanggal 22
September 2016 Sepetember 2016
Plan : Do :
Mengecek  Memeriksa
tekanan tekanan darah
darah. warga
 Memberi Telah Sudah
edukasi dilakukan dilakukan
kesehatan pemerikasaaa pemeriksaan
kepada n tekanan tekanan
penderita darah dan darah
hipertensi edukasi sekaligus
kesehatan edukasi
 Sasaran :  Sasaran : mengenai kesehatan
Warga Warga Dusun hipertensi
Dusun Klethak Desa
Klethak Kanyoran.
Desa
Kanyoran.
 Tempat :  Tempat :
Rumah Rumah warga di

72
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

warga di Dusun Klethak


Dusun Desa Kanyoran.
Klethak
Desa
Kanyoran.

2. Tanggal 23 Tanggal 23
September 2016 September 2016
 Plan : Do:
Penyuluhan  Memberikan
tentang penyuluhan
makanan tentang
sehat dan makanan sehat
Telah
tidak sehat. dan tidak
dilakukan
sehat kepada
penyuluhan
siswa TK
tentang Kegiatan sudah
 Memberikan
makanan dilakukan
Tanya jawab
sehat dan sesuai rencana
tentang
tidak sehat dan berjalan
makanan sehat
sekaligus lancar
dan tidak
pemberian
sehat
kenang-
 Memberikan
kenangan
kenang-
kenangan
berupa poster
buah dan
sayuran,
vandel, dan
payung

73
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

 Sasaran :  Sasaran :
Siswa TK Siswa TK
Dharma Dharma
Wanita II Wanita II
kelas A dan kelas A dan
B B
 Tempat :  Tempat :
TK Dharma TK Dharma
Wanita II Wanita II
Desa Desa
Kanyoran Kanyoran
3. Tanggal 24 Tanggal 24 Telah
September 2016 September 2016 dilakukan
 Plan : Do : penyuluhan
Penyuluhan  Memberikan sekaligus
tentang 5 penyuluhan 5 pelatihan
Langkah Langkah tentang 5
Cuci CTPS kepada Langkah
Tangan siswa SD CTPS dan
Pakai  Melatih pemberian Kegiatan sudah
dilakukan
Sabun yang siswa SD wastafel sesuai rencana
benar. melakukan 5 sederhana dan peserta
sangat antusias
Langkah beserta alat
CTPS secara cuci tangan
langsung (hand soap,
 Memberikan handuk
bantuan fisik tangan),
berupa poster CTPS
wastafel dan kenang-
sederhana, kenangan

74
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

hand soap,
handuk
tangan,
poster 5
langkah
CTPS, dan
kenang-
kenangan.
 Sasaran :  Sasaran :
Siswa SD Siswa SD
kelas 1, 2, kelas 1, 2,
dan 5 dan 5
 Tempat :  Tempat :
SDN SDN
Kanyoran Kanyoran II
II
4. Tanggal 27 Tanggal 27
September 2016 September 2016
Telah
 Plan : Do :
dilakukan
Penyuluhan  Memberikan
penyuluhan
tentang penyuluhan Kegiatan
tentang
penyimpan tentang penyuluhan
penyimpanan
an garam penyimpanan telah dilakukan
garam yang
yang benar, garam yang dan berjalan
benar,
penanganan benar, sesuai dengan
penanganan
diare, dan penanganan rencana.
diare, dan
kanker diare, dan
kanker
serviks. kanker serviks
serviks.
kepada warga
Dusun

75
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Klethak.
 Sasaran :  Sasaran :
Warga RW Warga RW
07 Dusun 07 Dusun
Klethak Klethak Desa
Desa Kanyoran
Kanyoran
 Tempat :  Tempat :
Posdaya Posdaya
Kanyoran Kanyoran II
II
5. Tanggal 30 Tanggal 30
September 2016 September 2016
 Plan : Do :
Senam pagi  Melakukan
bersama senam pagi
ibu-ibu. (Senam Telah
Famire) dilakukan
Kegiatan telah
bersama ibu- senam pagi
dilakukan
ibu usia bersama ibu-
sesuai rencana
produktif di ibu usia
dan peserta
halaman produktif
sangat
Posdaya guna
antusias.
Kanyoran II mencegah
 Sasaran :  Sasaran : Ibu- reumatik.
Ibu-ibu usia ibu usia
produktif produktif dan
dan lansia lansia
 Tempat :  Tempat :
Posdaya Posdaya

76
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Kanyoran Kanyoran II
II

H. Intervensi :
- Memberikan edukasi tentang hipertensi secara langsug kepada penderita
hipertensi.
- Memberikan penyuluhan tentang CTPS di SDN Kanyoran II dengan peseerta
kelas 1, 2, dan 5. Sekaligus bantuan fisik berupa wastafel sederhana, hand
soap, handuk tangan, dan poster langkah-langkah cuci tangan yang benar.
- Memberikan penyuluhan tentang pengenalan makanan sehat di TK Dharma
Wanita II dengan peserta murid kelas TK A dan B. sekaligus bantuan fisik
berupa poster sayur dan buah-buahan.
- Memberikan peyuluhan tentang cara penyimpanan garam yang benar,
penanganan diare, dan kanker serviks di Posdaya Kanyoran II dengan peserta
warga RT 07.

I. Proses Kegiatan Intervensi


A. Intervensi I
Kegiatan : Memeriksa tekanan darah dan edukasi tentang hipertensi
Tujuan : Mengetahui tekanan darah dan meberi informasi tentang
apa yang harus diwaspdai terkait faktor resiko hipertensi
Sasaran : Warga dan lansia Dusun Klethak Desa Kanyoran
Lokasi : Rumah masing-masing warga
Media : Alat ukur tekanan darah (sfigmmomanometer)
Proses : Kegiatan dilakukan dari rumah ke rumah warga yang
mengalami hipertensi, memeriksa tekanan darah, dan
memeberikan edukasi kesehatan mengenai hipertensi.
Hasil : Warga sangat antusias dan sangat memperhatikan
informasi-informasi yang disampaikan.

77
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

B. Intervensi II
Kegiatan : Penyuluhan tentang makanan sehat
Tujuan : Penerapan kebiasaan hidup sehat pada anak sejak usia dini
yang rentan terhadap makanan tidak sehat
Sasaran : Anak-anak kelas A dan B
Lokasi : TK Dharma Wanita II
Media : LCD Proyektor dan Diagram–Diagram berwarna yang
mudah diingat dan dikenal oleh anak-anak TK.
Proses : Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan memberi contoh
makanan yang sehat dan tidak sehat , menceritkan ciri-ciri
makanan yang tidak sehat, memberikan makanan yang
sehat, memberikan hadiah bagi anak yang mampu
membedakan makanan yang sehat dan tidak sehat.
Hasil : Anak-anak sangat antusian dengan pembelajaran yang
diberikan dan mampu membedakan serta menyebutkan
makanan sehat dan tidak sehat.
C. Intervensi III
Kegiatan : Penyuluhan pada anak SD tentang CPTS.
Tujuan : Untuk menambah pengetahuan anak-anak akan pentingnya
cuci tangan pakai sabun dengan tepat dan benar sebagai
salah satu faktor resiko dari penyakit diare.
Sasaran : Siswa SD kelas 1,2 dan 5.
Lokasi : SDN Kanyoran II.
Media : Sabun cuci tangan, wastafel, dan handuk tangan.
Metode : Materi dan simulasi 5 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
secara langsung.
Proses : Memberikan pengarahan dan contoh tentang cuci tangan
yang baik dan benar, mempraktekkan secara bersama di
dalam kelas, mempraktekkan cuci tangan pakai sabun secara
langsung diluar kelas secara bergantian.

78
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Hasil : Semua siswa mampu mengikuti dengan baik dan antusias


dalam mempraktekkan cara cuci tangan pakai sabun, siswa
mampu mencuci tangan dengan baik setelah dilakukan
penyuluhan.
D. Intervensi IV
Kegiatan : Senam pagi
Tujuan : Aktivitas fisik untuk menggerakkan otot-otot guna
mencegah reumatik
Sasaran : Ibu-ibu Dusun Klethak Desa Kanyoran
Lokasi : Halaman Posdaya Kanyoran II
Media : Sound system
Proses : Kegiatan dilakukan di halaman Posdaya Kanyoran II dengan
mengajak ibu-ibu Dusun Klethak mengikuti senam bersama
Hasil : Peserta sangat antusias dan bersemangat sehingga banyak
mengeluarkan keringat dan badan terasa lebih segar.

XI. Bidang Manajemen


1. Hasil Sesuai Tahapan Problem Solving
 Dusun Kletak terdiri dari :

 11 RT
 4 RW
1. Posyandu Balita
Tabel 3.37 Posyandu Balita
No. Nama Posyandu Jumlah Balita
1. Nirwana 61
2. Kasih Ibu 45
Tabel 3.38 Identifikasi Data Di Posyandu

79
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

No Jumlah Nirwana Kasih Ibu

1 Jumlah Kader 5 5
2 Jumlah Balita 61 45
Tabel 3.39 Nama Kader Posyandu Dusun Klethaktahun 2016

NO. NAMA KADER NAMA POSYANDU

1. Lami Nirwana
2. Tri Sulami Nirwana
3 Sarmini Nirwana
4. Jamil Nirwana
5 Sri Rahayu Nirwana
6. Sriati Kasih Ibu
7 Katijem Kasih Ibu
8. Sugiyem Kasih Ibu
9. Sutarti Kasih Ibu
10 Sri Ning Kasih Ibu

2. Tingkat Pencapaian Skdn Posyandu Balita Dusun Klethak Bulan Agustus


2016
Tabel 3.40 Tingkat Pencapaian SKDN Posyandu Balita Bulan Agustus 2016
DATA SKDN PENCAPAIAN (%)
No. POS
JN FB MR AP MEI JN JL AG SP JN FB MR AP MEI JN JL AG SP
1 NIRWANA S 57 60 66 67 65 70 65 68 66 K/S 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K 57 60 66 67 65 70 65 68 66 D/S 57.9 68 95.5 54 43 46 31 94 48
D 33 41 63 36 28 32 20 64 32 N/S 26.3 32 38.1 34 18 8.6 75 28 9.1
N 15 19 24 23 12 6 15 19 6 N/D 45.5 46 38.1 64 43 19 75 30 19
2 KASIH IBU S 38 38 40 43 44 44 43 43 45 K/S 100 100 100 100 100 100 100 100 100
K 38 38 40 43 44 44 43 43 45 D/S 36.8 61 75 58 52 55 56 100 60
D 14 23 30 25 23 24 24 43 27 N/S 21.1 21 17.5 35 32 25 40 42 44
N 8 8 7 15 14 11 17 18 20 N/D 57.1 35 23.3 60 61 46 71 42 74

80
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

HASIL DATA SKDN POSYANDU


NIRWANA
70
60
50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
DATA SKDN

S K D N

Diagram 3.28 Hasil Data SKDN Posyandu Nirwana

HASIL DATA SKDN POSYANDU


KASIH IBU
50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN SEP
DATA SKDN

S K D N

Diagram 3.29 Hasil Data SKDN Posyandu Kasih Ibu

81
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

PENCAPAIAN SKDN POSYANDU


NIRWANA
100
90 D/
80
70
N/S
60 N/
50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
PENCAPAIAN (%)

K/S D/S N/S N/D

Diagram 3.30 Pencapaian SKDN Posyandu Nirwana

PENCAPAIAN SKDN POSYANDU


KASIH IBU
D/
100
90 N
80
70 N/
60
50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
PENCAPAIAN (%)

K/S D/S N/S N/D

Diagram 3.31 Pencapaian SKDN Posyandu Kasih Ibu

82
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

KETERANGAN :

D/S : Tingkat Partisipasi Masyarakat. Target 80%

N/D : Tingkat Keberhasilan Penimbangan. Target 70%

N/S : Tingkat Keberhasilan Program. Target 60%

3. Status Kemandirian Posyandu Balita


Tabel 3.41 Status Kemandirian Posyandu Balita
No Nama Posyandu Kriteria
1 Nirwana Madya

2 Kasih Ibu Madya

Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih


dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang . Akan
tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih
rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik
tetapi masih rendah cakupannya.

4. Rekapitulasi Pemanfaatan Puskesmas/Polindes Di Dusun Klethak


a. Tingkat Pemanfaatan Puskesmas/ Polindes Di Dusun Klethak

45%
40%
40%

35%

30%
24%
25%
20%
20%
16%
15%

10%

5%

0%
RW 4 RW 5 RW 6 RW 7

Diagram 3.32 Pemanfaatan Puskesmas/Polindes

83
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Dari data diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan


puskesmas/polindes paling tinggi pada RW 4 dan paling rendah pada RW 7.

ii. Presentase Jumlah Warga Yang Memanfaatkan Puskesmas/Polindes

100
88 %
90
80
70
60
50
40
30
20 12 %
10
0
Ya Tidak

Diagram 3.33 Presentase Pemanfaatan Puskesmas/Polindes

Dari data diatas menunjukkan bahwa prosentase jumlah warga di


Dusun Klethak Desa Kanyoran yang memanfaatkan puskesmas sebanyak
88%, dan yang tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan sebanyak12%.

5. Mengidentifikasi Masalah Pertumbuhan Penduduk Dengan Indikator

a. CBR (Angka Kelahiran Kasar)

Banyak nya kelahiran dalam 1 Tahun tertentu per seribu pada


pertengahan tahun .
Angka Kelahiran Kasar dapat di hitung dengan cara
𝐵
𝐶𝐵𝑅 = × 1000
𝑃
B = Jumlah kelahiran pada 1 tahun
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan Tahun
Dari rumus diatas, Angka kelahiran kasar untuk Dusun Klethak Desa
Kanyoran pada tahun 2015 sampai dengan 2016 yaitu

84
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

11
𝐶𝐵𝑅 2012 = × 1000
1600

=7

Pada tahun 2016 terdapat 11 kelahirandan 1600 penduduk pada


pertengahan tahun, sehingga Dari 1000 Penduduk di Dusun klethak pada
Tahun 2016 terdapat 7 angka kelahiran kasar.

b. CDR (Angka Kematian Kasar)


Banyak nya kematian dalam 1 Tahun tertentu per seribu pada pertengahan
tahun .
Angka Kematian Kasar dapat di hitung dengan cara
𝐵
𝐶𝐷𝑅 = × 1000
𝑃
D = Jumlah kematian pada 1 tahun
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan Tahun
Dari rumus diatas, Angka kematian kasar untuk Dusun Klethak Desa
Kanyoran pada tahun 2015 sampai dengan 2016 yaitu
11
𝐶𝐵𝑅 2012 = × 1000
1600
=7

Pada tahun 2016 terdapat 11 kelahirandan 1600 penduduk pada pertengahan


tahun, sehingga Dari 1000 Penduduk di Dusun klethak pada Tahun 2016
terdapat 7 angka kematian kasar.

c. Ratio Sex ( Perbandingan Jenis Kelamin)


Perbandingan jenis kelamin berfungsi untuk memperhatikan seberapa besar
perbandingan laki-laki dan perempuan. Berikut Ratio Sex di Dusun Klethak
Desa Kanyoran.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖
𝑆𝑒𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
775
𝑆𝑒𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100
825

85
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

= 93,9

Perbandingan Penduduk laki-laki dan perempuan di Dusun klethak


yaitu sebesar 93,9.

B. Analisis Situasi
1. Analisis situasi menggunakan HL.BLUM
Tabel 3.42 Anilisis HL. Blum
NO IDENTIFIKASI MASALAH

Sarana dan prasarana posyandu balita sudah cukup


1
lengkap namun masih harus dilengkapi

2 Tidak adanya POSBINDU

3 Masih kurangnya pengetahuan kader posyandu balita

2. Analisis situasi berdasarkan teori HL.Blum


Tabel 3.43 Analisi Situasi HL.Blum

No Faktor PENYEBAB MASALAH

1. Sarana dan Keturunan  Tidak ada faktor keturunan


prasarana
posyandu Lingkungan  Cukup tersedianya tempat
kurang yang memadai untuk
lengkap pelayanan posyandu
 Inventarisasi barang masih
kurang
 Fungsi 5 meja sudah cukup
optimal
Perilaku  Administrasi cukup
maksimal

86
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Pelayanan  Kurangnya dana dari


kesehatan pemerintah
2 Tidak Keturunan  Tidak ada faktor keturunan
Adanya
POSBINDU Lingkungan  Belum adanya penggagas
berdirinya POSBINDU
Perilaku  Kurang sadarnya akan
penyakit tidak menular
Pelayan  Kurangnya tenaga kesehatan
Kesehatan untuk mengagas berdirinya
POSBINDU
3 Masih Keturunan  Tidak ada faktor keturunan
Kurangnya
pengetahuan Lingkungan  Tidak ada pendukung untuk
kader kader mendapat pengetahuan
posyandu lebih lanjut dalam tugas-
balita tugas kader yang sesuai
prosedur.
Perilaku  Tidak terlatihnya kader
secara optimal sehingga
perilaku kader kurang
Pelayan  Kurangnya tenaga kesehatan
kesehatan karena hanya satu bidan yang
menangani 4 posyandu

C. Intervensi Plan Do Check Action


Tabel 3.44 Plan Do Check Action
NO PLAN DO CHECK ACTION
1. Tanggal 20 Tanggal 20 Telah Dilaksanakan

87
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

September 2016 September 2016 dilaksana tanggal 20


 Pemberian  Dilakukan kan September
sosialisasi sosialisasi kegiatan 2016 di Balai
tentang tentang materi sosialisas Desa
materi tugas-tugas i dan Kanyoran
tugas-tugas kader pelatihan pukul 10.00
kader posyandu dan kepada WIB –
posyandu materi gizi di kader selesai
dan materi posyandu posyandu
gizi di balita
posyandu  Dilakukan
balita pelatihan
 Pemberian tentang
pelatihan kegiatan di
tentang posyandu
kegiatan di seperti
posyandu pengukuran
seperti LILA,
pengukuran penimbangan,
LILA, dan system 5
penimbanga meja.
n, dan
system 5
meja.
2 Tanggal 22 Tanggal 22 Telah Sudah di
September Agustus 2015 dilaksana print SK
2016. a. Dilakukan kan POSBINDU
a. Pembuatan pembuatan SK pembuata
SK POSBINDU POSBINDU n SK
POSBIN

88
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

DU
3 Tanggal 26 Tanggal 26 Telah SK
September 2016 September 2016 diberi no POSBINDU
 Pemberian  Pemberian no SK oleh sudah
no SK SK kepala disahkan
POSBINDU POSBINDU desa dan oleh Kepala
oleh kepala oleh kepala telah di Desa
desa desa Kanyoran tanda Kanyoran
Kanyoran  Penandatangan tangani
 Penandatang an SK oleh
anan SK POSBINDU kepala
POSBINDU oleh kepala desa
oleh kepala desa Kanyoran Kanyoran
desa
Kanyoran
4 Tanggal 1 Tanggal 1 Telah Diikuti oleh
Oktober 2016 Oktober 2016 dilaksana kader Desa
 Lomba  Dilaksanakan kan Kanyoran
Kontak lomba Kontak lomba lomba
Kader untuk Kader untuk kontak kontak
refresing refresing kader kader di
kader dalam kader dalam Balai Desa
tugas dan tugas dan Kanyoran.
kegiatan di kegiatan di
posyandu posyandu
balita balita

D. Intervensi :
- Memberikan edukasi dan pelatihan tugas-tugas kader kepada kader posyandu
balita di Dusun Klethak yang bertempat di balai Desa Kanyoran.

89
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

- Memberikan prasarana yaitu alat-alat tulis untuk alat registrasi posyandu


kepada posyandu Nirwana dan Kasih Ibu
- Membentuk POSBINDU dengan membuat SK POSBINDU dan di sahkan
oleh Kepala Desa Kanyoran yaitu Bapak Yitna
- Mengadakan kegiatan lomba Kontak kader dan kreasi pangan lokal kepada
kader-kader posyandu balita di Desa Kanyoran

E. Proses Kegiatan Intervensi


Intervensi I
Kegiatan : Memberikan Edukasi dan pelatihan kepada kader-akder
posyandu balita dusun Klethak
Tujuan : Mengetahui tekanan darah dan meberi informasi tentang
apa yang harus diwaspdai terkait faktor resiko hipertensi
Sasaran : Sluruh kader posyandu balita Dusun Klethak Desa
Kanyoran
Lokasi : Balai Desa Kanyoran Kecamatan Semen
Media : Power point, print out materi, dan leaf flat tentang tugas
kader dan materi-materi seperti garam beryodium, vitamin
A, dan lain-lain.
Proses : Kegiatan dilakukan di balai desa mulai dari pembukaan
penyampaian materi, sharing bersama, prakek tugas-tugas
kader dan penutupan.
Hasil : Kader-kader sangat antusias mengikuti kegiatan edukasi da
pelatihan ini karena dapat menambah wawasan dan
pengalaman kader
Intervensi II
Kegiatan : Pemberian prasarana yaitu alat registrasi posyandu berupa
alat-alat tulis.
Tujuan : melengkapi fasilitas ataupun peralatan yang dibutuhkan di
dalam kegiatan posyandu balita.
Sasaran : 2 Posyandu di dusun klethak

90
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Lokasi : Posyandu Nirwana dan Posyandu Kasih Ibu


Media :-
Proses : Mengunjungi posyandu dan memberikan alat registrasi
tersebut kepada kader posyandu dan foto bersama.
Hasil : kader-kader posyandu berterima kasih dan senang
Intervensi III
Kegiatan : Membuat SK POSBINDU
Tujuan : Untuk membantu dari kerja puskesmas dan meningktkan
perilaku hidup sehat dan derakat kesehatan di desa kanyoran
dapat meningkat.
Sasaran : Seluruh warga Dusun Klethak
Lokasi : Posko Kelompok PBL Kanyoran II dan Balai Desa
Kanyoran
Media : Naskah SK POSBINDU
Proses : Membuat naskah SK kemudian digandakan sebanyak 7
untuk salah satunya Puskesmas, Dinas kesehatan, dan kantor
kecamatan Semen.
Hasil : Warga setuju da nada 3 orang yang mewakili dan menjadi
keder POSBINDU dan diberi nama POSBINDU NGUDI
WARAS. Puskesmas dan kepala desa juga menyetujui
adanya pembentukan POSBINDU ini. Sehingga derajat
kesehatan warga bisa lebih menigkat.

91
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
A. Bidang Gizi
Dari hasil kegiatan PBL didapatkan permasalahan gizi yang ada
dimasyarakat yaitu, 6 anak dengan status BGM dan telah dilakukan
intervensi dengan melakukan dua kali kunjungan yaitu kunjungan
memberikan leaflet gizi seimbang untuk balitasedangkan kunjungan
kedua memberikan PMT berupa Sate buah. Selain memberikan PMT
juga melakukan konseling dengan metode tanya jawab.
Permasalah selanjutnya adalah adanya ibu hamil KEK dan telah
dilakukan intervensi dengan dua kali kunjungan dengan metode
konseling tanya jawab serta pemberian PMT kunjungan pertama berupa
susu untuk ibu hamil,vitamin tambah darah, dan biskuit, sedangkan pada
kunjungan kedua memberikan PMT berupa berupa Sate Buah dan
memberikan leaflet gizi seimbang untuk ibu hamil.
Selanjutnya adalah kurangnya pengetahuan KADARZI dan masih
adanya pengguna garam tidak beryodium dan telah dilakukan intervensi
dengan cara penyuluhan. Serta pembuatan taman gizui. Dari
permasalahan-permasalahan diatas dalam menentukan alternatif problem
solving menggunakan analisis masalah Fishbone dan selanjutnya
intervensi sesuai dengan plan do check action.
Untuk meningkatkan peran serta dan pemahaman masyarakat tentang
pemanfaatan pekarangan rumah tangga dan pemanfaatan hasil nya maka
kami membuat Taman gizi organik dan lomba Kreasi pangan lokal.

92
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

B. Bidang Kesehatan Lingkungan


1. Masalah kesehatan lingkungan di Dusun Klethak Desa Kanyoran
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri dengan survey 165 rumah yaitu :
a. Berdasarkan hasil survey rumah sehat 61 rumah memiliki jamban
yang belum memenuhi syarat dan 93 rumah tidak mempunyai jamban
sehat sederhana. Mereka ada yang buang air besar di sungai dan ada
buang air besar di tetangga yang mempunyai jamban.
b. Berdasarkan hasil survey rumah sehat 18% buang air besar di sungai.
c. Berdasarkan hasil survey rumah sehat 87% warga tidak memeiliki
saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat.
d. Berdasarkan hasil survey rumah sehat 94% warga dalam pengelolaan
sampah yaitu dengan cara di buang di sungai/dikebun dibakar.
e. Berdasarkan hasil survey rumah sehat air bersih yang digunakan
setiap hari kurang memenuhi syarat fisik air bersih karena air yang
digunakan keruh kecoklatan.
f. Berdasarkan hasil survey tempat-tempat umum sanitasi masjid
kurang memenuhi syarat
2. Hasil prioritas masalah kesehatan lingkungan di Dusun Klethak Desa
Kanyoran Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, yaitu :
a. Masih ada rumah warga yang tidak mempunyai jamban 18%
sehingga buang air besar di sungai.
b. Masyarakat sebagian besar dalam mengelola sampah dengan cara
dibuang disungai/ di kebun dibakar yaitu sebesar 94%.
c. Kualitas air bersih yang digunakan warga setiap hari kurang
memenuhi syarat fisik air bersih.
d. Masih banyak ditemukan rumah warga yang tidak terdapat lubang
asap dapur.
e. Sanitasi TTU (masjid) masih kurang memenuhi syarat.
3. Intervensi yang dilakukan
a. Pembuatan percontoan jamban sehat (stimulan 2 buah RW 7).

93
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

b. Penyuluhan tentang pemilahan sampah skala rumah tangga dan


pemanfaatan sampah rumah tangga (3R dan pembuatan kompos).
c. Melakukan pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga (membuat
hiasan dari gelas plastik bekas minuman)
d. Percontohan tempat sampah di salah satu rumah warga dan di
sekolahan
e. Kerja bhakti di masjid, pemberian tempat sampah dan alat
kebersihan.
C. Bidang Epidemiologi
Berdasarkan survey dengan mengidentifikasi masalah kesehatan yang
telah kami lakukan dengan pendekatan crossectional berdasarkan tahapan
community diagnosis pada penduduk yang kami jadikan sampel di
daerah Dusun Klethak Desa Kanyoran Kec. Semen, kami menemukan
diantaranya :
a) Penyakit menular tertinggi yang pernah diderita oleh penduduk
Dusun Klethak berdasarkan adalah diare.
b) Penyakit tidak menular tertinggi yang pernah diderita oleh penduduk
Dusun Klethak adalah hipertensi.
c) Status kesehatan lansia dengan angka kesakitan tertinggi adalah
reumatik.
D. Bidang Manajemen
Dari hasil Identifikasi data yang dilakukan di Dusun Klethak Desa
Kanyoran Kecamatan Semen hanya menemukan 3 permasalahan yaitu
sarana dan pra sarana posyandu yang kurang memadai, tidak adanya
POSBINDU, dan kurangnya pengetahuan kader di posyandu maka dari
itu intervensi yang kami lakukan dengan memberikan penambahan
sarana dan pra sarana posyandu yaitu dengan pemberian alat registrasi
posyandu yaitu buku dan alat tulis, pendirian POSBINDU dan bantuan
kelengkapannya yaitu timbangan, pengukur tinggi badan, pengukur
lingkar pinggang dan buku register, dan penyuluhan/ pelatihan serta
lomba kepada kader posyandu balita.

94
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

IV.2 Saran
A. Bidang Gizi
1. Saran kepada ibu yang mempunyai balita
a) Ibu balita harus lebih memperhatikan tumbuh kembang bayi dan
balitanya, dengan rajin menimbang anak ke posyandu agar bayi
dan balitanya selalu terpantau pertumbuhan dan
perkembangannya.
b) Ibu balita harus lebih teliti dan telaten dalam memberikan dan
mengenalkan makanan yang beraneka ragam kepada bayi dan
balitanya sejak usia dini agar kebutuhan gizinya terpenuhi.
c) Ibu balita harus lebih memperhatikan pola makan balita dan
waspada terhadap gizi lebih.
d) Ibu harus memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada
anaknya.
2. Saran kepada ibu hamil
a) Ibu hamil harus senantiasa waspada dengan kehamilanya terhadap
asupan makananya setiap hari dan harus selalu meminum tablet Fe
secara rutin agar terhindar dari Kekurangan Energi Kronis (KEK)
b) Ibu hamil harus menggunakan garam beryodium setiap hari saat
memasak agar terhindar dari penyakit gondok dan untuk
membantu perkembangan otak janin dalam kandungan.
3. Saran kepada masyarakat KADARZI
a) Masyarakat harus mengetahui pentingnya menerapkan KADARZI
agar asupan gizi dalam keluarga terpenuhi.
b) Dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di dusun
klethak sebagai asupan Gizi yang baik
4. Saran kepada masyarakat tentang Garam Beryodium
a) Masyarakat harus mengetahui pentingnya menggunakan garam
beryodium.

95
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

b) Masyarakat harus mengetahui bagaimana cara penggunaan dan


cara penyimpanan garam beryodium yang benar untuk menjaga
kandungan yodium agar tidak hilang karena penguapan.
c) Masyarakat harus mengetahui akibat yang akan timbul jika
kekurangan yodium dalam tubuh.
d) Masyarakat harus mengetahui bahan makanan apa saja yang
mengandung yodium dan bahan makanan apa saja yang dapat
menghambat penyerapan yodium dalam tubuh
B. Bidang Kesehatan Lingungan
1. Dengan adanya pembuatan percontohan jamban sehat sederhana
masyarakat sadar dan dapat memicu kesadaran dalam buang air besar
di jamban yang sehat.
2. Masyarakat dapat memanfaatkan sampah dengan cara pembuatan
kompos dan mengolah sampah anorganik yang tidakdigunakan dengan
menggunakan cara 3R
3. Seharusnya ta’mir masjid lebih memperhatikan kebersihan masjid
contohnya dengan membuat jadwal piket kebersihan masjid.
4. Dengan adanya percontohan tempat sampah di sekolahan dan warga
diharapkan dapat terbiasa membuang sampah di tempat sampah
C. Bidang Epidemiologi
1. Melakukan aktivitas fisik yang rutin seperti olahraga dan menjaga
pola makan dengan baik, menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar
terwujud nya hidup sehat
2. Sering melakukan general cek up di fasilitas kesehatan
terdekat.seperti mantra, bidan atau puskesmas
3. Selalu menggunakan jamban yang sehat, agar mengurangi angka
kesakitan diare
4. Membuang sampah dengan jarak jauh dari rumah

96
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

D. Bidang Manajemen
1. Bagi Masyarakat
Perlunya peningkatan pengetahuan dan keaktifan masyarakat
tentang pentingnya membawa balita ke posyandu, selain itu juga
perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat desa dan pemanfaatannya.
2. Bagi Perangkat Desa
- Perlunya peningkatan kerjasama yang sinergis antara peragkat
desa, tokoh masyarakat dan petugas kesahatan desa dan warga
masyarakat dalam mengaktifkan status posyandu balita yang sudah
madya bisa meningkat.
- Perlunya di buat satu bangunan terpadu untuk posyandu terpadu
dengan BKB ataupu PAUD
3. Bagi Petugas Kesehatan
 Perlunya meningkatkan promosi pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat desa tentang Posyandu, Bidan Desa.
 Perlunya peningkatan keaktifan dan pengetahuan Kader Posyandu
agar dapat lebih menarik masyarakat untuk mengoptimalkan
pemanfaatan Posyandu, baik pelayanan maupun proses
administrasinya.
 Perlunya peran aktif dari petugas dinas kesehatan terhadap
pembinaan dan kontrol atas pencapaian strata posyandu yang
telah dicapai agar pencapaian desa terhadap strata posyandu yang
ada bisa berkesinambungan, meningkat dan aktif.

97
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

DAFTAR PUSTAKA

Supariasa, Nyoman. 2012. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Untoro, Rachmi. 2004. Peningkatan Konsumsi Garam Beryodium. Departemen

Kesehatan: Jakarta

Hardiansyah. 2009. KADARZI. Dinkes Provinsi Jatim: Surabaya

Adi, Priwosono. 1995. Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium.Departemen Kesehatan: Surabaya

Atmawikarta, Arum. 2005. Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program

Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium. Tim Penanggulangan

GAKY Pusat: Jakarta

Soegianto, Benny. 2007. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Dinkes

Provinsi Jatim: Surabayawww.bppk-fishboneanalyz.com

Anonim, 2015. Teori BULM tentang Kesehatan Masyarakat.

“http:/dokumrntips./documents/teori-blum-tentang-kesehatan-

masyarakat.html” diakses 9 Oktober 2016.

Dosen STRADA,2013.Buku Pedoman Praktek Belajar Lapangan 1 (PBL) Prodi

Ilmu Kesehatan Masyarakat.

98
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Lampiran 1. Kuisioner epid EPIDEMIOLOGI PENYAKT MENULAR , POTENSIAL WABAH DAN PD3I

Nama KK :
Desa : Kanyoran / Klethak RT / RW :
NO NAMA PENYAKIT
1. Apakah Kelurga ada yang terkena penyakit Ini :
1 Kolera a. Ya
2 Diare
3 PES b. Tidak
4 Tyfus 2. Bila iya,
5 POLIO / AFP a. Siapa ......................... Umur ................................................. ( L / P ) Kapan
6 Tersangka TB Paru ..............................................
7 Kusta PB
8 Kusta MB 3. Gejala yang muncul apa...................
9 Campak 4. Berobat ke mana.......
10 Difteri 5. Kondisi terakhir
11 Batuk Rejan a. Sehat b. Masih dirawat c. Meninggal dunia
12 Tetanus
13 Hepatitis Klinis
14 Malaria Klinis
15 Malaria Vivax - Berikan Penyuluhan Tentang Penyakit Tersebut.
16 Malaria Falsiparum - Cros chek dengan hasil Survey Rumah Sehat dan PHBS
17 Malaria Mix
18 DBD
19 Demam Dengue
20 Pneumonia
21 Sifilis
22 Gonorhea
23 Frambusia
24 Filariasis
25 Rabies..

99
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Lampiran 2 : Kuisioner PTM

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Nama KK :
Alamat :

1. Apakah ada keluarga yang menderita


a. Hypertensi
b. Diabetes Melitus
c. Rematik/ sakit tulang
d. Keganasan / Ca
e. Strok
f. ....

2. Bila, Iya....
a. Nama Penderita :.............. Umur : JK :
b. Berapa lama.........
3. Hasil Pemeriksaan Terakhir
a. Tekanan Darah :
b. Gula Darah
c. ....................
4. Berikan Penyuluhan tentang Penyakit tersebut ;
5. Cros chek dengan hasil Survey Rumah Sehat dan PHBS

100
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

Lampiran 3. Kuisioner garam beryodium

KUESIONER PENGETAHUAN IBU TENTANG


GARAM BERYODIUM

Nb : Meminta sample garam dari responden

JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
1. Apakah keluarga anda mengkonsumsi garam beryodium
rata-rata 10 gram/hari (1sendok makan)?
2. Apa ibu mengetahui manfaat dari penggunaan garam
beryodium?
3. Apakah keluarga anda mengkonsumsi jenis makanan-
makanan laut?
4. Jika keluarga anda ada yang hamil, apakah anda
menganjurkan untuk mengkonsumsi yodium?
5. Apakah keluarga anda menyimpan garam beryodium di
tempat yang kering dan tertutup?
6. Apakah keluarga anda memberikan garam beryodium
setelah masakan diangkat dari kompor?
7. Apakah ibu mengetahui dampak akibat kekurangan yodium
selain gondok?
8. Apakah keluarga anda mengkonsumsi garam beryodium
yang memenuhi Standard Nasional Indonesia (SNI) ?

101
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

LAMPIRAN 4. KUISIONER PEMANFAATAN TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN No Kode Responden :

KUISIONER
PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS SEMEN KABUPATEN KEDIRI

A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Tingkat Pendidikan :
5. Alamat :
B. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
1. Apakah Yang anda dan Keluarga lakukan ketika sakit :
a. Membawa Ke Pelayanan Kesehatan
b. Dibawa ke dukun
c. Tidak dibawa kemana – mana ( dibelikan obat warung )
2. Apakah Anda dan Keluarga selalu memanfaatkan Fasilitas Kesehatan yang ada di
wilayah Semen
a. Ya B. Kadang – kadang C. Tidak
3. Di manakah tempat pertama kali anda kunjungi ketika sakit
a. Puskesmas
b. Praktek Pribadi
c. Dukun / alternatif
4. Bagi yang pernah ke puskesmas , Menurut anda bagaimana pelayanan Puskesmas
Semen secara Umum :
a. Memuaskan
b. Cukup
c. Tidak Memuaskan

C. Akses / Jarak
1. Apakah Letak Puskesmas jauh dari tempat tinggal / rumah ?
a. Ya
b. Tidak
2. Berapa kira – kira Jarak Rumah ke Puskesmas ?
a. 1- 4 Km
b. 5-10 Km
c. > 10 Km
3. Dengan Sarana Transportasi apa untuk berobat ke puskesmas ?
a. Berjalan Kaki
b. Motor
c. Mobil
d. Ojek / Kendaraan umum
4. Jika tidak ada sarana transportasi apakah tatangga anda mau mengantar ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
5. Harapan anda tentang Fasilitas Kesehatan di wilayah anda?

102
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

103
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

104
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN 2016

105

Anda mungkin juga menyukai