Akhmad Fauzf
Abstrak
lndonesia adalah nega'a yang oarangkal: bag:sebdg an l- a.angan
lerkend [enonei d Durch Desed\F odn RFsoLrrce Curs". Dendan
sumber.daya alam dan kekayaan tingkungan yang begitu tjnggi,
lndones;a masjh belum juga mampu mengembangt<an e[onomii]a
sejajardengan negara-negara maju yang bahkan iebenarnya tidik
memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kerusakan terhadap
sumb"r d_dya d dm oan IngkLngal cpcara gdris besd. oipicu
oleh dua {aklo. Pertamd. pola l,o-sJm\,rcomsumption patte,nl
dan.yarrg.kedua sering disebut sebagat policy failure 'ke;Eagatan
kebijal-"1r. Keb;a^an erononiyarg berrirat marnet fr;endta;a an
''acc.ssa4 coqdit;on_ sementara keoijdl-an
el.onora ydngber.ildt
e4vtronmentat /rrendlv .netupol.an sr,fficiFrl condirio4 oagl
pembangunan ekonomi lndonesia di masa raenclatang. Oleh sebal
tIu, dual appraach antara kebijaka n ekonom iyang be-rsifat market
friendly dan environmental friendlysangaflah diterlukan.
Sistem
Lingkungan
EkstraksiSDAL
Deacon, R.t 1994. Deforcstation and the Rule ofLaw in a Cross Section
ofCountries. Land Economics 70(4) 414-430.
Shiva, V 2000. Stoten HaNest. The Hijac4ing of the Globa! Food Supply.
South End Press. Carnbridge. l\4A