Anda di halaman 1dari 13

MORFOLOGI AKAR

LAPORAN PRAKTIKUM SPT 2


yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan 2
dibina oleh Ibu Murni Saptasari M.Si dan Ibu Umi Fitriyati M.Pd.

Oleh :
Shofa Tasya Khaqima
(180341617576)
Offering C/ Kelompok 1

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
SEPTEMBER 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1. Mengamati struktur morfologi akar


2. Mengetahui sistem perakaran akar
3. Mengetahui bentuk-bentuk akar
4. Mengetahui jenis-jenis akar yang terspesialisasi

1.2 Dasar teori

Akar adalah salah satu organ fital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi sebagai
penguat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di dalam tanah,
mengangkut air dan zat makanan yang diperlukan pada tubuh tumbuhan dan ada juga yang
berfungsi sebagai penimbunan atau penyimpanan cadangan makanan. Hal tersebut
menyesuaikan dengan sistem pada setiap tumbuhan yang berbeda-beda (Augustina, 2004).

Akar mempunyai dua tipe pertumbuhan, yaitu: pertumbuhan primer dan sekunder.
Akar dapat mengalami pertumbuhan primer maupun sekunder. Perbedaan tersebut sesuai
dengan perbedaan jaringan meristem. Pertumbuhan primer berasal dari jaringan meristem
apikal, sedangkan pertumbuhan sekunder berasal dari jaringan meristem cambium (Agustina.
2004).

Menurut sistemnya, perakaran dibagi menjadi dua. Yaitu akar tunggang dan akar
serabut. Pada akar juga terdapat akar yang terspesialisasi, untuk menyesuaikan dengan
keadaan tertentu yang mempunyai sifat misalnya: akar udara, akar penggerek atau penghisap,
akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut dan akar banir. Sedangkan
menurut bentuk-bentuknya adalah akar berbentuk sebagai tombak, berbentuk gasing dan
berbentuk benang atau filiformis (Tjitrosoepomo, 2005).

Pada umumnya akar dapat dibedakan menjadi beberapa bagian berikut:

a. Leher atau pangkal (collum), yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.

b. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda.

c. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat diantara leher akar dan ujungnya
d. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian akar yang tidak langsung bersambung
dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat
menumbuhkan percabangan lagi.

e. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.

f. Rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang merupakan penonjolan
sel kulit luar akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, Dengan adanya rambut
akar ini memperluas bidang penyerapan pada akar.

g. Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan
yang berfungsi untuk melindungi ujung akar yang masih muda (Tjitrosoepomo, 2005).
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan

-Alat : 1. Lup

-Bahan : 1. Akar Bengkoang 7. Akar Kratok


2. Akar Pandan 8. Akar Sirih
3. Akar Tali Putri 9. Akar Monstera
4. Akar Bawang Merah 10. Akar Beringin
5. Akar Lombok 11. Akar Lamtoro
6. Akar Wortel

2.2 Hasil Pengamatan

NO HAL/ TUMBUHAN GAMBAR KETERANGAN


1 Sistem Akar Akar Wortel

Perakaran Tunggang
Tombak/ 1. Pangkal akar
Bentuk
Pensil 2. Batang akar
3. Rambut akar
Sebagai tempat
4. Tudung akar
menyimpan
Fungsi
cadangan
makanan.
2 Akar Pandan
Sistem
Tunggang
Perakaran
1. Leher akar
2. Akar primer
Bentuk Tongkat 3. Akar lateral
4. Serabut akar
Penunjang 5. Tudung akar

Fungsi tubuh
tumbuhan.
3 Sistem Akar Cabai
Tunggang
Perakaran

1. Leher akar
Bentuk -
2. Akar lateral
3. Akar
Menyerap zat
sekunder
nutrisi dan air 4. Akar primer
serta 5. Serabut akar
Fungsi 6. Tudung akar
menyokong
tubuh
tumbuhan.
4 Sistem
Akar tunggang Akar Sirih
Perakaran

Bentuk Sulur melekat


Melekatkan
1. Akar pelekat
tubuh
tumbuhan pada
Fungsi
substrat/
medium
pertumbuhan.
5 Sistem
Serabut
Perakaran Akar Bawang Merah

Filiformis/
Bentuk
benang. 1. Akar serabut
Menyerap
unsur nutrisi
Fungsi
dan air dari
dalam tanah.
6 Sistem Akar Bengkoang 1. Batang Akar
Tunggang 2. Akar Lateral
Perakaran 3. Serabut Akar
4. Leher Akar
Bentuk Gasing

Fungsi Sebagai tempat


penyimpan
cadangan
makanan.
7 Sistem Akar
Akar Keratok
Perakaran Tunggang
1. Akar primer
Bentuk 2. Serabut akar
3. Akar
Menyerap
sekunder
unsur nutrisi 4. Akar Lateral
Fungsi
dan air dari
dalam tanah.
8 Sistem Akar
Perakaran Tunggang
Akar Beringin
1. Gantung
2. Tiang
Bentuk 3. Banir/
Papan
1. Sebagai 1. Akar gantung
2. Akar tiang
alat 3. Akar banir
repirasi.
2. Sebagai
Fungsi
penunjang/
penyangga
tubuh
tumbuhan.
9 Sistem Akar
Perakaran Tunggang Akar Monstera
Sulur
Bentuk
merambat.
Sebagai alat
1. Akar Utama
perlekatan 2. Akar Lekat
yang 3. Serabut Akar

Fungsi melilitkan
tubuh
tumbuhan pada
inang.
10 Sistem
Tunggang
Perakaran
Akar Lamtoro
Bentuk Banir

Sebagai 1. Leher Akar


penunjang/ 2. Akar Banir
penyokong
Fungsi
tubuh
tumbuhan agar
lebih kokoh.
11 Sistem
-
Perakaran
Sulur Akar Tali Putri
Bentuk
merambat.
Sebagai alat
1. Akar
perlekatan
Penghisap
yang
Fungsi melilitkan
tubuh
tumbuhan pada
inang.

BAB III

PEMBAHASAN

Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya tubuh


tumbuhan. Untuk menyerap air dan zat makanan yang terlarut di dalam air dan dari dalam
tanah, Mengangkut air dan zat makanan ke bagian tubuh tumbuhan yang memerlukan,
terkadang juga sebagai tempat untuk penimbunan makanan (Hidayat, 1995).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah sebagai alat yang menghubungkan
tanaman ke tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari suatu organ ke organ lain tanaman. Akar
juga memiliki fungsi tambahan yaitu tempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi, tempat
penyimpanan bahan cadangan makanan,misalnya: kabohidrat, tempat penghasil fitohormon,
misalnya sitokinin (Estiti. 1994).

Dari praktikum yang telah dilakukan, akar pada tumbuhan bengkoang, pandan, tali putri,
bawang merah, lombok, wortel, kratok, sirih, monstera, beringin dan lamtoro memiliki jenis
dan bentuk akar yang tak selalu sama. Tumbuhan bengkoang termasuk dalam sistem
perakaran tunggang. Menurut Tjitrosoepomo (2005) akar tunggang adalah akar primer atau
akar lembaga yang terus tumbuh membesar dan memanjang. Akar ini akan menjadi akar
pokok yang menopang tegaknya tumbuhan dan dalam perkembangannya membentuk cabang
akar yang lebih kecil. Akar bengkoang memiliki bentuk akar seperti gasing yang memiliki
ciri-ciri yaitu akar yang menggembung dan ujungnya sempit meruncing, yang memiliki
fungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Tjitrosoepomo (2005) bahwa akar yang berbentuk gasing memiliki pangkal yang besar
membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing,
seperti pada bengkoang. Bengkoang adalah modifikasi akar tunggang tidak bercabang dengan
bentuk seperti gasing. Modifikasi ini terjadi karena memiliki fungsi khusus, dan modifika ini
merupakan bentuk penyesuaian diri mereka terhadap lingkungannya agar tetap hidup.
Berdasarkan percabangannya Bagiannya ada leher akar, batang akar, serabut akar, ujung
akar, dan tudung akar (Estiti,1994).

Selanjutnya pada tumbuhan pandan, juga termasuk dalam sistem perakaran tunggang
dan memiliki bentuk akar tongkat yang memiliki fungsi sebagai penunjang tubuh tumbuhan
pandan tersebut. Pada akar tumbuhan tali putri tidak memiliki sistem perakaran dan bentuk
akarnya adalah sulur merambat. Pada tali putri akarnya berupa haustorium yang berbentuk
bulat yang merupakan penghubung antara tali putri dengan inangnya, melalui inilah tali putri
mengambil sari makanan dari inangnya (Dasuki, 1994). Selanjutnya adalah pada tanaman
bawang merah yang memliki sistem perakaran serabut. Menurut Rosanti (2013) akar serabut
adalah akar yang timbul dari pangkal batang sebagai pengganti akar primer atau akar
lembaga yang mati. Bawang merah memiliki bentuk akar yang filiformis atau seperti benang
yang berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari dalam tanah.
Pada tumbuhan lombok memiliki sistem perakaran tunggang dan juga memiliki
bentuk akar filiformis. Pada tumbuhan ini memiliki bentuk yang filiformis yang memiliki
fungsi sebagai penyerap air dan mineral serta penyokong tubuhnya. Selanjutnya pada
tumbuhan wortel, tumbuhan ini juga memiliki sistem perakaran tunggang dan bentuk akarnya
menyerupai tombak. Akar ini memiliki fungsi yaitu sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Wortel adalah modifikasi akar tunggang tidak bercabang dengan bentuk seperti
tombak, bagian yang terlihat adalah serabut akar, pangkal akar, batang akar, ujung dan tudung
akar (Estiti, 1994).

Pada akar tumbuhan kratok memiliki sistem perakaran tunggang dan juga bentuk akar
yang filiformis atau seperti benang. Fungsi akar tersebut pada tumbuhan kratok adalah untuk
menyerap air dan at hara dari dalam tanah. Sedangkan pada sirih adalah memiliki sistem
perakaran serabut dan bentuk akarnya adalah filiformis, yang memiliki fungsi untuk
melekatkan tubuhnya pada inang. Selanjutnya pada tumbuhan montera memiliki sistem
perakaran tunggang dan bentuknya sulur merambat. Akar ini memiliki sifat membelit dengan
memeluk inangnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tjitrosoepomo (2005) bahwa akar
pembelit itu untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya.

Pada akar tumbuhan beringin sistem perakaranya yaitu tunggang, memiliki bentuk
akar banir dan tiang. Yang terakhir adalah akar lamtoro yang memiliki sistem perakaran
tunggang dan memiliki bentuk akar banir. Akar banir adalah akar yang banyak terdapat pada
tumbuhan jenis tropis dan berbentuk seperti papan yang miring untuk memperkokoh
berdirinya batang pohon yang tinggi besar (Muhlisah, 2007).

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Akar merupakan bagian tumbuhan yang sangat penting dan berada di dalam tanah. Bagian-
bagian pada tubuh akar yaitu Leher atau pangkal (collum), ujung akar (apex radicis), batang
akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis)
rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis) dan tudung akar (calyptra). Akar memiliki dua
sistem perakaran, yaitu tunggang dan serabut. Pada akar juga terdapat akar yang
terspesialisasi, untuk menyesuaikan dengan keadaan tertentu yang mempunyai sifat misalnya:
akar udara, akar penggerek atau penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar
tunjang, akar lutut dan akar banir. Sedangkan menurut bentuk-bentuknya adalah akar
berbentuk sebagai tombak, berbentuk gasing dan berbentuk benang atau filiformis.

4.2 Saran

 Jika masih ada yang kurang dalam laporan ini, mohon diberi petunjuk agar praktikum
selanjutnya bisa lebih baik.
 Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, mahasiswa diharapkan diarahkan
untukkeaktifan para praktikkan dalam melakukan praktek dan pemahaman materi.

DAFTAR RUJUKAN

Agustina. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Penerbit Rineka Cipta.Jakarta.

Dasuki, U.A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB

Hidayat.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:Penerbit ITB.

Hidajat, Estiti B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Bandung: Departemen Kebudayaan.

Muhlisah, 2007. Macam-macam akar. Jakarta: Erlangga

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:UGM Press.

LAMPIRAN

1. Akar Bengkoang 7. Akar Kratok


2. Akar Pandan 8. Akar Sirih

3. Akar Tali Putri 9. Akar Monstera

4. Akar Bawang Merah 10. Akar Beringin


5. Akar Lombok 11. Akar Lamtoro

6. Akar Wortel

Anda mungkin juga menyukai