Anda di halaman 1dari 8

8.

Tahap Perkembangan Keluarga

Perkembangan keluarga adalah proses perubahan dari sistem keluarga yang terjadi
dari waktu ke waktu meliputi perubahan interaksi dan hubungan di antara keluarga dari
waktu ke waktu. Perkembangan keluarga dibagi sesuai tahapan yang setiap tahap
perkembangan membutuhkan tugas atau fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut
dengan sukses.

Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai dengan kurun waktu tertentu yang
dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak prasekolah berbeda dengan keluarga dengan
remaja (Friedman, 2014).

Adapun tahapan perkembangan keluarga tersebut meliputi :

a. Tahap I pasangan baru (Keluarga Baru)


Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan wanita
(istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
 Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain
 Secara harmonis berhubungan dengan sanak saudara
 Perencanaan keluarga (keputusan tentang menjadi orang tua)
b. Tahap II Keluarga “child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
 Membentuk keluarga muda sebagai unit yang stabil (mengembangkan bayi
yang baru dalam keluarga)
 Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik mengenai tugas
perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota keluarga
 Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan
 Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran
menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek
c. Tahap III Keluarga dengan Anak Prasekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama sampai berusia 2,5 tahun dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga akan rumah, ruangan, privasi dan
keamanan yang memadai
 Menyosialisai anak
 Mengintegrasikan anak kecil sebagai anggota keluarga bru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak lain
 Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga (hubungan
pernikahan dan hubungan orang tua-anak) dan di luar keluarga (hubungan
dengan keluarga besar dan komunitas)
d. Tahap IV Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia
12 tahun. Pada fase ini pada umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing
anak memiliki aktivitas dan minat sendiri.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
 Menyosialisasi anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
membantu hubungan anak-anak yang sehat dengan teman sebaya
 Mempertahakan hubungan pernikahan yang memuaskan
 Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
e. Tahap V Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir pada usia 6-7
tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah anggotanya. Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta pada
tahap-tahap sebelumnya.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
 Menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab pada saat anak remaja telah
dewasa dan semakin otonomi
 Memfoksukan kembali hubungan pernikahan
 Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak
f. Tahap VI Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
Tahapan ini dimulai pada saat terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada sat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
 Memperluas lingkungan keluarga terhadap anak dewasa muda, termasuk
memasukkan anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan anggota
keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-anaknya
 Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
pernikahan
 Membantu orang tua suami istri yang sudah menua dan sakit
g. Tahap VII Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan terakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini
dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan anak dan perasaan gagal
sebagai orang tua
h. Tahap VIII Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan pensiun,
berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Berbagai
stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah
berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai sosial, kehilangan pekerjaan serta
perasaan menurunnya produktvitas dan fungsi kesehatan.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
 Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
 Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna antara orang tua
yang telah menua dan anak mereka
 Memperkuat hubungan pernikahan

Ditarik dari tahap perkembangan keluarga menurut Friedman (2014) kami akan
membahas tentang tahapan perkembangan keluarga dengan tahap anak usia prasekolah.

B. Konsep Dasar Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Anak prasekolah banyak belajar pada tahap ini, terutama di area kemandirian. Mereka
harus mencapai otonomi dan kemandirian yang cukup agar mampu menangani diri mereka
sendiri tanpa orang tua di berbagai tempat. Pengalaman di taman kanak-kanak, pusat
penitipan anak, atau program serupa lainnya adalah cara yang baik untuk membantu tipe
perkembangan ini.

Pada masa ini merupakan tahun yang sibuk, kini anak-anak mempunyai keinginan dan
kegiatan masing-msing di samping kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup serta
kegiatan-kegiatan orang tua sendiri.

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak usia 2,5 tahun dan diakhiri ketika anak berusia
5 tahun. Kehidupan keluarga selama tahap ini menjadi sibuk dan menuntut bagi orang tua.
Kedua orang tua harus mengatur mengatur waktunya sedemikian rupa, sehingga kebutuhan
anak, suami-istri dan pekerjaan dapat terpenuhi.

Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai kemampuan


dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat membantu keluarga
dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga yang
optimal (Friedman, 2014)

1. Tugas perkembangan Keluarga Prasekolah


Menurut Marilyn (2014), tugas perkembangan keluarga dengan usia prasekolah
adalah memenuhi kebutuhan anggota keluarga akan keamanan yang memadai untuk
mengeksporasi dunia sekitar mereka, dan kebutuhan orang tua akan privasi diri,
membuat rumah dan jarak yang adekuat menjadi masalah utama. Peralatan dan
fasilitas juga harus aman untuk anak-anak, karena alasan itu mortalitas dan disabilitas
pada tahap ini sebagai besar terjadi karena cidera. Mengkaji rumah tentang adanya
bahaya keselamatan merupakan hal yang penting bagi perawat kesehatan komunitas,
dan pendidikan kesehatan kemudian harus dimasukkan sehingga orang tua dan anak
mengenali kemungkinan resiko dan cara mencegah cidera.
Membantu anak untuk bersosialisasi. Anak prasekolah mengembangkan sikap diri
yang kritis (konsep diri) dan dengan cepat mengeskpresikan diri mereka sendiri,
sebagaimana yang terlihat dalam penangkapan berbahasa mereka yang cepat. Peran
yang lebih dewasa didapat oleh anak prasekolah, yang secara bertahap memikul
tanggung jawab lebih dalam perawatan diri mereka sendiri, dan membantu ibu atau
ayah dengan tugas rumah tangga. Yang penting, bukan masalah produktivitas anak,
tetapi pembelajaran yang terjadi.
Mengintegrasikan anak kecil sebagai anggota keluarga baru (anak kedua atau ketiga)
sementara tahap memenuhi kebutuhan anak lain. Pergeseran seorang anak oleh bayi
baru lahir secara psikologis adalah peristiwa yang sangat traumatis. Persiapan anak
menghadapi kedatangan bayi baru lahir, membantu memperbaiki situasi, terutama jika
orang tua sensitif dengan perasaan dan perilaku anak yang lebih tua. Persaingan
sibling sering diekspresikan dengan memukul atau memperlakukan bayi baru lahir
secara negatif, berperilaku agresif dan aktivitas yang mencari perhatian. Cara terbaik
menghadapi persaingannya dengan meluang waktu tertentu setiap secara eksklusif
untuk berhubungan dengan anak yang lebih tua guna memberikan mereka kepastian
bahwa ia tetap disayang dan diinginkan menjadi lebih sulit.
Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga (hubungan pernikahan dan
hubungan orang tua-anak) dan diluar keluarga (hubungan dengan keluarga besar dan
komunitas). Suami-ayah umumnya lebih banyak terlibat dalam tanggung jawab rumah
tangga selama tahp perkembangan keluarga ini dibandingkan selama tahap-tahap
yang lain dengan presentasi terbesar pada tahap ini dihabiskan pada aktivitas
pengasuhan anak. Kontak ayah-anak memiliki efek menguntungkan pada anak
termasuk nilai psikososial yang lebih tinggi, harga diri lebih besar, masalah perilaku
lebih sedikit, pencapaian akademik lebih tinggi dan hubungan dengan teman sebaya
yang lebih baik.
H. Struktur dan fungsi keluarga

Struktur peran yang menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga secara


formal maupun informal dikeluarga maupun dimasyarakat, bagaimana cara keluarga
berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga
dalam menciptakan komunikasi. Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan. Fungsi keluarga dalam mendukung keluarga terhadap
anggota lain, fungsi perawatan kesehatan (pengetahuan tentang sehat/sakit, kesanggupan
keluarga)

i. Fungsi perawatan kesehatan


Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan pada anak
prasekolah, sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat luasnya masalah. Definisi
dari keluarga tentang sehat/sakit dan tingkat pengetahuan keluarga bagaimana
mendefenisikan kesehatan anak usia prasekolah dalam mengambil keputusan,
merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan.
j. Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, apakah ada merencanakan jumlah anggota keluarga,
metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.
k. Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan,
dan memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya meningkatkan status
kesehatan keluarga.
l. Stres dan koping keluarga
Stresor jangka pendek yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu kurang lebih 6 bulan. Bagaimana kemampuan keluarga berespon terhadap
stressor. Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
Strategi adaptasi difungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan. Biasanya stressor jangka pendek, ibu tidak bisa memenuhi peran.
Sterssor jangka panjangnya sekolah anak.
m. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga dengan tahap
perkembangan anak prasekolah.
n. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
Perumusan Diagnosa Keperawatan

Diaganosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau masyarakat
yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan sitematis,
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab
melkasanakannya (Tantut, 2012).

Diagnosa tahap perkembangan keluarga pada tahap anak prasekolah yang mungkin muncul :

1) Gangguan penyesuaian individu


2) Risiko cidera

Keluarga mampu Keluarga mampu


memodifikasi memodifikasi
lingkungan : kontrol lingkungan : kontrol
resiko dan keamanan resiko dan keamanan
2601 - Iklim sosial 4410 - Pengaturan
keluarga tujuan saling
merugikan
Keluarga mampu Keluarga mampu
memanfaatkan memanfaatkan
fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
yang ada yang ada
dimasyarakat dimasyarakat
- Perilaku - Panduan
patuh : sistem
Menggunakan pelayanan
jasa kesehatan
pelayanan
kesehatan
sesuai dengan
kebutuhan

B. Perencanaan Keperawatan keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga merupakan tindakan yang ditentukan oleh perawat


bersama-sama sasaran yaitu keluarga untuk dilaksanakan, sehingga masalah kesehatan dan
masalah keperawatan yang telah diidentifikasi dapat diselesaikan.

Menetapkan prioritas masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan skala


menyusun prioritas asuhan keperawatan keluarga.
No. Kriteria Skor Bobot

1. Sifat masalah

Skala : Aktual 3

Risiko 2 1

Keadaan sejahtera/diagnosis sehat 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala : Mudah 2

Sebagian 1 2

Rendah 0

3. Potensi masalah untuk dicegah

Skala : Tinggi 3

Cukup 2 1

Rendah 1

4. Menonjolnya masalah

Skala : Masalah dirasakan dan harus 2

segera ditangani 1 1

Ada masalah tetapi tidak perlu 0

ditangani

Masalah tidak dirasakan

Skoring :

a) Tentukan skore untuk setiap kriteria

b) Skore dibagi dengan makna tertinggi dan kalikan dengan bobot

c) Jumlah skore untuk semua kriteria (Tantut, 2012).


C. Implementasi Keperawatan Keluarga

Implementasi keperawatan keluarga merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan


keperawatan yang telah disusun perawat bersama keluarga inti pelaksanaan pemberian
asuhan keperawatan keluarga adalah perhatian. Perawat pada tahap ini menghadapi
kenyataan dimana keluarga mencoba segala daya cipta dalam mengadakan perubahan versus
frustasi sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Perawat harus membangkitkan keinginan untuk
bekerja sama melaksanakan tindakan keperawatan (Tantut,2012).

D. Evaluasi Keperawatan Keluarga

Evalusi keperawatan merupakan suatu langkah dalam memberi hasil asuhan yang
dilakukan dengan membandingan hasil yang dicapai berupa respon keluarga terhadap
tindakan yang dilakukan dengan indikator yang ditetapkan.

Hasil asuhan keperawatan dapat diukur melalui :

a. Keadaan fisik
b. Sikap/psikologis
c. Pengetahuan atau kelakuan belajar
d. Prilaku kesehatan

Hasil evaluasi keperawatan keluarga akan menentukan apakah keluarga sudah dapat dilepas
dari pembinaan/asuhan pada tingkat kemandirian yang diinginkan, atau masih perlu tindak
lanjut. Bila kunjungan berkelanjutan maka perlu dibuat catatan perkembangannya (Tantut,
2012).

Anda mungkin juga menyukai