Anda di halaman 1dari 25
AKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL, PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH. NOMOR 323 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (11) Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Pedoman Pendaftaran Jemaah Umrah; : 1, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6338); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 186, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5345); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); 5. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); Menetapkan KESATU KEDUA, KETIGA KEEMPAT KELIMA 6. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 366}; 7. Keputusan Menteri Agama Nomor 221 Tahun 2018 tentang Biaya Penyelenggaraan [badah Umrah Referensi; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH. Menetapkan Pedoman Pendaftaran Jemaah Umrah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan pelaksanaan pendaftaran jemaah umrah bagi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah, dan jemaah umrah. Format Surat Pendaftaran Pergi Umrah (SPPU), Surat Perjanjian Perjalanan Ibadah Umrah (SPPIU), Surat Pendaftaran Pergi Umrah bagi Petugas, Bukti Setor Biaya Penyelenggaraan Ibadah Umrah (BPIU}, dan Bentuk Id Card SISKOPATUH sebagaimana tercantum dalam Lampiran II, Lampiran Ill, Lampiran IV, Lampiran V, dan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 336 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pendaftaran Jemaah Umrah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Juli 2019 DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, ) an = en LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL, PENYELENGGARAAN HAJ! DAN UMRAH NOMOR 323 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH BABI PENDAHULUAN A, Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah umrah dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Dalam melaksanakan amanah tersebut, bagi PPIU yang akan memberangkatkan jemaah harus mei ki kemampuan sesuai yang dipersyaratkan, baik oleh Kementerian Agama maupun kementerian lain yang membidangi permasalahan tersebut. Oleh karenanya setiap PPIU yang akan memberangkatkan jemaah umrah dituntut memiliki_ kemampuan, profesionalitas, dan akuntabilitas agar tercipta pelayanan dan perlindungan yang maksimal kepada jemaah. ‘Animo masyarakat akan ibadah umrah setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, penambahan jumlah Jemaah umrah sangat signifikan, untuk tahun 1439H telah mencapai amgka satu juta lebih masyarakat muslim Indonesia melaksanakan ibadah umrah. ‘Terkait dengan hal tersebut, tantangan yang dihadapi dalam pengawasan penyelenggaraan ibadah umrah adalah belum dimilikinya system yang mampu memantau dan mengawasi secara komprehensif, mulai jemaah mendaftar, berangkat, selama di Arab Saudi, dan hingga pulang kembali ke tanah air. Berdasarkan data empirik atas permasalahan yang timbul pada penyelenggaraan ibadah umrah dapat diinventarisir sebagai berikut: 1, Jemaah tidak diberangkatkan oleh PPIU karena dana Jemaah tidak disetorkan kepada PPIU, 2. PPIU menyelewengkan dana ibadah umrah, 3. PPIU mematok harga terlalu rendah sehingga tidak mampu membiayai rangkaian perjalanan ibadah umrah; 4. Jemaah mendaftar pada Non PPIU sehingga kepastian keberangkatannya tidak mendapatkan jaminan; 5. Jemaah tidak dapat berangkat/pulang sesuai jadwal karena tiket tidak tersedia; 6. Jemaah tidak mendapatkan paket layanan sesuai dengan perjanjian tertulis dengan PPIU; 7. Jemaah sakit di Arab Saudi tidak mendapatkan pelayanan dan pendampingan dari petugas PPIU. Banyak hal yang menyebabkan adanya permasalahan tersebut diatas, antara lain jemaah kurang mendapatkan informasi tentang penyclenggaraan umrah, dan PPIU tidak memiliki komitmen pelayanan kepada jemaah. Selain itu keinginan masyarakat untuk melakukan ibadah umrah dengan biaya sernurah mungkin menjadi catatan yang perlu terus mendapatkan sosialiasai bahwa penyelenggaraan umrah telah memiliki standar layanan tertentu. Hal paling utama adalah belum adanya system pemantauan dan pengawasan ibadah umrah yang terpadu dan komprehensif dari berbagai pihak yang berkepentingan. . Tajuan Pecoman ini sebagai acuan dalam memberikan standar baku pendaftaran, pengurusan dokumen keberangkatan, tertib administrasi dalam pelaksanaan pendaftaran umrah, dan perlindungan kepada jemaah umrah. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi: 1. Pendaftaran umrah; Biaya Penyelenggaraan Ibadah Umrah (BPIU); Layanan dokumen Jemaah; BON Kewajiban dan Larangan; a Koordinasi, konsolidasi, dan sanksi D. Pengertian Umum Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: 10. ll Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah adalah rangkaian kegiatan perjalanan Ibadah Umrah di luar musim haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan Jemaah, yang dilaksanakan oleh pemerintah dan/atau penyelenggara perjalanan ibadah umrah. Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah yang selanjutnya disingkat PPIU adalah biro perjalanan wisata yang telah mendapat izin dari Menteri untuk menyelenggarakan perjalanan ibadah umrah Jemaah Umrah yang selanjutnya disebut Jemaah adalah setiap orang yang beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untuk menunaikan !badah Umrah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Pendaftaran Umrah adalah rangkaian kegiatan dengan tujuan mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah umrah, mulai dari pemilihan PPIU sampai dengan mendapatkan Nomor Porsi Umrah. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Umrah yang selanjutnya disingkat BPIU adalah sejumlah dana yang harus dibayar Jemaah yang akan menunaikan perjalanan ibadah umrah. Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus yang selanjutnya disebut SISKOPATUH adalah sistem pengelolaan data dan informasi penyclenggaraan perjalanan ibadah umrah dan haji khusus. Nomor Registrasi adalah nomor kodefikasi yang diterbitkan oleh Kementerian Agama bagi Jemaah yang telah memilih dan mendaftar pada PPIU. Nomor Porsi Umrah yang selanjutnya disingkat dengan NPU adalah nomor pendaftaran umrah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama bagi Jemaah yang telah mendaftar pada PPIU dan membayar BPIU. Surat Pendaftaran Pergi Umrah yang selanjutnya disingkat SPPU adalah bukti pendaftaran ibadah umrah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama yang didalamnya terdapat Nomor Registrasi. Bank Penerima Setoran yang selanjutnya disingkat BPS adalah bank yang berbasis syariah yang memiliki kerjasama dengan PPIU untuk menerima setoran BPIU. Perusahaan Asuransi Umrah adalah perusahaan asuransi yang berbasis syariah yang memiliki kerjasama dengan PPIU untuk melakukan perlindungan perjalanan ibadah umrah. 12 13. 14, 16, ie Jangka waktu keberangkatan adalah periode masa Jemaah mulai mendaftar hingga berangkat Setoran Awal BPIU adalah sejumlah dana yang disetorkan oleh Jemaah kepada PPIU melalui sistem switching pada BPS BPIU sebagai persyaratan pendaftaran jemaah. Setoran Lunas BPIU adalah sejumlah dana yang disetorkan oleh jemaah kepada PPIU melalui sistem switching pada BPS BPIU sebagai persyaratan pelunasan pendaftaran jemaah Provider Visa adalah PPIU yang telah mendapatkan ijin untuk melayani pengurusan dokumen perjalanan jemaah berupa visa umrah Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Direktur adalah Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus. A. w BAB Il PENDAFTARAN UMRAH Ketentuan Umum Ketentuan dalam Pendaftaran Umrah: 1. Pendaftaran Jemaah dilakukan setiap hari 2. Pendaftaran dilakukan oleh calon jemaah atau yang diberi kuasa pada PPIU sesuai dengan format pendafteran dan perjanjian yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Il dan Lampiran II] Keputusan ini, 3, Pendaftaran Jemaah ke PPIU dilakukan oleh calon jemaah di kantor pusat PPIU, kantor cabang PPIU, atau secara on-line pada situs PPIU. 4. Pendaftaran umrah oleh PPIU dilaksanakan terintegrasi dengan aplikasi SISKOPATUH. Persyaratan Persyaratan Pendaftaran Umrah: 1. beragama Islam; dan 2. memiliki Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku dan/atau identitas lain yang sah. Prosedur Pendaftaran Jemaah di PPIU Pendaftaran umrah dilakukan melaui prosedur sebagai berikut: 1, calon jemaah menyerahkan seluruh persyaratan kepada petugas PPIU dan mengisi formulir pendaftaran; s petugas PPIU meng-entry data identitas calon jemaah dan data pilihan paket program pada aplikasi SISKOPATUH; 3. entry data dilakukan paling lambat 1x24 (satu kali dua puluh empat} jam sejak calon jemaah menyerahkan seluruh persyaratan di PPIU; 4. PPIU mencetak bukti SPPU dan Surat Perjanjian Perjalanan Ibadah Umrah (SPPIU) yang dicetak melalui aplikasi SISKOPATUH masing-masing sebanyak 2 (dua) rangkap dengan rincian sebagai berilcut: a. rangkap pertama untuk Jemaah; dan b, rangkap kedua untuk PPIU SPPU mencantumkan Nomor Registrasi Jemaah. PPIU wajib menjelaskan isi perjanjian kepada calon Jemaah sebelum ditandatangani oleh kedua belah pihak; 7. Dalam hal pendaftaran umrah dilakukan secara online, perjanjian kepada calon jemaah ditandatangani oleh kedua belah pihak setelah calon jemaah datang atau bertemu dengan PPIU; dan 8. PPIU wajib menyerahkan SPPU dan SPPIU kepada jemaah sebagai dasar pembayaran BPIU . Ketentuan Pendaftaran Petugas PPIU Dalam melakukan entry data identitas calon Jemaah, PPIU sebagaimana dimaksud dalam huruf C angka 2 harus memperhatikan hal-hal berikut: Lo lon petugas PPIU wajib mendapatkan rekomendasi dari PPIU; ” calon petugas PPIU wajib mengisi formulir pendaftaran petugas scbagaimana dimaksud dalam Lampiran IV; 3. PPIU wajib melakukan input data identitas calon petugas pada aplikasi SISKOPATUH untuk mendapatkan NPU; 4. PPIU menerbitkan SPPU sebagai bukti Pendaftaran Umrah yang mencantumkan NPU dibubuhi stempel PPIU sebanyak 2 (dua) lembar sesuai dengan peruntukan: a. lembar pertama bermaterai secukupnya untuk Petugas PPIU; dan b. lembar kedua untuk PIU. 5. SPPU untuk petugas ditandatangani oleh petugas yang bersangkutan dan pimpinan PPIU, BAB III BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH UMRAH. A. Besaran BPIU 1. Besaran BPIU ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam SPPIU antara jemaah dan PPIU, 2. BPIU dibayarkan oleh Jemaah /kuasa Jemaah ke rekening PPIU melalui BPS yang berbasis syariah yang telah memiliki kerja sama dengan PPIU. 3. Besaran setoran awal BPIU paling sedikit Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) 4. BPIU dianggap lunas setelah mencapai jumlah Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), 5. Pembayaran BPIU dapat dibayar/dicicil sebanyak 3 (tiga) kali pembayaran sampai dengan batas lunas. 6. Komponen BPIU terdiri atas biaya administrasi pendaftaran dan pembatalan Jemaah; b. biaya perlengkapan umrah (tas bagasi, tas kabin, kartu identitas, dan atribut lainnya), pengurusan dokumen (visa), handling di tanah air dan Arab Saudi, serta petugas PPIU yang akan melayani Jemaah; biaya perlindungan Jemaah /asuransi; a 9 biaya bimbingan manasik; biaya transportasi udara dari tanah air ke Arab Saudi pergi pulang; dan 1. biaya program umrah untuk paket layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Arab Saudi. 7. BPIU yang penyetorannya dikuasakan oleh Jemaah kepada petugas PPIU, harus sudah disetorkan ke BPS BPIU paling lambat 3 hari sejak BPIU diterima oleh petugas PPIU; 8. Pencairan/penarikan setoran BPIU setiap Jemaah dapat dilakukan setelah BPIU Jemaah yang bersangkutan telah mencapai paling sedikit Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan waktu penarikan paling sedikit 1 (satu) hari setelah mencapai jumlah dimaksud; 9. BPIU wajib dikembalikan kepada Jemaah bila yang bersangicutan mengundurkan diri karena sakit, wafat, atau alasan lainnya, serta tidak diberangkatkan ke Arab Saudi paling lambat 6 (cnam) bulan sejak pendaftaran atau paling lambat 3 (tiga) bulan sejak BPIU lunas 210 : B. Prosedur Pembayaran BPIU di BPS BPIU i wo Pembayaran BPIL! di BPS BPIU dilakukan melalui tahapan: a. Jemaah atau kuasa Jemaah melakukan pembayaran ke rekening PPIU pada BPS BPIU yang memiliki kerja sama dengan PPIU dan terhubung dengan aplikasi umrah; b. Pembayaran BPIU dapat dilakukan melalui pemindahbukuan, transfer, maupun pembayaran secara tunai; c. Jemaah atau kuasa Jemaah membayar setoran awal BPIU dalam bentuk rupiah ke rekening PPIU pada BPS BPIU sesuai pilihan paket umrah; d. BPS BPIU melakukan input nomor registrasi Jemaah ke dalam aplikasi switching SISKOPATUH; ¢. BPS BPIU menerbitkan bukti pembayaran setoran BPIU sebanyak 2 (dua) lembar yang dicetak melalui aplikasi dengan peruntukan: 1) lembar pertama bermaterai secukupnya untuk Jemaah; dan 2) lembar kedua untuk PPIU; NPU tercantum dalam bukti pembayaran setoran BPIU, Jemaah/kuasa Jemaah dapat melakukan pembayaran BPIU sebanyak 1 (satu) kali sampai dengan 3 (tiga) kali dan setiap kali melakukan pembayaran harus diterbitkan bukti pembayaran setoran BPIU Apabila terdapat paket layanan ibadah umrah yang memiliki nominal lebih dari Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), setoran lunas ditetapkan sejak tanggal Jemaah telah menyetor _ sebesar Rp20.000.000,00. Jemaah yang telah melakukan setoran awal BPIU wajib diberangkatkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah pendaftaran. Jemaah yang telah melakukan setoran lunas wajib diberangkatkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tanggal pelunasan. ities BAB IV LAYANAN DOKUMEN JEMAAH A. Pengurusan Dokumen Keberangkatan 1. Pengurusan dokumen dilakukan oleh PPIU setelah Jemaah mendapatkan NPU, 2. PPIU wajib menginput data perjalanan umrah di aplikasi SISKOPATUH, berupa: a. nomor paspor; b. tanggal keberangkatan; c. tanggai kepulangan; d. nama maskapai keberangkatan; €. nama maskapai kepulangan, nama hotel di Makkah; nama hotel di Madinah; nama hotel di Jeddah (jika ada); poe nama hotel di negara transit (jika ada); J. nama syarikah bus dan no kontrak di Arab Saudi; k. nama provider visa; 1. nama petugas di Arab Saudi (muthowwif); m, nama petugas PPIU yang menyertai Jemaah; dan n. nomor telepon/handphone petugas di Arab Saudi Pengurusan visa umrah dilakukan oleh PPIU atau provider visa. 4. PPIU atau provider visa menerima pengajuan visa umrah sejak Jemaah mendapatkan NPU. 5. PPIU atau provider visa memastikan keberangkatan, kepulangan, layanan ukomodasi, dan transportasi selama di Arab Saudi atas masing-masing Jemaah yang diajukan oleh PPIU. 6. PPIU atau provider visa melakukan pengurusan visa pada sistem informasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. 7. PPIU atau provider visa menginput data nomor visa jemaah pada aplikasi SISKOPATUH bila visa telah terbit. B. Penerbitan Kartu Identitas Jemaah 1. Setiap Jemaah yang berangkat ke Arab Saudi wajib mendapatkan kartu identitas jemaah umrah. -12- 2. Kartu identitas Jemaah memuat nama, foto, nomor paspor, NPU, QR code jemaah, nama dan logo PPIU, alamat PPIU, serta nama petugas PPIU dan nomor telepon. 3. Bentuk dan format kartu identitas Jemaah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Keputusan ini. 4. PPIU wajib mencetak kartu identitas dari aplikasi umrah. wo Pencetakan kartu identitas tidak dapat dilakukan jika PPIU belum menginput data nomor tiket keberangkatan dan kepulangan Pengembalian Dana BPIU 1. Jemaah menerima pengembalian dana BPIU dalam hal: meninggal dunia sebelum keberangkatan menunaikan ibadah umrah; b. membatalkan keberangkatan karena alasan kesehatan atau alasan lain yang sah; atau c. tidak diberangkatkan oleh PPIU lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal pelunasan BPIU atau 6 (enam) bulan setelah setoran awal. 2. Bagi Jemaah yang meninggal dunia atau yang membatalkan keberangkatan karena alasan kesehatan atau alasan lain, abli waris atau Jemaah mengajukan pembatalan dan pengembalian BPIU kepada PPIU. 3. Bagi Jemaah yang tidak diberangkatkan oleh PPIU setelah melewati masa keberangkatan, Direktur Jenderal melakukan Klarifikasi kepada PPIU sebelum memerintahkan pengembalian BPIU kepada Jemaah. 4. Besaran pengembalian dana sesuai dengan BPIU yang telah dibayar setelah dikurangi biaya-biaya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam surat perjanjian. 5. PPIU wajib mengembalikan BPIU kepada Jemaah yang tidak diberangkatkan sesuai dengan jangka waktu keberangkatan, paling lambat 1 (satu) bulan sejak waktu keberangkatan berakhir. 6. Dalam hal PPIU dikenakan sanksi pembekuan atau pencabutan izin operasional, PPIU wajib mengembalikan BPIU kepada Jemaah. -13- BAB V KEWAJIBAN DAN LARANGAN A. Kewajiban dan Larangan PPIU 1 PPIU berkewajiban: membuka rekening yang akan digunakan untuk pembayaran BPIU pada BPS BPIU; b. PPIU dapat membuka rekening untuk atas nama kantor cabang PPIU yang sudah resmi terdaftar di Kementerian Agama dengan melampirkan SK Kantor Cabang; mendaftarkan calon jemaah melalui aplikasi umrah; d, mengurus dokumen keberangkatan Jemaah yang telah mendapatkan NPU; ¢. memiliki perangkat pengolah data clektronik beserta operator SISKOPATUH; f. menjaga kerahasiaan user ID dan password SISKOPATUH yang telah diberikan kepada setiap PPIU; g. memberikan informasi tentang paket layanan umrah, hak dan kewajiban Jemaah dan PPIU; h. membuat SPPIU yang bersifat mengikat antara PPIU dengan Jemaah dan menyampaikannya kepada Jemaal i, mencetak kartu identitas Jemaah melalui aplikasi umrah; j. menjaga keamanan seluruh dokumen Jemaah; k. melakukan monitoring pendaftaran umrah melalui aplikasi umr: dan 1, melakukan rekonsiliasi secara berkala dengan BPS BPIU secara berkala. PPIU tidak diperkenankan a. memberangkatkan Jemaah tanpa = menggunakan _aplikasi SISKOPATUH; b. membuka rekening bagi kantor cabang PPIU yang belum mendapatkan pengesahan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; c. menerbitkan SPPU, NPU, dan mencetak kartu identitas jemaah di luar aplikasi SISKOPATUH; d. mempersulit pengembalian BPIU bagi Jemaah yang batal berangkat; dan ¢. memberikan user ID dan password SISKOPATUH kepada Non PPIU. -14- B. Kewajiban dan Larangan PPIU yang Bertindak Sebagai Provider Visa 1. PPIU atau provider visa berkewajiban: a, memastikan tiket keberangkatan dan kepulangan, akomodasi, dan transportasi di Arab Saudi bagi seluruh Jemaah. b, memproses visa sesuai dengan permintaan PPIU; c. memiliki kontrak kerjasama dengan PPIU dalam memberikan layanan pemvisaan Jemaah; d. menginput nomor visa yang telah terbit atas seluruh Jemaah dan petugas pada aplikasi SISKOPATUH. 2. PPIU atau provider visa tidak diperkenankan: a. memproses visa sebelum Jemaah mendapatkan NPU; b, memproses visa sebelum PPIU menginput data jadwal keberangkatan, kepulangan, akomodasi, dan transportasi di Arab Saudi; c. memproses visa sebelum PPIU menginput nomor tiket keberangkatan dan tiket kepulangan. d, memfasilitasi non PPIU untuk melakukan pengurusan visa Jemaah; dan €, memproses visa Jemaah yang tidak terdaftar dalam aplikasi SISKOPATUH C. Kewajiban dan Larangan BPS BPIU 1. BPS BPIU berkewajiban: menerima pembukaan rekening setoran BPIU atas nama PPIU; memverifikasi dokumen SK Kantor Cabang PPIU yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sebelum kantor cabang PPIU membuka rekening untuk transaksi pembayaran BPIU; c, menginput Nomor Registrasi Jemaah; d. memindahbukukan atau menerima pembayaran BPIU dari Jemaah/kuasa Jemaah ke rekening PPIU yang telah ditetapkan; e, menerbitkan lembar bukti pembayaran Jemaah dari sistem aplikasi umrah; f, menyerahkan bukti pembayaran lembar kesatu kepada Jemaah dan lembar kedua kepada PPIU; g. menginput data dan mendaftarkan petugas PPIU; dan h, melakukan rekonsiliasi secara berkala dengan PPIU. 2. -15- BPS BPIU tidak diperkenankan; a. menerima pembukaan rekening bagi kantor cabang PPIU yang belum mendapatkan pengesahan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; b. menerbitkan bukti pembayaran yang dicetak di luar sistem aplikasi SISKOPATUH; dan c. memberikan informasi kepada Jemaah di luar ketentuan perundang- undangan tentang penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah. D. Pelindungan Jemaah 1 3. wa 6 10. Dalam rangka memberikan perlindungan kepada Jemaah, PPIU wajib mengasuransikan setiap jemaah. Perlindungan berupa asuransi dilakukan oleh perusahaan asuransi yang berbasis syariah. Besaran biaya kontribusi perlindungan jemaah ditentukan oleh PPIU. Biaya perlindungan Jemaah wajib dibayarkan oleh PPIU kepada perusahaan asuransi syariah setelah Jemaah melakukan pelunasan BPIU Biaya asuransi dibayar oleh PPIU dengan memerintahkan BPS BPIU melakukan pendebetan rekening kepada perusahaan asuransi sebesar biaya kontribusi yang telah ditentukan Pembayaran asuransi dilakukan melalui BPS BPIU. Perusahaan asuransi syariah yang telah menerima pembayaran asuransi, wajib menerbitkan dan menginput nomor polis setiap Jemaah pada aplikasi umrah. Nilai manfaat perlindungan yang berhak diterima Jemaah paling sedikit meliputi: a. perawatan medis bagi Jemaah yang sakit selama di luar negeri; kecelakaan yang terjadi selama melakukan perjalanan umrah; meninggal dunia; kerusakan dan/atau kehilangan barang bagasi Jemaah; pemulangan jemaah medis darurat dan/atau Jemaah meninggal dunia; dan panos f. kegagalan berangkat dengan alasan yang telah diatur dalam perjanjian asuransi. Masa pertanggungan perlindungan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian asuransi. Perusahaan asuransi wajib membayar klaim asuransi kepada Jemaah sesuai ketentuan dan tidak diperkenankan mempersulit pengurusan klaim asuransi bagi Jemaah yang telah memenuhi persyaratan. -16- BAB VI KOORDINASI, KONSOLIDASI, DAN SANKSI A. Koordinasi dan Konsolidasi 1. BPS BPIU dan PPIU melakulan koordinasi dan konsolidasi pendaftaran umrah paling sedikit i (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, 2, Direktur dapat memanggil PPIU, Provider Visa, BPS BPIU, dan/atau perusahaan asuransi untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi pendaftaran umrah. 3. Koordinasi dan konsolidasi mencakup data pendaftar pada PPIU (lembar registrasi dan SPPU), data pembayaran BPIU, dan keberangkatan ke Arab Saudi B. Sanksi 1. PPIU yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam BAB V huruf A angka 2 poin a, poin b, poin e, dan poin d dikenakan sanksi aaministrasi berupa peringatan tertulis. 2. PPIU yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam BAB V huruf A angka 2 poin e dikenakan sanksi administrasi berupa pembekuan user id selama 6 (enam) bulan untuk proses pendaftaran Jemaah, 3. Bagi PPIU yang melakukan pengulangan pelanggaran salah satu atau keseluruhan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dikenakan sanksi administrasi berupa pembekuan user id selama 6 (enam) bulan untuk proses pendaftaran Jemaah. 4. PPIU yang melakukan pengulangan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dikenakan sanksi administrasi berupa pembekuan user id selama 12 (dua belas) bulan untuk proses pendaftaran Jemaah. 5. BPS BPIU yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam BAB V huruf C angka 2 poin a, poin b, dan poin c dikenakan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis 6. BPS BPIU yang melakukan pengulangan pelanggaran salah satu atau keseluruhan sebagaimana dimaksud dalam angka 5 dikenakan sanksi administrasi berupa pembekuan user id selama 6 (enam) bulan untuk proses pembayaran Jemaah -17- 7, PPIU yang bertindak sebagai provider visa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam BAB V huruf B angka 2 poin a, poin b, poin © dan poin d, dikenakan sanksi berupa pembekuan user id selama paling lama 6 (enam) bulan atau tidak dapat diberikan pengesahan kontrak sebagai syarat menjadi provider visa untuk paling lama 1 (satu) tahun 8. PPIU yang bertindak sebagai provider visa yang melakukan pengulangan pelanggaran salah satu atau keseluruhan sebagaimana dimaksud dalam angka 7, dikenakan sanksi berupa pembekuan user id selama paling lama 6 (enam) bulan atau tidak dapat diberikan pengesahan kontrak sebagai syarat menjadi provider visa untuk paling lama 2 (dua) tahun. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Pendaftaran Umrah 1 a Kewenangan mentransaksikan rekening atas nama PPIU untuk pembayaran BPIU, hanya dapat dilakukan oleh pihak-pihak berwenng sesuai Akta Pendirian maupun Akta Perubahan Terakhir PPIU yang telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Ham, Pihak-pihak berwenang sesuai Akta Pendirian ataupun Akta Perubahan Terakhir PPIU dilarang untuk memberikan kuasa transaksi kepada Kantor Cabang PPIU atau perwakilan atau pihak lain yang tidak memiliki kewenangan di dalam Akta Perusahaan Surat Perjanjian Perjalanan Ibadah Umrah ditandatangani antara Jemaah dengan PPIU berisi paket layanan umrah mencakup layanan di Arab Saudi paling sedikit meliputi rencana keberangkatan, akomodasi, transportasi darat dan/atau udara, pembatalan, asuransi dan lain-lain yang berkaitan dengan administrasi. Pendaftaran umrah dinyatakan sah setelah calon jemaah mendapatkan NPU. NPU hanya berlaku bagi Jemaah yang bersangkutan dan tidak dapat digantikan, Setiap PPIU mendapatkan 1 (satu) user id dan password yang dipakai untuk log in dalam aplikasi umrah dan wajib menjaga kerahasiaannya agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan; Pendaftaran yang dilakukan di kantor cabang PPIU wajib menggunakan aplikasi umrah dengan user id dan password yang telah diberikan kepada PPIU yang bersangkutan. Bagi PPIU yang melakukan perubahan —_kepemilikan/struktur organisasi/direksi, wajib melakukan registrasi ulang terhadap user id dan password aplikasi umrah. 10, -19- Dalam hal terdapat kehilangan SPPU dan/atau SPPIU, PPIU dapat melakukan pencetakan ulang dengan terlebih dahulu mengirimkan surat kepada Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, c.q. Subdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Dalam hal terdapat kehilangan bukt! pembayaran BPIU, BPS BPIU dapat melakukan pencetakan ulang dengan terlebih dahulu mengirimkan surat ky pada Direictur Bina Umrah dan Haji Khusus, c.g. Subdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus dan surat pengantar dari PPIU. DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, R- NIZAR, oO -20- LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH @ Logo PPIU SURAT PENDAFTARAN PERGI UMRAH (SPPU) NOMOR REGISTRASI NAMA JEMAAH NOMOR IDENTITAS foe : JENIS IDENTITAS NIK/KITAS/KITAP/PASPOR NAMA AYAH KANDUNG ont TEMPAT, TANGGAL LAHIR : - JENIS KELAMIN PRIA/WANITA KEWARGANEGARAAN ——: WNI/WNA ALAMAT t DESA/KELURAHAN KECAMATAN KOTA/KAB PROVINSI NOMOR TELEPON NOMOR HANDPHONE PENDIDIKAN TERAKHIR PEKERJAAN PAKET PILIMAN RENCANA BERANGKAT BIAYA UMRAH :Rp. see 2019 Petugas PPIU Calon Jemaah Umrah DIREKTUR JENDERAL. PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, i) NIZAR g “21 LAMPIRAN IL KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH SURAT PERJANJIAN PERJALANAN IBADAH UMRAH (SPPIU) Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIK Alamat Pekerjaan sebagai calon Jemaah Umrah selanjutnya disebut PIHAK KESATU Nama NIK Alamat Jabatan sebagai perwakilan resmi PPIU selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Logo PPIU Bahwa kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian perjalanan ibadah umrah dengan ketentuan sebagai berikut: 1. bahwa PIHAK KESATU telah memilih PPIU bernama perjalanan yang akan menyelenggarakan ibadah umrah; 2. bahwa PIHAK KESATU telah memilih paket program umrah dengan BPIU sebesar Rp....secseeeses dengan ketentuan: a. lama perjalanan umrah sebanyak ..... hari b. akomodasi di = Makkah = pada_—Hootel...........Selama......hari, orang/kamar c. akomodasi di = Madinah ~—s pada_—sHiotel..........selama. orang/kamar -22- d. akomodasi di Jeddah pada Hotel..........selama_ hari, orang/kamar €. Akomodasi di kota lain pada Hotel.........selama....,.hari, .....orang/kamar 4) 3. bahwa PIHAK KEDUA wajib memberangkatkan PIHAK KESATU paling lambat 6 (enam) bulan sejak penyetoran awal BPIU dan/atau 3 (tiga) bulan sejak pelunasan BPIU dan wajib memenuhi paket program umrah yang telah dipilih oleh PIHAK KESATU; 4. bahwa PIHAK KEDUA wajib mengasuransikan PIHAK KESATU berupa Asuransi Perjalanan Ibadah Umrah; 5. apabila terdapat pembatalan keberangkatan karena PIHAK KESATU meninggal dunia atau alasan kesehatan atau alasan lain yang sah, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan BPIU setelah dikurangi biaya administrasi dan pengurusan perjalanan umrah yang telah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA secara adil dan transparan; 6. apabila PIHAK KEDUA gagal memberangkatkan ibadah umrah PIHAK KESATU melebihi batas waktu yang ditentukan, maka BPIU wajib dikembalikan sebesar yang telah disetorkan oleh PIHAK KESATU; 7. Dalam hal terdapat perselisihan, maka kedua belah pihak sepakat akan menyelesaikan melalui jalur kekeluargaan terlebih dahulu sebelum ditempuh penyelesaian melalui jalur hukum. Demikian surat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani bersama-sama diatas materai serta dibuat dengan penuh kesadaran tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. : seen 2019 PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, Hr VE Nizar o -23- LAMPIRAN IV KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL, PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR TAHUN 2019 TENTANG Logo PPIU pee] SURAT PENDAFTARAN PERGI UMRAH BAGI PETUGAS NOMOR REGISTRASI NAMA PETUGASt teases NIK* NAMA AYAH KANDUNG* ‘TEMPAT, TANGGAL LAHIR : aed JENIS KELAMIN PRIA / WANITA KEWARGANEGARAAN :WNI / WNA ALAMAT DESA/KELURAHAN KECAMATAN KOTA/KAB PROVINSI NOMOR TELEPON NOMOR HANDPHONE, 2019 Pimpinan PPIU Petugas Umrah DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, Br . fe™ ARQ -24- LAMPIRAN V. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH ey Logo BPS BPIU | BUKTI SETOR BPIU NOMOR REGISTRASI NOMOR PORSI UMRAH NAMA JEMAAH NIK NAMA AYAH KANDUNG i TEMPAT, TANGGAL LAHIR : . renee a JENIS KELAMIN PRIA / WANITA ALAMAT DESA/KELURAHAN KECAMATAN KOTA/KAB PROVINSI JUMLAH SETORAN ERPs SALDO SETORAN P Rp... TANGGAL SETORAN. a s-+2019 Petugas BPS BPIU Jemaah/Kuasa Jemaah Umrah DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, pe LA MPIRAN-VI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL, PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENDAFTARAN JEMAAH UMRAH BENTUK ID CARD SISKOPATUH PT. ALAZHAR WISATA SUCI Tour Leader Muthawit Ahmiad Albar Syahrul Ramadhan 08561231234 08877231345, Hotel Makkah Hotel Madinah Hilton Makkah Shaza Al Madina Convention Hotel JEMAAH PT. ALAZHAR WISATA SUCE HP :08129991 11) Kantor Perwakilan DWI INDAH TANUWIDJAJA Mekah ‘Madinah NO PASPOR: 9087654321 Ibrahim Al Khai, Hijab, Maleeah 219% North Central Region ‘Musab Bin Oroaie Scudi Arabia Steet, Medina 44, +66 12537 1900 Saudi Arabin +966 14 8305800 fe DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJ! DAN UMRAK CATATAN: Warna id card halaman muka berwarna merah putih. Sisi sebaliknya, warna diserahkan kepada PPIU untuk menyusun dan mendesign warna dan font. DIREKTUR JENDERAL. PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH, FD 7,

Anda mungkin juga menyukai