HMTS 2017-2018
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, dan terpercaya dalam menjalankan
amanah kepengurusan.
HMTS PERIODE 2017-2018
C. Tujuan
Demi tercapainya tujuan tersebut, maka dibutuhkannya sebuah perangkat yang 3. Memberi gambaran tugas dan petunjuk spesifik sesuai manajemen kepengurusan
dijadikan standar pedoman kerja selama periode kepengurusan karena manajemen HMTS.
yang baik sangat diperlukan untuk menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena itu
D. Fungsi
dibuatlah sebuah “Standar Operasional Prosedur” yang selanjutnya disebut SOP.
Adapun fungsi dari SOP adalah sebagai berikut :
SOP perlu dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh mereka yang akan
melaksanakan kegiatan yang membawa nama Himpunan Mahasiswa Teknik 1. Sebagai cara untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan
Sipil(HMTS). pada pelaksanaan tugas/pekerjaan pada organisasi.
SISTEM KOORDINASI DAN MEKANISME KERJA ORGANISASI First Line Level Management berfungsi memastikan strategi, kebijakan
dan keputusan yang telah diambil oleh top dan middle management telah
Dalam sebuah organisasi yang baik harus terdapat sebuah manajemen
dijalankan dengan baik. Selain itu punya andil dan turut serta dalam proses
yang baik, dimana dalam hal ini manajemen tersebut harus memahami tugas,
pengimplementasian strategi dan proker yang telah ditetapkan. First Line Level
fungsi dan pola kerja dari manajemen itu sendiri. Bicara manajemen tentu terdapat
Management terdiri dari : Semua Staf Departemen.
sumber daya yang mengatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan kinerja
organisasi. Demikian juga dengan HMTS, hal tersebut didefinisikan sebagai >Pengurus Inti adalah Ketua Hima, Wakil Ketua Hima, Sekretaris,
berikut: Bendahara dan semua Koordinator Departemen.
a) Rapat Kerja I 1) Rutin dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan di awal bulan
i. Sosialisasi Visi, Misi dan Tujuan Organisasi oleh Ketua HIMA. 2) Diikuti oleh Ketua HIMA, Wakil Ketua Hima, Sekretaris dan Bendahara .
iv. Pembuatan, pembahasan dan Penetapan Program Kerja. b) Evaluasi program kerja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan
i. Laporan pengurus selama satu semester (sesuai periode). 1) Rutin dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan di awal bulan.
ii. Evaluasi Program dan Kinerja Pengurus. 2) Diikuti oleh Ketua Hima, Wakil Ketua Hima, Sekretaris, Bendahara, dan semua
Koordinator Departemen (jika berhalangan hadir digantikan dengan Stafnya atau
iii. Analisis dan Pembahasan program.
orang yang diberi kepercayaan).
iv. Rekomitmen Pengurus.
3) Agenda
v. Reshuffle Pengurus (jika diperlukan).
a) Silaturahim pengurus inti.
1) Rutin dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam dua pekan. 1) Dilaksanakan secara Insidental
2) Agenda 2) Agenda
b) Evaluasi program kerja yang telah dan sedang berjalan. b)Penyampaian Jobdesk oleh Ketua Panitia.
e. Rapat Koordinasi 3) Diikuti oleh panitia kegiatan, panitia SC, dan Koordinator Departemen yang
bersangkutan.
1) Rutin dilaksanakan 1 (satu) kali dalam sebulan
g. Rapat Istimewa
2) Agenda
1) Dilaksanakan secara Insidental
a)Silaturahim seluruh pengurus HMTS periode 2017-2018.
2) Agenda:
b) Sosialisasi program kerja terdekat dari setiap Departemen.
a) Menetapkan keputusan dan kebijaksanaan organisasi
c)Persiapan kegiatan setiap Departemen.
3) Diikuti oleh Ketua HIMA,Wakil Ketua Hima, Sekretaris, Bendahara dan semua
d) Penjadwalan aktivitas Departemen selanjutnya.
Ketua Departemen.
e)Diikuti oleh seluruh pengurus HMTS periode 2017-2018.
B. Mekanisme Kerja Organisasi c. Surat panggilan akan diberikan jika 2 kali surat teguran diabaikan.
1. Pelaksanaan d. Apabila surat panggilan masih tidak diindahkan maka pengurus yang
bersangkutan akan diberi surat keputusan penonaktifan.
Pelaksanaan tugas dan wewenang masing-masing pengurus diatur dalam
job description yang disusun oleh Ketua HMTS periode 2017-2018. e. Surat keputusan penonaktifan juga bisa dikeluarkan tanpa
memperhatikan poin-poin sebelumnya, sesuai kebijakan pimpinan
2. Hierarki Kepengurusan
organisasi(situasional).
Hierarki hubungan antara ketua dan staf kepengurusan adalah komando
5. Mekanisme Resuffle Pengurus
sedangkan antar staf kepengurusan adalah koordinasi.
Pengurus dapat diresuffle karena beberapa hal :
3. Mekanisme Laporan
- Memberhentikan diri
a. Setiap pengurus wajib melaporkan kegiatan kepada ketua HMTS paling
lambat 2 minggu setelah kegiatan. - Meninggal dunia
b. Jika dalam waktu yang ditentukan pengurus tidak memberikan laporan - Tidak Aktif dalam kepengurusan.
maka Ketua Hima berhak memberikan surat teguran.
- Mencemarkan nama baik HMTS
4. Mekanisme Peringatan dan Pemberian Sanksi
- Kebijakan Organisasi
a. Apabila terdapat pengurus yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai
Resuffle kepengurusan hanya dilakukan maksimal 1 kali dalam kepengurusan.
dengan aturan yang berlaku di HMTS, maka akan diberikan pertama
teguran secara lisan. Resuffle dapat dilakukan apabila memang dianggap penting dan mendesak, dan
atas kebijakan pimpinan organisasi.
b. Apabila peringatan pertama tidak diindahkan, maka akan diberikan
peringatan kedua berupa surat teguran.
Berisi parameter yang dapat dicapai dan diketahui selama proses kegiatan Pada bagian ini ditentukan isi kegiatan atau acara, tujuan dari setiap bagian dari isi
serta setelah kegiatan dilaksanakan. kegiatan.
Tujuan kegiatan disusun dalam dua tingkat, yaitu tujuan umum dan tujuan Pada bagian ini yang perlu dijelaskan adalah waktu pelaksanaan kegiatan, berapa
khusus. lama dan tempat serta perangkat yang akan digunakan.
Pada bagian ini diuraikan tentang persyaratan, hak dan kewajiban peserta, Pada bagian ini perlu dijelaskan mengenai jumlah biaya dan sumber biaya yang
dan jumlah peserta (bisa berupa perkiraan atau target). diusulkan secara terinci mengenai penggunaan biaya tsb.
B. Pembentukan Panitia Kegiatan d. Proposal Kegiatan harus sesuai dengan sistematika pembuatan proposal
kegiatan sebagai berikut:
Langkah-langkah pembentukan Panitia Kegiatan antara lain:
1) Latar Belakang
1. Pembentukan Panitia SC oleh Ketua Hima ataupun yang diberi wewenang oleh
Ketua HIMA. Bagian ini berisi latar belakang perlunya digelar kegiatan
kemahasiswaan yang diajukan.
2. Penunjukkan Ketua Pelaksana (Ketua OC) yang merupakan hasil musyawarah
panitia SC dan Ketua HIMA ataupun yang diberi wewenag oleh Ketua HIMA. 2) Landasan Kegiatan
3. Pembentukan Panitia Pelaksana(OC) melalui open rekruitment ataupun metode Di bagian ini dicantumkan undang-undang, peraturan pemerintah,
lainnya. keputusan, kebijakan serta pedoman tertulis yang relevan
melandasi kegiatan yang kan diselenggarakan.
C. Persiapan Kegiatan
3) Nama Kegiatan
Langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan antara lain :
bagian ini disebutkan nama atau judul kegiatan yang akan
1. Penyusunan proposal
diselenggarakan.
a. Proposal dibuat oleh sekretaris kepanitiaan, berkoordinasi dengan
4) Tema kegiatan
kesekretariatan.
Di bagian ini dirumuskan tujuan esensial tematis kegiatan.
b. Pembuatan proposal dilakukan maksimal 2 minggu sebelum acara
dilaksanakan. 5) Tujuan Kegiatan
c. Pembuatan proposal yang tidak sesuai jadwal tidak akan mendapat Di bagian ini dirumuskan tujuan yang langsung dan konkret. Bisa
persetujuan atau perijinan dari ketua HIMA. juga dirumuskan dua jenis tujuan, yakni tujuan umum dan tujuan
khusus kegiatan.
Pada bagian ini dirumuskan hal-hal yang menjadi sasaran kegiatan dalam rangka Dalam menyusun anggaran, sebaiknya didasarkan kepada rincian kegiatan yang
mendukung pencapaian tujuan. sesuai dengan tujuan program yang akan dipakai, sehingga akan memperlihatkan
kebutuhan anggaran secara realitas. Sumber dan besar dana harus dijelaskan secara
7) Peserta Kegiatan
agar mudah diketahui sumber dan besar pengalokasian biaya. Sumber dana
Di bagian ini dicantumkan siapa peserta kegiatan itu. Karena menyangkut izin kegiatan kemahasiswaan adalah sebagai berikut :
kegiatan, jika ada penceramah atau instruktur, maka identitas komponen ini pun
a. Iuran Kemahasiswaan
harus dicantumkan pula.
b. SPP/DPP(Dana Lembaga)
8) Waktu dan tempat
c. Sponsor, donatur, dan sumber lain yang halal dan tidak mengikat
Di bagian ini dijelaskan tentang lamanya waktu kegiatan dan tempat yang akan
digunakan. Tempat pelaksanaan kegiatan merujuk pada fasilitas ruangan, lapangan 12) Susunan Kepanitiaan
dan sebagainya. Sebaiknya diusahakan agar dalam penetapan waktu dan
a. Pembimbing
penggunaan tempat tidak terjadi bentrokan dengan kegiatan lain.
Tingkat Prodi : Kaprodi, Dosen Pembimbing
9) Materi Kegiatan
b. Penanggung jawab : Ketua HIMA
Pada bagian ini dijelaskan bentuk dan lingkup kegiatan yang akan
diselenggarakan. Dalam hal ini dicantumkan juga pengisi materi kegiatan. c. Panitia Pelaksana
10) Jadwal acara/kegiatan Panitia Pelaksana terdiri atas ketua pelaksana, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi
sesuai kebutuhan. .
Dalam penyusunan jadwal acara sebaiknya mencakup urutan kegiatan mulai dari
persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Dalam hal ini diperinci pula secara spesifik 13) Penutup
susunan acara dan para pelaksana yang terkait dalam kegiatan tersebut.
14) Lampiran
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR HMTS 2017-2018 8
Standar Operasional Prosedur
HMTS 2017-2018
e. Proposal yang telah di buat di cek oleh sekretaris terhadap 3. Menilai pencapaian tujuan dengan membandingkan pelaksanaan kegiatan
kesesuaiannya dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya.
f. Perijinan tidak akan diberikan apabila ada laporan kegiatan sebelumnya 4. Memberi saran-saran dan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan sejenis di
di bidang yang bersangkutan yang belum masuk ke Sekretaris waktu mendatang.
a. Rapat panitia 1. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan, panitia kegiatan wajib menyusun laporan
pertanggungjawaban dengan bantuan/konsultasi dengan Sekretaris dan Bendahara.
b. Perencanaan waktu
2. Ketua pelaksana melaporkan kegiatan kepada Ketua HMTS periode 2017-2018
c. Pembagian tugas
melalui Sekretaris dalam bentuk
d. Koordinasi seluruh elemen pelaksana dan pihak-pihak luar yang terlibat
a. Laporan yang sudah di print, disertai lampiran sebagai berikut :
e. Pemanfaatan lembar komunikasi untuk koordinasi.
1) Susunan Kepanitiaan
D. Pelaksanaan Kegiatan
2) Susunan Acara
1. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkan
3) Realisasi Anggaran Biaya
2. Koordinator Departemen yang berhubungan harus memantau jalannya acara dan
4) Proposal Kegiatan
mencatat hal-hal yang dianggap penting.
5) Bukti transaksi pengeluaran
E. Evaluasi Kegiatan
6) Daftar hadir peserta dan panitia
1. Mengevaluasi kegiatan dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan.
7) Administrasi dan arsip surat menyurat
2. Membahas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
3. Secara khusus disampaikan pula laporan keuangan kegiatan kepada Bendahara VIII. Hambatan-hambatan & Evaluasi : ______________________
4. Laporan tersebut harus sudah sampai ke tangan Sekretaris paling lambat 2 (dua) IX. Rekomendasi Kegiatan : _____________________________
minggu setelah pelaksanaan.
X. Fortopolio :
6. Laporan disusun rapi dan masukan ke dalam amplop cokelat disertai tulisan
Proposal
nama kegiatan, yang dialamatkan kepada Ketua HMTS Periode 2017-2018
Realisasi Anggaran Biaya
Format Laporan Kegiatan Makalah pemateri
Laporan kegiatan ..... (nama kegiatan) Nota
III. Tujuan Kegiatan : _____________________________ XI. Hari, Tgl. Bulan, Tahun Laporan : ____________________________
Berkas surat dan atau yang berhubungan dengan surat menyurat disusun Setelah dicatat dalam Buku Registrasi Surat Masuk lalu diparaf dan
berdasarkan klasifikasi dan penomorannya. Pihak yang bertanggung jawab dibubuhi tanggal penerimaan. Kemudian disampaikan pada pihak yang
mengatur penyusunan dan pengelolaan berkas adalah Sekretaris HMTS. bersangkutan untuk ditindak lanjuti.
1) Penerimaan Surat
Bila Departemen yang bersangkutan perlu membuat surat balasan, pihak
Surat yang diterima oleh Sekretaris terlebih dahulu disortir, mana yang tersebut harus memberitahukan kepada Sekretaris HMTS untuk dibuatkan surat
merupakan surat organisasi, surat pribadi/pengurus, atau surat-surat lainnya. balasan.
Surat yang diterima lalu dicatat dalam buku registrasi surat masuk. Berikut Setelah semua dilaksanakan, berkas surat disimpan oleh Sekretaris HMTS.
poin-poin yang dapat dicantumkan :
2. Surat Keluar
a) Nomor urut
1) Pembuatan Surat
b) Tanggal masuk
Surat yang ditujukan untuk pihak eksternal dan surat balasan (atas surat
c) Nomor surat masuk) dibuat oleh Sekretaris HMTS atas permohonan dari Departemen atau yang
berkepentingan. Jika diberikan kewenangan, maka Departemen dapat membuat
d) Asal surat (pengirim)
sendiri suart keluar yang diperlukannya dengan tetap memberitahu Sekretaris
e) Tujuan HMTS untuk meminta nomor surat.
f) Perihal
g) Keterangan
Surat yang dibuat lalu dicatat dalam buku registrasi surat keluar. Ada Jenis surat yang digunakan oleh pengurus HMTS adalah:
point-point yang dapat dicantumkan adalah sebagai berikut :
1. SPM = Surat Permohonan
a) Nomor Urut
2. STG = Surat Tugas
b) Tanggal keluar
3. SBA = Surat Berita Acara
c) Nomor surat
4. SPJ = Surat Perjanjian
d) Asal surat (pengirim)
5. SRD = Surat Rekomendasi
e) Tujuan
6. SPR = Surat Perintah
f) Perihal
7. SPT = Surat Pengantar
g) Keterangan
8. SUD = Surat Undangan
E. Penomoran Surat
9. SPB = Surat Pemberitahuan
SURAT UMUM
10.SUL = Surat Usulan
Kode penulisan : A/B/C/D/E/F/G
11.SPH = Surat Penghargaan
A. Nomor Surat
12.SKT = Surat Keterangan
Segala aktivitas pembuatan surat harus diketahui dan dilaporkan kepada
13.SPN = Surat Pernyataan
Sekretaris.
14.SKA = Surat Kuasa
2. EX = Surat ditujukan untuk ormawa atau lembaga eksternal HMTS Surat yang termasuk ke dalam surat khusus adalah surat keputusan. Setiap
surat keputusan yang dikeluarkan oleh Ketua HMTS memuat urutan-urutan
D. Pihak yang mengeluarkan
sebagai berikut :
Secara Eksternal poin D di tulis HMTS .Secara Internal surat ditandai dengan kode
1) Memperhatikan
sebagai berikut:
2) Menimbang
A1 = Ketua HMTS
3) Mengingat
A2 = Sekretaris
4) Memutuskan
A3 = Bendahara
5) Menetapkan
B1 = Departemen Kemahasiswaan
Kode penulisan : A/B/C/D/E/F
B2 = Departemen Humas
A. Nomor surat
B3 = Departemen Kerohanian
B. Kode berkas surat (SKP)
B4 = Departemen Kominfo
C. Pihak yang mengeluarkan
B5 = Departemen Minat Bakat
D. Kode lembaga
E. Kode lembaga adalah UP(Unper)Untuk eksternal dan HMTS untuk internal.
E. Bulan dikeluarkan surat (angka romawi)
F. Bulan dikeluarkan surat (angka romawi)
F. Tahun pembuatan surat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR HMTS 2017-2018 14
Standar Operasional Prosedur
HMTS 2017-2018
SURAT KEPANITIAAN
Kode Penulisan: A/B/C/D/E/F/G Dalam momen tertentu, kepanitiaan besar biasanya juga memiliki
Sekretaris sendiri yang membuat surat yang berkaitan dengan kepentingan
A. Nomor Surat
kepanitiaan tersebut. Dalam hal ini Sekretaris hanya bertanggung jawab
Penomoran surat disesuaikan dengan penomoran surat kepanitiaan untuk mengontrol (misalnya dalam hal penomoran surat) dan memberi
tersebut. bantuan yang diperlukan.
C. Lingkup Surat Surat yang telah dibuat lalu ditandatangani oleh pihak yang
berwenang yaitu :
D. Pihak Yang Mengeluarkan Panitia kegiatan
a. Surat Keputusan, ditandatangani oleh KETUA HMTS
E. Kode Lembaga
PERIODE 2017-2018
F. Bulan dikeluarkan Surat (Angka romawi)
b. Surat kepada pihak luar organisasi lingkup intra kampus yang
G. Tahun Pembuatan Surat bersifat umum/tidak mengikat (misalnya surat permohonan, surat izin,
surat undangan) ditandatangani oleh Koordinator Departemen dan Ketua
F. Wewenang Pembuatan Surat
HMTS atau Sekertaris dan Ketua HMTS atau Ketua Pelaksana Kegiatan
1. Pihak yang membuat dan Ketua HMTS. Bersifat mengikat dalam suatu hubungan kerja sama,
ditandatanganioleh Ketua Pelaksana, Ketua HMTS dan Pejabat yang
Surat umumnya dibuat oleh Sekretaris. Tetapi bisa saja
berwenang.
Departemen membuat surat sendiri dengan terlebih dahulu memberitahu
dan meminta nomor surat pada Sekretaris. Pada intinya, setiap surat yang
keluar harus diketahui oleh Sekretaris.
c. Ucapan terima kasih atas sumbangan/partisipasi/sponsor/ Departemen secara tertulis. Laporan akhir tiap departemen diketik rapi dengan
bantuan lain ditandatangani oleh Sekertaris dan Ketua HIMA. sistematika laporan sebagai berikut :
Menjaga ketertiban dan kerapihan administrasi merupakan tugas Staf 3) Kondisi Objektif
Departemen untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban organisasi
Kondisi objektif merupakan situasi riil yang dialami Departemen, biasanya
tentang perencanaan dan penyelenggaraan program organisasi serta untuk
berhubungan dengan kinerja Departemen, jumlah personil, kerja sama dan
menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan organisasi HMTS
koordinasi anggota Departemen serta peran dan fungsi yang diemban Departemen.
Periode 2017-2018.
4) Program Kerja
2. Petunjuk Administrasi Tiap Departemen
Merupakan rancangan program kerja yang dibuat oleh Departemen pada saat rapat
a. Laporan Akhir Tiap Departemen
kerja ataupun kegiatan insidental yang direncanakan selama periode kepengurusan.
Di akhir kepengurusan setiap Departemen wajib membuat laporan akhir
Merupakan program kerja yang dapat dilaksanakan selama periode kepengurusan Berisi saran dan rekomendasi bagi kepengurusan berikutnya mengenai segala hal
oleh Departemen. Pada bagian ini dicantumkan bagian-bagian berikut : yang dapat memperbaiki kinerja pengurus dan organisasi.
b) Tujuan Kegiatan Pada bagian penutup berisi harapan, tindak lanjut dan ucapan terima kasih.
Laporan akhir Departemen diserahkan kepada Sekretaris 3 (tiga) minggu sebelum
c) Waktu dan Tempat Kegiatan
Mumas HMTS PERIODE 2017 – 2018 dilaksanakan. Laporan dikumpulkan dalam
d) Peserta Kegiatan bentuk print out dan file.
f) Gambaran kegiatan Inventarisasi adalah salah satu hal yang tidak dapat dilepaskan dalam
kegiatan administrasi. Dengan menginventarisasi, dapat diketahui asset atau pun
g) Alokasi dana
barang-barang yang dimiliki oleh suatu organisasi. Inventaris yang ada haruslah
h) Hambatan-hambatan dijaga dan dipelihara agar tetap dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, dalam
peminjaman dan penggunaannya harus ada aturan jelas yang mengatur hal
i) Evaluasi dan rekomendasi
tersebut. Pengaturan dan pemeliharaan ini dilakukan oleh seluruh anggota
6) Hambatan-hambatan dan Evaluasi Himpunan khususnya staff kesekretariatan. Petunjuk Peminjaman dan Penggunaan
Inventaris:
Berisi hal-hal yang menghambat kinerja pengurus serta evaluasi yang dilakukan
untuk memperbaiki hal tersebut untuk memperbaiki kondisi, fungsi dan peran a.) Peminjamanan inventaris dilakukan dengan sepengetahuan pihak yang
organisasi khususnya sesuai Departemen garapannya. berwenang, dalam hal ini kesekretariatan
c.) Inventaris dikembalikan paling lambat dua hari setelah berlangsungnya acara BAB IV
d.) Peminjam harap mengkonfirmasikan kepada pihak kesekretariatan apabila STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
inventaris sudah dikembalikan
RAPAT
Petunjuk pemeliharaan dan penggunaan sekretariatan:
1. Pengantar
a.) Setiap bidang melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal yang
Rapat/pertemuan dapat digunakan sebagai wahana untuk mengukur dan
sudah ditetapkan mengevaluasi kemajuan kerja organisasi selama masa kepengurusan. Hasil-hasil
rapat, selain diketahui oleh pengurus yang terlibat pada rapat tersebut juga
b.) Menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban kesekretariatan
dimungkinkan semua pengurus HMTS PERIODE 2017- 2018 dapat mengetahui
c.) Melaksanakan tata tertib kesekretariatan hasil rapat tersebut.
d.) Staff Kesekretariatan memantau dan memelihara kesekretarian setiap harinya 2. Pimpinan Rapat
Sanksi-sanksi: a. Rapat Kerja dipimpin oleh Ketua HMTS, Wakil Ketua HMTS atau Sekretaris
atau pihak yang diberi wewenang oleh Ketua HIMA.
a.) Apabila terjadi kehilangan/kerusakan pada inventaris, maka peminjam wajib
menggantikan/memperbaiki inventaris tersebut b. Rapat Pimpinan dipimpin oleh Ketua HMTS.
b.)Apabila tidak melaksanakan tugas piket, maka bidang yang bersangkutan akan c. Rapat Pengurus Inti dipimpin oleh Ketua HMTS, Wakil Ketua HMTS atau
dikenakan denda sebesar Rp 20.000,00 Sekretaris atau pengurus inti yang diberikan wewenang.
*Untuk pemeliharaan inventaris d. Rapat Departemen dipimpin oleh Koordinator Departemen atau staf Departemen
yang diberikan wewenang.
e. Rapat Koordinasi dipimpin oleh Ketua HMTS, Wakil Ketua HMTS atau
Sekretaris atau pihak yang diberi wewenang oleh ketua HMTS.
f. Rapat Kepanitiaan dipimpin oleh Ketua Panitia, didampingi oleh Panitia SC. 4. Berita Acara Rapat
g. Rapat Istimewa dipimpin oleh Ketua HMTS, Wakil Ketua HMTS atau a. Berita Acara Rapat Kerja dibuat oleh pihak yang ditunjuk langsung oleh Ketua
Sekretaris atau pihak yang diberi wewenang oleh Ketua HMTS. HMTS.
a. Undangan Rapat Kerja dibuat oleh pihak yang diberi mandat oleh Ketua HMTS c. Berita Acara Rapat Pengurus Inti dibuat oleh Sekretaris.
kemudian diberitahukan kepada seluruh pengurus HMTS.
d. Berita Acara Rapat Departemen dibuat oleh Koordinator Departemen.
b. Undangan Rapat Pimpinan dibuat oleh Sekretaris atas mandat dari ketua HMTS
e. Berita Acara Rapat Koordinasi dibuat oleh pihak yang ditunjuk langsung oleh
kemudian diberitahukan kepada Pimpinan Eksekutif lainnya.
Ketua HMTS.
c. Undangan Rapat Pengurus inti dibuat oleh Sekretaris atas mandat dari ketua
f. Berita Acara Rapat Kepanitian dibuat oleh Sekretaris kegiatan.
HMTS kemudian diberitahukan kepada Koordinator Departemen.
g. Berita Acara Rapat Pimpinan dibuat oleh Sekretaris .
d. Undangan Rapat Departemen dibuat oleh Koordinator Departemen dan
kemudian diberitahukan kepada setiap Staf Departemennya.
e. Undangan Rapat Koordinasi dibuat oleh pihak yang diberi mandat oleh Ketua
HMTS.
g. Undangan rapat Istimewa dibuat oleh Sekretaris atas mandat dari ketua HMTS
kemudian diberitahukan kepada Pengurus Inti lainnya.
*Lampirkan Absensi Peserta Rapat 3. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat berupa semua pemasukan yang
diperoleh oleh HMTS baik dalam bentuk sumbangan atau donatur.
1. Departemen atau Panitia kegiatan yang bermaksud untuk meminta dana kegiatan 4. Saldo akhir tiap kegiatan harus dilaporkan dan diserahkan kepada bendahara
harus melengkapi persyaratan – persyaratan administratif yang sesuai dengan SOP sebagai kas HMTS maksimal 2 minggu setelah berakhirnya kegiatan.
kegiatan.
5. Laporan Keuangan akhir diserahkan bersama-sama dengan Laporan
2. Dana dapat dicairkan jika telah melengkapi persyaratan administrasi, baik itu Pertanggungjawaban pada kesekretariatan.
proposal, surat menyurat.
D. Aturan Tambahan
3. Dana tidak akan diberikan apabila laporan keuangan kegiatan sebelumnya
Bukti-Bukti Pemasukan/Penerimaan dan Pengelaran harus memadai. Laporan
belum diserahkan.
keuangan yang dibuat harus didukung oleh bukti-bukti/dokumen yang valid. Bukti-
C. Laporan Keuangan bukti yang memadai tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Setiap Bendahara kegiatan wajib membuat laporan keuangan sesuai format yang 1. Umum
telah ditentukan .
Agar dapat dilaporkan dalam laporan keuangan, semua jenis pendapatan
2. Data pendukung dilampirkan sebagai validitas laporan keuangan yang disusun dan pengeluaran harus disertai dengan bukti-bukti yang valid dan memadai sesuai
berdasarkan tanggal. Dokumen pendukung yang dijadikan lampiran pada laporan dengan ketentuan yang berlaku dalam HMTS.
keuangan per kegiatan/program kerja yaitu :
2. Bukti Pemasukan/Penerimaan Uang
a. Bukti-bukti pemasukan dana
a. Bukti pemasukan merupakan Tanda penerimaan uang yang diperoleh HMTS.
b. Bukti-bukti pengeluaran dana Dokumen bukti penerimaan uang diharuskan ada untuk membuktikan keakuratan
laporan keuangan dengan informasi yang terdapat di dalamnya sehingga
3. Laporan keuangan dibuat dalam bentuk soft file dan hard file satu rangkap untuk
memudahkan pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
diserahkan kepada bendahara selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan
dilaksanakan. b. Dokumen bukti penerimaan uang terdiri dari MoU, kwitansi, tiket atau kupon
c. Dokumen bukti penerimaan uang ditulis dengan tulisan yang bersifat permanen 3. Bukti Pengeluaran
(pulpen, spidol, tinta) dan mudah untuk dibaca
a. Dokumen bukti pengeluaran uang harus ada untuk membuktikan keakuratan
d. Dokumen bukti penerimaan uang harus memilki tulisan yang jelas tanpa coretan suatu pengeluaran uang sehingga memudahkan pengawasan yang dilakukan oleh
atau tip-X, alat penghapus lain yang bermaksud untuk mengoreksi segala informasi pihak-pihak yang berkepentingan.
yang terdapat di dalamnya.
b. Dokumen bukti pengeluaran uang terdiri dari Bon, struk, kwitansi, faktur atau
e. MoU harus memiliki atribut sbb : bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Diberi nomor urut c. Dokumen bukti pengeluaran uang ditulis dengan alat yang bersifat permanen
(pulepen, boxy, spidol, tinta) dan mudah untuk dibaca.
- Tanggal penerimaan
d. Dokumen bukti penerimaan uang harus memilki tulisan yang jelas tanpa coretan
- Nama, jabatan, alamat, nomor telepon pihak pemberi dan penerima uang
atau tip-X, alat penghapus lain yang bermaksud untuk mengoreksi segala informasi
tercantum dengan jelas
yang terdapat di dalamnya.
- Jumlah yang jelas dan sesuai dengan yang diterima
e. Dokumen bukti penerimaan uang harus dalam keadaan utuh (tidak ada sobekan
- Untuk penerimaan antara Rp 500.000 s.d. Rp 1.000.000 dilengkapi dengan yang signifikan, tidak boleh disambung, tidak rusak, tidak basah, bisa terbaca
materai Rp 3.000 dengan menggunakan alat bantu atau dengan bantuan orang lain).
- Cap lunas atau cap perusahaan f. Dokumen bukti pengeluaran uang harus berhubungan dengan pelaksanaan
kegiatan, baik secara operasional maupun nonoperasional dari kegiatan yang
- Tanda tangan pihak yang berkepentingan
sedang dilaksanakan dan memilki keterlibatan terhadap panitia kegiatan yang
- Nama jelas pihak yang berkepentingan membelinya.
g. Bukti yang memadai dianggap sah dan harus memiliki kriteria serta j. Dalam setiap bukti tidak diperkenankan adanya coretan, catatan tambahan atau
mencantumkan hal-hal sebagai berikut : catatan dengan tinta yang lain yang dapat mengaburkan keandalan bahan bukti.
Jika hal tersebut terdapat dalam tanda bukti, maka tanda bukti tersebut tidak valid.
- Kepala (kop) surat
k. Tiap tanda bukti harus diberi nomor bukti yang jelas dan dikelompokan beserta
- Mencantumkan tanggal pengeluaran kas
Departemennya serta berdasarkan urutan tanggal transaksi.
- Jumlah pengeluaran kas beserta deskripsinya yang jelas
E. Penutup
h. Untuk pembuktian biaya perjalanan, harus dicatat :
Hal-hal yang belum diatur dalam Standar operasional Prosedur Keuangan
- Nama yang melakuka perjalanan dan tanda tangan ini akan diatur dan ditetapkan oleh ketua Himpunan bersama Bendahara kemudian.
- Tanggal perjalanan
- Tujuan perjalanan
i. Untuk pembuktian transaksi lainnya yang tidak ada bukti transaksinya, maka
harus dibuat memo agar dapat dipertanggungjawabkan .
Sistem Komunikasi Intern Pengurus ini dalam pelaksanaannya di tuangkan Kode dibawah resmi dikeluarkan oleh pihak berwenang yang diberi mandat / izin
menjadi jaringan komunikasi yang memiliki pola dan alur sebagai berikut: oleh pimpinan:
Jaringan Komunikasi Statis Bersifat Langsung, jadi maksudnya informasi Kode Lingkup Pihak Yang Menerima:
yang disampaikan dari pihak berwenang langsung kepada target, tanpa ada
JKS1 Pimpinan Eksekutif
kewajiban target untuk meneruskan.(one to all)
JKS2 Pimpinan Eks + Koordinator Departemen
>Jaringan Komunikasi Dinamis
Jaringan Komunikasi Dinamis
Jaringan Komunikasi Dinamis merupakan Jaringan Komunikasi dimana
informasi yang disampaikan dari pihak berwenang diberikan kepada tiap-tiap Kode Batasan Pihak Yang Menerima
penanggung jawab yang dimana dalam hal ini memiliki kewajiban untuk
JKD1 Koordinator Departemen
D. Isi Demikian Standar Operasional Prosedur ini dibuat untuk dipahami dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang belum diatur dan dicantumkan
Untuk mempermudah dan penyamarataan isi / konten, maka dibuatlah
akan diatur kemudian sebagaimana mestinya.
standar isi dimana hal tersebut agar tidak terjadi miskomunikasi dan
ketidakefektifan pesan / informasi yang akan disampaikan. Berikut standard Ditetapkan di Tasikmalaya, September 2017
minimal yang harus ada dalam pesan / informasi dan sifatnya berurutan:
Mengetahui,
1. Kode pesan / informasi.
Ketua HMTS
2. Salam / kata sapaan lainnya.
c. Pemberitahuan