ID Infeksi Biofilm Bakterial PDF
ID Infeksi Biofilm Bakterial PDF
Heriyannis Homenta
Abstract: Biofilm is the unity of microbial cell surface surrounded by a matrix of extracellular
polymeric substances (EPS). Bacteria composing the biofilm are heterogeneous in space and
time. This biofilm continues to grow influenced by internal and external processes. Moreover,
biofilm can be found on the surface of medical devices, as well as in bacterial endocarditis and
cystic fibrosis. Biofilm that is already formed can lead to antibiotic resistance.
Keywords: infections, bacterial biofilm, antibiotic resistance
Abstrak: Biofilm merupakan kesatuan dari permukaan sel mikroba yang dilingkupi oleh
matriks substansi polimerik ekstraseluler. Bakteri yag menyusun biofilm bersifat heterogen
dalam ruang dan waktu. Biofilm terus berkembang yang dipengaruhi oleh proses internal dan
eksternal. Biofilm dapat ditemukan pada permukaan alat-alat medis, endokarditis bakterial,
dan kistik fibrosis. Biofilm yang telah terbentuk dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
Kata kunci: infeksi, biofilm bakterial, resistensi antibiotik
Sejak adanya penemuan mikroskop, maka pada tahun 1978 mengajukan teori biofilm
untuk pertama kali Van Leeuwenhoek yang menjelaskan mekanisme mikro-
mengamati mikroorganisme menggunakan organisme melekat pada permukaan
mikroskop pada permukaan gigi dan material hidup dan tidak hidup serta
menemukan biofilm mikroba. Penelitian memanfaatkan nutrisi yang diperoleh dari
biofilm yang lebih rinci menggunakan ekologis tersebut.1
mikroskop elektron dilakukan oleh Jones et Pada dua dekade terakhir, penelitian
al. untuk menilai biofilm pada filter air telah mengandalkan alat-alat seperti
dalam pengolahan air limbah tanaman dan scanning electron microscopy (SEM) atau
menunjukkan biofilm terdiri dari berbagai teknik kultur standar mikrobiologis untuk
organisme berdasarkan morfologi sel. karakterisasi biofilm. Dua pernyataan
Dengan menggunakan polisakarida tertentu utama tentang biofilm, yaitu pemanfaatan
yang disebut Rutenium merah dan mikroskop pemindai laser konfokal untuk
dikopling dengan osmium tetroksida mengkarakterisasi ultrastruktur biofilm,
fiksatif, peneliti ini juga mampu dan penyelidikan gen yang terlibat dalam
menunjukkan bahwa bahan matriks adhesi sel dan pembentukan biofilm.1
sekitarnya dan yang menutupi sel pada
beberapa biofilm ialah polisakarida.1 Regulasi gen biofilm
Pada awal tahun 1973, Characklis Semakin terbukti bahwa regulasi dari
meneliti mikroba dalam sistem air industri sejumlah gen terjadi pada adhesi sel yang
dan menunjukkan bahwa mikroba tidak merupakan interaksi awal dengan substrat
hanya aktif, tetapi juga sangat tahan tersebut. Davies dan Geesey2 mendemon-
terhadap desinfektan seperti klorin. Melalui strasikan up-regulation gen algC pada sel
pengamatan pada plak gigi, Costerton et al. bakteri dalam beberapa menit perlekatan
1
Homenta: Infeksi biofilm bakterial...
pada permukaan sel, di mana fenomena ini menemukan bahwa lendir bakteri
tidak hanya terbatas pada bakteri P. koagulase-negatif terdiri dari asam teikoik
aeruginosa.2 Penelitian yang dilakukan dicampur dengan jumlah kecil dari protein.
oleh Prigent-Combaret et al.3 menemukan EPS juga sangat terhidrasi karena dapat
gen mengalami up-regulation sebesar 22%, menggabungkan sejumlah besar air ke
dan yang mengalami down-regulation dalam struktur dengan ikatan hidrogen.8
sebesar 16% pada biofilm, sehingga EPS dapat bersifat hidrofobik,
Prigent-Combaret et al. berpendapat bahwa meskipun sebagian besar EPS bersifat
ekspresi gen biofilm yang terjadi karena hidrofilik dan hidrofobik, serta bervariasi
dimodulasi oleh faktor eksternal fisiko- dalam kelarutannya. Sutherland7 mencatat
kemikal dinamik pada sel dan merupakan dua sifat penting EPS yang mungkin
jalur regulator kompleks. berefek yang ditandai pada biofilm.
Becker et al.4 menunjukkan bahwa Pertama, komposisi dan struktur
biofilm Staphylococcus aureus mengalami polisakarida menentukan konfirmasi utama
up-regulation untuk gen yang mengkode EPS, yaitu banyak EPS bakteri memiliki
enzim yang berperan pada glikolisis atau struktur 1,3- atau 1,4-β-residu heksosa dan
fermentasi, yaitu phosphoglycerate mutase, cenderung lebih kaku, kurang dapat
triosephosphate isomerase, dan alcohol berubah bentuk, bahkan dalam kasus-kasus
dehydrogenase, serta diduga bahwa up- tertentu bersifat sukar larut atau tidak larut,
regulation dari beberapa gen dapat tetapi molekul EPS lainnya mungkin
disebabkan oleh pembatasan oksigen dalam mudah larut dalam air. Kedua, EPS dari
perkembangan biofilm. Penelitian yang biofilm umumnya tidak seragam tetapi
dilakukan oleh Pulcini5 juga menunjukkan dapat bervariasi secara spasial dan
bahwa gen algD, algU, rpoS, dan gen yang sementara. Leriche et al.9 menggunakan
mengontrol sintesis polyphosphokinase pengikatan khusus lektin pada gula
(PPK) mengalami up-regulation pada sederhana untuk mengevaluasi perkem-
formasi biofilm bakteri P. aeruginosa. bangan biofilm bakteri oleh organisme
yang berbeda, dengan hasil penelitian
Struktur biofilm menunjukkan bahwa organisme yang
Biofilm terdiri dari sel-sel mikroba dan berbeda menghasilkan jumlah EPS yang
extracellular polymeric substance (EPS). berbeda dan jumlah EPS meningkat sesuai
EPS dapat mencakup 50% sampai 90% dari usia biofilm.9 EPS berkaitan dengan ion
total karbon organik biofilm dan dapat logam, kation divalen, makromolekul
dianggap bahan matriks primer biofilm. lainnya, seperti protein, DNA, lipid, dan
EPS dapat berbeda sifat kimia dan fisik, bahkan zat humik. Produksi EPS
tetapi terutama terdiri dari polisakarida. dipengaruhi oleh nutrisi medium
Beberapa polisakarida bersifat netral atau pertumbuhan, kelebihan karbon dan
polianionik, seperti EPS bakteri Gram pembatasan nitrogen, kalium, atau fosfat
negatif. Adanya asam uronik, seperti D- mendukung sintesis EPS. Pertumbuhan
glucuronate, D-galacturonic, dan asam bakteri yang lambat akan meningkatkan
manuronat atau piruvat terkait kental produksi EPS, karena EPS sangat terhidrasi
menjadi bahan anionik yang menyebabkan untuk mencegah kekeringan di beberapa
asosiasi kation divalen seperti kalsium dan biofilm alami. EPS juga dapat
magnesium, yang telah terbukti bereaksi berkontribusi terhadap sifat resistensi
silang dengan benang polimer dan antimikroba dari biofilm dengan
memberikan kekuatan mengikat yang lebih menghambat transportasi massal antibiotik
besar dalam pembentukan biofilm. Pada melalui biofilm.10
beberapa bakteri Gram positif, seperti Tolker-Nielsen dan Molin11 menjelas-
Staphylococci, komposisi kimia dari EPS kan bahwa setiap komunitas biofilm
mungkin sangat berbeda dan terutama mikroba bersifat unik, meskipun beberapa
bersifat kation.6,7 Penelitian Hussain et al.8 struktur memiliki sifat umum. Istilah
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
biofilm dalam beberapa hal keliru, karena tunggal sel menjadi beberapa lapisan film
biofilm yang tidak mendeposit permukaan yang tebal yang mengandung saluran air.
monolayer secara kontinu. Sebaliknya, Penelitian James et al.14 menunjukkan
biofilm sangat heterogen, terdiri dari penebalan biofilm dapat disebabkan jumlah
mikrokoloni sel bakteri terbungkus dalam komponen bakteri. Kultur murni biofilm K.
matriks EPS dan dipisahkan dari pneumoniae atau P. aeruginosa di
mikrokoloni lainnya oleh rongga interstitial laboratorium reaktor menghasilkan
(saluran air).11,12 pembentukan biofilm lebih tipis dengan
ukuran masing-masing 15 µm dan 30 µm,
di mana biofilm yang mengandung kedua
spesies bakteri terbentuk lebih tebal dengan
ketebalan 40 µm.14 Hal ini disebabkan oleh
bakteri spesies yang satu meningkatkan
kestabilan spesies bakteri yang lain pada
pembentukan biofilm.1
Struktur biofilm bersifat heterogen
baik dalam ruang dan waktu, dan terus
berubah karena proses eksternal dan
internal. Tolker-Nielsen et al.15 meneliti
peran motilitas sel pada struktur biofilm
dalam aliran sel dengan memeriksa
interaksi P. aeruginosa dan P. putida
Gambar 1. Biofilm polimikrobial tumbuh pada dengan mikroskop laser konfokal. Kedua
permukaan stainless steel di laboratorium bakteri ini ditambahkan dengan sistem
reaktor biofilm air minum selama 14 hari, aliran sel, maka setiap bakteri akan
kemudian diwarnai dengan 4,6-diamidino-2- membentuk mikrokoloni. Seiring dengan
phenylindole (DAPI) dan diperiksa dengan
waktu, koloni akan bercampur yang
mikroskop epifluoresens. Sumber: Donlan RM,
menunjukkan migrasi sel dari satu
2002. 1
mikrokoloni ke yang lain. Perubahan
struktur mikrokoloni dari struktur yang
Gambar 1 menunjukkan biofilm P. kompak menjadi struktur yang longgar, hal
aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, dan ini dapat terjadi karena sel-sel dalam
Flavobacterium spp. yang telah mikrokoloni menjadi motil, di mana sel
dikembangkan pada permukaan baja di yang menyebar berasal dari mikrokoloni
laboratorium sistem air minum yang biofilm.
menjelaskan saluran air dengan karak- Struktur biofilm juga dapat
teristik heterogenitas biofilm yang matang. dipengaruhi oleh interaksi komponen
Aliran cairan terjadi pada saluran air ini, partikel nonmikroba, yaitu hospes atau
memungkinkan difusi nutrisi, oksigen, dan lingkungan, misalnya eritrosit dan fibrin
bahkan agen antimikroba. Konsep yang terakumulasi pada biofilm. Biofilm
heterogenitas menjelaskan tidak hanya pada katup jantung memberikan contoh
untuk campuran kultur biofilm (lingkungan yang jelas dari jenis interaksi, di mana
biofilm) tetapi juga untuk kultur murni bakteri mikrokoloni bakterial biofilm
biofilm umum pada peralatan medis dan berkembang pada matriks trombosit, fibrin,
yang berhubungan dengan penyakit dan EPS. Kapsul fibrin akan melindungi
menular. bakteri dalam biofilm dari fagosit leukosit,
Stoodley et al.13 mendefinisikan sehingga menyebabkan infeksi endo-
kriteria atau karakteristik tertentu yang bisa karditis. Biofilm pada kateter urine
dipertimbangkan untuk menjelaskan disebabkan oleh bakteri yang memiliki
biofilm umumnya, termasuk film dasar kemampuan untuk menghidrolisis urea
yang tipis, mulai dari pelekatan lapisan dalam urin membentuk amonia bebas
3
Homenta: Infeksi biofilm bakterial...
melalui enzim urease. Amonia dapat perangkat medis, seperti kateter intravena
meningkatkan pH di permukaan cairan dan alat pacu jantung.16
biofilm, sehingga terjadi pengendapan Mikroorganisme yang paling sering
mineral seperti kalsium fosfat (hidroksi- dikaitkan dengan alat medis yaitu S.
apatit) dan magnesium amonium fosfat epidermidis dan S. aureus, diikuti oleh P.
(struvite). Mineral yang mengendap dalam aeruginosa serta sejumlah bakteri
biofilm akan menyebabkan kerak pada lingkungan yang menyebabkan infeksi
kateter, seperti kalsium karbonat, produk oportunis pada hospes yang menggunakan
korosi seperti besi oksida, dan partikel alat intervensi medis invasif, kemoterapi
tanah sering terdeposit dalam biofilm yang atau keadaan penyakit yang sudah ada.
berasal dari sistem air minum rumahan dan Pembentukan biofilm pada implan medis
industri, sebagai contoh lain interaksi telah menyebabkan karakterisasi baru
partikel dengan biofilm.1 penyakit infeksi yang disebut infeksi terkait
polimer kronis. Staphylococcus sp. merupa-
Infeksi biofilm kan flora normal kulit dan sering
Perbedaan fitur biofilm dengan koloni ditemukan di luka dan implan. Menariknya,
infeksi ialah adanya agregat mikrokoloni S. epidermidis tidak dianggap sebagai
sel yang melekat pada permukaan. patogen oportunistik sampai meluasnya
Pembentukan biofilm sebagai mekanisme penggunaan peralatan medis. Pembentukan
pertahanan memiliki implikasi besar pada biofilm dapat dianggap sebagai faktor
hospes karena mikroorganisme yang virulensi, dan merupakan strategi bakteri
tumbuh di agregat tertutup matriks ini lebih yang berkontribusi terhadap kemampuan-
resisten terhadap antibiotik dan pertahanan nya untuk menyebabkan infeksi.18,19
hospes.16 Karakteristik Staphylococcus sp.
Parsek dan Singh17 mengusulkan membentuk koloni pada implan medis ialah
empat kriteria untuk mendefinisikan jumlah berlebihan EPS (juga dikenal
etiologi infeksi biofilm, yaitu bakteri sebagai glycocalyx atau “lendir”) yang
patogen pada permukaan terkait atau membungkus dan melindungi sel-sel dari
melekat pada substrat; pemeriksaan sistem pertahanan tubuh dan pengobatan
langsung menunjukkan bakteri dalam antibiotik. Pembentukan biofilm ditandai
kluster, terbungkus dalam matriks bakteri dengan dua tahap utama pada
atau hospes; infeksi yang terlokalisasi; dan Staphylococcus sp., yaitu adhesi bakteri ke
infeksi yang resisten terhadap terapi permukaan padat, diikuti oleh pertumbuhan
antibiotik. tergantung akumulasi sel yang menghasil-
Infeksi terkait dengan alat medis kan beberapa lapisan sel kluster. Pada S.
merupakan infeksi klinis pertama yang epidermidis, pembentukan banyak lapisan
disebabkan oleh biofilm dan menunjukkan sel telah dihubungkan khusus pada
bahwa pembentukan biofilm dapat mekanisme adhesi sel ke sel yang terkait
difasilitasi oleh respon inflamasi hospes dengan β-1,6-polisakarida glikosamino-
melalui adhesi ke permukaan alat medis. glikan dan dikenal sebagai polysaccharide
Alat-alat medis, seperti kateter intravena, intercellular adhesin (PIA). Proteins yang
katup jantung prostetik, sendi prostetik, terlibat dalam sintesis matriks polisakarida
kateter dialisis peritoneal, alat pacu diatur oleh lokus gen ica pada S.
jantung, selang cairan serebrospinal dan epidermidis, yaitu lokus yang dikonservasi
endotracheal tubes telah menyelamatkan pada S. epidermidis, S. aureus dan
jutaan nyawa, tetapi semua memiliki risiko Staphylococcus sp. terkait filogenetik
infeksi intrinsik terkait permukaan. Biofilm lainnya. Mutasi di lokus ini akan
terkait dengan alat medis pertama kali mengganggu pembentukan biofilm
dicatat pada awal tahun 1980, melalui terutama mengganggu agregasi dan
mikroskop elektron menunjukkan bakteri akumulasi sel, dan strain bakteri dengan
yang mengendap pada permukaan PIA dan ica mungkin bisa gagal untuk
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
membentuk biofilm jika terjadi kerusakan (misalnya, protein atau glikoprotein dalam
pada awal adhesi. S. epidermidis dan S. plasma atau platelet atau komponen
aureus menunjukkan pengaruh multi- ekstraseluler hospes). Banyak protein ini
faktorial pada tahap adhesi dan tergantung merupakan famili microbial surface
pada kedua sifat fisikokimia dari bahan components that recognize adhesive matrix
polimer biomedis dan sifat permukaan sel molecules (MSCRAMMs), yang memedia-
bakteri. Secara khusus, hidrofobisitas dan si adhesi pada berbagai jenis sel hospes
muatan elektrostatik memengaruhi interaksi serta polimer permukaan dilapisi dengan
antara polimer dan permukaan sel protein plasma hospes. Beberapa bakteri
bakteri.20-22 memiliki adhesin pada fibronektin,
Protein permukaan bakteri berkontri- merupakan protein hospes yang sering
busi secara signifikan untuk adhesi, dan dikaitkan dengan pelekatan bakteri pada
beberapa protein utama telah diidentifikasi permukaan, diikuti oleh fibrinogen atau
sebagai protein penting dalam pembentuk- fibrin, kolagen, laminin dan vitronektin.
an biofilm Staphylococcus. Bakteri S. Fibronektin juga berpartisipasi pada adhesi
epidermidis melekat pada polistiren dengan menjembatani asosiasi dengan
dimediasi oleh AtlE, yaitu autolisin utama. fibrin, kolagen, heparin dan glikosamino-
Mutasi pada AtlE dapat mengganggu glikan permukaan sel hospes lainnya. Dua
proses pembentukan biofilm pada adhesins fibronektin telah diidentifikasi
polistiren, tetapi tidak pada permukaan pada bakteri S. aureus, yaitu FnBPA dan
kaca, juga kurang hidrofobik dan FnBPB.24-25
membentuk kluster sel besar dibandingkan Protein mengikat kolagen (Cna) dan
dengan tipe lain. Protein ini juga dua protein mengikat fibrinogen yang
memediasi pengikatan pada vitronektin, dikenal sebagai faktor penggumpal A dan
yaitu komponen matriks ekstraselular B (ClfA dan ClfB) juga termasuk famili
hospes. Pada bakteri S. aureus, terjadi MSCRAMMs. ClfA juga telah terbukti
mutan D-alanine in teichoic acid (dltA) penting dalam adhesi bakteri S. aureus
yang menyebabkan perubahan muatan baik pada permukaan polietilen dan
permukaan yang dikompromi dengan polivinil. Jadi, bakteri tertentu memiliki
kemampuan bakteri untuk melekat pada kemampuan untuk memanfaatkan protein
polistiren atau kaca, meskipun produksi hospes yang dihasilkan pada penyembuhan
PIA secara utuh. Defek tahap adhesi pada luka atau inflamasi, yang menunjukkan
pembentukan biofilm dibentuk kembali yang adhesin bakteri memiliki mekanisme
dengan penambahan Mg2+. Selain itu, yaitu kolonisasi pada hospes, tapi jaringan
pembentukan biofilm S. epidermidis rusak dan perangkat dalam kondisi di mana
dipengaruhi oleh Mg2+ dan dihambat oleh adanya molekul inflamasi ditandai sebagai
EDTA; hal ini menjelaskan peran faktor infeksi seperti biofilm.26
lingkungan pada pengembangan biofilm. Endokarditis bakterial menunjukkan
Protein permukaan lainnya, termasuk mekanisme mikroorganisme pada kulit atau
biofilm-associated protein (Bap) dan dalam rongga mulut yang masuk ke
accumulation-associated protein (AAP), pembuluh darah dan menyebabkan koloni
yang penting pada pembentukan biofilm. abnormal di katup atau endotelial jantung.
Mutasi pada Bap memengaruhi Terjadi pelekatan dalam vegetasi akibat
pembentukan biofilm dan patogenesis interaksi antara sel mikroba dan produk
modul infeksi benda asing pada tikus.16,23 hospes. Bakteri Streptococcus sp. Merupa-
Hospes juga dapat memberikan kan etiologi pada lebih dari setengah kasus
kontribusi yang signifikan untuk adhesi endokarditis, dan bersama dengan
pada infeksi terkait alat, terutama dengan Staphylococcus sp. pada seperempat kasus
Staphylococcus sp. Reseptor spesifik endokarditis. Banyak strain bersifat
multipel pada sel permukaan disebut komensal di kulit dan rongga mulut. Secara
adhesin, untuk mengikat molekul hospes klinis, lesi endokarditis bakterial disebut
5
Homenta: Infeksi biofilm bakterial...
vegetasi, terdiri dari agregat sel bakteri, perjalanan penyakit itu sangat berbeda, di
trombosit dan fibrin yang melekat pada mana pada kelinci yang diobati dengan
epitel rusak dari katup jantung. antikoagulan, penyakit ini lebih fulminan
Endokarditis dikaitkan dengan cacat dan hewan menunjukkan bakteremia lebih
jantung bawaan, katup jantung prostetik tinggi serta tingkat kelangsungan hidup
dan cangkokan pembuluh darah, dan lebih rendah. Berbeda dengan hewan tanpa
disebabkan oleh gumpalan dari platelet dan pengobatan antikoagulan yang menunjuk-
fibrin, di mana terjadi penimbunan aliran kan infeksi subakut, atau kronis yang lebih
turbulen yang diperburuk oleh jaringan resisten terhadap terapi antibiotik. Vegetasi
abnormal, penyakit jantung yang sudah ada terdiri dari koloni bakteri yang besar, padat
atau kateter vaskular. Kerusakan endo- dengan fibrin dan platelet serta dikelilingi
telium yang mendasari membran basal, oleh fibrin. Peneliti berpendapat bahwa
yang terdiri dari kolagen, laminin, bakteri dalam vegetasi dengan metabolik
vitronektin dan fibronektin, sehingga yang kurang aktif dan struktur vegetasi
memberikan substratum untuk adhesi serupa yang diamati pada manusia.
bakteri (tahap awal dalam patogenesis Ramirez-Rhonda meneliti Streptococcus
endokarditis). Selain itu, setelah kerusakan sp. karena kemampuan bakteri tersebut
endotel dan terjadi turbulensi aliran darah, untuk melekat pada katup jantung dan
proses inflamasi merangsang sistem menemukan bahwa strain yang menghasil-
pembekuan, yang menyebabkan pengen- kan EPS terdiri dari glukan dan dekstran
dapan fibrin dan bekuan tidak larut fibrin yang melekat baik untuk katup jantung
dan platelet.16,27 yang rusak.16
Penelitian yang dilakukan oleh Durack Penelitian terbaru yaitu Streptococcus
menunjukkan bahwa adhesi bakteri parasanguis membentuk koloni pada
Streptococcus sanguis ke permukaan permukaan gigi manusia dan oportunis
vegetasi steril dan mulai bereplikasi dalam yang ditemukan pada endokarditis katup
waktu 30 menit setelah injeksi ke dalam jantung asli dan palsu, gen pengkode
kateter kelinci. Mikrokoloni Streptococcus fimbriae peritrichous, yaitu fap1, terbukti
sp. berkembang di dalam trombus dan berhubungan dengan pembentukan biofilm
dikelilingi oleh fibrin yang menghambat pada plastik, dan fap1 mutan menunjukkan
interaksi leukosit. Setelah empat minggu adhesi yang terbatas, tetapi terutama gagal
pasca infeksi, vegetasi diperiksa maka pada agregat dan pembentukan mikro-
tampak bakteri Streptococcus sp. di dalam koloni. Penelitian Fey et al. menunjukkan
lesi kalsifikasi yang dikelilingi oleh korelasi antara hemaglutinasi dan pemben-
fibroblas. Aktivitas metabolik bakteri tukan biofilm pada S. epidermidis, di mana
dalam vegetasi tampak berkurang ada hubungan antara PIA, adhesi intersel
dibandingkan dengan bakteri di perifer, dan adhesi pada eritrosit. Defek strain PIA
tetapi konsisten dengan pembentukan yang ditemukan pada bakteri kurang
biofilm dalam vegetasi. Selanjutnya, virulen dari model endokarditis kelinci.
vegetasi tumbuh dengan penambahan Demikian pula, bakteri S. aureus mutan
lapisan fibrin dan trombosit, dengan koloni yang menyebabkan defek adhesi pada
bakteri berada di antara fibrin dan platelet, berkorelasi dengan penurunan
trombosit, yang mengindikasikan siklus virulensi pada model endokarditis kelinci,
trombosis dan kolonisasi bakteri lebih yang ditandai dengan lebih sedikit bakteri
lanjut.16 dalam vegetasi dan penurunan emboli-
Penelitian Höök dan Sand pada kelinci sasi.16,28
menunjukkan bahwa kolonisasi bakteri Bakteri S. aureus mutan menyebabkan
terjadi meskipun vegetasi dicegah dengan defek pada fibronektin mengikat dan
pengobatan antikoagulan, yang menunjuk- penurunan mengikat katup jantung yang
kan bahwa adanya gumpalan, tetapi tidak rusak. Faktor penggumpalan ClfA, protein
perlu untuk endokarditis. Menariknya, mengikat fibrinogen pada S. aureus yang
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
11