Anda di halaman 1dari 2

BENDA ASING DI KONJUNGTIVA

KLINIK No. Dokumen : 440/SOP


/I/PKM.SUKAMANAH/2019
GRACIA
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1/2
dr. Ramli Randan
197112112006041009
1. Pengertian Benda asing di konjungtiva adalah benda yang dalam keadaan normal tidak
dijumpai di konjungtiva dan dapat menyebabkan iritasi jaringan. Pada umumnya
kelainan ini bersifat ringan, namun pada beberapa keadaan dapat berakibat serius
terutama pada benda asing yang bersifat asam atau basa dan bila timbul infeksi
sekunder.
Kode ICD X untuk benda asing di konjungtiva adalah T15.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan diagnosis dan
penatalaksanaan benda asing di konjungtiva.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Gracia Nomor:.................... tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesa dan mengalinya
Langkah- a. Keluhan:
langkah 1) Adanya benda asing yang masuk kedalam konjungtiva atau mata.
2) Nyeri di mata
3) Mata merah dan berair.
4) Sensasi benda asing
5) Fotofobia
b. Faktor resiko :
1) Pekerja industri yang tidak memakai kacamat pelindung seperti pekerja
gerinda, pekerja las, pemotong keramik, pekerja yang terkait dengan
bahan-bahan kimia (asam-basa.)
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:
a. Visus biasanya normal.
b. Ditemukan injeksi konjungtiva tarsal dan/atau bulbi
c. Ditemukan penda asing
3. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Petugas melakukan tatalaksana
a. Tatalaksana Non-medikamentosa
1) Berikan tetes mata Tetrakain-HCl 2% sebanyak 1-2 kali tetes pada mata
yang terkena benda asing.
2) Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.
3) Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik
ukuran 23G
4) Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengan ke tepi
5) Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodin pada tempat bekas
benda asing.
b. Medikamentosa
1) Antibiotik topikal (salep atau tetes mata), misalnya kloramfenikol tetes
mata, 1 tetes setiap 2 jam selama 2 hari
5. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarganya
a. Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar tidak memperberat
lesi.
b. Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja atau berkendaraan.
c. Menganjurkan pasien untuk kontrol bila keluhan bertambah berat setelah
dilakukan tindakan , seperti mata bertambah merah, bengkak, atau disertai
dengan penurunan visus.
6. Petugas memberikan rujukan apabila terjadinya penurunan visus dan benda asing
tidak dapat dikeluarkan misal keterbatasan fasilitas.
7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dan e-
puskesmas.
9. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran.
6. Bagan Alir
Petugas menganamnesis : Pemeriksaan TV & fisik
adanya benda asing yang masuk
ke dalam mata, nyeri, mata  Pemeriksaan visus
merah, hiperlakrimasi,  Pemeriksaan orbicularis
fotofobia, dll  Jika perlu oftalmoskopi

Terapi Menegakkan diagnosis

 Pengambilan benda asing


dengan lidi kapas
 Antibiotik topical (salep
atau tetes) misalnya Dirujuk jika ada indikasi
kloramfenikol ed 1 gtt tiap 2
jam selama 2 hari, jika
diperlukan

Berikan resep ke pasien Edukasi

Dokumentasi pada rekam Menyerahkan rekam medis ke


medis petugas pendaftaran

7. Unit terkait Ruang Tindakan


8. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di
perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai