Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SISTEM PERPIPAAN

AIR KOTOR
“DENAH KAMAR 2X3 METER”

KELOMPOK 1 :

1. AHMAD MIFTAHUL K (0817040033)


2. AJI GALIH SAPUTRO (0817040044)

TEKNIK PERPIPAAN
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya maka
kami dapat menyelesaikan laporan Sistem Perpipaan Air Kotor “Denah Kamar 2x3 Meter”.

Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Plumbing Praktek.
Kami mempersembahkan laporan ini kepada Bapak kami yang tercinta sebagai perwujudan
dari keinginan beliau agar penulis menjadi seorang yang berguna bagi orang lain. Terima
kasih atas segala semangat dan doa-doanya selama ini sehingga kami bisa menyelesaikan
laporan ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kami.


2. Kedua Orang tua.
3. Bpk. Pranowo Sidi, ST, MT.
4. Teman-teman D4-TP 4B
Kami berharap agar nantinya laporan ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya di samping itu, kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan, untuk itu kami berharap kritik dan saran yang membangun digunakan sebagai
masukan positif agar diperoleh hasil yang maksimum.

Surabaya, Juni 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Sistem perpipaan air kotor merupakan sistem yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Air
buangan yang keluar dari alat plambing mungkin mengandung bahan–bahan yang berbahaya, yang
dapat menyumbat atau mempersempit penampang pipa, yang dapat mempengaruhi kemampuan
instalasi pengolahan air buangan.
Dalam melakukan perancangan sistem perpipaan air kotor tidak boleh sembarangan, karena jika
dalam perancangannya mengabaikan standard yang ada, maka akan mengganggu kenyamanan
penggunanya, seperti bau yang tidak sedap pada alat saniter, bocornya pipa pada sistem drainase, dll
Maka dari itu, dari itu perancangan, perhitungan dan pemilihan alat yang tepat sangat
mempengaruhi baik atau tidaknya sistem perpipaan tersebut.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN
Pipa pembuangan adalah suatu alat pembawa air kotor dari alat-alat saniter ke pipa
pembuangan. Salah satu jenis pipa pembuangan dibuat dari pipa plastik contohnya pipa
PVC (polyvinyl chloride).
Air buangan yang keluar dari alat plambing mungkin mengandung bahan-bahan yang
berbahaya, yang dapat menyumbat atau mempersempit penampang pipa, yang dapat
mempengaruhi kemampuan instalasi pengolahan air buangan. Untuk mendapatkan
instalasi air kotor yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1. Diameter pipa buang


Diameter pipa tidak boleh mengecil dan harus disesuaikan dengan beban unit
alat plambing
2. Panjang pipa
Jarak antara alat plambing dengan pipa tegak air buangan usahakan jangan
terlalu 5anjang, tidak lebih dari 3 m. Pipa tegak air kotor letakkanlah sedekat
mungkin dengan WC.
3. Kemiringan pipa
Untuk kemiringan pipa karena menggunakan standart PHCC-nspc-2009 maka
pencarian kemiringan pipa dilihat pada table 11.5.1.A dimana sudah disediakan data
kemiringan pipa sesuai beban dan diameter.

4. Hanger / Penyangga pipa


Untuk menghindari pipa lepas dari sambunganya atau pipa bergerak ketika
sedang dipergunakan. Untuk menghilangkan hal tersebut perlu dipasang penguat
pipa.
Penguat pipa dipasang pada tempat-tempat sebagai berikut :
- Disekitar katup dan sambungan ekspansi
- Pada belokan pipa mendatar
- Pada dasar pipa tegak
- Pada cabang pipa tegak
- Pada pipa yang disambungkan ke mesin atau peralatan di dekat mesin atau
peralatan tersebut.

Air buangan atau air limbah adalah semua cairan yang dibuang baik yang
mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-tumbuhan, maupun yang
mengandung sisa-sisa proses dari industri. Air buangan dapat
dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Air kotor  Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan,


bidet yang berasal dari alat-alat plambing lainnya 
soil pipe.

2. Air bekas  Air buangan yang berasal dari alat-alat plambing


lainnya seperti bak mandi (bath tub), bak cuci
tangan, bak dapur, dsb.  waste pipe

3. Air hujan  Air buangan yang berasal dari air hujan yang
terdapat diatap rumah,atau halaman luar rumah.

2.2 STANDARISASI
Dalam mendesain suatu sistem instalasi perpipaan, terutama instalasi
air kotor dalam gedung harus memperhatikan ukuran – ukuran
saniternya, untuk standart saniter kita dipergunakan standart saniter
“AMERICAN STANDART” dan juga pemasangan pipa kami
menggunakan standar PHCC-nspc-2009
2.2.1 Water Closet (WC)

2.2.2 Wastafel

2.2.3 DRAINASE
2.2.4 Shower

2.2.5 Urinoir
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penentuan Nilai Beban


Dalam hal ini denah kamar 2x3 meter section 1 dari jumlah total kamar
yaitu 6 section, setelah itu mencari nilai beban dari jumlah alat saniter yang ada
pada section tersebut.
Beban Alat Saniter
Shower = 1 x 2 BW
Closet duduk = 1 x 4 BW
Urinoir = 2 x 4 BW
Wastafel = 1 x 3 BW
Total Beban = 17 BW

3.2 Penentuan Diameter Pipa Utama


Diameter pipa utama setiap section ditentukan sesuai dengan total beban
pada setiap section.
Berdasarkan total beban untuk grey water menggunakan pipa dengan ukuran 2” dengan
slope ¼ inch per feet. Dan black water menggunakan pipa dengan ukuran 4” dengan slope 1/8
inch per feet

3.3 Penentuan Kemiringan Pipa


Kemiringan pipa ditentukan setelah total beban ditemukan. Dapat dilihat
pada table dibawah ini

Pipa 2 inch
Panjang total seluruh pipa = 16,14 m
Jalur pipa terpanjang 16,14 m = 52,95 feet
Slope per feet 52,95 x (1/4 x 25,4) = 336,23 mm
Pipa 4 inch
Panjang total seluruh pipa =15,49 m
Jalur pipa terpanjang 15,49 m = 50,82 feet
Slope per feet 50,82 x (1/8 x 25,4) = 161,35 mm
3.4 Gambar Desain

Tampak Atas

Tampak Samping
MTO

Item Size Standart Qty


Pipa PVC 4” 15,49 m
Pipa PVC 2” 16,14 m
Y – Stern 2” 5 Buah
Y – Stern 4” 1 Buah
Elbow 900 2” 6 Buah
Elbow 900 4” 1 Buah
Urinoir 2” American Standard 2 Buah
Wastafel 2” American Standard 1 Buah
Closed Duduk 4” American Standard 1 Buah
Drain Floor 2” American Standard 3 Buah
BAB IV
KESIMPULAN

Kemiringan pada pendesainan suatu sistem perpipaan air kotor


sangat penting, sebab kesalahan perancangan akan menyebabkan kotoran
akan tertinggal. Dan sebisa mungkin dalam perancangan air kotor tidak
terjadi pengendapan kotoran. Untuk pemilihan bahan sebisa mungkin
digunakan merek yang sejenis agar saat pemesanan lebih mudah, tetapi
sebisa mungkin bahan tersebut harus memenuhi standar dan ekonomis

Anda mungkin juga menyukai