ABSTRAK
Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita, anak dengan
usia 1 – 4 tahun termasuk kedalam kategori balita. Masalah tumbuh kembang
pada balita salah satunya yaitu masalah gangguan makan.Terapi akupresur
merupakan salah satu upaya non farmakologi yang dapat diberikan untuk
meningkatkan nafsu makan dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada
titik – titik tertentu (titik Zusanli, Zhongwan, Taibai, San Yinjo dan Tianshu) di
bagian tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur
terhadap peningkatan nafsu makan anak usia 1-4 tahun. Metode penelitian yang
digunakan adalah Quasy Experiment dengan pendekatan pre and post testcontrol
group design, populasi diambil dari Posyandu Desa Kalangan dengan sampel
diambil menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 18 responden.
Pada penelitian ini pendidikan orang tua terbanyak yaitu pendidikan dasar,
pekerjaan orang tua terbanyak yaitu karyawan swasta dan usia balita terbanyak
yaitu usia 1–3 tahun. Hasil penelitian menunjukkan hasil Uji Independent T-Test
bahwa ada perbedaan tingkat nafsu makan pada kelompok perlakukan dan kontrol
dengan nilai p value = 0,001 (<0,05). Hasil Uji Paired T-Test menunjukkan ada
pengaruh pemberian terapi akupresur terhadap peningkatan nafsu makan pada
balita dengan nilai p value = 0,000 (< 0,05).
Kata Kunci : Akupresur, Nafsu Makan & Anak Usia 1-4 Tahun
Daftar Pustaka : 16 (2004 – 2018)
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2018
Suci Rahmawati
ABSTRACT
The important period of growth and development of children is the toddler
period. The children aged 1-4 years old belong to the category of toddlers. One of
the growth and development problems encountered by toddlers is eating disorder,
namely: low appetite. Acupressure is one of the non-pharmacological efforts to
improve their appetite by giving massages and stimuli on certain points (Zusanli,
Zhongwan, Taibai, San Yinjo and Tianshu points) on the parts of their body.
This research aims to investigate the effect of acupressure on the increase
of appetite of toddlers aged 1-4 years old. It used the quasi experimental research
method with pre-test and post-test control group design. Its population was all of
the toddlers at Integrated Health Post of Kalangan Village. Purposive sampling
was used to determine its samples. They consisted of 18 respondents.
The result of of the research shows that most of the parents had the latest
education of Primary School, most of the parents were private employees, and
most of the toddlers were aged 103 years old. The result of the independent t-test
shows that the appetite level of the treatment group was different from that of the
control group as indicated by the p-value = 0.001 which was less than 0.05. The
result of the paired t-test shows that the administration of the acupressure therapy
had an effect on the improvement of appetite of the toddlers as indicated by the p-
value = 0.000 which was less than 0.05.
Dasar 5 55,5 4 44
3. METODE PENELITIAN Menengah 3 33,3 3 33,3
Pertama
Penelitian ini menggunakan
Menengah 1 11,1 2 22,2
jenis penelitian kuantitatif, dengan Atas
rancangan penelitian yang Total 9 100,0 9 100,0
digunakan adalah Quasy
experiment dengan pendekatan pre Diketahui dari Tabel
Penyakit.Edisi 1.Yogyakarta :
Arifin, Zainul. (2015). Gambaran Rapha Publishing.
Pola Makan Anak Usia 3-5
Tahun Dengan Gizi Kurang Kementrian Kesehatan RI. (2013).
Di Pondok Bersalin Tri Sakti Riset Kesehatan
Balong Tani Kecamatan Dasar.Jakarta : Badan
Jabon – Sidoarjo. Jurnal Penelitian Dan
Midwiferia. Vol. 1.No. 1. Penegmbangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI.
Aridiyah, FO, Rohmawati &
Ririanty, Mury.(2015). Faktor Kementrian Kesehatan RI. (2015).
– faktor Yang Mempengaruhi Profil Kesehatan Indonesia
Stunting Pada Anak Balita Di 2014.Jakarta : Kementrian
Wilayah Pedesaan Dan Kesehatan RI.
Perkotaan (The Factors
Affecting Stunting on Laila, Daratul, Zainudun &
Toddlers in Rural and Urban Junaid.(2018). Hubungan
Areas).E-Jurnal Pustaka Antara Pengetahuan Ibu Dan
Kesehatan.Vol. 3.No. 1. Pola Makan Terhadap Status
Gizi Lebih Pada Balita Di
Fengge, A. (2012). Terapi Akupresur Wilayah Kerja Puskesmas
Manfaat dan Teknik Mokoau Kota Kendari Tahun
Pengobatan.Yogyakarta : 2018.Jurnal Ilmiah
Crop Cirle Corp. Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat
Hartono, RIW. (2012). Akupresur (JIMKESMAS).Vol. 3.No. 2.
Untuk Berbagai
Marimbi, H. (2010). Tumbuh Nursalam. (2015). Metodologi
Kembang, Status Gizi & Penelitian Ilmu Keperawatan
Imunisasi Dasar Pada : Pendekatan Praktis.Edisi
Balita.Edisi 1.Yogyakarta : 4.Jakarta : Salemba Medika.
Nuha Medika.
Perdani, Zulia P, Hasan &
Munjaidah, A. (2015). Efektivitas Nurhasanah. (2016).
Pijat Tui Na Dalam Hubungan Praktik Pemberian
Mengatasi Kesulitan Makan Makan Dengan Status Gizi
Pada Balita Di RW O2 Anak Usia 3 – 5 Tahun Di
Kelurahan Wonokromo Pos Gizi Desa Tegal Kunir
Surabaya.Jurnal Ilmiah Lor Mauk. JFKT.No. 2. Hlm
Kesehatan. 8. (2). 194 – 195. 17 – 29.
Nicola, dkk (2004). Ghrelin Rahayu, Atikah & Khairiyati,
Increases Energy Intake in Laily.(2014). Resiko
Cancer Patients with Pendidikan Ibu Terhadap
Impaired Appetite: Acute, Kejadian Stunting Pada Anak
Randomized, Placebo- 6 – 23 Bulan (Maternal
Controlled Trial. The Journal Education As Risk Factor
of Clinical Endocrinology & Stunting Of Child 6-23
Metabolism.Vol. 89.No. 6. Months – Old).Jurnal Penel
Gizi Makan. Vol. 37.No. 2.
Novitasari Rizky A, Kurniarum A.
Sajidin, Muhammad & Kusmawati,
(2016). Penggunaan Tanaman
Wanda. (2011). Influence Of
Obat Tradisional Untuk
Massotherapy (Baby
Meningkatkan Nafsu Makan
Squeeze) And Side Dish
Pada Balita.Jurnal
Giving Status of Balita Age
Kebidanan Dan Kesehatan
1-3 Year With Giziless.
Tradisional.Vol. 1.No. 1.
Hlm 1-99.
Sudjatmoko.(2011). Masalah Makan
Pada Anak.Journal of
Medicine.Vol. 10. No.1. Hlm Faktor Yang Berhubungan
36 – 41. Dengan Status Gizi Balita
Stunting. The Indonesian
Welasasih, Bayu D & Wirjatmadi, R Journal of Public Health.Vol.
Bambang.( 2012). Beberapa 8.No. 3. Hlm. 99-104.