001 Laporan II
001 Laporan II
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Yussep Aldi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih-
Nya sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan
ini bisa berguna bagi pembaca dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media memiliki syarat harus steril, agar tidak ada kontaminan yang tumbuh,
untuk itu penyiapan medium dan sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan
harus disterilkan terlebih dahulu. Selain itu, medium harus memiliki kandungan
nutrient dan zat-zat yang sesuai dengan jenis dan tujuan medium tersebut. Nutrien
dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air,
mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya
lainnya.
B. Tujuan Praktikum
BAB II
Landasan Teori
Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan
campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media,
dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air
(H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-agar tersebut
mikroorganisme dapat tumbuh baik adalah mengandung semua nutrisi yang mudah
digunakan oleh mikroba, mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan, dan pH
yang sesuai, tidak mengandung zat-zat penghambat dan steril (Rakhmawati, 2012).
Berdasarkan bentuk atau konsistensinya media terdiri dari media padat (solid
medium) berbentuk padat, tidak mengandung agen cair, media cair (liquid medium)
berbentuk cair, media ini dapat berupa bahan organik alamiah (yang dibuat dari
kentang, wortel), atau dapat juga berupa bahan anorganik (misal silica gel), dan
media semi padat (semi solid medium), media padat yang dapat dicairkan, apabila
dalam keadaan panas berbentuk cair, sedangkan dalam keadaan dingin berbentuk
JENIS MEDIA
1. PCA
2. PDA
3. NA
4. TEA
ALAT
1. Autoclave
2. Erlenmeyer
3. Neraca analitik
4. Spatula
5. Kapas
6. Cawan metri
7. Sarinagn
8. komputer
11
9. pisau
10. Hoplate
BAHAN
1. Aquades
2. Tauge
3. Agar-Agar
PCA
PCA 17,5 gram /100 ml Menimbang media…
Masukan autoclave
PDA
PDA 30gram/1000ml
250ml aquades
Masukan ke autoclave
NA
Timbang Na
Masukan erlenmeyer
12
Tambahkan 250 ml aquades
NA siap digunakan
TEA
Timbang taugge (40 gram)
Cincang
Tambahkan aquades
Rebus
Saring 30˚
STERILISASI
Erlenmeyer dan media
Tutup autoclave
Nyalakan autoclave
Strelisasi dilakukan
E. HASIL SEMENTARA
1 . media PCA sebanyak 250 ml
2. media PDA sebanyak 250 ml
3. media NA sebanyak 250 ml
4. media TEA sebanyak 250 ml
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Pada percobaan ini dilakukan pembuatan medium PDA (Potato Dextose
Agar), TEA (Tauge Ekstrak Agar) dan NA (Nutrien Agar).
Percobaan pertama adalah pembuatan medium PDA (Potato Dextose Agar).
Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang.
Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk
makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20%
ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berfungsi untuk menumbuhkan kapang dan
jamur. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium alamiah non-sintetik,
karena menggunakan bahan alamiah (kentang). Akan tetapi komposisi kimianya tidak
diketahui secara pasti. Termasuk medium padat karena dalam pembuatannya menggunakan
14
agar sebagai bahan pemadat. Berdasarkan fungsinya, medium PDA ini termasuk medium
umum
15
karena dapat digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur. Fungsi
dari bahan-bahan yang digunakan adalah:
Perlakuan kedua adalah membuat medium NA (Nutrient Agar). Nutrien agar adalah
medium umum untuk uji air. NA juga digunakan untuk
16
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak
beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok
kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam
kultur murni.
Pada pembuatan medium NA digunakan ekstrak daging karena daging sebagai sumber
vitamin B, mengandung nitrogen organik, dan senyawa karbon. NA adalah nutrient agar.
Pembuatan media nutrient agar (NA) berasal dari bahan ekstrak daging lalu dicampurkan
dengan gula serta ditambahkan agar sebagai pengental. Setelah itu dipanaskan diatas hot plate
hingga mendidih, wadah yang digunakan adalah Erlenmeyer. Campuran ini selama
dipanaskan juga diaduk menggunakan magnetic stirrer, setelah itu diukur pHnya, sesuai
standarisasinya.
Medium NA berdasarkan konsistensinya merupakan medium yang berbentuk padat
(solid medium), karena dapat dipadatkan dengan adanya agar, yang dibuat miring atau tegak.
Berdasarkan susunan kimianya, medium ini merupakan medium organik non-sintetik karena
disusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya belum ditentukan secara pasti.
Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada permukaan
sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA
miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak
digunakan untuk menstimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.
NA digolongkan pula medium umum sebab dapat digunakan untuk menumbuhkan
beberapa jenis bakteri. Dimana fungsi dari bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatannya adalah:
17
Agar, berfungsi sebagai pemadat medium.
Akuades, sebagai bahan pelarut dan untuk menghomogenkan larutan.
Percobaan ketiga yaitu pembuatan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar). Medium TEA
digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang). Medium TEA ini, berdasarkan
konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium) dan termasuk dalam medium semi
alamiah karena tersusun dari bahan-bahan alamiah dan bahan sintetik. Serta termasuk dalam
medium non- sintetik karena tersusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya tidak
dapat ditentukan secara pasti. Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium penguji (assay
medium), karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino, dan lain-lain.
Melalui medium ini dapat diamati bentuk- bentuk koloni dan bentuk pertumbuhan jamur.
Fungsi dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat medium ini, antara lain:
18
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
19
5.2. Saran
20
Untuk praktikum selanjutnya akan lebih baik jika prosedur percobaan dilakukan
sendiri oleh tiap-tiap kelompok tidak hanya perwakilan saja agar semua praktikan dapat
mengerti dan memahami dengan baik maksud, tujuan dan prinsip dari percobaan ini.
21