Anda di halaman 1dari 17

Kamis, 22 Agustus 2019

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN


PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Yohanes Ekky Stenovic

Yussep Aldi

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III GIZI 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih-
Nya sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan
ini bisa berguna bagi pembaca dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media memiliki syarat harus steril, agar tidak ada kontaminan yang tumbuh,

untuk itu penyiapan medium dan sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan

harus disterilkan terlebih dahulu. Selain itu, medium harus memiliki kandungan

nutrient dan zat-zat yang sesuai dengan jenis dan tujuan medium tersebut. Nutrien

dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air,

karbon, energi, nitrogen, mineral dan faktor tumbuh.

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat

yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan

mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan

kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa

mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya

mengandung garam anargonik ditambah sumber karbon organik seperti gula.

Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat

kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks

lainnya.

B. Tujuan Praktikum

1. Mengenal berbagai media yang dibutuhkan dalam praktikum mikrobiologi


pangan.
2. Mengetahui fungsi media tersebut
3. Dapat membuat media tersebut
4. Mengenal berbagai larutan yang dibutuhkan dalam praktikum mikrobiologi
pangan.
5. Mengetahui berbagai fungsi larutan tersebut.

BAB II
Landasan Teori

Mikroorganisme harus dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrien yang

berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Susunan bahan

nutrien, baik bahan alami maupun sintetik/buatan, yang dipergunakan untuk

pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Macam nutrien yang digunakan tergantung

dari macam bakteri yang dibiakkan (Yani, 2011).

Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan

(nutrient) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh mikrobia. Selain untuk

menumbuhkan mikrobia, medium dapat digunakan juga untuk isolasi,

memperbanyak, pengujian sifat–sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikrobia

(Tim Penyusun, 2014).

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk

pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa

molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media,

pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni

dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air

(H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-agar tersebut

berfungsi sebagai pemadat media (Soni, 2010 dalam Mirsadiq, 2013).

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyiapan medium supaya

mikroorganisme dapat tumbuh baik adalah mengandung semua nutrisi yang mudah
digunakan oleh mikroba, mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan, dan pH

yang sesuai, tidak mengandung zat-zat penghambat dan steril (Rakhmawati, 2012).

Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimia, dan fungsinya.

Berdasarkan bentuk atau konsistensinya media terdiri dari media padat (solid

medium) berbentuk padat, tidak mengandung agen cair, media cair (liquid medium)

berbentuk cair, media ini dapat berupa bahan organik alamiah (yang dibuat dari

kentang, wortel), atau dapat juga berupa bahan anorganik (misal silica gel), dan

media semi padat (semi solid medium), media padat yang dapat dicairkan, apabila

dalam keadaan panas berbentuk cair, sedangkan dalam keadaan dingin berbentuk

padat, misalnya media agar (Tim Penyusun, 2014).

Pembiakan mikrobia di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara


serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu bahan
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran nutrisi
atau zat- zat makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media dapat juga
digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan
perhitungan jumlah mikroba (Lay, 1994; Jutono dkk, 1980).
Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan
kehidupannya harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu
: susunan makanannya (media
harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat/metabolisme,
juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas), tekanan osmose yaitu harus
isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi ada juga yang alkali, temperatur harus
sesuai dan steril. Media harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan
mikroba, yaitu: sumber energi (contoh: gula), sumber nitrogen, juga ion inorganik
essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin (Jawetz dkk, 1996).
Berdasarkan komposisi kimianya, media dapat dibedakan menjadi media sintetik
yaitu media yang susunan kimianya diketahui dengan pasti, medium ini biasanya
digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan mikroba. Media non sintetik
(kompleks) yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat diketahui dengan pasti, media
ini digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba. Berdasarkan
konsistensinya media dapat dibedakan menjadi : media cair, media padat, dan media
padat yang dapat dicairkan (Lay, 1994; Jutono dkk, 1980; Jawetz dkk, 1996).

A. PROSEDUR PEMBUATAN MEDIA


1. PCA
a. Timbang 17,5 gram bubuk PCA dalam Erlenmeyer kapasitas 2 L.
b. Larutkan dengan 1 L aquades.
c. Panaskan sampai semua bahan larut di tandai dengan warna larutan jernih
d. Tutup dengan kapas steril
e. Masukan kedalam autoclave.
f. Sterilkan selama 15 menit setelah mencapai suhu 250oF tekanan 1 atm
g. Media PCA siap digunakan atau dibiarkan hingga beku pada suhu ruang dan
untuk pemakaian pada waktu berikutnya setelah beku dimasukan kembali
kedalam refrigerator.
2. PDA
a. Timbang 30 gram bubuk PDA dalam Erlenmeyer kapasitas 2 L
b. Larutkan dengan 1 L aquades
c. Panaskan sampai semua bahan larut ditandai dengan warna larutan jernih
d. Tutup dengan kapas steril
e. Masukan kedalam autoclave
f. Sterilkan selama 15 menit setelah mencapai suhu 250 oF dan tekanan 1 atm, untuk
pemakaian pada waktu berikutnya, setelah beku dimasukan kembali kedalam
refrigerator.
10
3. NA
a. Timbang 28 gram bubuk NA dalam Erlenmeyer kapasitas 2 L
b. Larutkan dengan 1 L aquades
c. Panaskan sampai semua bahan larut ditandai dengan warna larutan jernih
d. Tutup dengan kapas steril
e. Masukan kedalam autoclave
f. Sterilkan selama 15 menit setelah mencapai suhu 250 oF dan tekanan 1 atm, untuk
pemakaian pada waktu berikutnya, setelah beku dimasukan kembali kedalam
refrigerator.
4. TEA
a. Rebus Tauge (100 gram) denagn 1 L aquades 2-3 jam, saring dengan kapas dan
kembalikan volume menjadi 1 L
b. Timbang flakes/agar-agar 15 gram, sukrosa 60 gram dan larutkandengan ekstrak
tauge 1 L
c. Panaskan sampai semua bahan larut ditandai dengan warna larutan jernih
d. Tutup dengan kapas steril
e. Masukan kedalam autoclave
f. Sterilkan selama 15 menit setelah mencapai suhu 250 oF dan tekanan 1 atm, untuk
pemakaian pada waktu berikutnya, setelah beku dimasukan kembali kedalam
refrigerator.

JENIS MEDIA

1. PCA
2. PDA
3. NA
4. TEA

ALAT

1. Autoclave
2. Erlenmeyer
3. Neraca analitik
4. Spatula
5. Kapas
6. Cawan metri
7. Sarinagn
8. komputer
11
9. pisau
10. Hoplate

BAHAN

1. Aquades
2. Tauge
3. Agar-Agar

 PCA
PCA 17,5 gram /100 ml Menimbang media…

Panasakan hingga laraut

Tutup dengan kapas steril

Masukan autoclave

Strelisasi 15 menit 250˚

PCA siap digunakan

 PDA
PDA 30gram/1000ml
250ml aquades

Panaskan hingga larutan mengelembung

Tutup dengan kapas alumunium steril

Masukan ke autoclave

Srellisasi 15 menit 250˚

PDA siap digunakan

 NA
Timbang Na

Masukan erlenmeyer

12
Tambahkan 250 ml aquades

Tutup dengan kapas aluminum steril

Sterilisasi 15 menit 250˚

NA siap digunakan

 TEA
Timbang taugge (40 gram)

Cincang

Tambahkan aquades

Rebus

Saring 30˚

Tambahkan 50 grm glukosa

Tambahkan agar (plain) 5 grm


Tambahkan 250 ml aquades

 STERILISASI
Erlenmeyer dan media

Masukan kedalam autoclave

Tutup autoclave

Nyalakan autoclave

Strelisasi dilakukan

E. HASIL SEMENTARA
1 . media PCA sebanyak 250 ml
2. media PDA sebanyak 250 ml
3. media NA sebanyak 250 ml
4. media TEA sebanyak 250 ml

13
BAB IV
PEMBAHASAN

Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berdasarkan susunannya merupakan medium


organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah
dengan senyawa kimia. Berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium, berdasarkan kegunaannya merupakan
medium untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi
sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber
karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sumber O2.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari
campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat.
Dalam hal ini agar digunakan, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Pada percobaan ini dilakukan pembuatan medium PDA (Potato Dextose
Agar), TEA (Tauge Ekstrak Agar) dan NA (Nutrien Agar).
Percobaan pertama adalah pembuatan medium PDA (Potato Dextose Agar).
Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang.
Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk
makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20%
ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berfungsi untuk menumbuhkan kapang dan
jamur. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium alamiah non-sintetik,
karena menggunakan bahan alamiah (kentang). Akan tetapi komposisi kimianya tidak
diketahui secara pasti. Termasuk medium padat karena dalam pembuatannya menggunakan

14
agar sebagai bahan pemadat. Berdasarkan fungsinya, medium PDA ini termasuk medium
umum

15
karena dapat digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur. Fungsi
dari bahan-bahan yang digunakan adalah:

 Kentang, sebagai sumber karbon, karbohidrat dan nutrisi bagi mikroba.


 Dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polisakarida) sebagai
sumber enegi dan sebagai sumber karbon.
 Agar, sebagai bahan pemadat medium dan media/tempat tumbuh bagi
biakan yang baik, karena mengandung cukup air
 Akuades, sebagai bahan pelarut dalam pembuatan medium dan sebagai
sumber O2.
Proses pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA) adalah dengan Ekstrak
kentang yang diambil dari hasil perebusan kentang. Selanjutnya air rebusan kentang
dicampur dengan bahan tambahan lain yaitu agar dan gula. Selanjutnya larutan dipanaskan
dan diaduk hingga larutan homogen. Langkah selanjutnya adalah mensterilkan erlenmeyer
dan memasukkan larutan PDA kedalamnya, saat hendak memasukkannya ke dalam
erlenmeyer jangan tunggu sampai larutan dingin sebab jika dingin larutan akan mengental.
Selanjutnya alat sekaligus bahan harus di Autoklaf untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
Kontaminasi adalah proses tercemarnya suatu zat terhadap zat lain yang tidak diinginkan
Selain itu juga berfungsi untuk mengentalkan medium. Ekstrak kentang dan agar disterilkan
serta suhu dan pH-nya diatur. Sebelum dilakukan sterilisasi, medium berawarna kuning,
setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat endapan
berwarna putih. Penggunaan dari media PDA ini bertujuan antara lain untuk:

 Menumbuhkan dan memelihara suatu biakan jasad renik.


 Mempelajari pengaruh jasad renik terhadap suatu zat di dalam media
atau sebaliknya.
 Mendapatkan zat-zat yang dihasilkan jasad renik.

Perlakuan kedua adalah membuat medium NA (Nutrient Agar). Nutrien agar adalah
medium umum untuk uji air. NA juga digunakan untuk

16
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak
beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok
kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam
kultur murni.
Pada pembuatan medium NA digunakan ekstrak daging karena daging sebagai sumber
vitamin B, mengandung nitrogen organik, dan senyawa karbon. NA adalah nutrient agar.
Pembuatan media nutrient agar (NA) berasal dari bahan ekstrak daging lalu dicampurkan
dengan gula serta ditambahkan agar sebagai pengental. Setelah itu dipanaskan diatas hot plate
hingga mendidih, wadah yang digunakan adalah Erlenmeyer. Campuran ini selama
dipanaskan juga diaduk menggunakan magnetic stirrer, setelah itu diukur pHnya, sesuai
standarisasinya.
Medium NA berdasarkan konsistensinya merupakan medium yang berbentuk padat
(solid medium), karena dapat dipadatkan dengan adanya agar, yang dibuat miring atau tegak.
Berdasarkan susunan kimianya, medium ini merupakan medium organik non-sintetik karena
disusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya belum ditentukan secara pasti.
Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada permukaan
sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA
miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak
digunakan untuk menstimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.
NA digolongkan pula medium umum sebab dapat digunakan untuk menumbuhkan
beberapa jenis bakteri. Dimana fungsi dari bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatannya adalah:

 Pepton, sebagai sumber utama nitrogen dan protein bagi mikroba.


 Beef ekstrak, sebagai sumber makanan, sumber karbon organik,
nitrogen, vitamin, dan garam mineral sebagai tempat pertumbuhan
mikroba.

17
 Agar, berfungsi sebagai pemadat medium.
 Akuades, sebagai bahan pelarut dan untuk menghomogenkan larutan.
Percobaan ketiga yaitu pembuatan medium TEA (Tauge Ekstrak Agar). Medium TEA
digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang). Medium TEA ini, berdasarkan
konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium) dan termasuk dalam medium semi
alamiah karena tersusun dari bahan-bahan alamiah dan bahan sintetik. Serta termasuk dalam
medium non- sintetik karena tersusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya tidak
dapat ditentukan secara pasti. Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium penguji (assay
medium), karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino, dan lain-lain.
Melalui medium ini dapat diamati bentuk- bentuk koloni dan bentuk pertumbuhan jamur.
Fungsi dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat medium ini, antara lain:

 Tauge, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi


mikroba, pemberi vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai
sumber nitrogen.
 Sukrosa, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai
sumber energi bagi mikroba.
 Agar, sebagai bahan pemadat medium.
 Akuades, sebagai bahan pelarut untuk menghomogenkan larutan.

18
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Mikroorganisme dapat dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui


substrat yang disebut media.
2. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen
sel.
3. PDA (Potato Dextrose Agar) adalah medium yang mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang
dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir
tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
4. NA (Nutrien Agar) merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak
beef, pepton, dan agar.
5. TEA (Tauge Ekstrak Agar) merupakan medium sintetik karena tersusun
dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya tidak dapat ditentukan
secara pasti. TEA dapat dibuat dari bahan tauge, sukrosa, dan agar.

19
5.2. Saran

20
Untuk praktikum selanjutnya akan lebih baik jika prosedur percobaan dilakukan
sendiri oleh tiap-tiap kelompok tidak hanya perwakilan saja agar semua praktikan dapat
mengerti dan memahami dengan baik maksud, tujuan dan prinsip dari percobaan ini.

21

Anda mungkin juga menyukai