Anda di halaman 1dari 4

1.

ILMU MEDAN: Ilmu yang mempelajari sesuatu kondisi daerah tanpa terjun langsung,
hanya dengan alat bantu peta dan kompas.

Tujuan: untukmengetahui posisi tertentu dengan keadaan tertentu secara tepat dancepat dapat
menujuposisi tersebutdengan tujuan tertentu.

Kondisi medan terbagi atas:

o Grade I(0-30 derajad)


Medan ini landai dan sesekali menanjak namun tidak begitu curam.

o Grade II (30-60 derajad)


Medan menanjak dan terjal, harus memakai bantuantangan untuk pendakian (Screambling)

o Grade III (60-90 derajad/lebih)


Medan curam dan cenderungvertikal, sehingga pendakian harus mengggunakan tali caramantel
untuk melaluinya (Climbing)

Berdasarkan jenis Vegetasi:

o Vegetasi Buatan (Lahan perkebunan dan pertanian)


o Vegetasi Homogen (Pinus Merkusi dan Karet) hanya ada 1 jenis tumbuhan saja.
o Vegetasi Hutan Rimba (Hujan Tropik basah) hutan berkanopi 10-20 cm
o Vegetasi Perdu (Semak belukar) 0,5-2 m
o Vegetasi Sub Alpin (Sabana, Centigi, Mentigi, Edelwis, Stepa)
o Vegetasi Perintis (Lumut kerak, Lumut hijau dipohon)
o Area Goatfell: Vegetasi yang tidak dapat ditumbuhi pohon karena kerapatan tanah (tanah keras).

1. B. PETA :Suatu gambaran/lukisan dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil
dengan menggunakan skala tertentu
2. Tujuan :Untuk mengetahui kondisi medan atau memilikigambaran tentang suatu tempat.
:

Berdasarkan typenya ada dua jenis yaitu: Peta geografi dan peta topografi.

1. Peta geografi adalah peta tematik biasa yang sering kita jumpai dan merupakan gambaran
gambaran tata letak wilayah geografi. Peta ini juga disebut sebagai ATLAS. Contohnya adalah peta
Indonesia, Peta dunia, dll.
2. Peta topografi lebih detail dengan mencantumkan garis ketinggian dan detail legenda yang
lengkap. Peta geografi biasanya dibuat dengan skala kecil. Sedangkan peta topografi karena
merupakan gambaran rupa bumi yang lebih detail bisanya berskala lebih besar.

Berdasarkan kegunaanya ada beberapa jenis yaitu: Peta Demografi (untuk kependudukan), Peta
geologi, peta Transportasi dll.
Bagian-bagian peta :

1. Judul peta:

Adalah judul yang diambil dari bagian terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta.
Biasanya terletak di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan survai tanah nasional
(Bakosurtanal).

2. Legenda Peta:

adalah penjelasan dari simbol simbol yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang
sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada legendanya.

3. Skala Peta:

adalah bagian yang menunjukan ukuran dalam lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada
dua jenis yaitu skala garis dan skala angka. Dalam peta topografi biasanya dicantumkan duaduanya.
(Coantoh skala peta 1:25000; 1:50000; 1:100000) cara membacanya adalah 1:25000 berarti 1 cm
dalam peta adalah 25000cm di medan sebenarnya.atau 25km.
4. Garis koordinat:

adalah jarring-jaring dalam peta yang terdiri dari garis vertical dan garis horizontal. Guna garis ini
adalah untuk batas perhitungan koordinat. Koordinat peta dikenal ada dua jenis yaitu koordinat grid
dan koordinat geografis.

a. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)


Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan
garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis
khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat,menit dan detik. Pada peta
Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama.Pada peta ini,
satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu
karvak sama dengan 30 detik (30?), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit
(60?).
b. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM). Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik
dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada
disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT).
Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur.
Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya
menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan
koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka,
satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat
grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1mm).

5. Garis Ketinggian atau biasa disebut garis kontur.

Adalah garis yang menyerupai sidik yang menunjukkan titik ketinggian yang sama dalam peta.
Karena merupakan tanda dari ketinggian yang sama, maka garis ini tidak akan pernah saling
memotong tapi bisa bersinggungan. Lokasi yang lebih rendah akan melingkari lokasi yang lebih
tinggi, itulah cirri garis kontur. Atau bisa juga disebutkan garis sebelah dalam adalah lebih tinggi
dari garis sebelah luar. Dalam peta interval atau jeda beda ketinggian antara garis kontur biasanya di
tunjukan di dekat lokasi legenda. Untuk peta skala 1:25000 interval konturnya biasanya adalah 12,5
meter sedangkan peta skala 1:50000 biasanya interval konturnya adalah 25 meter. Terjemahannya
adalah bila interval kontur 25 meter, maka jarak antara garis kontur yang satu dengan yang lainnya
di medan sebenarnya memiliki beda tinggi secara vertical 25 meter. Garis kontur dengan pola huruv
V atau runcing biasanya menunjukan sebuah jurang/sungai, dan garis kontur dengan pola U atau
berpola Lengkung biasanya menunjukan sebuah punggungan dan O merupakan puncak atau Kawah.

6. Tahun Pembuatan Peta:

merupakan keterangan yang menunjukan tahun terakhir peta tersebut diperbaharui. Hal ini sangat
penting karena kondisi permukaan bumi bisa berubah sewaktu, waktu.

7. Deklinasi:

yaitu garis keterangan yang menunjukan beda Utara Peta dan Utara Magnetik(Utara Kompas).
Deklinasi ini direvisi tiap 5 tahun sekali. Kenapa ada perbedaan antara Utara peta dan Utara
sebenarnya dan Utara Magnetik. Seperti kita ketahu Utara Bumi kita ditunjukan oleh di Kutub
Utara. Sedangkan sumbu utara magnet bumi sebenarnya ada di sebuah kepulauan di dekat dataran
Green Land. Setiap tahun karena rotasi Sumbu bumi ini mengalami pergeseran rata-rata 0,02 detik
bisa ke timur dan ke barat. Jadi utara sebenarnya bisa ditentukan dari mengkonversi antara utara
magnetic dengan utara Peta. Biasanya akan dicantumkan di setiap lembar peta.

Tujuh bagian tersebut merupakan bagian pokok terpenting yang selalu ada dalam tiap lembar peta.
Bagian lain adalah merupakan bagian pelengkap. Yang biasanya berisi indek peta, keterangan
pembuatan peta, dan pemroduksi peta

1. C. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah utara magnetis. Karena
sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah utara-selatan (jika tidak dipengaruhi oleh
adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Tetapi perlu diingat bahwa arah yang
ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah utara magnet bumi, jadi bukan arah utara
sebenarnya.
1. Orientasi peta : Menyamakan arah/ kedudukan peta dengan medan sebenarnya
2. Azhimuth : Sudut-sudut mendatar yang besarnya dihitung/ ukur sesuai dengan arah jarum
jam dari garis tetap (arah orientasi)
3. Back Azimuth : Bila sudut kompas > 180 derajat maka sudut kompas dikurangi 180
4. Resection : Menentukan posisi kita di peta dengan 2 tanda/ lebih tanda medan yang dikenali
5. Intersection : Menentukan posisi suatu titik di peta dengan menggunakan 2 tanda/ lebih
tanda medan yang dikenali dilapangan
6. Menentukan arah tanpa kompas:
1. a. Tanda alam
2. b. Sinar matahari
3. c. Rasi bintang

Jenis-jenis kompas
1. Kompas Bidik
Dipergunakan dengan cara membidik titik tertentu yang ada di lapangan (medan) dan disesuaikan
kedudukannya dengan keadaan pada peta, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan
busur derajat dan penggaris.
1. Kompas Silva
Kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan
perhitungan di peta. Kompas yang baik pada ujungnya dilapisi fosfor agar dapat terlihat dalam
keadaan gelap.

Pemakaian kompas
Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam
memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang mengandung logam, seperti
pisau, golok, karabiner, jam tangan dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan
mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.

PERALATAN LAIN YANG DIBUTUHKAN DALAM TEHNIK PETA DAN KOMPAS


Protractor :Alat ini digunakan untuk mengukur sudut / menentukan sudut yang kita bidik pada
peta biasa digunkan untuk proses Resection dan Intersection.
Klinometer :Sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemiringan suatu
daerah/medan.
Penggaris, alat tulis,kalkulator,dll

Anda mungkin juga menyukai