0 Laporan Kel. 8
0 Laporan Kel. 8
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Yohanes Ekky Stenovic
Yula Paska Anjelin
Yulita Armi
Yussep Aldi
1
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III GIZI 2018/2019
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih-
Nya sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan
ini bisa berguna bagi pembaca dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mempelajari mikroba perlu dilakukan pengamatan sifat-sifat mikroba seperti
bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan dan sebagainya dapat dilakukan dengan
pandangan biasa tanpa menggunakkan mikroskop, pengamatan ini disebut
pengamatan makroskopik. Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri perlu
dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara isolasi bakteri. Isolasi adalah
mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam sekitar dan menumbuhkannya
dalam suatu medium buatan.
Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada
medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya. Memindahkan
bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan
pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya
kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan
petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air
yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri (Alam dkk. 2013).
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara mengambil
sampel mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian
dikultur/dibiakan dengan menggunakan media universal atau media selektif,
tergantung tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis
mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi. Dengan isolasi inilah dapat
diidentifikasi jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan maupun morfologinya
(Alam dkk,2013).
B. Tujuan Praktikum
Terampil menuangkan Agar secara aseptik kedalam cawan petri dan mengetahui
aneka ragam mikroorganisme di sekitar kita.
4
BAB II
Landasan Teori
5
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan
metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip
yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu
species dapat dipisahkan (plezar, 2006)
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari
bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada
banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus
mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor
lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle,
2007)
Mikroorganisme tidak memerlukan banyak ruangan untuk
perkembangannya, sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam
sebuah tabung percobaan labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau
cawan Petri harus dalam keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup)
lalu setelah itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus
dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. Sumber utama pencemaran dari luar
adalah udara, yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan. Bentuk
cawan petri, dengan tutup yang saling menyelubungi, dirancang untuk mencegah
pencemaran udara. Pencemaran tabung atau labu dihindari dengan cara menyumbat
mulutnya dengan penutup yang cocok, biasanya dengan kapas.
6
Ujung kawat imokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau digoreskan
dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan Petri sampai
meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan
keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan
gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang
umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium
dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran
mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan
inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang
digores.
c. Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-
agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara
menggoreskan secaa zig-zag pada permukaan agar miring menggunakan
jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga dilakukan pada
agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan
kekurangan oksigen. (Rusdimin, 2003)
d. Stab culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-
agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-
agar ini tidak miring. Media agar setengah padat dalam tabung reaksi,
digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis
Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian dalam
identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada media agar
datar yaitu (Sutedjo dalam Sari, 2009) :
1. Ukuran
• Titik
• Kecil
• Sedang
• Besar
7
2. Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di
mana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa
pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat
bagian-bagian sel dengan teliti.
3. Bentuk koloni
• Bundar
• Tidak beraturan
• Rhizoid (tersebar seperti akar)
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
9
B. Prosedur
1) Cairkan medium NA dalam pemanas air
2) Turunkan suhunya hingga mencapai 40 derajat celsius
3) Ambil cawan petri dan dalam keadaan tertutup, bakar mulut cawan petri
tersebut.
4) Lepaskan sumbat kapas dari erlenmeyer, dan bakar mulut erlenmeyer sebentar.
5) Tuangkan kedalam cawan petri secara aseptis TEA sebanyak 10-15 cc
6) Tutup kembali cawan petri secara perlahan-lahan dan biarkan medium mengeras.
7) Bakar kembali mulut erlenmeyer dan tutup kembali dengan kapas.
8) Mikroorganisme dari sekitar kita diidentifikasi dengan perlakuan :
Rambut
Kotoran Gigi
Ruang Lab PMM 5(PDA=NA)
Tangan kiri
Epidermis Kulit
Hidung
Hawa Mulut
9) Inkubasi selama 24-48 jam pada suhu 30-32 derajat celcius
10) Amati perubahan yang terjadi.
10
C. Tabel Hasil Pengamatan Praktikum
No Kelompok Perlakuan Virtual Mikroskopis Keterangan
1. Kelompok Tanpa Tidak
1 perlakuan ditemukan
mikroba
2. Kelompok Rambut 4 x 10
2
10 x 10
11
40 x 10
100 x 10
3. Kelompok Kotoran 4 x 10
3 Gigi
10 x 10
40 x 10
100 x 10
12
4. Kelompok Ruang Lab 4 x 10
4 PMM
5(PDA=NA)
10 x 10
40 x 10
100 x 10
10 x 10
13
40 x 10
100 x 10
6. Kelompok Epidermis 4 x 10
6 Kulit
10 x 10
40 x 10
100 x 10
14
7. Kelompok Kotoran 4 x 10
7 Hidung
10 x 10
40 x 10
100 x 10
8. Kelompok Hawa 4 x 10
8 Mulut/Nafas
15
10 x 10
40 x 10
100 x 10
16
D. Diagram Alir
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Isolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikrobia tersebut dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium
buatan.
Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media
agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni.
B. Saran
Untuk praktikum selanjutnya akan lebih baik jika prosedur percobaan
dilakukan sendiri oleh tiap-tiap kelompok tidak hanya perwakilan saja agar semua
praktikan dapat mengerti dan memahami dengan baik maksud, tujuan dan prinsip
dari percobaan ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Puspita Vika. Rizky Viara . 2014. Universitas Jenderal Soedirman . Isolasi Bakteri
https://www.academia.edu/10130601/Laporan_Isolasi_Bakteri_Mikrobiologi
_Dasar_ . Diakses Pada 3 September 2019.
Pratiwi, Dyah Ayu Kusuma. 2018. Universitas Airlangga. Teknik Isolasi Bakteri.
https://www.academia.edu/37580132/laporan_teknik_isolasi_bakteri.
Diakses Pada 3 September 2019.
20