Anda di halaman 1dari 91

MODUL

PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES PEMKAB JOMBANG

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 1
TIM PENYUSUN
MODUL PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES PEMKAB JOMBANG

PELINDUNG
Drg. Budi Nugroho, M.PPM
Ketua Stikes Pemkab Jombang

PENANGGUNG JAWAB
Ririn Probowati,S.Kp.,M.Kes
Wakil Ketua I Stikes Pemkab Jombang

PENYUSUN
Anis Satus S, S.Kep.,Ns,M.Kes
Kaprodi Prodi Pendidikan Profesi Ners

ANGGOTA
Ahmad Nur Khoiri,S.Kep.,Ns,M.Kes
Desy Siswi Anjar Sari, S.Kep.,Ns
Nurul Hidayah,S.Kep.,Ns
Anja Hesnia Kholis,S.Kep.,Ns
Jhendrik Septawanto, S.Kep.,Ns

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 2
BIODATA MAHASISWA

Nama :

Tempat/tanggal lahir :

NIM :

Alamat :

Nomer Telpn :

Foto
3x4

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 3
V IVI MISI
STIKES PEMKAB JOMBANG

VISI

Menghasilkan tenaga kesehatan yang professional berdaya saing lokal


maupun nasional tahun 2016.

MISI

1) Menyelenggarakan Pendidikan kesehatan yang profesional untuk


mengembangkan pendidikan yang berorientasi pasar baik lokal maupun
nasional dan menghasilkan SDM yang berkompetensi.
2) Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan produk penelitian sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.
4) Menyelenggarakan pelayanan kepada mahasiswa, tenaga kependidikan,
tenaga pendidik, alumni dan stake holder.
5) Memberikan kesejahteraan kepada tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan
mahasiswa.
6) Menyelenggarakan kerjasama dengan instansinpendidikan dan pelayanan
baik lokal, nasional, maupun global dalam bentuk Tri Dharma Perguruan
Tinggi.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 4
V IVI MISI PROGRAM STUDI NERS
STIKES PEMKAB JOMBANG

VISI

Menjadi Institusi Pendidikan Ners dengan unggulan Keperawatan


Komunitas dan berdaya saing nasional pada tahun 2016

MISI

1) Menyelenggarakan Pendidikan Ners secara professional dengan unggulan


Keperawatan Komunitas yang mampu berdaya saing nasional
2) Menyelenggarakan penelitian dalam bidang keperawatan dasar dan
keperawatan klinik dengan unggulan penelitian bidang Keperawatan
Komunitas
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan/keperawatan
pada upaya preventif dan promotif sebagai implementasi hasil penelitian.
4) Menyelenggarakan kerjasama dengan instansi pendidikan dan pelayanan
lain baik nasional maupun global untuk menunjang pembelajaran, penelitian
dan pengabdian masyarakat.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 5
SUMPAH/ JANJI NERS MUDA

Demi Allah,

Saya bersumpah/berjanji*) bahwa :

1. Saya akan menghargai kesempatan yang diberikan kepada Saya untuk


menyelesaikan pendidikan Saya di pelayanan kesehatan dimana saya bertugas
sebagai Ners Muda
2. Saya akan menjalankan tugas Saya dengan cara yang terhormat dan bersusila
sesuai dengan martabat dan tradisi luhur profesi Ners
3. Saya akan menjalankann tugas dengan mengutamakan kepentingan klien,
keluarga, dan masyarakat.
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang Saya ketahui karena pekerjaan
Saya dan kelimuan Saya sebagai Ners Muda
5. Saya tidak akan terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, politik
kepartaian atau kedudukan sosial dalam menunaikan tugas Saya sebagai Ners
Muda
6. Saya akan menghargai klien, sebagai manusia yang berjasa dalam meningkatkan
pengetahuan Saya.
7. Saya akan memperlakukan teman sejawat Saya, sebagaimana Saya sendiri ingin
diperlakukan
8. Saya akan menaati dan mengamalkan Standar Profesi Keperawatan dan Kode
Etik Keperawatan Indonesia

Saya ikrarkan sumpah/janji*) ini dengan sesungguh-sungguh dan dengan


mempertaruhkan kehormatan diri Saya.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 6
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas Rahmat dan barokahNya sehingga kami dapat menyusun Modul Praktik Profesi
Keperawatan Gerontik Program Studi Pendidikan Profesi Ners.

Modul Praktik Profesi Keperawatan Gerontik Pendidikan Profesi Ners ini


disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa tentang informasi praktik profesi yang
berorientasi pada kurikulum Pendidikan Tinggi dan dikembangkan oleh perguruan
tinggi dengan mengacu pada standar nasional pendidikan bagi setiap program studi
dengan beban 36 SKS yang ditempuh selama 48 minggu. Sedangkan untuk program
keperawatan Gerontik adalah 2 SKS yang ditempuh selama 2 minggu efektif. Program
Pendidikan Tinggi Keperawatan merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk
menghasilkan Ners yang profesional. Di dalam tahap pendidikan Profesi Ners
terintegrasi Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, penanganan teknis dan sikap dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.

Adapun isi Modul Praktik Profesi Keperawatan Gerontik Program Pendidikan


Profesi Ners meliputi: Deskripsi Mata Ajar yang akan ditempuh mahasiswa dalam tahap
pelaksanaan profesi, prasyarat program, tata tertib program profesi, target kompetensi
dan sistem evaluasi.

Tujuan pembuatan buku ini adalah memberikan panduan pada mahasiswa


dalam melaksanakan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Pemkab Jombang.

Besar harapan kami agar buku ini berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa
Prodi Ners Ners STIKes Pemkab Jombang selama melaksanakan program Pendidikan
Profesi Ners sehingga nantinya menjadi lulusan Ners yang profesional.

Jombang, ………………….

Program Studi Profesi Ners


Ketua

ANIS SATUS S, S.Kep., Ns, M.Kes


NIK : 01196808112006120

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 7
DAFTAR ISI

Halaman
Sampul ............................................................................................... ............. 1
Tim Penyusun ............................................................................................ ............ 2
Biodata mahasiswa ...................................................................................... 3
Kata Pengantar ............................................................................................ ............ 4
Daftar isi .................................................................................................. ............ 4
BAB I : PENDAHULUAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK .............. ........... 8
1.1 Informasi Umum Mata Ajar Keperawatan Gerontik.................. 8
1.2 Sistematika Penulisan................................................................. 8
BAB II : DESKRIPSI MATA AJAR KEPERAWATAN GERONTIK............. 9
2.1 Deskripsi Mata Ajar. ....................................................... ............ 9
2.2 Gambaran Umum Mata Ajar........................................... ............ 9
2.3 Tujuan Instruksional Umum..................................................... 9
2.4 Tujuan Instruksional Khusus................................................... 9
2.5 Sasaran Pembelajaran............................................................... 12
2.6 Waktu......................................................................................... 12
2.7 Tempat Praktik......................................................................... 12
2.8 Media........................................................................................ 13
2.9 Metode............................................................................. ........... 13
BAB III: STANDART PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN GERONTIK ……………........................... ………. 14
3.1 Waktu Pelaksanaan Praktik Profesi....................................... ............ 14
3.2 Proses Pelaksanaan ........................................................ ............ 14
3.3 Ketentuan kegiatan praktik profesi.................................. ........... 16
3.4 Pengumpulan Tugas................................................................. 17
3.5 Penilaian ................................................................................. 18
3.6 Kehadiran................................................................................. 21
3.7 Target Kompetensi................................................................ ............ 22
BAB IV: PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK.......... ............ 25
BAB V: PERATURAN/ TATA TERTIB PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN GERONTIK….………………………….. ……… 59
5.1 Persyaratan Program Profesi……….…………………………….. 59
5.2 Peraturan Program Pendidikan Profesi Ners…………………….. 59
Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 8
BAB VI: PENUTUP…. ........................................................................ ………. 62
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………... 63
Lampiran

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 9
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Format pengkajian Asuhan keperawatan Gerontik .......................... 64
Lampiran 2 : Format laporan pendahuluan………………………………………. 85
Lampiran 3 : Format nilai ujian …………………………………………………. 86
Lampiran 4 : Format Nilai Harian ………………………………………………. 87

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 10
BAB I

PENDAHULUAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

1.1 Informasi Umum Mata Ajar Keperawatan Gerontik


1. Keperawatan gerontik termasuk dalam tatanan praktik pada tahap profesi
yang berada pada semester II dengan beban studi 2 SKS. Praktik profesi
keperawatan Gerontik yang dilaksanakan oleh mahasiswa program profesi
dengan praktek keperawatan secara langsung melaksanakan asuhan
keperawatan pada klien konsep dasar aging process, teori bio-psiko-sosio dan
spiritual pada dasar keperawatan lansia baik pada tingkat individu, keluarga
dan komunitas untuk diplikasikan dalam pelayanan keperawatan lansia.
Pengalaman belajar ini akan berguna dalam memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan Gerontik dan integrasi keperawatan gerontik
pada bidang keperawatan lain. Pengalaman belajar meliputi diskusi, pembahasan
kasus, pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan.

1.2 Sistematika Penulisan


Modul Praktik Profesi Keperawatan Gerontik ini terdiri dari beberapa
bab. Bab pertama merupakan bab pendahuluan. Bab kedua adalah diskripsi mata
ajar keperawatan Gerontik. Bab ketiga meliputi penjelasan tentang standar
pelaksanaan praktik profesi keperawatan Gerontik. Bab keempat berisi
keterangan tentang proses pelaksanaan praktik (panduan asuhan keperawatan
gerontik). Selanjutnya Bab kelima berisi informasi peraturan/ tata terib praktik
profesi keperawatan kritis, dan Bab keenam merupakan bab penutup.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 11
BAB II
DESKRIPSI MATA AJAR KEPERAWATAN GERONTIK

2.1 Deskripsi Mata Ajar


Mata Ajar : Keperawatan Gerontik
Kode Mata Ajar : KGR 512
Beban Studi : 2 SKS
Waktu : 2 minggu

2.2 Gambaran Umum Mata Ajar


Fokus mata ajar keperawatan gerontik tahap profesi merupakan pelayanan asuhan
keperawatan pada lanjut usia di berbagai tatanan pelayanan kesehatan khususnya
di keluarga, panti werda dan masyarakat secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan penekanan pada upaya pemeliharaan kesehatan,
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit lanjut usia. Pelayanan/asuhan
keperawatan pada lanjut usia diberbagai tatanan pelayanan kesehatan memiliki
perkembangan trend issue yang terus meningkat seiring dengan terus
bertambahnya jumlah usia lanjut dan peningkatan usia harapan hidup manusia
sehingga asuhan keperawatan pada lansia memiliki peluang besar di masa depan.

2.3 Tujuan Instruksional Umum


Setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan gerontik, mahasiswa STIKES
Pemkab Jombang mampu menerapkan asuhan keperawatan pada lansia baik di
tingkat individu lansia dengan keterbatasannya, di panti werda maupun di
komunitas/kelompok.

2.4 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah melaksanakan Program Pendidikan Profesi Ners, mahasiswa diharapkan
mampu memberikan asuhan keperawatan gerontik dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang benar meliputi :
1. Setelah menyelesaikan praktik keperawatan gerontik, mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan konsep dasar gerontik, teori aging process, teori bio-
Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 12
psiko-sosio dan spiritual pada dasar keperawatan lansia baik pada tingkat
individu, keluarga dan komunitas untuk diplikasikan dalam pelayanan
keperawatan lansia.
2. Melakukan asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep-konsep
dasar keperawatan gerontik sesuai dengan langkah-langkah proses
keperawatan individu lansia
1) Melakukan asuhan keperawatan lansia dengan keterbatasan fisik
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan keterbatasan fisik
spesifik pada lansia seperti PPOK, asme bronkhiale, bronchitis
cronis, gastritis kronis, GEA, Rematoid Artritis, Low Back Pain,
imobilisasi, demensia, CVA, Parkinson, Alzeimer, Inkontinensia
Uri, DM, struma, gangguan tidur
b. Mampu menentukan diagnose keperawatan
c. Mampu membuat rencana tindakan keperawatan
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan :
a) Fisioterapi dada ( clapping, fibrasi, latihan nafas, batuk efektif,
postural drainage)
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital
c) Pemasangan NGT, Huknah
d) Mengidentifikasi ADL dengan menggunakan indeks katz dan
indek barthel
e) Mobilisasi (aktif/pasif), mengatur posisi (duduk, terlentang,
berdiri, jongkok), ROM (aktif / pasif)
f) Rawat Luka bersih/ kotor, Perawatan luka decubitus, merawat
luka ganggren
g) Personal hygiene, melakukan perawatan kulit (membersihkan,
melembabkan dan pemakaian underpad)
h) Identifikasi status mental lansia : kesadaran, perhatian, bahasa,
memori, intepretasi bahasa
i) Identifikai kerusakan intelektual dan kemampuan aspek kognitif
lansia: riwayat psikososial, SPMSQ (Short portable Mental Status
Quessioner), MMSE (Mini Mental State Examination)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 13
j) Identifikasi Apgar Lansia
k) Identifikasi deteorisasi global
l) Mengidentifikasi gejala inkontinensia dan senam kegel exercise,
pemasangan catheter
m) Pemeriksaan gula darah, BMR, Injeksi Insulin
n) Mengidentifikasi gangguan tidur, mengatur posisi tidur lansia,
melakukan terapi sirep, tehnik meditasi
e. Mampu melakukan evalasui keperawatan
2) Melakukan asuhan keperawatan lansia dengan keterbatasan psikososial
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan masalah konsep diri :
depresi, isolasi social, gangguan fungsi peran
b. Mampu menentukan diagnose keperawatan
c. Mampu membuat rencana tindakan keperawatan
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan:
a) Bimbingan rekreatif
b) Terapi musik legam jawa
c) Mendampingi lansia berduka
d) Identifikasi masalah emosional
e) Pengukuran tingkat depresi : skala inventory beck depretion dan
Skala Depresi Geriatri (GDS)
f) Identifikasi interaksi social lansia
g) Identifikasi pengabaian lansia
h) Terapi rehabilitasi
i) Bimbingan ketrampilan / terapi okupasi
e. Mampu melakukan Evaluasi
3) Melakukan asuhan keperawatan lansia dengan keterbatasan spiritual
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan masalah spiritual,
sakaratul maut, kematian dan loss and griefing.
b. Mampu menentukan diagnose keperawatan
c. Mampu membuat rencana tindakan keperawatan
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan:
a) Melakukan bimbingan Rohani

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 14
b) Memotivasi lansia melakukan ibadah sesuai kepercayaannya
c) Mengidentifikasi sakaratul maut
d) Bimbingan sakaratul maut
e) Mengontrol nyeri
f) Perawatan jenazah
e. Mampu melakukan Evaluasi
4) Melakukan program pencegahan penyakit / mempertahankan kebugaran
lansia
a. Melakukan terapi fisik pada lansia : senam tera, senam osteoposis
b. Melakukan jalan sehat
5) Memberikan herbal remendies pada lansia
a. Mengidentifikasi tanaman obat untuk lansia
b. Mengidentifikasi efek farmakologis pada lansia
c. Membuat ramuan obat tradisional

2.7 Sasaran Pembelajaran


1. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan lansia dalam
kelompok dan dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan
gerontik sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan
komunitas/kelompok lansia.
2. Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan pada kasus keperawatan gerontik.
3. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan target kompetensi dasar yang ada
dalam intervensi khusus pada lansia.

2.6 Waktu
Waktu Pelaksanakan praktik profesi keperawatan gerontik berlangsung selama 2
minggu.

2.7 Tempat Praktik


Tempat Praktik profesi keperawatan gerontik :
1. UPT PSLU Magetan
2. UPTD PSLU Pare dan Jombang

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 15
2.8 Media
1. Modul praktik profesi keperawatan gerontik
2. Buku Kompetensi Keperawatan Gerontik
3. Buku penghubung mahasiswa – Pembimbing Akademik – Pembimbing
lahan.
4. Buku Tabulasi kompetensi
5. Buku portofolio

2.9 Metode
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 s/d 5 orang di
setiap wisma di PSTW, praktik dilaksanakan selama 2 minggu (pagi-malam)
dimana dalam waktu tersebut mahasiswa wajib melakukan asuhan keperawatan
gerontik secara individu dan kelompok selain itu ada kegiatan seminar terdiri
(desiminasi awal dilaksanakan awal praktik dan desiminasi akhir dilaksanakan
akhir praktik).

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 16
BAB III
STANDAR PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN
GERONTIK

3.1 Waktu Pelaksanaan Praktik Profesi


Pelaksanaan Praktik Profesi Stase Keperawatan Kritis
Waktu Stase SKS
8 Minggu Keperawatan Gerontik 2 SKS

Orientasi/pembekalan Praktik Profesi


Waktu Durasi Kegiatan Penanggung jawab
Pembekalan
Sebelum
45 menit praktik Koordinator M.A
stase gerontik
mahasiswa

3.2 Proses Pelaksanaan


3.2.1 Proses Bimbingan Praktik
Selama profesi keperawatan gerontik, proses pembimbingan praktik akan
dilakukan melalui tahapan: orientasi, latihan dan umpan balik, dengan masing-
masing tahapan akan terdiri dari beberapa kegiatan seperti :
Tahap Kegiatan
Orientasi Penjelasan praktik, orientasi lapangan, laporan pendahuluan
kasus
Latihan Ujian kasus individu, pendidikan kesehatan, terapi modalitas,
laporan dokumentasi asuhan keperawatan individu dan askep
kelompok, TOT petugas panti, presentasi askep kelompok. Pre
dan post conference
Umpan Responsi pasca ujian, responsi pasca intervensi pendidikan
Balik kesehatan dan terapi modalitas, masukan pada LP dan laporan
asuhan keperawatan, Pre dan post conference

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 17
3.2.2 Siklus Praktik
Kegiatan harian mahasiswa selama periode praktik profesi keperawatan gerontik

3.2.3 Proses Pelaksanaan Praktik Profesi


Proses pelaksanaan praktik profesi keperawatan gerontik melalui
tahapan Pra interaksi, introduksi/ orientasi, kerja, terminasi proses,
dan terminasi akhir
TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN MAHASISWA PEMBIMBING
1. Pra Setiap hari Membuat laporan Menyiapkan/member
Interaksi sebelum pendahuluan i informasi tentang
melaksanak berdasarkan kasus yang akan dirawat
an praktik individu, atau Mengevaluasi
Pre kelompok lansia. pemahaman
Conference Memahami laporan mahasiswa tentang
pendahuluan laporan pendahuluan
2. Orientasi Hari pertama Memperkenalkan diri, Mengobservasi
praktik. Pada menyampaikan tujuan kegiatan mahasiswa
awal orientasi. Mengobservasi dan
pertemuan Evaluasi /validasi memberikan umpan
setiap hari keadaan individu, balik
praktik kelompok

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 18
TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN MAHASISWA PEMBIMBING
Mengingatkan kontrak
yang lalu (topic, tujuan,
waktu, hasil yang
diharapkan)
3. Kerja Setiap hari Melakukan pengkajian Membimbing,
praktik Merumuskan diagnose memvalidasi kegiatan
keperawatan mahasiswa
Melakukan intervensi
Melakukan evaluasi
proses
4. Terminasi Pada akhir Mengevaluasi hasil Membimbing,
Proses pertemuan pertemuan memvalidasi kegiatan
setiap hari Membuat modifikasi mahasiswa
praktik tindakan
Post Membuat kontrak untuk
conference pertemuan berikutnya
5. Terminasi Pada Akhir Mengevaluasi hasil Memvalidasi hasil
akhir praktik praktik secara kegiatan mahasiswa
keseluruhan yang telah
dicapai individu
kelompok.
Presentasi hasil
kegiatan

3.3 Ketentuan Kegiatan Praktik Profesi


1. Individual
1) Mahasiswa praktik profesi di PSLU sesuai dengan pembagian kelompok.
2) Melakukan teknik komunikasi terapeutik dengan lansia pada
sasaran individu dan kelompok
3) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu dan kelompok

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 19
4) Pada saat praktik klinik mahasiswa ditugaskan membuat satu asuhan
keperawatan secara komprehensif (LP, Kasus Nyata) sebanyak 1 kasus.
5) Mahasiswa wajib melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan SOP
tempat praktik yang ditempati .
6) Mengisi buku kompetensi untuk setiap tindakan prosedural, buku
penghubung, portofolio, buku tabulasi dan ditandatangani oleh pembimbing
akademik juga pembimbing lahan.
2. Kelompok
1) Melakukan pengelolaan manajemen kelompok lansia di PSTW
a. Megidentifikasi masalah keperawatan kelompok lansia di
PSTW
b. Menetapkan diagnosa keperawatan kelompok lansia di PSTW
c. Menentukan rencana keperawatan kelompok lansia di PSTW
(pelaksamaan desiminasi awal)
d. Melaksanakan implementasi
e. Melaksanakan evaluasi (pelaksanaan desiminasi akhir)
2) Kelompok wajib melakukan kegiatan Penkes/ Health Education sebanyak
satu kali setiap rotasi (sebelumnya proposal dikonsultasikan dan
pelaksanaan pendidikan kesehatan sudah disetujui pembimbing).
3.4 Pengumpulan Tugas
Tugas Individu maupun tugas kelompok (Asuhan keperawatan, laporan
penyuluhan (SAP), Buku Kompetensi, buku tabulasi kompetensi, buku
penghubung, portofolio dan laporan manajemen kelompok) dikumpulkan pada
akhir semester untuk di tabulasi secara keseluruhan.
3.4.1 Laporan Individu
1. Asuhan Keperawatan Gerontik Komprehensif
2. Buku Kompetensi keperawatan gerontik
3. Buku Tabulasi Kompetensi
4. Buku penghubung
5. Portofolio
6. Proposal dan Laporan Penyuluhan kesehatan (Penkes/HE)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 20
3.4.2 Laporan Kelompok
1. Laporan manajemen kelompok (desiminasi awal dan akhir)
3.5 Penilaian
Evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran praktik profesi
keperawatan gerontik :
No Komponen Penilaian Prosentase
1. Praktik Harian
Laporan asuhan keperawatan
Individu meliputi
1) Laporan pendahuluan 5%
2) Response 10%
3) Tindakan keperawatan 10%
4) Kehadiran 10%
5) Sikap 10%
Laporan kelompok:
1) Laporan dan presentasi
manajemen 15%
perorganisasian
keperawatan Gerontik
2) Penyuluhan
10%
Nilai Ujian
2. 30%
Ujian Kasus individu
Jumlah 100%

Penjelasan
1. Nilai Harian
Indikator Penilaian
1) Kognitif
a. Pemahaman dan Pendokumentasian
Didapatkan dari tanya jawab dengan mahasiswa dan laporan kasus.
b. Inisiatif dalam bertugas
Tidak ada Inisiatif, hanya pasif saja (< 60)
Ada Inisiatif, tapi perlu bimbingan (60-75)
Mempunyai Inisiatif, tetapi melibatkan orang lain (76-85)
Empunyai inisiatif dan dikerjakan secara mandiri (86-100)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 21
2) Afektif
a. Kedisiplinan
Sering datang terlambat, pulang lebih awal, meninggalkan tugas, tidak
pakai atribut (<60)
Ada dua atau tiga dari kriteria diatas (point a) (60-75)
Ada salah satu dari kriteria di atas (point a) (76-85)
Datang dan pulang tepat waktu, atribut lengkap, tidak meninggalkan
tugas (86-100)
b. Keaktifan
Tidak tanggap terhadap apa yang harus dilakukan (<60)
Tanggap tetapi tidak dikerjakan seluruhnya (60-75)
Tanggap/ dikerjakan tetapi tidak dilakukan evaluasi dengan benar (76-
85)
Tanggap terhadap keadaan keadaan pasien dan lingkungan (86-100)
c. Kejujuran
Tidak mengakui terhadap apa yang dilakukan (<60)
Mengatakan yang sebenarnya setelah didesak atau diinterogasi (60-
75)
Mengakui dengan berbelit- belit/ dengan berargumentasi (76-85)
Mengatakan yang sebenarnya sesuai kenyataan (86-100)
d. Hubungan yang serasi dengan orang lain
Tidak berhubungan baik dengan perawat, klien maupun teman (<60)
Hanya berhubungan dengan salah satu kriteria diatas (60-75)
Hanya berhubungan dengan dua kriteria diatas (76-85)
Berhubungan baik dengan perawat, klien maupun teman (86-100)
3) Psikomotor
a. Ketelitian
1) Pendokumentasian keadaan pasien dan lingkungan tidak lengkap
(> 75% kurang) (<60)
2) Pendokumentasian keadaan pasien dan lingkungan tidak lengkap
(26% - 50% kurang) (60-75)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 22
3) Dalam mendokumentasikan keadaan pasien dan lingkungan
masih belum lengkap (Kekurangan 25%) (76-85)
4) Dalam mendokumentasikan keadaan pasien dan lingkungan
lengkap (86-100)
b. Hasil kerja yang dicapai siswa
Mencapai kurang dari 55% dari nilai maksimal (<60)
Mencapai 56% - 70 % dari nilai maksimal (60-75)
Mencapai 71 % – 85 % dari nilai maksimal (76-85)
Mencapai > 86% dari nilai maksimal (86-100)
c. Kemampuan siswa melaksanakan tugas
Tidak mampu melaksanakan tugas (<60)
Melaksanakan tugas perlu bimbingan/ bantuan (60-75)
Mampu melaksanakan tugas tetapi dalam waktu yang lama (76-85)
Mampu melaksanakan tugas dengan tepat dan cepat (cekatan)
(86-100)
2. Nilai Ujian
Ujian praktek profesi dilaksanakan pada minggu terakir dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan
kehadiran 100% di masing- masing bagian
2) Ujian klinik/lapangan dilakukan pada minggu terakir pelaksanaan praktik
klinik disetiap ruangan / bagian
3) Mahasiswa mwenyiapkan alat-alat ujian 2 hari sebelum pwelaksanaan ujian
profesi
4) Undian ruangan ujian dilaksanakan satu hari sebelum pelaksaanaan ujian
profesi.
5) Kasus yang diujikan ditentukan pada hari H pelaksaanan ujian
6) Mahasiswa tidak doperkenankan membawa dan menmbaca buku literatur
pada saat pelaksaannaan ujian
7) Penguji sekurang-kurangnya 2 orang yang terdiri dari 1 orang dari
pendidikan dan 1 orang dari tempat praktek, tempat ujian dilaksanakan

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 23
8) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki/ mengulang ujian pada hari berikutnya atau sesuai dengan
kesepakatan penguji.
9) Mahasiswa yang tidak menghikuti ujian dengan alasan sakit/ijin dan disertai
dengan surat keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan, diberikan
kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada nagian yang bersangkutan
10) Sarat lulus ujian profesi keperawatan medikal bedah adalah dengan nilai B
A = 81 - 100
B = 75 - 80
Penilaian : Nilai x Bobot = N
C = 65 - 74
100
D = 51 - 64
E = < 50
11) Hal-hal yang menyangkut ujian susulan atau ujian perbaikan sepenuhnya
menjadi kewenangan PJMA yang bersamngkutan, penguji pendidikan dan
penguji dari lahan praktek.

3.6 Kehadiran
1. Praktik profesi dilaksanakan selama 10 hari dipanti Werdha.
2. Mahasiswa wajib mengikuti Apel pagi dan siang.
3. Istirahat jam 12.00 – 13.00 untuk makan siang
4. Setelah istirahat wajib kembali ke wisma sampai dengan apel siang.
5. Jam 19.00 – 21.00 wajib ke wisma lansia.
6. Mahasiswa jika keluar dari panti wajib mengisi buku absensi.
7. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktik harus mendapat ijin dari
pembimbing akademik atau pendamping wisma.
8. Mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan profesi wajib melaporkan
secara lisan atau tertulis terlebih dahulu kepada pembimbing akademik
kemudian kepada pembimbing panti.
9. Ketidakhadiran dengan alas an sakit harus disertai dengan surat keterangan
sakit dari dokter dan diserahkan kepada pembimbing pendidikan atau
kepada pembimbing rumah sakit/lapangan.
10. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktik dengan alas an sakit atau ijin
harus mendapatkan ijin dari pembimbing (pendidikan dan pembimbing
Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 24
tempat praktik). Yang bersangkutan wajib mengganti prakti sejumlah hari
yang ditinggalkan.
11. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari dengan alas an
apapun dan tanpa pemberitahuan kepada pembimbing pendidikan dan
pembimbing klinik rumah sakit/lapangan wajib mengulang praktik pada
ruangan tersebut.
12. Setiap mahasiswa yang mengganti hari praktik hars membawa surat
pengantar dari bagian profesi dan bila tidak membawa surat pengantar
dianggap tidak mengganti.
13. Penggantian praktik untuk satu bagian, dilakukan pada libur antar tahap
program profesi.

3.7 Target Kompetensi


Hari Kompetensi Target Target Tanda Keter
/ tgl standard tercapai tangan angan
fasilitator
Laporan Pendahulun konsep 1
lansia
Penyusunan asuhan 1
keperawatan dengan
keterbatasan fisik,
psikososial, spiritual
Target prasat : Tindak
1. Mengidentifikasi ADL an
dengan menggunakan 2 dalam
indeks katz satu
2. Mengidentifikasi ADL katego
dengan menggunakan 5 ri
indek barthel boleh
3. Mobilisasi (aktif/pasif), dilaksa
mengatur posisi (duduk, 2 nakan
terlentang, berdiri, salah
jongkok), satu
4. ROM (aktif / pasif) 5
5. Rawat Luka bersih/ 1
kotor, Perawatan luka
decubitus, merawat luka
ganggren 1
6. Personal hygiene 1
7. melakukan perawatan
kulit (membersihkan,
melembabkan dan
pemakaian underpad) 2
8. Identifikasi status
mental lansia :
kesadaran, perhatian,
bahasa, memori, 1
intepretasi bahasa

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 25
9. Identifikai kerusakan 1
intelektual
10. Pengkajian aspek 1
kognitif lansia: riwayat
psikososial
11. Pemeriksaan SPMSQ 1
(Short portable Mental
Status Quessioner) 1
12. Pemeriksaan MMSE 1
(Mini Mental State
Examination) 1
13. Identifikasi Apgar
Lansia 1
14. Identifikasi deteorisasi 1
global
15. Mengidentifikasi gejala 1
inkontinensia 5
16. Senam kegel exercise
17. Mengidentifikasi 2
gangguan tidur
18. Mengatur posisi tidur
lansia 2
19. Melakukan bimbingan
Rohani
20. Memotivasi lansia 1
melakukan ibadah
sesuai kepercayaannya
21. Melakukan terapi fisik
pada lansia : senam
tera, senam osteoposis.
Melakukan jalan sehat
Target Tambahan
1. Pemasangan NGT,
Huknah
2. Melakukan terapi sirep
3. Tehnik meditasi
4. Pemasangan catheter
5. Pemeriksaan gula darah,
6. BMR
7. Injeksi Insulin
8. Fisioterapi dada (
clapping, fibrasi, latihan
nafas, batuk efektif,
postural drainage)
9. Pemeriksaan tanda-
tanda vital
10. Mengidentifikasi
sakaratul maut
11. Bimbingan sakaratul
maut
12. Mengontrol nyeri
13. Perawatan jenazah
14. Mengidentifikasi
tanaman obat untuk
lansia
15. Mengidentifikasi efek
farmakologis pada
lansia
Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 26
16. Membuat ramuan
obat tradisional

Melakukan pendidikan 1
kesehatan pada
individu, dan kelompok
menggunakan prinsip
pendidikan kesehatan
dengan benar
Melakukan teknik 2
komunikasi terapeutik
dengan lansia pasa
sasaran individu dan
kelompok
Melakukan kerja sama 1
dan kolaborasi dengan
unsur terkait dalam
mengoptimalkan
kesehatan lansia pada
semua sasaran
Melakukan pengelolaan 1
manajemen kelompok
lansia di PSTW

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 27
BAB IV
PANDUAN PENGISIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

4.1 Panduan Pengisian Asuhan Keperawatan Kr

PANDUAN PENGISIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

4.1 Identitas
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Riwayat Pekerjaan :
Penghasilan :
Tingkat Pendidikan :
Status Perkawinan :
Lama tinggal di panti :
Keluarga yang dapat dihubungi :

4.2 Riwayat Keperawatan (Nursing History)


1. Keluhan utama
Singkat dan jelas, 2 atau 3 kata yang merupakan keluhan yang membuat pasien
meminta bantuan kesehatan. Keluhan lansia difokuskan mengenai keterbatasan
fisik dikaitkan dengan anging proses
2. Keluhan yang dirasakan tiga bulan terakhir
Menggambarkan penyakit degenerative yang diderita lansia
3. Riwayatpenyakit sekarang
Provokatif Qualitas Regio Skala Time (analisis gejala keluhan utama yang
meliputi awitan, waktu, durasi, karakteristik, tingkat keparahan, lokasi, faktor
pencetus, gejala yang berhubungan dengan keluhan utama dan faktor yang
menurunkan keparahan)
Upaya yang telah dilakukan :
Upaya pasien yang dilakukan untuk mengatasi masalah sebelum dilakukan
pengkajian.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 28
Terapi/operasi yang pernah dilakukan :
Pengobatan/ operasi yang pernah di dapatkan berhubungan dengan kasus sekarang
sebelum sakit.
Masalah Keperawatan : ...............................................

4. Riwayat Kesehatan Terdahulu


Riwayat penyakit degeratif, akut, cidera, stress
Penyakit berat yang pernah diderita : akut, kronis atau fraktur (semua riwayat
penyakit yang pernah di derita, operasi).
Obat-obat yang biasa dikonsumsi : obat dengan resep atau dengan bebas
atau herbal (sebutkan jenis dan kegunaannya)
Kebiasaan berobat : pelayanan kesehatan dan non tenaga kesehatan.
Alergi (makanan, minuman, obat, udara, debu, hewan) sebutkan :Kebiasaan
merokok, minuman (penambah energy, suplemen makanan/minuman, alkohol),
makanan siap saji.
Masalah Keperawatan : ...............................................

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit yang dialami satu anggota keluarga, bila merupakan penyakit
keturunan. Mencangkup setiap kelainan genetic keluarga ( HT, DM )/ penyakit
dengan kecenderungan keluarga ( cancer), penyakit menular ( TBC, Hepatitis,
HIV/AIDS), gangguan psikiatrik (skizofrenia) dan penyalah gunaan obat.
Genogram :(dalam 2 generasi kebawah dengan tujuan preventif dan promotif)
Masalah Keperawatan : ...............................................

6. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Pada lansia difokuskan pada lingkungan yang mendukung keterbatasan aktifitas
lansia (jalan tidak curam, tidak banyak tangga/tanjakan, ada alat bantu) untuk
keamanan lansia. Kondisi lingkungan lansia yang menyebabkan penyakit
infeksi/ penyakit. Identifikasi lingkungan rumah/ keluarga, pekerjaan atau hobi
klien (yang berhubungan dengan penyakit klien), fokuskan pada adanya paparan
yang menyebabkan penyakit tersebut (debu, asbestosis, silica atau zat racun

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 29
lainnya) tanyakan keadaan lingkungan klien, lingkungan yang penuh (crowded)
resiko peningkatan infeksi pada saluran pernafasan seperti TBC, Virus dll.
Masalah Keperawatan : ...............................................

7. Alasan datang ke Panti Werda


Dijelaskan alasan lansia masuk PSTW, dukungan dari keluarga atau orang
terdekat.
Masalah Keperawatan : ...............................................

4.3 PEMERIKSAAN FISIK


4.3.1 Tanda-tanda Vital, TB dan BB :
S : ……°C (axial, rectal, oral)
N : …. x/menit ( teratur, tidak teratur, kuat, lemah)
TD : …../…..mmHg (lengan kiri, lengan kanan, berbaring, duduk), pada lansia
cenderung meningkat, TD normal 130/80mmHg
RR : ….x/menit (regular/ irregular) pada lansia cenderung meningkat
TB : … cm
BB : …. Kg ( cara menghitung berat badan ideal : TB -100 ( ± 10% dari hasil ).
Pada lansia cenderung perubahan berat badan.
4.3.2 PENGKAJIAN PERSISTEM
A. Sistem Pernapasan
Keluhan :
Karakteristik batuk (batuk produktif dan non produktif, serangan batuk kuat
dan hebat), karakteristik sputum (warna, konsistensi, bau), pengobatan yang
sudah dilakukan, sesak nafas, perubahan pola nafas, nyeri dada (PQRST),
demam, mudah lelah, kesulitan bernafas ketika berbaring datar, berkeringat
pada malam hari.
a. Hidung:
Inspeksi: Nafas cuping hidung, Secret / ingus, epistaksis, polip, warna
mukosa, oedem pada mukosa, kebersihan, intak septumnasi,
deformitas,naso faringeal tube, pemberian O2: nasal, masker.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 30
Palpasi: nyeri tekan, adakahfraktur tulang nasal.
b. Mulut
Inspeksi : mukosa bibir (sianosis), Alat bantu nafas ETT, oro faringeal
tube
c. Sinus paranasalis
Inspeksi : pemeriksaan sinus paranasalis
Palpasi : nyeri tekan
d. Leher
Inspeksi : trakheostomi.
Palpasi : Nyeri tekan, adanya massa, pembesaran kelenjar limfe, posisi
trachea.
e. Faring :
Inspeksi : kemerahan, oedem / tanda-tanda infeksi, pseudomembran
f. Area dada:
Inspeksi: pola nafas, penggunaan otot Bantu pernafasan, rytme dan
kedalaman inspirasi, pergerakan dada simetris/tidak, waktu inspirasi
ekspirasi (rasio inspirasi : ekspirasi/ normalnya 1:2), perbedaan
kesimetrisan intercosta kiri dan kanan, kesimetrisan supraklavikula, bentuk
dada ( barrel chest, pigeon chest, funnelchest, normal, dada cembung atau
cekung), trauma dada, pembengkakan, penyebaran warna kulit, cikatrik,
penurunan reflek batuk, kemampuan pergerakan thoraks berkurang.
Palpasi: nyeri tekan, kelainan pada dinding thorax, bengkak (konsistensi,
suhu, denyutan, dapat di gerakkan / tidak), kulit terasa panas, krepitasi,
vocal fremitus melemah / mengeras kanan dan kiri sama atau tidak.
Perkusi :hiper resonan (penurunan distensibilitas jaringan paru), pekak.
Auskultasi : suara nafas trakeal, bronkial, bronkovesikuler, vesikuler
(sesuai dengan lokasi),ronkhi, wheezing,stridor, pleural friction rub,
crakcles.
Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 31
B. Cardiovaskuler
Anamnesa: jantung berdebar keras setelah stress atau aktifitas, pusing ketika
merubah posisi, sesak disertai batuk dan mengi, nyeri dada (PQRST) masa
jantung bertambah, ventrikel kiri mengalami hipertrofi dan kemampuan
peregangan jantung berkurang.
a. Wajah
Inspeksi : sembab, pucat, oedem periorbital, sianosis, pembuluh darah
mata pecah, konjungtiva pucat/tidak
b. Leher
Inspeksi : bendungan vena jugularis
Palpasi : Arteri carotis communis (frekuensi, kekuatan, irama), nilai JVP
untuk melihat fungsi atrium dan ventrikel kanan.
c. Dada
Inspeksi : Pulsasi dada, ictus cordis, bentuk dada sinistra cembung/cekung.
Palpasi : letak ictus kordis ( ICS 5, 1 cm medial dari garis midklavikula
sinistra) apabila tidak dapat diinspeksi, pergeseran ke arah lateral
menunjukkan pembesaran
Perkusi : batas jantung dengan adanya bunyi redup, apakah terjadi
pelebaran atau pengecilan
Auskultasi : bunyi jantung normal (BJ 1 dan BJ 2) atau ada kelainan bunyi
jantung (gallop, murmur, friction rub, BJ3(fibrasi pengisian ventrikel), BJ4
(tahanan pengisian ventrikel setelah kontraksi atrium, terdengar antara BJ
1 dan BJ 2).
d. Ekstrimitas Atas
Inspeksi : sianosis, clubbing finger, perfusi (merah, pucat
Palpasi : CRT, suhu akral, perfusi (hangat, dingin, kering, basah)
e. Ekstrimitas Bawah
Inspeksi : Varises, sianosis, clubbing finger, oedem
Palpasi : CRT, pulsasi arteri (iliaka, femoralis, dorsalis pedis), suhu akral,
pitting oedem.
Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 32
C. Persyarafan
Sistem susunan syaraf terjadi perubahan anatomi dan atrofi yang progresif pada
serabut saraf lansia.
Anamesis : nyeri kepala berputar-putar, nyeri kepala sebelah, hilang
keseimbangan, mual muntah(tergantung etiologi), perubahan berbicara, tremor,
parastesia, anasthesia, parese, paralisis, koordinasi antar anggota badan, reaksi
terhadap suara.
 Pemeriksaan nervus (diperiksa jika ada indikasi dengan kelainan
persyarafan):
1. Uji nervus I olfaktorius ( pembau)
Dengan menggunakan bau-bauan ( minyak kayu putih, kopi, dan
tembakau), dengan cara : anjurkan klien menutup mata dan uji satu
persatu lubang hidung klien dan anjurkan klien untuk membedakan bau-
bauan tersebut. Pada pemeriksaan ini yang perlu diperhatikan adalah
adanya penyakit intranasal seperti influenza karena dapat memberikan
hasil negatif atau hasil pemeriksaan menjadi samar/tidak valid.
Normal : klien mampu membedakan aroma( normosmi).
Abnormal : kehilangan kemampuan membedakan aroma : anosmia (
tidak dapat membau) atau parosmia ( kemampuan membau secara partial
yaitu penciuman tidak sesuai dgn yg sebenarnya ) dan hiposmi ( daya
cium kurang).
2. Uji nervus II opticus ( penglihatan)
Kelainan-kelainan pada mata perlu dicatat sebelum pemeriksaan
misalnya : katarak, infeksi konjungtiva atau infeksi lainnya. Bila pasien
menggunakan kaca mata tetap diperkenankan dipakai.
a. Ketajaman penglihatan
Pasien disuruh membaca buku dengan jarak 35 cm kemudian dinilai
apakah pasien dapat melihat tulisan dengan jelas, kalau tidak bisa
lanjutkan dengan jarak baca yang dapat digunakan klien, catat jarak
baca klien tersebut.Pasien disuruh melihat satu benda, tanyakan
apakah benda yang dilihat jelas/kabur, dua bentuk atau tidak terlihat
sama sekali /buta.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 33
b. Lapangan penglihatan
Cara pemeriksaan : alat yang digunakan sebagai objek biasanya jari
pemeriksa. Fungsi mata diperiksa bergantian. Pasien dan pemeriksa
duduk atau berdiri berhadapan, mata yang akan diperiksa berhadapan
sejajar dengan mata pemeriksa. Jarak antara pemeriksa dan pasien
berkisar 60-100 cm. Mata yang lain ditutup. Objek digerakkan oleh
pemeriksa pada bidang tengah kedalam sampai pasien melihat objek,
catat berapa derajat lapang penglihatan klien.
3. Uji nervus III oculomotorius
Merupakan nervus yang mempersarafi otot-otot bola mata ekstena,
levator palpebra dan konstriktor pupil.
Cara pemeriksaan : Diobservasi apakah terdapat edema kelopak mata,
hipermi konjungtiva,hipermi sklera kelopak mata jatuh (ptosis), celah
mata sempit (endophthalmus), dan bola mata menonjol (exophthalmus).
4. Nervus IV toklearis
Pemeriksaan pupil dengan menggunakan penerangan senter kecil. Yang
diperiksa adalah ukuran pupil (miosis bila ukuran pupil < 2 mm, normal
dengan ukuran 4-5 mm, pin point pupil bila ukuran pupil sangat kecil dan
midiriasis dengan ukuran >5 mm), bentuk pupil, kesamaan ukuran antara
kedua pupil (isikor / sama, anisokor / tidak sama), dan reak pupil
terhadap cahaya (positif bila tampak kontraksi pupil, negative bila tidak
ada kontraksi pupil. Dilihat juga apakah terdapat perdarahan pupil
(diperiksa dengan funduskopi).
5. Nervus V trigeminus ( sensasi kulit wajah)
Pemeriksaan reflek masester : klien diminta membuka mulut dan
bersuara “aaaa”, pemeriksa menempatkan jari telunjuk tangan kiri di
garis tengah dagu klien dgn palu reflek mengetukan pda jari telunjuk
pemeriksa.Normalnya klien menutupkan mulut tiba-tiba.
Sensibilitas wajah.
Rasa raba :pemeriksaan dilakukan dengan kapas yang digulung
memanjang, dengan menyentuhkan kapas kewajah pasien dimulai dari
area normal ke area dengan kelainan.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 34
Bandingkan rasa raba pasien antara wajah kiri dan kanan.
Rasa nyeri : dengan menggunakan tusukan jarum tajam dan tumpul.
Tanyakan pada klien apakah merasakan rasa tajam dan tumpul. Dimulai
dari area normal ke area dengan kelainan.
Rasa suhu : dengan cara yang sama tapi dengan menggunakan botol
berisi air dingin dan air panas, diuji dengan bergantian (panas-dingin).
Pasien disuruh meyebutkan panas atau dingin yang dirasakan.
Rasa sikap : dilakukan dengan menutup kedua mata pasien, pasien
diminta menyebutkan area wajah yang disentuh (atas atau bawah).
Rasa gelar : pasien disuruh membedakan ada atau tidak getaran garpu
penala yang dientuhkan ke wajah pasien.
6. Nervus VI abdusen :
Diperiksa bersama-sama karena sama-sama mengatur otot-otot
ekstraokuler.
Pemeriksaan :tatap mata klien dan anjurkan klien menggerakkan mata
dari dalam ke luar. Observasi kelopak mata, kesimetrisan gerakan bola
mata, bentuk pupil.
Nistagmus : gerakan bola mata yang cepat akibat lesi di serebellum.
Strabismus (juling) atau diplopia (penglihatan ganda).
7. Uji nervus VII facialis dengan cara : anjurkan klien untuk merengut,
menggembungkan pipi, dan menaikkan dan menurunkan alis mata lihat
adanya kesimetrisan.
8. Nervus VIII auditorius/AKUSTIKUS :
Pendengaran : kaji kemampuan klien mendengarkan kata-kata yang
diucapkan atau diuji dengan mendekatkan, arloji ketelinga pasien di
ruang yang disunyi. Telinga diuji bergantian dengan menutup salah
telinga yang lain. Normal klien dapat mendengar detik arloji 1 meter.
Bila jaraknya kurang dari satu meter kemungkinan pasien mengalami
penurunan pendengaran.Kalau perlu gunakan garpu tala.
Keseimbangan : dilakukan dengan memperhatikan apakah klien
kehilangan keseimbangan hingga tubuh bergoyang-goyang

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 35
(keseimbangan menurun) dan normal bila pasien dapat berdiri/berjalan
dengan seimbang.
9. Nervus IX glosoparingeal :Cara pemeriksaan dengan menyentuhkan
tongs patel keposterior faring pasien. Timbulnya reflek muntah adalah
normal (positif), negative bila tidak ada reflek muntah.
10. Nervus X vagus: untuk menguji gerakan lidah, menelan dan rasa,
sensasi farings dan laring, dan gerakan pita suara. Anjurkan klien untuk
mengatakan “ah” observasi palatum dan gerakan faring.
11. nervus XI aksesorius : gerakan kepala dan bahu. Anjurkan klien
menggeleng dan menoleh kekiri kanan, dan anjurkan mengangkat bahu
dan beri tekanan pada bahu untuk mengetahui kekuatannya.
12. nervus XII hypoglosal/ hipoglosum : minta klien untuk menjulurkan
lidah ke garis tengah dan menggerakkannya ke samping kanan dan ke
samping kiri.
 Tes Koordinasi
a. Test hidung-jari hidung : dilakukan dengan cara : pasien dengan
menggunakan jari telunjuknya menyentuhkan jari telunjuk tersebut kejari
pemeriksa kemudian kehidung pasien sendiri. Dilakukan berulang kali.
b. Test jari-hidung : dilakukan dengan cara pasien menyentuh hidung
dengan kelima jarring secara bergantian.
c. Test pronasi-supinasi : dilakukan dengan cara pasien mengubah posisi
telapak tangannya dengan cepat dengan posisi dan supinasi.
 Pemeriksaan reflek superfisial :
Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra
umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon :
kontraksi dinding perut.
Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke
bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral.
Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon :
gerakan reflektorik otot gluteal ipsilateral.
 Reflek fisiologis:

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 36
o bisep : lengan setengah duduk di sendi siku, ketukan pada jari pemeriksa
yang ditempatkan pada tendon otot biceps
Respon normal :fleksi lengan di siku
o trisep : lengan bawah difleksikan di sendi siku dan tangan sedikit
dipronasikan, ketukan pada tendon otot triseps
Respon:ekstensi lengan bawah sendi siku
o Brokioradialis :Posisi sama dengan refleks biseps. Kecuali lengan bawah
harus berada antara pronasi dan supinasi. Ketok dengan sambil
mengamati dan merasakan adanya kontraksi.
o Patella : pasien duduk dengan kedua kakinya digantung pasien duduk
dengan kedua kakiknya ditapakkan diatas lantai, ketukan pada tendon
patela
Respon: ekstensi pada tungkai bawah
o Archiles : tungkai ditekuk di sendi lutut dan kaki didorsofleksikan
ketukan pada tendon achilles
o Respon : plantarfleksi kaki
 Pemeriksaan reflek patologis
o Babinski : penggoresan telapak kaki bagian lateral dari tumit ke bawah
jari-jari
Respon :ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (abduksi) jari-jari kaki.
o Brudzinki I : kepala pasien difleksikan sampai dagu menyentuh dada
Res pon :fleksi bilateral di sendi dan lutut panggul
o Brudzinki II : pengangkatan kaki secara lurus
Respon :fleksi pada sendi lutut dan panggul pada kaki kontralateral
o Chadok : penggoresan pada kulit dorsum pedis bagian lateral
Respon :ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (abduksi) jari-jari kaki.
o Openheim :pengurutan dari proksimal ke distal secara kleras dengan jari
telunjuk dan ibu jari tangan pada kulit di os tibia
Respon : ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (abduksi) jari-jari
kaki.
o Gordon : memencet betis secara keras.
Respon : ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (abduksi)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 37
jari-jari kaki.
o Gonda : penekukan (plantar fleksi) maksimal jari longlegs ke-4. Respon :
seperti babinsky.
o Rossolimo : pengetukan ada telapak kaki. Respon : fleksi jari-jari
longlegs pada sendi interfalangeal.
o Trommer : colekan pada ujung jari tengah pasien. respon: seperti
Hoffman.
 Pemeriksaan rangsangan selaput otak :
1. Kaku kuduk : Bila leher ditekuk secara pasif terdapat tahanan, sehingga
dagu tidak dapat menempel pada dada —- kaku kuduk positif (+).
2. Tanda kernig:Fleksi tungkai atas tegak lurus, lalu dicoba meluruskan
tungkai bawah pada sendi lutut. Normal, bila tungkai bawah membentuk
sudut 1350 terhadap tungkai atas. Kernig + bila ekstensi lutut pasif akan
menyebabkan rasa sakit terhadap hambatan.
3. Test Laseque : Fleksi sendi paha dengan sendi lutut yang lurus akan
menimbulkan nyeri sepanjang m. ischiadicus.
 Tingkat kesadaran (kualitas):
Coma : keadaan tidak sadar yang terendah. Tidak ada respon terhadap
rangsangan nyeri, refleks tendon, refleks pupil dan refleks batuk menghilang,
inkontinensia urin dan tidak ada aktivitas motorik spontan.
Soporocoma : keadaan tidak sadar menyerupai koma, tetapi respon terhadap
rangsangan nyeri masih ada,refleks tendon dapat ditimbulkan. Biasanya
masih ada inkontinensia urin dan belum ada gerakan motorik spontan.
Delirium : keadaan kacau motorik yang sangat, memberontak,berteriak-
teriak dan tidak sadar terhadap orang lain,tempat dan waktu.
Somnolen/letargi : pasien dapat dibangunkan dengan rangsangan dan akan
membuat respon motorik dan verbal yang layak. Pasien akan cepat tertidur
lagi bila rangsangan dihentikan.
Apatis : pasien tampak segan berhubungan dengan sekitarnya, tampak acuh
tak acuh.
Compos Mentis : sadar sepenuhnya, dapat menjawab pertanyaan tentang
keadaan sekelilingnya.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 38
 Tingkat kesadaran (Kuantitas) :
GCS (Glasgow Coma Scale), yang dinilai yaitu :
Eye/membuka mata (E) :
4 = dapat membuka mata spontan
3 = membuka mata dengan dipanggil/atas perintah
2 = membuka mata bila dirangsang nyeri
1 = selalu tertutup walaupun dirangsang nyeri
Motorik (M) :
6 = dapat bergerak sesuai perintah
5 = dapat bereaksi menyingkirkan rangsangan nyeri/reaksi setempat
4 = bereaksi fleksi siku pada rangsangan nyeri/menghindar
3 = dengan rangsangan nyeri dapat bereaksi fleksi pada pergelangan tangan
atau jari atau fleksi spastic pada tungkai atau abduksi lengan
atas/fleksiabnormal
2 = respon ekstensi
1 = tidak bereaksi
Verbal/bicara (V) :
5 = orientasi baik : orang, tempat, waktu
4 = jawaban kacau
3 = kata-kata tak berarti
2= suara tidak komprehensif
1 = tidak ada suara
 Tingkat kesadaran berdasarkan AVPU (Alert Verbal Pain Unrespon) :
Alert : respon spontan
Verbal : berespon setelah dipanggil
Pain : berespon setelah diberi rangsangan nyeri
Unrespon : tidak berespon dengan rangsangan apapun
(Penilaian berdasarkan respon yang ditunjukkan oleh pasien saat itu)
 Pemeriksaan fungsi luhur :
Apraxia : hilangnya kemampuan untuk melakukan gerakan volunter atas
perintah.
Alexia : ketidakmampuan mengenal bahasa tertulis.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 39
Agraphia : ketidakmampuan untuk menulis kata-kata.
Fingdragnosia : kesukaran dalam mengenal, menyebut, memilih, dan
membedakan jari-jari, baik punya sendiri maupun orang lain terutama jari
tengah.
Disorientasi kiri-kanan : ketidakmampuan mengenal sisi tubuh baik sendiri
maupun orang lain.
Acalculia : kesukaran dalam melakukan penghitungan aritmatika sederhana
Masalah Keperawatan : ...............................................

D. Perkemihan-Eliminasi Uri
Nyeri saat miksi / disuria (PQRST), menggigil /panas tubuh, saat BAK
mengejan, inkontinensia urine (ketidakmampuan seseorang untuk menahan urin
yang keluar dari buli-buli baik disadari maupun tidak disadari), poliuria(banyak
kencing > 1500 cc/24 jam), anuria (jumlah urin < 200 ml/24 jam), oliguri
(jumlah urin 600 ml/24 jam), skrotum membesar, karakteristik urin (jumlah,
warna, bau), gatal, nafas berbau amoniak/ureum, nokturi (sering kencing pada
malam hari). Urgensi (rasa sangat ingin kencing sehingga terasa sakit), hesitansi
(sulit untuk memulai kencing, sehingga untuk memulai kencing kadang-kadang
harus mengejan), terminal dribbling ( masih didapatkannya tetesan-tetesan urin
pada akhir miksi), intermitensi ( terputus-putusnya pancaran urin pada saat
miksi), residual urine (masih terasa ada sisa urine yang belum tuntas setelah
miksi), retensi urine (ketidakmampuan buli-buli untuk mengeluarkan urin yang
telah melampaui batas kapasitas maksimalnya), polakisuri (frekuensi kencing
yang lebih sering dari biasanya), disuria (perasaan nyeri saat kencing), enuresis/
ngompol ( keluarnya urin secara tidak dasadari pada saat tidur), chiluria ( urin
yang berwarna putih seperti cairan limfe), masukan diuretic alami seperti teh,
kopi, bir, cenderung meningkatkan masalah ini, merasa haus
Genetalia eksterna :
Laki-Laki :
a. Penis

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 40
Inspeksi : Mikropenis, makropenis, hipospadia, epispedia, stenosis meatus
uretra eksterna, fistel uretrocutan, ulkus, tumor penis, warna kemerahan,
kebersihan, adanya luka atau trauma
Palpasi : nyeri tekan
Scrotum
Inspeksi : pembesaran, transiluminasi/ penerawangan (untuk membedakan
massa padat dan massa kistus yang terdapat pada isi scrotum dengan cara
penerawangan dilakukan pada tempat yang gelap dan menyinari scrotum dengan
cahaya terang, jika isi scrotum tampak menerawang berarti berisi cairan dan
dikatakan transiluminasi positif atau deafanoskopi positif), hipoplasi kulit
(sering dijumpai pada kriptorkismus), luka /trauma, tanda infeksi, kebersihan.
Palpasi : nyeri tekan, penurunan testis
Perempuan :
a. Genetalia eksterna
Inspeksi : odema, kemerahan, tanda–tanda infeksi, pengeluaran per vagina
(cairan), varises, kondiloma, kebersihan, bartolinitis, luka/trauma.
Palpasi : benjolan, nyeri tekan.
b. Kandung kemih:
Inspeksi : adanya massa/ benjolan, jaringan parut bekas irisan atau operasa
di suprasimfisis, pembesaran kandung kemih dan keteganganya, sistostomi
Palpasi : adanya nyeri tekan, tahanan lunak diatas simpisis pubis, teraba
massa
c. Ginjal :
Inspeksi :pembesaran daerah pinggang (karena hidronefrosis atau tumor di
daerah retroperitoneum).
Palpasi : dengan cara ( memakai dua tangan, tangan kiri diletakkan disudut
kostevertebra untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan kanan
meraba ginjal dari depan), adanya nyeri tekanabdomen kuadran I dan II
diatas umbilikus, suhu kulit, massa
Perkusi :nyeri ketok (dengan cara memberikan ketokan pada sudut
kostavertebra, yaitu sudut yang dibentuk oleh kosta terakhir dengan tulang
vertebra)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 41
 Pola pemenuhan cairan
 Frekwensi minum
(1) < 3 geias sehari
(2) > 3 gelang sehari
 Jika jawaban < 3 geias sehari, alasan:
(1) Takut kencing malang hari
(2) Tidak haus
(3)Persediaan air minum terbatas
(4) Kebiasaan minum sedikit
 Jenis minuman
(1) Airputih
(2) Teh
(3)Kopi
(4) Susu
(5) Lainnya
 Pola BAK
 Frekuensi
(1) 1-3 kali sehari
(2) 4 - 6 kali sehari
(3)> 6 kali sehari
 Warna urine
(1) Kuning jernih
(2) Putih jernih
(3) Kuning keruh
 Gangguan BAK
(1) Inkontinensia urine
(2) Retensi urine
(3) Lainnya,
Masalah Keperawatan : ...............................................

E. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi


Anamnesa :

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 42
Nafsu makan (produk saliva menurun, indera perasa menurun), pola makan
klien, porsi makan dan jumlah minum per hari, alergi terhadap makan, keluhan
mual muntah, nyeri tenggorokan, telan, melakukan diet, disfagia, riwayat
penggunaan pencahar. Jika ada keluhan nyeri perut dijelaskan secara PQRST.
Gangguan defekasi ((diaresetelah makan makanan tertentu,
konstipasi/obstipasiyang teratur), nyeri BAB, pola BAB, karakteristik feses
meliputi bentuk/konsistensi, bau, warna, darah, lendir dalam feses, flatus,
hemorroid, perubahan BB, Penurunan system pencernaan yang terjadi pada
lansia antara lain iritasi yang kronis dari selaput lender, atropi indra pengecap,
hilangnya sensifitas dari syaraf pengecap di lidah terutama rasa tentang asin,
asam, dan pahit.
Inkontinesia feses  penurunan motilitas usus, asupan diet yang buruk,
ketidakaktifan sisik, stress emosional
Diet lansia  kebutuhan kalori menurun tetapi kebutuhan vitamin, mineral dan
protein sama dengan orang dewasa
a. Mulut:
Inspeksi : mukosa bibir, labio/palatoschiziz, gigi (jumlah, karies, plak,
kebersihan, gingitivis), Gusi (berdarah, lesi/bengkak, edema), mukosa mulut
(stomatitis, nodul/benjolan, kebersihan). Produksi saliva, pembesaran kelenjar
parotis, Gigi palsu  jenis diet dan penurunan asupan nutrisi lansia
Palpasi : nyeri tekan pada rongga mulut, massa
b. Lidah
Inspeksi : Posisi, warna dan bentuk, simetris, kebersihan, warna, gerakan,tremor,
lesi
Palpasi : Nodul, oedema, nyeri tekan
c. Faring - Esofagus :
Inspeksi : hiperemi, warna dan bentuk palatum. Tonsil (bentuk, warna dan
ukuran)
Palpasi : pembesaran kelenjar
d. Abdomen (dibagi menjadi 4 kuadran)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 43
Inspeksi: pembesaran abnormal (asites, distensi abdomen), spider navy, tampak
vena porta hepatika, bekas luka, luka (colostomy, CAPD, hernia), umbilikus
(kebersihan, menonjol,).
Auskultasi : peristaltik ususmenurun
Perkusi: tymphani(penurunan asam lambung), batas – batas hepar, nyeri
Palpasi:memberikan petunjuk karakter dinding abdomen : ukuran, kondisi dan
konsistensi organ abdomen dan sifat alamiahnya
1. Kuadran I:
Hepar  hepatomegali, nyeri tekan, shifting dullness
2. Kuadran II:
Gaster  nyeri tekan abdomen, distensi abdomen
Lien  splenomegali
3. Kuadran III:
Massa (skibala, tumor), nyeri tekan
4. Kuadran IV:
Nyeri tekan pada titik Mc Burney
 Pola Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Frekwensi makan
(1) 1 kali sehari
(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
(4) Tidak teratu
 Jumah makanan yang dihabiskan
(1) 1 porsi dihabis
(2) ½ porsi yang dihabiskan
(3) < ½ porsi yang dihabiskan
(4) Lain-iain
 Makanan tambahan
(1) Dihabiskan
(2) Tidak dihabiskan
(3) Kadang-kadang dihabiskan
 Pola eliminasi BAB

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 44
 Frekwensi BAB
(1) 1 kali sehari
(2) 2 kali sehari
(3) Lainnya, ...
 Konsisitensi
(1) Encer (2) Keras (3) Lembek
 Gangguan BAB
(1) Inkontinensia alvi
(2) Konstipasi
(3) Diare
(4) Tidak ada
Masalah Keperawatan : ...............................................

F. Sistem Muskuloskeletal & Integumen


Pada lansia kulit mengalami atrofi, kendur, tidak elastic kering dan berkerut.
Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan berbercak. Timbul
pigmen berwarna coklat pada kulit dikenal dengan liver spot.
Anamnese : Adakah nyeri, kelemahan extremitas, Cara berjalan, Bentuk
tulang belakang, cara berjalan, tremorTegap, membungkuk, kifosis
(pelengkungan spinal thorak), skoliosis, lordosis.cara berjalan kaku dan pelan
bahkan diseret (parkinson)
Memerlukan alat bantu untuk ke kamar mandi.
Perubahan struktur otot pada penuaan sangat berfariasi, penurunan jumlah dan
ukuran serabut otot. Perubahan yang terjadi pada lansia adalah penurunan
kekuatan, fleksibilitas, peningkatan waktu reaksi dan penurunan kemampuan
fungsional otot, penurunan kekuatan otot dan rentang gerak
a. Warna kulit
Hiperpigmentasi, hipopigmentasi (dikaji dengan pemeriksaan sensasi
panas/nyeri), icterus, kering, kendor mengelupas, bersisik (di sela-sela jari
kaki/tangan).
Kekuatan otot :

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 45
Keterangan:
0: Tidak ada kontraksi
1: Kontaksi (gerakan minimal)
2: Gerakan aktif namun tidak dapat melawan gravitasi
3: Gerakan aktif, dapat melawan gravitasi
4: Gerakan aktif,dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan
ringan
5: Gerakan aktif,dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan
penuh
Kontraktur : Atropi otot, tendon mengecil, ketidakadekuatan gerakan sendi
Tingkat mobilisasi : ambulasi (mandiri / dengan bantuan), keterbatasan gerak,
kekuatan otot, kemampuan melangkah dan berjalan, paralisa.
b. Fraktur
Look : Deformitas,Bengkak (Swelling), pemendekan (Shortening), luka
terbuka
Feel :Nyeri, pulsasi (nadi bagian distal), Perfusi (normal : hangat, kering,
merah), krepitasi tulang.
Move : kekakuan (Stiffness), Kontraktur sendi.
c. Luka :
Inspeksi : adanya tanda radang, warna (merah/vaskularisasi baik,
kuning/peradangan, hitam/nekrosis), karakteristik (kedalaman, luas, jenis
cairan yang kluar)
Palpasi : warna cairan yang keluar (luka jahitan), suhu (panas,dingin)
d. Lesi kulit :
Makula : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata
Eritema : kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah
kapiler yang reversibel
Urtika : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan
Vesikel : gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½
cm garis tengah dan memp.dasar.
Pustul : vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap dibagian bawah
vesikel disebut vesikel hipopion

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 46
Bula : vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal istilah bula hemoragik,
bula purulen, dan bula hipopion
Kista : Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel maupun sisa sel. Isi kista
terdiri atas hasil dindingnya yaitu serum, getah bening, keringat, sebum, sel-
sel epitel lapisan tanduk dan rambut
Abses : merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit
terdapat di bagian kutis atau subkuti. Batas antara ruangan yang berisi nanah
dan jaringan sekitarnya tidak jelas. Abses biasanya terbentuk dari infiltrat
radang.
Papul : penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, diameter kurang dari
½ cm, berisikan zat padat
Nodus :massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan dapat
menonjol jika ukurannya < 1 cm, disebut nodulus.
Masalah Keperawatan : ...............................................

G. Sistem Endokrin
Anamnesa :
Menanyakan bagaimana riwayat nutrisi dan eleminasi (3P : Poliuria, polifagia,
polidipsia), lemah, kejang/kram, adanya disfungsi gonad (kemampuan ereksi,
dispareunia, pruritus), pandangan kabur, perubahan berat badan dan tinggi
badan, kesulitan menelan, berkeringat, tremor, hot flushes (panas pada wajah)
Riwayat KB : Ditanyakan apakah klien pernah ikut KB, metode apa yang
digunakan, kapan menggunakannya, alasan mengikuti KB, alasan berhenti, side
efek.
a. Kepala :
Inspeksi : distribusi rambut, ketebalan, kerontokan (hirsutisme), alopesia
(botak), moon face
b. Leher
Inspeksi : bentuk, pembesaran kelenjar thyroid, perubahan warna
Palpasi : pembesaran kelenjar (thyroid, parathyroid), nyeri tekan, suhu
c. Payudara
Inspeksi : pembesaran mamae (pada laki-laki)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 47
d. Genetalia :
Inspeksi : Rambut pubis( distribusi, ketebalan, kerontokan), kebersihan,
pengeluaran (darah, cairan, lendir).
Palpasi : adakah benjolan, kegagalan penurunan testis (kriptokismus)
e. Ekstremitas bawah
Palpasi : edema non pitting
Masalah Keperawatan : ...............................................

H. Sistem Reproduksi
Anamnesa :
Menanyakan bagaimana riwayat haid yang meliputi: menarche, cyclus haid,
lama haid, banyaknya darah & sifatnya (cair, bergumpal), flour albus (warna,
bau, jumlah), disminore. Menorhagia, metrorhagia, menopause, Penurunan
frekuensi kegiatan seksualitas, kurang minat melakukan hubungan seks,
disfungsi seksual, gangguan ereksi, daya seks menurun (kekuatan, gairah),
kecacatan seksual yang mengarah ke aktivitas seksual
Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, Keluarga berencana
1) Untuk riwayat kehamilan ditanyakan, sudah pernah hamil, berapa kali
hamil, pernah keguguran atau tidak, adakah penyulit kehamilan. jarak
kehamilannya anak ke-1 dan ke-2 dst.
2) Untuk riwayat persalinan ditanyakan jenis persalinannya bagaimana,
spontan atau dengan bantuan alat, SC.
a. Payudara
Inspeksi : bentuk, kebersihan, warna areola, bentuk papilla mamae, adanya
massa, kulit seperti kulit jeruk, adanya luka, kesimetrisan
payudara
Palpasi : ada /tidak benjolan abnormal, pengeluaran( cairan, darah ), nyeri
tekan,
b. Axilla :
Inspeksi : tampak /tidak adanya benjolan abnormal,
Palpasi : teraba/ tidak benjolan abnormal

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 48
c. Abdomen:
Inspeksi : pembesaran abdomen , luka post SC, strie ( albican, livide).
Palpasi : pembesaran (kontur, ukuran), adakah massa.
d. Genetalia :
Inspeksi : Rambut pubis, kebersihan,odema, varices, benjolan, pengeluaran
(darah, cairan, lendir), adakah tanda-tanda infeksi.
Palpasi : adakah benjolan/ massa dan nyeri tekan.
Laki-laki :
Anamnesa :
keluhan waktu coitus (kemampuan ereksi ,rasa nyeri, ejakulasi dini),
Genetalia :
Inspeksi :bentuk, rambut pubis, kebersihan,odema, varices, benjolan,
pengeluaran (darah, cairan, lendir), turunnya testis, luka/keadaan luka.
priapismus
Palpasi: adakah benjolan
Masalah Keperawatan : ...............................................

I. Persepsi sensori :
Anamnesa :tanyakan pada klien :
Apakah ada nyeri yang dirasakan pada mata, keluhan penurunan tajam
penglihatan, keluhan mata berkunang-kunang, kabur, buram (katarak),
penglihatan ganda (diplopia), Keluhan mata berair, gatal, kering, adanya benda
asing dalam mata, tinnitus (berdenging), penurunan pendengaran, terasa penuh
pada telinga, nyeri. rasa sengau pada hidung, penggunaan alat bantu, adanya
benda asing dalam mata
Mata
Inspeksi :
Kesimetrisan mata, bentuk mata, lesi Papelbra (ukuran, bentuk, warna, cairan
yang keluar ), Bulu mata (pnyebaran, posisi masuk :Enteropion, keluar :
ekteropion), produksi air mata.
Kornea : Normal berkilau, transparan
Iris dan pupil :warna iris dan ukuran, uji reflek cahaya pada pupil

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 49
Lensa : Normal jernih dan transparan, pada org tua kdg ada cincin putih seputar
iris (Arkus senilis)
Sclera ; warna ( putih, ikterik), ada selaput putih (katarak)
Palpasi:
Teraba lunak/ keras, nyeri dan pembengkakan kelopak mata, palpasi kantong
lakrimal, pemeriksaan TIO
Penciuman (Hidung) :
- Palpasi; Sinus (maksilaris, frontalis, etmoidalis, sfenoidalis), Palpasi fossa
kanina ( nyeri/ tidak),Pembengkakan, Deformitas
- Perkusi : pada regio frontalis sinus frontalis dan fossa kanina kita lakukan
apabila palpasi pada keduanya menimbulkan reaksi hebat
 Pola Kebiasaan Tidur (persepsi sensori)
 Jumlah waktu tidur
(1)< 4 jam
(2) 4 - 6 jam
(3)>6 jam
 Gangguan tidur berupa
(1) insomnia
(2) sering bangun
(3) Sulit mengawali
(4) tidak ada gangguan
 Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur
(1) santai
(2) diam saja
(3) keterarnpilan
(4) Kegiatan keagamaan
Masalah Keperawatan : ...............................................
J. POLA KONSEP DIRI
1. CitraTubuh :
Adalah bagaimana sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak
sadar.Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk dan
fungsi penampilan tubuh saat ini dan masa lalu.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 50
2. Ideal Diri :
Bagaimana klien mempersepsi ia harus berperilaku sesuai dengan standar
perilaku.Ideal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.
3. HargaDiri :
Bagaimana penilaian klien terhadap hasil pencaian yang dicapai dengan
menganalisis sejauh mana perilaku yang sesuai dengan ideal diri. Jika
individu selau sukses maka cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika
mengalami kegagalan cenderung harga dirinya rendah. Harga diri diperoleh
dari diri sendiri dan orang lain.
4. Peran Diri :
bagaimana pola, perilaku nilai yang diharapkan klien berdasarkan fungsinya
di dalam masyarakat.
5. Identitas Diri
Bagaimana kesadaran akan dirinya sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri sebagai suatu
kesatuan yang utuh.
Masalah Keperawatan : ...............................................

K. POLA PERSEPSI TATA LAKSANA HIDUP SEHAT


a. Bagaimana kebiasaan klien dalam tata cara hidup sehat (pola makan termasuk
Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari,
senam lansia, mengikuti kegiatan rehabilitasi & rekreasi, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat).
b. Pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan yang terdekat dalam mengatasi
permasalahan kesehatan ( PKM, Tenaga kesehatan, dukun, alternatif, ramuan
obat –obatan herbal, membeli obat –obat bebas di toko obat/ apotek ).
c. Kebiasaan sehari-hari : mandi, keramas, sikat gigi, memotong kuku, ganti
pakaian dll yang berhubungan dengan pola hidup sehat.
Masalah Keperawatan : ...............................................
L. NILAI DAN KEPERCAYAAN/ SPIRITUAL
Konsep klien tentang kepercayaan/ keyakinan terhadap Tuhan YME,
sumber kekuatan/ harapan saat sakit. Bagaimana cara yang klien lakukan dalam

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 51
melaksanakan pendekatan terhadap Tuhan YME saat sakit. Bagaimana cara
klien melaksanakan kegiatan keagamaannya/ kepercayaannya saat sakit di
Rumah Sakit.
Bagaimana budaya untuk mencari pengobatan saat sakit yang
berhubungan dengan nilai kepercayaan dan keagamaan yang dianut. Bagaimana
kepercayaan/ keyakinan klien terhadap situasi sakit dan penyebab sakitnya, serta
cara penanganannya/ penanggulangannya. Perubahan kebutuhan spiritual
(peningkatan atau penurunan), persiapan proses kehilangan dan (dead and
dying), mengikuti kegiatan keagamaan.
Masalah Keperawatan : ...............................................

M. MEKANISME KOPING
Mengkaji bagaimana individu dalam mengahapi persepsi diri yang tidak
menyenangkan terhadap diri klien sendiri atau dalam menghadapi masalah /
penyakit yang sedang di alaminya.
Strategi koping : strategi koping apa yang digunakan klien bila menghadapi
masalah, agresif atau non agresif
Masalah Keperawatan : ...............................................

N. HUBUNGAN PERAN
Bagaimana peran klien dalam masyarakat saat sebelum sakit dan bagaimana
setelah sakit, apakah perannya terganggu ataukah ada yang menggantikan
perannya saat klien sakit.
Masalah Keperawatan : ...............................................

O. ISTIRAHAT TIDUR
Apa kebiasaan yang dilakukan klien sebelum tidur, berapa lama klien tidur pada
siang hari dan malam hari, kebiasaan klien tidur siang pukul berapa dan tidur
malam berapa lama.
Kebutuhan jumlah waktu tidur menurun (NonREM menurun), kesulitan
memulai tidur.
Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 52
4.4 PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Lansia sering mengalami depresi, konfusi, emosi labil, tingkat ketergantungan
1. Interaksi sosial
Hubungan dengan orang lain dalam wisma
Tidak kenal
Sebatas kenal
Mampu berinteraksi
Mampu kerjasama
Hubungan dengan orang lain di luar wisma di dalam panti
Tidak kenal
Sebatas kenal
Mampu berinteraksi
Mampu kerjasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti
Selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
Stabilitas emosi
Labil
Stabil
Iritabel
Datar
Frekuensi kunjungan keluarga
1 kali/bulan
2 kali/bulan
Tidak pernah
Masalah Keperawatan : ...............................................

2. Identifikasi Masalah Emosional


Pertanyaan tahap I
Apakah klien mengalami sukar tidur ?

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 53
Apakah klien sering merasa gelisah ?
Apakah klien sering murung atau menangis ?
Apakah klien sering was-was atau kuatir ?
Jika ada 1 atau lebih jawaban ya : lanjutkan ke pertanyaan tahap II
Pertanyaan tahap II
Keluhan lebih dari 3 bl atau lebih 1 kali per bulan ?
Banyak pikiran ?
Masalah dengan keluarga ?
Penggunaan obat (penenang) ?
Mengurung diri ?
Jika ada 1 atau lebih jawaban ya : MASALAH EMOSIONAL (+)
Masalah Keperawatan : ...............................................

3. Pengukuran Tingkat Depresi


Skala Depresi Geriatri (GDS)
NO PERNYATAAN
1. Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas
dengan kehidupannya?
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak
kegiatan atau kesenangan akhir-akhir ini?
3. Apakahbapak/ibu sering merasa hampa/kosong di
dalam hidup ini?
4. Apakahbapak/ibu sering merasa bosan?
5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan
yang baik di masa depan?
6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang
menganggu terus menerus?
7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik
setiap saat?
8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang
buruk akan terjadi pada anda?
9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia sebagian besar
waktu?
10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu
berbuat apa-apa?
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan
gelisah??
12. Apakah bapak/ibu lebih senangtinggal dirumah
daripada keluardan mengerjakan sesuatu?
13. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 54
masa depan??
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupai?
15. Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu
sekarang ini menyenangkan?
16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus
asa?
17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-
akhir ini?
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang
masa lalu?
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini
menggembirakan?
20. Apakah sulit bagi bapak/ibu untuk memulai
kegiatan yang baru?
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat?
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini
tidak ada harapan;?
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang Iain
lebih baik keadaannya daripada bapak/ibu?
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal
yang sepele?
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis?
26. Apakah bapak/ibu sulit berkonsentrasi?
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun
tidur dipagi hari?
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di
pertemuan sosial?
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu
keputusan?
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah
dalam memikirkan sesuatu seperti dulu?

Skor: Hitung jumlah jawaban yang dicentang (Setiap jawaban yang dicentang
mempunyai nilai 1)
0 - 10 = Not depressed
11 - 20 = Mild depression
21 - 30 = Severe depression
GDS 15: 1,2,3,4,7,8,9,10,12,14,15,17,21,22,23 (cut-off 5/6 indicated depression)
GDS 10: 1,2,3,8,9,10,14,21,22,23
GDS 4 : 1,3,8,9 (cut-off Vi indicated depression)
Masalah Keperawatan : ...............................................

4. Tingkat Kerusakan Intelektual

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 55
Ajukan beberapa pertanyaan dengan mengguakan SPMSQ (Short Portable Mental
Status Quesioner)
Benar Salah Nomor Pertanyaan
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Kapan anda lahir ?
6 Berapa umur anda ?
7 Siapa kepala panti/lurah sekarang ?
8 Siapa kepala panti/lurahsebelumnya ?
9 Siapa nama ibu anda ?
10 20 dikurangi 3 = ? dan seterusnya dikurangi 3
JUMLAH
Intepretasi Hasil: ………………
Keterangan :
Salah 0 – 3 : Fungsi Intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
Masalah Keperawatan : ...............................................

5. Identifikasi Aspek Kognitif


Mini Mental State Examination (MMSE)
No Aspek Nilai Nilai Krfiteria
. kognitif Maksimal didapat
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar
Waktu  Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
2 Orientasi 5 Menyebutkan tempat keberadaan
Tempat kita sekarang
 Negara
 Propinsi
 Kota / Kabupaten
 Panti
3 Registrasi 3 Sebutkan tiga nama obyek
4 Perhatian 5 Berhitung

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 56
dan 100 – 7 sampai 5 tingkat
kalkulasi
5 Mengingat 3 Mengulangi menyebutkan obyek
pada no 3
6 Bahasa 9  Tunjukkan benda dan
tanyakan namanya
 Buat kalimat dan minta klien
menirukan
 Mengikuti perintah sebanyak
tiga langkah
 Minta untuk melakukan
gerakan
 Minta untuk menulis
 Minta untuk menyalin gambar
JUMLAH

Intepretasi :……………..
Keterangan :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat
Masalah Keperawatan : ...............................................

4.5 PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


1. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
 Pola Aktifitas
 Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan
(1) Membantu kegiatan dapur
(2) Berkebun
(3) Pekerjaan rumah tangga
(4) Keterampilan tangan
 Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
 Mandi
(1) 1 kali sehari
(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
(4) < 1 kali sehari
 Memakai sabun

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 57
(1) Ya (2) Tidak
 Sikat gigi
(1) 1 kali sehari
(2) 2 kali sehari.
(3) Tidak pernah, alasan …………………..
 Menggunakan Pasta Gigi
(1) Ya (2) Tidak
 Kebiasaan Berganti Pakaian Bersih
(1) 1 kali sehari
(2) > 1 kali sehari
(3) Tidak ganti
Masalah Keperawatan : ...............................................

2. TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Pengkajian Fungsional Berdasarkan Barthel Indeks.
Nilai
No Aktivitas
Bantuan Mandiri
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15
tempat tidur dan sebaiiknya,
termasuk duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, 0 5
menyisir, mencukur dan
4. mengosok gigi 5 10
5. Aktivitas toilet 0 5
6. Mandi 10 15
Berjalan di jalan yang datar (jika
7. tidak mampu berjalan lakukan 5 10
8. dengan kursi roda) 5 10
9. Naik turun tangga 5 10
10. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
Mengontrol defekasi
Mengontrol berkemih
JUMLAH 100
Penilaian
0 -2 : Ketergantungan
21 - 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62 - 90 : Ketergantungan berat
91 - 99 : Ketergantungan ringan

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 58
100 : Mandiri
Kapasitas perawatan diri lansia mengalami penurunan
Pengkajian Fungsional berdasar Indeks KATZ dari AKS
a) Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.
b) Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
c) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
d) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan.
e) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil dan satu fungsi tambahan,
f) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
g) Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F.
Masalah Keperawatan : ...............................................

4.6 PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
(1) Rumah (2) Petak (3) asrama (4) paviliun

Jenis bangunan:
(1) Permanen (2) Semi permanen (3) non permanen
Atap rumah
(1) Genting (2) seng (3) ijuk (4) kayu (5) asbes
Dinding
(1)Tembok (2) Kayu (3) bambu (4) lainya
Lantai
(1) semen (2) tegel (3) keramik

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 59
(4) tanah (5) lainnya,
Kebersihan lantai
(1) baik (2) kurang
Ventilasi
(1) < 15 % luas lantai (2) 15 % luas lantai
Pencahayaan
(1) Baik (2) kurang, Jelaskan
Pengaturan penataan perabot
(1) baik (2) kurang
Masalah Keperawatan : ...............................................

2. SANITASI
Penyediaan air bersih (MCK):
(1) PDAM (2) sumur (3) mata air (4) sungai
Penyediaan air minum
(1) air rebus sendiri (2) Beli (aqua)
(3) air tanpa rebus
Pengelolaan jamban
(1) bersama (2) Kelompok (3) Pribadi
Jenis jamban:
(1) Leher angsa
Jarak dengan sumber air
(1) <10 meter (2) >10 meter
Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
(1) Lancar (2) Tidak lancar
Polusi udara
(1) Pabrik (2) Rumah tangga (3) industry
(4) Lainnya,
Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 60
DATA TAMBAHAN LAIN :

........................., 20

Ners

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 61
BAB V
PERATURAN/ TATA TERIB PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN
GERONTIK

5.1 Persyaratan Program Profesi


1. mahasiswa dinyatakan lulus program akademik
2. menyelesaikan persyaratan administrasi program profesi
3. jumlah SKS Keperawatan Gerontik selama profesi: 2 SKS

5.2 Peraturan Program Pendidikan Profesi Ners


1. Kehadiran/Presensi
1. Praktik profesi dilaksanakan selama 10 hari dipanti Werdha.
2. Mahasiswa wajib mengikuti Apel pagi dan siang.
3. Istirahat jam 12.00 – 13.00 untuk makan siang
4. Setelah istirahat wajib kembali ke wisma sampai dengan apel siang.
5. Jam 19.00 – 21.00 wajib ke wisma lansia.
6. Mahasiswa jika keluar dari panti wajib mengisi buku absensi.
7. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktik harus mendapat ijin dari
pembimbing akademik atau pendamping wisma.
8. Mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan profesi wajib melaporkan
secara lisan atau tertulis terlebih dahulu kepada pembimbing akademik
kemudian kepada pembimbing panti.
9. Ketidakhadiran dengan alas an sakit harus disertai dengan surat keterangan
sakit dari dokter dan diserahkan kepada pembimbing pendidikan atau
kepada pembimbing rumah sakit/lapangan.
10. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktik dengan alas an sakit atau
ijin harus mendapatkan ijin dari pembimbing (pendidikan dan pembimbing
tempat praktik). Yang bersangkutan wajib mengganti prakti sejumlah hari
yang ditinggalkan.
11. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari dengan alasan
apapun dan tanpa pemberitahuan kepada pembimbing pendidikan dan
pembimbing klinik rumah sakit/lapangan wajib mengulang praktik pada

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 62
ruangan tersebut.
12. Setiap mahasiswa yang mengganti hari praktik hars membawa surat
pengantar dari bagian profesi dan bila tidak membawa surat pengantar
dianggap tidak mengganti.
13. Penggantian praktik untuk satu bagian, dilakukan pada libur antar tahap
program profesi.
2. Seragam
1. Selama di wisma lansia mahasiswa menggunakan atasan putih dan
bawahan hitam, menggunakan jas almamater dan sepatu hitam.
2. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan di atas tidak diperkenankan
mengikuti praktik dan dinyatakan tidak hadir.
3. Peralatan Klinik
1. Setiap mahasiswa wajib membawa perlengkapan klinikyang menunjang
pelaksanaan praktik praktik meliputi: stetoskop, tensimeter, thermometer,
jam digital atau dengan jarum detik, pen light, refleks hammer, gunting,
pinset anatomi, pinset chirurghis, meteran kain, masker, sarung tangan dan
gunting kuku.
2. Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktik
dengan seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik/lapangan
diberikan waktu untuk mengambil perlengkapan yang diperlukan.
4. Pelaksanaan Program Klinik
1. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan orientasi ruangan.
2. Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan pada saat
Preconference atau laporan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan topik
yang telah ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti praktik dan
dinyatakan tidak hadir.
3. Laporan kasus harus dibawa setiap hari
4. Mahasiswa yang tidak membawa laporan asuhan keperawatan pada saat
Postconference atau laporan tidak lengkap dengan ketentuan yang berlaku
dinyatakan tidak hadir.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 63
5. Ujian
1. Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi
ketentuan kehadiran 100 %.
2. Ujian dilaksanakan oleh pembimbing akademik
3. Kasus yang akan diujikan adalah kasus kelolaan
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan : sakit/ijin dan
disertai dengan surat keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan,
diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada bagian yang
bersangkutan.
5. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki/mengulang ujian
6. Referensi
1. Selama pelaksanaan program profesi mahasiswa wajib membawa modul,
buku kompetensi, buku penghubung, portofolio dan buku tabulasi.
2. Selama praktik mahasiswa diwajibkan membawa literature sesuai dengan
topik kasus yang diambil

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 64
BAB VI
PENUTUP

Modul ini sebagai acuan pembelajaran mahasiswa Profesi Ners STIKES pemkab
Jombang dalam rangka praktek profesi keperawatan Gerontik Sehingga harapan kami
Setelah membaca modul praktik profesi ini, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
keterampilan merawat lansia dengan penerapan konsep dasar gerontik, teori aging
process, teori bio-psiko-sosio dan spiritual pada dasar keperawatan lansia baik pada
tingkat individu, keluarga dan komunitas untuk diplikasikan dalam pelayanan
keperawatan lansia.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 65
DAFTAR PUSTAKA

Ali Djumhana. (1997) Penyakit pada Lansia. Bagian SMF Ilmu Penyakit Dalam FK
UNPAD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Bandung.

Edmund H. Duthie (2001) Practice of Geriatrics, WB. Saunders Company,


Philadelphia.

Hidayat A (2002) Andropause dan Menopause: Antara Kepribadian, Tendangan dan


Harapan. PERMI, Malang.

Indrawati Hadi (2001) Peran Puskesmas dalam Pembinaan Usia Lanjut, Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Lueckenotte, MS, RN CS, Annete G, (1996), Gerontologic Nursing, Mosby, St. Luist,
Misaauri

Karen K. Esbage, (1989) Theories of Aging, CV. Mosby Compony, Philadelphia.


Nugroho Abikusna (2002) Health Promotional Needs of Older Person in South Jakarta,
Dept. Community Medicine and Medical Nutrion, Trisakti University, Jakarta.

Soejono H.C.H (2001) Gejala dan Tanda Penyakit pada Lanjut Usia, Subbag. Geriatri
Penyakit Dalam, FKUI RSUPN Ciptomangunkusumo, Jakarta.

Soejono (1997) Lanjut Usia dalam Kependudukan Indonesia, Perhimpunan Gerontologi


Indonesia Cabang Bandung, Bandung.

Sahar Juniati, (2001) keperawatan Gerontik, Koordinator Keperawatan Komunikasi,


Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Jakarta.

Utami Mundandar (2002) Kemandirian Pada Usia Lanjut, Makalah Seminar.


WHO, (1995), Quality Health Care for the Eldery, Manila-Philipines.\

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 66
Lampiran 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES PEMKAB JOMBANG
Jalan dr. Sutomo No. 75-77 Telp / Fax (0321) 870214, 850028 - JOMBANG
PROGRAM STUDI : S-1 KEPERAWATAN, D-III KEPERAWATAN, D-III
KEBIDANAN, PENDIDIKAN NERS

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

IDENTITAS
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Riwayat Pekerjaan :
Penghasilan :
Tingkat Pendidikan :
Status Perkawinan :
Lama tinggal di panti :
Keluarga yang dapat dihubungi :

RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)

Keluhan utama

Masalah Keperawatan : ...............................................


Keluhan yang dirasakan tiga bulan terakhir

Masalah Keperawatan : ...............................................


Riwayatpenyakit sekarang

Upaya yang telah dilakukan :

Terapi/operasi yang pernah dilakukan :

Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 67
Riwayat Kesehatan Terdahulu

Obat-obat yang biasa dikonsumsi :

Kebiasaan berobat :

Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram :

Keterangan :

Riwayat Kesehatan Lingkungan

Alasan datang ke Panti Werda

. Masalah Keperawatan : ...............................................

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital, TB dan BB :

PENGKAJIAN PERSISTEM
Sistem Pernapasan
Keluhan :

b. Hidung:
Inspeksi:

Palpasi:

Mulut
Inspeksi :

c. Sinus paranasalis
Inspeksi :

Palpasi :

d. Leher
Inspeksi :

Palpasi :

e. Faring :
Inspeksi :

f. Area dada:
Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 68
Inspeksi:

Palpasi:

Perkusi :

Auskultasi :
Masalah Keperawatan : ...............................................

Cardiovaskuler
Anamnesa:

g. Wajah
Inspeksi :

h. Leher
Inspeksi :

Palpasi :

i. Dada
Inspeksi :

Palpasi :

Auskultasi :

j. Ekstrimitas Atas
Inspeksi :

Palpasi :

k. Ekstrimitas Bawah
Inspeksi :

Palpasi :
Masalah Keperawatan : ...............................................

Persyarafan
Anamesis :

Pemeriksaan nervus (diperiksa jika ada indikasi dengan kelainan


persyarafan):
Uji nervus I olfaktorius ( pembau)

Uji nervus II opticus ( penglihatan)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 69
c. Ketajaman penglihatan

d. Lapangan penglihatan

Uji nervus III oculomotorius

Nervus IV toklearis

Nervus V trigeminus ( sensasi kulit wajah)

Sensibilitas wajah.
Rasa raba :
.
Rasa nyeri :

Rasa suhu :

Rasa sikap :

Rasa gelar :

Nervus VI abdusen :

Uji nervus VII facialis dengan cara :

Nervus VIII auditorius/AKUSTIKUS :

Nervus IX glosoparingeal :

Nervus X vagus

Nervus XI aksesorius :
.
Nervus XII hypoglosal/ hipoglosum :

Tes Koordinasi
Test hidung-jari hidung :

eks Gluteal :

Reflek fisiologis:
o bisep :

o trisep :

o Brokioradialis :

o Patella :

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 70
o Archiles :

o Respon :

Pemeriksaan reflek patologis


o Babinski :
.
o Brudzinki I :

o Brudzinki II :

o Chadok :

o Openheim :

o Gordon :

o Gonda :

o Rossolimo :

o Trommer :

Pemeriksaan rangsangan selaput otak :


Kaku kuduk :

Tanda kernig:

Test Laseque :

Tingkat kesadaran (kualitas):


Coma :

Soporocoma :

Delirium :

Somnolen/letargi :
.
Apatis :

Compos Mentis :

Tingkat kesadaran (Kuantitas) :


GCS (Glasgow Coma Scale), yang dinilai yaitu :
- Eye/membuka mata (E) :
- Motorik (M) :

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 71
- Verbal/bicara (V) :
Tingkat kesadaran berdasarkan AVPU (Alert Verbal Pain Unrespon) :

Pemeriksaan fungsi luhur :


a. Apraxia :

b. Alexia :

c. Agraphia :

d. Fingdragnosia :

e. Disorientasi kiri-kanan :

f. Acalculia :

Masalah Keperawatan : ...............................................

Perkemihan-Eliminasi Uri
Anamnesa :

Laki-Laki :
l. Penis
Inspeksi :

Palpasi :

Scrotum
Inpeksi :

Palpasi :

Ginjal :
Inspeksi :

Palpasi :

Perkusi :

 Pola pemenuhan cairan


 Frekwensi minum

 Jika jawaban < 3 geias sehari, alasan:

 Jenis minuman

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 72
 Pola BAK
 Frekuensi

 Warna urine

 Gangguan BAK

Masalah Keperawatan : ...............................................

Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi


Anamnesa
m. Mulut:
Inspeksi

Palpasi :
n. Lidah
Inspeksi :

Palpasi :

o. Faring - Esofagus :
Inspeksi :

Palpasi :

p. Abdomen (dibagi menjadi 4 kuadran)


Inspeksi:

Auskultasi :

Perkusi:

Palpasi:

1. Kuadran I:

2. Kuadran II:

3. Kuadran III:

4. Kuadran IV:

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 73
 Pola Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Frekwensi makan

 Jumah makanan yang dihabiskan

 Makanan tambahan

 Pola eliminasi BAB


 Frekwensi BAB

 Konsisitensi

 Gangguan BAB

Masalah Keperawatan : ...............................................

Sistem Muskuloskeletal & Integumen


Anamnese :

Warna kulit

Kekuatan otot :

Keterangan:

Fraktur
Look :

Feel :

Move :

Luka :
Inspeksi :

Palpasi :

Lesi kulit :
Makula :

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 74
Eritema

Urtika :

Vesikel :

Pustul :

Bula :

Kista :

Abses :

Papul :

Nodus :

Masalah Keperawatan : ...............................................

Sistem Endokrin
Anamnesa :

Riwayat KB :

Kepala :
Inspeksi :

Leher
Inspeksi :

Palpasi :

Payudara
Inspeksi :

Genetalia :
Inspeksi :

Palpasi :

Ekstremitas bawah
Palpasi : edema non pitting

Sistem Reproduksi
Anamnesa :

Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, Keluarga berencana


Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 75
Payudara
Inspeksi :

Palpasi :

Axilla :
Inspeksi :

Palpasi :

Abdomen:
Inspeksi :

Palpasi :

Genetalia :
Inspeksi :

Palpasi :

Laki-laki :
Anamnesa :

Genetalia :
Inspeksi :

Palpasi:

Masalah Keperawatan : ...............................................

Persepsi sensori :
Anamnesa :

Mata
Inspeksi :

Palpasi:

Penciuman (Hidung) :
- Palpasi :

- Perkusi :

 Pola Kebiasaan Tidur (persepsi sensori)


 Jumlah waktu tidur

 Gangguan tidur berupa


Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 76
 Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur

Masalah Keperawatan : ...............................................


POLA KONSEP DIRI
CitraTubuh :

HargaDiri :

Peran Diri :

Identitas Diri

Masalah Keperawatan : ...............................................

POLA PERSEPSI TATA LAKSANA HIDUP SEHAT

Masalah Keperawatan : ...............................................

NILAI DAN KEPERCAYAAN/ SPIRITUAL

Masalah Keperawatan : ...............................................

MEKANISME KOPING

Masalah Keperawatan : ...............................................

HUBUNGAN PERAN

Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 77
ISTIRAHAT TIDUR

Masalah Keperawatan : ...............................................

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Interaksi sosial
Hubungan dengan orang lain dalam wisma
Hubungan dengan orang lain di luar wisma di dalam panti
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti
Stabilitas emosi
Frekuensi kunjungan keluarga
Masalah Keperawatan : ...............................................

2. IDENTIFIKASI MASALAH EMOSIONAL


Pertanyaan tahap I
Apakah klien mengalami sukar tidur ?
Apakah klien sering merasa gelisah ?
Apakah klien sering murung atau menangis ?
Apakah klien sering was-was atau kuatir ?
Jika ada 1 atau lebih jawaban ya : lanjutkan ke pertanyaan tahap II
Pertanyaan tahap II
Keluhan lebih dari 3 bl atau lebih 1 kali per bulan ?
Banyak pikiran ?
Masalah dengan keluarga ?
Penggunaan obat (penenang) ?
Mengurung diri ?
Jika ada 1 atau lebih jawaban ya : MASALAH EMOSIONAL (+)
Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 78
3. PENGUKURAN TINGKAT DEPRES
Skala Depresi Geriatri (GDS)

NO PERNYATAAN
Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas dengan
1.
kehidupannya?
Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak
2.
kegiatan atau kesenangan akhir-akhir ini?
Apakahbapak/ibu sering merasa hampa/kosong di
3.
dalam hidup ini?
4. Apakahbapak/ibu sering merasa bosan?
Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan yang
5.
baik di masa depan?
Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang
6.
menganggu terus menerus?
Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik
7.
setiap saat?
Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk
8.
akan terjadi pada anda?
Apakah bapak/ibu merasa bahagia sebagian besar
9.
waktu?
Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu
10.
berbuat apa-apa?
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan gelisah??
Apakah bapak/ibu lebih senangtinggal dirumah
12.
daripada keluardan mengerjakan sesuatu?
Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang
13.
masa depan??
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupai?
Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu
15.
sekarang ini menyenangkan?
Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus
16.
asa?
Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-akhir
17.
ini?
Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang
18.
masa lalu?
Apakah bapak/ibu merasa hidup ini
19.
menggembirakan?
Apakah sulit bagi bapak/ibu untuk memulai kegiatan
20.
yang baru?
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat?
Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak
22.
ada harapan;?
Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang Iain lebih
23.
baik keadaannya daripada bapak/ibu?
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 79
sepele?
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis?
26. Apakah bapak/ibu sulit berkonsentrasi?
Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun tidur
27.
dipagi hari?
Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di
28.
pertemuan sosial?
Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu
29.
keputusan?
Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam
30.
memikirkan sesuatu seperti dulu?
Skor: Hitung jumlah jawaban yang dicentang (Setiap jawaban yang dicentang
mempunyai nilai 1)
0 - 10 = Not depressed
11 - 20 = Mild depression
21 - 30 = Severe depression
GDS 15: 1,2,3,4,7,8,9,10,12,14,15,17,21,22,23 (cut-off 5/6 indicated depression)
GDS 10: 1,2,3,8,9,10,14,21,22,23
GDS 4 : 1,3,8,9 (cut-off Vi indicated depression)
Masalah Keperawatan : ...............................................
4. TIGKAT KERUSAKAN INTELEKTUAL
Ajukan beberapa pertanyaan dengan mengguakan SPMSQ (Short Portable Mental
Status Quesioner)
Benar Salah Nomor Pertanyaan
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Kapan anda lahir ?
6 Berapa umur anda ?
7 Siapa kepala panti/lurah sekarang ?
8 Siapa kepala panti/lurahsebelumnya ?
9 Siapa nama ibu anda ?
10 20 dikurangi 3 = ? dan seterusnya dikurangi 3
JUMLAH

Intepretasi Hasil: ………………


Keterangan :
Salah 0 – 3 : Fungsi Intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

Masalah Keperawatan : ..............................................


Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 80
4. IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF
Mini Mental State Examination (MMSE)
No Aspek Nilai Nilai Krfiteria
. kognitif Maksimal didapat
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar
Waktu  Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
2 Orientasi 5 Menyebutkan tempat keberadaan
Tempat kita sekarang
 Negara
 Propinsi
 Kota / Kabupaten
 Panti
3 Registrasi 3 Sebutkan tiga nama obyek
4 Perhatian 5 Berhitung
dan 100 – 7 sampai 5 tingkat
kalkulasi
5 Mengingat 3 Mengulangi menyebutkan obyek
pada no 3
6 Bahasa 9  Tunjukkan benda dan tanyakan
namanya
 Buat kalimat dan minta klien
menirukan
 Mengikuti perintah sebanyak
tiga langkah
 Minta untuk melakukan
gerakan
 Minta untuk menulis
 Minta untuk menyalin gambar
JUMLAH
Intepretasi :……………..
Keterangan :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat
Masalah Keperawatan : ...............................................

VI. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


1. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
 Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan

 Mandi

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 81
 Sikat gigi

 Menggunakan Pasta Gigi

 Kebiasaan Berganti Pakaian Bersih

Masalah Keperawatan : ...............................................

2. TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Pengkajian Fungsional Berdasarkan Barthel Indeks.
Nilai
No Aktivitas
Bantuan Mandiri
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15
tempat tidur dan sebaiiknya,
termasuk duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, 0 5
menyisir, mencukur dan mengosok
4. gigi 5 10
5. Aktivitas toilet 0 5
6. Mandi 10 15
Berjalan di jalan yang datar (jika
7. tidak mampu berjalan lakukan 5 10
8. dengan kursi roda) 5 10
9. Naik turun tangga 5 10
10. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
Mengontrol defekasi
Mengontrol berkemih
JUMLAH 100

Penilaian

0 -2 : Ketergantungan
21 - 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62 - 90 : Ketergantungan berat
91 - 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kapasitas perawatan diri lansia mengalami penurunan
Masalah Keperawatan : ...............................................
Pengkajian Fungsional berdasar Indeks KATZ dari AKS
h) Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.
i) Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
j) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 82
k) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan.
l) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil dan satu fungsi tambahan,
m) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
n) Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F.

Masalah Keperawatan : ...............................................

VII. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. PEMUKIMAN
Luas bangunan :

Bentuk bangunan :

Jenis bangunan:

Atap rumah

Dinding

Lantai

Ventilasi

Pencahayaan

Pengaturan penataan perabot

Masalah Keperawatan : ...............................................

2. SANITASI
Penyediaan air bersih (MCK):

Penyediaan air minum

Pengelolaan jamban

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 83
Jenis jamban:Jarak dengan sumber air

Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

Polusi udara

Masalah Keperawatan : ...............................................

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 84
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
Jalan dr. Sutomo No. 75-77 Telp / Fax (0321) 870214, 850028 - JOMBANG
PROGRAM STUDI : S-1 KEPERAWATAN, D-III KEPERAWATAN, D-III
KEBIDANAN, PENDIDIKAN NERS

ANALISA DATA

TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Djtytgf
2.
3.

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 85
RENCANA INTERVENSI

HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN


WAKTU INTERVENSI RASIONAL
TANGGAL (Tujuan, Kriteria Hasil)

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 86
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/ Masalah/ Diagnosa


Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Shift keperawatan

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 87
Lampiran 2

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi

2. Etiologi

3. Patofisiologi

4. Data yang perlu dikaji

5. Diagnosa Keperawatan

6. Rencana Tindakan keperawaatan

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 88
Lampiran 3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES PEMKAB JOMBANG
Jalan dr. Sutomo No. 75-77 Telp / Fax (0321) 870214, 850028 - JOMBANG
PROGRAM STUDI : S-1 KEPERAWATAN, D-III KEPERAWATAN, D-III
KEBIDANAN, PENDIDIKAN NERS

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK PROFESI


STASE :……………………………………………………
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES PEMKAB JOMBANG
TA : .......... / ..........

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tkt/ Smtr :
Tanggal Ujian :
Tempat Ujian :
Penguji :
No. Aspek yang Dinilai Bobot Nilai (0 - Keterangan
100)
1. Keterampilan 40%
2. Responsi 20%
3. Dokumentasi 10%
4. Kasus 30%
Total 100%

Rentang Nilai :
A = 81 -100
B = 75 - 80
C = 65 - 74
D = 51 - 64
E = < 50
Nilai x Bobot
Penilaian : =N
100

Jombang,
…………………….

Penguji
Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 89
Lampiran 4
FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTIK

TEMPAT PRAKTEK :
WAKTU PRAKTEK :
KELOMPOK :

KOGNITIF AFEKTIF KETELITIAN

Hub yg Kemampuansiswa RATA-


NO NAMA Pemahaman Inisiatif Mhs Hasil Kerja JML
Disiplin Keaktifan Kejujuran serasi dgn Ketelitian menjalankan RATA
& Pendok dlm bertugas yg dicapai
org lain tugas

Catatan : Jombang,
1. Nilai diisi dengan angka 1-100 Pembimbing Praktek
2. Untuk memenuhi penilaian pembimbingan dengan mengadakan tanya jawab

Modul Profesi Keperawatan Gerontik


Stikes Pemkab Jombang 90
Modul Profesi Keperawatan Gerontik
Stikes Pemkab Jombang 91

Anda mungkin juga menyukai