Anda di halaman 1dari 10

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 95

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr6+

Adsorption Capacity Of Activated Carbon From Cassava Peel Against


Cr6+ Metal Ion

1)
Achmad Suhaeri, 2) Maryono, 3) Sumiati Side
1, 2, 3)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224
Email:herrypapogalu@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak
optimum adsorpsi ion logam Cr6+ oleh kulit singkong yang telah
dibuat arang aktif dengan aktivator NaOH 2% dan kapasitas adsorpsi
arang aktif kulit singkong terhadap ion logam Cr6+. Waktu kontak
optimum menggunakan variasi waktu 3, 6, 9, 12, dan 15 jam, dan
penentuan kapasitas adsorpsi menggunakan pola isotherm Freundlich
dan Langmuir dengan variasi konsentrasi ion Cr6+ 0,5; 1,0; 1,5; 2,0;
dan 2,5 ppm. Banyaknya ion yang terserap diukur menggunakan
Spektroskopi Serepan Atom (SSA).Hasil penelitian yang diperoleh
waktu kontak optimum 12 jam. Adsorpsi arang aktif kulit singkong
terhadap ion Cr6+ mengikuti pola isotherm Freundlich dengan
kapasitas adsorpsi sebesar 0,0707mg/g.
Kata kunci:Adsorpsi, Kulit singkong, Krom, Kapasitas adsorpsi

ABSTRACT
This research aims to determine the optimum contact time of
adsorption of Cr6+ metal ion by cassava Peel that formed become
activated carbon by use NaOH 2% as activator and adsorption
capacity of activated carbon from cassava Peel against to Cr6+ metal
ion. Determination optimum contact time using variation of time,
namely 3, 6, 9, 12, and 15 hours, and the adsorption capacity using
Freundlich and Langmuir isotherm pattern with variation of Cr6+ ion
concentrations 0.5; 1.0; 1.5; 2.0; and 2.5 ppm. The amount of
adsorbed ions was measured using Atomic Absorption
Spectrophotometers (AAS). The results showed the optimum contact
time is 12 hours. Adsorption capacity of activated carbon from
Cassava Peel Against Cr6+ Ions follow Freundlich isotherm pattern
with adsorption capacity was 0.0707 mg/g.
Keywords: Adsorption, Cassava Peel, Chrome, Adsorption capacity

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 96

PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan keuntungan, yaitu lebih ekonomis
oleh logam berat merupakan masalah dan juga tidak menimbulkan efek
yang sangat serius karena dapat samping yang beracun serta mampu
terakumulasi dalam tubuh mahluk menghilangkan bahan-bahan organik
hidup dan berefek pada rantai (Hasrianti, 2012).
makanan sehinggaa dapat Saat ini telah dikembangkan
menggangu ekosistem. Ion/senyawa beberapa jenis adsorben untuk
logam berat, sulit terdegradasi mengadsorpsi logam berat, salah
melalui reaksi kimia biasa maupun satunya adalah dengan
secara biologi, sehingga memanfaatkan selulosa.SeIuIosa
keberadaannya di lingkungan akan memiIiki gugus fungsi dapat
menimbulkan masalah serius bagi meIakukan pengikatan dengan ion
makhluk hidup di lingkungan Iogam. Gugus fungsi tersebut adalah
tersebut.. gugus karboksil dan hidroksil
Salah satu logam berat yang (Safrianti, dkk, 2012).
merupakan sumber polusi dan perlu Penggunaan biomaterial
dihilangkan dalam perairan adalah sebagai penyerap ion logam berat
logam kromium (Cr). Ion krom merupakan alternatif yang dapat
dalam bentuk Cr (III) dan Cr (VI) digunakan.Sejumlah biomaterial
merupakan ion krom yang banyak seperti lumut, daun teh, sekam padi
terdapat di lingkungan. Pemanfaatan serta beberapa organisme air,
logam ini banyak digunakan dalam Berbagai jenis adsorben telah
industri penyepuhan logam, digunakan untuk menghilangkan
penyamakan kulit, Industri tekstil, logam berat. Contoh adsorben adalah
pendinginan air, pulp serta proses berbagai variasi limbah pertanian
pemurnian bijih (Bayu & Marisa, yang digunakan untuk
2008). menghilangkan ion logam berat,
Logam kromium dapat sekam padi untuk menghilangkan
masuk ke dalam semua strata logam Cd dan Cr, kulit singkong
lingkungan, sehingga perlu mendapat untuk menghilangkan logam Cu dan
perhatian lebih, sebab kadar batas Pb, kulit singkong untuk
maksimal kromium yang menghilangkan logam Cu dan Zn
diperbolehkan hanya 0,05 ppm. (Hasrianti, 2012).
Kromium dapat menimbulkan Kulit ubi kayu yang
kerusakan pada tulang, hidung, paru- diperoleh dari produk tanaman ubi
paru dan dapat menimbulkan kanker kayu (Manihotesculenta Cranz atau
(Sugiarti & Zaenab, 2008). Manihot utilissima Pohl) merupakan
Usaha-usaha pengendalian limbah utama pangan di negara-
limbah ion logam belakangan ini negara berkembang.Semakin luas
semakin berkembang, yang areal tanaman ubi kayu diharapkan
mengarah pada upaya-upaya produksi umbi yang dihasilkan
pencarian metode-metode baru yang semakin tinggi sehingga tinggi pula
murah, efektif, dan efisien. Proses limbah kulit yang dihasilkan.Setiap
adsorpsi lebih banyak dipakai dalam kilogram ubi kayu biasanya dapat
industri karena mempunyai beberapa menghasilkan 15–20 % kulit

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 97

umbi.Kulit ubi kayu mempunyai Sulfat. Dilakukan variasi massa


komposisi yang terdiri dari adsorben 50 g, 100 g, dan 150 g dan
karbohidrat dan serat.Persentase kulit dilakukan waktu kontak selama 24
ubi kayu yang dihasilkan berkisar jam. Penyerapan tertinggi oleh
antara 8-15% dari berat umbi yang adsorben dengan massa 150 g pada
dikupas (Rahmawati, 2010). waktu kontak 24 jam.
Menurut Hasrianti (2012), Penelitian di atas
limbah kulit singkong dapat menunjukkan bahwa kulit singkong
dimanfaatkan sebagai bahan yang yang merupakan limbah pengolahan
mampu mengurangi kadar logam singkong dengan kandungan selulosa
berat berbahaya. Kulit singkong yang besar (59,31%), dapat di buat
memiliki kandungan protein, menjadi arang aktif, dan arang aktif
sellulosa non reduksi, serat kasar yang dihasilkan dapat juga
yang tinggi.Komponen-komponen digunakan sebagai adsorben.
tersebut mengandung gugus –OH, – Penelitian yang dilakukan
NH2, –SH dan –CN yang dapat dimaksudkan untuk mengetahui
mengikat logam. Kulit singkong kemampuan arang aktif kulit
mengandung C (Karbon) sebesar singkong dalam mengadsorbsi ion
59,31 % yang berarti terdapat carbon krom VI (penentuan kapasitas
yang tinggi. adsorpsi). Kapasitas adsorbsi yang
Beberapa penelitian yang diperoleh dapat dibandingkan dengan
memanfaatan kulit Singkong sebagai kapasitas adsorbsi arang aktif
bahan baku pembuatan arang aktif lainnya, sehingga hasil yang
antara lain pada penelitian yang diperoleh dapat dijadikan informasi
dilakukan Ikawati dan Melati (2009). tentang adsorben yang efektif dalam
Kulit singkong kering diaktivasi menyerap logam terutama logam
secara kimia menggunakan KOH 0,3 krom (Cr).
N selama 1 jam pada suhu 50o C di
dalam mixer kemudian dikeringkan. METODE PENELITIAN
Sedangkan, karbonasi dilakukan di A. Alat dan Bahan
dalam furnace elektrik (oksigen Adapun alat yang digunakan
terbatas) pada suhu 300o, 450o, 600o, pada penelitian ini adalah alat-alat
dan 750o C selama 1, 2, dan 3 jam. gelas yang umum digunakan di
Uji kualitas dan kuantitas karbon laboratorium, lumpang, alu, shaker,
aktif meliputi uji kadar abu, kadar tanur listrik, oven, ayakan dengan
air, uji bilangan iodine, dan yield. ukuran 100 dan 150 mesh, neraca
Bilangan iodin dicapai oleh karbon digital, spektrofotometer Serapan
aktif dengan temperature karbonisasi Atom (SSA).
300o C dan waktu karbonisasi 2 jam Bahan-bahan yang digunakan
yaitu, 606,589 mg/g dengan total pada penelitian ini adalah Kulit
kandungan abu 4,934%, yield Singkong (bagian yang berwarna
40,083%, dan kadar air 1,419%. merah muda), padatan K2Cr2O7,
Penelitian yang dilakukan padatan NaOH, H2SO4 pekat,
oleh Siregar (2013) menggunakan akuades, kertas pH universal, kertas
arang aktif kulit singkong untuk lakmus, kertas saring biasa,
menyerap limbah besi (Fe) dan Aluminium foil, tissu.

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 98

B. Prosedur Kerja
1. Preparasi Sampel
Sampel kulit singkong gram K2Cr2O7 kemudian dilarutkan
dibuang kulit terluar dan dicuci sedikit demi sedikit dengan H2SO4
bersih, kemudian dipotong kecil pekat dan diencerkan dengan
memanjang. akuades hingga volume larutan 1 L.
Memipet 10 mL larutan baku Cr6+
2. Pembuatan Arang 1000 ppm dan dimasukkan ke labu
a. Dehidrasi ukur 100 mL sehingga larutan ini
Kulit singkong yang telah adalah larutan 100 ppm. Selanjutnya,
dipotong memanjang dijemur memipet 10 mL larutan 100 ppm ke
dibawah sinar matahari sampai dalam labu ukur 100 mL sehingga
kering. larutan ini menjadi larutan 10 ppm.
Selanjutnya larutan 10 ppm dipipet
b. Karbonisasi sebanyak 5, 10, 15, 20, dan 25 mL ke
Kulit singkong kering dalam labu takar 100 ml dan larutan
dipatah kecil-kecil, ditempatkan ini yang digunakan dalam proses
dalam beberapa cawan porselin dan adsorpsi.
ditutup dengan aluminium foil.Kulit
singkong kemudian di masukkan 4. Penentuan Waktu Kontak
dalam tanur listrik dan ditutup Optimum Adsorpsi Ion Cr6+
dengan suhu tanur 300o C selama 2 Arang aktif kulit singkong
jam.Arang yang terbentuk sebanyak 0,5 g dimasukkan ke dalam
dikeluarkan dari tanur listrik dan 10 erlenmeyer. Larutan Cr6+dengan
didinginkan dalam eksikator. Arang konsentrasi 2,5 ppm sebanyak 25 mL
yang diperoleh digerus kemudian dimasukkan dalam 10 erlenmeyer
diayak dengan ukuran lolos 100 tadi. Campuran kemudian di kocok
mesh dan tertahan di 150 mesh. dengan shaker selama 2 jam dan
didiamkan selama waktu kontak
c. Aktivasi yang ditentukan yaitu 3, 6, 9, 12, dan
Arang dengan ukuran 100- 15 jam. Pada saat mencapai waktu
150 mesh dimasukkan kedalam kontak campuran disaring dengan
Erlenmeyer 1000 ml dan kertas saring biasa dilapis tiga untuk
ditambahakan NaOH 2% sampai memperoleh filtrat. Absorbansi filtrat
arang terendam semua, kemudaian di diukur dengan SSA. Setiap
kocok dengan shaker selama 2 jam. percobaan dilakukan 2 kali
Arang kemudian dinetralkan dengan perlakuan.
aquades panas dan dingin hingga air
hasil pencucian pH 7. Arang aktif 5. Penentuan Kapasitas Adsorpsi
kemudian dikeringkan dalam oven Ion Cr6+
dengan suhun 110o C. Arang aktif kulit singkong
sebanyak 0,5 g dimasukkan ke dalam
3. Pembuatan Larutan Baku 10 erlenmeyer. Larutan Cr6+dengan
Pembuatan larutan baku konsentrasi 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5
6+
Cr 1000 ppm, menimbang 2,8269 ppm sebanyak 25 mL dimasukkan

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 99

dalam 10 erlenmeyer tadi. Campuran Tabel 1 memperlihatkan


kemudian di shaker selama 2 jam dan bahwa dari waktu 3 jam sampai ke
didiamkan selama 12 jam. Campuran 12 jam terjadi peningkatan daya
disaring dengan kertas saring biasa serap sedangkan pada waktu 12 jam
dilapis tiga untuk memperoleh filtrat. sampai ke 15 jam terjadi penurunan
Absorbansi filtrat diukur dengan daya serap. Data yang diperoleh ini
SSA. Setiap percobaan dilakukan 2 menunjukkan bahwa waktu kontak
kali perlakuan. optimum arang aktif kulit singkong
dalam menyerap ion Cr6+ dicapai
pada waktu 12 jam dengan daya
HASIL DAN PEMBAHASAN serap 0.0760 mg/g.
A. Hasil Penelitian Hasil tersebut terlihat jelas
1. Penentuan Waktu Kontak pada Gambar 1 grafik hubungan
Optimum Adsorpsi Arang Aktif antara waktu kontak dengan daya
Kulit Singkong Terhadap Ion serap arang aktif kulit singkong
Cr6+ terhadap ion Cr6+ (mg/g). Dari
Penentuan waktu kontak gambar tersebut terlihat bahwa
optimum adsorpsi bertujuan untuk semakin lama waktu kontak semakin
mengetahui waktu yang dibutuhkan tinggi daya serap, namun pada waktu
oleh adsorben arang aktif kulit 12 jam sampai 15 jam grafik terlihat
singkong dalam menyerap ion logam menurun yang artinya daya serap
Cr6+ secara maksimum sampai sudah berkurang. Hal ini
tercapai keadaan jenuh.Waktu kontak menandakan bahwa waktu kontak
merupakan salah satu faktor yang optimum tercapai pada 12 jam.
dapat mempengaruhi nilai kapasitas 0.077
0.076
adsorpsi.Penentuan waktu kontak 0.075
0.074
optimum adsorpsi ion Cr6+ perlu 0.073
0.072
dilakukan untuk mendapatkan 0.071
0.07
kapasitas adsorpsi yang 0.069
0.068
optimum.Hasil analisis ion Cr6+yang 0.067
0.066
0.065
terserap pada penentuan waktu 0.064
0.063
kontak dapat dilihat pada Tabel 1. 0.062
0 3 6 9 12 15 18
Tabel 1. Rata-rata Ion Cr6+ yang
Teradsorpsi dengan Menggunakan Gambar 1. Grafik Hubungan Antara
Arang Aktif Kulit Singkong pada Daya serap (mg/g) Arang Aktif Kulit
Berbagai Waktu Kontak ( Singkong terhadap Ion Cr6+ pada
Konsentrasi Larutan Cr 2,5 ppm, W Berbagai Waktu Kontak
arang aktif 0,5 g )
Waktu Konsentrasi Konsentrasi Daya 2. Penentuan Kapasitas Adsorpsi
kontak sisa (Ce) terserap serap
(Jam) (ppm) (ppm) (mg/g) Arang Aktif Kulit singkong
3 1,2327 1,2673 0,0634 Terhadap Ion Cr6+
6 1,1372 1,3628 0,0681 Penentuan Kapasitas adsorpsi
9 1,0619 1,4381 0,0719 dilakukan untuk mengetahui
12 0,9794 1,5206 0,0760 kemampuan suatu adsorban (arang
15 1,0388 1,4612 0,0730 aktif kulit singkong) dalam menyerap

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 100

atau mengadsorpsi adsorbat (ion 0,5 ppm sampai 2,5 ppm terjadi
logam Cr6+). Hasil analisis ion Cr6+ peningkatan daya serap. Hasil
yang teradsorpsi pada berbagai pengukuran tersebut dimasukkan
konsentrasi dengan menggunakan kedalam grafik persamaan Langmuir
waktu optimum 12 jam dapat dilihat dan persamaan Freundlich untuk
pada Tabel 2. menentukan pola isoterm yang sesuai
Dari tabel tersebut terlihat dan besarnya kapasitas adsorpsi.
bahwa semakin besar konsentrasi ion Grafik isoterm Langmuir dan
Cr6+ maka semakin banyak ion Cr6+ Freundlich dapat dilihat pada
yang terserap, hal ini terlihat dari Gambar 2 dan gambar 3.
hasil daya serap yang diperoleh dari

Tabel 2. Rata-rata ion Cr6+ yang teradsorpsi dengan menggunakan arang aktif
kulit singkong pada berbagai konsentrasi dengan waktu kontak optimum 12 jam
(W arang aktif 0,5 g)
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Daya
awal (Co) sisa (Ce) terserap serap log w log Ce Ce/W
(ppm) (ppm) (ppm) (mg/g)
0,5 0,2225 0,2775 0,0139
-1,8570 -0.6527 16,0071
1,0 0,4362 0,5638 0,0282
-1,5498 -0,3603 15,4681
1,5 0,6161 0,8839 0,0442
-1,3546 -0,2103 13,9389
2,0 0,8082 1,1918 0,0596
-1,2247 -0,0925 13,5604
2,5 1,0739 1,4261 0,0712
-1,1475 0,0310 15,0829
Dari tabel ters
Grafik Isoterm Langmuir 0
diatas memperlihatkan kurva -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2
hubungan antara Ce/W dengan Ce. y = 1.0736x - 1.1509
Log W

-1
R² = 0.9932
Dimana diperoleh persamaan garis y
= -1,6292x + 15,84 dengan nilai R² =
-2
0,2695. Log Ce
17 y = -1.6292x + 15.84
16 Gambar 3.Grafik Isoterm Freunlich
R² = 0.2695
15 Adsorpsi Arang Aktif Kulit singkong
Ce/W

14 Terhadap Ion Logam Cr6+


13
0 0.5 1 1.5 Grafik Isoterm Freunlich
Ce diatas memperlihatkan kurva
hubungan antara logW dengan log
Ce, dimana diperoleh persamaan
Gambar 2. Grafik Isoterm Langmuir garis y = 1,0736x – 1,1509 dengan
Adsorpsi Arang Aktif Kulit singkong nilai R² = 0,9932.
Terhadap Ion Logam Cr6+

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 101

Pola isoterm yang sesuai Karbonisasi dilakukan dengan


dapat diketahui dengan menggunakan tanur dengan sistem
membandingkan nilai R2 dari kedua tertutup. Menurut Jusmanizah
grafik. Dari kedua grafik diatas (2011), ketika pemanasan sedang
terlihat bahwa adsorpsi ion Cr6+ oleh berlangsung, diusahakan agar tidak
arang aktif kulit singkong lebih terjadi kebocoran udara didalam
cenderung mengikuti persamaan ruangan pemanasan sehingga bahan
isoterm Freundlich daripada yang mengandung karbon tersebut
Langmuir karena nilai R2 untuk hanya terkarbonisasi dan tidak
kurva Freundlich mendekati 1 yaitu teroksidasi. Pada proses karbonisasi
0,9932. Oleh karena itu, kapasitas diharapkan terjadi proses penguraian
adsorpsi arang aktif kulit singkong selulosa menjadi unsur karbon dan
terhadap ion Cr6+ dihitung pengeluaran unsur-unsur nonkarbon.
menggunakan persamaan isoterm Proses karbonisasi dilakukan
Freundlich. Hasil perhitungan ini pada suhu 300o C dengan lama waktu
diperoleh nilai kapasitas adsorpsi karbonisasi 2 jam. Suhu dan waktu
arang aktif kulit singkong terhadap yang di gunakan berdasarkan hasil
ion Cr6+ adalah 0,0707 mg/g. penelitian yang dilakukan Ikawati
dan Melati (2009), hasil yang
B. Pembahasan diperoleh pada penelitian tersebut
1. Pembuatan Arang Aktif menunjukkan bilangan iodine
Pembuatan arang Aktif tertinggi pada suhu dan waktu
terdiri dari 3 tahap, yaitu proses tersebut, sehingga diharapkan
Dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi. penggunaan metode yang sama
Bahan baku yang digunakan dalam diperoleh hasil yang cenderung
pembuatan arang aktif adalah kulit mendekati hasil tersebut.
singkong. Menurut Hasrianti (2012), Arang yang terbentuk
kulit singkong mengandung C digerus dan diayak dengan ukuran
(Karbon) sebesar 59,31% yang lolos 100 mesh dan tertahan di 150
berarti terdapat karbon yang tinggi. mesh. Menurut Rahmawati (2006),
Sehingga pada penelitian kulit semakin kecil ukuran partikel arang
singkong digunakan sebagai bahan semakin luas permukaan arang
baku pembuatan arang. tersebut. Pembesaran luas permukaan
Tahap dehidrasi dilakukan dapat dilakukan dengan pengecilan
dengan memanaskan bahan baku di partikel adsorben, Akan tetapi, dalam
bawah sinar matahari dengan tujuan berbagai pemakaian, ukuran partikel
untuk mengurangi kadar airnya. harus memenuhi syarat lainnya,
Sebelum proses dehidrasi kulit seperti tidak boleh terbawa serta
singkong dibersihkan dari lapisan dalam aliran fluida, sehingga
kulit tipis terluar dan di ambil bagian terdapat aturan pada ukuran
yang berwarna merah muda. Kulit partikel.Ukuran partikel yang
singkong kemudian dicuci bersih digunakan 100-150 mesh selain
menghilangkan tanah yang melekat untuk memperluas permukaan
sehingga tidak mengkontaminasi adsorben juga mencegah partikel
arang yang terbentuk nantinya. yang terlalu kecil terbawa bersama
fluida (larutan).

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 102

Arang dengan ukuran 100- molekul-molekul di permukaan lebih


150 mesh di aktivasi dengan NaOH kuat daripada gaya tarik yang
2%. Proses aktifasi ini bertujuan menjaga adsorbat tetap berada dalam
untuk meningkatkan volume dan fluida. Adsorpsi fisik bersifat dapat
memperbesar diameter pori-pori balik sehingga adsorbat yang
karbon. Menurut Juliandini dan diadsorpsi karbon aktif dapat
Trihadiningrum (2008), aktivasi mengalami desorpsi.
adalah suatu perlakuan untuk Hasil penelitian menunjukkan
memperbesar pori-pori arang waktu kontak optimum tercapai pada
sehingga luas permukaan arang waktu 12 jam. Gambar 1 terlihat
menjadi lebih besar karena penyerapan oleh arang aktif
hidrokarbon yang menyumbat pori- meningkat dari waktu 3 jam hingga
pori akan terbebaskan. Aktivator 12 jam, setelah 12 jam terlihat
akan mengikat senyawa tar yang penurunan daya serap. Berdasarkan
melekat pada permukaan dan pori- teori di atas hal ini dapat terjadi
pori karbon. karena karbon aktif telah jenuh oleh
ion logam Cr6+ karena ikatan yang
2. Penentuan Waktu Kontak terjadi merupakan gaya van der
Optimum Adsorpsi Arang Aktif waals, ion Cr6+ dapat terlepas
Kulit singkong terhadap Ion kembali sehingga proses adsorpsi
Cr6+ bersifat dapat balik (reversible).
Waktu kontak merupakan Sifat reversible yang
hal yang sangat menentukan dalam terjaadi pada adsorpsi menunjukan
proses adsorpsi. Adsorpsi ion dari bahawa penetuan waktu kontak
suatu zat terlarut akan meningkat optimum sangat pentinting untuk
apabila waktu kontaknya semakin penetuan kapasitas adsorpsi.Waktu
lama. Waktu kontak yang lama kontak dibawah waktu optimum
memungkinkan difusi dan menyebabkan penyerapan oleh arang
penempelan molekul zat terlarut aktif tidak maksimum, sedangakan
yang teradsorpsi berlangsung lebih waktu kontak yang melebihi waktu
banyak. Waktu untuk mencapai optimum juga meneyebabakan
keadaan setimbang pada proses penyerapan tidak maksimum karena
serapan logam oleh adsorben sebagian logam telah terlepas
berkisar antara beberapa menit kembali.Sehingga waktu kontak yang
hingga beberapa jam (Hasrianti. digunakan pada penentuan kapasitas
2012). adsorpsi mesti waktu optimum agar
Penentuan waktu kontak menghasilkan kapasitas adsorpsi
optimum adsorpsi bertujuan untuk yang lebih akurat.
mengetahui waktu yang dibutuhkan
oleh adsorben arang aktif kulit 3. Penentuan Kapasitas Adsorpsi
singkong dalam menyerap ion logam Arang Aktif Kulit singkong
Cr6+ secara maksimum sampai terhadap Ion Cr6+
tercapai keadaan jenuh. Menurut Eka Kapasitas adsorpsi adalah
(2006), adsorpsi oleh karbon aktif kemampuan suatu adsorban dalam
bersifat fisik, artinya adsorpsi terjadi menyerap atau mengadsorpsi
jika gaya tarik van der Waals oleh adsorbat. Model isoterm adsorpsi

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 103

yang sesuai pada penelitian ini yang lemah antara adsorbat dengan
adalah model isoterm Freundlich permukaan adsorben.
karena koefisien regresi liniernya Berdasarkan grafik model
lebih mendekati 1 yakni 0,9932 isoterm Freundlich hubungan antara
dibandingkan dengan isoterm log W dan log Ce diperoleh
Langmuir 0,2695. persamaan garis lurus y = 1,0736x –
Model isoterm adsorpsi 1,1509 dengan nilai R² = 0,9932, dari
untuk tiap massa adsorben ditentukan persamaan garis ini diperoleh
dengan melihat nilai koefisien kapasitas adsorpsi arang aktif kulit
2
determinasi (R ) pada persamaan singkong terhadap ion Cr6+ adalah
adsorpsi. Nilai koefisien korelasi 0,0707 mg/g.
terbesar menunjukkan bahwa proses
adsorpsi menggunakan adsorbat KESIMPULANDAN SARAN
tersebut sesuai dengan karakteristik A. Kesimpulan
asumsi. Semakin besar nilai Berdasarkan hasil penelitian
koefisien korelasi menunjukkan yang telah dibahas pada bab
bahwa terdapat korelasi yang sebelumya, maka dapat disimpulkan
signifikan antara jumlah adsorbat sebagai berikut :
yang diserap dengan massa adsorban. 1. Waktu kontak optimum adsorpsi
Data yang diperoleh dari masing- arang aktif kulit singkong
masing persamaan isotherm di atas terhadap ion Cr6+ adalah 12 Jam.
menunjukkan koefesien regresi linier 2. Kapasitas adsorpsi maksimum
persamaan Freundlich lebih arang aktif kulit singkong
mendekati 1 dibanding persaam terhadap ion Cr6+ adalah 0,0707
langmuir, sehingga model isoterm mg/g.
adsorpsi Freundlich yang sesuai pada
penelitian ini. B. Saran
Isoterm Freundlich bahwa Berdasarkan hasil yang
adsorpsi yang melibatkan fase padat- diperoleh dalam penelitian ini, maka
cair berlangsung secara multilayer penulis menyarankan:
atau banyak lapisan. Isoterm adsorpsi 1. Dilakukan penelitian yang sama
Freundlich juga mengasumsikan dengan melakukan penentuan
bahwa adsorpsi terjadi secara fisik terhadap pH optimum.
artinya penyerapan lebih banyak 2. Dilakukan penelitian lanjut
terjadi pada permukaan arang aktif. dengan arang aktif kulit singkong
Pada adsorpsi fisik adsorbat tidak yang diaktivasi dengan
terikat kuat pada permukaan menggunakan aktivator
adsorben sehingga adsorbat dapat lainataupun diaktivasi secara
bergerak dari suatu bagian fisika.
permukaan ke permuakaan yang lain, 3. Dilakukan penelitian lain yang
dan pada permukaan yang menggunakan adsorben arang
ditinggalkan dapat digantikan oleh aktif kulit singkong dengan logam
adsorbat yang lainnya. Adsorpsi fisik berat yang berbeda
ini terjadi karena adanya ikatan Van
Der Waals yaitu gaya tarik-menarik

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104


Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong Terhadap Ion Cr 6+ 104

DAFTAR PUSTAKA
Bayu, R & Marisa, H, 2008, Rahmawati, Ani. 2010. Pemanfaatan
Biosorpsi Logam Berat Limbah Kulit Ubi Kayu
Cr(VI) dengan (Manihot utilissima Pohl.)
Menggunakan Biomassa dan Kulit Nanas (Ananas
Saccharomyces cerevisiae, comosus L.) pada Produksi
Program Studi Teknik Bioetanol Menggunakan
Lingkungan Fakultas Aspergillus niger. Skripsi.
Teknik Sipil dan Solo: Jurusan Biologi
Lingkungan, ITB. Bandung. Fakultas Matematika dan
Hasrianti. 2012. Adsorpsi Ion Cd2+ Ilmu Pengetahuan Alam
dan Cr6+ pada Limbah Cair Universitas Sebelas Maret.
Menggunakan Kulit Siregar, A.F. 2013.Studi Penyerapan
Singkong. Tesis. Makassar: Logam Besi (Fe) dan Sulfat
Program Pascasarjana dari Limbah Industri
Universitas Hasanuddin. Pertambangan dengan
Ikawati & Melati.2009. Pembuatan Adsorben Kulit Ubi Kayu
Karbon Aktif dari Limbah dan Spent Mushroom
Kulit Singkong UKM Substrat (SMS).Tesis.
Tapioka Kabupaten Pati. Medan: Sekolah Pasca
Semarang: Jurusan Teknik Sarjana USU.
Kimia Fakultas Teknik Sugiarti & Amirudin, St. Z.
Universitas Diponegoro. Pengaruh Jenis Aktivasi
Juliandini, Fitrhrianita & Terhadap Kapasitas
Trihadiningrum, Yulinah.2008. Adsorpsi Zeolit pada Ion
Uji Kemampuan Karbon Aktif Kromium (VI). Jurnal
dari Limbah Kayu dalam Penelitian Saintek, Vol. 14,
Sampah Kota untuk Penyisihan No. 1, April 2009: 59-76.
Fenol. Surabaya: Prosiding Dosen dan Alumni Kimia
Seminar Nasional Manajemen FMIPA UNM Makassar.
Teknologi VII Program Studi
MMT-ITS.
Purwaningsih, Dyah. 2009. Adsorpsi
Multi Logam Ag(I), Pb(II),
Cr(III), Cu(II) dan Ni(II)
pada Hibrida Etilendiamino
-Silika dari Abu Sekam
Padi. Jurnal Penelitian
Saintek, Vol. 14, No. 1,
April 2009: 59-76.

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 2 Desember 2014, 95 - 104

Anda mungkin juga menyukai