1)
Achmad Suhaeri, 2) Maryono, 3) Sumiati Side
1, 2, 3)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224
Email:herrypapogalu@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak
optimum adsorpsi ion logam Cr6+ oleh kulit singkong yang telah
dibuat arang aktif dengan aktivator NaOH 2% dan kapasitas adsorpsi
arang aktif kulit singkong terhadap ion logam Cr6+. Waktu kontak
optimum menggunakan variasi waktu 3, 6, 9, 12, dan 15 jam, dan
penentuan kapasitas adsorpsi menggunakan pola isotherm Freundlich
dan Langmuir dengan variasi konsentrasi ion Cr6+ 0,5; 1,0; 1,5; 2,0;
dan 2,5 ppm. Banyaknya ion yang terserap diukur menggunakan
Spektroskopi Serepan Atom (SSA).Hasil penelitian yang diperoleh
waktu kontak optimum 12 jam. Adsorpsi arang aktif kulit singkong
terhadap ion Cr6+ mengikuti pola isotherm Freundlich dengan
kapasitas adsorpsi sebesar 0,0707mg/g.
Kata kunci:Adsorpsi, Kulit singkong, Krom, Kapasitas adsorpsi
ABSTRACT
This research aims to determine the optimum contact time of
adsorption of Cr6+ metal ion by cassava Peel that formed become
activated carbon by use NaOH 2% as activator and adsorption
capacity of activated carbon from cassava Peel against to Cr6+ metal
ion. Determination optimum contact time using variation of time,
namely 3, 6, 9, 12, and 15 hours, and the adsorption capacity using
Freundlich and Langmuir isotherm pattern with variation of Cr6+ ion
concentrations 0.5; 1.0; 1.5; 2.0; and 2.5 ppm. The amount of
adsorbed ions was measured using Atomic Absorption
Spectrophotometers (AAS). The results showed the optimum contact
time is 12 hours. Adsorption capacity of activated carbon from
Cassava Peel Against Cr6+ Ions follow Freundlich isotherm pattern
with adsorption capacity was 0.0707 mg/g.
Keywords: Adsorption, Cassava Peel, Chrome, Adsorption capacity
PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan keuntungan, yaitu lebih ekonomis
oleh logam berat merupakan masalah dan juga tidak menimbulkan efek
yang sangat serius karena dapat samping yang beracun serta mampu
terakumulasi dalam tubuh mahluk menghilangkan bahan-bahan organik
hidup dan berefek pada rantai (Hasrianti, 2012).
makanan sehinggaa dapat Saat ini telah dikembangkan
menggangu ekosistem. Ion/senyawa beberapa jenis adsorben untuk
logam berat, sulit terdegradasi mengadsorpsi logam berat, salah
melalui reaksi kimia biasa maupun satunya adalah dengan
secara biologi, sehingga memanfaatkan selulosa.SeIuIosa
keberadaannya di lingkungan akan memiIiki gugus fungsi dapat
menimbulkan masalah serius bagi meIakukan pengikatan dengan ion
makhluk hidup di lingkungan Iogam. Gugus fungsi tersebut adalah
tersebut.. gugus karboksil dan hidroksil
Salah satu logam berat yang (Safrianti, dkk, 2012).
merupakan sumber polusi dan perlu Penggunaan biomaterial
dihilangkan dalam perairan adalah sebagai penyerap ion logam berat
logam kromium (Cr). Ion krom merupakan alternatif yang dapat
dalam bentuk Cr (III) dan Cr (VI) digunakan.Sejumlah biomaterial
merupakan ion krom yang banyak seperti lumut, daun teh, sekam padi
terdapat di lingkungan. Pemanfaatan serta beberapa organisme air,
logam ini banyak digunakan dalam Berbagai jenis adsorben telah
industri penyepuhan logam, digunakan untuk menghilangkan
penyamakan kulit, Industri tekstil, logam berat. Contoh adsorben adalah
pendinginan air, pulp serta proses berbagai variasi limbah pertanian
pemurnian bijih (Bayu & Marisa, yang digunakan untuk
2008). menghilangkan ion logam berat,
Logam kromium dapat sekam padi untuk menghilangkan
masuk ke dalam semua strata logam Cd dan Cr, kulit singkong
lingkungan, sehingga perlu mendapat untuk menghilangkan logam Cu dan
perhatian lebih, sebab kadar batas Pb, kulit singkong untuk
maksimal kromium yang menghilangkan logam Cu dan Zn
diperbolehkan hanya 0,05 ppm. (Hasrianti, 2012).
Kromium dapat menimbulkan Kulit ubi kayu yang
kerusakan pada tulang, hidung, paru- diperoleh dari produk tanaman ubi
paru dan dapat menimbulkan kanker kayu (Manihotesculenta Cranz atau
(Sugiarti & Zaenab, 2008). Manihot utilissima Pohl) merupakan
Usaha-usaha pengendalian limbah utama pangan di negara-
limbah ion logam belakangan ini negara berkembang.Semakin luas
semakin berkembang, yang areal tanaman ubi kayu diharapkan
mengarah pada upaya-upaya produksi umbi yang dihasilkan
pencarian metode-metode baru yang semakin tinggi sehingga tinggi pula
murah, efektif, dan efisien. Proses limbah kulit yang dihasilkan.Setiap
adsorpsi lebih banyak dipakai dalam kilogram ubi kayu biasanya dapat
industri karena mempunyai beberapa menghasilkan 15–20 % kulit
B. Prosedur Kerja
1. Preparasi Sampel
Sampel kulit singkong gram K2Cr2O7 kemudian dilarutkan
dibuang kulit terluar dan dicuci sedikit demi sedikit dengan H2SO4
bersih, kemudian dipotong kecil pekat dan diencerkan dengan
memanjang. akuades hingga volume larutan 1 L.
Memipet 10 mL larutan baku Cr6+
2. Pembuatan Arang 1000 ppm dan dimasukkan ke labu
a. Dehidrasi ukur 100 mL sehingga larutan ini
Kulit singkong yang telah adalah larutan 100 ppm. Selanjutnya,
dipotong memanjang dijemur memipet 10 mL larutan 100 ppm ke
dibawah sinar matahari sampai dalam labu ukur 100 mL sehingga
kering. larutan ini menjadi larutan 10 ppm.
Selanjutnya larutan 10 ppm dipipet
b. Karbonisasi sebanyak 5, 10, 15, 20, dan 25 mL ke
Kulit singkong kering dalam labu takar 100 ml dan larutan
dipatah kecil-kecil, ditempatkan ini yang digunakan dalam proses
dalam beberapa cawan porselin dan adsorpsi.
ditutup dengan aluminium foil.Kulit
singkong kemudian di masukkan 4. Penentuan Waktu Kontak
dalam tanur listrik dan ditutup Optimum Adsorpsi Ion Cr6+
dengan suhu tanur 300o C selama 2 Arang aktif kulit singkong
jam.Arang yang terbentuk sebanyak 0,5 g dimasukkan ke dalam
dikeluarkan dari tanur listrik dan 10 erlenmeyer. Larutan Cr6+dengan
didinginkan dalam eksikator. Arang konsentrasi 2,5 ppm sebanyak 25 mL
yang diperoleh digerus kemudian dimasukkan dalam 10 erlenmeyer
diayak dengan ukuran lolos 100 tadi. Campuran kemudian di kocok
mesh dan tertahan di 150 mesh. dengan shaker selama 2 jam dan
didiamkan selama waktu kontak
c. Aktivasi yang ditentukan yaitu 3, 6, 9, 12, dan
Arang dengan ukuran 100- 15 jam. Pada saat mencapai waktu
150 mesh dimasukkan kedalam kontak campuran disaring dengan
Erlenmeyer 1000 ml dan kertas saring biasa dilapis tiga untuk
ditambahakan NaOH 2% sampai memperoleh filtrat. Absorbansi filtrat
arang terendam semua, kemudaian di diukur dengan SSA. Setiap
kocok dengan shaker selama 2 jam. percobaan dilakukan 2 kali
Arang kemudian dinetralkan dengan perlakuan.
aquades panas dan dingin hingga air
hasil pencucian pH 7. Arang aktif 5. Penentuan Kapasitas Adsorpsi
kemudian dikeringkan dalam oven Ion Cr6+
dengan suhun 110o C. Arang aktif kulit singkong
sebanyak 0,5 g dimasukkan ke dalam
3. Pembuatan Larutan Baku 10 erlenmeyer. Larutan Cr6+dengan
Pembuatan larutan baku konsentrasi 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5
6+
Cr 1000 ppm, menimbang 2,8269 ppm sebanyak 25 mL dimasukkan
atau mengadsorpsi adsorbat (ion 0,5 ppm sampai 2,5 ppm terjadi
logam Cr6+). Hasil analisis ion Cr6+ peningkatan daya serap. Hasil
yang teradsorpsi pada berbagai pengukuran tersebut dimasukkan
konsentrasi dengan menggunakan kedalam grafik persamaan Langmuir
waktu optimum 12 jam dapat dilihat dan persamaan Freundlich untuk
pada Tabel 2. menentukan pola isoterm yang sesuai
Dari tabel tersebut terlihat dan besarnya kapasitas adsorpsi.
bahwa semakin besar konsentrasi ion Grafik isoterm Langmuir dan
Cr6+ maka semakin banyak ion Cr6+ Freundlich dapat dilihat pada
yang terserap, hal ini terlihat dari Gambar 2 dan gambar 3.
hasil daya serap yang diperoleh dari
Tabel 2. Rata-rata ion Cr6+ yang teradsorpsi dengan menggunakan arang aktif
kulit singkong pada berbagai konsentrasi dengan waktu kontak optimum 12 jam
(W arang aktif 0,5 g)
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Daya
awal (Co) sisa (Ce) terserap serap log w log Ce Ce/W
(ppm) (ppm) (ppm) (mg/g)
0,5 0,2225 0,2775 0,0139
-1,8570 -0.6527 16,0071
1,0 0,4362 0,5638 0,0282
-1,5498 -0,3603 15,4681
1,5 0,6161 0,8839 0,0442
-1,3546 -0,2103 13,9389
2,0 0,8082 1,1918 0,0596
-1,2247 -0,0925 13,5604
2,5 1,0739 1,4261 0,0712
-1,1475 0,0310 15,0829
Dari tabel ters
Grafik Isoterm Langmuir 0
diatas memperlihatkan kurva -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2
hubungan antara Ce/W dengan Ce. y = 1.0736x - 1.1509
Log W
-1
R² = 0.9932
Dimana diperoleh persamaan garis y
= -1,6292x + 15,84 dengan nilai R² =
-2
0,2695. Log Ce
17 y = -1.6292x + 15.84
16 Gambar 3.Grafik Isoterm Freunlich
R² = 0.2695
15 Adsorpsi Arang Aktif Kulit singkong
Ce/W
yang sesuai pada penelitian ini yang lemah antara adsorbat dengan
adalah model isoterm Freundlich permukaan adsorben.
karena koefisien regresi liniernya Berdasarkan grafik model
lebih mendekati 1 yakni 0,9932 isoterm Freundlich hubungan antara
dibandingkan dengan isoterm log W dan log Ce diperoleh
Langmuir 0,2695. persamaan garis lurus y = 1,0736x –
Model isoterm adsorpsi 1,1509 dengan nilai R² = 0,9932, dari
untuk tiap massa adsorben ditentukan persamaan garis ini diperoleh
dengan melihat nilai koefisien kapasitas adsorpsi arang aktif kulit
2
determinasi (R ) pada persamaan singkong terhadap ion Cr6+ adalah
adsorpsi. Nilai koefisien korelasi 0,0707 mg/g.
terbesar menunjukkan bahwa proses
adsorpsi menggunakan adsorbat KESIMPULANDAN SARAN
tersebut sesuai dengan karakteristik A. Kesimpulan
asumsi. Semakin besar nilai Berdasarkan hasil penelitian
koefisien korelasi menunjukkan yang telah dibahas pada bab
bahwa terdapat korelasi yang sebelumya, maka dapat disimpulkan
signifikan antara jumlah adsorbat sebagai berikut :
yang diserap dengan massa adsorban. 1. Waktu kontak optimum adsorpsi
Data yang diperoleh dari masing- arang aktif kulit singkong
masing persamaan isotherm di atas terhadap ion Cr6+ adalah 12 Jam.
menunjukkan koefesien regresi linier 2. Kapasitas adsorpsi maksimum
persamaan Freundlich lebih arang aktif kulit singkong
mendekati 1 dibanding persaam terhadap ion Cr6+ adalah 0,0707
langmuir, sehingga model isoterm mg/g.
adsorpsi Freundlich yang sesuai pada
penelitian ini. B. Saran
Isoterm Freundlich bahwa Berdasarkan hasil yang
adsorpsi yang melibatkan fase padat- diperoleh dalam penelitian ini, maka
cair berlangsung secara multilayer penulis menyarankan:
atau banyak lapisan. Isoterm adsorpsi 1. Dilakukan penelitian yang sama
Freundlich juga mengasumsikan dengan melakukan penentuan
bahwa adsorpsi terjadi secara fisik terhadap pH optimum.
artinya penyerapan lebih banyak 2. Dilakukan penelitian lanjut
terjadi pada permukaan arang aktif. dengan arang aktif kulit singkong
Pada adsorpsi fisik adsorbat tidak yang diaktivasi dengan
terikat kuat pada permukaan menggunakan aktivator
adsorben sehingga adsorbat dapat lainataupun diaktivasi secara
bergerak dari suatu bagian fisika.
permukaan ke permuakaan yang lain, 3. Dilakukan penelitian lain yang
dan pada permukaan yang menggunakan adsorben arang
ditinggalkan dapat digantikan oleh aktif kulit singkong dengan logam
adsorbat yang lainnya. Adsorpsi fisik berat yang berbeda
ini terjadi karena adanya ikatan Van
Der Waals yaitu gaya tarik-menarik
DAFTAR PUSTAKA
Bayu, R & Marisa, H, 2008, Rahmawati, Ani. 2010. Pemanfaatan
Biosorpsi Logam Berat Limbah Kulit Ubi Kayu
Cr(VI) dengan (Manihot utilissima Pohl.)
Menggunakan Biomassa dan Kulit Nanas (Ananas
Saccharomyces cerevisiae, comosus L.) pada Produksi
Program Studi Teknik Bioetanol Menggunakan
Lingkungan Fakultas Aspergillus niger. Skripsi.
Teknik Sipil dan Solo: Jurusan Biologi
Lingkungan, ITB. Bandung. Fakultas Matematika dan
Hasrianti. 2012. Adsorpsi Ion Cd2+ Ilmu Pengetahuan Alam
dan Cr6+ pada Limbah Cair Universitas Sebelas Maret.
Menggunakan Kulit Siregar, A.F. 2013.Studi Penyerapan
Singkong. Tesis. Makassar: Logam Besi (Fe) dan Sulfat
Program Pascasarjana dari Limbah Industri
Universitas Hasanuddin. Pertambangan dengan
Ikawati & Melati.2009. Pembuatan Adsorben Kulit Ubi Kayu
Karbon Aktif dari Limbah dan Spent Mushroom
Kulit Singkong UKM Substrat (SMS).Tesis.
Tapioka Kabupaten Pati. Medan: Sekolah Pasca
Semarang: Jurusan Teknik Sarjana USU.
Kimia Fakultas Teknik Sugiarti & Amirudin, St. Z.
Universitas Diponegoro. Pengaruh Jenis Aktivasi
Juliandini, Fitrhrianita & Terhadap Kapasitas
Trihadiningrum, Yulinah.2008. Adsorpsi Zeolit pada Ion
Uji Kemampuan Karbon Aktif Kromium (VI). Jurnal
dari Limbah Kayu dalam Penelitian Saintek, Vol. 14,
Sampah Kota untuk Penyisihan No. 1, April 2009: 59-76.
Fenol. Surabaya: Prosiding Dosen dan Alumni Kimia
Seminar Nasional Manajemen FMIPA UNM Makassar.
Teknologi VII Program Studi
MMT-ITS.
Purwaningsih, Dyah. 2009. Adsorpsi
Multi Logam Ag(I), Pb(II),
Cr(III), Cu(II) dan Ni(II)
pada Hibrida Etilendiamino
-Silika dari Abu Sekam
Padi. Jurnal Penelitian
Saintek, Vol. 14, No. 1,
April 2009: 59-76.