Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) adalah sebuah seni berkomunikasi
dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan
mispersepsi,mis understand, sekaligus membangun citra positif lembaga.
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktik mengelola penyebaran
informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.[1] Humas dapat mencakup sebuah
organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke khalayak mereka menggunakan topik
kepentingan publik dan berita yang tidak memerlukan pembayaran langsung.[2] Tujuan dari
hubungan masyarakat oleh perusahaan sering untuk membujuk masyarakat, investor, mitra,
karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu
tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum termasuk
berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan
komunikasi karyawan.[3]
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi,
mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan
sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Bagian penting dari pekerjaan petugas humas /PR dalam suatu organisasi :
3. ž Menciptakan ketertarikan
Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan
dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan
melakukan suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan
dukungan dari publiknya. (Scott M. Cutlip dan Allen H. Center).
Humas membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara
menguntungkan. Humas adalah usaha organisasi untuk memperoleh kerjasama dari
sekelompok orang. Humas membantu organisasi berinteraksi secara efektif dan
berkomunikasi dengan publik utama. (The Public Relations Society of America).
Humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang
baik dan bermanfaaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan dan
kegagalan organisasi tersebut. (Cutlip, Center, dan Broom).
Humas adalah suatu usaha berencana dan berkesinambungan untuk membina serta
memelihara itikad baik ataupun pengertian bersama antara organisasi dengan masyarakatnya.
(The British Institute of Public Relation).
Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam
maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni
pengertian bersama. (Frank Jeffkins).
Humas adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik.[8] Public relations is a
system of communication to create goodwill). (Jeffkins & Daniel Yadin).
Jenis jenis Humas
1. Humas Pemerintah Lembaga humas yang melakukan fungsi management dalam bidang
informasi dan komunikasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik
melalui berbagai sarana kehumasan dalam rangka menciptakan citra yang positif ,instansi
pemerintah.
2. HUMAS SOSIAL Misi utama humas sosial adalah mengembangkan saling pengertian,
kepercayaan, dan bantuan atas kerja sama. Contoh: Humas Penegak Hukum Humas
Organisasi Keagamaan
3. Humas Industri dan Bisnis Beberapa penerapan humas dalam industri dan bisnis
meliputi : - Hubungan dengan pelanggan dan peran humas terhadap marketing yang pada
akhirnya melahirkan terapan marketing PR - Hubungan dengan pemegang saham - Hubungan
dengan pers, bantuan untuk merekrut pegawai baru - Hubungan dengan komunitas -
Hubungan dengan perusahaan/organisasi lain - Hubungan dengan pemerintah
7. Humas Penegak Hukum Banyak golongan penegak hukum merasa perlu untuk
membentuk grup-grup penasihat warga Negara dan merangkap sebagai penjabat humas untuk
bekerjasama dengan mereka dan para media masa
TUJUAN DAN FUNGSI HUMAS
1. Tujuan utama humas
Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-
kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang
semula hanya menangani transportasi truk tapi kemudian mulai menjual mesin pemanas
ruangan. Guna menyesuaikan diri atas adanya kegiatan yang baru tersebut, maka perusahaan
harus mengubah citranya supaya kegiatan dan produk-produk barunya itu mendapat
sambutan positif dari khalayaknya.
Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai
Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai
oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-
pasar baru.
Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana
perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan
khalayaknya, sehubungan dengan telah tejadinya suatu peristiwa yang
mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham dikalangan khalayak terhadap niat
baik perusahaan.
Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan
mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit
kembali setelah terjadinya suatu krisis.
Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi
resiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru
Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pemimpin
perusahaan organisasi kehidupan social sehari-hari.
Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan-
kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar
dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemarintah yang merugikan.
Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahan, agar
masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai
hal.
Mengingat jenis dan karakter organisasi itu bermacam-macam, maka tentu saja tujuan
bidang humas mereka berbeda-beda/ bervarisi dan tidak terdaftar hanya pada diatas saja. Satu
hal yang harus disadari, setiap tujuan dari berbagai organisasi, baik itu komersial maupun
non-komersial, sama-sama memerlukan suatu program tindakan yang terencana. Setiap
tujuan organisasi dalam pengertian luas akan jauh lebih mudah dijangkau apabila usaha
pencapaiannya juga disertai dengan kegiatan-kegiatan humas, baik itu yang dilakukan oleh
unit departemen humas internal maupun oleh lembaga konsultasi humas eksternal.
Fungsi-fungsi humas
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas
Fungsi humas menurut Philip Kesly seorang petugas humas terkemuka dalam
tulisannya “Managing the human Climate”, bahwa setiap bidang atau kegiatan
humas mempunyai kaitan dengan bidang lainnya dan petugas humas itu harus mengetahui
bidang atau kegiatan mana yang sesuai dengan program organisasinya.
Berdasarkan bidang-bidang yang dicakup kegiatan humas diatas Philip Kesly
menyimpulkan ungsi humas, sebagai berikut:
Humas adalah fungsi menejemen yang dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi
Membantu pelaksanaan program organisasi
Memberi nasehat, petunjuk dan konsultasi dalam pelaksanakan kegiatan organisasi
Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan kepegawaian
Menumbuhkan kesadaran akan perlunya komunikasi dalam menejemen
Memberikan informasi secara terbuka dan akurat, untuk menghilangkan keraguan
terhadap sesuatu hal
Menyampaikan informasi secara jujur tanpa menambah atau mengurangi hakekat yang
sesunggunya
Berusaha untuk menarik perhatian publik Terhadap organisasi maupun terhadap
keluarnya.
Tujuan-tujuan suatu lembaga kehumasan tidak terbatas hanya pada yang diterakan
diatas, kadangkala suatu organisasi baik pemerintahan maupun swasta telah memiliki suatu
tujuan yang telah ditentukan dan disepakati oleh semua orang yang ada dalam suatu
organisasi. Setiap tujuan humas selalu menginginkan tanggapan yang positif dari publik
sehingga tanggapan yang dihasilkan oleh publik bisa disesuaikan oleh suatu organisasi
umumnya dan bagi aktifis humas. Semua tujuan humas selalu dilandaskan pada kode etik
yang disepakati bersama.
KEPUSTAKAAN
Adnan, hamdan dan Hafied Cangara.1996.Prinsip-prinsip Hubungan
Masyarakat.Surabaya,Usaha Nasional.
Coulsan,Colin dan Thomas.2002.Public Relations Pedoman Praktis untuk PR.Jakarta.Sinar
Grafika Offset.
Jefkins, frank.1992.Public Relations.Jakarta. Erlangga.
Oexley,Harold.1993.Public Relations,Persiapan dan Pengembangannya.PT. BPK Gunung
Mulia
Rumanti,Sr.Maria Assumpta.2002.Public Relations Teori dan Praktek.Jakarta.PT.Gramedia
Widiasarana.
Soemirat,soleddanElvinaroArdianto.2004.Dasar-dasar Public Relations.Bandung. Remaja
Rosdakarya.
Uchjana effendy, onong.1993.Human Relations dan Public Relations.Bandung. Mandar
Maju.
A. Humas Pemerintahan
Didalam Negara demokrasi seperti Indonesia, pemerintah selalu mengusahakan
adanya hubungan yang harmonis antara pemerintah dan rakyat. Melalui Humas, pemerintah
menjelaskan tindakan-tindakan dan kebijaksanaan-kebijaksanaannya dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Menurut John. D. Millet dalam bukunya “Management in the Public Service
The Quest for Effective Performance”. Public relations dalam dinas pemerintah meliputi
empat hal pokok. Dapatlah di jelaskan bahwa Humas dalam dinas pemerintah meliputi:
1. Kegiatan mempelajari hasrat kehendak dan aspirasi publik;
2. Memberi nasihat tentang apa yang sebaiknya dikehendaki oleh publik;
3. Mengusahakan hubungan yang memuaskan di antara publik dan petugas-petugas
pemerintah;
4. Memberikan penerangan atau penjelasan, apa yang dikerjakan suatu dinas pemerintahan.[1]
Berdasarkan pedoman “two way traffic of communication” maka program Humas,
dinas pemerintahan dapat kita perinci sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat umum (general public) dan masyarakat tertentu
(spesial public) tentang aktivitas-aktivitas pemerintah, dan agar masyarakat bersedia ikut
serta secara aktif dan menggunakan jasa-jasa yang disediakan oleh pemerintah tersebut.
2. Meyakinkan masyarakat tentang maksud tujuan peraturan-peraturan pemerintah,
kegunaannya bagi masyarakat dan sebagainya.
3. Memberikan informasi tentang keinginan-keinginan, aspirasi-aspirasi, masyarakat kepada
yang berwenang, agar pemerintah dapat mengambil keputusan-keputusan yang tepat dan
berguna.
4. Menyampaikan pendapat umum agar peraturan yang dibuat senantiasa berdasarkan
kenyataan-kenyataan dan dapat diterima oleh masyarakat.
5. Mengajak masyarakat, agar mau menyampaikan pendapat, perasaanp-perasaan yang
terkandung dalam hatinya tanpa rasa takut kepada pemerintah.[2]
Hubungan masyarakat pemerintah pusat dalam pelaksanaanya menghadapi hambatan-
hambatan yang tidak terdapat dalam dunia komersial. Misalnya, dalam hubungan dengan
pengajuan usul undang-undang baru dan pengeluaran suatu rancangan undang-undang, tak
satu pun badan pemerintah yang dapat mengeluarkan siaran pers tentang hal itu sebelum
diperdebatkan dalam Parlemen. Pelanggaran terhadap hal ini dapat dianggap sebagai
pelanggaran terhadap hak Parlemen. Kegiatan hubungan masyarakat yang berhubungan
dengan suatu perundang-undangan baru dapat dimulai bila suatu rancangan undang-undang
telah menjadi Undang-undang.
Seorang pejabat hubungan masyarakat pemerintah bias saja telah melakaukan
persiapan yang memakan waktu lama untuk suatu peristiwa yang tidak jadi berlangsung.
Rencana-rencana yang telah dipersiapkan ketika Rancangan Undang-undang sedang
diperdebatkan dalam Parlemen bias saja kemudian dibatalkan karena RUU tersebut ditarik
kembali disebabkan Parlemen tidak mempunyai waktu.[3]
Tingkat pengendalian biaya biasanya lebih besar dilakukan di bagian public relation
pemerintah. Sebab, setiap kegiatan dibiayai dan ditentukan berdasarkan pertimbangan
efektivitas-biaya. Perkiraan penggunaan Anggaran Negara dilakukan secara hati-hati, bahkan
setelah uang dibelanjakan dapat diperiksa oleh Komisi Parlemen. Atau, menjadi masalah
khusus di Parlemen.
Umumnya para petugas public relation pemerintah merasa bahwa tenggung jawabnya
lebih besar, dibandingkan rekan sekerjanya di dunia komersial. Dan, ini bukan berarti petugas
public relation perusahaan kurang bertanggung jawab. Hanya saja mereka memiliki
eksekutif-eksekutif puncak di perusahaan, yang memegang tenggung jawab tertinggi. Di
pemerintahan pusat ada departemen-departemen lain dan lembaga-lembaga ekstern yang
dating berkonsultasi, seorang menteri mungkin perlu “dihadapi”. Di samping itu, mereka
akan menghadapi pula masalah-masalah di Parlemen.
Setiap anggota masyarakat, secara teoritis, bebas menentang setiap kegiatan public
relation pemerintah. Agar dapat mengambil bagian dalam kegiatan suatu departemen, guna
memperhitungkan penggunaan dana-dana masyarakat. Misalnya, pers, yang selalu waspada
terhadap pemborosan dana masyarakat.
Suatu birokrasi pemerintah mmeperketat prosedur kendali mutu. Laporan-laporan
harus disusun secara seksama, relevan, dengan struktur dan bahasa yang rapi. Persentasi
adalah penting, di mana memungkinkan sesuatu dibahas lebih dulu, sebelum dihadapkan ke
Parlemen atau seorang menteri. Standar-standar dalam dunia komersial perlu juga tinggi,
tetapi bila waktu sangat sempit barangkali yang diperlukan hanya jawaban lisan. Di dunia
pemerintahan, biasanya pendapat atau penyanggahan harus ditulis.[4]
Hubungan Masyarakat Pemerintah Setempat
Para anggota dewan yang terpilih dan para pejabat tetap bias mempunyai pendapat
yang sangat berbeda dalam memandang suatu situasi. Batas yang jelas harus ditentukan
antara komunikasi politik partai dengan komunikasi resmi antara suatu pemerintahan dengan
masyarakat. Walaupun dalam praktek perbedaan antara kedua bentuk komunikasi tidak jelas,
seorang pejabat tetap harus menjelaskan bahwa para pejabat pemerintahan setempat tidak
dapat memberi bantuan apa pun di bidang komunikasi politik. Hal ini menjadi tanggung
jawab organisasi partai setempat.
Para pejabat hubungan masyarakat pemerintahan pusat dan daerah berwenang
mengeluarkan siaran pers yang berhubungan dengan keputusan-keputusan yang telah
diambil. Dalam pemerintahan daerah, seorang pejabat bertanggung jawab kepada pemerintah
sebagai ketua komite dan badan hukum, yang bertindak atas prakarsanya sendiri, tidak
berwenang membuat siaran pers dan memerintah kan pejabat lain untuk mengumumkannya.
Seorang pejabat dapat menolak suatu siaran pers yang bersifat “politik”. Di sini terdapat
pembagian tanggung jawab yang jelas. Seorang politikus bertanggung jawab dalam
memutuskan apa yang harus dilakukan dan seorang pejabat hubungan masyarakat
bertanggung jawab untuk mengumumkan hasil keputusan tersebut.[5]
Pemerintahan Terbuka
Peranan petugas public relation pemerintah pusat dan daerah, atau yang lazim disebut
“pegawai informasi”, sedang mengalami perubahan. Dewasa ini tekanan diberikan kearah
“pemerintah terbuka”. Sebagai ganti menyusun pidato-pidato dan menyebarkan berita-berita,
petugas public relation dapat memainkan peranan lebih kreatif, terutama dalam mencari
sarana-sarana untuk menggugah partisipasi masyarakat dalam pemerintahan seperti dengan
cara menyebarkan kuesioner. Ini merupakan saran untuk mengundang masyarakat yang
memiliki hak bersuara untuk berpartisipasi dalam urusan pemerintahan.