Anda di halaman 1dari 7

FEEDBACK (UMPAN BALIK)

HASIL BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK)

SEKSI KIA & GIZI

DI PUSKESMAS BERLIAN

SEMESTER I TAHUN 2019

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan
teknis penunjang lainnya. Oleh karenanya, dalam upaya mencapai tujuan yang
diharapkan perlu dilaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, sehingga kedepan dapat diambil langkah tindak
lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan.
Dalam menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berjalan sesuai
perencanaan operasional maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo khususnya Bidang
Kesehatan Masyarakat Seksi KIA dan GIZI melaksanakan Bimbingan Teknis terhadap
pelaksanaan kegiatan program dan layanan KIA dan GIZI berdasarkan indikator mutu
dan kinerja yang telah ditetapkan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Gizi
Masyarakat di Puskesmas se – Kabupaten Boalemo
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memonitoring pelaksanaan kegiatan program KIA dan Gizi
b. Untuk mendapatkan analisis kinerja program KIA dan Gizi

C. Target/Sasaran
Bimbingan Teknis Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi KIA dan GIZI dilaksanakan di
11 (sebelas) Puskesmas di wilayah Kabupaten Boalemo

D. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Bimbingan Teknis Seksi KIA dan GIZI Tahun 2019

NO PUSKESMAS HARI/TANGGAL KET

1 Bongo II Jumat / 5 Juli 2019


2 Saritani Jumat / 5 Juli 2019
3 Paguyaman Senin / 8 Juli 2019
4 Berlian Senin / 8 Juli 2019
5 Bongo Nol Selasa / 9 Juli 2019
6 Paguyaman Pantai Rabu / 10 Juli 2019

1
7 Dulupi Kamis / 11 Juli 2019
8 Pangi Kamis / 11 Juli 2019
9 Mananggu Jumat / 12 Juli 2019
10 Botumoito Jumat / 12 Juli 2019
11 Tilamuta Senin / 15 Juli 2019

2
BAB II
ISI

A. Hasil Kegiatan :
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
 Semua Kohort Puskesmas belum terisi lengkap
 Antara kohort ibu dan laporan PWS KIA tidak sinkron. Misalnya : jumlah ibu
bersalin dan nifas di kohort tidak sama dengan laporan
 Hampir sebagian kohort desa belum terisi lengkap dan tidak sinkron dengan
laporan.
 Pengisian kohort bayi belum sesuai dan tidak terisi lengkap, mis: data imunisasi
 Sebagian bidan belum memahami DO tentang pelaporan, sehingga dalam
pembuatan laporan masih terdapat beberapa kekeliruan.
 Belum semua ibu hamil mendapatkan pemeriksaan ANC sesuai standar (10T).
 Penyeliaan fasilitatif tingkat polindes/poskesdes belum dilaksanakan
2. Program Keluarga Berencana (KB)
 Tidak ada Kohort puskesmas.
 Sistem pelaporan belum sesuai. Misalnya : jumlah akseptor KB yang ada di
kohort tidak sama dengan yang dilaporkan
 Sebagian besar bidan belum memahami DO dan cara pengisian kohort KB
3. Program MTBS
 Ada register MTBS
 MTBS KIT tidak lengkap
 Format laporan tidak lengkap
 Pencatatan dan pelaporan belum sesuai yg diharapkan. Untuk pengisian
formulir MTBM dan MTBS dibutuhkan bagan alur untuk menetapkan
klasifikasi dan tindakan. Permasalahannya adalah hampir semua bides belum
memiliki bagan alur MTBS sehingga dalam pelayanan kunjungan neonatus
belum sesuai standar.
 Pelaporan MTBS belum terintegrasi dengan bidan desa untuk pengisian
formulir MTBM. Dikarenakan, Bides melakukan KN belum menggunakan
formulir MTBM.

3
4. Program SDIDTK
 Belum ada formulir KPSP
 Tidak ada register/kohort
 Belum ada intervensi/tindak lanjut untuk penanganan kasus yang terjaring
dalam SDIDTK
5. Program Lansia
 Tidak ada buku pedoman lansia
 Ada jadwal pelaksanaan posyandu lansia.
 Register ada dan belum terisi lengkap
 Pencatatan dan pelaporan belum sesuai dan tidak lengkap
 Homecare belum jalan
6. Program PKPR
 Program PKPR sudah berjalan di dalam maupun di luar gedung
 Petugas PKPR sudah terlatih
 Ada register/kohort PKPR
 Pencatatan dan pelaporan sudah sesuai
 Konselor sebaya belum dilaksanakan
 Alat edukasi/konseling masih kurang. Mis. Leaflet, lembar balik, poster dan
benner
7. Program UKS
 Penjaringan anak usia sekolah sudah dilaksanakan tapi belum 100%
 pemeriksaan berkala belum dilaksanakan
 Sudah ada Feedback hasil penjaringan yang dikirimkan ke masing-masing
sekolah
8. Seluruh laporan belum dianalisa, baik di tingkat desa maupun puskesmas.
9. Rapat bulanan bidan desa belum dilaksanakan setiap bulan yang dihadiri oleh
dokter dan kepala puskemas.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


1. Pada dasarnya seluruh pengelola program KIA-KB, MTBS, SDIDTK, UKS,
PKPR, dan Lansia Puskesmas sudah melaksanakan pelayanan kesehatan, namun
belum sesuai standar yang diharapkan. Oleh karena itu, kedepan harus dibentuk
Tim yang terintegrasi program dan berkomitmen membangun kesehatan, sehingga
pelaksanaannya bisa lebih baik dan diharapkan sesuai standar dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan, khususnya ibu dan anak.
2. Pencatatan dan pelaporan seluruh program tersebut diatas masih ada yang belum
sesuai dan tidak terisi lengkap. Kedepan diharapkan pencatatan lebih
dimaksimalkan karena terkait dengan dokumen bukti pelayanan kesehatan yang
telah diberikan. Sebelum laporan dimasukkan ke Dinas Kesehatan diverifikasi
dahulu di tingkat puskesmas berdasarkan register/kohort yang ada.
3. Analisa laporan dan kasus kebidanan di desa dan puskesmas belum berjalan, ini
sejalan dengan fakta yang ditemukan bahwa pancatatan dan pelaporan belum sesuai
standar. Kedepan diharapkan seluruh pengelola program terkait dapat memperbaiki
pencatatan dan pelaporan sehingga analisis situasi mudah dilakukan karena
didukung dengan data yang akurat.
4. Integrasi antara Program KIA, Gizi dan imunisasi belum maksimal. Masih ada
kesenjangan antara pencatatan, pelaporan dan pelaksanaan kegiatan masing-masing
program. Kedepan diharapkan koordinasi dan komunikasi antar pemegang program
lebih ditingkatkan. Sehingga berdampak positif pada peningkatan capaian program.
5. Pelayanan ANC belum sesuai standar, belum 10T dan K1 akses masih tinggi.
6. Evaluasi program tingkat Puskesmas belum rutin dilaksanakan setiap bulan,
sehingga koordinasi dan komunikasi antara pengelola program belum berjalan
maksimal yang mengakibatkan ada kesenjangan di dalam pelaporan ke Dinas
Kesehatan.

5
7. Tindak lanjut dari hasil BIMTEK harus memenuhi hal-hal tersebut dibawah ini :
 Undangan Pertemuan jelas mencantumkan perihal undangan
 Daftar hadir
 Dokumentsi
 Hasil pertemuan dilaporkan dengan format terlampir

Mengetahui Tilamuta, Juli 2019


Kepala Bidang KESMAS Kepala Seksi KIA & GIZI

dr. Roni H. Imran Susanti Pahrun, SST


Nip. 19680824 2001121 1 001 Nip. 19740116 200501 2 006

KEPALA

Alimudin, SKM, M.Kes


Nip. 196510011986031015

Anda mungkin juga menyukai