Caring merupakan aspek penting dalam keperawatan. Caring merupakan inti dari
keperawatan serta tidak dapat dipisahkan dari keperawatan. Menurut Leininger tidak akan ada
curing tanpa caring, tetapi dapat ada caring tanpa curing. Untuk mengetahui lebih dalam tentang
caring, dalam hal ini penulis akan menjelaskan tentang teori caring Swanson dan teori caring
Watson.
Watson membuat model proses keperawatan membantu klien dalam mencapai atau
mengelola kesehatan atau meninggal dengan tenang. Proses keperawatan ini membutuhkan
perawat yang mengetahui tentang kebiasaan manusia dan respons manusia terhadap masalah
kesehatan yang sudah ada atau berpotensi akan timbul. Perawat juga perlu mengetahui
kebutuhan individu, bagaimana responsnya terhadap sesamanya, kekuatan serta keterbatasan
klien dan keluarganya. Selain itu, perawat membantu dan memberikan perhatian serta empati
kepada klien dan keluarganya. Caring mewakili semua faktor yang digunakan perawat untuk
memberikan pelayanan kepada klien. (Potter & Perry, 2009).
4. Enabling (memberdayakan)
Berarti perawat memberdayakan pasien dengan memberikan dukungan, informasi, dan
memfasilitasi pasien meningkatkan kesembuhan.
Subdimensi dari proses enabling adalah:
a. Informing/explaining (memberikan/menjelaskan informasi). Perawat memberikan
informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan pasien dalam rangka
memberdayakan pasien dan keluarga pasien.
b. Supporting/allowing (mendukung). Perawat memberikan dukungan kepada pasien dalam
mencapai kesejahteraan/kesehatan sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
c. Focusing (fokus). Saat bersama pasien, perawat tertuju pada masalah keperawatan yang
dihadapi oleh pasien.
d. Generating alternative/thinking it throught
e. Validating/giving feedback. Perawat memvalidasi semua tindakan yang telah dilakukan
dan memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh pasien dalam usahanya
mencapai kesembuhan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien, caring merupakan sentral asuhan
keperawatan dan menjadi landasan dalam praktek keperawatan. Caring adalah esensi dari
keperawatan yang membedakan dengan profesi lain dan mendominasi serta mempersatukan
dan menjiwai tindakan keperawatan.
Teori caring pertama kali dikemukakan oleh Jean Watson yang dikenal dengan 10 Faktor
Karatif Caring yang merupakan salah satu jenis teori filosofi keperawatan, kemudian
dikembangkan lagi oleh Swanson (1993) dengan teorinya Model Structure of Caring
(Swanson Caring Theory) yang terdiri dari Maintaining belief (mempertahankan keyakinan
pada kejadian atau transisi dan melihatnya dengan penuh hikmahh), Knowing (berusaha
keras untuk memahami makna atas kejadian pada kehidupan orang lain), Being with
(menunjukkan perasaan kepada orang lain), Doing for (bekerja/melakukan sesuatu untuk
orang lain seperti untuk diri snediri), enabling (memfasilitasi orang lain pada kondisi transisi)
yang masuk dalam jenis teori keperawatan Middle Range, dan pada akhirnya di modifikasi
oleh Carolina dikenal dengan Carolina Care Model dimana ia membuat suatu model caring
yang dapat diaplikasikan pada pelayanan keperawatan ia memperkenalkan Multilevel
rounding, words and way that work, relationship/service component, dan partnerships with
support service.
REFERENSI:
Kozier, B., Berman, A., Erb, G., & Snyder, S. J. (2007). Buku Ajar: Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik (7th ed.). Jakarta: EGC.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 1 (7th ed.).
Jakarta: Salemba Medika.
Teting, Bernarda, dkk. (2018). Teori Caring dan Aplikasi dalam Pelayanan Keperawatan.
Yogyakarta: Penerbit Andi.