Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

DENGAN SKABIES PADA AN. H DI KELURAHAN KARAMAT

PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. D
b. Alamat : Jl. Karamat Kelurahan Karamat
c. Pekerjaan KK : Buruh
d. Pendidikan : SMP
e. Komposisi Keluarga :

u Imunisasi
Nama
Hubungan m DPT Polio Hepatitis
No Anggota JK Pendidikan Pekerjaan campa
dengan KK u BCG
1 2 3 1 2 3 4 k 1 2 3 4
Keluarga
r
1 Ny. T P Istri 40 SD Pedagang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 An. H P Anak ke 1 13 SMP Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 An. G P Anak ke 2 10 SD Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

f. Genogram
Keterangan :

: laki-laki : keturunan

: perempuan : klien

: meninggal …… : tinggal serumah

: menikah

g. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. D termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) karena di dalam satu rumah terdapat

ayah, ibu dan anak.


h. Suku Bangsa
Bahasa yang digunakan keluarga Tn. D adalah bahasa sunda, kadang juga bahasa

Indonesia, karena keluarga Tn. D berasal dari Jawa barat, dalam keluarga tidak ada

pantangan makanan apapun, yang penting makanannya halal, keluarga Tn.D pada jam

makan pagi dan malam hari pasti makan bersama-sama.

i. Agama
Keluarga Tn. D beragama Islam semua, Tn. D dan Ny. T dalam menjalankan ibadah 5

waktu, tapi anaknya dalam melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang, kalaupun

melakukan ibadah, itu pun secara sendiri-sendiri, keluarga Tn.D tidak mempercayai

paranormal atau sebagainya.


j. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. D adalah seorang buruh bangunan, penghasilan Tn. D per bulan kira-kira Rp.

1.100.000,00 untuk kebutuhan sehari-hari pun terpenuhi, sedangkan pengeluaran di keluarga

Tn. D ± 800.000 ribu, dan sisanya ditabung, Keluarga Tn. D ketika berobat mengambil uang

dari tabungannya. Dilihat dari penghasilan keluarga setiap bulannya, keluarga tersebut

mempunyai status sosial ekonomi cukup.


k. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas Rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama

keluarga sambil nonton TV. Aktivitas Rekreasi di luar rumah, menunggu, hari libur, kadang

keluarga Tn. D jalan-jalan ke tempat wisata sekitar Sukabumi. .

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahapan perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. D sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada

tahap keluarga dengan anak usia sekolah. Tugas perkembangan pada keluarga Tn. D yang

dapat terpenuhi tugasnya adalah:


1) Membantu bersosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan

lebih luas (yang tidak / kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat)
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.

b. Tugas Tahapan Perkembangan yang Belum Terpenuhi


1) Mempertahankan keintiman pasangan
Tn. D dan Ny. T juga selalu menjaga keintiman pasangan, pembagian peran dan kegiatan

rumah tanggapun terpenuhi.


2) Membantu istri yang sedang sakit untuk sering berobat.
c. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah sakit serius, baru An. H saja

yang mengalami penyakit serius, yang biasa diderita keluarga hanya batuk panas dan pilek

saja. Keluarga juga mengatakan kalau semua anaknya dari waktu kecil diberikan imunisasi

dasar lengkap.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa An. H mengalami penyakit kulit atau skabies.

Hampir setengah badan An.H nampak bercak merah terutama dibagian tangan dan kaki.

Dari hasil wawancara dengan Ny. T menyebutkan bahwa An.H sering mandi dikali terutama

pada musim hujan. An. H pernah dibawa ke poli kulit RSUD Syamsudin S.H dan

mendapatkan pengobatan untuk penyakit yang dideritanya.

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. D terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 2 kamar tidur, dapur, dan satu

kamar mandi. Cara pengaturan perabot rumah tangga kurang rapi, kebiasaan merawat

rumah di sapu kali sehari, ukuran rumah 7 x 5 m2, tipe rumah permanen, atap terbuat dari

genting, lantai terbuat dari keramik, fentilasi hanya di depan ruang tamu, dan keluarga

mandi pakai air sumur.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli karamat, dan ada yang dari pendatang,

hubungan antar penduduk cukup baik. Tn. D selalu mengikuti acara perkumpulan

maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah. Ny. T juga selalu mengikuti acara

perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.


c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. D adalah penduduk asli di daerah karamat. Ny. T dan Tn. D adalah

penduduk asli di daerah karamat. Ketika Ny. Tdan Tn. D menikah sampai dengan

sekarang yang sudah mempunyai 2 anak, mereka tetap tinggal di karamat.


d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Di dalam masyarakat Ny. T selalu mengikuti arisan dan perkumpulan bersama

masyarakat. Tn. D juga selalu mengikuti acara yang ada disekitar rumah, Ny. T dan Tn. D

dan An. H dapat bersosialisasi dengan orang lain secara baik. An. H merasa malu

mempunyai penyakit Skabies dan An.H tetap bersosialisasi dengan masyarakat yang lain.

An. G juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya di rumah. An.G

dapat bersosialisasi dengan masyarakat yang lain.


e. Sistem pendukung keluarga
Jarak rumah klien dengan tetangga terdekat sekitar 3-5 meter, didepan dan samping

kanan rumah terdapat jalan desa. Disamping rumah terdapat tanaman, dibeberapa ruangan

di rumah terdapat tumpukan barang-barang yang kurang tertata dengan rapi. Sarana

komunikasi dan transportasi Untuk berhubungan dengan keluarga maupun tetangga yang

jauh Tn. D dan Ny. T berhubungan dengan menggunakan telephone. Untuk keperluan

transportasi menggunakan sepeda motor. Fasilitas hiburan Keluarga memiliki pesawat

televisi yang terletak di ruang tamu sebagai fasilitas hiburan.


4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. D pada komunikasi yang digunakan setiap hari-

harinya oleh keluarganya adalah komunikasi terbuka dengan menggunakan bahasa sunda

dan Indonesia. Keluarga Tn. D selalu membiasakan setiap anggota keluarganya bebas

menyampaikan pendapat, keluhan, masukan meskipun berupa kritikan ataupun saran.

Setiap anggota keluarga dapat menyampaikan permasalahannya. Anggota keluarga

bertemu setiap hari sehingga dapat berkomunikasi setiap hari.


b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. D dalam mengambil suatu keputusan adalah dari hasil musyawarah bersama.
c. Struktur Peran
a) Tn. D
Peran formal: Tn.D berperan sebagai anggota masyarakat dan sebagai pemandu minum

obat. Peran non formal sebagai kepala keluarga, suami dan pencari nafkah keluarga.
b) Ny. T
Peran formal: Ny. T masih aktif sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu

dilingkungan tempat tinggalna seperti arisan dan pengajian yang diadakan setiap dua

minggu sekali dan membantu Tn. D untuk berjualan. Peran informal : sebagai ibu

rumah tangga dan ibu.


c) An. H
Peran formal: masih sekolah di SMP.
Peran informal : sebagai anak dan makan.
d) An. G
Peran formal: masih sekolah di SD
Peran informal: sebagai anak dan adik.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting dan harus dijaga, sehingga

keluarga membiasakan cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan dan

memperhatikan kecukupan gizi dalam kelaurga. Keluarga Tn. D juga memegang norma-

norma yang berlaku di masyarakat, jika ada anggota keluarga yang agak menyimpang

perilakunya, maka anggota keluarga yang lain akan mengingatkannya.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. D saling menyayangi, menghormati, memberikan perhatian dan kasih

sayang antar anggota keluarga yang lain. Ny. T menyatakan sedih sekali jika ada salah satu

anggota keluarganya yang mempunyai masalah.


b. Fungsi Sosial
Tn. D dan Ny. T aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Salah satunya adalah pengajian

dan arisan. Hubungan keluarga dengan masyarakat baik.


c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga mengatakan sedikit sekali pengetuannya tentang kesehatan karena

pendidikan sampai di SMP. Keluarga belum mampu mengidentifikasi masalah kesehatan

yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu mengambil

keputusan yang tepat bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu

merawat anggota keluarga dengan tepat bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga

belum mampu mamodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang kesehatan keluarga.

Keluarga belum mampu memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan yang tepat untuk

menunjang kesehatan keluarga.

d. Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak akan mempunyai anak lagi karena sudah merasa anaknya

cukup dengan 2 orang anak saja dan sekarang fokus untuk membesarkan anaknya.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga mengatakan penghasilannya dan usahanya sekarang masih cukup untuk

memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Keluarga membuka toko dijalan kopeng untuk

memenuhi kebutuhan keluarga.


6. Stresor dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga Tn.D mengatakan jarang mengalami stress yang sifatnya berkepanjangan, kadang

dibuat stres dengan perilaku anak-anaknya tetapi hal tersebut jarang terjadi.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga mengatakan kadang jengkel bila melihat tingkah anaknya yang tidak menurut

ketika dinasehati tetapi tetap sabar menanggapi itu semua.


c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan memberikan nasehat bila perilaku anak-anaknya membuat jengkel

keluarga, dan apabila ada masalah dalam keluarga, keluarga biasanya membicarakan
secara bersama-sama dan diselesaikan secara bersama. bila hal itu tidak mempan Ny.T dan

Tn.D kadang membentaknya tapi tidak sampai memukul atau melakukan tindakan fisik

lainnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
bila nasihat pada anaknya tidak mempan Ny.T dan Tn.D kadang membentaknya tapi tidak

sampai memukul atau melakukan tindakan fisik lainnya. Dan masalah keluarga yang tak

tertangani di diskusikan pada keluarga besar mereka.

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. D Ny. T An. H An. G


TD 130/90 mmHg 110/80 mmHg 130/90 mmHg 100/80

mmHg
Nadi 90 x/mnt 84 x/mnt 90 x/mnt 96 x/mnt
RR 22 x/mnt 24 x/mnt 22 x/mnt 20 x/mnt
TB 158 cm 153 cm 146 cm 120 cm
BB 65 kg 55 kg 50 kg 45 kg
Kepala Bentuk meso Bentuk Bentuk Bentuk

chepal, tidak ada mesochepal mesochepal mesochepal

luka
Rambut Warna hitam ada Warna hitam Warna rambut Rambut hitam,

ubannya sedikit, kemerahan, hitam ada pendek, lurus,

cukup bersih lurus pendek lurus ubannya sedikit, rambut bersih

bersih cukup bersih

lurus
Mata Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan
penglihatan, tidak penglihatan, tidak penglihatan, penglihatan,
ada ikterik ada ikterik, konjungtiva konjungtiva
tidak anemis tidak anemis, tidak anemis,
tidak ada ikterik sklera tidak
ikterik

Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada

sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada

polip polip polip polip

Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada

serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak

ada luka ada luka ada luka ada luka


Mulut dan Bibir cukup Bibir kering, tidak Bibir lembab, Bibir lembab,

Tenggorokan lembab, tidak ada stomatitis, tidak tidak ada tidak ada

stomatitis ada nyeri telan stomatitis, tidak stomatitis, tidak

ada nyeri telan ada nyeri telan


Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid


Dada Simetris, vesikuler Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak

terdengar bunyi terdengar bunyi terdengar bunyi

gallop, terdengar gallop, vesikuler gallop, vesikuler

bunyi whezing
Abdomen Datar, tidak ada Datar, bising usus Datar, bising Datar, bising

luka terdengar normal, usus terdengar usus terdengar


tidak ada luka normal, tidak normal, tidak

ada luka ada luka

Ekstremitas Berfungsi dengan Berfungsi dengan Berfungsi Berfungsi

baik tidak ada baik tidak ada dengan baik dengan baik

kelainan kelainan tidak ada tidak ada

kelainan kelainan
Kulit Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang,

tidak ada alergi, tidak ada alergi, kulit kemerahan, tidak ada alergi,

bersih bersih bersih

8. Harapan keluarga
Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi tentang masalah Skabies sehingga

An.H dan keluarga dapat memelihara dan menjaga kesehatannya. Keluarga juga berharap agar

petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan

tepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Keluarga Tn. D berharap, setelah An.H sembuh

dari penyakit ingin berkunjung ke rumah neneknya yang dijampang.

Analisa Data
Tgl Data Masalah Keperawatan Etiologi
29-12-08 Ds : - Keluarga mengatakanGangguan integritas Kulit Ketidakmampuan

08.30 sudah 1 bulan lebih An.Hpada An.H di keluarga keluarga merawat


mengeluh sering gatal-Tn.D anggota keluarga

gatal, dengan Skabies

- cenderung terjadi pada

malam hari sampai pagi

hari, An. H mudah

kelelahan.

Do : - Kulit An. H nampak

kemerahan

- An.H kooperatif

29-12-08 DS : - An.H mengeluh gatalRisiko infeksi pada An.HKetidakmampuan

18.05 dan perih di seruhdikeluarga Tn. D keluarga dalam

tubuhnya terutama memodifikasi

dibagian kaki dan tangan. lingkungan yang dapat

- Keluarga mengatakan mempengaruhi

sudah 1 bulan lebih tejadi kesehatan An. H

budug.
- Keluarga mengatakan

takut kalau anggota

keluarganya tertular juga.

DO : - An.H Tampak cemas.

- Kulit An. H nampak

kemerahan

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah

1. Gangguan integritas kulit pada An.H di keluarga Tn.D berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami Skabies

2. Risiko infeksi pada An. H di keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehataan An. H

Skoring dan prioritas masalah

1. Gangguan Integritas Kulit

Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 Masalah dapat diatasi apabila keluarga
Aktual mengenal masalah Skabies

2. Kemungkinan Masalah 1/2 x 2 = 1/4 Masalah mungkin dicegah karena keluarga

dapat diubah : sebagian kooperatif terhadap penjelasan yang

disampaikan tenaga kesehatan


3. Potensi dicegah : cukup. 2/3 x 1 = 2/3 Potensi masalah masih bisa dicegah karena

keluarga memiliki kemauan dan kemampuan

untuk mencegah
4. Menonjolnya Masalah : 2/2 x 1 = 1 Masalah sudah aktual perlu segera ditangani,

Segera ditangani keluarga belum mempunyai cara untuk

menangani
Jumlah 2,91

2. Resiko Infeksi

Kriteria Skor Pembenaran


5. Sifat Masalah : 2/3 x 1 = 2/3 Masalah tidak akan terjadia apabila keluarga

Resiko tahu dan mengenal masalah tanda & gejala

infeksi
6. Kemungkinan Masalah 1/2 x 2 = 1/4 Masalah mungkin dicegah karena keluarga

dapat diubah : sebagian kooperatif terhadap penjelasan yang

disampaikan tenaga kesehatan


7. Potensi dicegah : cukup. 2/3 x 1 = 2/3 Potensi masalah masih bisa dicegah karena

keluarga memiliki kemauan dan kemampuan


untuk mencegah
8. Menonjolnya Masalah : 2/2 x 1 = 1 Masalah sudah aktual perlu segera ditangani,

Segera ditangani keluarga belum mempunyai cara untuk

menangani
Jumlah 1,67

Prioritas Masalah

1. Gangguan integritas kulit pada An.H di keluarga Tn.D b.d ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang mengalami Skabies

2. Risiko infeksi pada An. H di keluarga Tn. D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehataan An. H


RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI

KRITERIA HASIL
1. Gangguan integritas Setelah di lakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab gangguan

kulit pada An.H di keperawatan di harapkan integritas kulit (mis. Perubahan

keluarga Tn.D integritas kulit meningkat sirkulasi, perubahan status nutrisi,

berhubungan dengan Dengan criteria hasil : penurunan kelembaban, suhu

ketidakmampuan 1. Kerusakan jaringan lingkungan ekstrem, penurunan

keluarga merawat menurun mobilitas)

anggota keluarga 2. Kerusakan lapisan 2. Identfikasi kesiapan dan

yang mengalami kulit menurun kemampuan menerima informasi.

Skabies 3. Kemerahan menurun 3. Sediakan materi dan media

pendidikan kesehatan

4. Gunakan pendeketan promosi

kesehatan dengan memperhatikan


pengaruh dan hambatan dari

lingkungan, social dan budaya

5. Jelaskan penanganan masalah

kesehatan

6. Anjurkan menggunakan fasilitas

kesehatan

7. Ajarkan cara pemeliharaan

kesehatan.

2. risiko infeksi pada Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi

An. H di keluarga keperawatan di harapkan local dan sistemik

Tn. D berhubungan tingkat infeksi menurun 2. Jelaskan tanda dan gejala infeksi

dengan Dengan criteria hasil : 3. Identifikasi factor yang

ketidakmampuan 1. Kemerahan menurun berkontribusi terhadap gangguan

keluarga dalam 2. Kebersihan tangan pemeliharaan rumah ( mis.

memodifikasi meningkat Tambahan anggota keluarga baru,

lingkungan yang 3. Kebersihan badan anggota keluarga sakit, kematian,

dapat mempengaruhi meningkat masalah financial, manajemen

kesehataan An. H 4. Lingkungan bersih kesehatan yang buruk ).

dan nyaman 4. Dukungan anggota keluarga

dalam menetapkan tujuan yang

dapat dicapai terkait pemeliharaan

rumah.

5. Ajarkan strategi menciptakan

lingkungan rumah yang aman dan

bersih.
6. Anjurkan modifikasi pentaan

perabotan rumah agar lebih

mudah dicapai.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi

29 Des 1 1. Identifikasi penyebab Pukul :

2008 gangguan integritas kulit (mis. S : - Keluarga Tn. D mengatakan An.

Perubahan sirkulasi, perubahan H menderita Skabies, Klien

status nutrisi, penurunan sering gatal-gatal dan merasa

kelembaban, suhu lingkungan panas

ekstrem, penurunan mobilitas) - Keluarga mengatakan tidak tahu

2. Mengidentfikasi kesiapan dan mengenai penyakit Skabies

kemampuan menerima - Keluarga Tn. D mengatakan

informasi. tidak mengetahui cara

3. Menyediakan materi dan media penanganan scabies pada An. H

pendidikan kesehatan

4. Menggunakan pendeketan O : - Nampak kemerahan pada kulit

promosi kesehatan dengan An. H

memperhatikan pengaruh dan - Keluarga kooperatif, keluarga

hambatan dari lingkungan, memperhaikan pada waktu

social dan budaya diberikan pendidikan kesehatan,

5. Menjelaskan penanganan penkes hanya dihadiri oleh Ny.T


masalah kesehatan dan An.H

6. Menganjurkan menggunakan

fasilitas kesehatan A : Masalah gangguan integritas kulit

7. Mengajarkan cara pada An. H belum teratasi

pemeliharaan kesehatan.

P : lanjutkan Intervensi

5. jelaskan penanganan masalah

kesehatan

6. Anjurkan menggunakan fasilitas

kesehatan

7. Ajarkan cara pemeliharaan

kesehatan.

29 Des 2 1. Memonitor tanda dan gejala Pukul :

2008 infeksi local dan sistemik S : - keluarga Tn. D mengatakan tidak

2. Menjelaskan tanda dan gejala mengetahui tanda dan gejala

infeksi infeksi

3. Mengidentifikasi factor yang - Ny. T mengatakan lingkungan

berkontribusi terhadap rumahnya kotor dan perabotan

gangguan pemeliharaan rumah dirumahnya tidak tertata rapih.

( mis. Tambahan anggota

keluarga baru, anggota O : - Nampak kemerahan pada kulit

keluarga sakit, kematian, An. H

masalah financial, manajemen - Nampak perabotan dirumah Tn.

kesehatan yang buruk ). D tidak tertata rapih


4. Mendukung anggota keluarga - Nampak kondisi rumah kotor

dalam menetapkan tujuan yang

dapat dicapai terkait A : Masalah Risiko infeksi pada An. H

pemeliharaan rumah. belum teratasi

5. Mengajarkan strategi

menciptakan lingkungan rumah P : lanjutkan intervensi

yang aman dan bersih. 1. Memonitor tanda dan gejala

6. Menganjurkan modifikasi infeksi local dan sistemik

pentaan perabotan rumah agar 5. Mengajarkan strategi

lebih mudah dicapai. menciptakan lingkungan rumah

yang aman dan bersih.

6. Menganjurkan modifikasi

pentaan perabotan rumah agar

lebih mudah dicapai.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/373896899/ASKEP-KELUARGA-SKABIES

https://www.academia.edu/22283856/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_PASIEN_DENGAN_

SCABIES

Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan

Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan

Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar intervensi keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan

Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai