Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK


“SETIA FARMA”
Jl. Letjen Sutoyo, Banjar Sari, Surakarta

Disusun oleh :

Putu Monik Ananta Puspitarini (1920384278)


Rambu Ita Milany Parawang (1920384279)
Ramdhany Eka Putri (1920384280)
Regita Ayu Ismardikasiwi (1920384281)
Rehuella Apvia Judithlaksita (1920384282)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2019
PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK
“SETIA FARMA”
Jl. Letjen Sutoyo, Banjar Sari, Surakarta (612345)

I. LATAR BELAKANG PENDIRIAN APOTEK


Apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran
sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Keputusan
Menteri Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2003). Dalam peraturan ini seorang
apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat
kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam
membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek
profesi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasiaan. Apotek merupakan
suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented).
Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah
menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek
bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat
investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada
saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada
pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker
diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi
kepentingan pasien.
Fasilitas kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian. Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek disusun bertujuan
sebagai pedoman praktek apoteker dalam menjalankan profesi, untuk melindungi
masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional, dan melindungi profesi dalam
menjalankan praktik kefarmasian (Anonim, 2004). Perkembangan apotek ini
sangat ditentukan oleh pengelolaan sumber daya dan pelayanan di apotek tersebut.
Oleh sebab itu, standar pelayanan farmasi sangat diperlukan dalam menjalankan
suatu apotek. Jika suatu apotek tidak menggunakan standar pelayanan farmasi
dalam menjalankan apotek maka tidak akan tercapai derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Karena pelayanan farmasi adalah bentuk pelayanan dan
tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien/masyarakat (Hartini dan Sulasmono, 2006).
Dalam mendirikan sebuah apotek, keberadaan apotek sangat penting. Saat
ini jumlah apotek yang berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga
masyarakat sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat serta pelayanan
kesehatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan didirikannya apotek dapat memperluas akses obat murah dan terjamin
kepada masyarakat serta bertujuan juga untuk menertibkan peredaran obat-obat
palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan kepada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.

II. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK


Tujuan pendirian apotek Setia Farma adalah:
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah
apoteker.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi akan perbekalan
farmasi (obat, bahan obat dan alat kesehatan) termasuk memberikan
edukasi dan konsultasi kesehatan kepada pasien.
3. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, perubahan bentuk,
pencampuran dari penyerahan obat dan bahan obat.
4. Menyediakan berbagai macam perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang
diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
5. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bidang farmasi
III. VISI DAN MISI
1. Visi
Visi dari apotek Setia Farma adalah menjadi apotek yang menerapkan
pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan membantu mewujudkan
tujuan pembangunan kesehatan nasional.
2. Misi
Misi dari apotek ini adalah :
a. Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional dengan
memberikan informasi penggunaan obat melalui konseling pasien baik
secara swamedikasi ataupun penebusan resep.
b. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya
yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
c. Menyediakan obat yang bermutu dan harga terjangkau bagi
masyarakat.
d. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta
senantiasa melakukan perbaikan.
e. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
f. Melaksanakan sistem manajemen yang efektif dan efisien.

IV. STRATEGI
Strategi dari apotek Setia Farmasi antara lain :
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasi lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu
meningkatkan pendapatan dan mempercepat tercapainya keuntungan yang
besar.
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif dan aman.
3. Membuka praktek Dokter Umum bagi masyarakat yang membutuhkan
pelayanan pemeriksaan kesehatan.
4. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi
obat.
5. Memberikan Konseling Informasi dan Edukasi kepada pasien.
6. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan agar dapat memberikan pelayanan
dengan baik.
7. Melakukan efisiensi biaya pengobatan.
8. Melakukan sosialisasi dan edukasi peranan apoteker kepada masyarakat
serta informasi obat.

V. ASPEK-ASPEK APOTEK
1 Nama dan Alamat Apotek
Apotek yang akan didirikan bernama “Setia Farma” terletak di Jl.Letnan
Jendral Sutoyo, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, lokasi apotek yang strategis
dan akan mendukung keberhasilan apotek dan kaitannya dengan profit.
2 Denah Lokasi: terlampir
3 Data-data pendukung:
a. Kepadatan Penduduk
Apotek Setia Farma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang
lumayan tinggi, dekat dengan perumahan warga, sekolah, Universitas,
Indomaret, Holland Bakery, warung WOW.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Apotek Seti Farma berada di lingkungan yang tingkat pendidikan
masyarakatnya sedang, mengingat penduduknya sebagian besar petani, pegawai,
siswa, mahasiswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan
masyarakat sedang. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum
cenderung menengah kebawah.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Apotek
Pajang Farma .
d. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek ada 1 jaraknya ± 4 km. Dengan melihat lokasi yang strategis
maka diharapkan apotek dapat berkembang degan cepat.
e. Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan Apotek “Setia Farma” relatif ramai karena berada di daerah
perumahan penduduk. Serta mudah dijangkau karena terletak di jalur ramai yang
biasa dilewati masyarakat untuk berangkat bekerja maupun mengantar anaknya
sekolah dan memiliki area parkir luas.

VI. PELUANG DAN PROSPEK PEMASARAN


Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan
mandiri masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek “Setia Farma”
mempunyai prospek pemasaran yang cukup bagus karena:

1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah pemukiman


penduduk, Holland Bakery, WOW, Indomaret, komplek pendidikan (SMA
5 Surakarta, Universitas Setia Budi, Poltekkes Surakarta, STIE AUB, UTP).
2. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan pertigaan jalan
pusat keramaian.
3. Lingkungan calon Apotek relatif aman
4. Penerapan strategi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan
kenyamanan bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana
yang ada di Apotek.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat
dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan
gula darah).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap
posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan
beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman terhadap apotek “Setia Farma” yang akan didirikan (Swot
Analisis).

1. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek “Setia Farma” yang akan
didirikan adalah sebagai berikut:
a. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di
apotek Setia Farma relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat yang
mampu mencapai kepuasan pelanggan sehingga akan meningkatkan omset
apotek.
b. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c. Apotek dengan pelayanan berbasis Pharmaceutical Care dengan tepat,
cermat dan cepat.
d. Letak/lokasi apotek mudah dijangkau (denah terlampir)
e. Memiliki Apoteker yang memiliki pengetahuan tentang obat-obatan dan
pengobatan, memberikan pelayanan yang ramah dan sopan.
f. Apoteker “Setia Farma” menerapkan konsep pelayanan kefarmasian “No
Pharmacist No Service”
2. Kelemahan/Weakness
Membutuhkan waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat untuk
memperoleh pelanggan yang loyal dan tingkat ekonomi dan konsumsi yang
cukup rendah (menengah kebawah).
3. Peluang/Opportunity
a. Potensi daerah
1) Jumlah penduduk tinggi karena merupakan daerah pemukiman
penduduk, komplek pendidikan (SMA 5 Surakarta, Universitas Setia
Budi, Poltekkes Kemenkes Surakarta, STIE AUB, UTP) serta dekat
dengan Holland Bakery, WOW, dan Indomaret sehingga menjadi
sumber pelanggan apotek yang potensial.

b. Lokasi daerah
1) Calon lokasi apotek Setia Farma strategis karena terletak di sebelah
jalan raya yang merupakan akses utama masyarakat untuk ke kota
Surakarta sehingga mempermudah masyarakat untuk mengakses obat,
yang dulunya susah karena 1 apotek pesaing lainnya berada sangat
jauh sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk memperoleh
obat lagi.
4. Ancaman/Threat
Ada 1 Apotek kompetitor di daerah tersebut, dimana jarak antara Apotek
berada ± 4 km.
VII. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1. Potensi pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat
pemukiman komplek pendidikan (SMA 5 Surakarta, Universitas Setia Budi,
Poltekkes Kemenkes Surakarta, STIE AUB, UTP) serta dekat dengan Holland
Bakery, WOW, dan Indomaret sehingga menjadi sumber pelanggan apotek
yang potensial.
Perkiraan konsumen:
a. Resep
b. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.
2. Market Share
a. Jumlah pesaing terdekat di sekitar apotek “Setia Farma” : 1 apotek yang
berjarak ± 4 km.
b. Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek “Setia Farma” setiap hari
sebanyak 10 pembelian resep, 50 pembelian OWA dan 150 obat bebas.

VIII. RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN


1. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di
sekitar.
2. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna
meningkatkan keberhasilan terapi yang rasional (Rencana setelah 1 tahun
apotek berdiri).
3. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau leaflet
kesehatan dan memberikan edukasi kemasyarakat langsung tentang obat dan
peran apoteker setiap satu minggu sekali di bulan awal apotek didirikan dan
1 bulan sekali di bulan-bulan berikutnya.
4. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang efektif dan
elegan untuk mendapatkan customer loyality sesuai dengan Branch
image yang akan apotek “Setia Farma” bangun.
5. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola
kebutuhan pasien.
6. Pada tahun pertama pendirian rutin melaksanakan penyuluhan tentang obat
dan penyakit kepada masyarakat.

IX. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan sumber daya
mananusia yang memiliki komunikasi efektif dalam menangani setiap kegiatan
baik yang berhubungan dengan pelayanan kefarmasian di Apotek maupun
pelayanan administratif sehingga visi dan misi yang dimiliki oleh Apotek dapat
terlaksana. Apotek Setia Farma merekrut jumlah tenaga kerja sebanyak 9 orang
yang terdiri dari:
1. Dokter Umum = 1 orang
2. Apoteker Penanggung Jawab = 1 orang
3. Apoteker Pendamping = 1 orang
4. Asisten Apoteker = 5 orang
5. Bagian Administrasi = 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
1. Jam kerja : 24 jam , dibagi menjadi 3 shift yaitu jam 07.00-15.00, jam
15.00-23.00 dan 23.00- 07.00 (Hari minggu dan hari besar keagamaan
libur). Shiff 1 : APA + AA + Administrasi (1 orang) masuk mulai 07.00-
15.00 Shiff 2 : Aping + AA ( 2 orang) dan jam 15.00-23.00, shiff 3 : AA (2
orang), Prakterk Dokter jam 17.00-20.00.
2. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA).
3. Sumber daya manusia merupakan bagian yang penting , oleh karena itu
SDM di Apotek “Setia Farma” haruslah orang-orang yang
memiliki kelebihan yang tidak dapat ditiru oleh apotek lain yang mampu
menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga akan menciptakan
kepuasan customer dan meningkatnya profit apotek.

X. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN


1. Bangunan
a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan,
kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang
praktek dokter , ruang tunggu pasien, tempat parkir, mushola, dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi AC, penerangan, sumber air yang memenuhi
persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm,
dilengkapi dengan neon box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek
dan papan nama apoteker dengan SIA terpasang jelas.
2. Perbekalan Farmasi
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban, sarung
tangan, kateter, spuit, dll.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan
bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll).
3. Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
- Timbangan
- Thermometer
- Mortir dan stamper
- Bleder obat
- Sendok Puyer
- Press kantong puyer
b. Alat perbekalan farmasi
- Pot plastik berbagai ukuran
- Lemari dan rak penyimpanan obat
- Lemari penyimpanan untuk narkotika, psikotropika, bahan berbahaya
lainnya
- Lemari pendingin
c. Wadah pembungkus dan pengemas
- Etiket - Streples
- Kantong puyer - Wadah pengemas dan
pembungkus lainnya (tas
plastik)
d. Alat administrasi
- Blanko pesanan obat - Buku penerimaan
- Blanko kartu stok obat - Buku pembukuan keuangan
- Blanko copy resep - Buku pencatatan narkotik
- Blanko faktur dan nota dan psikotropik
penjualan - Buku pesanan narkotik dan
- Blanko kuitansi psikotropik
- Buku defecta - Buku laporan obat narkotik
- Buku standar dan psikotropik
- Buku pembelian - Buku pencatatan penyerahan
resep
- Alat-alat tulis dan kertas
e. Perlengkapan lainnya
- Alat pemadam kebakaran
- Alat kasir dan kertas
- Komputer

XI. TENAGA KERJA


1. Struktur Organisasi
APA
PSA

APING p

Dokter

Asisten Apoteker Administrasi p

Keterangan :
Garis koordinasi =
Garis instruksi =

2. Jumlah tenaga kerja


a. Dokter Umum : 1 orang
b. Apoteker Penanggung Jawab : 1 orang
c. Apoteker Pendamping : 1 orang
d. Asisten Apoteker : 5 orang
e. Administrasi umum : 1 orang

XII. STUDI KELAYAKAN APOTEK


Berikut adalah perkiraan modal dan gaji karyawan yang diperlukan untuk
apotek “Setia Farma”.

1. MODAL
1) Perlengkapan Apotek
Etalase kaca di depan uk 1x1 : 2x @ 800.000,- Rp. 1.600.000 ,
Etalase kaca di depan uk 2x1 : 2x@ 1.600.000,- Rp. 3.200.000 ,-
Meja 3 x 125.000 Rp. 375.000,-
Kursi 5 x @ 50.000 Rp. 250.000,-
Kursi ruang tunggu (panjang) 2x 200.000 Rp. 400.000,-
Komputer Rp. 4.000.000,-
Software Rp. 6.000.000,-
Printer Rp. 750.000,-
Telepon Rp. 400.000,-
Timbangan mg dan gram Rp. 4.000.000,-
Timbangan badan Rp. 120.000,-
Lemari es Rp. 1.000.000,-
Lemari narkotik dan psikotropik Rp. 450.000,-
Alat peracikan obat (Stemper, Mortir) Rp. 100.000,-
Satu set Alat peracik obat (Blender obat, Sendok Puyer, Rp. 850.000,-
Pembungkus Kertas)
Alat gelas (Beker glass, Gelas ukur 50 ml,100 ml,Batang Rp. 500.000,-
pengaduk, tabung reaksi)
Perlengkapan administrasi Rp. 500.000,-
Buku standard kefarmasian Rp. 2.000.000,-
Stempel apotek Rp. 150.000,-
Kalkulator Rp. 200.000,-
Dispenser+gallon Rp. 350.000,-
AC Rp. 2. 250.000,-
Papan nama Rp. 500.000,-
Lampu Rp. 500.000,-
Jam dinding Rp. 100.000,-
Alat Kebersihan Rp. 100.000,-
Alat Makan Rp. 10.000,-
TV 14 Inch Rp. 600.000,-
Alat Pemadam Kebakaran Fire Indo 2@200.000 Rp. 400.000,-
TOTAL Rp. 31. 675.000,-

2) Biaya Perizinan
a. Biaya Perizinan Rp. 2.000.000,-
b. Modal Operasional (obat) Rp. 50.000.000,-
c. Cadangan Modal Rp. 14.175.000,-
Total Modal Rp. 95.000.000,-

2. RENCANA ANGGARAN TAHUN KE 1

a. Biaya tetap perbulan tahun ke-1

1) Gaji Karyawan
APA (1 orang) Rp. 2.000.000,-
Apoteker pendamping (1 orang) Rp. 1.500.000,-
Asisten Apoteker (5 orang) Rp. 3.600.000,-
Administrator (1 orang) Rp. 1.000.000,-
Rp. . 5.000.000,-
Jumlah Rp. 13.100.000,-
2) Biaya lain-lain:
Beban Listrik, air, telepon, bensin dan Rp. 500.000,-
keamanan
Lain-lain Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 1.000.000,-
Biaya Keseluruhan Rp. 14.100.000,-
Biaya tetap tahun ke-1
Biaya tetap bulanan x 12 Rp. 109.200.000,-
THR Rp. 8.100.000,-
Total Rp. 169. 200.000,-

b) Perhitungan BEP tahun ke-1


a. Penjualan obat dari resep 1 tahun pada tahun pertama
diasumsikan resep yang masuk adalah 15 resep per hari
dengan harga rata-rata per resep adalah berkisar Rp
50.000,- maka untuk per tahunnya dapat dihitung:
20 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp 50.000,- =
(Margin 30%) Rp. 234.000.000,-
b. Penjualan obat bebas
26 hari x 12 bulan x Rp 800.000,- = (Margin 10%) Rp. 249.600.000,-
c. Penjualan OWA
26 hari x 12 bulan x Rp900.000,- = (Margin 25%) Rp. 280.800.000,-
d. Penjualan Produk Farmasi Lain (suplemen, produk herbal,
kosmetik, sabun,alkes, dll.)
26 hari x 12 bulan x Rp500.000,- = (Margin 20%) Rp. 156.000.000,-
Total Pendapatan 1 Tahun Rp. 920.400.000,-

c) Pengeluaran rutin tahun ke-1


a. Pembelian obat resep ( 70% X Rp. 152.880.000,-) Rp. 107.016.000,-
b. Pembelian obat bebas (90% X Rp. 249.600.000,-) Rp. 224.640.000,-
c. Pembelian OWA (75% X Rp. 280.800.000,-) Rp. 210.600.000,-
d. Produk Farmasi Lain (80% X Rp. 156.000.000,-) Rp. 124. 800.000,-
e. Biaya tetap 1 tahun Rp. 117. 300.000,-
Total pengeluaran 1 tahun Rp. 784.356.000,-
d) Pengeluaran Laba Rugi tahun ke-1
1. Pemasukan tahun ke-1 Rp. 920.400.000,-
2. Pengeluaran tahun ke-1 Rp. 784.356.000,-
Laba kotor Rp. 136.044.000,-
92.040.000,-
Pajak final (10% x 920.400.000,-) Rp.
44.004.000,-
Laba bersih Rp.
e) Perhitungan BEP tahun ke-1
1. Pay Back Periode
Pay Back Periode = Total Investasi
Laba Bersih
Pay Back Periode = Rp. 95.000.000,-
Rp. 44.004.000,-
= 2,15 tahun
2. ROI (Return On Investment)
ROI = Laba bersih x 100%
Total investasi
ROI = Rp. 44.004.000,- x 100%
Rp. 95.000.000,-
= 46,36%

3. Break Event Point (BEP)


1
BEP= x biaya tetap
Biaya variabel
1-
Pendapatan

Biaya Variabel = Total pengeluaran 1 tahun – Biaya tetap 1 tahun

Biaya Variabel = Rp. 784.356.000 - Rp. 117. 300.000,-

= Rp. 667.056.000,-

BEP = 1 X 117. 300.000,-

1- Rp. 667.056.000,-

Rp. 839.280.000,-
= 1 X Rp. 117. 300.000,-

0,2

= Rp. 586.500.000,-/ tahun = Rp. 48.875.000,- /bulan

4. Margin
Margin = Biaya tetap X 100%

BEP

= Rp. 117. 300.000,- X 100%

Rp. 586.500.000,-

= 20%

5. Prosentase BEP

% BEP= Biaya tetap X 100%

(Pendapatan-Variabel)

= Rp. 117. 300.000,- X 100%

(Rp. 839.280.000,- Rp. 667.056.000,-)

= 68,11%

3. RANCANGAN PENDAPATAN UNTUK 5 TAHUN KE DEPAN


Pendapatan tahun ke 1 Rp. 920.400.000,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 2 naik 10%= Rp. 1.012.440.000,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 3 naik 10%= Rp. 1.113.684.000,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 4 naik 10%= Rp. 1.225.052,400,-
Perkiraan pendapatan tahun ke 5 naik 10%= Rp. 4.271.576.400,-

XIII. Kesimpulan
Melihat dari banyak aspek studi kelayakan yang telah dilakukan seperti
aspek lokasi, aspek pasar, aspek ekonomi dan permodalan, aspek managerial dan
aspek teknis maka Apotek “Setia Farma” yang akan didirikan di Jl. Letjen Sutoyo,
Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah layak untuk didirikan.
DENAH LOKASI

Anda mungkin juga menyukai