Anda di halaman 1dari 13

http://www.academia.

edu/16007193/Laporan_Praktikum_Mikrobiol
ogi_Analisa_Coliform_Berdasarkan_Nilai_MPN_

1
LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI & KEAMANAN PANGAN
“ Identifikasi Bakteri Koliform “

Disusun oleh :
Kelompok IV
Nina Hastuti 2015340015
Pradita Nada Sari 2015340016
Jihan Dhiar Winanti 2015340017
Meidina Rahmawati 2015340023
Tias Oktaviani 2015340018
Irfan Rahmawan 2015340060
Michael M Ferza 2015340075

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2018

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Identifikasi Bakteri
Koliform“.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai


pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun
penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Jakarta, 13 Januari 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................


A. Latar Belakang ...............................................................................
B. Tujuan Percobaan ...........................................................................
BAB II METODE DAN PENELITIAN ..........................................................
A. Alat dan Bahan ...............................................................................
B. Prosedur Percobaan ........................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................
A. Hasil ...............................................................................................
B. Hasil Pengamatan Tiap Kelompok.................................................
C. Pembahasan ....................................................................................
BAB IV PENUTUP .........................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakteri Coliform adalah kelompok bakteri gram negatif berbentuk batang yang
menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Bakteri coliform
merupakan indikator kontaminasi lingkungan atau sanitasi yang kurang baik
sedangkan Escherichia coli sebagai indikator kontaminasi tinja dari manusia dan
hewan berdarah panas. Bakteri coliform menyebabkan demam, diare dan kegagalan
ginjal. Jumlah dan jenis bakteri bervariasi dan berbeda sesuai dengan tempat dan
kondisi yang mempengaruhinya. Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan
adalah <3/g atau <3/ml. Standar tentang batas maksimum cemaran mikroba ini
digunakan sebagai parameter terhadap hasil pemeriksaan di laboratorium.
Minuman es kopi merupakan salah satu jenis minuman jajanan yang saat ini banyak
dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Pengolahan makanan minuman yang tidak higienis dan saniter dapat
mengakibatkan adanya bahan-bahan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
pada konsumen. Makanan dan minuman dapat menimbulkan penyakit disebabkan
dua hal, yaitu mengandung komponen beracun (logam berat dan bahan kimia
beracun) dan terkontaminasi mikroorganisme patogen. Makanan yang
terkontaminasi dapat menimbulkan penyakit (Salmonella thyposa, Shigella
dysentriae, virus hepatitis, Escherichia coli, dan lainnya). Gangguan kesehatan
yang terjadi berupa gangguan pada saluran pencernaan dengan gejala mual, perut
mulas, muntah dan diare.
Metode Most Probable Number (MPN) atau Angka Paling Mungkin (APM)
merupakan salah satu cara untuk menentukan banyaknya mikroba secara tidak
langsung. Metode MPN menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi, di
mana perhitungan berdasarkan jumlah tabung positif, yaitu yang ditumbuhi oleh
mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung positif

5
dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan, atau terbentuknya gas dalam
tabung Durham untuk mikroba pembentuk gas.
Kelompok koliform merupakan bakteri indikator untuk uji kualitas
mikrobiologi air dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN).
Kelompok koliform mencakup bakteri yang bersifat aerobik dan anaerobik
fakultatif, batang Gram negatif dan tidak membentuk spora. Koliform
memfermentasikan laktosa dengan pembentukan asam dan gas dalam waktu 48 jam
pada suhu 35°C.
Kelompok koliform dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari tinja dan bukan
tinja (contoh: tanah). Koliform asal tinja mampu menghasilkan gas dalam kaldu
dalam waktu 24 jam pada suhu 41-44,5°C dan koliform bukan asal tinja pada suhu
37°C.
Koliform dipilih menjadi bakteri indikator terjadinya pencemaran, karena
kriteria di bawah ini:
1. Koliform terdapat dalam air tercemar dan tidak terdapat dalam air tidak
tercemar
2. Koliform terdapat dalam jumlah besar jika air tercemar
3. Mudah berkembang biak dan mudah dideteksi
4. Berkorelasi dengan bakteri patogen
Pengujian MPN Koliform terdiri dari dua tahap, yaitu tahapan
Praduga/Presumptive dan tahapan uji Penegas/Konfirmasi. Pada tahapan uji
praduga, jika terdapat hasil positif, menunjukkan adanya pertumbuhan
mikroorganisme yang mampu memfermentasikan Laktosa menjadi asam dan
gas,namun jika hasil negatif, hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan
mikroorganisme yang tidak mampu memfermentasikan laktosa atau tidak ada
mikroorganisme yang tumbuh.
Jika terdapat hasil positif pada tahapan uji Penegas, menunjukkan adanya
pertumbuhan bakteri Koliform. Jika menunjukkan hasil negatif, mengindikasikan
tidak adanya pertumbuhan bakteri Koliform sehingga nilai MPN Koliform
didapatkan dari jumlah tabung positif tiap pengenceran pada tahapan uji Penegas

6
yang dirujuk ke tabel MPN. Dari tabung yang positif, isolasikan ke dalam media
Eosine Methylene Blue Agar (EMBA). Jika hasil positif, maka akan dihasilkan
koloni berwarna gelap pada bagian tengah dan berwarna hijau kilap logam (hijau
metalik).

B. Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan nilai duga terdekat (MPN) koliform
pada sampel makanan/minuman serta dapat melakukan identifikasi bakteri
koliform dengan benar.

7
BAB II
METODE DAN PENELITIAN

A. Alat danBahan
Alat :
Uji Sanitasi Alat Pengolahan Pangan
 Tabung reaksi
 Mikropipet 1mL
 Tabung Durham
 Autoklaf
 Inkubator
 Gelas ukur
 Aluminium foil
 Vortex
 Jarum ose
 Neraca analitik
 Bunsen

Bahan :
 Buffer phosphate
 Lactose Broth (LB)
 Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB)
 Eosine Methylene Blue Agar (EMBA)
 Sampel 1
 Sampel 2
 Sampel 3
 Sampel 4

8
B. Prosedur Percobaan
1. Ambil 1mL sampel, masukkan ke dalam tabung rekasi yang berisi 9mLlarutan buffer
phosphat (pengenceran 10-1).
2. Siapkan 2 tabung reaksi masing-masing berisi 9mL buffer phosphat. Dari hasil
homogenisasi pada penyiapan sampel, pipet 1mL pengenceran 10-1 ke dalam tabung
buffer phosphat pertama hingga diperoleh suspensi dengan pengenceran 10-2 dan
dihomogenkan. Dibuat pengenceran selanjutnya hingga 10-3.
Metode 3 tabung
3. Uji praduga: Untuk setiap pengenceran disiapkan 3 tabung reaksi berisi 9mL LB yang
dilengkapi tabung Durham. Ke dalam tiap tabung dari masing-masing seri dimasukkan
1mL suspensi pengenceran. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam. Setelah 24
jam dicatat dan diamati adanya gas yang terbentuk di dalam tiap tabung. Kemudian
inkubasi dilanjutkan hingga 48 jam dan dicatat tabung-tabung yang menunjukkan gas
positif.
4. Uji penegas: Biakan dari tabung yang menunjukkan uji praduga positif dipindahkan
1 ose ke dalam tabung reaksi berisi 10mL BGLB yang telah dilengkapi tabung Durham.
Seluruh tabung diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam. Dilakukan pengamatan
terhadap pembentukan gas.
5. Jumlah tabung yang positif dirujuk pada tabel APM dan dinyatakan sebagai APM
koliform.
6. Tabung yang positif diisolasikan ke dalam EMB-agar dan simpan dalam inkubator
selama 2x24 jam pada suhu 37oC.
7. Amati koloni yang mencirikan koliform yaitu koloni bersifat gelap pada bagian tengah
dan berwarna hijau metalik.

9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Terbentuk Gelembung Gas

Larutan BGLBB yang telah ditambahkan 1 ml pengenceran.

Tidak terdapat warna hijau metalik pada goresan

10
B. Pembahasan
Pada praktikum identifikasi bakteri coliform yang dilakukan pada tanggal 05
januari 2018 dengan menggunakan sample minuman luwak white coffe yang
dibiakan dengan menggunakan media Lactose Broth, di inkubasi selama 1 hari dan
didapatkan hasil yaitu terbentuknya gelembung gas disetiap tabung pada
pengenceran 10-1 10-2 dan 10-3, lalu dilakukan uji lanjut dengan pemipetan 1
mikron ke dalam 9 mL media BGLBB lalu di inkubasi lagi selama 1 hari,
didapatkan hasil terbentuknya gelembung gas pada semua tabung, yang diduga
adanya bakteri coliform, lalu dilakukan uji lanjutan lagi dengan menggoreskan
sample ke dalam media EMBA yang sudah dipadatkan, dan di inkubasi selama
2x24 jam pada suhu 37 derajat celcius, dan didapatkan hasil negative. Hasil
negative tersebut dapat dilihat dari tidak adanya warna hijau metalik dimana warna
tersebut merupakan warna yang menandakan adanya bakteri koliform.

11
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari berbagai uji bakteri colifirm mulai dari pengembangbiakan dengan
menggunakan media lactose broth dilanjut dengan media BGLBB dan dilanjut dengan
media EMBA sample kelompok IV minuman dingin luwak white coffee yaitu negative,
walaupun pada uji penegasan terbentuknya gas namun pada uji akhir dengan media
EMBA didapatkan hasil “negative” atau tidak adanya bakteri coliform didalam
minuman dingin luwak white coffe. Yang artinya sampel minuman di warung makan
tersebut aman untuk dikonsumsi oleh para konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Isnawati, 2012, Hubungan Higiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform Dalam Es


Jeruk Di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Vol,1 No,2, Tahun 2012, Hal,1005-1017 online di
http://ejounals1,undip,ac,id/index,php/jkm

SNI. 2009. SNI 7388 : 2009, Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan,
Badan Standarisasi Nasional; Jakarta

Giyatmi dan Allen D. 2012. Modul Praktikum Sanitasi dan Keamanan Pangan.
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Sahid : Jakarta

Puspitasari. 2004. Sanitasi dan Higiene dalam Industri Pangan. Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Jember: Jember

13

Anda mungkin juga menyukai