Anda di halaman 1dari 20

44 tahun IKA RSAA, 7 April 2019

1
th

PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL


KEADAAN EMERGENSI

DE W I A WI S N UMU RT I
KS M / KJ F I KA RS UD A RI FI N AC HM AD /F K U NR I

2
Anatomi vena/arteri
umbilikalis

Cardenas G, et al. Central access: Umbilical artery & vein, clinical best practice guideline,2008

3
Posisi kateter vena umbilikal

Buku Panduan Resusitasi Neonatus, Edisi ke-6, 2012


4
Indikasi pemasangan kateter vena umbilikal

1. Jalur intravena cepat


2. Perlu lebih dari satu jalur intravena
3. Pilihan utama memasukkan obat resusitasi
4. Memasukkan cairan glukosa konsentrasi >D12.5%
5. Transfusi tukar yang membutuhkan jalur vena

5
Kontraindikasi pemasangan kateter vena umbilikal

1. Gangguan vaskuler di daerah panggul atau ekstrimitas


bawah
2. Enterokolitis nekrotikans kecuali darurat akses lain tidak
mungkin
3. Peritonitis
4. Omfalitis dan omfalokel
5. Perdarahan

6
Kedalaman kateter vena umbilikal emergensi

* Panjang kateter 2 sampai 4 cm darurat

Buku Panduan Resusitasi Neonatus, Edisi ke-6, 2012


7
Kedalaman kateter vena umbilikal

* Panjang kateter yang dimasukkan, cara mengukur:


• Ukur jarak antara umbilikus ke prosesus xyphoideus,
ditambah dengan panjang sisa umbilikal

• 2. Rumus ukuran:
• (1,5 x BB) + 5,5cm atau
• 1/2 {(BB x 3) + 9 cm} +1

• 3. Menggunakan grafik

8
Alat dan bahan pemasangan vena umbilikal
– Bak Instrumen
– Gunting kecil
– Pinset (arteri dan lurus)
– Pinset chirurgis
– Klem bengkok kecil (2 buah)
– Klem lurus

– Mangkuk kecil + betadine


– Tali kasur – Masker + topi (tidak perlu steril) APD
– Kasa steril – Kaca mata
– Three-way – Gaun steril
– Benang jahit silk no. 3.0 + jarum – Sarung tangan steril
– Gagang pisau
– Pisau bisturi no. 11
– Kateter umbilikal, ukuran:
Vena:3,5 FR(BL <1 kg); 5 FR (>1 kg)
8 FR (>2,5 kg)
– Pita pengukur
– Plester ukuran 5 cm x 5 cm
– NaCl 0,9%
– Spuit (5 cc, 10 cc, 20 cc, 50 cc)
9
Pemasangan Kateter Vena Umbilikal
Persiapan

1. Cuci tangan
2. Gunakan maximum barrier precaution
 operator sarung tangan steril, gaun steril, topi, dan masker
 neonatus  kain besar/duk steril untuk menutupi pasien
3. Bersihkan area kulit  cairan antiseptik, biarkan kering
sebelum insersi

6 langkah
10
Urutan pemasangan kateter vena umbilikal

1. Kateter umbilikal disambung dengan trhee ways stopcock dan


spuit 10 cc yang berisi NaCl 0,9% dan isikan
2. Tutup jalur keluar stopcock

https://www.youtube.com/watch?v=_eun4dq2BEY
11
2. Masukkan benang pada posisi longgar ikatkan
3. Potong umbilikal dengan pisau scapel dan sisakan 1 sampai 2
cm dari pangkal
4. Ikatan benang pada umbilikus agak dikencangkan

Potong dng pisau no 15

Masukkan benang
pengikat

The S.T.A.B.L.E program,2013

12
5. Cari vena umbilikalis yang ditandai dinding tipis dan
lubang lebih besar dibandingkan 2 arteri yang
mendampingi

Jahit benang silk no 4

The S.T.A.B.L.E program,2013


13
6. Masukkan kateter umbilikal ke dalam vena umbilikalis sedalam 2–4 cm
7. Aspirasi pelan-pelan sampai terlihat darah naik memasuki kateter umbilikal
8. Ikat kencang benang pengikat umbilikus
9. Beri tanda dengan plester tanggal dan jam diikatkan dengan benang dan
tutup dengan 3m
10. Rawat tali pusat

Insersi UVC

https://www.youtube.com/watch?v=U6eS_O-_afU The S.T.A.B.L.E program,2013


14
Komplikasi pemasangan kateter umbilikal

1. Infeksi
2. Tromboembolisme
3. Perforasi peritoneum
4. Hipertensi portal
5. Iskemia
6. Pneumoperikardium

15
Video WS UVC1 rev2.mp4

16
Video WS UVC2 rev2

17
18
TAKE HOME MESSAGE

1. Kenali faktor risiko hipoglikemia pada bayi baru lahir


2. Mengetahui waktu yang tepat untuk pemeriksaan GDS
3. Paham alur tatalaksana hipoglikemia pada neonatus
4. Paham mengenal dan menghitung GIR
5. Pikirkan hipoglikemia refrakter bila GIR>12
6. Pemasangan UVC emergensi bila diperlukan

19
th

20

Anda mungkin juga menyukai