Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Fungsi-Fungsi Manajemen

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Pengantar Manajemen

NAMA : Muhammad Iqbal Tawakal

NIM : 5211171226

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

CIMAHI

2017

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “fungsi-fungsi manajemen”. Atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :

Bapak Pulung Puryana, S.E,. M.Si selaku dosen matakuliah Pengantar


Manajemen yang banyak memberikan materi, masukan dan bimbingan
kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Cimahi, 10 Desember 2017

Muhammad Iqbal Tawakal

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan.......................................................................................................... 5

D. Kegunaan ..................................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

A. Landasan Teori ............................................................................................ 6

1. Pengertian manajemen ......................................................................... 6

2. Pengertian fungsi manajemen .............................................................. 6

B. Ulasan Materi .............................................................................................. 6

1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli ....................... 6

2. Fungsi manajemen................................................................................ 7

BAB III ................................................................................................................. 20

PENUTUP ............................................................................................................. 20

A. Kesimpulan................................................................................................ 20

B. Saran .......................................................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan


dan, pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan”. Terry menyatakan arti manajemen adalah “suatu proses yang nyata
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan menyelesaikan sasaran yang telah di tetapkan
dengan menggunakan orang dan sumber daya lainnya” (Sagala, 2006 : 14).
Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh
orang yang mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang
ditentukan sebelumnya. Hal tersebut meliputi pengetahuan, tentang yang harus
dilakukan, menerapkan metode bagaimana melakukannya, memahai bagaimana
harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha tersebut.
Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien
dengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu
organisasi.
Kombinasi manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan
output yang tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung oleh kemampuan
manajemen yang kuat. Manajemen akan kuat dan mampu mengembangkan
organisasi bila dijalankan oleh seorang pemimpin yang kuat. Dengan demikian,
antara kepemimpinan dan manajemen dalam suatu organisasi bagaikan dua sisi
mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya menduduki peran yang penting
dalam rangka mencapai tujuan.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada beberapa
alasan diperlukannya fungsi-fungsi manajemen agar dilaksanakan, diantaranya :
1. Untuk mencapai tujuan.
2. Untuk mencapai keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan.

4
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Selanjutnya, bahwa di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatanyang
merupakan fungsi dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien,
diantaranya : fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
pengarahan, fungsi evaluasi. Fungsi-fungsi tersebut akan dijabarkan dalam
pembahasan secara detail dan terperinci.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut para ahli.


2. Pengertian Fungsi-fungsi manajemen.
3. Pengertian Fungsi perencanaan dan kegiatanya.
4. Pengertian Fungsi pengorganisasian dan kegiatanya.
5. Pengertian Fungsi pengarahan.
6. Pengertian Fungsi evaluasi.

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli.


2. Mengetahui fungsi-fungsi manajemen.
3. Mengetahui fungsi perencanaan.
4. Mengetahui fungsi pengorganisasian.
5. Mengetahui fungsi pengarahan.
6. Mengetahui fungsi evaluasi.

D. Kegunaan

1. Agar kita dapat memahami pengertian fungsi manajemen.


2. Agar kita dapat memahami fungsi-fungsi manajemen.
3. Agar kita dapat memahami pengertian fungsi perencanaan.
4. Agar kita mengetahui pengertian fungsi pengorganisasian.
5. Agar kita dapat mengetahui pengertian fungsi pengarahan.
6. Agar kita dapat memahami pengertian fungsi evaluasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mḗnagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan atau mengatur. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Manajemen
adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha
manusia dengan bantuan manusia lainnya serta sumber-sumber lainnya
dengan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri
darirangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya.

2. Pengertian fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu


ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan
secara sistemik, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, yaitu;
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi.

B. Ulasan Materi

1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli


Kata manajemen bahasa Italia maneggiare yang berarti
“mengendalikan” terutama “mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa Latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh

6
dari bahasa Perancis manḗge yang berarti “kepemilikan kuda” (yang
berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda),
dimana istilah inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa
Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris mḗnagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet mendefinisikan “manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer harus mengatur dan mengarahkan lain untuk mencapai
tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan “manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sedangkan efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.
George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam bukunya Principle of
Management yang dialih-bahasakan oleh G. A. Ticoalu mengemukakan
bahwa “manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah
tujuan organisasional”. Manajemen adalah suatu kegiatan,
pelaksanaanya adalah “managing” pelaksanaan, sedangkan
pelaksananya disebut manajer atau pengelola.

2. Fungsi manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai
fungsi-fungsi manajemen oleh beberapa ahli. Menurut George R.
Terry (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 : 38) fungsi-fungsi

7
menejemen meliputi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian
(Organizing), Pengarahan (Actuatting), Pengendalian (Cotrolling).
Menurut Henry Fayol (Safroni, 2012 : 47 ), fungsi-sungsi manajemen
meliputi perencanan (planning), Pengorganisasian (Organizing),
Pengarahan (Commanding), Pengoordinasian (Coordinating),
Pengendalian (Controlling). Sedangkan menurut Ricki W. Griffin
(Safroni L. , 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi
perencanaan dan pengambilan keputusan (planning and decision
making), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading) serta
pengendalian (controling).
Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi manajemen di atas,
dapat dipahami bahwa semua manajemen di awali dengan perencanaan
(planning) karena perencanaan yang akan menentukan tindakan apa
yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah perencanaan adalah
pengorganisasaian (organizing). Hampir semua ahli menempatkan
pengorganisasian diposisi kedua setelah perencanaan.
Pengorganisasian merupakan pembagian kerja dan sangat berkaitan
erat dengan fungsi perencanaan karena pengorganisasian pun harus
direncanakan.
Selanjutnya, setelah menerapkan fungsi perencanaan dan
pengorganisasianadalah menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan
dalam kata yang berbeda-beda seperti actuating, leading, commanding,
tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengarahkan semua
karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif untuk mencapai
tujuan organisasi. Tetapi juga ada penambahan fungsi pengoordinasian
(coordinating) setelah fungsi setelah fungsi pengarahan.
Fungsi pengoordinasian untuk mengatur karyawan agar dapat
saling bekerjasama sehingga terhindar dari kekacauan, percekcokan
dan kekosongan kerja. Selanjutnya fungsi terakhir dalam proses
manajemen adlah pengendalian (controlling). Pada fungsi manajemen

8
ini, peneliti lebih cenderung memakai fungsi manajemen menurut
Henry Fayol.
Adapun penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut
Henry Fayol adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning)
Perencanaam (planning adalah fungsi dasar (fundamental)
manajemen, karena pengorganisasian, pengarahan,
pengoordinasian, dan pengendalian pun harus terlebih dahulu
direncanakan. Perencanaan ini dinamis artinya dapat dirubah
sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi pada saat itu. Perencanaan
ini ditujukan pada masa depan yang penuh demgan ketidakpastian,
karena adanya perubahan kondisi dan situasi, sedangkan hal dari
perencanaan akan diketahui pada masa depan.
Menurut Louis A. Allen (Hasibuan, Fungsi Fungsi
Manajemen, 2009 : 92) perencanaan adalah menentukan
serangkaian tindakanuntuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sedangkan menurut ahli manajemen, Harold Koontz dan Cyril O’
Donnel (Sukarna, 2001) perencanaan adalah fungsi dari pada
manajer di dalam pemilihan alternatif-alternatif, tujuan-tujuan
kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program.
Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak
dilakukan dimasa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai
yang diharapan. Ada tiga kegiatan dalam setiap perencanaan,
diantaranya :
1) Perumusan tujuan yang ingin dicapai.
2) Pemilihan program untuk mencapai tujuan.
3) Indentifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas.
Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus
mengacu pada masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh

9
pengeluaran biaya dan keuntungan, menetapkan perangkat tujuan
atau hasil akhir; mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan
akhir; menyusun program yakni menetapkan prioritas dan urutan
strategi; anggaran baiaya atau lokasi sumber-sumber; menetapkan
prosedur kerja dengan metode yang baru; dan mengembangkan
kebijakan-kebijakan berupa aturan dan ketentuan.
Menurut Robert Anthony, perencanaan dibedakan
menjadi tiga macam jenisnya yaitu :
1) Perencanaan strategis
Merupakan suatu proses perencanaan dimana keputusan
tentang tujuan organisasi akan dicapai melalui pengeloaan
sumber-sumber daya dan dana yang dimiliki, didasarkan pada
kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2) Perencanaan untuk mengendalikan manajemen
Merupakan suatu proses perencanaan dimana manajer
bertanggung jawab bahwa penggunaan sumber-sumber saya
dan dana digunakan seefektif mungkin dan seefisien mungkin
untuk mencapai tujuab organisasi.
3) Perencanaan operasional
Merupakan sutau proses diamana usaha melaksanakan
kegiatan tertentu dijamin seefektif dan seefisien mungkin.
Dari beberapa definisi mengenai perencanaan, maka
peneliti menyimpulkan bahwa perencanaan meruoakan proses
pemikiran dalam memilih dan menentukan program apa yang
akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai
hasil yang diinginkan.

b. Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian yang dalam bahasa Inggrisnya
organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan
struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian

10
rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan
terhadap keseluruhannya. Pengorganisasian tentu berbeda dengan
organisasi. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen dan
suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat
atau wadah yang statis.
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-
pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan
pembagian pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan
departemen-departemen (subsistem) dan penentuan hubungan-
hubungan. Untuk memahami pengorganisasian secara mendalam,
maka perlu mengetahui arti pengorganisasian menurut beberapa
ahli. Berdasarkan pengertian pengorganisasian, maka dapat
dikatakan bahwa terdapat ciri-ciri yang dimiliki oleh organisasi
yang melakukan fungsi pengorganisasian (Hasibuan, Fungsi Fungsi
Manajemen, 2009 : 122), yaitu :
1) Manusia, artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia
yang bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
2) Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada jika ada tempat
kedudukannya.
3) Tujuan, artinya organisasi baru ada apabila ada tujuan yang
hendak dicapai.
4) Pekerjaan, artinya organisasi itubaru ada jika pekerjaan yang
akan dikerjakan serta ada pembagian pekerjaan.
5) Struktur, artinya organisasi itu baru ada jika ada hubungannya
dan kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
6) Teknologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur
teknis.
7) Lingkungan, artinya organisasi itu baru ada jika ada lingkungan
yang saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerjasama
sosial.

11
Menurut George R. Terry (Hasibuan, Fungsi Fungsi
Manajemen, 2009 : 119) pengorganisasian adalah tindakan
mengusahakan hubungan- hubungan kelakuan yang efektif antara
orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien
dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal
melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan
tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu.
Henry Fayol (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 :
13) mengemukakan teori pengorganisasian mengenai organisasi
lini yaitu terdapat pemusatan wewenang pada tingkat pimpinan
organisasi sehingga berbagai fungsi berpusat dalam tangan
pimpinan tertentu karena dengan tegas memisahkan bidang
kegiatan oimpinan (manajerial sebagai pusat wewenang) dan
bidang teknis (nonmanajerial). Akibatnya muncul persyaratan
tertentu (generalis serba, bisaberpengetahuan luas) bagi jabatan
pimpinan yang berbeda dari pekerja teknis/spesialis yang
berpengetahuan kejujuran.
Selain itu, definisi pengorganisasian dikemukakan oleh
Koontz O’Donnell (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 :
119), menurut mreka fungsi pengorganisasian manajer meliputi
penentuan golongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
tujuan-tujuan perusahaan, pengelompkan kegiatan-kegiatan
tersebut kedalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang
manajer, serta melimpahkan wewenang untuk melakasanakannya.
Menurut Gordon (Siswanto, 2007 : 90) ada tiga bentuk
struktur organisasi yang cukup popular dan selama ini
dipergunakan dalam organisasi publik, yaitu :
1) Lini
Bentuk ini merupakan struktur yang palin sederhana. Lini
ditandai dengan garis hubungan yang bersifat vertikal antara
setiap tingkatan organisasi. Semua anggota organisasi

12
menerima perintah melalui prinsip scalar. Struktur
kewenangan dalam bentuk ini sangat jelas dan
dikembangankan dalam organisasi yang memiliki ruang
lingkup kecil. Sistem pembagian printah dari pucuk pimpinan
kepada kebawah menyangkut seluruh kegiatan operasional dan
kegiatan penunjang, sehingga semua strktur dibawah manajer
terlihat dalam kegiatan operasionaol.
2) Lini dan staf
Bentuk lini dan staf menghasilkan konstruksi struktur yang
agak berbeda dengan yang pertama karena adanya tambahan
staf. Staf hanya merupakan fasilitator, dan membantu tugas
pimpinan seperti memberikan masukan, nasihat, membantu
pengawasan. Akan tetapi, staf tidak memiliki otoritas dan
hubungan langsung kepada bawahan. Staf diangkat berdasaran
keahlian yang dimiliki.
3) Matrix
Bentuk matrix adalah bentuk organisasi proyek. Bentuk ini
merupakan kombinasi sumber daya manusia dan non manusia
yang diolah berssama-sama dan bersifat sementara, dan dibuat
untuk tujuan khusus. Apabila sudah selesai sumber daya
manusia yang dikonsentrasikan di sana akan dikembalikan
pada unit masing-masing.
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi
pengorganisasian menurut beberapa ahli, peneliti setuju dengan
pendapat para ahli bahwa pengorganisasian pun perlu adanya
perencanaan yang dilakukan oleh manajer sebelum menetapkan
kegiatan apa yang harus dilakukan, pembagian setiap karyawan,
serta penggolongan kegiatan-kegiatan agar proses manajemen
berjalan efisien, selaras dan tepat sasaran. Dengan demikian,
peneliti menarik kesimpulan dari definisi pengorganisasian adalah
suatu proses pengelompokan dan pembagian pekerjaan oleh

13
karyawan, penentuan kegiatan apa yang akan dilakukan guna
mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Prinsip-prinsip
pengorganisasian menurut Henry Fayol adalah pembagian tugas
pekerjaan, kesatuan pengarahan, sentralisasi, ,mata rantai tingkat
jenjang organisasi.

c. Pengarahan (actuating)
Fungsi pengarahan (actuating) merupakan fungsi
terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi
ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi, dan
karyawan ada. Jika fungsi ini di terapkan maka prpses manajemen
dala merealisasi tujuan dimulai. Namun, penerapan fungsi ini
sangat sulit, rumit dan kompleks karena keinginan karyawan tidak
dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena karyawan
adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri,
cita-cita, dan lain-lain. Prinsip-prinsip pengarahan (Salsabila,
2001) ditujukan pada keterpaduan antara tujuan perorangan dan
tujuan organisasinya, keterpaduan antara tujuan kelompok dan
tujuan organisasinya, kerjasama antara pimpinan, partisipasi
dalam pembuatan keputusan, terjalinnya komunikasi yang efektif
dan pengawasan yang efektif dan efisien.
Definisi fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk
membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang
diinginkan, dan harus mereka lakukan. Menurut Hanry Fayol
mengemukakan bahwa pengarahan dilakukan untuk memberikan
arahan kepada Sumber Daya Manusia sebagai pegawai di dalam
suatu organisasi atau perusahaan agar pegawai tersebut mampu
menyelesaikan tugas dengan baik.
Menurut George R. Terry, pengarahan adalah membuat
semua anggota kelompok agar mau bekerjasdan bekerjasama dan

14
bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai
dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pengarahan adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan di dalam suatu organisasi
untuk membimbing, menggerakan, mengatur segala kegiatan yang
telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.

d. Pengoordinasian (coordinating)
Setelah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian
pekerja kepada para karyawan oleh manajer, langkah selanjutnya
adalah pengoordinasian. Setiap bawahan mengerjakan hanya
sebagian dari pekerjaan perusahaan, karena itu masing-masing
pekerja bawahan harus disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan
untuk mencapai tujuan. Tanpa koordinasi tugas dan pekerja dari
setiap individu karyawan maka tujuan perusahaan tidak akan
tercapai. Koordinasi itu sangat penting di dalam suatu organisasi.
Beberapa alasan mengapa organisasi sangat penting, yaitu :
1) Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan
kekembaran atau kekosongan pekerjaan.
2) Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta
diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.
3) Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan.
4) Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-
masing individu karyawan harus membantu tercapainya tujuan
organisasi.
Supaya semua tegas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi kepada
sasaran yang diinginkan. Menurut Henry Fayol ada beberapa tipe-
tipe koordinasi, antara lain :
1) Koordinasi vertikal

15
Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan,
pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-
unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah dan
tanggungjawabnya.
2) Koordinasi horizontal
Koordinasi horizontal adalah mengoordinasikan tindakan-
tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang
dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat
organisasi (aparat) yang setingkat. Koordinasi horizontal dibagi
atas interdisciplinary dan interralated. Interdisciplinary adalah
suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan
tindakan-tindakan, meuwujudkan, dan menciptakan disiplin
antar unit yang satu dengan antar unit yang lain secara intrn
maupun ekstrn pada unit-unit yang sama tugasnya. Interralated
adalah koordinasi antar badan (instansi) atau unit-unit yang
fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain
saling bergantungan atau mempunyai kaitan baik secara intrn
maupun ekstern yang levelnya setara.
Pengoordinasian ini merupkan tugas penting yang harus
dilakukan oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pengoordinasian,
perlu pamahaman lebih mendalam mengenai fungsi
pengoordinasian. Peneliti mengutip beberapa definisi fungsi
pengoordinasian oleh beberapa ahli.
Menurut E.F.L Brech,pengoordinasian adalah mengibangi
dan menggerakan tim dengan memberikan lokasi kegiatan
pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar
kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang smestinya
diantara para anggota itu sendiri. Henry Fayol mengatakan
bahwa mengoordinasi berarti mengikat bersama menyatukan

16
dan menyelaraskan semua kegiatan yang ada dalam mecapai
tujuan organisasi. Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika
masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-
tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya
tugas mereka sangat membantu pada usaha-usaha untuk
mencapai organisai. Definisi selain itu, menurut T. Hani
Handoko, pengoordinasian adalah pengintegrasian tujuan-
tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah
(departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Cara-cara mengadakan koordinasi yang baik dapat
dilakukan yaitu dengan cara :
1) Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat.
Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena
tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk
menciptakan dan menghasilkan koordinasi yang baik.
2) Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan
yang akan dicapai oleh anggota, tidak menurut masing-
masing individu anggota dengan tujuannya sendiri-sendiri.
Tujuan itu tujuan bersama.
3) Mendorong anggota untuk bertuka pikiran, mengemukan
ide dan saran-saran dan sebagainya.
4) Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam
tingkat perumusan penciptaan sasaran.
5) Emembina human relation yang baik antara sesama
pegawai.
6) Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan
para bawahan.
Ringkasannya suatu koordinasi yang baik jika memperoleh
partisipasi dari bawahan, dan pihak-pihak yang terkait yang
akan melakukan pekerjaan diikutsertakan dalam proses

17
pengambilan keputusan supaya mereka antusias dalam
melaksanakannya.
Dari beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa pengoordinasian adalah usaha untuk mengatur para
karyawan agar bekerja secara teratur, sinkron dan selaras agar
pekerja tersebut dapat dilakukan secara efektif dan tujuan dari
organisasi tersebut dapat tercapai.
e. Pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir
dari proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat
menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian ini berkaitan erat
dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal
yang saling mengsisi, karena :
1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.
2) Pengendalain baru dapat dilakukan jika ada rencana.
3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian
dilakukan dengan baik.
4) Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atau
tidak setelah pengendalian atau penilaian dlakukan.
Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan
oleh beberapa ahli. Seperti menurut George R. Terry dalam buku
Principles of Management mengemukakan pengendalian dapat
dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu
standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan,
menilaipelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan
standar.
Menurut Harold Koontz, pengendalian artinya pengukuran
dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-
rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan dapat terselenggarakan. Sedangkan Earl P. Strong,

18
mengatakan bahwa pengendalian adalah proses pengaturan
berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai
dengan ketepatan-ketepatan dan rencana.
Peneliti menyimpulakan bahwa pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila
perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan
dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud dengan tjuan
yang telah digariskan semula agar rencana dapat terselenggarakan
dengan baik.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari
rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengoordinasian, pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Di dalam manajemen terdapat beberapa kegiatan yang merupakan
fungsi dari manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranya :
1. Fungsi perencanaan (planning)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
3. Fungsi pengarahan (actuating)
4. Fungsi pengoordinasian (coordinating)
5. Fungsi pengendalian (controlling)

B. Saran
Penulis berharap kepada seluruh pihak yang mempunyai komitmen
terhadap pengembangan ilmu kiranya dapat memberikan saran dan kritik
yang bersifat ilmiah dan konstruktif guna melengkapi makalah yang
penulis yakin masih sangat jauh dari kata kesempurnaan. Semoga
pembahasan makalah ini tentang fungsi-fungsi dari manajemen dapat
menambah wawasan dan membuat organisasi/lembaga mencapai tujuan,
dapat menjaga keseimbangan diantara tjuan-tujuan yang saling
bertentangan, serta mencapai efisien dan efektivitas dari
lembaga/organisasi tersebut.

20

Anda mungkin juga menyukai