Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

ACCOUNTING THEORY AND ACCOUNTING RESEARCH

1
A. METODE SAINTIFIK DAN RISET AKUNTANSI
Keberadaan teori sangat bermanfaat dalam kehidupan sebab mencoba
menjelaskan hubungan atau meramalkan kejadian. Dalam istilah metode ilmiah,
teori harus mengandung sekumpulan pemikiran dasar yang biasa disebut dengan
premis (asumsi). Pemikiran dasar ini harus jelas dapat berdiri sendiri atau dapat
dibuat sehingga dapat diuji dengan kesimpulan statistik atau biasa disebut dengan
pengujian hipotesis. Jadi, sebuah teori merupakan serangkaian kesimpulan yang
dihasilkan dari pemikiran dasar atau premis yang dapat diuji kebenarannya.
Kesimpulan yang dihasilkan oleh premis tersebut dapat ditetapkan baik secara
deduktif maupun induktif.
Teori memiliki 2 tujuan, yaitu :
1. Menjelaskan : Menganalisis dan memberikan alas an mengapa fenomena
atau fakta seperti diamati
2. Memprediksi : Memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yang
diteorikan besar kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian
tertentu yang akan terjadi.

Sebuah teori akan mengandung sekelompok konklusi atau kesimpulan


yang berasal dari premis. Teori harus mempunyai kesimpulan yang dihasilkan dari
pemikiran dasar. Kesimpulan dapat ditentukan baik secara deduksi daupun
induksi, yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Penalaran Deduktif : Deduktif adalah suatu pemikiran logis yang
digunakan untuk memperoleh kesimpulan dari sejumlah dasar pemikiran
yang ada. Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang dimulai dari
suatu pernyataan yang bersifat umum yang disepakati (disebut premis) ke
pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi). Kesimpulan deduktif
dibentuk dengan cara deduksi. Dalam akuntansi penalaran deduktif dapat
digunakan untuk memberi penjelasan dan dukungan terhadap kelayakan
suatu pernyataan akuntansi. Pendekatan deduktif formal (metode deduktif
atau analisis) tidak selalu berhasil digunakan dalam teori akuntansi. Hal ini
disebabkan karena pemahaman yang terbatas dari teknik simbolis serta

2
kurangnya pemahaman dari konsep dasar premis dalam akuntansi
keuangan. Tetapi secara umum penalaran deduktif tetap sering dipakai
dalam teori akuntansi dan pembuatan kebijakan.
2. Penalaran Induktif : bergerak dari hal khusus ke umum, kesimpulan
yang dibuat dengan cara melakukan serangkaian pengamatan, melakukan
pengumpulan data (mengambil sampel dari sebuah populasi), kemudian
melakukan pengukuran untuk memperoleh suatu kesimpulan yang dapat
mendukung atau menyangkal hipotesis yang telah dibuat. Penalaran
induktif merupakan proses penyimpulan dari pernyataan yang bersifat
khusus ke suatu pernyataan yang lebih bersifat umum yang merupakan
suatu generalisasi. Kesimpulannya menjelaskan fakta, dan faktanya akan
mendukung kesimpulan. Data dalam penelitian akuntansi dapat
dikelompokan dari berbagai metode dan sumber, termasuk pengiriman
kuisioner, kuisioner kepada praktisi atau yang lainnya.

Selain diklasifikasikan menjadi deduktif dan induktif, teori dapat


diklasifikasikan secara normative dan deskriptif, yaitu :
1. Teori Normatif : Berusaha menjelaskan bagaimana seharusnya akuntansi
dipraktekkan dan menggunakan nilai dalam pertimbangan, yang
mengandung sedikitnya satu premis yang menyatakan ‘seharusnya’.
2. Teori deskriptif : Berupaya untuk menemukan hubungan yang
sebenarnya ada dan teori akuntansi diamati terus menerus dengan tujuan
untuk meniru prosedur dan prinsip-pronsip akuntansi.

A. APAKAH AKUNTANSI MERUPAKAN SUATU SENI ATAU SAINS?


Pertanyaan mengenai apakah akuntansi merupakan suatu seni atau sains
sering sekali ditanyakan. Dalam bidang seni, para praktisi lebih leluasa atau lebih
bebas dalam mencurahkan kemampuan individu yang dimilikinya saat mereka
bermain dengan keahliannya. Berbeda dengan sains. Sains cenderung lebih kaku,
para praktisi harus memiliki jumlah kesepakatan atau hasil mufakat yang relatif
tinggi saat mengukur fenomena yang sama.

3
Pada saat ini, kehadiran akuntansi lebih mendekati sebuah seni daripada
sains karena terdapat banyak pilihan dalam memilih metode akuntansi dan
pengukuran fenomena yang kaku oleh para akuntan nanti bukan menjadi bagian
dari disiplin yang ada. Penyebutan akuntansi sebagai seni sebenarnya
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dalam praktiknya akuntansi melibatkan
banyak pertimbangan nilai (value judgment) yang menuntut keahlian dan
pengalaman untuk memilih perlakuan yang terbaik. Sebagai sains, kegiatan
penjelajahan dan penelitian akuntansi lebih diarahkan untuk menguji secara ilmiah
teori-teori tersebut yang diajukan sebagai penjelasan fenomena akuntansi.

B. ARAH PENELITIAN AKUNTANSI


Penelitian akuntansi memiliki banyak arah, termasuk pendekatan model
keputusan, penelitian pasar modal, penelitian perilaku, teori keagenan, informasi
ekonomi dan akuntansi kritisi.
1) Pendekatan Model Keputusan
Pendekatan model keputusan melakukan pendekatan dengan
menanyakan informasi apa saja yang diperlukan untuk membuat
keputusan. Pendekatan ini bukan menanyakan informasi apa saja yang
dibutuhkan bagi para pengguna tetapi lebih kepada informasi apa yang
berguna untuk keputusan nyata. Dengan demikian, orientasinya bersifat
normatif dan deduktif. Terdapat dua tujuan utama cakupan pendekatan
model keputusan adalah yang pertama memungkinkan para pengguna
untuk dapat memprediksi arus kas masa depan dengan asumsi yang lebih
baik dan lebih tepat, kedua menganalisis efisiensi dan efektivitas
manajemen (pengelolaan) dengan mengindentifikasi sub kriterian dan
kriteria pokok yang menunjukan keputusan yang harus di ambil.
2) Penelitian Pasar Modal
Sejumlah besar penelitian empiris menunjukkan bahwa harga
sekuritas publik bereaksi dengan sangat cepat dan objektif terhadap
informasi baru. Menurut Hence, harga pasar diasumsikan untuk
merefleksikan secara utuh semua informasi yang tersedia secara umum.
Keuntungan pada sebuah saham adalah fungsi resiko, yaitu perubahan dari

4
keuntungan penjualan saham relatif terhadap perubahan dari keseluruhan
pasar saham.
Hipotesis efisiensi pasar memiliki beberapa implikasi yang
signifikan terhadap akuntansi. Sebagai contoh, karena informasi dengan
cepat direfleksikan pada harga sekuritas, dorongan untuk meningkatkan
pengungkapan dengan sedikit konsentrasi untuk memilih berbagai
alternative akuntansi menjadi lebih kuat. Sejak hipotesis efisiensi pasar
menyatakan bahwa pengembalian sekuritas didasarkan pada risiko,
penelitian lain telah berusaha untuk menilai hubungan antara ukuran-
ukuran akuntansi berbasis risiko (misalnya rasio laporan keuangan) dan
ukuran risiko berbasis pasar. Efek dari pilihan kebijakan akuntansi pada
harga sekuritas juga telah diuji secara luas.
3) Penelitian Perilaku
Perhatian utama pada penelitian perilaku adalah bagaimana para
pengguna informasi akuntansi mengambil keputusan dan informasi apa
saja yang mereka butuhkan. Melihat bahwa pendekatan ini adalah
deskriptif, sedangkan pendekatan model keputusan normatif, penelitian ini
banyak menggunakan subjek laboratorium dalam mengendalikan keadaan
eksperimen secara hati-hati.
Saat penelitian perilaku ini masih pada tahap awal, ada banyak
temuan yang menarik. Banyak penelitian telah menunjukkan perbedaan
antara model keputusan normatif dan proses pengambilan keputusan
sebenarnya dari para pengguna serta kemungkinan revisi oleh pembuat
keputusan yang terjadi kurang dari model keputusan Bayesian adalah
tepat. Penelitian lain menemukan bahwa adanya kecenderungan untuk
mempublikasikan laporan keuangan untuk tujuan pengambilan keputusan
manajerial. Saat penelitian perilaku merupakan pendekatan deskriptif atau
positif, mudah untuk pindah menjadi kesimpulan yang bersifat normatif
yang digunakan pada data akuntansi untuk tujuan pengambilan keputusan
yang bisa diperbaiki.
4) Teori Keagenan

5
Teori keagenan (atau teori kontrak) merupakan salah satu teori
yang sangat penting dalam penelitian akuntansi. Teori keagenan dapat
sebagai deduktif atau induktif dan merupakan contoh khusus penelitian
perilaku. Asumsi yang mendasari teori keagenan adalah bahwa individu
bertindak sendiri untuk yang terbaik bagi dirinya sendiri atau bagi
kepentingan sekelompok orang tertentu. Asumsi lain adalah bahwa
perusahaan adalah tempat persimpangan bagi banyak hubungan atau jenis
kontrak kerja yang ada diantara manajemen, pemilik, kreditor, dan
pemerintah. Sebagai akibatnya, teori keagenan berkaitan dengan
penggunaan berbagai biaya monitoring dan penguatan hubungan antara
berbagai kelompok. Dalam dunia nyata banyak hubungan keagenan antara
beberapa pihak yang diatur oleh angka akuntansi yang meliputi perjanjian
obligasi, kontrak kompensasi manajemen, dan ukuran perusahaan.
Perjanjian obligasi sering menggambarkan tingkat maksimum rasio
seperti debt to equity. Semakin ketat hutang terhadap ekuitas, semakin
besar kemungkinan bahwa manajemen akan memilih alternatif akuntansi
yang akan meningkatkan pendapatan. Dalam kontrak kompensasi
manajemen, manajemen kemungkinan akan mencoba untuk memilih
metode yang akan meningkatkan pendapatan dan juga meningkatkan
bonus. Dalam diskusi sebelumnya penelitian akuntansi positif mencatat
hubungan antara ukuran perusahaan dianggap sangat besar dan campur
tangan pemerintah, yang dapat nilai mengarah pada pilihan alternatif
pendapatan penurun, sebagai akibatnya pilihan metode akuntansi oleh
perusahaan mungkin dipengaruhi oleh efek pada kontrak keagenan.
Prinsip utama teori keagenan adalah adanya hubungan kerja antara
pihak yang memberi wewenang (investor) dengan pihak yang menerima
wewenang (manajer). Menurut teori ini hubungan antara pemilik dan
manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang
saling bertentangan. Teori keagenan muncul ketika satu orang atau lebih
(principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu
jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan
kepada agent tersebut. Hubungan antara principal dan agent dapat

6
mengarah pada kondisi ketidakseimbangan informasi (asimetri informasi)
karena agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih
banyak tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Dalam kondisi
yang asimetri tersebut, agent dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi
yang disajikan dalam laporan keuangan dengan cara melakukan
manajemen laba.
Salah satu cara untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi
perilaku opportunistik manajemen adalah corporate governance, yaitu
transparansi, akuntabilitas, keadilan, dan responsibilitas. Corporate
governance diharapkan dapat meminimalkan tindakan manajemen laba.
Salah satu hipotesis dari teori keagenan adalah bahwa upaya
manajemen untuk memaksimalkan kesejahteraan sendiri dengan
meminimalkan berbagai biaya agensi yang timbul dari pemantauan dan
kontraktor, sedangkan tujuan utama manajemen adalah untuk
memperbaiki kinerja, manajemen juga dapat mencoba untuk memilih
aturan akuntansi yang memaksimalkan pendapatan langsung daripada
pendapatan dari waktu ke waktu, seperti dalam kasus kredit pajak
investasi. Perilaku ini kadang-kadang disebut perilaku oportunistik atau
moral hazard. Audit sebagai contoh meminimalkan agency cost, akan
menjadi contoh dari kontrak yang efisien.

5) Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi semakin berminat akan adanya biaya (dan
manfaat) dalam proses menghasilkan informasi akuntansi. Ini secara
relative telah mengarahkan pengetahuan baru dalam penelitian akuntansi:
informasi ekonomi. Penelitian informasi ekonomi biasanya teranalisis
secara alami. Informasi ekonomi baru-baru ini memasukkan asumsi teori
keagenan dan situasi dalam analisisnya karena pembagian risiko antara
prinsipal dan agent sangat berhubungan dengan masalah apakah diantara
kedua belah pihak telah terjadi asimetri informasi. Tujuan dari analisis
teori informasi adalah untuk menentukan seberapa optimal insentif kontrak
manajemen dan pembagian risiko dapat dinegosiasikan. Penelitian ini juga

7
menunjukkan pentingnya fungsi pengelolaan akuntansi, yaitu
mengevaluasi manajemen dan kinerja relatif karena sangat penting untuk
menentukan insentif di dalam manajemen.
6) Akuntansi Kritisi
Akuntansi kritisi adalah cabang teori akuntansi yang menunjukkan
bahwa akuntansi memiliki peran utama dalam menengahi konflik antara
perusahaan dan konstitusi social seperti tenaga kerja, konsumen dan
masyarakat umum. Akuntansi kritisi merupakan gabungan dari 2 sisi
akuntansi yg berkembang pada tahun 1960, yaitu akuntansi sektor publik
dan akuntansi sosial. Tujuan akuntansi kritisi adalah untuk memajukan
bagian dari bagian-bagian penempatan oleh akuntansi sektor publik dan
akuntansi kritisi ke tujuan utama penelitian akuntansi dengan mengadopsi
“…konflik berdasarkan perspektif…”

C. Revolusi Ilmiah Dalam Akuntansi?


Beberapa telah melakukan prediksi revolusi ilmiah dalam penelitian
akuntansi karena tidak puas dengan paradigma yang ada. Paradigma adalah
berbagi pemecahan masalah pandangan di antara anggota suatu ilmu atau disiplin.
Dalam akuntansi, bagian paradigma mempunyai pembiayaan historis, yang mana
berdasarkan pada konsep realisasi dan mencocokan serta pengajaran penting
lainnya, seperti konseravatisme, kesinambungan, akuntansi entitas, dan waktu
periode. Ketidakmampuan pembiayaan historis untuk mengatasi masalah
pelaporan keuangan selama tahun 1970 dalam penjagaan inflasi tinggi
menyebabkan ketidakpuasan yang besar.

8
REFERENSI
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory “A
Conceptual and Institutional Approach” Fifth Edition. USA: South-Western
College Publishing.

Anda mungkin juga menyukai