MAKALAH
Di susun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis
sehinnga penyusunan makalah yang berjudul “Model Konseptual Keperawatan Kesehatan Jiwa” dapat
diselesaikan tanpa kesulitan yang besar.
Adapun penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Penulis dapat menyelesaikan ini dengan melakukan pencarian.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Wahyu Widodo, S.Kep., Ns . selaku Direktur Akademi Keperawatan Kabupaten Purworejo.
3. Teman-teman yang telah memberikan sumbangan saran dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan.
Untuk itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan
penyusunan makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Semoga makalah ini bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGANTAR.............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................ 2
1. Model psikoanalisa........................................................................... 8
2. Model perilaku................................................................................. 9
3. Model eksistensi............................................................................... 10
4. Model interpersonal....................................................................... .. 11
5. Model medikal................................................................................. 12
6. Model komunikasi............................................................................ 12
7. Model keperawatan.......................................................................... 13
A. Simpulan...................................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi keperawatan sebagai profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat
harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah ada. Konsep merupakan suatu ide
dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata.
Sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat didalamnya.
Model konseptual keperawatan jiwa sebagai usaha-usaha untuk menguraikan fenomena mengenai
keperawatan jiwa. Teori keperawatan jiwa digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan.
Model konseptual keperawatan jiwa terdiri dari beberapa pendekatan salah satunya model prilaku.
Model prilaku sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanaya interaksi antara
stimulus dengan respons yang menyebabkan seseorang mempunyai pengalaman baru.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa di harapkan mampu memahami model konseptual
keperawatan jiwa.
2. Tujuan Khusus
a. Model Psikoanalisa
b. Model Perilaku
c. Model Eksistensi
d. Model Interpersonal
e. Model Medikal
f. Model Komunikasi
g. Model Keperawatan
h. Model Sosial
D. Manfaat
Untuk mengetahui konsep model keperawatan jiwa yang terdiri dari Model Psikoanalisa, Model Perilaku,
Model Eksistensi, Model Interpersonal, Modal Medikal, Modal Komunikasi, Modal Keperawatan, dan
Modal Sosial.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Model Konseptual
Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan
teori dari skema konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma, dan Konsep adalah suatu
keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan
pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Model konsepadalah
rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-
fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah. (Hidayat, 2006, hal.42)
Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang
serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian terhadap suatu
ilmu dan perkembangannya. Model konseptual memberikan keteraturan untuk berfikir, mengobservasi
dan menginterpretasi apa yang dilihat, memberikan arah riset untuk mengidentifikasi suatu pertanyaan
untuk menanyakan tentang fenomena dan menunjukkan pemecahan masalah (Christensen & Kenny,
2009, hal. 29).
2. Model Konseptual dalam Keperawatan
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi
organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada
suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan
(Brockopp, 1999, dalam Hidayati, 2009).
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang
melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah
lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber
pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang
kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah
keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau
meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien) (Marriner-Tomey, 2004, dalam Nurrachmah,
2010)
b. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim
keperawatan.
e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim
keperawatan.
3. Keperawatan Jiwa
2) Menurut WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian
yang bersangkutan.
Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang
dan perkembangan ini selaras dengan orang lain.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu
keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang
maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi
keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui
pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan
masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas ).Keperawatan jiwa adalah proses
interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat
berfungsi utuh sebagai manusia (Sulistiawati dkk , 2005, hal. 5).
Prinsip keperawatan jiwa terdiri dari empat komponen yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan(Sulistiawati dkk, 2005, hal. 5-6)
1) Manusia
Fungsi seseorang sebagai makhluk holistik yaitu bertindak, berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan
secara keseluruhan. Setiap individu mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan penting. Setiap individu
mempunyai harga diri dan martabat. Tujuan individu adalah untuk tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai
aktualisasi diri. Setiap individu mempunyai kemampuan untuk berubahdan keinginan untuk mengejar
tujuan personal. Setiap individu mempunyai kapasitas koping yang bervariasi. Setiap individu
mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputuasan. Semua perilaku individu bermakna
dimana perilaku tersebut meliputi persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.
2) Lingkungan
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya dan lingkungan luar,
baik keluarga, kelompok, komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan, manusia harus
mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi. Hubungan interpersonal yang
dikembangkan dapat menghasilkan perubahan diri individu.
3) Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan salah satu segi kualitas
hidup manusia, oleh karena itu, setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan yang sama
melalui perawatan yang adekuat.
4) Keperawatan
Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang manusia secara holistik dan menggunakan diri sendiri
secara terapeutik. Metodologi dalam keperawatan jiwa adalah menggunakan diri sendiri secara
terapeutik dan interaksinya interpersonal dengan menyadari diri sendiri, lingkungan, dan interaksinya
dengan lingkungan. Kesadaran ini merupakan dasar untuk perubahan. Klien bertambah sadar akan diri
dan situasinya, sehingga lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta memilih cara yang
sehat untuk mengatasinya. Perawat memberi stimulus yang konstruktif sehingga akhirnya klien belajar
cara penanganan masalah yang merupakan modal dasar dalam menghadapi berbagai masalah
kehidupan.
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa bertujuan untuk mememberian asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan dan masalah klien, merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama
antara perawat dengan klien, dan masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal
(Carpenito, 1989 dikutip oleh Keliat,1991).
Kebutuhan dan masalah klien dapat diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi, serta diselesaikan.
Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari tindakan keperawatan yang
bersifat rutin, intuisis, dan tidak unik bagi individu klien. Proses keperawatan mempunyai ciri dinamis,
siklik, saling bergantung, luwes, dan terbuka. Setiap tahap dapat diperbaharui jika keadaan klien klien
berubah. Tahap demi tahap merupakan siklus dan saling bergantung. Diagnosis keperawatan tidak
mungkin dapat dirumuskan jika data pengkajian belum ada. Proses keperawatan merupakan sarana /
wahana kerja sama perawat dan klien. Umumnya, pada tahap awal peran perawat lebih besar dari peran
klien, namun pada proses sampai akhir diharapkan sebaliknya peran klien lebih besar daripada perawat
sehingga kemandirian klien dapat tercapai. Kemandirian klien merawat diri dapat pula digunakan sebagai
kriteria kebutuhan terpenuhi dan / atau masalah teratasi. (Keliat, 2006, hal.1-3)
2) Therapeutic Nurse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara perawat dengan klien).
4) Stress adaptation model of psychiatric nursing (model stress dan adaptasi dalam keperawatan
jiwa).
5) Biological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan biologis dalam keperawatan jiwa).
9) Legal ethical context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan legal etika dalam keperawatan
jiwa).
10) Implementing the nursing process : standards of care (penatalaksanaan proses keperawatan :
dengan standar- standar perawatan).
11) Actualizing the Psychiatric Nursing Role : Professional Performance Standards (aktualisasi peran
keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar professional).
1. Model Psikoanalisa
a. Konsep
Merupakan model yang pertama yang dikemukakan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa
penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan pada perkembangan pada anak. Setiap fase
perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang harus di capai. Gejala yang nampak merupakan
simbul dari konflik.
b. Proses terapi
Kelebihan :
c) Dapat membuat klieen masalah apa yang selama ini tidak disadarinya
Kekurangan :
2. Model Perilaku
a. Konsep
Dikembangkan oleh H.J Esyenk, J.Wolpe dan B.F Skiner. Teori ini menyakini bahwa perubahan perilaku
akan merubah koognitif dan avektif.
b. Proses terapi
1) Desenlisasi / pengalihan
2) Teknik relaksasi
3) Asertif training
4) Reforcemen/memberikan penghargaan
5) Self regulation/mengamati perilaku klien : self standar ketrampilan,self observasi , self evaluasi , self
reforcemen.
c. Peran pasien dan terapis
1) Pasien :
b) Penggalakan latihan
2) Terapis :
Kekurangan :
Kelebihan :
3. Model Eksistensi
a. Konsep
Teori mengemukakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus hubungan dengan dirinya
dan lingkungannya. Keasingan diri dan lingkungan dapat terjadi karena hambatan pada diri individu.
Individu merasa putus asa,sedih,sepi,kurang kesadaran diri yang mencegah partisipasi dan penghargaan
pada hubungan dengan orang lain. Klien sudah kehilangan/tidak mungkin menemukan nilai-nilai yang
memberi arti pada eksistensinya.
b. Proses terapi
Konfrontasi digunakan untuk bertanggung jawab terhadap perilakunya. Klien didorong menerima dirinya
sebagai mana adanya bukan karena apa yang dilakukan.
2) Terapi logo
Terapi orientasi masa depan. Individu meneliti arti dari kehidupan , karena tanpa arti berarti eksis.
Tujuannya agara induvidu sadar akan tanggung jawabnya.
3) Terapi realitas
Klien dibantu untuk menyadari target kehidupannya dan cara untuk mencapainya. Klien didasarkan akan
alternatif yang tersedia
1) Pasien : bertanggung jawab terhadap perilakunya dan berperan serta dalam suatu pengalaman
berarti untuk mempelajari tentang dirinya yang sebenarnya
2) Terapis :
Kelebihan :
a) Memiliki 3 proses terapi ( terapi rational emotive, terapi logo, terapi realitas )
Kekurangan :
b) Klien kehilangan atau tidak mungkin menemukan nilai nilai yang memberi arti eksetensi
4. Model Interpersonal
a. Konsep
Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan. Sebagai tambahan Peplau mengembangkan teori
interpersonal keperawatan. Teori ini menyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan
interpersonal.
Menurut Sulivan indivdu memadang orang lain sesuai dengan apa yang ada pada dirinya , maksudnya
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup proses intrepersonal perawat klien dan masalh kecemasan yang terjadi akibat
sakit.
Perawat klien melakukan kontrak awal untuk BHSP dan terjadi proses pengumpulan data
2) Identivikasi
3) Eksplorasi
4) Resolusi
b. Proses terapi
3) Reduksi
2) terapis : menjalin hubungan akrab dengan pasien dengan menggunakan empati dan menggunakan
hubungan sebagai suatu pengalaman interpersonal korektif.
Kelebihan :
a) Perawat memiliki wewenang untuk mengembangkan hubungan antara perawat dan klin dimana
perawat bertugas sebagai narasumber/SDM/konsultan/wali bagi klien
b) Klien mendapat keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya
Kekurangan :
5. Model Medikal
a. Konsep
Penyimpangan perilaku merupakan manifestasi gangguan SSP. Dicurigai bahwa depresi dan skizoprenia
dipengaruhi transmisi impuls neural serta gangguan sinap yaitu masalh biokimia . faktor sosial dan
lingkungan diperhitungkan sebagai faktor pencetus.
b. Proses terapi
2) Terapi suportif
2) Terapis :
Kekurangan :
a) Berfokus pada diagnosa penyakit sehingga pengobatan didasarkan pada diagnosa itu
Kelebihan :
b) Fungsi model medikal mengobati yang sakit dan proses pengobatan pada fisik tidak menyalahkan
perilaku kliennya
6. Model Komunikasi
a. Konsep
Teori ini menyatakan bahwa gangguan perilaku terjadi apabila pesan tidak dikomunikasikan dengan jelas.
Bahasa dapat digunakan merusak makna, pesan dapat pula tersampaikanmungkin tidak selaras.
b. Proses terapi
1) Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah
2) Terapis : menginterpretasikan pola komunikasi kepada pasien dan mengajarklan prinsip komunikasi
yang baik.
Kelebihan :
b) Mengubah persepsi klien sehingga mereka berupaya meningkatkan aktifitas dalam pencegahan
penyakit
Kekurangan :
7. Model Keperawatan
a. Konsep
Teori ini mempunyai pandangan bahwa askep berfokus pada respon individu terhadap masalah
kesehatan yang actual dan potensial dengan model pendekatan berdasarkan teori sistem , teori
perkembangan , teori interaksi , pendekatan holistik dan teori keperawatan. Fokus pada :
3) Tindakan keperawatan
4) Hasil tindakan
b. Proses terapi
1) Proses keperawatan
2) Terapi keperawatan : terapi modalitas
Kelebihan :
Kekurangan :
8. Model Social
a. Konsep
Menurut Caplain situasi sosial dapat mencetuskan gangguan jiwa . teori ini mengemukakan pandangan
sosial terhadap perilaku bahwa faktor sosial dan lingkungan menciptakan stress yang menyebabkan
ansietas yang menimbulkan gejala perilaku menyimpang.
b. Proses terapi
1) Pencegahan primer
2) Manipulasi lingkungan
3) Intervensi krisis
1) Pasien : secara aktif menyampaikan masalahnya dan bekerjasama dengan terapis untuk
menyelesaikan masalahnya
2) Terapis :
Kelebihan :
a) Perawat mampu menganalisa faktor utama yang menyebabkan klien mengalami gangguan jiwa
b) Klien dapat membina hubungan baik dengan perawat sehingga lebih mudah dalam proses
pemulihan
Kekurangan :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian
yang bersangkutan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi
organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada
suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
Model konseptual keperawatan kesehatan jiwa terdiri dari 8 model yang terdiri dariModel Psikoanalisa,
Model Perilaku, Model Eksistensi, Model Interpersonal, Model Medikal, Model Komunikasi, Model
Keperawatan, dan Model Sosial.
B. SARAN
1. Mahasiswa
Makalahinisangatbagusuntukdibacasebagaipedomankitadalammemahamiteoripeplau mengenai
konseptual model keperawatan jiwa interpersonal,
Sehinggakedepannantikitabisaberkerjadenganbaik,danhubungan interpersonal yang
kitalakukanbaik.Sehinggakita bisa memberikankeperawatan yangbaikkepadapasien.
2. Perawat
Diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang berbagai macam model keperawatan jiwa yang
dapat diterapkan kepada pasien.
3. Pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat melayani dan menangani klien yang mengalami gangguan psikososial maupun
gangguan jiwa
DAFTAR PUSTAKA
Isaacs ann. 2005.panduan belajar keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatri edisi 3. Jakarta:EGC
Stuart dan larai.2001.principles and practice of psychiatric nursing. St Louis mossour : westline industrial
drive
Budi Anna Keliat, dkk 1998. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Christensen,P. J. dan Kenney, J.W. (2009), Proses keperawatan Aplikasi Model Konseptual, Ed.4, Jakarta,
EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika