Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

ANESTESI BLOK

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING


Alamat: Jl. Sungai Landak No. 26, Kel. Cilincing, Kec. Cilincing, Jakarta Utara
Telepon: 021-214840022; Faksimile: 021-21484022; E-mail: pkc.cilincing@gmail.com
JAKARTA
ANESTESI BLOK

No.Dokumen :SOP.001/PKC/UKP/GIGI

No. Revisi :01


SOP
Tgl Terbit :22 Maret 2018

Halaman :1/2

PUSKESMAS Drg.Leny Ariyani,MKM


KECAMATAN Nip.197111262003122003
CILINCING
1. Pengertian Anestesi blok adalah tindakan menghilangkan seluruh sensasi rasa sakit
pada suatu daerah tertentu karena pemberian anestesi pada pusat saraf
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan anestesi lokal blok secara komprehensif,
sehingga tercapai hasil layanan yang optimal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala puskesmas kecamatan Cilincing kota administrasi
jakarta utara nomor 38 tahun 2018 tentang layanan klinis
4. Referensi Petunjuk praktis anestesi local, EGC
Panduan ketrampilan klinis bagi dokter gigi di fasilitas pelayanan kesehatan
primer tahun 2016
5. Langkah- Alat dan Bahan
langkah/Prosedur 1. Jarum suntik 3 cc
2. Anestetikum
3. Kaca mulut
4. Pinset
5. Kapas
6. Betadin
7. Lidocain compositum 2%
8. Tensimeter
9. APD
10. Polibib

Petugas yang melaksanakan :


1. Dokter gigi
2. Perawat gigi

Langkah-langkah
1. Petugas melakukan identifikasi pasien dengan menanya nama,
tanggal lahir dan mencocokkan dengan data rekam medis pasien
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan
4. Petugas menjelaskan rencana tindakan medis yang akan
dilakukan dan indikasi tindakan
5. Petugas menjelaskan langkah-langkah tindakan, komplikasi yang
mungkin timbul
6. Petugas memberi kesempatan pasien untuk bertanya
7. Petugas mempersilakan pasien untuk berbaring dengan nyaman di
dental unit
8. Petugas memeriksa tekanan darah pasien dan gula darah sewaktu
bila ada riwayat diabetes mellitus dan mencatatnya dalam rekam
medis pasien
9. Petugas mempersiapkan lembar informed consent dan meminta
pasien untuk menandatangaini lembar informed consent jika sudah
mengerti dan setuju
10. Petugas memastikan kembali lokasi gigi yang dikeluhkan
11. Petugas mencuci tangan dan memekai alat pelindung diri berupa
sarung tangan, masker dan kacamata pelindung
12. Petugas mengoleskan cairan antiseptik di sekeliling daerah yang
akan dilakukan tindakan anestesi.
13. Petugas meraba linea oblique eksterna dengan jari telunjuk yang
diletakkan dibelakang gigi terakhir mandibula, kemudian jari
telunjuk digeser untuk mencari linea oblique interna, ujung
lengkung kuku berada di linea oblique interna dan permukaan
samping jari berada dibidang oklusal gigi rahang bawah.
14. Petugas memasukkan jarum dipertengahan lengkung kuku dari
sisi rahang yang tidak dianestesi pada regio premolar dengan
bevel menghadap tulang.
15. Petugas menggeser syringe ke sisi yang dianestesi, sejajar
bidang oklusal dan jarum dimasukkan sampai terpentok tulang,
kemudian syringe digeser kembali ke sisi rahang yang tidak
dianestesi sambil menyusuri tulang sedalam ± 10-15 mm.
16. Petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak 1 ¼ cc untuk
menganestesi N.Alveolaris Inferior.
17. Petugas menarik jarum sedikit ± 5 mm
18. Petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak ¼ cc untuk
menganestesi N.Lingualis.
19. Petugas menarik jarum keluar
20. Petugas menusukan jarum pada mucosa bukal gigi yang
bersangkutan, kemudian petugas melakukan aspirasi. Jika
negative, petugas mendepositkan larutan anestetikum sebanyak
± ½ cc.
21. Petugas menarik jarum keluar
22. Petugas memeriksa apakah anestesi berjalan pada gigi tersebut
dengan bertanya pada pasien sudah merasa kebas atau
kesemutan pada sisi area yang dianestesi
23. Petugas memberi rangsang nyeri pada sekitar daerah gigi yang
akan dicabut, lidah dan bibir sisi yang dianestesi, apakah masih
terasa nyeri atau tidak pada daerah yang sudah dianestesi
24. Petugas melanjutkan tindakan sesuai kasus atau rencana
tindakan pencabutan gigi.
6. Bagan Alir

Petugas melakukan Petugas mempersiapkan


indentifikasi pasien alat dan bahan

Petugas mempersilakan pasien Petugas menjelaskan rencana


untuk berbaring dengan tindakan medis dan memberi
nyaman di dental unit kesempatan pasien bertanya

Petugas mencuci tangan Petugas memastikan


dan memakai alat kembali lokasi gigi
pelindung diri yang dikeluhkan

tekanan
Os ttd informed darah
tidak ya
consent 140
mm/hg

Petugas mengoleskan cairan Rujuk ke poli


antiseptik di sekeliling daerah umum
yang akan dianestesi

Petugas memasukkan jarum Petugas menggeser syringe ke sisi yang


dipertengahan linea obligue dianestesi, sejajar bidang oklusal dan
interna dengan bevel jarum dimasukkan sampai terpentok tulang
menghadap tulang.

Petugas melakukan aspirasi, bila kemudian syringe digeser kembali ke


negatif depositkan larutan anestesi sisi rahang yang tidak dianestesi
1 ¼ cc untuk menganastesi sambil menyusuri tulang sedalam ±
N.Alveolaris Inferior. 10-15 mm.

Petugas menarik jarum keluar lalu


Petugas menarik jarum ± 5 mm menusukan pada mucosa bukal gigi
kemudian melakukan aspirasi, bila yang bersangkutan, kemudian
negatif depositkan larutan anestesi melakukan aspirasi. Jika negatif,
¼ cc untuk menganestesi petugas mendepositkan larutan
N.Lingualis anestetikum ± ½ cc.kemudian
menarik jarum keluar

Petugas memeriksa apakah anestesi


selesai sudah berjalan pada gigi tersebut
dengan bertanya pada pasien sudah
merasa kebas atau kesemutan
7. Hal-hal yang harus 1. Tanda tanda vital
diperhatikan 2. Identifikasi pasien

8. Unit Terkait Layanan gigi dan loket pendaftaran/pembayaran

9. Dokumen Terkait SOP pencabutan gigi , E puskesmas,kuitansi pembayaran,

10. Rekaman Historis


No. Yang dirubah Isi perubahan Tgl berlaku
Perubahan
1. Kebijakan Surat Keputusan kepala 22 Maret 2018
puskesmas no 38 tahun
2018 tentang layanan
klinis
Surat Keputusan Kepala
Pusat Kesehatan
Masyarakat Kecamatan
Cilincing no 68 tahun
2018 tentang jenis jenis
sedasi dan anestesi

2 Prosedur atau Diperjelas 22 Maret 2018


Langkah langkah

3 Referensi Panduan ketrampilan 22 Maret 2018


klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun
2016

4. Alat dan bahan Ditambahkan APD 22 Maret 2018

5. Petugas Yang melaksanakan 22 Maret 2018


adalah dokter, dokter gigi,
perawat, perawat gigi dan
bidan
ANESTESI BLOK

No. Dokumen : DT.001/PKC/UKP//GIGI


DT No. Revisi : 01
Tgl. Terbit : 22 Maret 2018

PUSKESMAS
drg. Leny Ariyani, MKM
KECAMATAN NIP. 197111262003122003
CILINCING

TDK
NO LANGKAH KEGIATAN YA TDK BER
LAKU
1 Apakah petugas melakukan identifikasi pasien dengan
menanyakan nama, tanggal lahir dan mencocokan dengan data
rekam medis?
2 Apakah petugas melakukan anamnesa?
3 Apakah petugas mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan?
4 Apakah petugas menjelaskan rencana tindakan medis yang akan
dilakukan dan indikasi tindakan?
5’ Apakah petugas menjelaskan langkah-langkah tindakan,
komplikasi yang mungkin timbul?
6 Apakah petugas memberi kesempatan pasien untuk bertanya?
7 Apakah petugas mempersilakan pasien untuk berbaring dengan
nyaman di dental unit?

8 Apakah petugas memeriksa tekanan darah pasien dan gula darah


sewaktu bila ada riwayat diabetes mellitus dan mencatatnya dalam
rekam medis pasien?
9. Apakah petugas mempersiapkan lembar informed consent dan
meminta pasien untuk menandatangaini lembar informed consent
jika sudah mengerti dan setuju?
10 Apakah petugas memastikan kembali lokasi gigi yang dikeluhkan?
11 Apakah petugas mencuci tangan dan memekai alat pelindung diri
berupa sarung tangan, masker, dan kacamata pelindung?
12 Apakah petugas mengoleskan cairan antiseptik di sekeliling daerah
yang akan dilakukan tindakan anestesi?
13 Apakah petugas meraba linea oblique eksterna dengan jari telunjuk
yang diletakkan dibelakang gigi terakhir mandibula, kemudian jari
telunjuk digeser untuk mencari linea oblique interna, ujung
lengkung kuku berada di linea oblique interna dan permukaan
samping jari berada dibidang oklusal gigi rahang bawah?
14 Apakah petugas memasukkan jarum dipertengahan lengkung kuku
dari sisi rahang yang tidak dianestesi pada regio premolar dengan
bevel menghadap tulang?.
15 Apakah petugas menggeser syringe ke sisi yang dianestesi, sejajar
bidang oklusal dan jarum dimasukkan sampai terpentok tulang,
kemudian syringe digeser kembali ke sisi rahang yang tidak
dianestesi sambil menyusuri tulang sedalam ± 10-15 mm.?
16 Apakah petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak 1 ¼ cc untuk
menganestesi N.Alveolaris Inferior.?
17 Apakah petugas menarik jarum sedikit ± 5 mm?
18 Apakah petugas melakukan aspirasi, bila negatif Petugas
mendepositkan larutan anestetikum sebanyak ¼ cc untuk
menganestesi N.Lingualis?.
19 Apakah petugas menarik jarum keluar?

20 Apakah petugas menusukan jarum pada mucosa bukal gigi yang


bersangkutan, kemudian petugas melakukan aspirasi. Jika
negative, petugas mendepositkan larutan anestetikum sebanyak ±
½ cc?
21 Apakah petugas menarik jarum keluar?

22 Apakah petugas memeriksa apakah anestesi berjalan pada gigi


tersebut dengan bertanya pada pasien sudah merasa kebas atau
kesemutan pada sisi area yang dianestesi?
23 Apakah petugas memberi rangsang nyeri pada sekitar daerah gigi
yang akan dicabut, lidah dan bibir sisi yang dianestesi, apakah
masih terasa nyeri atau tidak pada daerah yang sudah dianestesi?
24 Apakah petugas melanjutkan tindakan sesuai kasus atau rencana
tindakan pencabutan gigi?

Compliance rate (CR) = ∑ Ya x 100 % = %


∑ Ya+Tidak

Mengetahui,
Wakil Manajemen Mutu Auditor

( ) ( )
n

Anda mungkin juga menyukai