Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS NOVEL

DREAM HIGH

ONES RIBOY

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Teori


dan Sastra Indonesia

Dosen Pengampu : Eva Astuti Mulyani, S.Pd., M.Pd

Oleh :
Gusti Prasetiyo (1705111239)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2018
Analisis Novel

Judul Novel : Dream High


Pengarang : Ones Riboy
Tahun : 2017

Cerita Singkat

Dream high
Kuliah, menjadi sarjana, tiga kata yang terus bermain main dalam kepalaku. Saat itu aku
memikirkan sebuah pepatah “ kalau ada niat pasti ada jalan”. Suatu pepatah yang ternyata
membawaku kesebuah perjalanan hidup yang liar dan penuh dengan hal yang tidak terduga.
Suatu siang saat aku baru pulang sekolah, aku melihat ibuku sedang duduk termenung
dan sepertinya ibuku sedang banyak fikiran.
“ ibu sedang apa ? apa yang sedang ibu fikirkan ? “ tanyaku.
“tadi ibu yang punya kontraka datang dan dia meminta uang kontrakan bulan ini dan bulan
kemarin. Karena kita sudah nunggak dua bulan “ mendengar itu aku pun terdiam aku bingung
harus bagaimana.
Aku tinggal bersama kedua orang tuaku. Ibuku bernama Martini. Setiap hari ibu bekerja
untuk menafkahi kami karena sudah hamper dua tahun ayahku sakit. Ayahku bernama Sutanto.
Dulu ayahku bekerja sebagai buruh bangunan yang penghasilannya tidak seberapa. Tapi sudah
dua tahun ini ayah sakit dan tidak bias bekerja. Semenjak itulah ibuku menjadi tulang punggung
keluarga menggantikan posisi ayah. Aku memiliki seorang adik perempuan yang bernama Niza
Atriana. Sekarang umurnya 10 tahun dan baru kelas 5 SD.
Dua bulan yang lalu aku melihat pengumuman dimading sekolah. Disana tertera
informasi penerimaan mahasiswa baru intuk Universitas Negeri Riau (UNRI). Aku mengimpikan
agar bias kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Tapi disisi lain ada hal yang aku
takutkan. Jika aku ingin kuliah darimana datangnya biaya kuliahku nanti. Setelah melihat
pengumuman dimading, aku berfikir mungkin ini adalah cara Tuhan untuk mengubah hidupku
dan keluargaku. Aku memantapkan keputusanku untuk mendaftar kuliah. Sebelum mengikuti
tes-tes masuk kuliah aku mempersiapkan diriku terlebih dahulu. Aku mulai mempelajari soal-
soal yang berhubungan dengan materi tes yang akan diujiankan. Ini adalah hal yang aku inginkan
dan aku harus berusaha keras untuk mendapatkannya.
Tibalah hari ujian yang aku tunggu aku memasuki ruang ujian dengan percaya diri. Aku
duduk dibarisan nomor dua. Tiba-tiba panitia ujian masuk dan ujian pun dimulai. Aku
mengerjakan soal ujian dengan tenang tanpa melirik kekiri atau kekanan. Ujian pun selesai
semua peserta ujian keluar dari kelas.
Tibalah hari yang kutunggu-tunggu. Hari ini adalah pengumuman kelulusan penerimaan
mahasiswa baru.
“Toni katanya hari ini pengumuman kelulusan penerimaan mahasiswa baru”.
“serius kamu dan? “,
“iya ton ayolah kita ke warnet. Kita lihat disana pengumumannya.”
Aku pun mulai mencari namaku. Aku sangat gugup melihat hasilnya. Saat aku melihat
namaku ada disana, aku tidak tahu harus berkata apa. Perasaanku campur aduk, aku sangat
senang sekali. Setelah mengetahui hal tersebut, aku langsung bergegas pulang dan ingin segera
menyampaikan berita gembira ini kepada ibu.
“Bu..Bu, Alhamdulillah aku lulus Bu.. aku lulus bu, aku diterima untuk kuliah di universitas bu”.
“serius kamu ?” ibuku sangat senang. Ibuku sujud syukur karena sangat senang sekali.
“ bu Dani mau cerita”. Aku berkata kepada ibu
“iya nak ada apa?” jawab ibuku
“jadi begini bu, kan dani sidah diterima di Universitas Riau dan untuk masuk pertama kita
dikenakan biaya sebesar Rp. 3.250.000,- bu”.
“ya ampun kenapa mahal sekali nak? Ibu tidak punya uang sebanyak itu sekarang ini. Sedangkan
untuk kebutuhan sehari-hari aja sudah sulit” kata ibuku
“ kalau pinjam dengan keluarga ayah bagaimana bu ?” usulku
Aku ulangi niatku untuk meminjam uang. Pertama adalah om Ari. Akhirnya aku sampai
di ruamah om Ari. Setelah dipersilahkan masuk, aku pun memasuki rumah tersebut. Aku duduk
di sofa yang sangat empuk dan lembut. Aku muai menyampaikan maksud dan tujuanku datang
kerumah om ari. Setelah mendengar bahwa om Ari mendukung ideku untuk kuliah aku sedikit
senang.
“iya om, tapi sekarang Dani terkendala masalah biaya om. Uang untuk masuk pertama ini
sebesar Rp 3.250.00 0m. dani bingung mau cari kemana. Jai Dani kesini rencananya mau pinjam
uang sama om. Apakah Dani bisa pinjam uang sama om?”.
“mungkin om tidak bias bantu banyak tapi om bias kasih kamu pinjaman tapi nggak semuanya.
Om Cuma bias kasih Rp 2.000.000 saja “. Mendengar hal itu aku sangat senang. Setelah pamit
aku mulai berfikir mencari sisanya. Tiba-tiba terbesit dipikiranku untuk meminjam uang pada
satu orang. Orang itu adaalah adik ayahku, om Irawan. Setelah mengunjungi rumah om Irawan
aku pun menyampaikan niatku untuk meminjam uang tetapi hasilnya nihil om irawan tidak bias
meminjamkan uang. Di perjalanan pulang aku pun berfikir kemana lagi aku harus meminjam
uang.
Beberapa hari kemudian aku bertemu Andi dijalan dan dia menanyakan apa yang terjadi
denganku. Aku pun menceritakan kepada Andi tentang pinjaman tersebut. Setelah mendengar
ceritaku Andi pun berkata “ gini aja dan, kamu pakai aja uang aku dulu”,
“serius Andi?” kataku
“iya.” Kata Andi. Akhirnya aku pun mendapat pinjaman dari om Ari dan Andi. Itu awalan ku
dalam memulai mimpi. Perjuanganku untuk meyakinkan ibu, berhasil. Meskipun dengan cara
berhutang.
Sebelum masuk kuliah aku mendengar kabar kalau saat kita kuliah kita bisa mendapatkan
beasiswa. Akhirnya aku pun mencari informasi tentang kebenaran berita yang aku dengar. Aku
berinisiatif bertanya kepada kakak kelasku yang sudah kuliah dan aku dengar kalau dia
mendapatkan beasiswa. Nama kakak kelasku adalah Ridho. Setelah sampai dirumah bang Ridho
kami pun dipersilahkan masuk. Dan aku pun segera menjelaskan maksud dari kedatanganku.
Ternyata bang Ridho sangat baik. Dia menjelaskan secara detail apa saja persyaratan untuk
mendaftarkan beasiswa tersebut . aku pun senang mendengar penjelasan bang Ridho. Setelah
mengetahui apa saja persyaratannya dan bagaimana agar bisa lulus serta mendapatkan beasiswa,
aku segera pamit pulang kerumah.
Dua bulan sebelum berangkat, aku pergi ke pekanbaru untuk melihat-lihat kos. Aku pergi
bersama Toni. Rupanya biaya kos di pekanbaru tidaklah murah. Biaya hidup disini sangat mahal.
Kami mencari dan terus mencari. Semua menawarkan harga di atas 500 ribu. Setelah kira-kira
sepuluh kos-kosan sudah kami tanyai, tibalah kami di sebuah kos-kosan yang letaknya cukup
jauh dari kampus UNRI. Setelah bertemu dengan ibu kosnya, kami dipersilahkan masuk. Kami
melihat isi kos dengan teliti. Setelah melihat kkosnya, kami cukup nyaman apalagi biaya sewa
kosnya cukup murah yaitu 300 ribu dan juga aku bisa sekamar dengan Toni. Kami pun
mengambil keputusan kami mau menyewa kos tersebut. Aku dan Toni kembali ke kampong
untuk mengambil barang-barang keperluan suntuk tinggal di kos. Kami berangsur-angsur
mengangkut barang kami masing masing. Dan kami tiba di kos langsung menyusun barang-
barang kami di dalam kos.
Untuk memenuhi biaya hidup dan membayar hutang, aku mulai mencari pekerjaan tetapi
pekerjaan yang tidak menggangu kuliah. Aku melihat sebuah tempat fotokopi yang
membutuhkan karyawan. Aku pun bertanya kepada penjaga disana. Setelah bernegosiasi, aku
diterima kerja disana dan aku diperbolehkan kerja pada malam hari agar tidak mengaggu
kuliahku. Selain bekerja di tempat fotokopi, aku juga mulai mengajar anak-anak melalui les
privat setiap hari sabtu dan hari minngu. Aku berharap dengan pekerjaan ini mampu
meringankan beban biaya hidup di pekanbaru dan juga bisa membayar hutang-hutangku.
Pagi itu jam 7.30 aku sudah sampai di kampusku. Ini adalah hari pertama aku masuk
kampus tetapi pada hari ini tidak ada kesan yang menarik. Di hari kedua saya mulai berkenalan
dengan teman seangkatan dan akhirnya saya mempunyai teman. Hari hari pertama ini kami
hanya menunggu dan menunggu kedatangan dosen. Kami sekedar perkenalan dengan dosen-
dosen pengajar.
Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan siswa bidikmisi. Aku di ajak toni untuk
melihatnya di warnet. Setelah membuka link dan mencari namaku, akhirnya aku melihat namaku
disana dan dinyatakan lulus. Aku sangat terharu dan aku langsung sujud syukur.
Setelah beberapa pertemuan di kampus, jurusan ku mengadakan acara untuk pengenalan
murid baru atau biasa di sebut OSPEK. Di situ aku bisa mengenal kakak senior dan juga bisa
mengenal kawan-kawan yang stu jurusan mauoun beda jurusan karena acara ini adalah acara
fakultas sehingga kami dipertemukan oleh mahasiswa lain yang berbeda jurusan. Bayak
perlombaan yang ada pada kegiatan Ospek ini. Setelah kegiatan OSPEK ini, mulailah kami
menjalani proses belajar mengajar. Sudah hamper setengah semester aku berkuliah. Aku mulai
mengenal kawan-kawan kelasku. Kawan kelasku sangat kompak meskipun memiliki sifat yang
berbeda-beda. Teman dekat ku ada tiga orang cowok dan dua orang cewk. Mereka bernama andi,
ade, abrar, pina dan rahayu. Aku selalu berharap semoga kami selalu bersama hingga 8 semster
nanti dan tetap bisa menjaga kekompakan.
Hari demi hari kujalani hidup ini. Tak terasa sudah semester tiga. Suatu hari kami
mengadakan suatu kegiatan amal. Buka bersama anak jalanan. Kami menyusun rencana bekerja
sama dengan ketua himpunan kami dan meminta izin kepada ketua jurusan. Dengan modal yang
sedikit, kami memutuskan untuk membuat 200 bungkus nasi. Setelah semuapersiapan siap kami
pun membagi-bagikannya kepada anak-anak jalanan. Banyak anak-anak jalanan yang berkeliaran
di jalan-jalan di kota pekanbaru. Alhamdulillah semua kebagian dan mereka merasa senang
dengan kami membagi-bagi nasi bungkus tersebut.
Selama 1 semster aku berhenti kuliah tetapi dosen pembimbing saya memberikan sms
agar saya segera menyelesaikan kuliah saya. Mulai bulan mei saya melanjutkan mengerjakan
proposal saya yang tertunda tersebut. Tiap hari aku berada di perpustakaan untuk merevisi draft
proposal. Akhirnya aku mendapat ACC untuk ujian proposal. Pada seminar proposal aku ditanyai
habis-habisan tetapi Alhamdulillah semua berjalan lancar dan proposal ku tidak ada yang luput
dari revisi. Karena aku sudah menargetkan 2 bulan aku selesai, aku segera ke lapangan untuk
penelitian. Konsultasi demi konsultasi kujalani namun, akhir bulan baru mendapat ACC untuk
kelapangan. Setelah melakukan penelitian disebuah sekolah, Alhamdulillah penelitian berjalan
lancar. Alangkah nikmat yang diberikan oleh Allah. Diriku mendapat ACC dan terdaftar untuk
mengikuti ujian untuk wisuda di jurusan pada bulan ini.
Tiba saatnya aku melewati siding skripsi. Denang selamat sentosa membawa gelar S.Pd.
siding skripsiku berjalan sekitar satu jam dan itu berjalan dengan lancar. Alhamdulullah skripsiku
sekarang sudah benar-benar selesai. Inti dari pembuatan skripsi adalah kita harus tekun dan
banyak bersabar karena usaha tidak akan menghianati hasil.
Setelah sarjana dan lulus, aku berusaha mencari pekerjaan. Aku menjadi guru honorer.
Setidaknya aku sudah mendapatkan pengalaman. Untuk pertama kalinya aku menjadi guru di
sebuah SMK, aku sudah dipercaya menjadi seorang wali kelas untuk kelas 1 jurusan akutansi.
Kini aku telah sukses, aku sudah bisa membanggakan kedua orang tua ku dan juga
adikku. Adikku Niza kini sudah kuliah. Akulah uang saat ini menguliahkannya. Dari sekian
banyak do’a yang saya ucapkan setelah beribadah, salah satunya memberangkatka orang tua saya
naik haji dengan sendiri. Dengan bekerja keras, alu yakin Allah SWT maha kaya, dia yang
memiliki dunia ini, Allah pula yang menghendaki orang tua saya bisa naik haji atau tidaknya,
jadi saya berusahamencari dana dan masih terus berdo’a agar Allah SWT memanggil kedua
orang tua saya untuk bisa menunaikan ibadah haji dan menjadi haji mabrur.
A. Alur/Plot
Dalam novel ini pengarang menggunakan alur Maju
B. Tema
Novel ini bertemakan pendidikan
C. Sudut Pandang
Dalam novel ini pengarang menggunakan kata ganti orang pertama, mengisahkan
apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-
katanya sendiri.
Kutipan :
Suatu siang saat aku baru pulang sekolah, aku melihat ibuku sedang duduk
termenung dan sepertinya ibuku sedang banyak pikiran.

D. Latar/Setting
Didalam novel ini pengarang bercerita dengan menggunakan bab atau judul-judul
kecil. Maka penjabaran latar tempat dan waktu akan disesuaikan dengan setiap judul
kecil tersebut.
1) Dibalik Kesuksesanku
 Latar Tempat : di rumah
Kutipan : Suatu siang saat aku baru pulang sekolah, aku melihat
ibuku sedang duduk termenung dan sepertinya ibuku sedang
banyak pikiran.
 Latar waktu : siang hari
Kutipan : Suatu siang saat aku baru pulang sekolah, aku melihat
ibuku sedang duduk termenung dan sepertinya ibuku sedang
banyak pikiran.
2) Impianku Akan Tercapai
 Latar tempat : di ruang ujian ( didalam kelas )
Kutipan : aku memasuki ruang ujian dengan percaya diri
 Latar waktu : masa sekarang
Kutipan : setelah melakukan berbagai macam persiapan, tibalah
hari yang ditunggu-tunggu. Tibalah hari ujian yang aku tunggu.
Aku memasuki ruangan ujian dengan percaya diri.
 Latar tempat : di warnet
Kutipan : kami pun masuk kedalam warnet dan mulai mengakses
link untuk melihat hasil pengumuman
 Latar waktu : masa sekarang
Kutipan : tibalah hari yang aku tunggu-tunggu selama ini. Hari ini
adalah hari pengumuman kelulusan penerimaan siswa baru. Aku
bergegas pergi ke warnet terdekat.
3) Usaha Untuk Meminjam Uang
 Latar tempat : rumah om Ari
Kutipan : aku pun berjalan memasuki rumah tersebut. Didalan
rumah aku melihat berbagai macam perabotan rumah pak Ari yang
mewah.
 Latar waktu : siang hari
Kutipan : tepat didepan mataku aku melihat kolam renang yang
besar. Sepertinya siang-siang seperti ini sangat cocok untuk
berendam di kolam renang, pikirku.
 Latar tempat : rumah om Irawan
Kutipan : aku masuk ke rumah om Irawan. Aku pun duduk. Om
Irawan memulai pembicaraan.
 Latar waktu : siang hari
Kutipan : setelah pulang dari rumah om Ari, aku mulai berfikir.
Kemana aku akan mencari sisanya, aku bingung mau pinjam ke
siapa lagi. Tiba-tiba terbesit pikiranku untuk meminjam uang
kepada satu orang. Orang itu adalah adik ayahku namanya om
Irawan. Aku pun pergi kerumahnya.

4) Kemudahan Dari Tuhan


 Latar tempat : rumah bang Ridho
Kutipan : setelah beberapa menit kami pun sampai di rumah bang
Ridho
 Latar waktu : masa sekarang
Kutipan : beberapa hari kemudian aku berinisiatif untuk bertanya
kepada kakak kelasku yang sudah kuliah dan aku dengar kalu dia
mendapatkan beasiswa. Aku ingin mengetahui bagaiman caranya
dia bias mendapatkan beasiswa. Aku pun eprgi kerumahnya. Nama
kakak kelasku itu adalah Ridho.
 Latar tempat : di kos
Kutipan : aku dan Toni pun masuk kedalam kos tersebut dan mulai
melihat-lihat kamarnya.
 Latar waktu : siang hari
Kutipan : kami pun pergi dari kos tersebut. Tidak terasa hari sudah
mulai siang. Perut kami pun terasa lapar.
 Latar tempat : di rumah
Kutipan : sesampai di rumah aku menceritakan kepada ibu
bagaimana perjuangan kami untuk mencari tempat tinggal atau
kos.
 Latar waktu : malam hari
Kutipan : aku pun segera mandi dan mengganti pakaianku. Setelah
itu aku langsung makan dan selesai makan aku langsung shalat
isya.
 Latar tempat : di tempat fotokopi
Kutipan : aku langsung memarkirkan sepeda motor didepan tempat
photokopi tersebut. Aku langsung masuk kedalam dan bertanya
kepada salah satu abang-abang yang ada disana.
 Latar waktu : masa sekarang
Kutipan : hari ini aku mulai mencari-cari mana tahu ada tempat
yang membutuhkan pekerja.
5) Kesan Pertama Masuk Kmapus
 Latar tempat : di kampus
Kutipan : pagi itu pukul 7.30 aku sudah sampai di kampusku.
 Latar waktu : pagi hari
Kutipan : pagi itu pukul 7.30 aku sudah sampai di kampusku.
 Latar tempat : di dalam kelas
Kutipan : aku duduk dibaris ketiga dari depan. Kelasku hanya diisi
oleh 24 orang mahasiswa.
 Latar waktu : pagi hari
Kutipan : beberapa menit kemudian datang seorang lelaki paruh
baya, berkacamata dan rambut yang botak ditengah-tengahnya. Jas
hitam yang ia kenakan dan dilengkapi dengan dasi merah. Dengan
sepatu yang begitu mengkilap sampai menyilaukan mata. “ selamat
pagi, perkenalkan nama saya Suhandri,” ujarnya dengan begitu
ramah.
 Latar tempat : di warnet
Kutipan : Toni mengajakku ke warnet. Sesampainya di warnet
kami langsung memesan salah satu room.
 Latar waktu : hari ini adalah hari pengumuman siapa saja
mahasiswa yang lulus dan terpilih menerima beasiswa bidik misi.
Aku diberi tahu oleh Toni bahwa pengumuman bias siapa saja
yang lulus bidik misi telah keluar. Aku kaget dan takut juga. Toni
mengajakku kewarnet.
6) Rencana Masa Depanku
 Latar tempat : di kelas
Kutipan : baiklah saya akan memanggil orang tua yang tidak
datang pada kelas saya ini.
 Latar waktu : masa sekarang
Kutipan : suatu ketika aku di buat panik oleh siswaku

A. Tokoh dan Penokohan


1) karakter utamanya yaitu Aku
2) Siapa nama tokoh dan apa peran tokoh?
 Martini sebagai ibu
 Sutanto sebagai ayah
 Niza sebagai adik
 Toni sebagai sahabat
 Ari sebagai oom
 Irawan sebagai oom
 Susi sebagai tante
 Andi sebagai sahabat
 Ridho sebagai kakak kelas ( kakak tingkat )
 Suhandri sebagai dosen
 Ardiansyah sebagai teman
 Ade sebagai teman
 Abrar sebagai teman
 Rahayu sebagai teman
 Pina sebagai teman

3) Siapa yang bercerita?


Dalam novel ini pengarang menggunakan sudut pandang orang
kedua yaitu menceritakan dirinya sendiri

B. Gaya bahasa
1) Gaya Bahasa Perbandingan
 Kutipan : banyak orang beranggapan kuliah itu susah. Kuliah itu ibarat
menjatuhkan sehelai daun kealiran sungai, tinggal ikuti arusnya maka
akan sampai ke ujung. Kalian tinggal mengikuti aturan mainyya. Hadir
kuliah, mengrjakan tugas, dan mengikuti ujian, dijamin lulus tepat
waktu.
C. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel
1) Nilai sosial
 Kutipan 1 : suatu hari kami mengadaka suatu kegiatan amal. Buka
puasa bersma anak jalanan di kota Pekanbaru.
 Kutipan 2 : kemudian kami berjalan menuju lampu merah tengah kota.
Sesampainya kami disana para pengemis berlarian dan langsung
mengerubuti kami. Habislah nasi kami dalam sekejab. Aku melihat
mereka dengan ikhlas dan jiwa yang tulus.
2) Nilai religi
 Kutipan : setelah selesai makan aku dan toni segera melanjutkan
perjalana. Sebelum itu, aku dan toni singgah dulu kemasjid karena
sudah masuk waktu shalat zuhur. Kami singgah kemasjid terdekat.
Aku pun pergi mengambil wudhu dan setelah mengambil wudhu aku
langsung shalat. Setelah shalat aku pun berdoa.
3) Nilai spirit
 Kutipan 1 : aku ingin sekolah tinggi. Aku yakin kita bukan tidak
mampu. Tapi saat ini masih belum mampu. Kita harus optimis. Aku
yakin dengan berjalannya waktu keadaan akan berubah. insyaAllah
Tuhan akan menunjukkan jalan untuk kita.
 Kutipan 2 : pendidikan adalah harta yang paling utama, pendidikan
adalah modal yang utama dalam mencapai kesuksesan. Oleh karena itu
harus sekolah dan sekolah serta belajar mandiri, selalu sabar mengajari
untuk tidak malu untuk bekerja dan mengembangkan bakat dan
talenta.
 Kutipan 3 : sukses itu nyata. Jika kita ingin sungguh-sungguh dalam
belajar. Maka kesuksesan akan mudah untuk kita raih, tapi jika
terpengaruh oleh hal ini dan itu, besok-besok senang lagi melihat yang
lainnya dan berubah-ubah setiap waktu, maka kalian akan rugi sendiri.
Meski saat ini kalian belum merasakannya. Jangan sampai kata sukses
hanya menjadi seolah-olah bagimu. Karena sukses bisa nyata jika saat
ini kamu sungguh-sungguh dalam belajar.
 Kutipan 4 : menjadi apapun yang kamu mau, sebenarnya cukup mudah
menggapainya. Dan cara terampuh dalam menggapainya adalah
dengan belajar dengan serius. Yang paling membahagiakan adalah
ketika apa yang kamu pelajari membuahkan hasil yang manis.

D. Amanat
1) Jangan pernah behenti dalam berusaha karena jika ada niat disitu ada jalan dan
ingatlah bahwa hasil tidak akan menghianati usaha.
2) Jangan pernah melupakan Allah SWT kerjakanlah kewajibanmu dimana pun
kamu berada dan selalu berserah diri kepadanya.
3) Selalu bersyukur dengan apa pun keadaan kita karena terkadang orang lain
ingin berada diposisi kita tetapi mereka tidak mampu, jadi ingat lah bahwa
selalu bersukur dalam keadaan apapun.

Anda mungkin juga menyukai