LP CHF
LP CHF
Disusun oleh :
G3A016238
C. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis gagal jantung secara keseluruhan sangat bergantung
pada etiologinya. Namun dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Ortopnea, yaitu sesak saat berbaring
2. Dyspnea On Effort (DOE), yaitu sesak bila melakukan aktivitas
3. Paroxymal Nocturnal Dyspnea (PND), yaitu sesak nafas tiba-tiba pada
malam hari disertai batuk.
4. Berdebar-debar
5. Mudah lelah
6. Batuk-batuk
D. KLASIFIKASI
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association terbagi dalam 4
kelainan fungsional :
1) Derajat I : timbul sesak pada aktifitas fisik berat, aktivitas fisik sehari-hari
tidak menimbulkan keluhan.
2) Derajat II : timbul sesak pada aktifitas fisik sedang ditandai dengan adanya
ronchi basah halus dibasal paru, S3 galop dan peningkatan tekanan vena
pulmonalis.
3) Derajat III : timbul sesak pada aktifitas fisik ringan ditandai dengan edema
pulmo.
4) Derajat IV : timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan atau istirahat
ditandai dengan oliguria, sianosis, dan diaphoresis.
E. PATOFISIOLOGI
H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan:
1) Istirahat
2) Diit, diit jantung, makanan lunak, rendah garam
3) Pemberian digitalis, membantu kontraksi jantung dan memperlambat
frekuensi jantung. Hasil yang diharapkan peningkatan curah jantung,
penurunan tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresis akan
mengurangi edema. Pada saat pemberian ini pasien harus dipantau terhadap
hilangnya dispnea, ortopnea, berkurangnya krekel, dan edema perifer. Apabila
terjadi keracunan ditandai dengan anoreksia, mual dan muntah namun itu
gejala awal selanjutnya akan terjadi perubahan irama, bradikardi kontrak
ventrikel premature, bigemini (denyut normal dan premature saling berganti ),
dan takikardia atria proksimal
4) Pemberian Diuretic, yaitu unutuk memacu eksresi natrium dan air melalui
ginjal. Bila sudah diresepkan harus diberikan pada siang hari agar tidak
mengganggu istirahat pasien pada malam hari, intake dan output pasien harus
dicatat mungkin pasien dapat mengalami kehilangan cairan setelah pemberian
diuretik, pasien juga harus menimbang badannya setiap hari turgor kulit untuk
menghindari terjadinya tandatanda dehidrasi.
5) Morfin, diberikan untuk mengurangi sesak napas pada asma cardial, hatihati
depresi pernapasan
6) Pemberian oksigen
7) Terapi vasodilator dan natrium nitropurisida, obat-obatan vasoaktif merupakan
pengobatan utama pada penatalaksanaan gagal jantung untuk mengurangi
impedansi (tekanan) terhadap penyemburan darah oleh ventrikel.
I. KOMPLIKASI
1. Trombosis vena dalam, karena pembentukan bekuan vena karena stasis
darah.
2. Syok Kardiogenik, akibat disfungsi nyata
3. Toksisitas digitalis akibat pemakaian obat-obatan digitalis.
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Fokus Pengkajian Fokus pengkajian pada pasien dengan gagal jantung adalah
diarahkan kepada pengamatan terhadap tanda-tanda dan gejala kelebihan
cairan sistemik dan pulmonal. Semua tanda-tanda yang menunjukkan harus
dicatat dan dilaporkan oleh dokter.
a. Pernafasan Auskultasi pada interval yang sering untuk menentukan ada
atau tidaknya krekels dan mengi, catat frekuensi dan kedalaman bernafas.
b. Jantung Auskultasi untuk mengetahui adanya bunyi bising jantung S3 dan
S4, kemungkinan cara pemeriksaan mulai gagal.
c. Tingkat kesadaran
Kaji tingkat kesadaran pasien.
d. KajiPerifer bagian tubuh pasien yang mengalami edema dependen dan
hepar untuk mengetahui refluk hepatojugular (RHJ) dan distensi vena
jugularis (DVJ).
e. Haluaran urin ukur dengan teratur.
1) Data dasar pengkajian pasien.
a) Bernafas dengan normal
Dispneu saat aktivitas, tidur, duduk, batuk dengan atau tanpa sputum,
riwayat penyakit paru kronis, penggunaan bantuan pernafasan,
takipneu, nafas dangkal. Tanda – tandanya meliputi batuk kering /
nyaring / non produktif atau batuk terus-menerus dengan atau tanpa
pembentukkan sputum, mungkin bersemu darah warna merah muda
atau berbuih (edema pulmonal), bunyi nafas tidak terdengar, krakles,
mengi, Fungsi mental menurun, letargi, kegelisahan, warna kulit
pucat atau sianosis.
b) Nutrisi
Kehilangan nafsu makan, mual muntah, peningkatan BB signifikan,
pembengkakan pada ekstremitas bawah. Tanda : penambahan BB
dengan cepat, distensi abdomen (asites), edema.
c) Eliminasi
Penurunan berkemih, urin berwarna gelap, berkemih malam hari,
diare atau konstipasi
d) Berpakaian
e) Personal Hygiene
Keletihan atau kelemahan, kelemahan saat aktivitas perawatan diri,
penampilan menandakan kelalaian perawatan personal.
f) Gerak dan keseimbangan
Keletihan, kelemahan terus-menerus sepanjang hari, nyeri dada
sesuai dengan aktivitas.
g) Istirahat dan Tidur
Insomnia, dispnea pada saat istirahat atau pada saat pengerahan
tenaga.
h) Temperatur
Suhu dan Sirkulasi Riwayat hipertensi, IM baru / akut, episode GJK
sebelumnya, penyakit katup jantung, bedah jantung, endokarditis,
anemia, syok septic , TD mungkin rendah, normal atau tinggi,
frekuensi jantung, irama jantung, sianosis, bunyi nafas, edema.
i) Rasa aman dan nyaman
Nyeri dada, nyeri kepala, angina akut, atau kronis, nyeri abdomen
kanan atas, sakit pada otot, tidak tenang, gelisah.
j) Berkomunikasi dengan orang lain
Marah, ketakutan, mudah tersinggung
k) Bekerja
Dispneu pada saat beraktivitas.
l) Spiritual
Terganggunya aktivitas spiritual seperti biasanya
m) Belajar
Menggunakan atau lupa menggunakan obat-obat penyakit jantung
n) Rekreasi
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung, peningkatan
frekuensi, dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup
2. Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan
dan natrium oleh ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi
pulmonal
3. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai O2
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
kapiler alveolar.
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama, edema
dan penurunan perfusi jaringan.
6. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi dan program
pengobatan berhubungan dengan kurang pemahaman/kesalahan persepsi
tentang hubungan fungsi jantung/penyakit/gagal, ditandai dengan:
Pertanyaan masalah/kesalahan persepsi, terulangnya episode GJK yang
dapat dicegah.
IV. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO NOC NIC RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung - Auskultasi nadi apical: kaji - Biasanya terjadi takikardi
Setelah dilakukan tindakan
b/d respon fisiologis otot frekuensi, irama jantung (meskipun pada saat istirahat)
keperawatan selama 3 x 24 jam
jantung, peningkatan - Pantau TD untuk mengkompensasi
diharapkan penurunan curah jantung
frekuensi, dilatasi, - Kaji kulit terhadp pucat dan penurunan kontraktilitas
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
hipertrofi atau sianosis ventrikel.
peningkatan isi sekuncup TTV dalam batas normal - Atur peride latihan dan - Pada CHF lanjut tubuh tidak
3. Intoleransi aktivitas b/d - Periksa tanda vital sebelum - Hipotensi ortostatik dapat
Setelah dilakukan tindakan
ketidakseimbangan dan segera setelah terjadi dengan aktivitas karena
keperawatan selama 3 x 24 jam
suplai O2 aktivitas, khususnya bila efek obat (vasodilasi),
diharapkan pasien dapat
klien menggunakan perpindahan cairan (diuretic)
berpartisipasi dalam aktiitas yang
vasodilator,diuretic dan atau pengaruh fungsi jantung.
diinginkan dengan kriteria hasil:
penyekat beta - mengetahui kemampuan ADL