Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT


DENGAN TEMA ORAL HYGIENE
DI RUANG BOBO II RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Oleh:
Kelompok 4
Tuhfa E. I, S.Kep 131723143004
Crispina S.N, S.Kep 131723143007
Alfan Fachrul R, S.Kep 131723143009
Awalludin S. P, S.Kep 131723143013
Rini Sartika, S.Kep 131723143019
Erna Susanti, S.Kep 131723143022
Dwi Hartini, S. Kep 131723143027
Maria Wahyu MP, S.Kep 131723143033
Muhammad Tarmizi, S.Kep 131723143038
Muhammad Bagus Setyawan, S.Kep 131723143039
Titah Khalimatus Sa’diyah, S.Kep 131723143042

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB 1 SATUAN ACARA PENYULUHAN .......................................................3


1.1 Tujuan........................................................................................................3
1.1.1 Tujuan Instruksional Umum ..............................................................3
1.1.2 Tujuan Instruksional Khusus .............................................................3
1.2 Sasaran ......................................................................................................3
1.3 Materi ........................................................................................................3
1.4 Metode .......................................................................................................4
1.5 Media .........................................................................................................4
1.6 Setting Tempat ..........................................................................................4
1.7 Pengorganisasian .......................................................................................4
1.8 Job Description ..........................................................................................5
1.9 Pelaksanaan ...............................................................................................6
1.10 Evaluasi .....................................................................................................6

BAB 2 MATERI PENYULUHAN ORAL HYGIENE ......................................8


2.1 Pengertian Oral Hygiene ...........................................................................8
2.2 Pentingnya Oral Hygiene pada Anak ........................................................8
2.3 Macam – Macam Masalah Pada Mulut ...................................................10
2.4 Tata Cara Menjaga Oral Hygiene pada anak. .........................................11
2.5 Tujuh Langkah menyikat Gigi yang Baik dan Benar ..............................12

ii
1 BAB 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sasaran : Keluarga klien di Ruang Bobo II RSUD Dr. Soetomo


Hari/Tanggal : Selasa, 25 September 2018
Tempat : Ruang Bobo II RSUD Dr. Soetomo
Waktu : Pukul 10.00 – 10.30 WIB
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners - Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga

1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit, keluarga klien di ruang
Bobo II RSUD Dr. Soetomo mampu memahami dan mengerti tentang informasi
oral hygiene pada anak.
1.1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, keluarga klien diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian Oral Hygiene.
2. Mampu menjelaskan pentingnya Oral Hygiene.
3. Mampu menjelaskan macam – macam masalah pada mulut.
4. Mampu menjelaskan perawatan gigi dan mulut yang baik dan benar.
5. Mampu mendemonstrasikan perawatan gigi dan mulut yang baik dan benar.

1.2 Sasaran
Peserta dalam penyuluhan adalah keluarga klien di ruang BOBO II RSUD Dr.
Soetomo.

1.3 Materi
1. Pengertian Oral Hygiene.
2. Pentingnya Oral Hygiene.
3. Macam – macam masalah pada mulut
4. Tata cara Oral Hygiene yang baik dan benar
5. Tujuh langkah menyikat gigi yang baik dan benar.

3
1.4 Metode
1. Ceramah
2. Tanya dan Jawab

1.5 Media
1. Leaflet
2. Flipchart
3. Alat Peraga Gigi dan Mulut

1.6 Setting Tempat


Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan

Keterangan :
: Penyuluh : Peserta : Observer
: Moderator : Fasilitator : Notulen

1.7 Pengorganisasian
1. Pembimbing akademik : 1. Ilya Krisnana, S.Kep., Ns., M.Kep
2. Eka Misbahatul M.Has, S.Kep., Ns., M.Kep
2. Pembimbing klinik : 1. Sulistiawati Ningsih, S.Kep., Ns., MM.
2. Ertawati, S.Kep., Ns.
3. Penanggungjawab Acara : M. Tarmizi, S.Kep
4. Penyaji : M. Bagus., S.Kep
5. Moderator : Crispina, S.Kep
6. Fasilitator : Dwi Hartini, S.Kep
Titah Khalimatush, S.Kep

4
Rini Sartika, S.Kep
Tuhfa Eka., S.Kep
7. Observer : Erna Susanti, S.Kep
Alfan Fachrul, S.Kep
Awalludin, S.Kep
M. Tarmizi.,S.Kep
8. Notulen : Maria Wahyu, S.Kep
9. Peserta : Keluarga Klien

1.8 Job Description


No. Nama Sie Job Description
1. Penyaji 1. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang
akan disampaikan
2. Menyampaikan materi penyuluhan
3. Evaluasi pemahaman peserta penyuluhan
4. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
2. Moderator 1. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya jawab
2. Membuka acara dan menyampaikan maksud serta
tujuan kegiatan penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang telah
disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan
3. Fasilitator 1. Membantu dan mengondisikan peserta selama
penyuluhan berlangsung
2. Meminta tanda tangan peserta yang hadir (absensi)
3. Membantu moderator dalam mengajukan pertanyaan
untuk evaluasi hasil
4. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
5. Membantu mennjawab pertanyaan dari peserta.
4. Observer 1. Mengawasi jalannya penyuluhan
2. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan
5. Notulen 1. Mencatat pertanyaan dan jawaban pada sesi diskusi
(Tanya jawab)

5
1.9 Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mengenal tim
3. Menjelaskan kontrak penyuluh
waktu 3. Mengetahui kontrak
4. Menjelaskan tujuan dari waktu penyuluhan
penyuluhan 4. Mengerti tujuan dari
5. Menyebutkan materi penyuluhan
penyuluhan yang akan 5. Tahu apa saja yang
diberikan akan disampaikan
2. 10 Menit Pelaksanaan:
1. Menggali pengetahuan 1. Mendengarkan dan
peserta. memperhatikan materi
2. Menjelaskan materi
tentang oral hygiene

3. 10 menit 1. Memberikan kesempatan 1. Mengajukan pertanyaan


pada peserta untuk 2. Menanggapi jawaban
bertanya kemudian 3. Menjawab pertanyaan
didiskusikan bersama.
2. Melakukan evaluasi
4. 5 Menit Terminasi:
1. Mengucapkan terima 1. Mendengarkan dan
kasih kepada peserta membalas salam
2. Mengucapkan salam
penutup

1.10 Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Kontrak waktu dan tempat dilakukan 1 hari sebelum acara dilaksanakan
b. Pembuatan SAP dan Leaflet dikerjakan maksimal 1 hari sebelumnya
c. Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria proses
a. Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan
berlangsung
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai
akhir

6
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria hasil
a. Peserta yang datang dalam penyuluhan adalah klien ruang Bobo II RSUD
Dr. Soetomo.
b. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
d. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
e. Evaluasi: Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan
penyuluh dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan
benar

7
2 BAB 2
MATERI PENYULUHAN ORAL HYGIENE

2.1 Pengertian Oral Hygiene


Oral hygiene atau hygiene mulut merupakan suatu usaha untuk membantu
mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Menggosok
membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan, plak, dan bakteri; memasase
gusi; dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa tidak
nyaman.

2.2 Pentingnya Oral Hygiene pada Anak


Banyak orang tidak pernah membayangkan bahwa masalah gigi dan mulut
anak dapat berpengaruh pada perkembangan anak. Maka dari itu, betapa penting
perhatian orangtua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak, terutama anak-anak
yang masih balita. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi
tetap si anak.

Selain itu, bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna
makanan sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak
akan mudah terserang penyakit. Setiap orangtua sebaiknya menanamkan suatu
prinsip dalam dirinya bahwa anak-anak harus bebas dari rasa sakit gigi dan
memberi mereka awal kehidupan yang baik sehingga mereka mampu bersaing di
masa depan.

Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting pertumbuhan seorang


anak. Orangtua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya. Orangtua juga harus
meng-ajari anaknya cara merawat gigi dengan baik, yaitu dengan memberi contoh
cara menyikat gigi yang benar.

Perawatan gigi sejak dini sangat penting untuk menghindari proses


kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi.
Anak juga harus diajak atau diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini

8
sangat bermanfaat dalam membiasakan pemeriksaan gigi secara rutin dan
mengatasi rasa takut anak kepada dokter gigi.

Selain itu, orangtua harus memerhatikan pola makan anak. Jangan terlalu
sering memberi anak makanan yang manis dan lengket. Sebab, makanan jenis ini
mudah tertinggal dan melekat pada gigi, dan bila terlalu sering serta lama akan
berakibat tidak baik. Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di dalam
mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi. Hal ini akan
mengakibatkan timbulnya gangguan, seperti gigi berlubang atau yang dikenal
sebagai karies.

Nursing-bottle caries (NBC) atau disebut juga baby bottle tooth decay-
sindrom botol bayi yang menjadi penyebab nomor satu kerusakan ekstensif pada
gigi anak-anak di bawah umur tiga tahun-adalah suatu kondisi di mana gigi susu
balita telah rusak, bahkan sering kali menjadi busuk, hingga ke permukaan gusi.
NBC ini banyak terjadi pada anak-anak karena seringnya mengonsumsi minuman
yang mengandung gula, seperti susu, sari buah, dan minuman ringan lainnya,
yang diberikan kepada anak menjelang tidur. Gula yang terkandung dalam
minuman-minuman tersebut oleh bakteri yang terdapat pada plak gigi diubah
menjadi asam yang akhirnya menimbulkan kebusukan dan kerusakan gigi.

Pemeliharaan kesehatan anak-anak berumur di bawah lima tahun masih


bergantung kepada orangtua. Orangtua, terutama ibu, mempunyai peran yang
sangat dominan dalam upaya pecegahan penyakit gingivitis ataupun penyakit
mulut lainnya. Peran ibu dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
anak dapat dilihat dari sikap dan perhatiannya terhadap perawatan gigi dan mulut
anaknya. Usaha untuk mencegah kerusakan gigi tentunya tidak dilakukan dengan
mengurangi pemberian susu kepada anak. Mengingat penyebab utama timbulnya
karies gigi dan gingivitis adalah plak, upaya yang dapat dilakukan ialah
membersihkan plak dari permukaan gigi.

Upaya tersebut dapat berupa penyikatan gigi, kumur-kumur, dan


pembersihan gigi dengan kapas atau kain basah pada balita. Bila anak sudah agak
besar, orangtua harus dapat membantu anak untuk memulai rutinitas menggosok

9
gigi. Caranya dengan mengajari dan memberi contoh bagaimana cara memegang
sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar. Kebersihan gigi dan mulut hanya
dapat dicapai dengan menyikat gigi secara benar, rutin, dan teratur setiap hari,
terutama menjelang tidur, agar permukaan gigi terbebas dari plak.

2.3 Macam – Macam Masalah Pada Mulut


Ada bermacam – macam masalah pada mulut yang dapat timbul akibat
kurangnya kebersihan mulut. Masalah – masalah tersebut, diantaranya:
1. Karies gigi
Merupakan masalah mulut paling umum dari orang muda. Perkembangan
lubang merupakan proses patologis yang melibatkan kerusakan email gigi
pada akhirnya melalui kekurangan kalsium. Kekurangan kalsium adalah hasil
dari akumulasi musin, karbohidrat, basilus asam laktat pada saliva yang
normal yang ditemukan pada mulut.
2. Plak gigi
Lapisan gigi yang transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar
kepala gigi pada margin gusi. Plak mencegah dilusi asam normal dan
netralisasi, yang mencegah disolusi bakteri pada rongga mulut.
3. Penyakit periodontal
Penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membrane periodontal atau
ligament periodontal. Gejalanya adalah gusi berdarah, bengkak, jaringan yang
radang, garis gusi yang menyusut, dengan pembentukan celah atau kantong
antara gigi dan gusi, serta kehilangan gigi tiba – tiba.
4. Halitosis (bau napas)
Merupakan masalah umum rongga mulut. Hal ini diakibatkan hygiene mulut
yang buruk, pemasukan makanan tertentu, atau proses infeksi atau penyakit.
Hygiene mulut yang tepat dapat mengeliminasi bau kecuali penyebabnya
adalah kondisi sistemik seperti penyakit liver atau diabetes.
5. Keilosis
Gangguan termasuk bibir yang retak, terutama pada sudut mulut. Defisiensi
riboflavin, napas mulut dan salivasi yang berlebihan dapat menyebabkan
keilosis. Pemberian minyak atau madu pada bibir mempertahankan

10
kelembaban, dan salep anti jamur atau antibakteri memperkecil
perkembangan mikroorganisme.
6. Stomatitis
Merupakan kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi,
seperti: tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakteri, virus atau jamur;
atau penggunaan obat kemoterapi.
7. Glositis
Merupakan peradangan lidah akibat penyakit infeksi atau cidera, seperti luka
bakar atau gigitan.
8. Gingivitis
Peradangan gusi, biasanya karena perawatan hygiene mulut yang buruk atau
terjadi tanda leukemia, defisiensi vitamin, atau diabetes mellitus..

2.4 Tata Cara Menjaga Oral Hygiene pada anak.


1. Kenali dan cegah kebiasaan buruk
Kenali dan cegah kebiasaan buruk yang dapat berdampak buruk bagi
kesehatan gigi dan mulut anak-anak. Seperti minum susu dengan dot tanpa
membasuh dengan air putih. Ketika susu menempel atau menggenang di
sekitar gigi dalam waktu yang cukup lama, ini bisa membuat gigi rentan
terhadap bakteri dan asam. Susu mengandung gula yang merupakan makanan
bagi bakteri.
Jika gula susu menempel pada gigi, ini artinya memberikan makanan untuk
bakteri berkembang biak di gigi sehingga gigi menjadi berlubang. Perhatikan
juga makanan anak yang lainnya, jangan menambahkan gula pada makanan.
Untuk memberikan rasa manis, Orangtua dapat menambahkan jagung manis
pada makanannya. Bila Orangtua membeli makanan bayi yang sudah siap
dimakan, perhatikan label nutrisi pada kemasannya. Glukosa, laktosa, dan
sukrosa adalah gula yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
2. Kunjungi dokter gigi secara rutin
Ajak anak mengunjungi dokter gigi secara rutin, bahkan sejak usia 1 tahun,
sehingga anak terbiasa dan tidak takut dengan dokter gigi. Proses perawatan
gigi pada anak diperlukan kerjasama yang baik antara dokter gigi dan orang
tua. Orangtua dapat mendatangi Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak

11
(Drg., SpKGA) yang memang mendalami ilmu untuk merawat gigi anak
sesuai kondisi psikologis anak. Orangtua juga dapat memilih klinik atau
rumah sakit yang suasananya disukai anak, tidak menakutkan, dan nyaman
bagi anak. Pada kunjungan pertama biasanya hanya dilakukan pengenalan
terhadap dokter gigi, ruangan dan alat. Pada kunjungan kedua, barulah dapat
dilakukan tindakan medis pada anak sesuai diagnosa. Sebagai orang tua,
Bunda juga harus memberikan dukungan penuh terhadap anak, jangan
menampakkan sikap yang terlalu protektif, memanjakan, atau bahkan
memarahi anak. Bunda dapat membawa serta mainan kesukaan si Kecil,
misalnya boneka kesayangannya. Sehingga anak menjadi lebih semangat
untuk berkunjung ke dokter gigi. Dengan demikian diharapkan si Kecil dapat
lebih kooperatif selama menjalani perawatan oleh dokter gigi.
3. Biasakan gosok gigi dua kali sehari
Kebiasan menggosok gigi dua kali sehari, terutama sesudah sarapan pagi dan
sebelum tidur. Dampingi dan ajarkan anak menyikat gigi dengan benar dari
gusi ke gigi, selama 2 menit. Gunakan pasta gigik husus untuk anak dengan
kandungan fluoride yang sesuai serta tersedia dalam pilihan rasa yang disukai
anak.
4. Perawatan gigi dan mulut pada anak sakit dan balita
Perawatan gigi dan mulut harus dimulai ketika gigi pertama mulai masuk (
biasanya umur 6 – 7 bulan). Anak butuh pengawasan menyikat gigi sampai
mereka berusia 7 sampai 8 tahun serta gunakan pasta gigi sesuai anak dalam
jumlah sedikit karena anak – anak cenderung sering menelannya bukannya
meludahkannya. Pada anak -anak yang belum mempunyai gigi disarankan
menggunakan kain basah atau sepotong kain kasa. Usaplah dengan lembut
gusi untuk membantu membersihkan mulut.

2.5 Tujuh Langkah menyikat Gigi yang Baik dan Benar


1. Memilih sikat gigi
Pilih sikat gigi berbulu lembut yang didesain khusus untuk gigi dan mulut
anak, kemudian berikan pasta gigi yang mengandung flouride. Untuk anak di
bawah 3 tahun, American Academy of Pediatrics menyarankan pemberian

12
pasta gigi sebesar 1 butir beras. Untuk anak 3-6 tahun, berikan pasta gigi
sebesar 1 biji jagung.
2. Berkumur
Ajak anak berkumur terlebih dahulu. Sebaiknya berikan ia air matang, agar
lebih aman jika tertelan.
3. Menyikat gigi bagian depan
Mulai dengan menyikat gigi bagian depan. Pastikan gerakannya benar, yaitu
satu arah dari gusi ke gigi. Agar Si Kecil mudah mengingatnya, sebut saja
“dari merah ke putih” alias dari gusi ke gigi.
4. Menyikat gigi bagian dalam
Lanjutkan dengan menyikat gigi bagian dalam. Arahkan bulu sikat ke bawah,
dan sikat gigi dari bawah ke atas sebanyak 10 kali. Ulangi gerakan yang sama
untuk gigi atas, dengan bulu sikat menghadap ke atas.
5. Menyikat gigi bagian samping
Kini saatnya menyikat gigi sebelah kiri dan kanan. Dalam posisi mulut
terkatup, sikat memutar dengan lembut dari gigi paling belakang ke depan.
6. Menyikat geraham
Untuk menyikat permukaan gigi geraham, minta Si Kecil menggerakkan
tangannya ke depan dan belakang. Kemudian balik arah bulu sikat gigi ke
atas untuk menyikat permukaan geraham atas.
7. Berkumur kembali
Terakhir, minta Si Kecil untuk melepeh sisa pasta gigi di dalam mulut,
kemudian minta ia berkumur 2 kali dengan air matang.

13
DAFTAR HADIR
PENDIDIKAN KESEHATAN ORAL HYGIENE PADA KELUARGA
KLIEN DI RUANG BOBO II RSUD Dr. SOETOMO
SURABAYA

No. NAMA ALAMAT TTD


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.

14
LEMBAR NOTULEN

Topik : Oral Hygiene


Ruang : Ruang Bobo II RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Hari/tanggal : Rabu, 26 September 2018
Jam/Waktu : 09.00 -09.30 / 30 menit

Surabaya, 26 Setember 2018

Notulen

(……………………………)

15
PELAKSANAAN DAN KEGIATAN

1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk pelakasanaan penyuluhan kesehatan rumah
sakit (PKRS) adalah menyiapkan materi yang akan diberikan, flipchart, dan
leaflet. Persiapan dilakukan selama tiga hari sebelum pelaksanaan dan kontrak
waktu dengan pasien juga sehari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
2. Pelaksanaan

Penyuluhan kesehatan dilaksanakan di ruang Bobo II Selasa, 25 September


2018 Pukul 10.00 WIB dan selesai pukul 10.30 WIB (30 Menit). Sasaran
penyuluhan yaitu keluarga pasien di ruang Bobo II.
3. Hambatan
Hambatan dalam penyuluhan yaitu pada waktu pelaksanaan penyuluhan,
pasien sebagian masih bangun, sehingga konsenterasi peserta atau orang tua
pasien, sedikit teralihkan.
4. Dukungan
Perawat ruangan serta pembimbing klinik maupun akademik mempercayakan
sepunuhnya kepada mahasiswa bagaimana mekanisme penyuluhan kesehatan
yang sudah direncanakan sebelumnya dengan memberikan masukan-masukan
mengenai materi penyuluhan dan bagaimana cara penyampaian yang benar.

16
EVALUASI PENYULUHAN PADA KELUARGA KLIEN
DI RUANG BOBO II RSUD Dr. SOETOMO

No. Nama Sie Job Description Ya Tidak


1. Penyaji 1. Menggali pengetahuan peserta √
tentang materi yang akan
disampaikan
2. Menyampaikan materi √
3. Evaluasi pemahaman peserta √
penyuluhan
4. Menjawab pertanyaan yang √
disampaikan oleh peserta
2. Moderator 1. Memandu jalannya penyuluhan √
dan sesi tanya jawab
2. Membuka acara dan √
menyampaikan maksud serta
tujuan kegiatan penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan √
mekanisme kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil √
tentang materi yang telah
disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan √
3. Fasilitator 1. Membantu dan mengondisikan √
peserta selama penyuluhan
berlangsung
2. Meminta tanda tangan peserta √
yang hadir (absensi)
3. Membantu moderator dalam √
mengajukan pertanyaan untuk
evaluasi hasil
4. Memfasilitasi peserta untuk √

17
No. Nama Sie Job Description Ya Tidak
aktif bertanya
5. Membantu menjawab √
pertanyaan dari peserta.
4. Observer 1. Mengawasi jalannya √
penyuluhan
2. Mengevaluasi kegiatan √
penyuluhan
5. Notulen 1. Mencatat pertanyaan dan √
jawaban pada sesi diskusi
(Tanya jawab)

18
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA
PROGRAM PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Catatan Evaluasi :
……………………………………………………………………….

Surabaya, 26 September 2018

Observer

(…………………………)

19
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN

Penyampaian Materi

Sesi Tanya Jawab

20

Anda mungkin juga menyukai