Anda di halaman 1dari 3

1.

Patofisiologi demam batuk pilek dan nyeri telinga


 Patofisiologi nyeri telinga

Patofisiologi Nyeri telinga


Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan
infeksi disaluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran,
tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan
bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan
diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah.
Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan
lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengahterkumpul di belakang gendang
telinga (Aboet, 2006) .
jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu
karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga
dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas.
kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 2% desibel (bisikan
halus). namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan
pendengaran hingga 45db (kisaran pembicaraan normal) .Selain itu telinga
juga akan terasa nyeri dan yang paling berat, cairan yang terlalu banyak
tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya (husni
2006) https://www.scribd.com/document/335559077/Patofisiologi-Nyeri-
Telinga
 Patofisiologi demam batuk pilek
 Batuk dimulai dengan terkesiap awal yang menarik udara ke dalam
paru-paru. Selanjutnya, glotis terkunci menutup, meletakkan tutup di
atas trakea, atau tenggorokan. Langkah ketiga adalah kontraksi kuat
dari otot-otot kandang dada, perut, dan diafragma (lihat gambar). Pada
pernapasan normal, otot-otot ini mendorong udara lembut dari paru-
paru ke atas melalui hidung dan mulut. Tapi ketika glotis tertutup,
udara tidak bisa bergerak keluar, sehingga tekanan yang besar
menumpuk di saluran udara. Akhirnya, ayunan glotis terbuka dan
udara bergegas keluar. Dan itu cukup terburu-buru, dalam batuk kuat,
udara mengalir keluar di hampir kecepatan suara, menciptakan
menggonggong atau rejan suara yang kita sebut batuk.

Batuk dimulai dengan terkesiap yang mengisap udara ke dalam paru-


paru. Selanjutnya, epiglotis terkunci menutup atas trakea, atau
tenggorokan. Kemudian otot-otot diafragma, perut, dan dada kontrak
tegas. Tekanan membangun sampai epiglotis terbuka, melepaskan
aliran udara yang membuat suara karakteristik batuk.

 Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37,5oC yang
disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga merupakan
pertanda bahwa sel antibodi manusia ( sel darah putih ) sedang
melawan suatu virus atau bakteri.Demam merupakan gejala bukan
suatu penyakit.

Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non


infeksi.

Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,


jamur, ataupun parasit.
Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal
antara lain faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang
terlalu tinggi, penyakit autoimun, keganasan, dan pemakaian obat-
obatan.

adapun beberapa tipe demam :

Demam septik Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat
yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke
tingkat di atas normal pada pagi hari.

Demam hektik Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat
yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke
tingkat yang normal pada pagi hari

Demam remiten Pada demam ini, suhu badan dapat turun setiap hari
tetapi tidak pernah mencapai suhu normal

Demam intermiten Pada demam ini, suhu badan turun ke tingkat yang
normal selama beberapa jam dalam satu hari.

Demam Kontinyu Pada demam ini, terdapat variasi suhu sepanjang


hari yang tidak berbeda lebih dari satu derajat.

Demam Siklik Pada demam ini, kenaikan suhu badan selama beberapa
hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk
beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti
semula.

Penatalaksanaan demam bertujuan untuk merendahkan suhu tubuh


yang terlalu tinggi bukan untuk menghilangkan demam.

Penatalaksanaan demam dapat dibagi menjadi dua garis besar yaitu:


nonfarmakologi
dan farmakologi

Adapun yang termasuk dalam terapi non-farmakologi dari


penatalaksanaan
demam:

1. Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk mencegah dehidrasi


dan beristirahat yang cukup.
2. Tidak memberikan penderita pakaian panas yang berlebihan pada
saat menggigil. Kita lepaskan pakaian dan selimut yang terlalu
berlebihan. Memakai satu lapis pakaian dan satu lapis selimut sudah
dapat memberikan rasa nyaman kepada penderita.
3. Memberikan kompres hangat pada penderita. Pemberian kompres
hangat efektif terutama setelah pemberian obat. Jangan berikan
kompres dingin karena akan menyebabkan keadaan menggigil dan
meningkatkan kembali suhu inti

farmakologi : Obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi demam


(antipiretik) adalah parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen.
https://meetdoctor.com/question/batuk-pilek-demam
2. Penatalaksanaan nyeri telinga, demam batuk pilek.
penatalaksanaan
demam:

1. Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk mencegah dehidrasi dan beristirahat
yang cukup.
2. Tidak memberikan penderita pakaian panas yang berlebihan pada saat menggigil.
Kita lepaskan pakaian dan selimut yang terlalu berlebihan. Memakai satu lapis
pakaian dan satu lapis selimut sudah dapat memberikan rasa nyaman kepada
penderita.
3. Memberikan kompres hangat pada penderita. Pemberian kompres hangat efektif
terutama setelah pemberian obat. Jangan berikan kompres dingin karena akan
menyebabkan keadaan menggigil dan meningkatkan kembali suhu inti

farmakologi : Obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi demam (antipiretik) adalah


parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen.

Anda mungkin juga menyukai