Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL MENGIDENTIFIKASI

SISTEM ORGAN PADA AVES

(Ayam-Gallus sp )

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasikan dan mengetahui
alat-alat tubuh (Organ dalam) pada Aves.

II. Dasar Teori

Aves adalah hewan yang laping dikenal orang, karena dapat dilihat di mana-
mana, aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup tu
buh. Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur suhu dan terbang. Dengan kemamp
uan terbang itu Aves memiliki semua habitat. Warna dan suara beberapa Aves m
erupakan daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak diantaranya mempunyai a
rti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein
. Beberapa di antaranya diternakkan. Kata Aves berasal dari kata Latin dipakai seb
agai nama kelas, sedangkan Ornis dari kata Yunani dipakai dalam “Ormithology”
berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.

(Jasin, 1992).

Penemuan Archeopteryx dalam batuan zaman jura memberikan salah satu c


ontoh yang terbaik dari “mata rantai yang hilang”. Hewan ini mempunyai bulu, da
n dengan demikian dapat disebutkan burung. Tetapi hubungannya Reptilia jelas.
Sayap yang agak rudimeter mempunyai cakar, dalam mulut terdapat gigi, dan me
mpunyai ekor yang panjang. Ciri-ciri Reptilia tidak ditemui lagi pada burung-
burung yang masih hidup.

(Kimball, 1983).

Kelas Aves (burung) berevolusi selama radiasi Reptilia yang sangat hebat pa
da zaman Mesozoikum. Telur amniotik dan sisik pada kaki hanyalah dua antara se
mua ciri khas Reptilia yang ditemukan pada burung. Akan tetapi burung modern
tampak sangat berbeda dari Reptilia modern karena memiliki bulu dan perkakas t
erbang lainnya yang khas.
(Campbell, 2003).

Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara untuk pen
erbangan yang efisien. Yang paling utama diantara semua ini tentu saja adalah sa
yap. Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung terbang jarak jauh unt
uk mencari makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap itu dahulu ti
mbul sebagai adaptasi yang membantu mereka meloloskan diri dari pemangsa.

(Kimball, 1983).

Bulu adalah salah satu adaptasi vertebrata yang paling luar biasanya karena
sangat ringan dan kuat. Bulu terbuat dari keratin, protein juga menyusun rambut
dan kuku juga sisik pada Reptilia. Pertama kali bulu kemungkinan berfungsi seba
gai penyekat selama evolusi hewan endoterm, setelah itu baru dimanfaatkan seb
agai peralatan terbang. Selain penyokong dan pembentuk sayap, bulu juga dapat
dimanipulasi untuk mengontrol pergerakan udara disekitar sayap.

(Campbell, 2003).

Burung yang hidup di tanah umumnya bersifat omnivora. Umumnya terdap


at seksual dimorfisma dan induk betina berkamuflase untuk mengerami telur. Ind
uk jantan peranannya sedikit sekali dalam pengeraman telur dan mengasuh anak
anaknya. Kondisi ini menyebabkan pada umumnya hewan jantan bersifat poligam
i. Semua unggas mempunyai bulu yang menutupi seluruh tubuh dan mempunyai
perbedaan pada setiap spesies.

(Jasin, 1992).

Organ-organ utama pada hewan vetebrata adalah:

1. Sistem Peenapasan
Sistem pernapasan pada aves terdiri dari hidung, larink, trachea, bronchus,
broncheolus dan paru-paru. Bagian utama dari organ pernafasan adalah
paru-paru. Bentuk paru-paru seperti spons. Paru-paru pada ayam jantan dan
betina berwarna merah. Paru-paru dibatasi oleh tulang rusuk. Paru-paru
merupakan organ vital dalam sistem pernapasan aves, karena paru-paru
merupakan pengatur sirkulasi udara dalam tubuh aves.
(Soegiarsih, 1990).
2. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada aves, terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Sistem pencernaan pada aves di mulai dari paruh yang
merupakan modifikasi gigi kemudian makanan akan masuk faring menuju
esofagus yang memiliki pelebaran yang disebut tembolok, yaitu tempat
penyimpanan makanan sementara dan kemudian akan masuk ke dalam
lambung dengan gaya peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik
secara mekanik maupun kimiawi, kimiawi dengan bantuan dari enzim
pencernaan. Pada ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya
berdinding tebal. Pada aves pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir
yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan
dan disebut sebagai ” hen’s teeth”. Makanan kemudian akan masuk ke dalam
usus halus untuk di serap sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses
penyerapan air dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini
akan di buang melalui kloaka, saluran pembuangan pada aves. Kelenjar
pencernaan, terdiri dari hepar, vesica felea (ditemukan pada ayam, sedangkan
pada burung merpati tidak ditemukan), pankreas.
(Sarengat, 1982).
3. Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah)
Sistem peredaran darah pada aves, merupakan peredaran darah ganda
tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari
pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada
bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya
akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan
yang kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu
darah yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke
atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang
kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme
dan kebutuhan sel lainnya.
(Radiopoetro, 1996).
4. Sistem Saraf
Sistem saraf pada aves, susunan saraf pada aves serupa dengan susunan
saraf pada manusia dan hewan menyusui. Segala kegiatan saraf di atur oleh
susunan saraf pusat. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
belakang.Otak pada aves juga terdiri atas empat bagian ,otak besar,otak
tengah,otak kecil dan sum-sum lanjutan. Selain otak kecil maka otak besar
pada aves juga bisa tumbuh dengan baik.Otak besar aves berbeda dengan
otak besar pada manusia. Permukaan otak besar pada aves tidak berlipat-
lipat,sehingga jumlah neuron pada aves berkembang dengan membentuk
dua gelembung.Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi
penglihatanya.Otak kecil pada aves mempunyai lipatan-lipatan yang
memperluas permukaan sehingga dapat menampung sejumlah neuron yang
cukup banyak.Perkembangan Otak kecil ini berguna bagi pengaturan
keseimbangan burung di waktu terbang.
(Jasin, 1992).
5. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada aves, pada hewan jantan terdapat sepasang testis
yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan
suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri.
Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa deferen sejajar dengan ureter
yang berasal dari ren. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang
dextrum mengalami atrophis (mengecil dan tidak aktif) dari ovari menjulur
oviduk panjang berkelok-kelok. Pada aves betina hanya ada satu ovarium, yaitu
ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang
disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang
dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada aves jantan terdapat sepasang testis yang
berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. Fertilisasi akan berlangsung
di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang
telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka
di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi
cangkang berupa zat kapur.

(Jasin, 1992).
III. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Baki Bedah
b. Cutter
c. Kamera Handphone
d. Masker
e. Sarung tangan bedah
f. Setting set
g. Toples
h. Tissue
2. Bahan
a. Alkohol
b. Ayam (Gallus sp)

IV. Cara Kerja


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
V. Hasil Pengamatan
Isinya Foto dokumentasi pembedahan pada ayam
VI. Pembahasan
Adapun morfologi pada ayam(Gallus gallus) yaitu tubuh dibedakan
atas caput (kepala), cervix(leher) yang biasanya panjang,truncus (badan)
dan tail (ekor). Sepasang extrimitas anteriormerupakan ala (sayap) yang terlipat
seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Seluruh tubuh aves ditutupi oleh
bulu yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh. Secara embriologis
bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi
epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk
folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar
dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang
epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu
mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah
sebagai pembawa zat-zat makanan.Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak
dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang
secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan
sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya
mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya
sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput
epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus
yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral
kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung
pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan.
Tulang kuadrat terdiri dari tengkorak mempunyai dua permukaan antikular
dorsal. Semua tulang pelipis bersatu, ada sebuahpigostil. Sternum mempunyai
empat buah takik (celah) posterior. Ototpektoralis mayor dimulai pada ruas
tulang sternum, dan menarik tulang humerus ke bawah, sebaliknya
oototpektoralis minor menarik sayap ke atas.

Adapun klasifikasi dari Gallus gallus adalah sebagai berikut

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes

Family : Phasianidae

Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus

(Hala,2007)
VII. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan

2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai