Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat

terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait

dalam konotasi dipengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek

demografi/ kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi

masyarakat termasuk tingkat pendidikan serta keadaan dan

perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009

tentang Kesehatan, disebutkan pembangunan kesehatan bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia

yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Ketersediaan akan informasi kesehatan yang valid dan akurat

sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan dan pencapaian

tujuan pembangunan kesehatan melalui sistem informasi dan melalui

lintas sektoral. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dewasa ini

perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung

pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan

penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang efektif dan efisien dalam

upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu bentuk pengembangan sistem informasi di bidang

kesehatan adalah menampilkan hasil pembangunan di bidang kesehatan,

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 1


yang diwujudkan dalam penyajian data keberhasilan pencapaian

program-program kesehatan.

Keberhasilan Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan di

Kabupaten Demak tidak terlepas dari keberhasilan program yang dicapai

oleh Puskesmas sebagai pelaksana operasional kegiatan di tingkat

Kecamatan yang mempunyai peran dan tanggung jawab langsung

pelayanan di masyarakat sebagai fasilitas pelayanan kesehatan pertama (

Primary Health Care ) yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya

kesehatan perorangan ( private goods ) dan upaya kesehatan

masyarakat ( public goods ) di wilayah kerjanya.

Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan sangat penting dan strategis

oleh karena memiliki karakteristik sebagaimana berikut :

1. Sebagai laporan, Laporan Kinerja Puskesmas adalah suatu media

yang berisi data dan informasi tentang kinerja instansi pemerintah

2. Sebagai laporan akuntabilitas, Laporan Kinerja Puskesmas

merupakan wujud tertulis pertanggung-jawaban suatu organisasi

instansi kepada pemberi delegasi wewenang dan mandat.

3. Laporan Kinerja Puskesmas berisi tentang kinerja instansi, yaitu

gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/

kebijakan strategis dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

organisasi instansi pemerintah.

4. Laporan Kinerja Puskesmas merupakan salah satu fase penting dalam

siklus manajemen di instansi pemerintah. Dalam manajemen modern

pelaporan merupakan unsur terakhir dari manajemen yang dijadikan

alat untuk evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan bahan

perencanaan kegiatan berikutnya guna perbaikan dalam pencapaian

tujuan.

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 2


5. Laporan Kinerja Puskesmas juga berfungsi sebagai media utama

dalam pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut, maka dipertimbangkan

area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu

dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi

dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah,

kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas adalah garda depan dan menjadi ujung tombak

terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar

dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Maka dari itu Mutu

pelayanan secara kinerja harus terukur dan terkontrol. Untuk mengetahui

tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara

optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan

kesehatan

b. Tujuan Khusus

1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan

mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun

kegiatan.

2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun

berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.

3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan

masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan

dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 3


2. Manfaat

a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan

dibandingkan dengan target yang harus dicapai.

b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,

mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah

kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan

pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)

c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat

menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan

segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.

d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan

mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi

pembinaan puskesmas.

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 4


BAB II

PENILIAIAN KINERJA PUSKESMAS GUNTUR II

A. CAPAIAN KINERJA PUSKESMAS

UPAYA/P Target Target


Indikator Kinerja 1 Th
No ROGRA Satuan Capaia Realisa
Program Maret
M n si
UPAYA KESEHATAN
A
PERORANGAN
1 Cakupan pelayanan % 100 100 100 100
kesehatan dasar
masyarakat miskin
2 Cakupan pelayanan % 100 100 100 100
kesehatan rujukan
pasien masy. Miskin
3 Persentase % 100 100 95 95
ketersediaan obat
sesuai dengan
kebutuhan
4 Cakupan pelayanan % 100 100 100 100
kegawatdaruratan
5 Cakupan Rawat jalan % 15 < 3,75 0,2 1,33
Pelayanan kesehatan % 100 100 100 100
6
penderita Hipertensi
7 Pelayanan kesehatan % 100 100 100 100
penderita Diabetes
Melitus
8 Pelayanan Kesehatan % 100 100 100 100
orang dengan
gangguan jiwa berat
B UPAYA KESEHATAN PERORANGAN KESEHATAN MASYARAKAT

1 PROMOSI KESEHATAN
a Persentase rumah % 71 17,8 24,5 137,6
tangga berperilaku 4
hidup bersih dan sehat
(PHBS).
b Cakupan penjaringan % 100 0
kesehatan siswa SD
dan setingkat
c Cakupan Desa % 100 100 100 100
/Kelurahan Siaga Aktif
2 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
a Prevalensi balita gizi % <8 <2 13,4 4,7
kurang
b Prevalensi balita % < 92 < 2,3 10 23
dengan berat badan
rendah /kekurangan
gizi

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 5


c Cakupan Balita Gizi % 100 100 100 100
Buruk mendapat
perawatan
d Persentase Balita % 88 88 76 86,36
ditimbang berat
badannya (D/S)
e Persentase Bayi 0-6 % 58 14,5 51 351
bulan mendapat ASI
Eksklusif
f Cakupan pemberian % 100 100 100 100
makanan endamping
ASI pada anak usia 6 -
24 bulan keluarga
Miskin
g Cakupan Rumah % 87 21 34 161
Tangga engkonsumsi
garam beryodium
h Persentase Balita usia % 100 100 100 100
6-59 bulan mendapat
kapsul vitamin A
i Persentase Ibu hamil % 98,5 24,6 25 102
mendapat 90 tablet
besi
j Persentase ibu hamil % < 8,2 < 2,04 3 64
mengalami KEK
k Persentase Ibu hamil % < 8,4 < 2,1 4 68
yang anemia
l Persentase kecamatan % 100 1 100 100
bebas rawan gizi
3
a Cakupan Rumah Sehat % 87 87 70,25 80,74
b Angka Bebas jentik % 95 95 65 68,42
aedes
c Cakupan Kualitas Air % 85 85 72,73 85,54
minum yang memenuhi
syarat kesehatan
d Persentase tempat % 87 87 63 72,41
umum yang memenuhi
syarat kesehatan
4
a Cakupan % 100 100 100 100
Desa/kelurahan
Universal Child
Immunization
b CakupanDesa/Kelurah % 100 100
an mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
c Angka kejadian % 70 17,5
tuberkulosis (insiden
Semua kasus / 100.000
penduduk / tahun)
d Angka kematian % 0,2 0,2
tuberkulosis (per

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 6


100.000 penduduk)
e Proporsi jumlah kasus % 70 17,5 100 100
Tuberkulosis yang
terdeteksi dalam
program DOTS
f Proporsi kasus % 100 100 100 100
Tuberkulosis yang
berhasil diobati dalam
program DOTS
(Sucses rate)
g Prevalensi HIV/AIDS % 0,01 0,01
(persen) dari total
Populasi usia 15-49
tahun
h Proporsi penduduk usia % 85 21,25
15-24 tahun yang
memiliki pengetahuan
komprehensif tentang
HIV dan AIDS
i Proporsi penduduk yg % 100 100
terinfeksi HIV lanjut
yang memiliki akses
pada obat ntiretroviral
j Angka kejadian malaria % 0,01 0,01
Per 100.000 penduduk
k Angka kesakitan (IR) % < 49 < 49 3 100
Demam Berdarah
Dengue Per 100.000
penduduk
l Persentase Kematian % <1 <1
DBD (CFR)
m Angka kejadian diare % 21,4 5,35 3,5 134
Per 1000 penduduk
n Persentase kasus % 100 100
filariasis yang ditangani
o Penemuan Acute kasus <1 <1
Flaccid Paralysis (AFP)
p Persentase kasus % 100 100
leptospirosis ditangani
q Jumlah penemuan kasus 2 2
kasus kusta baru
r Jumlah kasus kasus 0 0
keracunan makanan
5
Cakupan pelayanan % 100 25 25,77 103
a
kesehatan anak balita
Cakupan pertolongan % 100 25 29,9 119,6
persalinan oleh tenaga
b kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan(FKTP)
Cakupan kunjungan % 100 25 26,51 106
c
bayi
Cakupan kunjungan Ibu % 100 25 26,51 106
d
hamil K4
Cakupan pelayanan % 100 25 29,9 119
e
nifas

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 7


Cakupan neonatus % 100 100 100 100
f dengan komplikasi
yang ditangani
Cakupan komplikasi % 100 100 100 100
g kebidanan yang
ditangani
Persentase BBLR yang % 100 100 100 100
ditangani sesuai
h
dengan standar oleh
tenaga kesehatan
6 PROGRAM KESEHATAN LANSIA
Cakupan % 100 25 100 400
Pemeriksaaan Pra
Usila dan Usila
7 UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
Pelayanan kesehatan 100 100
pada usia pendidikan %
dasar

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 8


BAB III

ANALISIS DATA

A. Identifikasi Masalah

Hasil Cakupan Kegiatan Program yang dilaksanakan di Puskesmas


merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk memberi gambaran hasil
kinerja Puskesmas yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil cakupan
program Puskesmas Guntur II :
1. UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
Tabel 3.1 Tabel Hasil Capaian Kinerja UKP
Hasil Tingkat
No Komponen Kegiatan Ket
Cakupan kinerja
Cakupan pelayanan
1. kesehatan dasar masyarakat 100 Baik
miskin
Cakupan pelayanan
2. kesehatan rujukan pasien 100 Baik
masy. Miskin
Persentase ketersediaan obat Kurang
3. 95
sesuai dengan kebutuhan Baik
Cakupan pelayanan
4. 100 Baik
kegawatdaruratan
Kurang
5. Cakupan Rawat jalan 1,33
Baik
Pelayanan kesehatan
6. 100 Baik
penderita Hipertensi
Pelayanan kesehatan
7. 100 Baik
penderita Diabetes Melitus
Pelayanan Kesehatan orang
8. 100 Baik
dengan gangguan jiwa berat

Berdasarkan table 3.1 diatas diketahui bahwa tingkat kinerja yang baik
sejumlah 6 indikator yaitu Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
miskin, , Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi, Pelayanan kesehatan
penderita Diabetes Melitus, Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa
berat.Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masy. Miskin, dan Cakupan
pelayanan kegawatdaruratan, sedangkan tingkat kinerja yang kurang baik yaitu
Persentase ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan, Cakupan Rawat jalan
hal ini dikarenakan :
1) Cakupan Rawat jalan
 Cakupan kunjungan baru masih rendah
 Masyarakat mengeluh antrian lama
 Petugas kurang ramah
2) kebutuhan obat masih induk dengan Dinas Kesehatan sehingga ketersediaan
obat tidak selalu sesuai dengan kebutuhan.

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 9


Untuk capaian hasil kinerja dapat dilihat pada jarring laba-laba di bawah
ini:

Gambar 3.1 Grafik Hasil Capaian Kinerja UKP

2. UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat)


a. Promosi Kesehatan
Tabel 3.2 Tabel Hasil Capaian Kinerja Promosi Kesehatan
Hasil Tingkat
No Komponen Kegiatan Ket
Cakupan kinerja
Persentase rumah tangga
Sangat
1. berperilaku hidup bersih dan 137,64
sehat (PHBS). Baik
Cakupan penjaringan
2. kesehatan siswa SD dan
setingkat
Cakupan Desa /Kelurahan 100
3. Siaga Aktif Baik

Berdasarkan table 3.2 diatas diketahui bahwa tingkat kinerja yang


baik yaitu Cakupan Desa /Kelurahan Siaga Aktif dan tingkat kinerja sangat
baik yaitu Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
Untuk capaian hasil kinerja dapat dilihat pada jarring laba-laba di
bawah ini:

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 10


Gambar 3.2 Grafik Hasil Capaian Kinerja Promosi Kesehatan
Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa indicator yang belum
memenuhi target yaitu cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat hal ini dikarenakan kegiatan penjaringan dilakukan pada bulan
agustus pada saat tahun ajaran baru (penerimaan siswa baru) untuk
mendeteksi kesehatan siswa SD dan setingkat.
b. Perbaikan Gizi Masyarakat
Tabel 3.3 Tabel Hasil Capaian Kinerja Perbaikan Gizi Masyarakat
Hasil Tingkat
No Komponen Kegiatan Ket
Cakupan kinerja
Kurang
1. Prevalensi balita gizi kurang 4,7
Baik
Prevalensi balita dengan
Kurang
2. berat badan rendah 23
/kekurangan gizi Baik
Cakupan Balita Gizi Buruk
3. mendapat perawatan
100 Baik
Persentase Balita ditimbang Kurang
4. 86,36
berat badannya (D/S) Baik
Persentase Bayi 0-6 bulan Sangat
5. 351
mendapat ASI Eksklusif Baik
Cakupan pemberian makanan
endamping ASI pada anak
6. 100 Baik
usia 6 - 24 bulan keluarga
Miskin
Cakupan Rumah Tangga
Sangat
7. engkonsumsi garam 161
beryodium Baik
Persentase Balita usia 6-59
8. bulan mendapat kapsul 100 Baik
vitamin A
Persentase Ibu hamil Sangat
9. 102
mendapat 90 tablet besi Baik
Persentase ibu hamil Kurang
10. 64
mengalami KEK Baik
Persentase Ibu hamil yang Kurang
11. 68
anemia Baik

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 11


Persentase kecamatan bebas
12. rawan gizi 100 Baik

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa indicator yang tingkat


kinerja kurang baik yaitu prevalensi balita kurang, prevalensi balita
dengan berat badan rendah/ kekurangan gizi, persentase ibu hamil KEK,
persentase ibu hamil yang anemia.
Banyaknya permasalahan gizi masyarakat dapat disebabkan oleh
beberapa factor, antara lain:
1) Tingkat Pengetahuan ibu tentang gizi masih kurang
2) Kurangnya pemberian menu seimbang bagi balita
3) Kurangnya asupan gizi bagi ibu hamil
4) Ibu hamil tidak teratur mengkonsumsi obat tambah darah

Untuk capaian hasil kinerja dapat dilihat pada jarring laba-laba di


bawah ini:

Gambar 3.3 Grafik Hasil Capaian Kinerja Perbaikan Gizi Masyarakat

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 12


c. Kesehatan Lingkungan
Tabel 3.4 Tabel Hasil Capaian Kinerja Kesehatan Lingkungan
Hasil Tingkat
No Komponen Kegiatan Ket
Cakupan kinerja
Kurang
1. Cakupan Rumah Sehat 80,74
Baik
Kurang
2. Angka Bebas jentik aedes 68,42
Baik
Cakupan Kualitas Air minum Kurang
3. yang memenuhi syarat 85,54 Baik
kesehatan
Persentase tempat umum Kurang
4. yang memenuhi syarat 72,41 Baik
kesehatan

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa indicator yang tingkat


kinerjanya kurang yaitu Cakupan rumah sehat, Cakupan Kualitas air yang
memenuhi syarat dan angka bebas jentik.
1) Cakupan rumah sehat masih rendah dikarenakan masih banyak
rumah yang sarana sanitasinya belum memenuhi syarat kesehatan,
perilaku penghuni rumah dalam membuang sampah, membuka
jendela juga belum memenuhi syarat.
2) Cakupan kualitas air yang memenuhi syarat masih kurang karena
tidak semua Depot air minum mau memeriksakan kualitas airnya
secara rutin.
3) Cakupan angka bebas jentik juga masih rendah karena masih banyak
ditemukan jentik di rumah/ bangunan

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 13


Untuk capaian hasil kinerja dapat dilihat pada jarring laba-laba di
bawah ini:

Gambar 3.4 Grafik Hasil Capaian Kinerja Kesehatan Lingkungan

d. P2P
Tabel 3.5 Tabel Hasil Capaian Kinerja P2P
Hasil Tingkat
No Komponen Kegiatan Ket
Cakupan kinerja
Cakupan Desa/kelurahan
1. Universal Child Immunization
100 Baik
CakupanDesa/Kelurahan
mengalami KLB yang
2. dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Angka kejadian tuberkulosis
3. (insiden Semua kasus /
100.000 penduduk / tahun)
Angka kematian tuberkulosis
4. (per 100.000 penduduk)
Proporsi jumlah kasus
5. Tuberkulosis yang terdeteksi 100 Baik
dalam program DOTS
Proporsi kasus Tuberkulosis
6. yang berhasil diobati dalam 100 Baik
program DOTS (Sucses rate)
Prevalensi HIV/AIDS (persen)
7. dari total Populasi usia 15-49
tahun
Proporsi penduduk usia 15-24
tahun yang memiliki
8. pengetahuan komprehensif
tentang HIV dan AIDS
9. Proporsi penduduk yg
terinfeksi HIV lanjut yang
memiliki akses pada obat

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 14


ntiretroviral
Angka kejadian malaria Per
10. 100.000 penduduk
Angka kesakitan (IR) Demam
11. Berdarah Dengue Per 100 Baik
100.000 penduduk
Persentase Kematian DBD
12. (CFR)
Angka kejadian diare Per Sangat
13. 1000 penduduk
134
Baik
Persentase kasus filariasis
14. yang ditangani
Penemuan Acute Flaccid
15. Paralysis (AFP)
Persentase kasus
16. leptospirosis ditangani
Jumlah penemuan kasus
17. kusta baru

Jumlah kasus keracunan


18. makanan

Berdasarkan table diatas diketahui indicator P2P tingkat kinerjanya


sudah baik.
Untuk capaian hasil kinerja dapat dilihat pada jarring laba-laba di
bawah ini:

Gambar 3.5 Grafik Hasil Capaian Kinerja P2P

e. KIA
Tabel 3.6 Tabel Hasil Capaian Kinerja KIA, lansia dan UKS
No Komponen Kegiatan Hasil Tingkat Ket

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 15


Cakupan kinerja
Cakupan pelayanan Sangat
1. kesehatan anak balita
103
Baik
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga Sangat
2. kesehatan yang memiliki
119,6
Baik
kompetensi kebidanan(FKTP)
Sangat
3. Cakupan kunjungan bayi 106
Baik
Cakupan kunjungan Ibu hamil Sangat
4. K4
106
Baik
Sangat
5. Cakupan pelayanan nifas 119
Baik
Cakupan neonatus dengan
6. komplikasi yang ditangani
100 Baik
Cakupan komplikasi
7. 100 Baik
kebidanan yang ditangani
Persentase BBLR yang
ditangani sesuai dengan
8. standar oleh tenaga
100 Baik
kesehatan
Cakupan Pemeriksaaan
9. 100 Baik
Pra Usila dan Usila
Pelayanan kesehatan pada
10. 100 Baik
usia pendidikan dasar

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa semua indicator KIA dan


Kesehatan Lansia sudah memenuhi target.

Untuk capaian hasil kinerja dapat dilihat pada jaring laba-laba di


bawah ini:

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 16


Gambar 3.6 Grafik Hasil Capaian Kinerja P2P

B. Prioritas Masalah
Berdasarkan data diatas diketahui permsalahan-permasalahan kesehatan di
Puskesmas Guntur 2 yaitu:

No Masalah U S G Total Ranking


1.
Cakupan Rawat jalan 3 4 2 9 III
5.
prevalensi balita kurang 3 3 1 7 V
6. prevalensi balita dengan
berat badan rendah/ 3 3 2 8 IV
kekurangan gizi
7. Persentase Balita
ditimbang berat 1 1 1 3 IX
badannya (D/S)
8. persentase ibu hamil
3 3 4 10 II
KEK
9. persentase ibu hamil
yang anemia.
4 4 4 12 I
10.
Cakupan rumah sehat 2 2 2 6 VII
11. Cakupan Kualitas air
yang memenuhi syarat
2 2 2 6 VIII
12.
angka bebas jentik 3 2 2 7 VI

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 17


MANUSIA METODE

Ibu hamil tidak Tidak semua ibu hamil


mengkonsumsi gizi mengkonsumsi tablet Alur Capeng tidak
seimbang tambah darah sesuai SOP

Kurangnya
sosialisasi pada
Calon Pengantin

Pengetahuan Ibu Hamil Ibu hamil


Anemiadi
Trisemester I

Adat pantangan
Kurangnya media makanan bagi ibu
promosi hamil

SARANA Dana Lingkungan

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 18


C. Cara Pemecahan Masalah

No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan


Masalah Masalah Masalah terpilih
1. Ibu hamil Kurangnya  Sosialisasi pada  Sosialisasi
anemia Sosialisasi pada Capeng pada Capeng
Capeng  Kerjasama
dengan pihak
KUA untuk
pembinaan Calon
Pengantin

Alur Capeng tidak  Sosialisasi Alur  Sosialisasi


sesuai SOP kepada karyawan Alur kepada
agar pemeriksaan karyawan
Capeng sesuai agar
SOP (capeng pemeriksaan
dilakukan Capeng
konseling sesuai SOP
sebelum (capeng
menerima surat dilakukan
capeng) konseling
sebelum
menerima
surat
capeng)
Tidak semua ibu  Menyarankan Menyarankan
hamil kepada ibu hamil kepada ibu
mengkonsumsi untuk mengganti hamil untuk
tablet tambah tablet Fe dengan mengganti tablet
darah konsumsi Fe dengan
makanan yang konsumsi
tinggi Fe (hati, makanan yang
sayuran hijau) tinggi Fe (hati,
sayuran hijau)

Ibu hamil tidak  Memberikan  memberikan


mengkonsumsi gizi penjelasan penjelasan
seimbang kepada ibu hamil kepada ibu
tentang resiko hamil tentang
yang terjadi jika resiko yang
kekurangan gizi terjadi jika
seimbang kekurangan
 Memberikan gizi
contoh menu bagi seimbang
ibu hamil  Memberikan
contoh menu
bagi ibu
hamil

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 19


Kurangnya media Membagi leaflet dan Membagi leaflet
promosi kartu penagwasan dan kartu
minum Fe pada penagwasan
remaja minum Fe pada
remaja
Adat pantangan Sosialisasi tentang Sosialisasi
makanan bagi ibu gizi melalui kelas ibu tentang gizi
hamil hamil melalui kelas ibu
hamil

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 20


BAB III
RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil pemecahan masalah diperoleh rencana tindak lanjut sebagai berikut :
No Masalah Kegiatan tujuan sasaran Waktu Penanggung Indikator capaian Dana
pelaksanaan jawab
1. Kurangnya Sosialisasipada Menambah Calon Setiap hari Promosi Pelaksanaan -
Sosialisasi pada Capeng pengetahuan Pengantin Kesehatan konseling Capeng
Capeng capeng terlaksananya
tentang sesuai jadwal
kesehatan
2. Alur Capeng tidak Alur Capeng tidak Sosialisasi Karyawan 9 April 2019 Tim Mutu  Karyawan -
sesuai SOP sesuai SOP Alur kepada sudah paham
karyawan tentang alur.
agar  Pelayanan
pemeriksaan Capeng
Capeng sesuai alur
sesuai SOP
(capeng
dilakukan
konseling
sebelum
menerima
surat capeng)
3. Tidak semua ibu Konseling kepada Untuk  Kelas ibu  Kelas ibu Bidan  Pelaksanaan BOK
hamil mengkonsumsi ibu hamil untuk memberikan hamil hamil : Koordinator konseling
tablet tambah darah mengganti tablet informasi  Pelayanan Sesuai sesuai dengan
Fe dengan kepada ibu KIA jadwal sasaran
konsumsi hamil tentang kelas ibu

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 21


makanan yang pentingnya hamil
tinggi Fe (hati, Zat esi bagi  Pelayanan
sayuran hijau) ibu hamil KIA :
setiap hari
4. Ibu hamil tidak  memberikan Untuk  Kelas ibu  Kelas ibu Bidan  Pelaksanaan BOK
mengkonsumsi gizi penjelasan memberikan hamil hamil : Koordinator konseling
seimbang kepada informasi
ibu  Pelayanan Sesuai sesuai dengan
hamil tentang kepada ibu KIA jadwal sasaran
resiko yanghamil tentang kelas ibu
terjadi resiko yang
jika hamil
kekurangan terjadi jika  Pelayanan
gizi seimbang kekurangan KIA :
gizi seimbang setiap hari
5.  Memberikan Menambah  Kelas ibu  Kelas ibu Bidan  Pelaksanaan BOK
contoh menu pengetahuan hamil hamil : Koordinator konseling
bagi ibu hamil ibu hamil  Pelayanan Sesuai sesuai dengan
tentang menu KIA jadwal sasaran
seimbang kelas ibu
hamil
 Pelayanan
KIA :
setiap hari
6. Kurangnya media Membagi leaflet Menambah Sekolah, Bulan April Promotor  Leaflet -
promosi pengetahuan capeng, kelas Kesehatan, terbagikan
tentang ibu hamil, Promkes pada sasaran
anemia pengunjung
puskesmas
7. Adat pantangan Sosialisasi tentang Untuk  Kelas ibu  Kelas ibu Bidan  Pelaksanaan BOK
makanan bagi ibu gizi melalui kelas memberikan hamil hamil : Koordinator konseling
hamil ibu hamil informasi  Pelayanan Sesuai sesuai dengan
kepada ibu KIA jadwal sasaran
Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 22
hamil tentang kelas ibu
pentingnya hamil
Zat esi bagi  Pelayanan
ibu hamil KIA :
setiap hari

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 23


BAB VI

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 24


PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rencana Tindak Lanjut yang disusun adalah Rencana Tindak Lanjut untuk
kegiatan bulan berikutnya. Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya
berasal dari APBD dan JKN dan BOK.

B. SARAN
1. Untuk mencapai penialain kinerja puskesmas yang baik, harus selalu
dilaksanakan manajemn perbaikan dan peningkatan yang terus menerus oleh
menejemen Puskesmas
2. Melaksanakan perbaikan pada system pelaporan sehingga tidak terjadi
keterlambatan pelaporan SP3
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap bulan untuk memantau hasil
kegiatan berdasarkan indicator kinerja yang telah ditetapkan
4. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil monev untuk mencapai target kinerja
apabila target kinerja belum tercapai.

Mengetahui Tim Pelaksana Monitoring


Kepala Puskesmas Guntur II
1. PJ ADMEN
Edhy Cahtjono E

Arief Setiawan, SKM, MM 2. PJ UKP


NIP. 19710902 199403 1 001 Dr Sri Elly Wahyuni

3. PJ UKM
Muji Saadah, S.SiT,M.Kes

4. PJ MUTU
Fika Hariyanti, SKM

Laporan Kinerja Puskesmas Guntur II Page 25

Anda mungkin juga menyukai