Anda di halaman 1dari 7

Menyerah

maaf, aku harus menyerah


telah lama kucoba untuk bertahan namun aku semakin terluka

maaf, aku harus menyerah


kuat inginku untuk bertahan namun hati tak bisa lagi menerima

maaf, aku harus menyerah


luka ini sudah terlalu dalam hingga membuat hatiku pecah bergelimang darah

maaf, aku harus menyerah


menghentikan langkah menutup semua lembar kisah mimpi indah sepasang anak manusia
yang bercerita tentang cinta

maaf, aku menyerah….

***

Doaku Untukmu

Selalu tersebut namamu,


Diantara 7 titik kerendahan diri,
Diatas lembar permadani,
Berangkat semoga sampai langit untuk kembali turun kebumi sebagai karunia.

***

Sepi

Tersebab,
Tak mungkin bisa bersama,
Maka aku selalu menuliskan syair hati,
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku,
Lantas kau dan aku menjadi kita…

REPORT THIS AD

Hanya bisa memanggil ingatan untuk mengusir kesunyian,


Tapi ia datang tak pernah sendirian,
Selalu beserta kerinduan.

Terbayang suatu hari tangan kita terkait,


Terlelap bersama dibawah saku langit.

Sepi ini slalu menghantarkanku padamu


***

baca juga:

puisi cinta romantis yang paling manis

Ini Tentangmu

Katamu kau tak pandai berkata-kata,


namun kata-katamu mampu membuatku terbata-bata…

Bagimu kau tak terlalu suka mengungkap rasa,


namun yang kau isyaratkan membuatku tak mungkin lupa…

Menurutmu apa yang kau perbuat bukanlah apa-apa,


namun tanpa kau sadari,
bagiku kau begitu istimewa…

Demikian tentangmu,
dan sungguh! aku bukan sedang memujimu…

***

Jejak Dalam Udara

Dan lihatlah,

Sekumpulan burung-burung melintas dikotaku


Dilangit senja yang perlahan pekat
ditelan malam Beriringan

REPORT THIS AD

mereka terbang pergi dan berlalu


Sedang aku, Menyesap rindu dijejak-jejak yang semakin hilang

Kuingin kau mencintai aku seperti udara,


Meski kasat tapi kau hirup selamanya…

***

Rasa

Lantas, biarlah sementara begini


Tepatnya kan kubiarkan seperti ini
Mungkin hati ini perlu waktu tuk menghapusnya
Karena sesungguhnya aku telah terbiasa oleh keberadaanmu
Dan sesungguhnya ada rindu yang mulai tertata Karenamupun,
kini aku benar-benar tak sanggup mengelabui rasa

***

Isyarat Yang Entah

Pada undakan anak tangga kelima


Seorang perindu duduk menatap awan senja
Ia tabah menunggu isyarat yang entah

Tapi kau salah puan…

Jika menganggapku setabah itu


Justru karena tak sanggup menahan rindu
Aku senantiasa mencurahkannya pada aksaraku
Dan sementara di keningnya
Waktu terus melukis kerut perlahan…

***

Aku dan Hujan

Jalan itu menghitam,


basah oleh hujan.

REPORT THIS AD

Namun aku, muram, Kering oleh kerinduan.

Gerimis ini menghapus jejak apapun,


Namun kasihmu tak hilang dalam hitungan tahun.

***

Lebih dari hancur

Seperti pisau tajam yang menusuk hati


tak pernah bisa dilepas lagi
menusuk sampai nurani
tempat aku bingkai indah namamu

Aku hanyalah serpihan puing yang rapuh


ingin aku ceritakan kehancuran ini
tapi, kau seolah tak peduli
tak mampu kusatukan lagi kepingan hati
***

Puisi Pendek Tantang Kehidupan

Televisi

Sejak tabung sinar katoda


sihir telah bersentuhan dengan dunia
sinarnya merusakmu, tentu saja
turut mengubah perilakumu

REPORT THIS AD

Kini kau menyentuhnya


menggesernya ke kanan dan kiri
seolah kalian berinteraksi,
padahal hanya kau yang terpedaya sinar dan sihirnya

***

Sudut Pandang

Kita lahir dari rahim yang sama


Membuka mata di saat berbeda
Aku menolongnya kau mencacinya
Tapi kau yang jeli dan aku tertipu belaka

Ini hanya masalah sudut pandang


Menganggap kaya berlebihan atau miskin keterlaluan
Mata rahim melihat itu semua seimbang
Kita semua lahir dari rahim yang sama, rahim keadilan
***

Sebutir Debu

Aku hanya sebutir debu


yang memburamkan kilau
tak pantas berada diatas suci
tak bisa menghindar
saat angin hembuskan aku untukmu,
lalu terbang

Aq hanya kecewa bagai hampa mengharap udara,


atau debu ditengah gersang mengharap hujan
hentikan angin membawaku terbang

Oleh: Florizty Anshori, 13 Februari 2014

***

Kesabaran

Gubung bambu istana baginya,


Perut yang selalu bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit telan untuk manis,
Bersyukur kunci agar tak menangis,

REPORT THIS AD

Melangkah kaki ini hingga membentuk garis pecahan,


Duri-duri selalu menghadang raga,
Wajah menahan kesakitan,
Menyebut namaNya dalam jiwa,

Hati berkata : “ lahaulawalquwata illabillahil alihiladzim,”

***

Dalam Bis

langit di kaca jendela


bergoyang terarah
ke mana wajah di kaca jendela
yang dahulu juga
mengecil dalam pesona

sebermula adalah kata


baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat
waktu henti ia tiada…

Karya : Sapardi

***

Dunia Kini

Minggu pagi pun merebak,,,


Bagai daun kering berguguran,,
Tak henti-henti berguguran,,,
Saat semuanya terlena,,,
Semuanya berubah,,
Sekelompok manusia berencana yang merubah,,,
Yang salah jadi seperti biasa,,
Yang aneh jadi seperti wajar,,
Hati-hatilah sayang,,
Itulah dunia kini.

REPORT THIS AD

***

Judulku

Hingga sore ini aku tak tahu judulnya,,


Judul dalam hidup ini,,
Apakah aku seorang yang hebat,,
Ataukah seorang yang biasa saja,,
Atau bahkan seorang pecundang,,
Sungguh membuatku khawatir,,
Lalu bagaimana,,
Apa aku harus merantau,,
Tapi demi apa? Semoga aku segera menemukan jati diriku,,

amin

***

Kisah Perjuanganku

Sejak awal kumemulai mengenal dunia


Sejak itu juga kumemulai memahami arti hidup
Banyak kisah yang telah aku lewati
Demi mengejar impian
Semua kisah itu tak dapat ku lupakan dari memoryku
Tentang perjuangan kehidupanku untuk meraih impianku
Walau bayak rintangan yang harus di hadapi
Namun bukan itu yang membuatku harus menyerah

Karna kehidupan ini butuh kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa
Maka itu tak ada kata menyerah sebelum mencapai impian yang penuh harapan.

Anda mungkin juga menyukai