ANALISIS KASUS
A. Permasalahan
Pada saat pelaksanaan praktik industri, penulis serta mekanik menerima
keluhan dari user atau pengguna kendaraaan tentang adanya gangguan pada
streering kendaraan Mitsubishi Strada Triton, yang penulis temukan pada saat
melaksanakan pratik di industri dilapangan yaitu:
1. User atau pengguna sering mengeluhkan steering yang sering terhentak atau
bergetar saat melintasi dijalan yang tidak rata.
2. Saat melewati jalanan berlubang steering tidak stabil, steering wheel tidak
kembali ke posisi tengah atau center.
Permasalahan pada sistem steering apabila ada gangguan pada sistem steering
yaitu:
B. Landasan Teori
1. Fungsi Sistem Kemudi
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokkan roda depan. Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi)
diputar, steering coulomn (batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya
ke steering gear (roda gigi kemudi). Steering gear memperbesar tenaga putar ini
sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering
lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda
depan. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang
22
23
banyak digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan
yang banyak digunakan adalah model rack dan pinion.
2. Syarat – Syarat Sistem Kemudi
Agar sistem kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi
persyaratan seperti berikut :
a. Kelincahan yang baik.
b. Usaha pengemudian yang baik.
c. Recovery ( pengembalian ) yang halus.
d. Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin.
3. Tipe Kemudi Pada Kendaraan
3.1 Recirculating Ball
Cara kerjanya : Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros
utama yang dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung
poros utama kerja dari gigi cacing da mur pada bak roda gigi kemudi
menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan
mundur maju lengan pitman (pitman arm).
untuk peredam kejut. Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau
komersial.
Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi relatif besar, bisa digunakan untuk mobil ukuran
sedang, mobil besar dan kendaraan komersial.
2. Keausan relatif kecil dan pemutaran roda kemudi relatif ringan.
Kerugian :
1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sektor dan gigi pinion tidak
langsung.
2. Biaya perbaikan lebih mahal.
Gambar 3.2. Konstruksi Sistem Kemudi Jenis Rack & Pinion (Mitsubishi)
25
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk
mengendalikan roda-roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros
utama kemudi melalui poros intermediate, berkaitan dengan rack.
Keuntungan :
1. Konstruksi ringan dan sederhana.
2. Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung.
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan.
Kerugian :
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang
ukuran kecil atau sedang.
2. Lebih cepat aus.
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan.
centering effect antara putaran kanan dan kiri. Operasikan kendaraan pada
kecepatan 3 km/H, putar steering wheel 900, tahan posisi tersebut selama 2
detik, dan lalu lepaskan steering wheel itu. Jika steering wheel kembali 700
atau lebih, dapat dianggap baik.
Jika terlihat self-centering effect lemah, periksa dan setel semua front wheel
alignment, steering gear dan steering linkagse
e. steering wheel
2. Melepaskan lower dan upper panel beserta steering column shaft dengan
urutan sebagai berikut:
a. Lower column cover
b. upper column cover
c. column switch assembly
d. nut
e. bolt
f. bolt
g. steering column shaft assembly
h. shaft assembly
i. Steering lock bracket
32
Gambar. 3.10. prosedur pelepasan lower dan upper panel beserta steering
column shaft (Mitsubishi)
3. Pembongkaran dan perakitan steering column shaft
a. Special bolt
b. Steering lock bracket
c. Steering lock silinder asssembly
d. steering column shaft assembly