1 SM PDF
1 SM PDF
JURNAL
OLEH
SALSABILLA ALIFAH PUTRI
NIM 130612607899
JURNAL
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Oleh
Salsabilla Alifah Putri
NIM 130612607899
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JUNI 2017
Abstact: Menstrual pain (dysmenorrhea) is one of the disorders during menstruation. One of the
activities that can be disrupted due to menstrual pain (dysmenorrhea) is learning activity.
Preliminary study conducted by researchers shows that students who experience menstrual pain
(dysmenorrhea) feel uncomfortable and not eager to follow the learning activities. The purpose of
the research conducted is to find out whether there is a relationship between menstrual pain
(dysmenorrhea) to learning activities undertaken by female students of class XI SMA 52 Jakarta.
The method used in this research is descriptive analytic with cross sectional research design. The
population is all female students of class XI SMA 52 Jakarta amount 171 people, the
determination of samples by purposive sampling technique and calculate by the slovin formula
obtained 120 people. The result of this research is there is a significant relationship between
menstrual pain (dysmenorrhea) with learning activity (0,000<0,05). The conclusion of this
research is there is a significant relationship between menstrual pain (dysmenorrhea) with
learning activity.
Abstrak: Nyeri haid (dismenore) merupakan salah satu gangguan saat menstruasi. Salah satu
aktivitas yang dapat terganggu akibat nyeri haid (dismenore) adalah aktivitas belajar. Survei
pendahuluan yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa siswi yang mengalami nyeri haid
(dismenore) merasa tidak nyaman dan tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas
belajar yang dilakukan oleh siswi kelas XI SMA Negeri 52 Jakarta. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswi kelas XI SMA Negeri 52 Jakarta berjumlah 171 siswi, penentuan sampel dengan teknik
purposive sampling dan dihitung dengan rumus slovin diperoleh hasil 120 orang. Analisis data
menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara nyeri haid (dismenore) dengan aktivitas belajar (0,000<0,05). Kesimpulan
dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara nyeri haid (dismenore) dengan
aktivitas belajar pada siswi kelas XI SMA Negeri 52 Jakarta.
Adolesen (remaja) merupakan masa masa pubertas. Salah satu tanda pubertas
transisi dari anak-anak menjadi dewasa. pada remaja putri yaitu terjadinya
Menurut World Health Organization menstruasi (Batubara, 2012). Pada saat
(WHO), remaja adalah penduduk dalam menstruasi, masalah yang dialami oleh
rentang usia 10-19 tahun. Masa remaja hampir sebagian besar wanita adalah
merupakan masa perkembangan pada rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang
diri remaja yang sangat penting, diawali hebat. Hal ini biasa disebut dengan nyeri
dengan matangnya organ-organ fisik haid (dismenore). Menurut data WHO
(seksual) sehingga nantinya mampu (dalam Fahmi, 2014), di Indonesia,
bereproduksi. Pada masa remaja angka kejadian dismenore sebanyak
terdapat perubahan-perubahan yang 55% dikalangan usia produktif, dimana
terjadi seperti perubahan hormonal, 15% diantaranya mengeluhkan aktivitas
fisik, psikologis maupun sosial, dimana menjadi terbatas akibat dismenore.
kondisi tersebut dinamakan dengan
Nyeri haid (dismenore) dismenore pada saat menstruasi
merupakan gangguan fisik yang sangat mempunyai lebih banyak libur sekolah
menonjol pada wanita yang sedang atau absen dan prestasinya kurang
mengalami menstruasi berupa gangguan begitu baik di sekolah dibandingkan
nyeri/kram pada perut (Lestari, 2011). mereka yang tidak mengalami
Nyeri haid (dismenore) memiliki dismenore.
dampak yang cukup besar bagi remaja Survei pendahuluan yang
putri karena menyebabkan terganggunya dilakukan oleh peneliti didapatkan
aktivitas sehari-hari. Remaja putri yang bahwa 8 dari 20 siswi pernah mengalami
mengalami nyeri haid (dismenore) pada nyeri haid (dismenore) saat sedang
saat menstruasi akan merasa terbatas mengalami menstruasi, merasakan sakit
dalam melakukan aktivitas khususnya pada bagian perut dan menjalar kebawah
aktivitas belajar di sekolah. Menurut bagian panggul, merasa kurang nyaman
Rohmat (2013) aktivitas belajar adalah saat beraktivitas dan tidak bersemangat
keterlibatan seseorang dalam bentuk saat mengikuti pembelajaran disekolah.
sikap, pikiran dan perhatian dalam Berdasarkan penjelasan diatas peneliti
kegiatan belajar sebagai penunjang melakukan penelitian yang bertujuan
keberhasilan proses belajar mengajar untuk mengetahui hubungan antara nyeri
sehingga diperoleh manfaat dari haid (dismenore) dengan aktivitas
kegiatan tersebut. Remaja putri yang belajar pada siswi kelas XI SMA Negeri
sedang mengalami nyeri haid 52 Jakarta.
(dismenore) sekaligus mengikuti
kegiatan pembelajaran, dapat Metode
menyebabkan aktivitas pembelajaran Penelitian ini menggunakan
menjadi terganggu, tidak bersemangat, rancangan penelitian deskriptif analitik
konsentrasi menjadi menurun bahkan dengan desain cross sectional. Populasi
sulit berkonsentrasi sehingga materi yang digunakan adalah seluruh siswi
yang disampaikan selama pembelajaran kelas XI SMA Negeri 52 Jakarta
tidak dapat diterima dengan baik bahkan sebanyak 171 orang. Sampel diambil
sampai ada yang tidak masuk sekolah. dengan menggunakan teknik purposive
Penelitian terdahulu oleh Saguni sampling dan berdasarkan kriteria
(2013) menunjukkan bahwa siswi yang inklusi dan eksklusi yang dibuat peneliti,
mengalami gangguan dalam aktivitas besar sampel dihitung menggunakan
belajar diakibatkan karena nyeri haid rumus slovin sehingga diperoleh hasil
yang dirasakan dalam proses sebanyak 120 sampel.
pembelajaran. Hal ini menyebabkan Instrumen penelitian yang
siswi sulit untuk berkonsentrasi karena digunakan yaitu lembaran kuesioner
ketidak- nyamanan yang dirasakan yang berhubungan dengan nyeri haid
ketika mengalami nyeri haid. Siswi yang (dismenore) dan aktivitas belajar dalam
mengalami nyeri haid (disemenore) pada bentuk pilihan ganda (multiple choice)
saat jam pelajaran berlangsung juga ada dan skala likert. Penelitian dilaksanakan
yang sampai meminta izin untuk pulang pada bulan Mei 2017. Pengumpulan data
dan terkadang ada yang meminta izin terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap
untuk diberikan dispensasi beristirahat persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap
di ruangan UKS. Penelitian lain oleh persiapan meliputi permohonan
Handayani (2011) menyebutkan bahwa pengadaan penelitian dengan membuat
dismenore merupakan salah satu surat izin dari fakultas yang ditujukan ke
penyebab utama absen sekolah pada SMA Negeri 52 Jakarta, menentukan
remaja putri untuk beberapa jam atau sampel berdasarkan kriteria inklusi dan
beberapa hari. Hal tersebut dihubungkan eksklusi, penyusunan instrumen dan
pada pengaruh negatif terhadap aktivitas menentukan jadwal penelitian. Tahap
sosial pada kebanyakan remaja putri. pelaksanaan meliputi pengambilan data,
Remaja putri yang mengalami pengumpulan dan pengecekan data.
Pengambilan data dilakukan dengan cara Hasil
membagikan kuesioner kepada Usia
responden yang telah memenuhi kriteria Responden penelitian berjumlah
inklusi dan eksklusi dengan terlebih 117 siswi dari 120 siswi. 3 responden
dahulu mengisi lembar persetujuan tidak termasuk sebagai subyek
(informed consent). Pengolahan data penelitian dikarenakan kuesioner yang
yang dilakukan meliputi editing, coding, telah dibagikan tidak kembali. Dari 117
processing, dan cleaning. Analisis data responden, sebanyak 61 orang berusia
yang digunakan adalah uji korelasi rank 17 tahun dengan persentase 53%, dan
spearman dengan aplikasi SPSS versi 16 sebanyak 56 orang berusia 16 tahun
untuk melihat apakah terdapat hubungan dengan persentase 47%. Untuk lebih
yang signifikan antara nyeri haid jelasnya dapat dilihat pada tabel 1
(dismenore) dengan aktivitas belajar. berikut.
Usia Menarche
Usia menarche yang dialami tahun dengan jumlah 55 orang dengan
responden berkisar antara usia 9-15 presentase sebesar 47%. Untuk lebih
tahun. Dari 117 siswi yang menjadi jelasnya dapat dilihat pada tabel 2
subyek penelitian, sebagian besar siswi berikut.
yang mengalami menarche pada usia 12
Siklus Menstruasi
Dari 117 siswi yang menjadi 21-35 hari) dengan persentase 65%,
subyek penelitian, sebanyak 30 sedangkan sebanyak 11 responden
responden mengalami siklus menstruasi mengalami siklus menstruasi
pendek (<21 hari) dengan persentase lama/panjang (>35 hari) dengan
26%, sebanyak 76 responden memiliki persentase 9%. Untuk lebih jelasnya
siklus menstruasi normal (rutin setiap dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar terbagi siswi yang tidak pernah mengalami
menjadi dua kategori yaitu terganggu nyeri haid (dismenore) saat menstruasi,
dan tidak terganggu. Dari 101 siswi sebanyak 10 siswi menyatakan bahwa
yang pernah mengalami nyeri haid aktivitas belajar menjadi terganggu
(dismenore) sebanyak 93 siswi (63%) dan sebanyak 6 siswi menyatakan
menyatakan bahwa aktivitas belajar bahwa aktivitas belajar tidak terganggu
menjadi terganggu (92%) dan sebanyak (37%). Untuk lebih jelasnya dapat
8 siswi menyatakan bahwa aktivitas dilihat pada tabel 5 berikut.
belajar tidak terganggu (8%). Dari 16