Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN KEAMANAN RUMAH SAKIT

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala karunia dan anugerahnya yang
telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Keamanan Rumah Sakit ini dapat selesai
disusun. Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam rangka
memberikan pelayanan kepada karyawan, pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit. Tidak luput
penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalamnya atas bantuan semua pihak yang
telah membantu dan menyelesaikan Panduan Keamanan Rumah Sakit.

Cibinong,………………………………

Penyusun
BAB I
DEFINISI

1. DEFINISI

1.1. Keamanan adalah situasi, keadaan dan kondisi yang terbebas dari ancaman bahaya dan
gangguan yang mengganggu kenyamanan dan ketenangan di dalam lingkungan Rumah Sakit.

1.2 Security adalah sebutan bagi petugas keamanan yang bertugas di lapangan sehari hari.

1.3 CCTV /Closed Circuit Television adalah alat bantu pemantau area berupa kamera yang dapat
merekam berbagai kejadian di area sesuai penempatannya.

1.4 Posko adalah pusat kendali operasional petugas keamanan dimana di dalamnya terdapat
fasilitas untuk melihat pantauan CCTV di area area yang dipasang kamera, tempat dimana
orang yang berkepentingan mendapatkan kartu identitas serta tempat untuk kegiatan
administratif bagi operasional pengamanan area.

1.5 Electronic Lock adalah system penguncian otomatis yang hanya bisa dibuka dengan
menggunakan password.
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Panduan ini wajib diterapkan dan berlaku di seluruh lingkungan rumah sakit, bagi seluruh
staff, pengunjung, pasien serta keluarga pasien.

2.2 Semua Staff terutama petugas Security harus mengetahui tugas dan tanggung jawab tentang
rencana pengelolaan keamanan di lingkungan Rumah Sakit
BAB III
TATA LAKSANA

3.1 Sumber Daya Manusia ( Manpower )

3.1.1 Plotting SDM

Rumah Sakit memiliki Satuan 2 (dua ) Unit Keamanan yaitu

a. Security lnternal

Tugas dan tanggung jawab melakukan pengamanan Area dalam ruangan gedung
dibagi 3 Shift pkl. 07.00- 14.30, 13.30-21.00 dan 20.30 - 07.30 WlB,terdiri Dari 4
regu A,B,C dan D masing masing regu beranggotakan 10 orang termasuk 1 orang
Komandan regu dan 1 Koordinator dishift pagi plotting sebagai berikut ;

b. Security External

Tugas dan tanggung jawab melakukan pengamanan area di luar ruangan gedung
Pola kegiatannya dengan melakukan Patroli secara menyeluruh selama 24 jam dan
adanya penempatan anggota security yang ditempatkan dibeberapa area.
Pembagian tugas security terdiri atas 2 shift jam 08.00 s/d 20.00 wib dan shift 2
mulai darijam 20.00 s/d 08.00 WIB dengan totaljumlah regu ada 3 regu,2 regu ln
charge dan 1 regu off.

3.1.3 Uraian Tugas Security lnternal.

a. Koordinator Security

Bertanggung jawab atas keseluruhan operasional pengamanan seluruh asset dan


ruang lingkup pengamanan erea di dalam gedung,melakukan pembinaan kepada
para komandan regu untuk standard kerja yang ditentukan,berkoordinasi dengan
aparat sipil , TNl dan Kepolisian terutama saat terjadi insiden.

b. Komandan Regu.

Bertanggung jawab atas kegiatan pengamanan yang dilakukan anggota pada regu
yang dipimpinnya,melakukan pembinaan kepada anggota yang menjadi
bawahannya,menggantikan fungsi dan peEn anggota saat tidak berada di area
pengamanan.

c. Staf Security

Melaksanakan kegiatan pengamanan erca dan seluruh asset Rumah


Sakit,pengunjung, pasien dan keluarga pasien ,membina hubungan baik dengan
seluruh Customer rumah Sakit, sebagai petugas pengaman terhadap ancaman
kekerasan fisik terhadap pasien,keluarga pasien,pengunjung dan karyawan.

3.1.4 Uraian tugas Security Ekstemal


a. Superintendent

Bertanggung jawab atjas keseluruhan operasional pengamanan seluruh asset dan


ruang lingkup pengamanan area,berkoordinasi dengan aparat luar ( Iingkungan
sipil,Kepolisian,TNl) terutama pada saat ada insiden keamanan.

b. Supervisor

Memastikan seluruh team Leader menjalankan fungsi peran dan tanggung jat rab
dalam rangka pengamanan area.

c. Team Leader

Menyiapkan,memastikan anggota Access Control siap melaksanakan tugas,serta


menerima laporan dari petugas Access Control.

d. Access Controller.

Melaksanakan kegiatan pengawasan area, pengamanan seluruh asset Rumah Sakit


di seluruh area luar pemeriksaan barang masuk dan keluar lewat loading dock ,
mengatur akses masuk keluar kendaraan,membantu customer dalam penempatan
parkir di area luar dan besement sekaligus proses pengamanan
kendaraannya,sebagai petugas pengaman terhadap ancaman kekerasan fisik
terhadap pasien,keluarga pasien,pengunjung dan karyawan.

Koordinasi lintas area antara lnternal Security dan Ekstemal Security dilakukan di
setiap kesempatan melalui komunikasi via HT maupun direct Contact terutama
apabila ada ancaman gangguan keamanan di seluruh area

3.2 Methods / Sistem Pengelolaan keamanan.

Mencakup berbagai rencana dan penerapan pengelolaan keamanan di area Rumah Sakit
untuk memastikan seluruh area dan asset dapat terlindungi dengan baik.

3.2.1 ldentifikasi resiko keamanan

Berdasarkan Lokasi .

a. Roof Top ( ruang mesin,penampungan air )


b. Lantai 5 ( Management office dan Aula lantai 5).
c. Lantai 4 (area rawat jantung dan Syaraf).
d. Lantai 3 (Area Rawat lnap)
e. Lantai 2 ( area Rawat inap)
f. Lantai 1 ( Area rawat jalan, Poli Umum, Poli Obgyn, Rekam Medis, IGD, Radiologi,
Farmasi, Laboratorium, Poli Dental, Logistik Farmasi, CSSD, Kamar Pemulihan, Ruang
OK, Cafetaria, Hemodialisa).
g. Basement (Instalasi gizi, Ruang Teknisi, Outsourcing Office, Ruang Laundry, Ruang
Tabung) .
h. Area Luar ( Ruang UPS, Ruang Panel, Ruang Genset, Parkir Mobil, Parkir Motor,
Mushola) .
i. Halaman depan ( parking area kendaraan roda 4, office security dan office parking).

Kategori area beresiko di Rumah Sakit dimana potensi ancaman dan kerugian yang akan
menimpa korban baik pasien, keluarga pasien maupun Rumah Sakit adalah :

a. Kamar bayi
b. Ruang Melahirkan
c. Emergency
d. Laboratorium
e. Radiologi
f. Ruang OK
g. Ruang ICU-ICCU
h. Farmasi
i. Medical Records
j. Ruang lT .
k. Ruang Genset
l. Management Office Lantai 5
m. Ruang perawatan.
n. Poliklinik . Dan lain lain

Berdasarkan jenis korban

a. Pasien & keluarga pasien berupa fisik dan property ; ancaman kekerasan fisik,
penganiayaan, pencurian barang dan lain lain
b. Pengunjung berupa fisik dan property ancaman kekerasan
fisik,penganiayaan,pencurian barang dan lain lain
c. Rumah Sakit berupa properti & data seperti peralatan medis, kantor, data keuangan,
data karyawan dan lain lain

Melihat dari potensi ancaman keamanan di area Rumah Sakit maka diperlukan langkah
langkah pengamanan melalui system baik peralatan, SDM maupun system, tergambaran
matrix resiko dan metode pengamanan untuk area Rumah sakit Pondok lndah Pondok lndah.
Property Pasien/Staff/Pengunjung

Pengunjung/Keluarga Pasien
Data/Rekam Medis
Security Methode

Petugas/Karyawan
Properti RSSM

Data Lain

Pasien
Rooftop Patroli Security + + + + - - -
1. Penampungan Air
Bersih
2. Instalasi Penangkal
Petir
3. Gudang Rekam
Medis
Lantai 5 Patroli Security + + - + + - -
Management office
Lantai 4 Patroly Security + + + + + + +
1. Poli Jantung Electronic Lock
2. Ruang Tindakan Manual Lock
3. ICCU CCTV
Lantai 3 Patroly Security + + + + + + +
Ruang Perawatan Electronic Lock
Dewasa Manual Lock
CCTV
Lantai 2 Patroly Security + + + + + + +
Ruang Perawatan Electronic Lock
Anak Manual Lock
CCTV
Lantai 1 Patroly Security + + + + + + +
1. IGD Manual Lock
2. Radiologi CCTV
3. Farmasi
4. Laboratorium
5. CSSD
6. Ruang OK
7. Rekam Medis
8. Operator Telepon
9. Poliklinik
Basement Patroly Security + + - - + - +
1. Instalasi Gizi Manual Lock
2. Ruang Laundry CCTV
3. Ruang tabung
Area Luar Patroly Security + + - - + - +
1. Ruang Panel CCTV
2. Ruang Genset
3. Ruang UPS
4. Parkir
Halaman Depan Patroly Security + + - - + - +
1. Parkir
2. Office Parkir
3. Office Security
4. Tenant

Keterangan :

+ ada resiko ancaman/kerugian.

- Tidak ada resiko dan ancaman

3.2.2 ldentifikasi orang yang berada di Rumah Sakit.

Potensi terbesar dari ancaman keamanan bersumber dari manusia, untuk itu setiap
orang yang berada dalam ruang lingkup Rumah Sakit dan memiliki kepentingan harus
dipantau dan diidentifikasi, salah satu proses ldentifikasi adalah dengan lD Card, yang
wajib dipakai saat berada di area yakni untuk Staf, Karyawan baik ln House maupun
Outsource, Keluarga pasien, pekerja Kontraktor, Medical Representatif.

a. lD Card karyawan ln House Rumah Sakit diperoleh dari HRD saat akan keluar bekerja
dari Rumah Sakit, lD card harus dikembalikan ke HRD juga.
b. lD Card karyawan rekanan ( outsource) diberikan oleh perusahaan masing masing
dan wajib dipakai selama bekerja di area Rumah Sakit, setiap lD Card hilang atau
rusak harus segera diganti baru.
c. lD Card pekerja kontraktor saat ada pekerjaan kontruksi/renovasi diperoleh di Posko
Security,diambil saat bekerja dengan meninggalkan kartu identitas pribadi, saat
selesai pulang lD Card dikembalikan dan ditukarkan kartu ldentitas pribadi. Setiap
pekerjaan harus ada surat izin kerja dari Bagian Umum, dan perusahaan pemberi
kerja harus memberikan data pekeria yang diperbaharui apabila ada perubahan.
d. lD Card Medical Representatif diperoleh di Posko Security, diambil dengan
meninggalkan kartu identitas pribadi, saat selesai pulang lD Card dikembalikan dan
ditukarkan kartu ldentitas pribadi. Setiap orang yang bekerja tanpa mempergunakan
lD Card akan diperiksa oleh petugas Security lnternal apabila tidak memiliki lD Card
para pekerja tidak boleh berada di area Rumah Sakit
e. Khusus untuk kamar bayi pada saat kelahiran bayi diberikan identifikasi khusus yang
persis sama dengan yang diberikan pada lbunya berupa gelang medis yang
dilekatkan pada pergelangan tangan yang di keluarkan oleh keperawatan.

3.2.3 Akses keluar masuk orang dan kendaraan.

a. Akses masuk utama ke ruang rawat inap dipasang Electronic key yang bisa dibuka
dengan password, untuk keluarga penunggu pasien, pintu akan dibuka oleh security ,
untuk staf / karyawan hanya yang memiliki kepentingan bisa masuk dengan
password atau dibuka oleh security.
b. Akses Emergency (IGD) diawasi oleh security selama 24 jam. Emergency dilengkapi
oleh CCTV, dan petugas Security.
c. Pintu masuk utama Rumah Sakit ada 4 gerbang, Lobby antrian BPJS dibuka mulai pkl
06.00 - 22.00, Pintu utama Emergency dibuka 24 Jam dijaga petugas Security, Pintu
utama belakang di buka 24 jam dijaga petugas security, dan pintu Lobby Utama buka
pkl 06.00 - 22.00.
d. Pos Parkir kendaraan ada 4 , pos halaman depan, pos belakang, pos samping dan pos
Emergency dibuka 24 jam untuk keluar masuk kendaraan baik roda 4 maupun roda
2.
e. Area dengan resiko tinggi akses dan pengamanannya lebih ketat dengan
perlengkapan pengamanan seperti CCTV, Electronic Keys dan Patroli Security.
f. Pengamanan terhadap pasien VIP akan dikomunikasikan dan dikoordinasikan
bersama dari Patient Relation ( PR ) kemudian akan diteruskan kepada petugas
Access Control / security.
g. Akses masuk untuk wartawan dan media yang akan melakukan peliputan harus
mendapatkan izin dari Public Relations Rumah Sakit.
h. Pengacara yang ada kepentingan berhubungan dengan masalah hukum atau
pengacara pasien yang akan datang ke area rumah sakit diarahkan ke Legal
Corporate. Aparat penegak hukum diarahkan untuk menghubungi Security lntemal
Rumah Sakit saat melakukan aktifitas di area rumah sakit.

3.2.4 Akses keluar masuk barang dan pengamanan Aset Rumah Sakit.

a. Keluar masuk barang melalui Loading Dock diawasi oleh Security yang berada di
area tersebut setiap barang Rumah Sakit yang keluar harus dilengkapi form Gate
Pass yang diketahui oleh manajer terkait, barang barang dari Supplier masuk via
Loading Dock juga yang sebelumnya mengisi buku tamu di area tersebut.
b. Seluruh Aset yang berada didalam gedung Rumah Sakit dalakukan pemeriksaan
rutin / cek lis untuk memastikan tidak ada yang hilang i berpindah tempat.

3.2.5 Pengamanan dan parkir kendaraan

Kendaraan umum yang masuk dibantu diarahkan untuk parkir baik di halaman depan,
samping maupun pos belakang. Untuk parkir kendaraan roda 2 ditempatkan di area
khusus pos samping, petugas Access Control melakukan pendataan kendaraan yang
berada di area Rumah Sakit baik kelengkapan maupun keutuhannya, apabila ada
masalah dengan kendaraan seperti pintu tidak terkunci petugas Access Control akan
mengintensifkan pengawasan kendaraan tersebut dengan berkoordinasi dengan
pengelola parkir, kunci kendaraan yang tertinggal diamankan di Access Control AS
Parking di halaman depan untuk diambil pemiliknya.

3.2.6 Perlindungan terhadap ancaman kekerasan fisik

Keamanan dan keselamatan semua orang yang berada di area Rumah Sakit harus
dipastikan terwujud , perlindungan tersebut diberlakukan untuk semua
pasien,pengunjung dan staff yang berada di Area Rumah Sakit terutama untuk pasien
penyandang cacat, bayi dan anak anak, orang tua dan ancaman kekerasan baik dari
pasien lain, pengunjung dan staff dengan berbagai mekanisme antara lain
pemberlakuan penggunaan Access Card & lD Card untuk membatasi dan mengawasi
orang orang yang akan masuk ke ruang lingkup layanan seperti rawat inap, pemberian
kartu identitas untuk staff Rumah Sakit detailer-kontraktor, melakukan investigasi
terhadap orang orang yang tidak mempergunakan kartu ldentitas dan berada di ruang
lingkup layanan untuk pasien, memasang kamera CCTV di berbagai titik area terutama
yang terpencil dan jauh dari pengamatan petugas dan dipantau di posko keamanan,
patroli dan penempatan petugas patroli security di area rawat inap, serta bertindak
cepat dalam melakukan pengamanan apabila terjadi kekerasan fisik , berkoordinasi
dengan aparat penegak hukum apabila diperlukan .

3.2.7 Perlindungan terhadap barang milik pasien dan keluarga pasien

Ruang lingkup perlindungan dan pengamanan harta benda / barang yang menjadi
tanggung jawab Rumah Sakit.

a. Harta benda / barang milik pasien,dimana kondisi pasien tidak sadarkan diri ,
sendirian tidak ada keluarga dan pengantar.
b. Harta benda / barang milik pasien dimana kondisi pasien sadar,akan tetapi tidak
mampu secara fisik mengamankan barang pribadanya.
c. Pasien yang tidak sadarkan diri akan tetapi ada keluarga atau pengantarnya harta
benda/barang milik pasien menjadi tanggung jawab keluaraga / pengantar yang ada.
d. Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok lndah tidak be(anggung jawab atas kehilangan
harta benda / barang milik pasien selama berada di Rumah Sakit

Tata cara pengamanan harta benda / barang dimana kondisi pasien tidak sadarkan diri,
sendirian tidak ada keluarga dan pengantar ,

a. Petugas Security memberikan atau menerima lnformasi ke atau dari perawat


mengenai kondisi pasien yang sendirian dan tidak sadarkan diri.
b. Bersama sama petugas medis / perawat melakukan pendataan barang barang milik
pasien tersebut, catat di form penemuan barang.
c. Bubuhkan tanda tangan di form penemuan barang bersama minimal 2 orang saksi .
d. Simpan harta benda / barang milik pasien di posko security di halaman depan di
lemari penyimpanan barang temuan dalam kondisi lemari terkunci.
e. Berikan harta benda /barang milik pasien setelah pasien sadarkan diri dan mampu
mengidentifikasi barang miliknya atau apabila sudah ada keluarga yang
bersangkutan lakukan serah terima kepada keluarganya.
f. Tanda tangani bersama lembaran penyerahan barang di form penemuan barang
antara petugas yang memberikan barang dengan penerima barang.
g. Simpan Form yang sudah ditandatangani di arsip Security

Tata cara pengamanan Harta benda / barang milik pasien dimana kondisi pasien sadar,
akan tetapi tidak mampu secara fisik mengamankan barang pribadinya.

a. Pasien meminta pertolongan kepada perawat untuk mengamankan harta benda /


barang miliknya.
b. Perawat menginformasikan permintaan pasien kepada petugas security terdekat
atau ke pesawat telepon 1515 ( Posko Security) .
c. Petugas Security didampingi perawat mendatangi pasien, sambil membawa form
penyerahan barang.
d. Lakukan serah terima harta benda / barang antara pasien dengan Security disaksikan
perawat.
e. Buat form 2 rangkap,satu untuk pasien satu lagi untuk Security
f. Simpan harta benda / barang milik pasien di posko Security halaman depan di lemari
penyimpanan barang temuan dalam kondisi lemari terkunci.
g. Lakukan serah terima pengembalian harta benda / barang milik pasien setelah
pasien meminta.
h. Tanda tangani bersama lembaran penyerahan harta benda / barang di form
penemuan barang antara petugas yang memberikan barang dengan penerima
barang.
i. Simpan Form yang sudah ditandatangani di arsip Security

Rumah Sakit tidak bertanggung jawab dan tidak berkewajiban melakukan penggantian
atas kehilangan harta benda / barang milik pasien selama berada di Rumah Sakit.

3.2.8 Alur Kendaraan .

Petugas Security yang bertugas di area Emergency selalu memastikan bahwa alur
kendaraan yang masuk maupun yang melintas di depan area pintu masuk Emergency
dan area pintu masuk depan berjalan dengan lancar. Petugas wajib memantau kondisi
lalu lintas sekitar emergency dan pintu depan, segera tanggap den cepat mengarahkan
Ambulance yang datang maupun kendaraan yang menuju ke Lobby dan emergency.
Petugas harus selalu berada ditempat selama 24 jam, Akses masuk Ambulance
didahulukan.

Pemblokiran akses/jalan luar RS dapat dilakukan oleh pihak Security dengan terlebih
dahulu mendapat perintah dan ijin dari Manajemen Rumah Sakit. Pemblokiran area luar
dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan pihak pengelola wilayah (POLSEK
maupun Keamanan Wilayah Cibinong) . Hal ini dapat dilakukan apabila terdapat
Kejadian Luar Biasa.

3.2.9 Prosedur dalam keadaan Darurat atau ada insiden

Apabila terjadi keadaan darurat insiden seperti: gangguan sipil, situasi penyanderaan,
bencana internal dan eksternal, kriminalitas, petugas di lokasi kejadian harus segera
menghubungi Posko security di nomor telepon 1515, untuk gangguan keamanan
petugas Security bisa langsung melakukan tindakan pengamanan sesuai jenis dan
derajat kasus yang ada.

Koordinator Security / Komandan Regu yang berdinas saat itu memberikan laporan
kepada Kepala Bagian Umum dan Direktur untuk instruksi penanganan selanjutnya.

Setiap Staf dan pimpinan di setiap unit bertanggung jawab terhadap tindakan
penanganan keadaan sesuai tugasnya apabila terjadi keadaan darurat sesuai prosedur
yang berlaku, pastikan segera melaporkan keadaan darurat / insiden sesegera mungkin
apabila terjadi di unit kerja masing masing seperti pencurian, pengrusakan, ancaman
kekerasan fisik terhadap pasien, pengunjung atau staff, Gangguan terhadap system dan
alat pendukung keamanan, kebakaran dan lain lain. Sesuai dengan bidang kerjanya

Coordinator Security selalu berkoordinasikan dengan Patient Relation, Public Relation


dan Bagian Umum untuk memberikan pemberitahuan mengenai kondisi darurat dapat
melalui email ,telephone atau pesawat Handy talkie. Hal ini mencakup situasi seperti
ancaman bom, insiden penyanderaan, penembakan atau penculikan bayi, berkoordinasi
dengan aparat yang berwenang sesuai instruksi dari Manajemen Rumah Sakit.

Koordinator Security mengatur dan mengalokasikan petugas Security dalam


menghadapi situasi darurat serta melakukan koordinasi dengan aparat luar terkait
keadaan darurat seperti dengan kepolisian, dan lain lain.

Semua informasi mengenai dokumen klinis Pasien adalah rahasia dan tidak boleh
diketahui atau diinformasikan ke pihak lain atau media, penjelasan resmi kepada pihak
ketiga dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan Rumah Sakit.

3.2.10 Penculikan bayi atau anak

Bila terjadi penculikan bayi atau anak, petugas security akan melakukan penjagaan
disetiap pintu keluar masuk dan melakukan pengamatan terhadap setiap orang yang
keluar masuk ke area rumah sakit. Dan selalu berkoodinasi dengan petugas keamanan
yang berada di CCTV.

a. Petugas operator akan melakukan paging apabila terjadi keadaan darurat sesuai
dengan kode yang yang berlaku.
b. Staf yang berada di area terjadinya insiden atau area pediatri akan melakukan sensus
dan pencarian. Daerah penculikan akan dibiarkan tidak disentuh agar tidak merusak
barang bukti.
c. Koordinator security akan berkoordinasi dengan Polsek terdekat bila terjadi
penculikan anak dan bayi setelah mendapatkan izin dari pimpinan Rumah Sakit .
d. Security menutup / menjaga setiap akses pintu masuk dan keluar,memeriksa setiap
akses pintu masuk keluar untuk meminimaze kemungkinan pelaku keluar dan area
Rumah Sakit lainnya ikut membantu mencari keberadaan korban dan pelaku.

3.2.11 Larangan Merokok

Di seluruh area Rumah Sakit merupakan kawasan area dilarang merokok baik pasien,
keluarga pasien, pengunjung, staf, dan karyawan untuk keamanan dan keselamatan
gedung, petugas Security berhak melakukan peneguran apabila di area Rumah Sakit
ditemukan ada yang merokok.

3.3 Material

Peralatan dan perlengkapan sebagai alat bantu dalam kegiatan pengamanan di Rumah Sakit
adalah sebagai berikut;
3.3.1. Closed Circuit Television

Terpasang di sebanyak 54 titik tersebar di seluruh area dari lantai 5 sampai basement
dengan peta penyebaran sebagai berikut;

3.3.2 Handy Talkie

Alat komunikasi 2 arah antar petugas selama operasional, semua petugas tiap lantai
dilengkapi dengan Handy Talkie.

3.3.3 Alat bantu lainnya

Alat bantu operasional pengamanan dipergunakan sesuai kebutuhan seperti borgol,


tongkat lampu lalu lintas, Metal Detector.

3.3.4 Pemeliharaan alat

Secara periodik perlengkapan dan peralatan dilakukan pemeliharaan dan perbaikan


apabila mengalami kerusakan, untuk CCTV pemeliharaan dan perbaikan dilakukan
oleh Bagian IT melalui mekanisme Working Order(WO). untuk perlengkapan lain
menjadi tanggung jawab perusahaan Outsourcing penyedia jasa layanan keamanan.
BAB IV
DOKUMENTASI

Data data yang terkait dalam operasional keamanan disimpan di bagian Umum meliputi ;
Standard Prosedur Operasional, Berita Acara kejadian, form penemuan barang, form serah
terima barang, data kejadian di area dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai