Anda di halaman 1dari 4

Pancasila terbuka dan tertutup

Ideologi terbuka adalah pandangan hidup yang tidak bersifat kaku, bersifat dinamis, serta fleksibel
dalam berkembang dan bertumbuh mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Ideologi ini ada karena
bersumber dari nilai–nilai yang terdapat dalam masyarakatnya, sehingga ideologi ini dapat selalu memenuhi
cita–cita bangsa yang menggunakannya sesuai dengan tuntutan jaman.
Ideologi tertutup adalah pandangan hidup yang bersifat kaku, mutlak, dan tidak dapat dirubah–rubah
kembali sehingga ajaran yang menentukan tujuan serta norma politik dan sosial tidak dapat dipersoalkan
lagi. Ideologi inipun ada bukan karena berasal dari masyarakat itu sendiri melainkan berasal dari keinginan
dan cita–cita suatu kelompok tertentu, sehingga ideologi ini sangat bersifat memaksa, keras, dan sangat
mengatur berbagai bidang kehidupan rakyatnya.

Makna UUD 1945


1. Alinea Pertama,
Dari pembukaan UUD 1945, yang berbunyi :”Bahwa kemerdekaan itu ialah hal segala bangsa, oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan
perikeadilan” kalimat tersebut menunjukkan keteguhan dan kuatnya motivasi bangsa Indonesia untuk
melawan penjajahan untuk merdeka, dengan demikian segala bentuk penjajahan haram hukumnya dan segera
harus dienyahkan dari muka bumi ini karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan keadilan.

2. Alinea Kedua,
Yang berbunyi :”Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakya Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”.

Kalimat tersebut membuktikan adanya penghargaan atas perjuangnan bangsa Indonesia selama ini dan
menimbulkan kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dengan keadaan kemarin dan
langkah sekarang akan menentukan keadaan yang akan datang. Nilai-nilai yang tercermin dalam kalimat di
atas adalah negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur hal ini perlu diwujudkan.

3. Alinea Ketiga,
Yang berbunyi :”atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaannya”.

Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan materil bangsa Indonesia
untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan menjadi spritualnya, bahwa maksud dan
tujuannya menyatakan kemerdekaannya atas berkah Allah Yang Maha Esa. Dengan demikian bangsa
Indonesia mendambakan kehidupan yang berkesinambungan kehidupan materiil dan spritual, keseimbangan
dunia dan akhirat.

4. Alinea Keempat,
Yang berbunyi :’kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan kepada :Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan’.
Dengan rumusan yang panjang dan padat ini pada aline keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
ini punya makna bahwa
1. Negara Indonesia mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial,
2. Keharusan adanya Undang-Undang Dasar,
3. Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat,
4. adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kenapa pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah


Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 tidak boleh dirubah/diamandemen oleh siapapun termasuk MPR
hasil pemilu, karena di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
indonesia. Jika pembukaan UUD 1945 dirubah maka sama dengan membubarkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia itu sendiri.
1. Sila Pertama dan Sila Kedua
Ketuhanan yang Maha Esa mengatakan bahwa setiap negara harus memiliki kepercayaan dan
menghargai keyakinan masyarakat lainnya. Menghargai keyakinan masyarakat lain juga akan terwujud
jika kita sanggup melaksanakan sikap adil bagi sesama kita yang memiliki perbedaan kepercayaan.
2. Sila Pertama dan Sila Ketiga
Ketuhanan yang Maha Esa juga memiliki nilai kesatuan atas perbedaan agama-agama di Indonesia.
Persatuan Indonesia juga merupakan wujud adanya sikap saling menghargai keyakinan yang berbeda di
tengah masyarakat.
3. Sila Pertama dan Sila Keempat
Dalam pembuatan peraturan perundangan yang berlandaskan Ketuhanan, pemerintah juga harus
memperhatikan musyawarah sebagai cara mencapai mufakat. Tidak boleh landasan atau etik agama
apapun yang dilanggar dalam pembuatan peraturan perundang-undangan.
4. Sila Pertama dan Sila Kelima
Adanya kebebasan untuk beribadat menghasilkan keadilan yang akan dirasakan bagi warga negaranya.
Jika negara Indonesia memaksakan suatu keyakinan, maka masyarakat akan mengeluhkan keadilan.
5. Sila Kedua dan Sila Ketiga
Masyarakat harus menjunjung sikap adil agar tercipta kesatuan antar warga negaranya. Jika setiap
masyarakat merasa diperlakukan adil oleh masyarakat lainnya, maka akan tercipta suatu persatuan yang
diinginkan
6. Sila Kedua dan Sila Keempat
Keadilan juga pastinya dibutuhkan dalam pelaksanaan musyawarah mufakat. Tujuan utama musyawarah
adalah tercapainya kesepakatan bersama yang paling tidak memberikan keadilan bagi sebagian besar
masyarakat. Dengan mempertimbangkan keadilan itulah maka akan tercipta mufakat.
7. Sila Kedua dan Sila Kelima
Dalam dua sila ini, sama-sama disebutkan kata “adil” yang artinya terdapat hubungan paling erat antara
sila kedua dan kelima ini. Keadilan memang sangat dibutuhkan oleh negara demokrasi.
8. Sila Ketiga dan Sila Keempat
Persatuan Indonesia adalah wujud atau cita-cita yang dapat dicapai melalui pelaksanaan musyawarah
mufakat. Dengan mempertimbangkan suara dari semua kalangan, maka akan terbentuk kesepakatan yang
menguntungkan semua pihak – dan mewujudkan persatuan.
9. Sila Ketiga dan Sila Kelima
Masyarakat harus menjunjung sikap adil agar tercipta kesatuan antar warga negaranya. Jika setiap
masyarakat merasa diperlakukan adil oleh masyarakat lainnya, maka akan tercipta suatu persatuan yang
diinginkan.
10. Sila Keempat dan Sila Kelima
Dengan mencapai mufakat, maka akan terbentuk keadilan bagi setiap warga negara. Bayangkan jika
keputusan pemilihan pemimpin hanya berdasarkan paham nepotisme, maka tidak akan terbentuk negara
yang demokratis.
Adapun hubungan antar sila-sila dalam pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV, V.
Sila pertama menunjukan bahwa,setiap bangsa Indonesia wajib untuk ber-Tuhan,apapun keyakinan yang
dianutnya. Sila pertama juga menjelaskan bahwa pada sila pertama meliputi dan menjamin isi sila 2, 3, 4,dan
5 yang artinya segala hal yang berkaiyan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus dijiwai
nilai-nilai keTuhahanan Yang Maha Esa.
Jadi hubungan antara Negara dengan landasan sila pertama, yaitu ini sila ketuhanan yang maha esa adalah
berupa hubungan yang bersifat mutlak dan tidak langsung. Hal ini sesuai dengan asal mula bahan pancasila
yaitu berupa nilai-nilai agama , nilai-nilai kebudayaan, yang telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman
dahulu kala yang konsekuensinya harus direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggaraan Negara.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, diliputi dan dijiwai oleh sila pertama dan meliputi serta menjiwai
sila-sila III, IV, V.

Jika semua komponen bangsa Indonesia sudah, maka akan naik ke tangga sila 2, kemanusiaan yang adil dan
beradab. Manusia yang ber-Tuhan (apapun agamanya) pasti beradab. Beradab dalam arti tidak memicu
permusuhan, fanatik berlebihan, berpikir terbuka, tidak bertindak merusak.

Inti sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah landasan manusia. Maka konsekuensinya dalam setiap
aspek penyelengaraan Negara antara lain hakikat Negara, bentuk Negara, tujuan Negara , kekuasaan Negara,
moral Negara dan para penyelenggara Negara dan lain-lainnya harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat
manusia.

3. Sila Persatuan Indonesia


Sila Persatuan Indonesia, diliputi dan dijiwai oleh sila I, II dan meliputi serta menjiwai sila-sila IV,V.
Jika masing-masing individu sudah beradab, baru naik ke level selanjutnya, sila 3, bersatu sebagai sebuah
bangsa yang besar. Karena kalau sudah beradab maka bangsa menjadi bersatu.

Sila ini mempunyai makna manusia sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan persatuan negara
Indonesia yang setiap daerah memiliki kebudayaan maupun agama yang berbeda. Dengan ini kemakmuran
negara dapat terjamin dan dapat mempertahankan negara secara bersama-sama, dengan tidak mengorbankan
nilai agama dan kemanusiaan .

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan


Perwakilan.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dilputi dan
dijiwai sila I,II,III, dan meliputi serta menjiwai sila V.

Jika semua sudah bersatu, maka barulah bisa digelar musyawarah dan tercapai mufakat. Jika belum bersatu,
tentu musyawarah tidak akan berjalan karena masing-masing berada pemikiran kepentingan masing-masing.
Jika terjadi perselisihan attau kepentingan tiap individu atau kelompok maka musyawarah adalah hal mutlak
untuk dilakukan. Musyawarah itu dilakukan dengan tetap manjaga persatuan dan tanpa menciderai asas
Ketuhanan dan kemanusiaan.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diliputi dan dijiwai oleh sila I,II,III,IV.
Jika keempat diatas udah dijalankan, maka kita akan mencapai puncak dari semua ini. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Hal ini akan memicu negara kita ini menjadi negara yang adil dan makmur.Sila
kelima dijiwai oleh isi sila 1,2,3 dan 4. Sila ini mengandung makna yang harus mengutamakan keadilan
bersosialisasi bagi rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan yang ada. Inti sila kelima yaitu “keadilan”
yang mengandung makna sifat-sifat dan keadaan Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat adil, yaitu
pemenuhan

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia adalah perwujudan dari nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Sebelum ditetapkannya Pancasila sebagai dasar
yang sah, Indonesia memang sudah sejak dahulu menganut nilai-nilai budaya luhur yang telah tercipta di
tengah-tengah masyarakat nenek moyang Indonesia. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri
yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah pribadi
bangsa Indonesia itu sendiri yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak keberadaanya sebagai sebuah
bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan
agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga
mencerminkan jiwa sekaligus pandangan hidup rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai nilai yang terkandung dalam pancasila
menjadi dasar atau pedoman bagi masyarakat Indonesia. Nilai pancasila dasarnya adalah nilai nilai filsafat
yang mendasar yang d jadikan peraturan dan dasar dari norma norma yang berlaku dalam Indonesia. Nilai
dasar pancasila bersifat normatif dan abstrak yang bisa d jadikan landasan dalam kegiatan bernegara.
Pancasila sebagai dasar Negara berarti pancasila di jadikan sebagai pedoman dalam penyelenggarakan segala
norma norma hokum dan dalam penyelenggarakan Negara.

Pancasila sebagai idiologi nasional yang berarti pancasila sebagai cita cita negara dan saran ayang
mempersatukan masyarakat yang perlu perwujudan yang kongkrit dan operasional aplikatif demi
mengembang kan masyarakat Indonesia.

Kedudukan UUD 1945


Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk hukum di
Indonesia. Produk-produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan presiden, dan
lain-lainnya, bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah harus dilandasi dan bersumber pada
peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
UUD 1945.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi negara.
Pancasila merupakan gagsan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara, sebagaimana ideologi
memiliki konsep mengenai wujud masyarakat yang dicita-citakan, begitu juga dengan ideologi
pancasila yang mencita-citakan masyarakat yang dijiwai dan mencerminkan nilai-nilai dasar yang
terkandung didalam pancasila, yaitu masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan serta
bertoleransi, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, masyarakat yang bersatu dalam perbedaan,
berkedaulatan rakyat dengan mengutamakan musyawarah serta masyarakat yang berkeadilan sosial.
Pancasila juga memberikan gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-
prinsip dasar yang harus diperjuangkan.
Pancasila sebagai ideologi negara membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sosio
budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, maka ideologi pancasila membawakan kekhasan tertentu yang
membedakannya dengan ideologi lain yaitu keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang membawa
konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian juga penghargaan akan
harkat dan martabat kemanusiaan , yang diwujudkan dengan penghargaan terhadap hak asasi manusia
dengan memperhatikan prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban. kekhususan yang lain adalah bahwa
ideologi pancasila menjunjung tinggi persatuan bangsa dengan menempatkan terwujudnya persatuan bangsa
itu diatas kepentingan pribadi kelompok atau golongan. Berikutnya adalah kehidupan bermasyarakat dan
bernegara yang didasarkan pada prinsip demokrasi dengan penentuan keputusan bersama yang diupayakan
sejauh mungkin melalui musyawarah untuk mencapai kata mufakat. satu hal llagi yaitu keinginan untuk
mewujudkan keadilan dalam kehidupan bersama seluruh masyarakat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai