Anda di halaman 1dari 4

Judul : obat hipoglikemik oral

Pengertian dm
Tujuan tatalaksana dm
Macam-macam obat oho
Cara pemberian oho
Tabel oho
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL

Referensi : perkeni 2015


PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT DIABETES MELLITUS depkes RI 2015

Diabetes mellitus (DM) menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan
dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh terutama mata,
ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes,
yang meliputi:
1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan
mengurangi risiko komplikasi akut
2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati dan
makroangiopati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
Intervensi Farmakologis
diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat). Obat
Antihiperglikemia Oral
ditujukan untuk membantu penanganan pasien DM Tipe II. Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes. Pemilihan dan penentuan rejimen
hipoglikemik yang digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk penyakit-penyakit lain dan
komplikasi yang ada.
Berdasarkan cara kerjanya, obat antihiperglikemia oral dibagi menjadi 5 golongan:
1) Pemacu Sekresi Insulin (Insulin Secretagogue): Sulfonilurea dan Glinid
1. Sulfonilurea Obat golongan ini mempunyai efek utama memacu sekresi insulin
oleh sel beta pankreas.
2. Glinid Glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea,
dengan penekanan pada peningkatan sekresi insulin fase pertama. Obat ini dapat
mengatasi hiperglikemia post prandial.
2) Peningkat Sensitivitas terhadap Insulin: Metformin dan Tiazolidindion (TZD)
1. Metformin mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati
(glukoneogenesis), dan memperbaiki ambilan glukosa perifer. Metformin
merupakan pilihan pertama pada sebagian besar kasus DMT2.
2. Tiazolidindion (TZD) merupakan agonis dari Peroxisome Proliferator Activated
Receptor Gamma (PPAR-γ), suatu reseptor inti termasuk di sel otot, lemak, dan
hati. Golongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan jumlah
protein pengangkut glukosa, sehingga meningkatkan ambilan glukosa di perifer.
Obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal jantung (NYHA FC IIIIV)
karena dapat memperberat edema/retensi cairan. Hati-hati pada gangguan faal hati,
dan bila diberikan perlu pemantauan faal hati secara berkala. Obat yang masuk
dalam golongan ini adalah Pioglitazone.
3) Penghambat Absorpsi Glukosa: Penghambat Glukosidase Alfa.
Obat ini bekerja dengan memperlambat absorbsi glukosa dalam usus halus, sehingga
mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan. Penghambat
glukosidase alfa tidak digunakan bila GFR ≤30ml/min/1,73 m2 , gangguan faal hati yang
berat, irritable bowel syndrome.
4) Penghambat DPP-IV (Dipeptidyl Peptidase-IV)
Obat golongan penghambat DPP-IV menghambat kerja enzim DPP-IV sehingga GLP-1
(Glucose Like Peptide-1) tetap dalam konsentrasi yang tinggi dalam bentuk aktif. Aktivitas
GLP-1 untuk meningkatkan sekresi insulin dan menekan sekresi glukagon bergantung
kadar glukosa darah (glucose dependent).
5) Penghambat SGLT-2 (Sodium Glucose Co-transporter 2)
Obat golongan penghambat SGLT-2 merupakan obat antidiabetes oral jenis baru yang
menghambat reabsorpsi glukosa di tubuli distal ginjal dengan cara menghambat transporter
glukosa SGLT-2. Obat yang termasuk golongan ini antara lain: Canagliflozin,
Empagliflozin, Dapagliflozin, Ipragliflozin.
Golongan obat Cara kerja utama Efek samping Penurunan hbA1c
utama
Sulfonylurea Meningkatkan BB naik, 1,0-2,0%
sekresi insulin hipoglikemi
Glinid Meningkatkan BB naik, 0,5-1,5%
sekresi insulin hipoglikemi
Metformin Menekan produksi Dispepsia, diare, 1,0-2,0%
glukosa hati & asidosis laktat
menambah
sensitifitas terhadap
insulin
Penghambat Menghambat Flatulen, tinja 0,5-0,8%
Alfa- absorpsi glukosa lembek
Glukosidase
Tiazolidindion Menambah Edema 0,5-1,4%
sensitifitas terhadap
insulin
Penghambat Meningkatkan Sebah, muntah 0,5-0,8%
DPP-IV sekresi insulin,
menghambat sekresi
glukagon
Penghambat Menghambat ISK 0,5-0,9%
SGLT-2 reabsorpsi glukosa di
tubuli distal ginjal
Cara Pemberian OHO, terdiri dari: v OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal v Sulfonilurea generasi I & II : 15 –30 menit sebelum makan v Glimepirid :
sebelum/sesaat sebelum makan v Repaglinid, Nateglinid : sesaat/ sebelum makan v
Metformin : sebelum /pada saat / sesudah makan v Penghambat glukosidase α (Acarbose)
: bersama makan suapan pertama v Tiazolidindion : tidak bergantung pada jadwal makan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL 1. Dosis
selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkan secara bertahap. 2. Harus
diketahui betul bagaimana cara kerja, lama kerja dan efek samping obat-obat tersebut. 3. Bila
diberikan bersama obat lain, pikirkan kemungkinan adanya interaksi obat. 4. Pada kegagalan
sekunder terhadap obat hipoglikemik oral, usahakanlah menggunakan obat oral golongan lain,
bila gagal lagi, baru pertimbangkan untuk beralih pada insulin. 48 5. Hipoglikemia harus dihindari
terutama pada penderita lanjut usia, oleh sebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja
jangka panjang tidak diberikan pada penderita lanjut usia. 6. Usahakan agar harga obat terjangkau
oleh penderita.

STORAGE AND STABILITY Store at room temperature (15°to 30°C) in well closed containers.

Driving and Operating Machinery Patients should be warned about driving a vehicle or operating
machinery under conditions where risks of hypoglycemia are present
Judul : obat hipoglikemik oral (metformin)
Diabetes mellitus (DM) menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan
dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh terutama mata,
ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes,
yang meliputi:
1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan
mengurangi risiko komplikasi akut
2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati dan
makroangiopati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
Intervensi Farmakologis
diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).
Obat Antihiperglikemia Oral
ditujukan untuk membantu penanganan pasien DM Tipe II. Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes. Pemilihan dan penentuan rejimen
hipoglikemik yang digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk penyakit-penyakit lain dan
komplikasi yang a

1. Metformin mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis), dan
memperbaiki ambilan glukosa perifer. Metformin merupakan pilihan pertama pada sebagian
besar kasus DMT2. Metformin dapat memberikan efek
samping mual. Untuk mengurangi keluhan tersebut dapat
diberikan pada saat atau sesudah makan.

Anda mungkin juga menyukai